BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS"

Susanti Liani Kusumo
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB III RANCANGAN SISTEM PEMANAS 3.1 Pemanas Bahan Bakar Pemanas Bahan Bakar berfungsi sebagai pemanas awal bahan bakar pada mwsin berbahan bakar Bio Solar. Alat ini berguna untuk meningkatkan efisiensi daya kerja mesin, Karen bahan bakar sebelum memasuki runuang bakr, sudah memiliki suhu yang panas, dengan kisaran suhu maxsimal 700C, dengan demikian pembakaran dalam ruang bakar dapat berlangsung dengan mudah, bahan bakar dapat terbakar dengan sempurna, juga dapat mengurangi polusi yang di hasilkan pada mesin disel konfensional. Kita dapat membagi system pemanasan bahan bakar menjadi dua cara pemanasan, Tipe Elektrik, Tipe Hot Water. Jenis jenis dapat dijelaskan sebagai berikut Tipe Elektrik Tipe Elektrik menurut cara kerja power heater jenis ini, pemansan dilakukan dengan menggunakan elektrik, atau dengan tenaga listrik yang di hasilkan oleh Aki ( Batrai ), juga arus yang di hasilkan oleh alternator ( penghasil arus listrik ). Cara kerja dari pemanas tipe elektrik adalah, elemen pemanas yang berada pada tabung heater, dan pada saat elemen pemasa ini menya ( di aliri arus listrik),maka elemen ini akan menghasilkan panas yang sangat tinggi, suhu elemen pemanas ini bias mencapai 1500C, aliran panas ini akan secara radiasi memanaskan pipa yang di aliri bahan bakar, agar tidak terjadi pemanasan yang berlebih, maka pada tabung pemanas dipasangka sebuah sensor suhu dan pemutus arus, yang jika suhu bahan bakar mencapai lebih dari 700C maka arus yang mengalir pada elemen pemanas akan berhenti, dengan demikian suhu bahan bakar dapat terkontrol.

2 Gambar 3.1. Sketsa pemanas bahan bakar tipe elektrik Pada siklus bahan bakar, dari tangki bahan bakar sampai nozzle dapat di uraikan seperti gambar siklus bahn bakar berikut : Gambar 3.2. Siklus Bahan Bakar Mengunakan Pemanas Tipe Elektrik Pada siklus bahan bakar ini dapat kita lihat, bahan bakar mengalir dari tangki bahan bakar ke water sedimeter, di sini bahan bakar di pisahkan dari kandungan air yang masuk ke tangki bahan bakar, masuknya air ini di karenakan uap air yang mengalami pengembunan di atap tangki bah bakar, water sedimeter ini juga berfungsi sebagai penyaring kotoran karena dalam beberapa jenis water sedimeter dilengkapi dengan saringan bahan bakar. Dari water sedimeter bahan bakar di alirkan ke

3 pemanas bahan bakar, posisi masuknya bahan bakar harus melalui saluran bagian bawah, agar member waktu agar suhu bahn bakar naik pada saat proses pemanasan, setelah suhu bahn bakar mencapi suhu yang di inginkanmaka bahan bakar yang sudah naik suhunya mengalir ke system injector ( injection pump) dengan tekanan yang tinggi bahan bakar di alirkan kembali ke system pengabutan ( nozzle )dengan demikian bahan bakr masuk kedalam ruang bakr dalam bentuk kabut, karena kondisi bahan bakar dalam keadaan panas, maka proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar akan semakin mudah, dan daya kerja mesin akan menjadi ringan. Kekurangan dari pemanas tipe ni, proses pemanasan membutuhkan arus listrik yang besar, jika menggunakan batrai standar tidak akan mampu menghasilkan panas yang di inginkan dalam waktu yang cepat, dengan demikian memerlukan modifikasi pada suplai listrik yang akan di alirkan ke system pemanas Tipe Hot Water Pada pemanas bahan bakar tipe ini, panas yang dipergunakan untuk memanaskan bahan bakar diperoleh dari sistem pendinginan mesin itu sendiri, siklus kerja pendinginan mesin dapat di gambarkan sebagai berikut : Gambar 3.3. Siklus Pendinginan mesin

Siklus pendinginan adalah sebagai berikut; pendingin diberi tekanan pada pompa air dan bersirkulasi ( seperti yang di tunjukan arah panah pada gambar ).

4 Siklus pendinginan adalah sebagai berikut; pendingin diberi tekanan pada pompa air dan bersirkulasi ( seperti yang di tunjukan arah panah pada gambar ). Ketika mesin masih dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin, air pendingin masih dalam keadaan dingin, sehingga cairan bersirkulasi melalui selang by pass dan kembali ke pompa air. Setelah mesin panas, thermostat terbuka, dan katupbypas tertutup, cairan pendingin telah menjadi panas dalam water jacket ( yang menyerap panas dari mesin ) kemudian di salurkan ke radiator untuk di dinginkan dengan kipas dan putaran udara dengan adaja gerakan majunya kendaraan itu sendiri, cairan pendingin yang sudah dingin di alirkan kembali oleh tekanan pompa air ke water jacket. Cara kerja pada system pemanas ini dapat kita lihat pada gambar sketsa: Gambar 3.4. Sketsa Pemanas Bahan Bakar Tipe Hot Water Keterangan gambar : 1. Saluaran keluar bahan bakar yang telah suhunya di naikan 2. Saluarn masuk bahan bakar, suhu bahn bakar pada posisi normal 3. Saluarn keluar caiarn yang menyerap panas dari mesin yang melalui pipa spiral pada tabung pemanas 4. Saluran masuk cairan dari mesin yang telah menyerap panas dari mesin.

Setelah cairan menyerap panas dari mesin, cairan itu di alirkan ke radiator, sebelum cairan masuk kedalam radiator, cairan terlebiyh dahulu melalui tabung power heater yang di dalamnya terdapat pipa

5 Setelah cairan menyerap panas dari mesin, cairan itu di alirkan ke radiator, sebelum cairan masuk kedalam radiator, cairan terlebiyh dahulu melalui tabung power heater yang di dalamnya terdapat pipa spiral yang di aliri bahan bakar, panas dari cairan itu di alirkan secara konduksi ke bahan bakar tersebut, dengan demikian di hasilkan bahan bakar yang telah di naikan suhunya. Gambar 3.5. Siklus Pendingin Mesin dengan Pemanas Setelah mesin panas, thermostat terbuka, dan katup bypas tertutup, cairan pendingin telah menjadi panas dalam water jacket ( yang menyerap panas dari mesin ) kemudian di salurkan ke radiator untuk di dinginkan, pada saat cairan yang menyerap panas dari mesin di alairkan ke radiator cairan panas itu masuk melalui saluran masuk pada system pemanas, sehingga proses pemanasan pada tabung heater dapat terjadi, yang memanaskan pipa kecil yang di aliri bahan bakar, dengan demikian suhu bahan bakar dapat lebih cepat naik, setelah proses pemanasan selesai cairan itu di alirkan ke radiator untuk di dinginkan, dengan kipas dan putaran udara dengan adaya gerakan majunya kendaraan itu sendiri, cairan pendingin yang sudah dingin di alirkan kembali oleh tekanan pompa air ke water jacket. Radiator berfungsi mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas yang telah melalui saluran water jacket, pada system pendinginan ini ada beberapa komponen penting dalam proses pendinginan, yaitu,water jacket, pompa air, radiator, kipas, selang karet, dan lain lain

6 3.1.1 Siklus Bahan Hot Water Heater Pada siklus bahan bakar ini dapat kita lihat, bahan bakar mengalir dari tangki bahan bakar ke water sedimeter, di sini bahan bakar di pisahkan dari kandungan air yang masuk ke tangki bahan bakar, masuknya air ini di karenakan uap air yang mengalami pengembunan di atap tangki bah bakar, water sedimeter ini juga berfungsi sebagai penyaring kotoran karena dalam beberapa jenis water sedimeter dilengkapi dengan saringan bahan bakar. Dari water sedimeter bahan bakar di alirkan ke pemanas bahan bakar, bahan bakar masuk melalui pipa saluran masuk, bentuk dari pipa tersebur adalah spiral, hal ini berfungsi sebagai pemperlama bahan bakar dalam tabung pemanas, untuk menghasilkan panas yang di harapkan, setelah di hasilkan panas bahan bakar yang di harapkan, maka bahan bakar keluar dari ujung pipa saluaran keluar, setelah itu bahan bakar yang sudah naik suhunya mengalir ke system injector ( injection pump) dengan tekanan yang tinggi bahan bakar di alirkan kembali ke system pengabutan ( nozzle )dengan demikian bahan bakr masuk kedalam ruang bakr dalam bentuk kabut, karena kondisi bahan bakar dalam keadaan panas, maka proses pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar akan semakin mudah, dan daya kerja mesin akan menjadi ringan. Gambar 3.6. Sistem Bahan Bakar dengan Pemanas Tipe Hot Water

dokumen-dokumen yang mirip

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Radiator Radiator memegang peranan penting dalam mesin otomotif (misal mobil). Radiator berfungsi untuk mendinginkan mesin. Pembakaran bahan bakar dalam silinder mesin menyalurkan