Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia. Agronomi & Hortikultura

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun


I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR-DASAR HORTIKULTURA

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)


I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari

BAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai

AGRIBISNIS SAYURAN DAN BUAH: PELUANG PASAR, DINAMIKA PRODUKSI DAN STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING

Bab 5 H O R T I K U L T U R A

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

Perkembangan Ekonomi Makro

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

A. Realisasi Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.

PETA POTENSI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN HORTIKULTURA UNGGULAN JAWA TIMUR DALAM MENINGKATKAN KETERSEDIAAN PRODUK NASIONAL DAN PASAR EKSPOR

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48/Permentan/OT.140/2009 TANGGAL : 19 Oktober 2009

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

REVISI RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NO 48/ Permentan/OT.140/10/2009

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris yang subur tanahnya dan berada di

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi perdagangan memberikan peluang. peluang karena pasar komoditas akan semakin luas sejalan dengan

Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Agribisnis menurut Arsyad dalam Firdaus (2008:7) adalah suatu kesatuan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memegang

TINJAUAN PUSTAKA. daerahnya masing-masing. Oleh karena itu tiap daerah sudah lebih bebas dalam

Perkembangan luas panen buah-buahan di Indonesia dalam. lain disebabkan terjadinya peremajaan tanaman tua yang tidak produktif

Katalog BPS:

Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura

TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan negara yang sangat mendukung untuk pengembangan agribisnis

Tahun Bawang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTANIAN. Pedoman. Budi Daya. Buah dan Sayur.

BUAH BUAHAN TROPIKA Oleh Prof. Dr Ir Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

Sumber : Pusdatin dan BPS diolah, *) angka sementara.

BAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka

I PENDAHULUAN (%) (%) (%) Buahbuahan , , , ,81

POTENSI PERTANIAN PEKARANGAN*

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

BAB IV. PERKEMBANGAN SAYURAN DAN HORTIKULTURA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia akan terlindas oleh era globalisasi dan perdagangan bebas.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komoditas Sayuran

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris masih mengandalkan sektor pertanian

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 48 Permentan/OT.140/10/2009 TENTANG

Rumusan FGD Cabai dan Bawang

2. Semua bilangan di belakang koma yang nilainya lebih dari setengah dibulatkan ke atas.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi berarti peluang pasar internasional bagi produk dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional.hal ini dapat

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

OUTLOOK. Oleh: Reny Kustiari Sri Nuryanti PERTANIAN

Setelah mengikuti mata kuliah Hortikultura ini diharapkan mahasiswa memahami konsep Sistem Budidaya Hortikultura

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran 2. Impor Komoditi Pertanian (Dalam Volume Impor) Sub Sektor Jan-Nov 2007 Jan-Nov 2008 % 2008 Thd 2007

I. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor yang berkembang pesat dalam pertanian Indonesia. Jenis tanaman yang

ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi Tanaman Sayuran di Indonesia Tahun Produksi (Ton)

TINJAUAN MATA KULIAH...

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

I. PENDAHULUAN. sebagian penduduk indonesia berprofesi sebagai petani. Perkembangan komoditas

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Direktur Jenderal Hortikultura. Rencana Strategis Direktorat Jenderal Hortikultura Kementrian Pertanian / 1

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Tahun (Milyar rupiah)

I. PENDAHULUAN. yang sangat beragam dan mayoritas penduduknya mempunyai mata pencaharian

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencaharian sebagai petani. Hal ini ditunjang dari banyaknya lahan kosong yang

Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017

I. PENDAHULUAN. berusaha di pedesaan (Abdurrahman et al, 1999). Hampir sebagian besar. dalam arti sebagai sumber pendapatan (Sumaryanto, 2002).

PENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan

PERTANIAN. Bandung Dalam Angka Tahun

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

I. PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia. Oleh karena itu sektor pertanian di Indonesia perlu

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional saat ini dihadapkan pada tantangan berupa kesenjangan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang

Daftar Harga Produk Sayuran

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Atas Dasar Harga Berlaku di Indonesia Tahun Kelompok

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pola hidup sehat semakin

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.

Transkripsi:

Perkembangan Hortikultura Dunia dan Indonesia Agronomi & Hortikultura

Kecenderungan Perubahan Perubahan gaya hidup &cara pandang terhadap pangan akan berubah: tuntutan konsumen terhadap keamanan, nilai gizi, cita rasa, dan ketersediaan pangan. Pada masa depan akan semakin banyak orang yang makan di luar rumah, dan semakin banyak makanan instan di rumah. Pasar modern (hypermarket, supermarket, minimarket) akan tumbuh dengan laju pertumbuhan yang sangat tinggi sehingga keseimbangan kekuatan bergesar dari produsen/petani ke perusahaan multinasional. Kondisi ini akan menyebabkan adanya kompetisi antara produk pangan domestik dengan produk impor (yang sering kali lebih berkualitas dengan harga yang lebih murah). Tuntutan konsumen terhadap produk pertanian pada masa depan akan semakin meningkat, yang mau tidak mau, HARUS DIANTISIPASI DENGAN PENELITIAN.

Tututan Konsumen (1) Produk buah dan sayurharus benar-benar aman, bebas dari cemaran, racun, pestisida, & mikroba berbahaya bagi kesehatan. MRL = maximum reside limit) pestisida Bebas dari kandungan zat berbahaya: termasuk logam berat dan racun: sianida Hg Pb Bahan pengawet dan pewarna yang tidak diperuntukkan untuk pangan Cemaran biologi, baik yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun bagi pertanian Sanitary and Phytosanitary Measures Peneliti Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi hal-hal tersebut.

Tututan Konsumen (2) Nilai gizi tinggi dan mengandung zat berkhasiat untuk kesehatan: Konsumen menghendaki informasi mengenai kandungan fitokimia yang berkhasiat untuk meningkatkan kesehatan dalam produk pangan. Karena itu penelitian mengenai manfaat produkproduk pertanian tanaman pangan Indonesia perlu mulai segera dilakukan. Pengetahuan indigenous mengenai manfaat produk pangan perlu dibuktikan secara ilmiah dan diketahui apa fitokimia yang terkandung di dalamnya. Mutu tinggi

Tututan Konsumen (4) Produk pertanian harus diproduksi dengan cara yang bertanggungjawab pada lingkungan. Tuntutan terhadap kelestarian lingkungan akan semakin ketat, padahal pada saat yang sama tekanan populasi terhadap sumberdaya lahan semakin kuat. Karena itu peneliti Indonesia perlu mengembangkan teknologi pertanian yang dapat: menjamin produksi pangan yang memenuhi tututan konsumen namun tetap dapat menjaga kelestarian lingkungan, mencegah pencemaran tanah dan air, mencegah erosi mencegah hal-hal lain yang menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.

Tututan Konsumen (5) Produk pertanian juga harus diproduksi dengan tanggungjawab sosial: keselamatan petani dan pekerja kesejahteraan petani dan pekerja. Mempunyai tanggung jawab pada konsumen traceability. Cara produksi pangan harus dapat dirunut dari pasar sampai kebun. Data-data harus transparan dan jujur. Karena itu catatan aktivitas di kebun dan rantai pasar harus menjadi perhatian.

Tututan Konsumen (6) Produk pangan harus tersedia dalam waktu yang tepat. Untuk produk pangan tertentu kontinyuitas penyediaan menjadi faktor yang sangat penting. Harga jual produk pertanian harus kompetitif. Untuk itu efisiensi dalam produksi, dalam delivery harus dilakukan. Harus dikembangkan supply chain management (SCM) yang berkeadilan dan berorientasi pada nilai produk.

Daya saing (6K+T) Kuantitas Kualitas Keamanan Kontinyuitas pasokan Ketepatan delivery Harga kompetitif Traceability

Tiga masalah besar pertanian dituntut menghasilkan pangan yang lebih banyak, lebih bergizi, lebih bermutu dan aman dengan kondisi semakin berkurangnya lahan subur dan air irigasi, pertanian dituntut agar dapat mempertahankan kelestarian lingkungan hidup, menyelamatkan planet bumi dari kehancuran; yang ini berarti juga perluasan areal pertanian dibatasi oleh perlindung terhadap fungsi hutan sebagai paru-paru dunia

Tantangan bagi Hortikulturis Bagaimana menghasilkan produk hortikultura dengan harga yang wajar bagi populasi yang terus bertambah. Bagaimana meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas); karena perluasan areal sudah semakin sulit. Bagaimana menghasilkan lebih banyak produk hortikultura dengan menggunakan air lebih sedikit. Bagaimana menghasilkan produk hortikultura yang lebih aman, bermutu dan bernilai bagi konsumen. Bagaimana menghasilkan produk hortikultura tanpa menurunkan potensi sumberdaya lahan dan lingkungan. Bagaimana cara menjamin ketersediaan yang kontinyu produk hortikultura yang secara alami bersifat musiman. Bagaimana menghasilkan produk hortikultura yang mensejahterakan petani.

Karakter Konsumsi Hortikultura Bukan makanan pokok, tetapi untuk: Sumber vitamin & mineral Sumber serat Sumber zat fungsional Sumber memperoleh kesenangan Karena itu: Perlu keragaman Perlu mutu tinggi Sifat konsumsi fancy 2/20/2014 11

Fruits Consumption per capita (kg) LINGKUP KONSUMSI (kg/kapita/tahun) 2003 2004 2005 2006 2007 Dunia 62.24 64.46 65.89 67.92 69.09 Asia 49.17 51.60 54.29 56.54 58.90 Negara Sedang Berkembang 45.65 46.31 46.81 48.59 48.55 Indonesia 1) 29.07* 27.04 31.41 23.20 32.50

Konsumsi Buah/Kapita NEGARA KONSUMSI (kg/kapita/tahun) 2003 2004 2005 2006 2007 Iran 155.48 151.92 165.32 159.13 157.99 Israel 138.29 159.36 185.51 139.86 139.33 United Emirates Arab 124.51 86.55 63.27 109.79 124.09 Cyprus 98.73 114.07 118.82 115.91 119.07 Lebanon 149.24 140.11 125.22 122.66 114.69 Philippines 96.02 96.59 100.30 98.20 110.66 Turkey 110.81 99.46 114.68 107.62 110.60 Saudi Arabia 104.31 103.31 110.98 106.99 104.98 Thailand 87.25 85.87 87.16 94.60 90.91 Brunei Darussalam 98.95 88.54 95.43 90.22 88.08 Republic of Korea 64.29 66.74 75.23 70.11 79.25 China 50.97 55.83 57.85 61.83 64.42 Vietnam 54.51 58.26 60.74 58.68 58.22 Japan 55.42 57.79 60.56 55.59 58.20 Malaysia 54.39 55.62 56.72 53.69 57.40 India 36.13 37.32 38.86 42.51 45.06 Nepal 35.92 37.24 38.59 37.62 38.80 Mongolia 16.98 15.84 12.92 26.09 38.31 Pakistan 30.03 31.33 35.95 34.72 36.52 Myanmar 30.69 33.53 36.09 36.36 34.41 Indonesia 1) 29.07* 27.04 31.41 23.20 32.50 Sri Lanka 34.14 29.48 29.95 27.05 27.16 Cambodia 22.56 21.88 23.54 24.17 23.68

Perkembangan Konsumsi Buah Per Kapita di Indonesia

Konsumsi Buah Total NEGARA KONSUMSI (Ton) 2003 2004 2005 2006 2007 China 66 379 716 73 187 381 76 342 209 82 119 894 86 094 185 India 39 589 543 41 545 445 43 932 043 48 784 540 52 473 712 Indonesia 11 310 540 12 855 961 13 057 450 14 118 638 14 890 022 Iran 10 763 594 10 631 662 11 699 087 11 391 392 11 444 385 Philippines 7 906 632 8 104 626 8 575 487 8 552 882 9 817 579 Turkey 7 682 414 6 986 938 8 161 916 7 758 047 8 074 176 Japan 7 052 749 7 362 057 7 717 984 7 084 886 7 413 836 Pakistan 4 766 020 5 081 652 5 961 316 5 884 375 6 324 209 Thailand 5 629 777 5 605 295 5 748 050 6 291 425 6 088 723 Viet Nam 4 467 277 4 837 041 5 106 352 4 993 660 5 013 069 Republic of Korea 3 031 966 3 161 284 3 578 595 3 348 651 3 801 157 Bangladesh 1 569 704 1 688 618 2 786 928 2 981 932 3 262 930 Saudi Arabia 2 346 509 2 382 146 2 620 476 2 584 116 2 590 974 Myanmar 1 463 241 1 609 300 1 744 553 1 771 668 1 690 682 Malaysia 1 344 147 1 400 074 1 453 956 1 401 154 1 524 352 Democratic Republic of Korea 1 271 271 1 288 639 1 295 207 1 275 280 1 243 757

Rata-Rata Konsumsi Sayuran per Kapita Penduduk Dunia LINGKUP KONSUMSI (kg/kapita/tahun) 2003 2004 2005 2006 2007 Dunia 116.13 115.82 116.58 118.91 119.53 Asia 138.45 136.50 139.51 142.85 143.68 Negara Sedang Berkembang 45.88 46.59 46.22 48.36 48.59 Indonesia 1) 43,49* 45.05 69.36 47.99 51.10

Perkembangan Konsumsi Sayuran Per Kapita di Indonesia

Konsumsi Sayuran per Kapita di Beberapa Negara Asia NEGARA KONSUMSI (kg/kapita/tahun) 2003 2004 2005 2006 2007 Armenia 169.30 215.36 230.00 275.28 299.44 China 261.40 265.40 270.85 277.76 279.89 Turkey 237.38 228.88 236.48 228.47 223.77 Republic of Korea 213.79 228.89 213.34 221.86 213.39 Iran 159.83 171.90 193.14 182.48 193.72 Lebanon 191.28 198.69 196.52 169.58 189.50 Israel 221.08 230.03 194.58 177.80 178.27 Kuwait 141.70 153.50 147.10 193.58 174.20 United Emirates Arab 151.00 182.85 157.39 172.37 163.46 Maldives 136.86 141.70 116.19 156.80 157.27 Kazakhstan 146.15 151.07 160.49 155.01 156.27 Azerbaijan 155.14 157.00 162.17 163.06 150.34 Korea 150.30 150.08 150.86 145.86 140.68 Japan 107.48 105.32 107.80 106.22 106.18 Saudi Arabia 101.33 105.67 103.77 103.84 99.73 Viet Nam 83.88 84.25 84.61 83.47 83.31 Nepal 67.31 70.33 74.37 74.41 77.89 Myanmar 73.37 73.58 72.96 74.82 75.69 India 66.97 55.15 58.35 63.58 64.82 Philippines 60.52 59.47 59.73 59.45 59.88 Brunei Darussalam 94.14 90.30 95.54 55.82 53.24 Indonesia 1) 43.49* 45.05 69.36 47.99 51.10

Total Konsumsi Sayuran di Beberapa Negara Asia NEGARA KONSUMSI (Ton) 2003 2004 2005 2006 2007 China 340 405 679 347 930 301 357 418 493 368 901 595 374 088 691 India 73 382 382 61 392 650 65 976 411 72 977 489 75 493 779 Turkey 16 457 571 16 078 932 16 829 726 16 469 736 16 336 434 Iran 11 064 765 12 029 563 13 667 357 13 063 069 14 032 656 Japan 13 677 988 13 416 014 13 739 041 13 538 370 13 527 119 Republic of Korea 10 083 091 10 841 800 10 147 526 10 597 106 10 234 660 Indonesia 7 405 418 7 858 089 7 974 762 8 311 583 8 304 969 Viet Nam 6 873 953 6 994 568 7 113 475 7 103 355 7 173 494 Philippines 4 983 194 4 990 196 5 106 770 5 177 771 5 312 279 Pakistan 4 385 691 4 550 640 4 885 554 5 237 393 5 196 715 Myanmar 3 498 490 3 531 814 3 527 393 3 645 402 3 718 551 Korea Utara 3 502 269 3 514 786 3 549 529 3 446 965 3 337 935 Bangladesh 2 023 747 2 274 629 2 406 676 2 761 412 3 104 857 Thailand 2 570 752 2 722 403 2 720 181 2 691 909 2 688 703

Produksi buah Dunia (ton) 2006 2007 2008 2009 2010 Pisang & Plaintain 118 796 559 124 866 123 129 732 450 132 635 632 138 676 670 Jeruk 117 591 695 115 698 791 121 936 794 122 833 294 123 694 475 Apel 64 174 911 65 508 045 68 728 744 70 516 242 69 569 612 Anggur 67 321 067 65 499 217 67 446 118 67 901 744 68 311 466 Mangga, manggis, jambu biji 33 297 006 34 400 635 35 466 344 35 623 696 38 665 809 Pir 19 954 991 20 904 653 21 251 301 22 480 320 22 644 756 Nenas 19 540 855 19 864 646 19 263 390 19 101 947 19 418 478 Buah tropis lain 16 691 289 16 953 834 17 182 802 17 839 153 18 996 690 Pepaya 8 902 976 9 449 869 10 048 369 10 463 783 11 223 031 Kurma 6 689 010 7 197 543 7 179 199 7 417 871 7 857 456 Stroberi 3 973 243 4 001 721 4 136 802 4 596 614 4 366 662 Kesemek 3 335 708 3 659 472 3 880 422 3 978 424 4 056 987 Alpukat 3 635 354 3 655 329 3 609 948 3 886 792 3 840 905 Buah Lain 37 990 839 37 946 414 39 619 250 4 1416 473 43 293 983 TOTAL 553 828 294 561 595 843 583 166 906 595 638 151 609 213 512

Produksi Buah Indonesia (ton) KOMODITAS PRODUKSI BUAH NASIONAL (TON) 2006 2007 2008 2009 2010 Pisang 5 037 472 5 454 226 6 004 615 6 373 533 5 755 073 Jeruk 5 131 086 5 251 768 4 935 264 4 263 536 4 057 808 Nenas 1 427 781 2 237 858 1 433 133 1 558 196 1 406 445 Mangga 1 621 997 1 818 619 2 105 085 2 243 440 1 287 287 Salak 861 950 805 879 862 465 829 014 749 876 Pepaya 643 451 621 524 717 899 772 844 675 801 Nangka 683 904 601 929 675 455 653 444 578 327 Rambutan 801 077 705 823 978 259 986 841 522 852 Durian 747 848 388 806 682 323 797 798 492 139 Semangka 392 587 350 780 371 498 474 327 348 631 Duku / Langsat 157 655 178 026 158 649 195 364 228 816 Alpukat 239 463 201 635 244 215 257 642 224 278 Jambu Biji 196 180 179 474 212 260 220 202 204 551 Markisa 119 683 106 788 138 027 120 796 132 011 Sawo 107 169 101 263 120 649 127 876 122 813 Melon & Blewah 123 078 117 539 58 593 160 985 115 829 Sukun 88 339 92 014 113 778 110 923 89 231 Jambu Air 128 648 94 015 111 495 104 885 85 973 Manggis 72 634 112 722 78 674 105 558 84 538 Belimbing 70 298 59 984 72 397 72 443 69 089 Sirsak 84 373 55 798 55 042 65 359 60 754 TOTAL 18 736 673 19 536 470 20 129 775 20 495 006 17 292 122

Produksi Buah Indonesia (ton) KOMODITAS PRODUKSI (TON) 2006 2007 2008 2009 2010 Kol / Kubis 1 267 745 1 288 738 1 323 702 1 358 113 1 385 044 Cabai 1 185 057 1 128 793 1 153 060 1 378 727 1 332 356 Kentang 1 011 911 1 003 732 1 071 543 1 176 304 1 060 805 Bawang Merah 794 931 802 810 853 615 965 164 1 048 934 Tomat 629 744 635 474 725 973 853 061 891 616 Cabai Besar 736 019 676 828 695 707 787 433 807 160 Petsai / Sawi 590 400 564 912 565 636 562 838 583 770 Ketimun 598 890 581 205 540 122 583 139 547 141 Bawang Daun 571 268 479 924 547 743 549 365 541 374 Cabai Rawit 449 038 451 965 457 353 591 294 521 704 Kacang Panjang 461 239 488 499 455 524 483 793 489 449 Terung 358 095 390 846 427 166 451 564 482 305 Wortel 391 371 350 170 367 111 358 014 403 827 Kangkung 292 950 335 086 323 757 360 992 350 879 Buncis 269 532 266 790 266 551 290 993 336 494 Bayam 149 435 155 863 163 817 173 750 152 334 Kacang Merah 125 250 112 271 115 817 110 051 116 491 Bunga Kol 135 518 124 252 109 497 96 038 101 205 Jamur 23 559 48 246 43 047 38 465 61 376 Bawang Putih 21 050 17 312 12 339 15 419 12 295 TOTAL 10 712 520 10 584 256 11 106 032 11 940 075 11 863 919

Produksi sayuran dunia KOMODITAS PRODUKSI (TON) 2006 2007 2008 2009 2010 Sayuran segar 243 555 067 245 621 803 249 598 246 247 913 750 240 114 694 Tomat 130 066 090 137 153 333 141 119 873 153 833 368 145 751 507 Bawang kering 66 626 348 71 841 479 73 052 452 72 035 880 74 250 809 Kubis & brassica 65 590 585 62 166 196 64 831 566 65 344 023 57 966 986 Ketimun 50 210 727 54 278 385 58 344 414 60 698 507 57 559 836 Terong 33 166 676 37 625 981 39 805 363 43 070 943 41 840 989 Wortel dan lobak 28 748 437 29 645 515 32 976 083 33 296 447 33 658 877 Cabai & paprika 26 597 489 27 448 054 28 097 114 28 465 566 27 552 507 Cantaloupes 27 446 932 28 371 846 29 917 843 26 000 278 24 993 341 Selada dan chicory 23 398 233 23 645 327 23 717 845 23 939 770 23 622 366 Labu 20 997 329 21 524 504 21 818 413 22 557 894 22 413 237 Bunga kol & brokoli 17 790 056 18 328 691 18 794 681 19 820 831 18 174 700 Bayam 14 915 435 16 101 669 18 831 055 19 750 553 18 088 363 Bawang putih 15 282 158 20 076 984 22 799 883 22 061 891 17 674 893 Kedelai muda 17 211 265 18 021 684 18 940 822 19 126 584 17 653 968 Kacang kapri 14 223 239 14 787 601 15 001 879 16 119 220 15 075 678 Jagung muda 9 407 809 9 513 565 9 326 860 9 203 157 8 921 804 Asparagus 6 927 711 7 088 554 7 193 208 7 351 871 7 832 359 Okra 6 191 495 6 533 044 6 400 222 6 570 901 6 917 062 Jamur 5 553 419 5 990 491 6 568 302 6 491 858 5 987 144 Bawang 3 666 636 3 557 582 3 680 170 3 678 429 3 588 038 Daun bawang 2 104 954 2 015 181 2 053 351 2 089 513 1 997 837 Buncis 2 154 417 2 019 599 2 023 838 1 946 467 1 941 090 Sayuran polong 1 402 746 1 360 346 1 454 731 1 660 354 1 564 524 Artichoke 1 416 977 1 490 672 1 485 237 1 510 848 1 440 903 Daun singkong 61 867 64 857 67 501 68 850 62 207 TOTAL 834 714 097 866 272 943 897 900 952 914 607 753 876 645 719

Produksi Bunga KOMODITAS PRODUKSI (TANGKAI) 2006 2007 2008 2009 2010 Krisan 63 716 256 66 979 260 101 777 126 107 847 072 185 232 970 Mawar 40 394 027 59 492 699 39 265 696 60 191 362 82 351 332 Sedap Malam 30 373 679 21 687 493 25 598 314 51 047 807 59 298 954 Anggrek 10 903 444 9 484 393 15 309 964 16 205 949 14 050 445 Gladiol 11 195 483 11 271 385 8 581 395 9 775 500 10 064 082 Gerbera 4 874 098 4 931 441 4 101 631 5 185 586 9 693 487 Anthurium 2 017 534 2 198 990 2 627 498 3 833 100 7 655 542 Anyelir 1 781 046 1 901 509 3 024 558 5 320 824 7 607 588 Heliconia 1 390 117 1 427 048 5 278 477 4 124 174 2 961 385 TOTAL 166 645 684 179 374 218 205 564 659 263 531 374 378 915 785

Produksi Biofarmaka KOMODITAS PRODUKSI (KG) 2006 2007 2008 2009 2010 Jahe 177 137 949 178 502 542 154 963 886 122 181 084 107 734 608 Kunyit 112 897 776 117 463 680 111 258 884 124 047 450 107 375 347 Lengkuas 44 369 523 41 619 147 50 092 846 59 332 313 58 961 844 Kencur 47 081 020 48 366 947 38 531 160 43 635 311 29 638 127 Kapulaga 13 144 127 14 526 505 21 230 881 25 178 901 28 550 282 Temulawak 21 359 086 40 800 834 23 740 105 36 826 340 26 671 149 Mengkudu 12 983 957 14 015 795 16 306 163 16 267 057 14 613 481 Lempuyang 5 773 432 6 308 391 7 621 045 8 804 375 8 520 161 Temuireng 5 607 046 8 186 185 8 817 235 7 584 022 7 140 926 Temukunci 2 034 690 2 445 674 3 096 634 4 701 570 4 358 236 Sambiloto 2 656 234 1 298 974 7 716 432 4 334 768 3 845 063 Kejibeling 1 902 692 869 599 1 202 453 943 721 1 139 223 Dringo 610 103 507 667 687 008 1 074 901 754 551 TOTAL 447 557 635 474 911 940 445 264 732 454 911 813 399 302 998

ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) Kesepakatan antara negara-negara anggota ASEAN dengan China Untuk mewujudkan kawasan perdagangan bebas Menghilangkan atau mengurangi hambatan-hambatan perdagangan barang baik tarif ataupun non tarif Peningkatan akses pasar jasa, peraturan dan ketentuan investasi Peningkatan aspek kerjasama ekonomi untuk mendorong hubungan perekonomian para pihak ACFTA dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat ASEAN dan china.

Tujuan FTA FTA ini antara lain bertujuan untuk meliberalisasi secara progresif dan meningkatkan perdagangan barang dan jasa serta menciptakan suatu sistem yang transparan dan untuk mempermudah investasi

Early havest programe Program percepatan penurunan tarif : sayuran dikonsumsi buah-buahan dikonsumsi termasuk nut Sejak 1 Januari 2010, tarif komoditas tersebut menjadi 0% Harga sayuran dan buah-buahan yang dimpor dari China menjadi jauh lebih murah meningkatnya permintaan pasar. Harga buah-buahan dan sayuran Indonesia di pasar China juga turun tajam.

Tantangan Murahnya sayuran dan buah dari China dengan kualitas yang relatif baik, terutama dari mutu visual, akan menyaingi buah dan sayuran produksi dalam negeri. Meluasnya buah-buahan asal China di pasar semakin tak terbendung. Peneliti hortikultura Indonesia dituntut untuk menghasilkan : varietas, teknologi produksi dan pasca panen, sistem pemasaran agar hortikultura Indonesia: lebih produktif, aman dikonsumsi, lebih berkualitas, tersedia tepat waktu harga yang lebih murah dibandingkan produk asal China

Peluang China: GDB: $4,984,730,000,000 GNI/Kapita: $3,590 Jumlah penduduk (2009) 1,331,460,000 orang: Miskin: 2.8% Sangat prospektif sebagai pasar produk hortikultura Indonesia. China memberlakukan standar tertentu terhadap produk hortikultura yang dipasarkan, walaupun persyaratan konsumen di China juga tidak seketat Jepang. Peluang besar ini harus dimanfaatkan untuk mengekspor sebanyak mungkin produk hortikultura kita, dengan tetap memperhatikan kebutuhan dalam negeri.

Import Hortikultura Kenaikan impor produk hortikultura selama lima tahun terakhir meningkat rata-rata 21,63% untuk buah dan 14,97% untuk sayur Rata-rata persentase volume impor terhadap produksi nasional selama lima tahun terakhir sebesar 2,49% untuk buah dan 5,37% untuk sayur Tantangan untuk meningkatkan produksi dan mutu buah dan sayur nasional

1600.0 1400.0 1200.0 1000.0 800.0 600.0 Sayur (26%) Buah (21%) Total (23%) 680.5 518.4 744.7 905.8 1087.3 1428.1 400.0 200.0 0.0 2006 2007 2008 2009 2010 2011 Trend Perkembangan Impor Hortikultura

20 18 16 17.61 Produk Olahan 17.02 14 12 10 8 11.52 10.6 8.61 9.38 6 4 2 0 Buah dan Sayur BS Segar Beras Jagung Kedelai Gandum

Ekspor Buah Indonesia KOMODITAS VOLUME EKSPOR (Ton) 2006 2007 2008 2009 2010 Manggis 5 698 9 093 9 466 11 319 11 388 Mangga 1 182 1 198 1 908 1 616 998 Pepaya 140 36 0 143 111 Nenas 143 473 215 54 67 Pisang Segar 4 443 9 1 970 701 11 Jeruk Segar 180 94 16 9 3 Mandarin Segar 0 8 2 10 0 Buah Anggur Kering 1 32 0 1 - Apel 38 35 25 56 - Pir dan Kwini 28 18 1 1 - TOTAL 11 853 10 996 13 603 13 910 12 578

Volume Impor Buah Indonesia KOMODITAS VOLUME IMPOR (Ton) 2006 2007 2008 2009 2010 Apel 122 011 145 302 139 819 153 512 197 487 Mandarin Segar 68 535 89 125 109 662 188 956 160 254 Pir dan Kwini 80 658 94 518 86 755 90 390 111 276 Jeruk Segar 26 151 23 566 28 048 19 586 31 345 Pisang Segar 124 9 3 328 2 780 Buah Anggur Kering 1 955 1 156 1 774 1 979 1 471 Mangga 966 1 088 969 821 1 129 Pepaya 73 57 163 300 580 Nenas 8 188 193 46 84 Manggis 0 14 2 10 13 TOTAL 300 481 355 023 367 388 455 928 506 419

Volume Ekspor Sayuran KOMODITAS VOLUME EKSPOR (Ton) 2006 2007 2008 2009 2010 Kubis/Kol Segar atau Dingin 30 045 42 912 36 175 40 332 29 607 Kentang Segar 85 922 9 652 7 958 6 320 6 771 Bawang Merah Segar 15 701 9 357 12 297 12 822 3 234 Kubis Segar atau Dingin Lainnya 2 605 2 317 1 942 1 585 2 326 Kacang Kapri 327 918 815 317 2 205 Cabai 1 218 744 1 504 Bawang Putih Segar 17 102 13 186 869 Tomat Segar/Dingin 179 1 851 874 596 618 Jamur 1 012 1 693 1 638 1 093 425 Kentang Bibit 72 9 55 108 98 Bunga Kol dan Brokoli 1 696 2 029 791 2 181 90 Bawang Bombay Segar 2 922 280 373 81 27 TOTAL 140 498 71 120 64 149 66 365 47 774

Impor Sayuran KOMODITAS VOLUME IMPOR (Ton) 2006 2007 2008 2009 2010 Bawang Putih Segar 296 476 341 101 425 190 405 138 361 289 Bawang Merah Segar 78 462 107 649 127 830 67 330 73 270 Bawang Bombay Segar 21 228 25 449 38 838 33 862 52 545 Kentang Segar 4 211 5 559 5 345 11 727 24 204 Kacang Kapri 6 534 10 452 5 538 10 154 5 636 Kentang Bibit 1 487 1 393 2 944 2 280 2 726 Jamur 336 608 335 617 1 272 Kubis Segar atau Beku 170 256 294 185 1 058 Bunga Kol dan Brokoli 661 616 635 590 906 Cabai 1 0 501 905 891 Kubis Segar/beku Lain 192 201 267 183 170 Tomat Segar/Dingin 227 208 142 47 57 TOTAL 409 985 493 492 607 859 533 018 524 024

Kebijakan Pengentian Sementara Impor Hortikultura Sementara: Januari Juni 2013 Komoditas (13): Kentang, kubis, wortel, cabai Nenas, melon, pisang, mangga, pepaya, durian Krisan, anggrek, heliconia IPB mengapresiasi kebijakan ini dengan harapan, ini bukan kebijakan sementara tetapi kebijakan berkelanjutan

Ekspor & Impor Sayur 2011 No Komoditi Volume (Ton) Produksi Impor Ekspor % Impor/ Produksi Nilai Impor (US $) 1 Bawang Putih 12.341 351.890 179 2.770,79 $ 235.656.613 2 Bawang Merah 1.048.228 149.771 6.290 13,81 72.283.013 3 Kentang 1.060.579 58.388 4.048 5,34 35.038.244 4 Wortel 408.290 28.611 29 6,89 14.887.204 5 Cabe 1.332.248 7.240 1.134 0,53 6.710.401 6 Jamur 61.370 784 250 1,22 1.124.589 7 Kubis 1.384.656 566 18.036 0,04 846.449 8 Bunga Kol 101.283 196 46 0,19 219.097 9 Ketimun 546.927 25 50 0,004 42.591 10 Tomat 890.169 18 578 0,002 74.132 11 Terung 509.093 0,1 1.003 0,00002 116 12 Sayuran Lainnya 3.500.855 65.894 5.147 1,84 29.309.824 Total 11.133.200 663.384 36.790 5,96 396.192.273

No Komoditi Ekspor & Impor Buah 2011 Volume (Ton) % Impor/ Produksi Nilai Impor (US$) Produksi Impor Ekspor 1 Jeruk 2.116.089 167.586 325 7,92 211.089.260 2 Apel 226.804 164.891-72,7 189.336.608 3 Pir - 107.156 - - 106.753.329 4 Anggur 13.492 42.572-315,53 121.217.600 5 Durian 567.519 25.504-4,49 38.192.411 6 Pisang 6.360.565 1.391 1.279 0,02 849.998 7 Mangga 1.842.036 980 359 0,05 808.043 8 Semangka 417.030 716 139 0,17 446.045 9 Melon 100.205 341 148 0,34 358.106 10 Pepaya 799.312 242 215 0,03 147.641 11 Stroberi 28.652 165 27 0,58 1.072.230 12 Nangka/Cempedak 673.908 47 4 0,01 50.501 13 Rambutan 625.936 24 262 0,004 15.700 14 Nanas 1.631.867 23 1 0,001 461.567 15 Manggis 97.487 19 7.431 0,02 14.655 16 Dukuh/Langsat 267.863 5-0,002 2.150 17 Belimbing 80.671 1 0,5 0,001 334 18 Salak 886.733-674 - 18 Buah Lainnya 1.126.832 108.801 834 5,4 185.423.399 Total 17.863.000 620.466 11.699 3,47 856.239.577

Ekspor & Impor Bunga 2011 Volume (Ton) Nilai Impor No Komoditi Produksi (US$) Impor Ekspor (Tangkai) 1 Anggrek 14.419.818 14 67 48.899 2 Krisan 305.889.556 4 60 71.808 3 Mawar 74.331.125 1 70 64.450 4 Anyelir 5.133.624 0,01-8 5 Lainnya - 296 4.692 2.515.527 Total - 316 4.888 2.700.692

Aktor Yang Berperan & Kebutuhannya Pemulia Tanaman & Produsen Benih: Produktivitas varietas baru Viabilitas benih Petani/Pekebun: Produktivitas Keseregaman Ketahanan OPT Pedagang Pengumpul: Keseragaman Realibilitas pasokan Kualitas yang konstan Distributor: Ketersediaan Daya simpan Sensitivitas terhadap kerusakan Retailer: Selflife Keragaman jenis Penampilan Sampah Konsumen: Citarasa Khasiat Sustainabilitas Kemudahan konsumsi Kualitas konstan Peneliti Hortikultura

Selamat Mempelajari Bahan Kuliah Minggu ke-4 Sistem Budidaya Tanaman Hortikultura di Indonesia