LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL I. TUJUAN Untuk mengetahui sifat fisika alcohol dan fenol Untuk mempelajari beberapa reaksi kimia karakteristik dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS KIMIA ORGANIK

PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Dari uraian latar belakang diatas dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

BAB V ALKOHOL, ETER DAN SENYAWA YANG BERHUBUNGAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

LAPORAN BIOKIMIA KI 3161 Percobaan 1 REAKSI UJI TERHADAP ASAM AMINO DAN PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM SINTESIS SENYAWA ORGANIK : Reaksi Pembuatan Alkena dengan Dehidrasi Alkohol

I. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Anion

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN VIII PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT ( REKRISTALISASI & SUBLIMASI)

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ALDEHID dan KETON

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

Secara umum terdapat 4 tipe reaksi kimia organik: 1. Reaksi substitusi (Penggantian)

Senyawa Halogen Organik (organohalogen) Tim Dosen Kimia FTP - UB

(2) kekuatan ikatan yang dibentuk untuk karbon;

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

REAKSI SAPONIFIKASI PADA LEMAK

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

μ =1,18 D 1,8D 1,78D 1,64D BAB IV ALKIL HALIDA Reaksi Substitusi dan Eliminasi Ikatannya:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI-2051) PERCOBAAN 3 PEMISAHAN SENYAWA ORGANIK : Ekstraksi dan Isolasi Kafein Dari Daun Teh Serta Uji Alkaloid

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK FARMASI PERCOBAAN I PERBEDAAN SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II (Alkohol, Fenol, dan Asam Karboksilat) A. DATA PENGAMATAN No. Perlakuan Hasil

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK I PERCOBAAN III SIFAT-SIFAT KIMIA HIDROKARBON

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

Pembuatan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil untuk Pembelajaran Reaksi kimia

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

Terbentuk endapan coklat formaldehid 2 1ml KMnO4 1%+ 1tetes aseton Tidak terbentuk endapan 3 1ml KMnO4 1% +1tetes benzaldehid

Kata Kunci : Alkohol, Ester, Eter, Asam Karboksilat, Keton, Oksidasi, Esterifikasi

Bab 8 Eter dan Epoksida. Robby Noor Cahyono, S.Si., M.Sc.

BAB III GOLONGAN FENOL

GUGUS AMINA, AMIDA DAN SULFONAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSIONAL SENYAWA ORGANIK

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Reaksi Esterifikasi. Oleh : Stefanus Dedy ( ) Soegiarto Adi ( ) Cicilia Setyabudi ( )

ASAM KARBOSILAT BAB 3

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

PEMBUATAN TERS-BUTILKLORIDA Reaksi Substitusi Nukleofil Alifatik

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KUALITATIF SENYAWA ORGANIK dan SENYAWA ANORGANIK

Substitusi Nukleofilik dan Eliminasi. Based on McMurry s Organic Chemistry, 7 th edition

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK

Uji fotokatalisis reduksi benzaldehida menggunakan titanium dioksida hasil sintesis

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan berlangsung selama sintesis, serta alat-alat yang diperlukan untuk sintesis.

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

TITRASI REDUKSI OKSIDASI OXIDATION- REDUCTION TITRATION

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

REAKSI PENATAAN ULANG. perpindahan (migrasi) tersebut adalah dari suatu atom ke atom yang lain yang

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

Struktur Aldehid. Tatanama Aldehida. a. IUPAC Nama aldehida dinerikan dengan mengganti akhiran a pada nama alkana dengan al.

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS KIMIA KUALITATIF

Dalam 1 golongan dari atas ke bawah energi ionisasi bertambah kecil ionisasi K < ionisasi Na.

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.

Pengendapan. Sophi Damayanti

PERCOBAAN I PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Halogenalkana. Pertemuan 2

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

Laporan Praktikum Analisis Kualitatif Kation

Gambar IV 1 Serbuk Gergaji kayu sebelum ekstraksi

Air adalah wahana kehidupan

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

Senyawa Halogen Organik; Reaksi Substitusi dan Eliminasi

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

1. Werthein E, A Laboratory Guide for Organic Chemistry, University of Arkansas, 3 rd edition, London 1953, page 51 52

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA II REAKSI REAKSI GOLONGAN ALKOHOL FENOL DAN ASAM KARBOKSILAT. KAMIS, 1 OKTOBER 2015 Pukul

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISIS KUALITATIF SENYAWA ORGANIK

LABORATORIUM SATUAN PROSES LAPORAN PRAKTIKUM ORGANIK REAKSI SENYAWA HIDROKARBON

LOGO ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 14. Hasil Uji Alkaloid dengan Pereaksi Meyer; a) Akar, b) Batang, c) Kulit batang, d) Daun

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051) PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia DIAH RATNA SARI 11609010 KELOMPOK I Tanggal Percobaan : 27 Oktober 2010 Shift Rabu Siang (13.00 17.00 WIB) Asisten Praktikum: YOGI PRASETYO 21110014 LABORATORIUM KIMIA ORGANIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2010

PERCOBAAN 5 Alkohol dan Fenol: Sifat Fisik dan Reaksi Kimia I. Tujuan Percobaan Menentukan sampel A, C, dan D dari zat turunan fenol atau alcohol yang diberikan Menentukan sifat-sifat alkohol dan fenol dari reaksi II. Teori Dasar Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan atom yang terikat bersama dengan suatu cara tertentu sebagai bagian dari suatu molekul, dan kemudian mempengaruhi karakteristik sifat fisik dan kimia molekul secara keseluruhan. Kelompok gugus fungsi yang akan dipelajari pada percobaan ini adalah gugus fungsi hidroksi (atau hidroksil), - OH. Alkohol dan fenol memiliki kemiripan dalam beberapa hal, tetapi terdapat perbedaan yang cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini dianggap sebagai kelompok gugus fungsi yang berbeda. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa fenol bersifat jutaan kali lebih asam daripada alkohol. III. Pengamatan dan Pengolahan Data Keterangan : 1=etanol 2=metanol 3=n-butanol 4=2-butanol 5=sikloheksanol 6=fenol - Kelarutan alkohol dan fenol : pelarut air :

A : lumayan larut; C : kurang larut ; D : lumayan larut. Pelarut heksana : A,C,D tidak larut - uji lucas : A jingga keruh, C kuning muda, D jingga keruh, 1 putih jernih, 2 putih jernih, 3 jingga jernih, 4 jingga jernih, 5 kuning muda, 6 jingga muda. - uji asam kromat : A kuning dan biru hijau, C biru hijau, D hijau kuning, 1 biru muda dan biru hijau, 2 biru keruh, 3 putih keruh dan biru, 4 putih jernih dan biru, 5 kuning muda dan biru hijau, 6 ada endapan coklat.

- uji besi : A ada endapan merah bata, C putih jernih dan coklat, D kuning keruh dan ada endapan coklat, 1 coklat muda dan putih bening, 2 putih jernih dan endapan coklat, 3 coklat muda dan endapan coklat, 4 endapan coklat, 5 putih jernih dan endapan, 6 coklat tua dan jingga coklat jernih - uji keasaman : A ph 6, C ph 5, D ph 5 IV. Pembahasan Uji Kelarutan Pelarut air Sebagian kecil alkohol larut dalam air karena gugus hidroksi pada alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Namun ketika ukuran gugus alkil pada alkohol bertambah besar, kelarutannya dalam air akan berkurang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gugus alkil yang dapat mengganggu pembentukan ikatan hidrogen antara gugus hidroksi dengan air. Jika gangguan ini menjadi cukup besar, akibatnya molekul-molekul air akan menolak molekul-molekul alkohol untuk menstabilkan kembali

ikatan hidrogen antarmolekul air. Jika gugus non polar (seperti gugus alkil) terikat pada cincin aromatik, maka kelarutan fenol dalam air akan berkurang. Pelarut n-heksan Karena n-heksan tidak memiliki atom F, O, atau N yang dapat membentuk ikatan hydrogen, maka baik fenol maupun alcohol tidak larut dalam n-heksan Simpulan sementara dari sampel ini belum bisa disimpulkan secara pasti, yang bisa ditarik dari uji ini hanyalah sampel C strukturnya lebih besar dibanding A dan D karena kurang larut dibandingkan dengan A dan D Uji lucas Saat percobaan, uji lucas ini tidak terlalu dapat dipercaya karena tidak terbentuk dua fase seperti pada literature, yang terbentuk hanyalah warna larutannya yang berubah menjadi A jingga keruh, C kuning muda, D jingga keruh, Bahkan, jika dibandingkan dengan reaksi dari alcohol dan fenol yang sudah diketahui pun hasilnya agak berbeda, yang bisa diketahui hanyalah sampel C berwarna kuning muda sama dengan hasil dari reaksi sikloheksana. Uji Lucas dalam alkohol adalah tes untuk membedakan antara alkohol primer, sekunder dan tersier. Hal ini didasarkan pada perbedaan reaktivitas dari tiga kelas alkohol dengan hidrogen halida. Ketika reagen Lucas (ZnCl 2 di terkonsentrasi HCl larutan) ditambahkan ke alkohol, H + dari HCl akan bergabung dengan -OH kelompok alkohol, menjadi H 2 O, menjadi jauh lebih lemah nukleofil daripada OH -, dan diganti oleh nukleofil Cl -.Reagen Lucas menawarkan media kutub di mana mekanisme SN 1 lebih disukai. Dalam substitusi nukleofilik unimolecular, laju reaksi lebih cepat ketika karbokation intermediet lebih

stabil dengan jumlah yang lebih besar dari elektron yang menyumbangkan kelompok alkilnya (R-) terikat pada atom karbon bermuatan positif. Alkohol tersier bereaksi dengan reagen Lucas untuk menghasilkan kekeruhan walaupun tanpa pemanasan, sementara alkohol sekunder melakukannya dengan pemanasan. Alkohol primer tidak bereaksi dengan reagen Lucas. Reagen melarutkan alkohol, menghilangkan gugus OH, membentuk karbokation. Kecepatan reaksi ini sebanding dengan energi yang dibutuhkan untuk membentuk karbokation, sehingga tersier, benzilik, dan karbokation allylic bereaksi cepat, sementara yang lebih kecil, substitusi kurang, alkohol bereaksi lebih lambat. Hal ini disebabkan oleh karbokation segera bereaksi dengan ion klorida yang mudah larut dalam chloroalkane. Oleh karena itu, waktu yang dibutuhkan untuk kekeruhan muncul adalah ukuran dari reaktivitas dari kelas alkohol dengan reagen Lucas, dan ini digunakan untuk membedakan antara tiga kelas alkohol: Alkohol primer tidak ada reaksi Alkohol sekunder reaksi terjadi bila dipanaskan Alkohol tersier reaksi terjadi tanpa pemanasan Berdasarkan literature, reaksi yang terjadi adalah

Uji asam kromat didapatkan A kuning dan biru hijau, C biru hijau, D hijau kuning, Jika disesuaikan dengan hasil reaksi pembanding/standar, maka diperoleh hipotesis: A alcohol C Alkohol primer D tidak teridentifikasi, karena tidak ada yang sama Alkohol primer dapat teroksidasi menjadi asam karboksilat dengan adanya asam kromat. Bilangan oksidasi Cr +6 pada asam kromat, yang berwarna merah kecoklatan, tereduksi menjadi Cr +3, yang berwarna hijau. Alkohol sekunder teroksidasi menjadi keton oleh asam kromat. Alkohol tersier tidak dapat teroksidasi oleh asam kromat. Oleh karena itu reaksi ini di satu sisi dapat membedakan alcohol primer dan sekunder, dan di sisi lain membedakan alkohol primer dan sekunder dengan alkohol tersier. Sedangkan fenol biasanya teroksidasi menjadi tar berwarna coklat oleh asam kromat. Reaksi yang terjadi adalah

Uji Besi (III) klorida didapatkan A ada endapan merah bata, C putih jernih dan coklat, D kuning keruh dan ada endapan coklat, Dibandingkan dengan hasil reaksi pembanding, dapat ditarik hipotesis: A alcohol C alcohol primer D tidak dapat diidentifikasi, karena tidak ada yang hasil reaksinya kuning. Penambahan besi (III) klorida yang terlarut dalam kloroform (triklorometana) ke dalam suatu larutan fenol dalam kloroform, menghasilkan suatu larutan berwarna ketika ditambahkan piridin. Berdasarkan struktur fenol, warna produk yang dihasilkan dapat bervariasi mulai dari merah sampai ungu, H pada -OH fenol, disubstitusi oleh FeCl2 dan karena Fe adalah golongan transisi, berikatan dengan fenol menyebabkan perubahan warna yang macam-macam (pada hal ini merah-ungu). Alkohol tidak menghasilkan warna apapun terhadap uji ini. Uji keasaman Nilai ph sampel A, C, D relative sama, kemungkinan besar semua sampel adalah alcohol. Sebagian besar fenol bersifat asam yang lebih lemah daripada asam karboksilat dan asam yang lebih kuat daripada alkohol. Ketika fenol bereaksi dengan suatu basa, fenol akan diubah menjadi anion fenoksida, sehingga fenol akan terlarut dalam larutan basa (sebagai garam fenoksida). Larutan natrium hidroksida dan natrium karbonat merupakan basa yang cukup kuat untuk dapat melarutkan hampir semua fenol yang tak larut dalam air, tetapi larutan natrium bikarbonat tidak dapat. Tidak satu pun di antara basa-basa tersebut yang cukup kuat untuk mengubah sejumlah tertentu alkohol menjadi

ion alkoksida (yang akan dapat melarutkan alkohol yang tak larut air dalam bentuk anion alkoksida). V. Simpulan Karena saat percobaan banyak terjadi reaksi yang menyimpang dari literatur, dan hasil reaksi berbeda dengan hasil reaksi dari senyawa pembanding, simpulan tidak dapat ditarik secara pasti. Yang bisa disimpulkan hanyalah semua sampel adalah alkohol, namun, jenisnya tidak dapat diidentifikasi. Kemungkinan yang dapat diidentifikasi adalah sampel C yang merupakan alkohol primer. Walaupun sama-sama memiliki gugus -OH, akan tetapi sifat kedanya tidaklah sama. Berikut sifat-sifat darimasing-masing gugus fungsi berdasarkan hasil percobaan 5. Alkohol sebagian gugus alkohol larut dalam air, tetapihanya alkoholdengan struktur yang kecil saja/berat molekul ringan baik alkohol maupun fenol tidak larutdalam n-heksan Jika diberi reagen Lucas, alkohol primer--> tidak terjadi pemisahan fase, alkohol sekunder -> terjadi pemisahan fase jika dipanaskan, alkohol tersier -> terjadi pemisahan fase tanpa pemanasan. Jika diuji asam kromat, alkohol primer -> asam karboksilat, alkohol sekuner -> keton dan alkohol tersier -> tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat Alkohol tidak dapat bereaksi dengan FeCl3 Keasaman alkohol lebih rendah dibandingkan fenol Fenol kelarutan fenol dalam air akan berkurang jika gugus nonpolar terikat pada cincin aromatik baik alkohol maupun fenol tidak larut dalam n-heksan jika diberi reagen lucas, tidak terjadi reaksi Fenol tidak dapat dioksidasi oleh asam kromat Fenol bereaksi dengan FeCl3 dan memberikan warna merah-ungu Keasaman fenol lebih tinggi dari alkohol

VI. Daftar Pustaka Mayo, D.W., Pike, R.M., Trumper, P.K., Microscale Organic Laboratory, 3rd edition, John Wiley & Sons,New York, 1994 Pasto, D., Johnson, C., Miller, M., Experiments and Techniques in Organic Chemistry, Prentice Hall Inc.,New Jersey, 1992 Williamson, Macroscale and Microscale Organic Experiments, 3rd edition, Boston, 1999 http://annisanfushie.wordpress.com/2008/12/07/alkohol-fenol-aldehid-dan-keton/ [tanggal diakses 5-11-2010 08.09] http://liliksetiono.wordpress.com/2009/05/18/kimia-organik/ [tanggal diakses 5-11- 2010 08.06] http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=enid&u=http://en.wikipe dia.org/ wiki/lucas'_reagent [tanggal diakses 5-11-2010 8:03