SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM )

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

Mesin Diesel. Mesin Diesel

BAB IV SISTEM BAHAN BAKAR MESIN DIESEL LOKOMOTIF

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

UJI KERJA INJEKTOR TERHADAP PUTARAN DAN JENIS SEMPROTAN MENGGUNAKAN ALAT UJI INJEKTOR ABSTRAK

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

BAB III PEMBAHASAN TEKNIS GANGGUAN SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR PADA MESIN KUBOTA RD 65 H DAN CARA MENGATASINYA

PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

PERENCANAAN PEMANFAATAN MARINE FUEL OIL (MFO) SEBAGAI BAHAN BAKAR ENGINE DIESEL MaK

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

PERANGKAT UJI KOMPETENSI ENGINE MANAGEMENT SYSTEM dan gdi Disiapkan Oleh : Eko Winarso,S.Pd.M.M

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENGUJIAN TEKANAN PADA INJECTOR NOZZLE (PROSES PERANCANGAN)

Penggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi di bidang otomotif mendorong

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

PENGENALAN PERUSAHAAN & PRODUCT M. A. N

3. PEMELIHARAAN PLTD PT PLN (Persero) PUSDIKLAT Februari 2011

MODUL IV B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL

RANCANG BANGUN ALAT BANTU PENGUJIAN TEKANAN PADA INJECTOR NOZZLE

DIGITAL FUEL FLOW CONSUMPTION METER BERBASIS µc AT89C4051

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

CYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN RUSTON TIPE 16 RKC DI PUSAT LISTRIK SUKAHARJA KETAPANG

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

BAB IV MENGOPRASIKANKAN GENERATOR SET

SILINDER HEAD MOTOR DIESEL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN INTALASI ALAT TEST PENYEMPROTAN INJEKTOR MOBIL TOYOTA AVANZA 1.3 G (1300 cc) ENGINE TIPE K3-VE DENGAN KAPASITAS 40 LITER/JAM

PRAKTIKUM DAC HIDROLIK

Teknologi Motor Injeksi YMJET-FI

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 125 pada tahun 2005 untuk menggantikan Honda Karisma. Honda Supra X

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa industri dapat ditemukan aplikasi sains yakni merubah suatu

Sistem Hidrolik. Trainer Agri Group Tier-2

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

TUGAS TUNE UP MESIN GASOLINE DAN MESIN DIESEL

MODUL POMPA AIR IRIGASI (Irrigation Pump)

BAB II LANDASAN TEORI

Teknologi Injeksi Pada Sepeda Motor (Konstruksi Dasar Injection Suzuki Fl 125 FI)

EVALUASI PENYEBAB GANGGUAN MESIN DIESEL BRV10 DI RSG-GAS. Asep Saepuloh, Kiswanto, Muh. Taufiq, Yuyut S

BAB II. LANDASAN TEORI

SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL

Rancang Bangun Alat Uji Pompa Injeksi Motor Diesel Multi Silinder TUGAS AKHIR NAMA : IRAWAN BUDYARTO NIM: L0E FAKULTAS TEKNIK

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB II CARA KERJA MESIN 2 TAK DAN 4 TAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN SISTEM HIDRAULIK

BAB III METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN PERHITUNGAN SERTA ANALISA

1. EMISI GAS BUANG EURO2

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

Prosedur Pengetesan Injektor

BAB IV PERAWATAN MESIN DIESEL BUS

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

BAB III BAGIAN BAGIAN DASAR PADA EXCAVATOR TYPE JS 200

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

KATA PENGANTAR Analisis Penggunaan Bahan Bakar dengan Fluktuasi Beban pada Mesin Gas Rolls Royce Kapasitas 8,5 MW di PLTMG Panaran-Batam

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS

BAB 9 MENGIDENTIFIKASI MESIN PENGGERAK UTAMA

DuFI (Durux Fuel Injection)

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR

RPKPS (RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

KONTROL SISTEM BAHAN BAKAR PADA ELECTRONIC FUEL INJECTION (EFI) Oleh Sutiman, M.T

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan


PRAKTEK II TUNE UP MOTOR DIESEL. A. Tujuan:

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PENGARUH FILTER UDARA PADA KARBURATOR TERHADAP UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM ) Agus Rohermanto Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak ABSTRACT The system of gas flow being regulated by M DEC (Monitoring and Control System) on diesel engine with 18 cylinder so that the system works better to yield maximum power, needed treatment on units attached to gas flow system, that are: nozzle, pressure Pipe neck, injection pump, distribution pump, filter, gas tank, M DEC, cable and censor. Nozzle functions to inject diesel fuel to combustion chamber o smaller particle in form of mist. Pressure pipe neck distributes gas to nozzle continously. Routine treatment can be implemented per 6 months, so that pressure pipe neck in good condition. Injection pump conncts injection pump with pressure pipe neck that distributes high pressed gas. Injection pump raises gas pressure to become high pressure gas and regulate the amount of gas that being injected to combustion chamber. Distribution pump supplies gas to daily tank to injcetion pump and supply pump equipped with manual pum/hand pump. Filter function as the filter of gas from waste material that folows the gas that can plug the system of gas flow. Keywords : fuel, M DEC, engine, maintenance. ABSTRAK Sistem Aliran Bahan Bakar yang di atur oleh M DEC (Monitoring and Control System) pada mesin diesel dengan 18 silinder agar sistem aliran bahan bakarnya dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan daya yang maksimal, di perlukan perawatan pada unit unit yang tergabung dalam sistem aliran bahan bakar diantaranya: Nozzle, pressure Pipe neck, pipa injeksi, pompa penyalur, filter, tangki bahan bakar, M DEC, Kabel dan sensor. Nozzle berfungsi sebagai alat untuk menginjeksikan bahan bakar (solar) langsung ke ruang bakar menjadi partikael partikel kecil berbentuk kabut. Pressure pipe neck berfungsi sebagai alat yang menyalurkan bahan bakar ke nozzle secara kontinue. Kegiatan perawatan berkala dapat di lakukan 6 bulan sekali, supaya pressure pipe neck dalam kondisi yang terjaga dengan baik. Pipa injeksi berfungsi menghubungkan pompa injeksi dengan pressur pipe neck yang mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi. Pompa Injeksi berfungsi menaikan tekanan bahan bakar menjadi tekanan tinggi. Serta mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pompa pengalir berfungsi sebagai penyuplai bahan bakar dari tangki harian menuju ke pompa injeksi dan pompa penyuplai di lengkapi dengan pompa manual / pompa tangan. Filter berfungsi sebagai penyaring bahan bakar dari kotoran yang terikut oleh bahan bakar yang dapat menyumbat sistem aliran bahan bakar. Kata-kata kunci : bahan bakar, M DEC, mesin, perawatan. 1. Pendahuluan Pada mesin diesel biasa terdapat banyak kasus kerusakan yang sering tidak diduga akibat dari pemeliharaan yang kurang baik dan tidak terjadwal waktu perawatannya. Untuk memperbaiki jelas membutuhkan waktu dan tindakan perawatan dan prosedur yang benar. Tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah untuk memperpanjang usia mesin yang dioperasikan, serta menjamin pelayanan pengoperasian dari peralatan untuk mencapai sasaran yang tinggi dan mutualistik yang baik yang meliputi: (1) Efisiensi dan daya/kemampuan yang optimal, (2) Tingkat keamanan yang tinggi, dan (3) Biaya pemeliharaan yang optimum. Namun untuk mencapai tujuan tersebut, maka aktivitas pemeliharaan komponen mesin perlu dilakukan berdasarkan teknik perawatan yang diperoleh dari buku manual suatu mesin. Adapun perawatan ringan yang di lakukan meliputi perawatan rutin. Perawatan dilakukan untuk komponen mesin pembangkit yang bersifat ringan ini dapat di lihat dari jumlah jam kerja yang di alami oleh mesin itu sendiri, untuk perawatan yang berskala rutin waktu kerja 20 jam sampai 3000 jam. Maka termasuk dalam perawatan berskala rutin antara lain: (a) Membersihkan saringan bahan 12 22

bakar, (b) Memeriksa kekencangan baut pada saluran bahan bakar, (c) Memeriksa kabel sensor, dan (d) Memeriksa level bahan bakar pada tangki harian. Sedangkan Perawatan berskala berat yang di lakukan termasuk dalam perawatan berkala dan menurut standar yang di gunakan sesuai dengan waktu kerja mesin tersebut 6000 jam kerja yang meliputi : (a) Mengganti injector, (b) Pemeriksaan aliran bahan bakar, dan (c) Pemeriksaan pompa penyalur bahan bakar dari tangki utama. Perbaikan semi Overhoul dilakukan pada mesin pembangkit listrik degan jam kerja 12000 jam kerja.dalam semi overhoul ini hanya menfokuskan pada bagian sebagai berikut: 1. Mengganti saringan bahan bakar tekanan tinggi. 2. Memeriksa sensor yang bekerja. 3. Memeriksa M DEC Perbaikan berskala major overhoul adalah perawatan dan perbaikan periodik yang besar dalam jangka waktu yang panjang dan waktu kerja mesin pembangkit listrik adalah 18000 jam. Adapun komponen yang di fokuskan pada saat overhoul ini di antaranya: 1. Mengganti pompa injeksi bila tidak sesuai dengan ukuran tekanan yang di ijinkan. 2. Mengganti sensor bila rusak. Sistem Aliran Bahan Bakar yang di atur oleh M DEC (Monitoring and Control System) pada mesin diesel dengan 18 silinder Agar sistem aliran bahan bakar dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan daya yang maksimal. Untuk itu di perlukan perawatan pada unit unit yang tergabung dalam sistem aliran bahan bakar diantaranya: Nozzle, pressure Pipe neck, pipa injeksi, pompa penyalur, filter, tangki bahan bakar, M DEC, Kabel dan sensor. Adapun penyebab terjadinya kerusakan pada nozzle yaitu terdapat kotoran yang dapat menyumbat saluran pada nozzle dan lakukan pengetesan tekanan nozzle. Cara mengatasinya dengan membersihkan saluran yang terdapat di nozzle dengan menggunakan udara bertekanan agar kotoran yang menyumbat dapat keluar dari saluran nozzle. Gambar 1. Nozzle Type Multi Holt 2.2 Pressure Pipe Neck Pressure pipe neck berfungsi sebagai alat yang menyalurkan bahan bakar ke nozzle secara kontinue (gambar.2). Kegiatan perawatan berkala dapat di lakukan 6 bulan sekali, supaya pressure pipe neck dalam kondisi yang terjaga dengan baik. Perawatan yang dilakukan adalah melepaskan pressure pipe neck dari silinder head kemudian diberi udara bertekanan dan bahan bakar harus disaring supaya tidak terjadi penyumbatan pada saluran bahan bakar yang menuju ke nozzle. 2. Sistem Aliran Bahan Bakar 2.1 Nozzle Nozzle berfungsi sebagai alat untuk menginjeksikan bahan bakar (solar) langsung ke ruang bakar menjadi partikael partikel kecil berbentuk kabut. Injektor yang di gunakan pada mesin diesel MTU II (MERCEDES BENZ) type banyak lubang (multi holt, gambar 1). Agar unit berfungsi dengan baik maka diperlukan perawatan bulanan seperti membersihkan saluran nozzle. Kegiatan dapat dilakukan 6 bulan sekali atau 3000 jam kerja. Gambar 2. Penyalur Bahan Bakar Bertekanan 2.3 Pipa Injeksi Pipa injeksi berfungsi menghubungkan pompa injeksi dengan 13

pressur pipe neck yang mengalirkan bahan bakar dengan tekanan tinggi ( gambar.3). Perawatan yang harus di lakukan pada pipa injeksi adalah lakukan pengencangan baut pengikat sambungan. Lakukan setiap mesin mau di operasikan. Penyebab kerusakan pada komponen adalah terjadi kebocoran pada baut pengikat yang di akibatkan kurang kuatnya dalam pengencangan baut tersebut. Agar tidak terjadi kebocoran pada pipa injeksi, tambahkan selotip pada alur agar kebocoran dapat di perkecil dan lakukan pengencangan yang maksimal jangan terlalu dipaksakan karena dapat menyebabkan alur baut pengikat menjadi rusak Pompa Injeksi Gambar 4. Pompa Injeksi 2.4 Pompa Injeksi Pipa Injeksi Gambar 3. Pipa Injeksi Pompa injeksi berfungsi menaikkan tekanan bahan bakar menjadi tekanan tinggi. Serta mengatur jumlah bahan bakar yang akan diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Pompa injeksi dilengkapi dengan aktuator yang di gerakan secara elektrik. Alat ini berfungsi sebagai penarik pintu bahan bakar (gambar 4). Agar dapat bekerja dengan baik maka perlu perawatan. Lakukanlah perawatan secara berkala setiap 12000 jam kerja. Penyebab kerusakan tidak mau membuka pintu aliran bahan bakar dan tidak menyuplai bahan bakar keruang bakar secara normal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut lakukanlah perbaikan pada pompa injeksi dengan cara kalibrasi setiap 12000 jam kerja dan lakukan pemeriksaan pada kabel sensor apakah terpasang dengan baik atau tidak. 2.5 Pompa Pengalir Berfungsi sebagai penyuplai bahan bakar dari tangki harian menuju ke pompa injeksi dan pompa penyuplai di lengkapai dengan pompa manual / pompa tanggan (gambar 5). Adapun perawatan yang di lakukan perawatan berkala 6 bulan atau 6000 jam kerja. Penyebab terjadinya kerusakan antara lain tidak mau memompa bahan bakar ke pompa injeksi dan terjadi kebocoran pada aliran pompa. Untuk mengatasi permasalahan diatas lakukan pemeriksaan pada pompa penyalur apakah terjadi keausan pada komponen pompa yang berakibat tidak mampu menyuplai bahan bakar ke pompa injeksi atau terjadi kebocoran. Pompa manual Pompa penyalur Gambar 5. Pompa Pengalir Untuk mengatasi kebocoran pada aliran lakukan pemeriksaan sambungan sudah tersambung dengan baik. 14

2.6 Filter Filter berfungsi sebagai penyaring bahan bakar dari kotoran yang terikut oleh bahan bakar yang dapat menyumbat sistem aliran bahan bakar (gambar 6). Filter yangb terdapat di mesin MTU II berjumlah dua jenis yang pertama di letakan sebelum bahan bakar menuju pompa penyalur bahan bakar ini dengan tekan yang rendah dan kedua diletakan sesudah pompa penyalur menuju pompa injeksi dengan tekan yang tinggi. Perawatan yang di lakukan adalah perawatan rutin, filter berperan agar tidak terjadi penyumbatan pada sistem aliran bahan bakar. Penyebab kerusakannya terlalu banyak kotoran yang terdapat di saringan sehingga tidak mampu menyaring kotoran yang terbawa oleh bahan bakar dan bahan bakar yang disaring masih terdapat kotoran akibat gabus penyaring koyak. Lakukan pembersihan pada saringan bahan bakar setiap 1 minggu sekali dan lakukan penggantian filter. Gambar 7. Tangki Bahan Bakar Harian 2.8 M DEC Alat ini berfungsi sebagai pengontrol jumlah bahan bakar yang akan digunakan oleh mesin ini sesuai dengan data yang diberikan oleh sensor yang diletakan pada system WIRING HARNEES, PRESSURE SENSOR, SPEED SENSOR, TEMPERATURE SENSOR (gambar 8). Perawatan yang dilakukan adalah perawatan berkala sesuai dengan jam keja 12000 jam. Salah satu penyebab terjadi kerusakan yaitu M DEC tidak dapat memberi perintah untuk membuka pintu aliran bahan bakar, ini disebabkan system elektonik ada yang bermasalah. Cara mengatasi kerusakan pada unit ini yaitu lakukan kalibrasi pada waktu semi overhoul atau 12000 jam. Gambar 6. Filter 2.7 Tangki Bahan Bakar Harian Tangki bahan bakar berfungsi sebagai tempat penampungan bahan bakar harian yang di suplai dari tangki penampung bahan bakar utama (gambar 7). Perawatan yang dapat di lakukan adalah perawatan berkala. Adapun penyebab kerusakan adalah terjadi kebocoran yang di akibatkan oleh korosi dan sambungan pengelasan ada yang tidak kuat. Cara mengatasi kerusakan lakukan pengelasan pada bagian yang tidak kuat kemudian lakukan pengecatan minimal 1 tahun sekali untuk mencegah terjadinya korosi. Lakukan pengurasan pada tangki agar kotoran yang terdapat di dalam tangki tidak terhisap oleh pompa penyalur. 2.9 Kabel dan Sensor Gambar 8. M DEC Kabel berfungsi sebagai alat penerus informasi yang diberikan oleh sensor yang mana informasi tersebut akan diteruskan ke M DEC kemudian M DEC akan memberi perintah ke pomp injeksi dimana aktuator akan menarik pintu aliran bahan bakar sesuai dengan perintah yang diberikan oleh M DEC (gambar 9). Sedangkan sensor berfungsi sebagai alat pembaca data yang di dapat dari 15

system tempat sensor itu di tempatkan. Perawatan yang dilakuakan pada komponen adalah perawatan berkala sesuai dengan jam kerja mesin yaitu 12000 jam. Penyebab kerusakan pada komponen ini adalah informasi yang diberikan oleh sensor tidak dapat di terima oleh M DEC dan pompa ijeksi tidak bisa menerima perintah dari M DEC akibatnya mesin tidak bisa berkerja. Cara mengatasi kerusakan periksa kabel dan sensor apakah masih bekerja atau tidak, lakukan pemerisan ini pada saat semi overhaul 12000 jam. Kabel dan Sensor Gambar 9. Kabel dan Sensor 3. Permasalahan dan Penanganannya Permasalahan yang terjadi pada sistem aliran bahan bakar yang terdapat di mesin MTU 2 adalah terdapat udara yang terjebak (air bleding) di adalam sistem aliran bahan bakar karena kelalaian operator yang tidak membuka dan menutup kran aliran bahan bakar menuju ke sistem aliran bahan bakar, masuknya kotoran ke dalam sistem aliran bahan bakar akibatnya nozzle dan pompa injeksi menjadi tersumbat. Untuk mengatasi permasalahan di atas di perlukan perawatan dan perbaikan secara intensif dan berkala. Adapun yang perlu di lakukan untuk mencegah terjadinya permasalahan yang terjadi pada aliran bahan bakar pada mesin MTU 2 adalah: (1) lakukan perawatan pada saringan bahan bakar setiap 1 minggu sekali agar kotoran yang terdapat di filter bahan bakar tidak terikut masuk, (2) kuraslah tangki penampung harian agar kotoran yang terdapat di dalam tangki bahan bakar tidak terhisap oleh pompa bahan bakar, (3) Lakukan pemeriksaan pada sambungan pipa tekanan tinggi dan kencangkan baut pengikat, dan (4) lakukan penyaringan bahan bakar dari tangki penimbunan bahan bakar induk menuju tangki harian. Perawatan yang harus di lakukan pada sistem aliran bahan bakar pada mesin MTU II antara lain lakukan pengetesan tekanan nozzle pada saat semi overhoul, lakukan kalibrasi pompa injeksi, M DEC setiap melakukan semi overhuol 12000 jam, periksalah kabel dan sensor setiap 6000 jam, sebaiknya gunakan oli separator untuk memisahkan bahan bakar degan air sebelum masuk ke tangki penampungan. 4. Kesimpulan Dari penjelasan-penjelasan yang telah diuraikan diatas, maka dapatlah diambil simpulan bahwa Sistem Aliran Bahan Bakar yang di atur oleh M DEC (Monitoring and Control System) pada mesin diesel dengan 18 silinder agar sistem aliran bahan bakarnya dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan daya yang maksimal, di perlukan perawatan pada unit unit yang tergabung dalam sistem aliran bahan bakar diantaranya : Nozzle, pressure Pipe neck, pipa injeksi, pompa penyalur, filter, tangki bahan bakar, M DEC, Kabel dan sensor. Pada mesin diesel biasa terdapat banyak kasus kerusakan yang sering tidak diduga akibat dari pemeliharaan yang kurang baik dan tidak terjadwal waktu perawatannya. Untuk memperbaiki jelas membutuhkan waktu dan tindakan perawatan dan prosedur yang benar. Daftar Pustaka [1] Corder.A.S, 1995, Teknik Manajemen Pemeliharaan, Jakarta : Erlangga. [2] Daryanto. Drs, 1995, Teknik Otomotif, Jakarta : Bumi Aksara. [3] Northop.RS, 1997, Service Auto Mobil, Jakarta : CV. Pustaka Setia. [4] PT. PLN (PERSERO), 2003, Manual Book Mesin MTU II Merrcedes Band. [5] Purnomo,H, 2004, Pengantar Teknik Industri, Edisi II, Yogyakarta : Grata Ilmu. [6] Teiseran M, 1992, Merawat dan Memelihara Mobil, Jakarta : Kanisius. = = = 16