Rumusan FGD Cabai dan Bawang

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Rumusan FGD Cabai dan Bawang"

Suhendra Lesmana
6 tahun lalu
Tontonan:

1 RUMUSAN PLENO 1. Menghadapi pasar global, hortikultura memang masih menghadapi banyak kendala dan tantangan, namun penuh juga dengan berbagai peluang. Berbagai permasalahan dan strategi bahkan program telah teridentifikasi dan dipetakan oleh pemerintah, praktisi, asosiasi, akademisi bahkan oleh legislatif dalam menghadapi pasar global. Namun demikian perlu sinergi dalam hal implementasinya di lapangan. Banyak tantangan yang akan dihadapi dan kita beruntung bahwa semua pihak telah aware dan memiliki semangat yang sama dalam bersinergi menghadapi tantangan ini. 2. Untuk menghadapi pasar global, salah satu tantangan utama adalah terkait dengan daya saing (kualitas). Beberapa hal patut dilakukan terutama dalam hal: a. 6K + T (Kualitas, kontinuitas/constant (predictable), kuantitas) Keamanan, Ketepatan Delivery, Ketepatan Harga, Traceability) b. Improvement dalam hal skala pengusahaan agar lebih efektif, feasible dan bankable c. Promosi dan diplomasi dagang d. Sinergi oleh stakeholder terkait, termasuk regulasi yang mendukung tumbuh dan kembangnya pengusahaan hortikultura yang berdayasaing

2 Rumusan FGD Cabai dan Bawang 1. Permasalahan cabai dan bawang sudah sangat terpetakan baik onfarm maupun off-farm. Hal ini dapat terjadi karena permasalahan kedua komoditas ini adalah bersifat klasik meskipun tentunya terdapat tantangan-tantangan baru yang muncul 2. Segenap pihak/stakeholder terkait bersemangat untuk bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut yang diwujudkan dalam bentuk strategi dan program. 3. Secara garis besar, pendekatan yang coba ditawarkan untuk cabai dan bawang adalah: a. Pengaturan pola tanam b. Penyebaran luasan produksi (hingga ke skala rumah tangga) c. Manajemen rantai pasok (cold storage) d. Produksi Off-season 4. Kesemua strategi tersebut (poin 3) perlu pertimbangan yang komprehensif agar hasil yang didapatkan sesuai dengan rencana serta dalam implementasinya perlu sinergi dari stakeholder terkait. 5. Pendekatan yang dilakukan perlu mempertimbangkan petani tidak hanya konsumen, sehingga diharapkan bukan hanya Inflasi yang dianggap sebagai masalah, namun deflasi juga perlu diperhatikan menyangkut kesejahteraan petani. 6. Diperlukan koordinasi dan sinergi dari stakeholder terkait karena banyak tantangan non-teknis di lapangan. Diperlukan dukungan regulasi untuk mengatasi tantangan tersebut. 7. Peran Kemenko sangat diperlukan guna mengkoordinasi sinkronisasi dan sinergi stakeholders dalam kaitannya dengan poin 6 di atas.

3 RUMUSAN FGD FGD BUAH (JERUK) 1. Pengembangan buah nasional berbasis komoditas dilakukan dengan arahan : Substitusi impor, yaitu buah yang banyak diimpor walaupun bisa diproduksi dengan baik di Indonesia (khususnya jeruk dan lengkeng) melalui peningkatan mutu terutama mutu visual. Mendorong ekspor, yaitu buah dengan produksi besar, permintaan dunia besar, ekspor masih sedikit (pisang, mangga, manggis, jambu biji, nenas, pepaya, apokat,...). Nilai gizi dan functional food (super fruits) untuk perbaikan gizi dan kesehatan yaitu buah dengan nilai gizi tinggi dan atau mengandung zat fungsional / phytonutrient yang baik untuk kesehatan (manggis, mangga, pisang, avokad, sawo, jambu biji, papaya, srikaya dan sirsak, melon, belimbing,...); Buah yang digemari masyarakat (durian, salak,...). 2. Perlu identifikasi buah-buah nasional yang belum termanfaatkan (under utilized) sehingga dapat dikembangkan sebagai buah unggulan nasional. 3. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pengembangan dayasaing buah nasional adalah : i. Program pengembangan perlu dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi yang meliputi aspek hulu hilir, yaitu meningkat produksi dan mutu (kualitas); perbaikan pasca panen; sistem distribusi (logistik); dan manajemen pasokan. ii. Pengembangan buah masih tidak sempurna karena kurangnya kapasitas SDM yang menyebabkan produksi tidak sesuai produktivitas maupun kualitas. Kapasitas SDM perlu ditingkatkan misalnya melalui penyuluhan, pelatihan, pendampingan, pengembangan akademik komoditas, dan adanya sentra pendidikan di sentra produksi tertentu. iii. Pengembangan pasar buah nasional dilakukan dengan meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap produk nasional dan mengubah gengsi buah impor melalui kegiatan sosialisasi yang intensif, terstruktur, dan sistematik. iv. Perlu membentuk forum, grup, konsorsium,... untuk menyusun/membuat program bersama yang masing-masing stakeholders menjalankan program sesuai perannya dengan SDM dan pendanaan sendiri. Intersection antar program diperlukan untuk menjaga interaksi antar pihak yang berkepentingan.

4 Rumusan FGD Kontribusi Sayuran Indigenous Terhadap Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Petani 1. Perlu diketahui kontribusi tanaman sayuran Indigenous terhadap ekonomi masyarakat. Sayuran indigenous adalah sayuran asli daerah yang telah banyak diusahakan dan dikonsumsi sejak lama atau sayuran introduksi yang telah berkembang lama dan dikenal masyarakat di suatu daerah tertentu. Kajian sosial ekonomi dan budaya pemanfaatan di masyarakat. 2. Perlu ditetapkan jenis dan prioritas tanaman Penetapan dan pengelompokan jenis dan prioritas sayuran indigenous berdasarkan kegunaan, nilai ekonomi dan konservasi Identifikasi dan karakterisasi unggulan daerah 3. Perakitan varietas baru tanaman komersial Perakitan varietas baru berdasarkan kegunaan, preferensi konsumen, nilai ekonomi dan kesesuaian ekologi 4. Pengembangan SOP perbenihan dan teknologi produksi lapang tanaman Pengembangan paket teknologi produksi di sesuaikan melalui desain pola tanam, berdasarkan jenis tanaman dan kebutuhan lingkungan tumbuh spesifik. 5. Peningkatan konsumsi tanaman Kajian kegunaan sebagai functional food Pengembangan teknologi pengolahan/kuliner dan penyajian makanan berbasis Edukasi pengolahan, penyajian dan konsumsi makanan berbasis 6. Mempermudah akses petani terhadap teknologi dan pasar tanaman Konsolidasi antara peneliti, petani dan semua stake holder sayuran indigenous misalnya dalam bentuk konsorsium dan atau asosiasi.

5 RUMUSAN FGD KRISAN PERHORTI 20 OKTOBER 2015 MASALAH UTAMA: Tidak Ada Ketersediaan Benih yang Bermutu Secara Sinambung REKOMENDASI 1. Perlu Sosialisasi Prosedur untuk Menjadi Penangkar Benih Krisan 2. Membuat Hari Bunga untuk Meningkatkan Pasar Bunga Nasional 3. Membuat Lembaga yang Berfungsi untuk menyediakan benih komersial yang menjembatani hasil penelitian dengan petani 4. Lembaga terkait (Perhorti) menginisiasi pertemuan antara stakeholders untuk memfasilitasi penyelesaian masalah benih

dokumen-dokumen yang mirip

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang,

I. PENDAHULUAN. pelestarian keseimbangan lingkungan. Namun pada masa yang akan datang, I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sub sektor pertanian tanaman pangan, merupakan bagian integral dari pembangunan pertanian dan telah terbukti memberikan peranan penting bagi pembangunan nasional,