Langkah Menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)

dokumen-dokumen yang mirip
Langkah Menyusun CP pada KPT

Panduan Ringkas-SPM-Menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT)Halaman 1

PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM INSTITUSI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Vokasi

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN SILABUS

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.

Dasar Hukum 10/6/2014. PENERAPAN KKNI DI PT Permendikbud No. 73/2013

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TERPADU

Profil Lulusan Program Studi D3 Analis Farmasi dan Makanan. No Profil Lulusan Deskripsi Profil

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INDUSTRI JASA MAKANAN DAN GIZI

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit, mempertahankan

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan sistem simbol (Wilkinson, 2012) keseluruhan terhenti. Hal ini disebabkan oleh aterosklerosis yaitu

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. P DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER : HIPERTENSI DI BANGSAL ANGGREK BOUGENVILLE RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA KARDIOVASKULER : HIPERTENSI KHUSUSNYA NY. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GROGOL SUKOHARJO

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kesehatan saat ini sudah bergeser dari penyakit infeksi ke

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PRODUKSI PERKEBUNAN

Rencana Pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

Pengantar Sistem Sirkulasi Darah I PERTEMUAN-1 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang diberikan ditentukan oleh nilai-nilai dan harapan dari

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang lebih dari delapan dekade terakhir. Hipertensi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pada perkembangan zaman yang semakin berkembang khususnya

PENJABARAN KKNIJENJANG KUALIFIKASI V KE DALAMLEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN KOMUNIKASI MINAT PUBLIC RELATIONS

EMBOLI CAIRAN KETUBAN

STANDAR KOMPETENSI PERAWAT DIALISIS INDONESIA NIKEN D CAHYANINGSIH BIDANG DIKLAT PP IPDI

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK & MANAJEMEN LINGKUNGAN PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) yang meliputi penyakit degeneratif dan man made diseases.

MODEL PKL TERPADU. Disampaikan pada WORKSHOP PENGEMBANGAN PKL FT UNNES Salatiga, 22 AGUSTUS Edy Cahyono

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM DIPLOMA IPB 2012

MUSYAWARAH NASIONAL KEDELAPAN PERSATUAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM KESEHATAN INDONESIA SURABAYA, MEI 2017

4.6 PRODI FARMASI PROFIL LULUSAN PRODI FARMASI 1. Akademisi 2. Saintis 3. Enterpreneur 4. Apoteker 5. Quality Controller

BAB I PENDAHULUAN. darah tersebut melintas kelipatan paha (Oswari, 2000). penurunan fungsi organ (Oswari, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Ginjal menjalankan fungsi yang vital sebagai pengatur volume dan

BAB I PENDAHULUAN. ini terdapat diseluruh dunia, bahkan menjadi problema utama di negara-negara

Mahasiswa mampu: 3. Melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan kateterisasi jantung

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN (PERAWAT AHLI MADYA) SIKAP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Gagal jantung adalah keadaan patofisiologi dimana jantung sebagai pompa

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ pengeksresi ginjal bertugas menyaring zat-zat yang sudah tidak

SELAMAT DATANG DI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

BAB I PENDAHULUAN. kearah perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan keluarga dan

II. Standar Kompetensi SILABUS. Kode : : Teori : 2 sks Praktik : 1 SKS

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.2. Varises. Anemia. Polisitemia. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. Kajian epidemiologi menunjukkan bahwa ada berbagai kondisi yang. non modifiable yang merupakan konsekuensi genetik yang tak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.

BAB I PENDAHULUAN. mengeksresikan zat terlarut dan air secara selektif. Fungsi vital ginjal

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah hipertensi. Hipertensi adalah keadaan peningkatan

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis KKNI SNDikti

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB I PENDAHULUAN. suplai darah kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk, 2000). Menurut europen

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kurikulum nya masing-masing. Standar Kompetensi Dokter ini

BAB I PENDAHULUAN. peradangan sel hati yang luas dan menyebabkan banyak kematian sel. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Morbiditas dan mortalitas DHF bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PENERAPAN KURIKULUM PROGRAM D. IV KEPERAWATAN PADA JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

SILABUS. : Teori : 2 sks Praktik : 1 SKS

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

BAB 1 PENDAHULUAN. juga perlu, seperti halnya di Negara berkembang seperti Indonesia banyak orang yang

darah. Kerusakan glomerulus menyebabkan protein (albumin) dapat melewati glomerulus sehingga ditemukan dalam urin yang disebut mikroalbuminuria (Ritz

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

MONITORING HEMODINAMIK TIM ICU INTERMEDIATE ANGKATAN I

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak, dan ginjal (WHO, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

ALOKASI FORMASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAGI PELAMAR UMUM KEMENTERIAN KESEHATAN RI T.A 2013

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. akan menimbulkan berbagai komplikasi diantaranya yaitu perdarahan, infeksi

BAB I PENDAHULUAN. pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. darah yang melalui ginjal, reabsorpsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit,

BAB I PENDAHULUAN. hasil laboratorium yang baik dan terpercaya. Salah satu pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. penyakit semakin dikenal oleh masyarakat. Salah satu diantaranya adalah apa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

KURIKULUM SHINTA DORIZA & AENG MUHIDIN

BAB 1 PENDAHULUAN. tanpa gejala, sehingga disebut sebagai Silent Killer (pembunuh terselubung).

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan dan perkembangan suatu negara telah

TABEL KELOMPOK MAP. S.1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Administrasi Kebijakan Kesehatan

EMBOLI CAIRAN KETUBAN. dr.pom Harry Satria,SpOG

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN: STROKE HEMORAGIK DI BANGSAL CEMPAKA RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

MANAJEMEN LABORATORIUM KLINIK BERDASARKAN PERMENKES NOMOR 411/MENKES/PER/III/2010

Transkripsi:

Langkah Menyusun Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) Oleh : sp_mursid@yahoo.co.id 1. Menentukan Profil Nomor Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D 1. Teknisi flebotomi 2. Teknisi laboratorium medik. Verifikator proses pemeriksaan laboratorium medik. Pelaksana promosi pelayanan laboratorium medik 5. Asisten peneliti 2. Diskripsi Profil Profil Lulusan Program Studi Analis Kesehatan D Nomor Profil Lulusan Deskripsi Profil 1. Teknisi flebotomi Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pengambilan spesimen darah, penanganan cairan dan jaringan tubuh manusia untuk menegakkan diagnosa klinis 2. Teknisi laboratorium medik Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh serta bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan di laboratorium medik. Verifikator proses pemeriksaan Pembukti (Verifikator) kesesuaian proses dengan standar laboratorium medik. Pelaksana promosi pelayanan laboratorium medik dalam pemeriksaan di laboratorium medik pelaku penyampaian informasi pelayanan laboratorium medik melalui komunikasi secara efektif baik interpersonal maupun profesional terhadap pasien, teman sejawat, klinisi dan masyarakat 5. Asisten peneliti Pembantu (Asisten) proses penelitian dasar dan terapan di bidang. Menurunkan CP PROFIL + DESKRIPSI DESKRIPSI GENERIK KKNI LEVEL 5 DESKRIPSI SPESIFIK PRODI (CP) Teknisi Flebotomi Ahli Madya Teknologi Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode Mampu melakukan pengambilan spesimen darah, penanganan cairan Laboratorium Medik dalam yang sesuai dari beragam pilihan dan jaringan tubuh sesuai prosedur pengambilan spesimen darah, yang sudah maupun belum baku standar, aman dan nyaman untuk penanganan cairan dan jaringan mendapatkan spesimen yang dengan menganalisis data, serta tubuh manusia untuk refresentatif untuk pemeriksaan mampu menunjukkan kinerja menegakkan diagnosa klinis laboratorium. dengan mutu dan kuantitas yang terukur. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara Menguasai anatomi tubuh manusia, sistem sirkulasi dan

umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural hemostasis, teknik pengambilan darah vena dan kapiler, flebotomi khusus dan keadaan sulit, komplikasi, penanganan pasien akibat tindakan flebotomi, sistem dokumentasi dan penanganan spesimen, quality assurance, serta komunikasi dan patient safety --- rujukan dari SNDIKTI Teknisi Laboratorium Medik Ahli Madya Teknologi Laboratorium Medik dalam pemeriksaan darah dan cairan tubuh serta bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pemeriksaan di laboratorium medik.profil lainnya..! dan seterusnya.. dan seterusnya... Memilih dan menentukan bobot Bahan Kajian Profil : Teknisi Flebotomi No. Bahan Kajian dari IPTEKS Prodi Kedalaman Mampu melakukan 1. Konsep-konsep flebotomi 2 pengambilan spesimen darah, 2 Aspek medikolegal 2 penanganan cairan dan Komponen komunikasi : sumber, pesan, jaringan tubuh sesuai prosedur standar, aman dan nyaman penerima, sarana, tujuan Umpan balik komunikasi untuk mendapatkan spesimen 5 Hambatan komunikasi yang refresentatif untuk 6 Komunikasi Intra-personal dan Inter-personal pemeriksaan laboratorium. 7 Persiapan pasien untuk pemeriksaan 8 Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi 2 dalam pengambilan sampel darah dan biologi 9 Sistem kardiovaskuler (anatomi jantung dan 2 pembuluh darah) 10 Sistem peredaran darah 11 Tekanan darah dan faktor yang 12 Mekanisme inflamasi/peradangan 1 Gangguan sistem : peredaran darah (hipertensi, hipotensi, iskemia, hipoksia, trombus, embolus, jantung koroner, stroke dan shock) 1 Persiapan alat dan bahan dalam pengambilan darah kapiler, vena dan 15 Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan 16 Penanganan darah dan sampel biologi

(urine, feses, sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen, batu ginjal, batu empedu, sekret dan jaringan) 17 Flebotomi dengan penyulit 18 Komplikasi flebotomi 19 Sistem dokumentasi Deskripsi lain (tidak disertakan) Bahan kajian lain. (tidak disertakan) 5. Alokasi Bahan Kajian ke Mata Kuliah No. Bahan Kajian dari IPTEKS Prodi Kedalaman Mata Kuliah 1. Konsep-konsep flebotomi 2 MK1 Flebotomi 2 Aspek medikolegal 2 MK1 Flebotomi Komponen komunikasi : sumber, pesan, MK2 Komunikasi penerima, sarana, tujuan Umpan balik komunikasi MK2 Komunikasi 5 Hambatan komunikasi MK2 Komunikasi 6 Komunikasi Intra-personal dan Inter-personal MK2 Komunikasi 7 Persiapan pasien untuk pemeriksaan MK1 Flebotomi 8 Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi 2 MK1 Flebotomi dalam pengambilan sampel darah dan biologi 9 Sistem kardiovaskuler (anatomi jantung dan 2 MK Anatomi Fisiologi pembuluh darah) 10 Sistem peredaran darah MK Anatomi Fisiologi 11 Tekanan darah dan faktor yang MK Anatomi Fisiologi 12 Mekanisme inflamasi/peradangan MK Patofisiologi 1 Gangguan sistem : peredaran darah (hipertensi, hipotensi, MK Patofisiologi iskemia, hipoksia, trombus, embolus, jantung koroner, stroke dan shock) 1 Persiapan alat dan bahan dalam MK1 Flebotomi pengambilan darah kapiler, vena dan 15 Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan MK1 Flebotomi 16 Penanganan darah dan sampel biologi MK1 Flebotomi (urine, feses, sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen, batu ginjal, batu empedu, sekret dan jaringan) 17 Flebotomi dengan penyulit MK1 Flebotomi 18 Komplikasi flebotomi MK1 Flebotomi 19 Sistem dokumentasi MK5 Manajemen Lab 6. Menhitung Bobot Mata Kuliah

Mata Kuliah Bahan Kajian dari IPTEKS Prodi Bobot BK Bobot MK Konsep-konsep flebotomi 2 Aspek medikolegal 2 Persiapan pasien untuk pemeriksaan Persyaratan pasien dan pencegahan 2 infeksi dalam pengambilan sampel darah dan biologi Persiapan alat dan bahan dalam MK1 Flebotomi pengambilan darah kapiler, vena dan 26 Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan Penanganan darah dan sampel biologi (urine, feses, sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen, batu ginjal, batu empedu, sekret dan jaringan) Flebotomi dengan penyulit Komplikasi flebotomi Komponen komunikasi : sumber, pesan, penerima, sarana, tujuan MK2 Komunikasi Umpan balik komunikasi Hambatan komunikasi 1 Komunikasi Intra-personal dan Interpersonal Sistem kardiovaskuler (anatomi 2 jantung dan pembuluh darah) MK Anatomi Fisiologi Sistem peredaran darah 8 Tekanan darah dan faktor yang Mekanisme inflamasi/peradangan MK Patofisiologi Gangguan sistem : peredaran darah (hipertensi, hipotensi, iskemia, hipoksia, 7 trombus, embolus, jantung koroner, stroke dan shock) MK5 Manajemen Lab. Sistem dokumentasi 7. Menhitung SKS Mata Kuliah Sks = (Bobot MK/TotalBobot) x Total sks Mata Kuliah Bobot MK Sks MK1 Flebotomi 26 (26/57) x 17 = 7,75 = 8 MK2 Komunikasi 1 (1/57) x 17 =,88 = MK Anatomi Fisiologi 8 (8/57) x 17 = 2, = 2 MK Patofisiologi 7 (7/57) x 17 = 2,09 = 2 MK5 Manajemen Lab. (/57) x 17 = 0,89 = 1 Total 57 17

8. Isi dan sks Mata kuliah MK Flebotomi 8 sks Mempelajari : a. Konsep-konsep flebotomi b Aspek medikolegal c Persiapan pasien untuk pemeriksaan d Persyaratan pasien dan pencegahan infeksi dalam pengambilan sampel darah dan biologi e Persiapan alat dan bahan dalam pengambilan darah kapiler, vena dan f Teknik pengambilan darah kapiler, vena dan g Penanganan darah dan sampel biologi (urine, feses, sputum, cairan otak, transudat/eksudat, cairan semen, batu ginjal, batu empedu, sekret dan jaringan) h Flebotomi dengan penyulit i Komplikasi flebotomi