BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemicu bagi produsen lama untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis Volume 1, Nomor 1, Maret 2015

PENGARUH SELF BRAND CONGRUITY, PEER INFLUENCE, DAN PRIVACY CONCERN TERHADAP ATTITUDE TOWARD SNA ( SOCIAL NETWORKING ADVERTISING )

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. seluruh karyawan yang menggunakan sistem ERP di PT Angkasa Pura II

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini berfokus pada pengujian Privacy Concerns, Entertaiment dan Peer

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

59

DAFTAR SIMBOL γ Besarnya pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen β Besarnya pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen...

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah masyarakat kecamatan cengkareng jakarta barat. Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Indonesia telah dikeluarkan, baik dalam bentuk peraturan perundang-undangan

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu yang saya lakukan dimulai bulan April 2015 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Rincian waktu penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

VIII ANALISIS SERVICE QUALITY DALAM MEMBENTUK KEPUASAN DAN LOYALITAS

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei yaitu

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Martabak Boss merupakan martabak variasi khas Bandung yang

BAB V ANALISIS HASIL

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. berada di Kota Batu Malang - Jawa Timur. Tempat wisata ini berada sekitar 20

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS DATA PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL. Oleh: I Wayan Jaman Adi Putra

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah perantara pemasaran (stockist) PT.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Forever 21 merupakan retail fashion yang menyediakan produk-produk

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. food & beverages. J.CO didirikan oleh Jhony Andrean yang sebelumnya terkenal

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. langsung kepada responden yang mengisi kuesioner pada aplikasi google form di

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Zalora Indonesia merupakan bagian dari Zalora group yang didirikan pada

BAB IV METODE PENELITIAN

Lampiran 1 : IKHTISAR PROSEDUR SEM

ABSTRAK. Kata-kata Kunci: Kesadaran wajib pajak, penerapan sanksi perpajakan, penerapan tarif pajak penghasilan, kepatuhan wajib pajak, SEM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. metode pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. dengan jumlah responden sebanyak 150 orang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN MAHASISWA DALAM PEMILIHAN JURUSAN MENGGUNAKAN STRUCTURAL EQUATION MODELING

Motivasi. Persepsi. Sikap Keyakinan perilaku Evaluasi konsekuensi. Norma subjektif Keyakinan normatif Motivasi mematuhi

J U D U L PEMODELAN KUALITAS LAYANAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran umum perusahaan PT Pos Indonesia (Persero)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ENTERPRENURIAL INTENTION TERHADAP MAHASISWA MENCAPAI THE YOUNG ENTEREPRENEUR. Lemiyana 1, Dedi Hartawan 2

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Confirmatory Factor Analysis

PENGANTAR. Yogyakarta, Penulis, Prof. Dr. H. Siswoyo Haryono, MM, MPd. NIDN : /NIRA :

Model Hubungan Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Dengan Metode SEM

Holland Bakery merupakan salah satu pelopor dalam usaha modern bakery yang. dikenal dengan Holland Bakery. Holland Bakery selalu berusaha untuk

BAB 4 METODE PENELITIAN

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CONCEPT MAP TERHADAP PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN II BERDASARKAN TIPOLOGI BELAJAR

PATH ANALYSIS & STRUCTURAL EQUATION MODEL. Liche Seniati Sem. Ganjil 2009/2010 Program Magister Profesi F.Psi.UI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi S1 reguler

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai provider perangkat komputasi dan gedgetnya. Perusahaan ini

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Faktor Konfirmatori untuk Mengetahui Kesadaran Berlalu Lintas Pengendara Sepeda Motor di Surabaya Timur

DAFTAR ISI. x xi xii xiii DAFTAR ISI... xiv DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGUKURAN TINGKAT PENERIMAAN TEKNOLOGI PADA LAYANAN INFORMASI PEMERINTAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 27 Juli 2013

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA YANG BERDAMPAK PADA KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT BALINA AGUNG PERKASA (BAP)

Bab III. Metodologi Penelitian. dalam melakukan sebuah penelitian. Desain penelitian memberikan serangkaian prosedur

Firqin Setara 1 dan Toto Nusantara 2 Universitas Negeri Malang

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh self brand congruity,peer influence, dan privacy concern terhadap attitude toward SNA, berdasarkan data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner kepada responden. Maka diperoleh data tentang karakteristik respondennya, adapun karakteristik responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 4.1 karakteristik responden Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah % Laki-Laki 88 58% Perempuan 62 42% Total 150 100% Sumber : Data diolah (Tahun 2013) Berdasarkan data responden diatas terdapat mayoritas berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjenis kelamin perempuan. 51

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan angkatan mahasiswa Angkatan Jumlah % 2010 86 57% 2011 64 43% Total 150 100% Sumber : Data diolah (Tahun 2013) Berdasarkan data responden diatas mayoritas responden dari angkatan 2010 dan sisanya dari angkatan 2011. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan jurusan Fakultas Ekonomi Jurusan Jumlah % Manajemen 102 68% Akuntansi 48 32% Total 150 100% Sumber : Data diolah (Tahun 2013) Berdasarkan data responden diatas mayoritas responden dari jurusan manajemen dan sisanya dari jurusan akuntansi. Setelah data terkumpul yang selanjutnya disebut data mentah, maka data mentah diolah dengan metode SEM (structural equation modeling) yang menggunakan bantuan program LISREL8.7 untuk melakukan pengujian validitas, reliabilitas, dan analisa pengaruh antar variable. Adapun tahapan awal dalam SEM yaitu spesifikasi model pengukuran. Adapun tahapan awal dalam SEM, yaitu: 52

a. Spesifikasi Model Pengukuran Dalam spesifikasi model pengukuran, digunakan notasi matematika untuk menentukan persamaan model pengukuran. Notasi matematika ini akan membantu peneliti maupun pembaca dalam membaca model sekompleks apapun karena dengan notasi ini elemen-elemen pada model tersebut akan dapat dibedakan. Tabel 4.4 adalah spesifikasi model awal persamaan model pengukuran yang berupa notasi matematika. 53

Tabel 4.4 Persamaan Model Pengukuran No Variabel Latent Indicator Persamaan matematika 1 Self Brand Congruity SBC1 SBC1 = λx 1 * 1 + δ 1 SBC2 SBC2 = λx 2 * 1 + δ 2 SBC3 SBC3 = λx 3 * 1 + δ 3 Peer Influence PI1 PI1 = λx 1 * 1 + δ 1 PI2 PI2 = λx 2 * 1 + δ 2 PI3 PI3 = λx 3 * 1 + δ 3 PI4 PI4 = λx 4 * 1 + δ 4 Privacy Concern PC1 PC1 = λx 1 * 1 + δ 1 PC2 PC2 = λx 2 * 1 + δ 2 PC3 PC3 = λx 3 * 1 + δ 3 PC4 PC4 = λx 4 * 1 + δ 4 PC5 PC5 = λx 5 * 1 + δ 5 2 Attitude Toward SNA ATS1 ATS1 = λy 1 * 1 + ε 1 ATS2 ATS2 = λy 2 * 1 + ε 2 ATS3 ATS3 = λy 3 * 1 + ε 3 ATS4 ATS4 = λy 4 * 1 + ε 4 ATS5 ATS5 = λy 5 * 1 + ε 5 ATS6 ATS6 = λy 6 * 1 + ε 6 ATS7 ATS7 = λy 7 * 1 + ε 7 Sumber: Bagan diolah peneliti 54

Selanjutnya tabel 4.5 menjabarkan persamaan model structural yang menjelaskan hubungan antara satu variabel laten ke variabel laten lainnya. Tabel 4.5 Persamaan Model Struktural Variabel Laten Variabel Laten yang Mempengaruhi Attitude Toward SNA Self Brand Congruity Peer Influence Privacy Concern Sumber: Bagan hasil diolah peneliti Tabel 4.5 diatas akan dibuktikan melalui persamaan model structural hubungan antara variabel laten (endogen) attitude toward sna dipengaruhi atas variabel laten (eksogen), self brand congruity, peer influence, dan privacy concern. b. Confirmatory factor analysis Setelah mendapatkan data dikumpulkan, peneliti kemudian mengolah data dengan Lisrel. Penelitian ini menggunakan metode dua tahap, yaitu pengukuran CFA di tahap pertama dan second order CFA di tahap kedua. Pengukuran CFA ringkat pertama ini menghasilkan hasil printed output dan path diagram. Analisis awal dimulai dengan memeriksa hasil pengukuran untuk memastikan tidak terdapat offering 55

estimates (nilai-nilai yang melebihi batas yang dapat diterima) berikut criteria analisisnya: 1. Offering estimates, terutama adanya negative error variances (dikenal dengan heywod cases). Jika ada varian kesalahan negative, maka varian kesalahan tersebut perlu ditetapkan menjadi 0.01 2. Nilai standardize loading factor >0.50, namun peneliti menggunakan SLF lebih dari atau sama dengan 0.30 (Igbaria et al. dalam Wijayanto 2008). Sehingga variabel-variabel terkait bisa dipertimbangkan untuk dihapus. Standard errors yang berhubungan dengan koefisien-koefisien yang diestimasi mempunyai nilai yang besar. Setelah memeriksa dengan baik, peneliti tidak menemukan adanya offending estimates dari hasil estimasi pengukuran CFA. Sehingga, pengujian selanjutnya dapat dilakukan. 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum melakukan analisis pengaruh antar variable berdasarkan hipotesis, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas dalam SEM pada program Lisrel 8.7 yang didapatkan dari tahap pertama yaitu Confirmatory Factor Analysis (CFA). Pada tahap pertama ini, variable-variabel teramati atau indicator pada tiap variable laten harus memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas terlebih dahulu. Setelah seluruh pengujian tersebut memenuhi syarat, maka dilakukan tahap ke dua 56

yaitu second order CFA (2ndCFA). Dari pengolahan Lisrel 8.7, diperoleh hasil berupa path diagram dan printed output. Output yang terdapat dalam Path diagram akan menginformasikan tentang standardized solution yang menunjukan loading factor, nilai standar error yang menunjukan kesalahan pengukuran estimasi parameter. 4.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Self Brand Congruity Pengujian validitas dan reliabilitas variabel diperlihatkan oleh gambar 4.1 CFA I berikut ini: Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.1 Confirmatory Factor Analysis I Gambar 4.1 diatas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 3 variabel teramati (observed variable) atas variabel laten self brand congruity. Semua variabel sudah valid karena nilainya sudah diatas 0.30 Kemudian, setelah dilakukan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisis reliabilitas variabel. Berikut tabel 4.6 CFA 57

Tabel 4.6 Confirmatory factor analysis Self Brand Congruity Kode indikator Standardized loading factor (SLF) 0,30 Standard errors Keterangan Sbc1 0.65 0.58 Validitas baik Sbc2 0.87 0.24 Validitas baik Sbc3 0.68 0.53 Validitas baik Sumber: tabel diolah peneliti Reliabilitas CR 0,70 0.78 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.6 CFA diatas yang 0.78 atau lebih dari 0.70, sehingga variabel laten self brand congruity memiliki konsistensi menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construct reliability (CR) sebesar yang baik. 4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Peer Influence Pengujian validitas dan reliabilitas variabel diperlihatkan oleh gambar 4.2 CFA I berikut ini: Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.2 Confirmatory factor analysis I 58

Gambar 4.2 diatas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 3 variabel teramati (observed variable) atas variabel laten self brand congruity. Semua variabel sudah valid karena nilainya sudah diatas 0.30 Kemudian, setelah dilakukan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisis reliabilitas variabel. Berikut tabel 4.7 CFA : Tabel 4.7 Confirmatory factor analysis Peer Influence Kode indikator Standardized loading factors (SLF) 0.30 Standard Errors Keterangan PI1 0.73 0.47 Validitas baik PI2 0.89 0.21 Validitas baik PI3 0.73 0.47 Validitas baik PI4 0.55 0.70 Validitas baik Sumber : tabel diolah peneliti Reliabilitas CR 0.70 0.82 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.7 CFA diatas yang menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construct reliability (CR) sebesar 0.82 atau lebih dari 0.70, sehingga variabel laten Peer Influence memiliki konsistensi yang baik. 59

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Privacy Concern Pengujian validitas dan reliabilitas variabel diperlihatkan oleh gambar 4.3 CFA I & 4.4 CFA II berikut ini: Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.3 Confirmatory factor analysis I Gambar 4.4 CFA II dibawah ini adalah hasil estimasi CFA standardized solution setelah dilakukan penghapusan indicator yang tidak valid yaitu PC5 Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.4 Confirmatory factor analysis II 60

Gambar 4.3 atas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 5 variabel teramati (observed variables) atas variabel laten Privacy Concern.Namun terdapat satu variabel teramati yaitu PC5 ternyata tidak dapat memenuhi persyaratan uji validitas karena nilai standardized loading factors kurang dari 0.30 yang terdapat pada gambar 4.3 CFA I, sehingga peneliti menghapus variabel teramati PC5 karena kurang mewakili variabel Privacy Concern untuk attitude toward SNA. Kemudian, setelah dilakulan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisa reliabilitas variable. Berikut tabel 4.8 CFA Tabel 4.8 Confirmatory factor analysis Privacy Concern Kode indicator Standardized loading factors (SLF) 0.30 Standard errors Keterangan PC1 0.60 0.55 Validitas baik PC2 0.61 0.37 Validitas baik PC3 0.60 0.41 Validitas baik PC4 0.45 0.59 Validitas baik Sumber: tabel diolah peneliti Reliabilitas CR 0.70 0.73 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.8 CFA diatas yang menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construck reliability (CR) sebesar 0.73 atau lebih dari 0.70, sehingga variabel laten Privacy Concern memiliki konsistensi yang baik. 61

4.2.4 Uji validitas dan Reliabilitas Attitude Toward SNA Pengujian validitas dan reliabilitas variabel diperlihatkan oleh gambar 4.6 CFA I & 4.7 CFA II berikut ini. Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.5 Confirmatory factor analysis I Gambar 4.6 CFA II dibawah ini adalah hasil estimasi CFA standardized solution setelah dilakukan penghapusan indicator yang tidak valid yaitu ATS7 62

Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.6 Confirmatory factor analysis II Gambar 4.5 atas hasil CFA I menunjukan bahwa terdapat 7 variabel teramati (observed variables) atas variabel laten Attitude Toward SNA.Namun terdapat satu variabel teramati yaitu ATS7 ternyata tidak dapat memenuhi persyaratan uji validitas karena nilai standardized loading factors kurang dari 0.30 yang terdapat pada gambar 4.5 CFA I, sehingga peneliti menghapus variabel teramati ATS7 karena kurang mewakili variabel Privacy Concern untuk attitude toward SNA. Kemudian, setelah dilakulan uji validitas maka langkah selanjutnya adalah menghitung atau menganalisa reliabilitas variabel. Berikut tabel 4.6 CFA 63

Tabel 4.9 Confirmatory factor analysis Attitude Toward SNA Kode indicator Standardized loading factors (SLF) 0.30 Standard errors Keterangan ATS1 0.72 0.30 Validitas baik ATS2 0.77 0.13 Validitas baik ATS3 0.54 0.39 Validitas baik ATS4 0.41 0.49 Validitas baik ATS5 0.37 0.71 Validitas baik ATS6 0.44 0.62 Validitas baik Sumber: table diolah peneliti Reliabilitas CR 0.70 0.80 Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.9 CFA diatas yang menunjukan uji reliabilitas variabel tersebut menghasilkan nilai yang baik. Dapat dilihat bahwa construct reliability (CR) sebesar 0.80 atau lebih dari 0.70, sehingga variabel laten Attitude Toward SNA memiliki konsistensi yang baik. 4.3 Analisis Model 2 nd CFA dan 1 st CFA 4.3.1 Transformasi Model Penelitian 2ndCFA menjadi 1stCFA Setelah tahap pertama dan kedua menghasilkan model CFA dengan validitas dan reliabilitas yang baik, maka tahap kedua pun dilaksanakan. Second Order CFA menunjukan hubungan antara variable-variabel laten pada tingkat pertama sebagai indikator-indikator dari sebuah variable laten tingkat ke dua. Pada tahap ini, peneliti menambahkan model structural aslinya pada model CFA hasil pertama untuk menghasilkan model. Selain itu juga telah dilakukan perhitungan 64

LVS (Latent Variable Score) dari variabel-variabel laten 2ndCFA. Hasil LVS ini digunakan untuk mentransformasikan variabel-variabel teramati (observed variable) 2ndCFA menjadi variabel laten. Dengan transformasi ini variablevariabel teramati SBC1-5 (self brand congruity),pi1-4 (peer influence),pc1-5 (privacy concern) disederhanakan dengan pemberian skor pada variable latennya yang disebut dengan perhitungan LVS (Latent Variable Score) yaitu SBC (self brand congruity), PI (Peer Influence),dan PC (Privacy Concern) sehingga variable teramati (observed variable) telah terwakili oleh adanya variable laten tersebut. Perubahan ini digunakan untuk menyederhanakan atau mentransformasi model penelitian sebelumnya yang merupakan model 2ndCFA, kemudian disederhanakan menjadi gambar berikut. 65

: Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.7 Diagram Lintasan Model Penelitian Konseptual setelah Ditransformasikan selanjutnya, model konseptual yang menunjukan hubungan antara variable laten, akan dianalisis dan dievaluasi kecocokan keseluruhan modelnya dengan menggunakan Goodness of Fit (GOF). Setelah dipastikan bahwa kecocokan model fit (baik). 4.4 Estimasi Model Penelitian Setelah Ditransformasikan Gambar 4.8 dan 4.9 dibwh ini adalah gambar perhitungan standardized solution dan t-value. Pada hasil estimasi CFA nilai standardized solution dan t- value terdapat variabel yang memiliki lintasan berbayang. Hal ini dikarenakan 66

lisrel telah menetapkan secara default, yaitu berarti variable tersebut manifest secara nyata berhubungan dengan variabel latennya. Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.8 Hasil Estimasi Akhir Model Penelitian (Standardized Solution) 67

Sumber: gambar diolah peneliti (output Lisrel) Gambar 4.9 Hasil Estimasi Akhir Model Penelitian (T-Value) Estimasi terhadap model penelitian setelah ditransformasikan ditunjukan melalui diagram lintasan (path diagram) pada gambar 4.8 dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa variabel-variabel teramati (observed variable) SBC (Self brand congruity), PI (Peer Influence), PC (Privacy concern) berubah menjadi variabel-variabel teramati (observed variable) dengan nama yang sama. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa standardized loading factor (SLF) dari semua variabel adalah >0.50. hal ini berarti variabel tersebut memiliki ukuran validitas yang baik. Kemudian juga dari gambar 4.9 diuraikan bahwa nilai t-value yang menunjukan hubungan antara variabel laten hasil yang signifikan. 68

Uji kecocokan keseluruhan model (overall model fit) dilakukan dengan memeriksa nilai Goodness of fit (GOF) hasil estimasi akhir dengan nilai GOF standar untuk kecocokan tersebut ditunjukan pada sub bab berikut. 4.5 Uji Kecocokan Keseluruhan Model pada penelitian ini, peneliti menggunakan structural equation modeling (SEM) yang terdapat dalam program lisrel dimana metode ini menguji secara bersama-sama model yang terdiri dari variable eksogen dan variabel endogen. Setelah lolos pengujian validitas dan reliabilitas dengan model CFA, maka tahap selanjutnya adalah, menganalisa kecocokan data dengan goodness of fit (GOF). Pengujian ini akan mengevaluasi apakah model yang dihasilkan merupakan fit atau tidak. Dari printed output yang dihasilkan estimasi pengukuran CFA pada program lisrel, analisis kecocokan keseluruhan model dapat dilihat dari angka statistic pada tabel 4.10. GOFI Tabel 4.10 Goodness Of Fit Index (GOFI) Model Penelitian Nilai hasil estimasi Nilai standar untuk kecocokan baik kesimpulan NNFI 0.89 0.90 Marginal fit CFI 0.90 0.90 Good Fit IFI 0.90 0.90 Good fit Sumber: output Lisrel hasil olahan peneliti. 69

Tabel 4.10 diatas menunjukan bahwa data sudah memenuhi syarat dimana CFI dan IFI sudah termasuk good fit karena nilainya sudah 0.90 sedangkan NNFI masuk ke dalam marginal fit karena nilai tidak mencapai standar kecocokan tetapi mendekati jadi data masih bsia diterima. 4.6 Analisa Kecocokan Model Structural Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan sebelumnya, hanya dua dari tiga dari hipotesis penelitian membuktikan adanya hubungan signifikan pada tingkat keyakinan 95% dengan t-value lebih dari atau sama dengan 1,96. Secara umum tabel 4.11 adalah kesimpulan hasil uji hipotesis. 70

Tabel 4.11 Kesimpulan Uji Hipotesis hipotesis Path t-value t-table hasil H1 Self Brand 1.74 1,96 - Congruity Attitude Toward SNA H2 Peer 2.55 1,96 Hipotesis Influence diterima Attitude Toward SNA H3 Privacy 2.19 1,96 Hipotesis Concern diterima Attitude Toward SNA Sumber: output lisrel diolah peneliti Tabel diatas menyimpulkan secara keseluruhan hipotesis yaitu terdapat dua hipotesis yang diterima atau terbukti berpengaruh karena nilai t-value lebih dari 1,96. Pada akhirnya, keseluruhan analisis data dan pengujian pada penelitian ini yang menggunakan metode SEM Lisrel telah selesai, dari tahap spesifiksai model hingga pengujian hipotesis dengan analisis kecocokan model dan menunjukan model yang tergolong baik. 71