Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): ISSN: December 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH JENIS ASAM ALAMI TERHADAP PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT TIMBAL DALAM DAGING IKAN TERI (Stelophorus indicus Sp) ASAL TELUK PALU

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, karena di

GALENIKA Journal of Pharmacy Vol. 3 (1) : ISSN : March 2017

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 2 - Juli 2016

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KANDUNGAN TEMBAGA PADA BAKSO DAN BURGER DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURAKARTA

Kentang (Solanum tuberosum L.)

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM Fe, Sn DAN Pb DALAM IKAN SARDEN KEMASAN KALENG T. Gunawan 1, S. Anita 2, Itnawita 2

ANALISIS PENCEMARAN LOGAM TIMBAL, KADMIUM, DAN MERKURI DALAM CUMI-CUMI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN KANDUNGAN LOGAM Pb DAN Cr PADA AIR DAN SEDIMEN DI SUNGAI AO DESA SAM SAM KABUPATEN TABANAN

Cara uji kimia Bagian 5: Penentuan kadar logam berat Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada produk perikanan

ANALISIS KANDUNGAN TIMBAL (Pb) PADA PERMEN DAN BUNGKUS PERMEN YANG SERING DIKONSUMSI OLEH ANAK-ANAK KECIL SECARA SPEKTROSKOPI SERAPAN ATOM (SSA)

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

Analisis Logam Pb, Cd, Cu, dan Zn dalam Ketam Batu, dan Lokan Segar yang Berasal dari Perairan Belawan Secara Spektrofotometri Serapan Atom

KANDUNGAN LOGAM BERAT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

ISSN Penetapan Kadar Pencemaran Logam Pb dan Cr Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) di Muara Sungai Badung

III. METODOLOGI PENELITIAN. di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penanaman kelapa (dataran tinggi dan dataran rendah) dapat

BAB III METODE PENELITIAN

Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd) pada Udang Windu (Panaeus monodon) dan Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Kotabaru Kalimantan Selatan

ABSTRAK. ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) DALAM SARDEN KEMASAN KALENG YANG MASA BERLAKUNYA AKAN HABIS KURANG DARI DUA BULAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

PENENTUAN KONSENTRASI LOGAM BERAT Pb, Cu, Zn DAN KONDUKTIVITAS LISTRIK LIMBAH CAIR INDUSTRI PABRIK KARET PEKANBARU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

1 Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Makassar ABSTRACT

Analisis Kandungan Logam Timbal pada Ikan Beronang (Siganus Sp) Asal Pulau Tanakeke Kabupaten Takalar

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

ANALISIS CEMARAN LOGAM BERAT DALAM SEDIAAN OBAT HERBAL DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH PADANG SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

DISTRIBUSI LOGAM BERAT Pb DAN Cu PADA AIR LAUT, SEDIMEN, DAN RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PANTAI PANDAWA

ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) DAN TIMAH (Sn) PADA MINUMAN BERALKOHOL DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM TUGAS AKHIR

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI KADAR CEMARAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Kota Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. penambahan Chlorella sp. dan waktu kontak) dan empat kali ulangan untuk masingmasing

ANALISIS LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA IKAN LELE (Clarias sp.) YANG DIBUDIDAYAKAN DI KOTA PEKALONGAN

Lampiran 1. Gambar Sampel Sayur Sawi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Lampiran 1. Sampel yang Digunakan. Gambar 4. Ikan Sembilang (Paraplotosus albilabris). Gambar 5. Ikan Kepala Batu (Pranesus duodecimalis)

BAB I PENDAHULUAN. provinsi Bali dengan banyak aktivitas manusia seperti tempat singgah kapal-kapal

ANALISIS ION LOGAM Cu DAN Zn DALAM CONTOH SEDIMEN, AKAR, KULIT BATANG DAN DAUN TANAMAN MANGROVE Avicenia marina DENGAN SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulang

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

identifikasi masalah sampling ekstraksi AAS analisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

KEGUNAAN KITOSAN SEBAGAI PENYERAP TERHADAP UNSUR KOBALT (Co 2+ ) MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

Mahasiswa Program Studi S1 Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksploratif, untuk mengetahui tingkat pencemaran

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Feses sapi potong segar sebanyak 5 gram/sampel. 2. Sludge biogas sebanyak 5 gram/sampel.

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

I. PENDAHULUAN. Pesisir pantai kota Bandar Lampung merupakan salah satu lokasi yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

ANALISIS KADAR LOGAM KADMIUM

STUDI PERBANDINGAN KANDUNGAN ION LOGAM TIMAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, untuk mengetahui respon

Udara ambien Bagian 4: Cara uji kadar timbal (Pb) dengan metoda dekstruksi basah menggunakan spektrofotometer serapan atom

Lampiran 1. Karakteristik Metode GC-AOAC dan Liquid Chromatography AOAC (Wood et al., 2004)

Bakteri Gram-Positif dari Air Kemih

3. Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS Pb PADA SEDIAAN EYESHADOW DARI PASAR KIARACONDONG DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODE PENELITIAN

PENENTUAN KADAR BESI DALAM SAMPEL AIR SUMUR SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia D III Analis Kesehatan Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

I. PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan perairan Kota Bandar Lampung yang merupakan ibukota

Transkripsi:

ANALISIS LOGAM TIMBAL (Pb) PADA IKAN PETEK (Leiognathus sp.) DAN IKAN TERI (Stelophorus sp.) DI KAWASAN LAUT TELUK PALU SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM LEAD DETECTION ON Leiognathus sp. AND Stelophorus sp. FROM PALU BAY USING ATOMIC ABSORBANCE SPECTROSCOPY Hasrat 1, Jamaluddin 1* dan Nurlina Ibrahim 2 1 Lab. Kimia Farmasi Prodi Farmasi FMIPA Universitas Tadulako 2 Lab. Mikrobiologi Farmasi Prodi Farmasi FMIPA Universitas Tadulako ABSTRACT The objective of this research was to find out whether there was contamination of Lead (Pb) and the amount of the contamination on Leiognathus sp. and Stelophorus sp. in Palu Bay Area. The method used in this research was dry ashing then it analyzed qualitatively using reagent: (1) KCN added with Ditizon 0.005%, (2) KI powder and (3) Na 2 CO 3 powder and quantitative test with Atom Absorption Spectrophotometry on λ max 217 nm. The research results showed that qualitative test on the fish positively contained Lead (Pb). The quantitative testing result obtained the average of Lead (Pb) was : (1) Leiognathus sp. were as 0,757 mg/kg in Taman Ria; (2) Leiognathus sp. were as 1,752 mg/kg in estuary of Palu River; (3) Leiognathus sp. were as 0,719 mg/kg in Talise Beach; (4) Stelophorus sp. were as 1,989 mg/kg in Taman Ria; (5)Stelophorus sp. were as 2,075 mg/kg in estuary of Palu River and (6) Stelophorus sp. were as 1,655 mg/kg in Talise Beach. Degree of Lead (Pb) on both fish have been over the maximum limit based on SNI 7387:2009 which is 0,3 mg/kg. Key words : Lead (Pb), Leiognathus sp, Stelophorus sp, Spectrophotometric of Atom Absorption ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya cemaran logam Timbal (Pb) dan jumlah cemarannya pada spesies ikan Petek dan ikan Teri di kawasan laut Teluk Palu. Metode yang digunakan adalah destruksi kering (dry ashing) kemudian dianalisis secara kualitatif menggunakan pereaksi : (1) KCN ditambah Ditizon 0,005%, (2) Serbuk KI dan (3) Serbuk Na 2 CO 3, serta uji kuantitatif dengan metode Spektrofotometri Serapan Atom pada λ maks 217 nm. Hasil penelitian didapatkan bahwa pada pengujian kualitatif ikan positif mengandung logam timbal (Pb). Hasil pengujian kuantitatif didapatkan kadar rata-rata logam timbal (Pb) adalah : (1) Ikan Petek di lokasi Taman Ria 0,757 mg/kg ; (2) Ikan Petek di lokasi sekitar Muara Sungai Palu 1,752 mg/kg ; (3) Ikan Petek di lokasi sekitar Pantai Talise 0,719 mg/kg ; (4) Ikan Teri di lokasi Taman Ria 1,989 mg/kg ; (5) Ikan Teri di lokasi sekitar Muara Sungai Palu 2,075 mg/kg dan (6) Ikan Teri di lokasi sekitar Pantai Talise 1,655 mg/kg. Kadar logam Corresponding author : jamal_farmasi02@yahoo.co.id 230

timbal (Pb) pada kedua ikan tersebut telah melampaui nilai batas maksimum berdasarkan SNI 7387:2009 yaitu 0,3 mg/kg. Kata kunci : Logam Timbal (Pb), Ikan Petek (Leiognathus sp.), Ikan Teri (Stelophorus sp.), Spektrofotometri Serapan Atom. I. LATAR BELAKANG Teluk Palu menjadi sumber alternatif pembuangan limbah padat dan cair hasil aktivitas penduduk sehingga diduga akan menambah jumlah senyawa organik dan anorganik. Teluk Palu juga merupakan outlet bagi sungai Palu dimana sepanjang sungai yang membelah kota Palu tersebut merupakan daerah pemukiman yang padat, aktivitas perdagangan dan jalur lalulintas yang padat. Kesemua aktivitas tersebut lambat laun akan menjadi sumber pencemar lingkungan yang sangat potensial bagi Teluk Palu yang pada umumnya sumber antropogenik merupakan penyumbang terbesar bertambahnya jumlah dandistribusi kandungan logam ataupun senyawa organik baik pada atmosfir, air, sedimen dan tanah (Puspitasari, 2009). Keracunan yang ditimbulkan oleh persenyawaan logam Pb dapat terjadi karena masuknya persenyawaan logam tersebut dalam tubuh. Proses masuknya Pb ke dalam tubuh dapat melalui beberapa jalur, yaitu melalui makanan dan minuman, udara dan perembesan atau penetrasi pada selaput atau lapisan kulit(palar, 2004). Penelitian Puspitasari (2009), bahwa air Teluk Palu telah tercemar logam Pb, Cu dan Fe. Pencemaran Pb tertinggi terjadi di lokasi dekat pantai Talise sebesar 0,08 ppm. Sedimen laut Teluk Palu juga tercemar logam Pb antara 0,0367-0,1334 ppm (Satrimafitrah, 2008). Logam Pb juga mencemari ikan Belanak yang hidup di muara sungai Poboya dengan rata-rata 1,746 mg/kg berat kering daging ikan (Arsad, 2012). Standar terbaru SNI 7387:2009 bahwa batas maksimum cemaran logam timbal pada ikan yaitu 0,3 mg/kg (Badan Standardisasi Nasional, 2009). Berdasarkan informasi tersebut, perlu dilakukan penelitian cemaran logam timbal dalam ikan yang sering dikonsumsi masyarakat yaitu spesies ikan Petek (Leiognathus sp.) dan ikan Teri (Stelophorus sp.) di laut Teluk Palu. larutan NH 4 H 2 PO 4 48 mg/ml (Merck), 231 II. BAHAN DAN METODE Bahan yang digunakan : HCl 37% (Merck), aquades, HNO 3 65% (Merck), NH 4 OH 1N, larutan ditizon 0,005% b/v,

KCN(Merck), Na 2 CO 3 (Merck), standar Pb 1000 ppm (Merck) dan KI (Merck). Pengambilan sampel: Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan jaring ikan milik nelayan pada tiga titik yaitu; (1) Taman Ria dengan jarak ±30 m dari tepi pantai, (2) muara Sungai Palu dan (3) pantai Talise (belakang Hotel Palu Golden). Preparasi sampel: Ikan Petek dan ikan Teri diambil dagingnya dan diblender hingga halus. Destruksi sampel: Ditimbang sebanyak 5 gram sampel dalam cawan porselen. Dibuat kontrol positif dengan cara menambahkan 0,25 ml larutan standar Pb 1 ppm ke dalam contoh sebelum dimasukkan ke dalam tanur. Diuapkan kontrol positif di atas hot plate pada suhu 100 0 C sampai kering. Dimasukkan contoh dan kontrol positif ke dalam tanur pada suhu 550 0 C selama 18 jam. Dikeluarkan contoh dan kontrol positif dari tanur dan dinginkan pada suhu kamar. Ditambahkan 1 ml HNO 3 65%, goyangkan secara hatihati sampai semua abu terlarut dalam asam dan selanjutnya diuapkan di atas hot plate pada suhu 100 0 C sampai kering. Dimasukkan kembali contoh dan kontrol positif ke dalam tanur pada suhu 550 0 C selama 3 jam. Dinginkan contoh dan kontrol positif pada suhu ruang. Ditambahkan 5 ml HCl 6 M ke dalam masing-masing contoh dan kontrol positif, goyangkan secara hati-hati sampai semua abu larut dalam asam. Diuapkan di atas hot plate pada suhu 100 0 C sampai kering. Ditambahkan 10 ml HNO 3 0,1 M dan dinginkan pada suhu ruang selama 1 jam. Dipindahkan larutan ke dalam labu ukur 50 ml dan ditambahkan larutan NH 4 H 2 PO 4 48 mg/ml, tepatkan sampai tanda batas dengan menggunakan HNO 3 0,1 M. Dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Uji Kualitatif (Svehla, 1990) : 1. Pengujian I Sampel 5,0 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi, atur ph 8,5 dengan penambahan NH 4 OH 1N, tambah beberapa kristal KCN, tambahkan 5,0ml larutan ditizon 0,005% b/v, kocok selama 30 detik, warna hijau pada larutan akan berubah menjadi merah. 2. Pengujian II Sampel dimasukkan 5,0 ml ke dalam tabung reaksi, ditambah serbuk KI akan terbentuk endapan kuning. 3. Pengujian III Sampel 5,0 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambah serbuk Na 2 CO 3 akan terbentuk endapan putih. 232

Uji Kuantitatif (Purnomo, dan Muhyiddin, 2007) : Membuat kurva kalibrasi. Dari larutan stok Pb 1000 ppm dibuat larutan baku kerja dengan konsentrasi 0,03;0,05;0,1;0,5;1,0 dan1,5 ppm. Larutan contoh diukur dengan SSA pada λ 217 nm. Kadar Pb dalam sampel ditentukan menggunakan persamaan: Kadar Pb (mg/kg) = III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji kualitatif : (1). Positif Pb dengan menggunakan pereaksi KCN + ditizon 0,005%. (2). Negatif Pb dengan menggunakan pereaksi serbuk KI. (3). Positif Pb dengan menggunakan pereaksi serbuk Na 2 CO 3. Berdasarkan hasil pengujian kualitatif di atas, maka sampel dinyatakan positif mengandung logam timbal karena pada metode 1 dan 3 sampel positif mengandung logam timbal (Pb). Sehingga dilanjutkan dengan uji kuantitatif dengan Spektrofotometer Serapan Atom pada λ 217 nm. Hasil uji kuantitatif : Ikan Petek (Leiognathus sp.) yang berasal dari Taman Ria mengandung cemaran Pb 0,757 mg/kg; yang berasal dari Muara Sungai Palu 1,752 mg/kg dan yang berasal dari sekitar Pantai Talise 0,719 mg/kg. Ikan Teri (Stelophorus sp.) yang berasal dari Taman Ria mengandung cemaran Pb 1,989 mg/kg; yang berasal dari Muara Sungai Palu 2,075 mg/kg dan yang berasal dari sekitar Pantai Talise 1,655 mg/kg. Dari kedua spesies ikan yang diteliti logam timbal tertinggi tercemar pada ikan Teri (Stelophorus sp.). Menurut penelitian Puspitasari (2009), menunjukkan kadar logam timbal dalam air laut lokasi Taman Ria sebesar 0,02 ppm ; lokasi muara Sungai Palu sebesar 0,06 ppm dan lokasi Pantai Talise sebesar 0,08 ppm. Sehingga tingginya cemaran logam timbal pada ikan Teri (Stelophorus sp.) karena terjadinya akumulasi di dalam tubuh ikan Teri yang hidup pada ketiga lokasi tersebut. Cemaran logam timbal (Pb) pada ikan Petek (Leiognathus sp.) dan ikan Teri (Stelophorus sp.) di lokasi Taman Ria, Muara Sungai Palu dan sekitar Pantai Talise melebihi batas maksimum kadar logam timbal (Pb) pada ikan yang dipersyaratkan dalam SNI 7387:2009 yaitu 0,3 mg/kg. Hal ini disebabkan waktu pengambilan sampel ikan pada bulan Juli dan September tahun 2013 merupakan musim kemarau. Kemungkinan kadar timbal dalam air laut meningkat pada musim kemarau, sehingga banyak yang terakumulasi dalam tubuh ikan Petek dan ikan Teri. Oleh karena itu disarankan 233

untuk adanya penelitian lanjutan pada periode musim tertentu dalam satu tahun. IV. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palu dan pihak Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk menguji dan menyelesaikan penelitian ini. V. DAFTAR PUSTAKA Pb Dalam Sedimen Laut Kawasan Teluk Palu, FMIPA Universitas Tadulako, Palu. Svehla, 1990, Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Edisi ke- 5, PT. Kalman Media Pustaka, Jakarta Arsad, M., 2012, Akumulasi Logam Timbal (Pb) dalam lkan Belanak (Liza Melinoptera) yang Hidup di Perairan Muara Sungai Poboya, Skripsi S-1 FKIP Universitas Tadulako, Palu. Badan Standarisasi Nasional, 2009., Batas Maksimum Cemaran Logam Berat dalam Pangan. SNI 7387 : 2009. Palar, H., 1994, Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat, Rineka Cipta, Jakarta. Purnomo, T dan Muhyiddin,. 2007., Analisis Kandungan Timbal (Pb) pada Ikan Bandeng (Chanoschanos Forsk) di Tambak Kecamatan Greasik. Jurnal Neptunus, Vol. 14 No. 1, Hal: 68 77. Puspitasari, D.J., 2009, Analisis Kualitas Air di Teluk Palu. Jurnal Kimia Sains Vol 1 No.1 Hal: 34-40. Satrimafitrah, P. dan Ruslan, 2008, Pembuatan Sensor Potensiometrik : ESI-Pb (Ii) Dengan Ionoford DBDA18C6 Untuk Analisis Logam 234

Tabel dan Gambar Tabel 1. Hasil Uji Kualitatif Timbal dengan Metode 1 No Nama Volume Sampel Sampel (ml) Pereaksi Hasil Ket. 1 P1.a 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 2 P1.b 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 3 P1.c 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 4 P2.a 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 5 P2.b 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 6 P2.c 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 7 P3.a 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 8 P3.b 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 9 P3.c 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 10 T1.a 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 11 T1.b 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 12 T1.c 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 13 T2.a 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 14 T2.b 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 15 T2.c 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 16 T3.a 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 17 T3.b 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 18 T3.c 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif 19 Kontrol 5,0 KCN + ditizon 0,005% Merah Positif Keterangan P : Ikan Petek T : Ikan Teri 1, 2, 3 : Titik Pengambilan Sampel Ikan (1. Taman Ria, 2. Muara sungai Palu, 3. Pantai Talise) a, b, c : Replikasi/ Pengulangan 235

Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Timbal dengan Metode 2 No Nama Sampel Volume Sampel (ml) Pereaksi Hasil Ket. 1 P1.a 5,0 KI Bening Negatif 2 P1.b 5,0 KI Bening Negatif 3 P1.c 5,0 KI Bening Negatif 4 P2.a 5,0 KI Bening Negatif 5 P2.b 5,0 KI Bening Negatif 6 P2.c 5,0 KI Bening Negatif 7 P3.a 5,0 KI Bening Negatif 8 P3.b 5,0 KI Bening Negatif 9 P3.c 5,0 KI Bening Negatif 10 T1.a 5,0 KI Bening Negatif 11 T1.b 5,0 KI Bening Negatif 12 T1.c 5,0 KI Bening Negatif 13 T2.a 5,0 KI Bening Negatif 14 T2.b 5,0 KI Bening Negatif 15 T2.c 5,0 KI Bening Negatif 16 T3.a 5,0 KI Bening Negatif 17 T3.b 5,0 KI Bening Negatif 18 T3.c 5,0 KI Bening Negatif 19 Kontrol 5,0 KI Endapan kuning Positif Tabel 3. Hasil Uji Kualitatif Timbal dengan Metode 3 No Nama Sampel Volume Sampel (ml) Pereaksi Hasil Ket. 1 P1.a 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 2 P1.b 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 3 P1.c 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 4 P2.a 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 5 P2.b 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 6 P2.c 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 7 P3.a 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 8 P3.b 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 9 P3.c 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 10 T1.a 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 11 T1.b 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 12 T1.c 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 13 T2.a 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 14 T2.b 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 15 T2.c 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 16 T3.a 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 17 T3.b 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 18 T3.c 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 19 Kontrol 5,0 Na 2 CO 3 Endapan putih Positif 236

Tabel 4. Hasil Pengujian Kuantitatif logam Timbal (Pb) sebelum Uji Penolakan Hasil Analisis No Nama Berat Konsentrasi Kadar Timbal Kadar Sampel Sampel (g) (mg/l) (mg/kg) Rata-rata (mg/kg) 1 P1.a 5,0155 0,168 1,675 2 P1.b 5,0744 0,048 0,473 1,063 3 P1.c 5,0387 0,105 1,042 4 P2.a 5,0016 0,165 1,649 5 P2.b 5,0014 0,193 1,929 1,752 6 P2.c 5,0022 0,168 1,679 7 P3.a 5,0287 0,047 0,467 8 P3.b 5,0421 0,098 0,972 1,009 9 P3.c 5,0042 0,159 1,589 10 T1.a 5,0047 0,218 2,178 11 T1.b 5,0016 0,204 2,039 1,989 12 T1.c 5,0039 0,175 1,749 13 T2.a 5,0035 0,193 1,929 14 T2.b 5,0018 0,185 1,849 2,075 15 T2.c 5,0055 0,245 2,447 16 T3.a 5,0117 0,128 1,277 17 T3.b 5,0054 0,165 1,648 1,655 18 T3.c 5,0022 0,204 2,039 237

Tabel 5. Hasil Pengujian Kuantitatif logam Timbal (Pb) setelah Uji Penolakan Hasil Analisis Kadar Kadar Nama Berat Konsentrasi No Timbal Rata-rata RSD SD Sampel Sampel (g) (mg/l) (mg/kg) (mg/kg) (%) 1 P1.b 5,0744 0,048 0,473 2 P1.c 5,0387 0,105 1,042 3 P2.a 5,0016 0,165 1,649 4 P2.b 5,0014 0,193 1,929 5 P2.c 5,0022 0,168 1,679 6 P3.a 5,0287 0,047 0,467 7 P3.b 5,0421 0,098 0,972 8 T1.a 5,0047 0,218 2,178 9 T1.b 5,0016 0,204 2,039 10 T1.c 5,0039 0,175 1,749 11 T2.a 5,0035 0,193 1,929 12 T2.b 5,0018 0,185 1,849 13 T2.c 5,0055 0,245 2,447 14 T3.a 5,0117 0,128 1,277 15 T3.b 5,0054 0,165 1,648 16 T3.c 5,0022 0,204 2,039 Keterangan SD : Standar Deviasi RSD : Standar Deviasi Relatif 0,757 0,401 52,9 1,752 0,154 8,78 0,719 0,356 49,51 1,989 0,219 11,01 2,075 0,325 15,66 1,655 0,381 23,02 Gambar 1. Grafik kadar rata-rata logam timbal pada ikan Petek dan ikan Teri berdasarkan lokasi pengambilan sampel 238