5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 3 KONSTRUKSI GEOMETRIS 3.1. KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR.

PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

BAB IV KONSTRUKSI GEOMETRIS

3.1. Sub Kompetensi Uraian Materi MODUL 3 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

BAB 2 MENGGAMBAR BENTUK BIDANG

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

Modul Statistika Kelas XII SMKN 1 Stabat. Lingkaran. Elips

MENGGAMBAR TEKNIK I. Jl. Letjend Suprapto No.73 Kebumen - Jawa Tengah 54311

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

MENGGAMBAR BIDANG A. MEMBAGI GARIS DAN SUDUT

Modul ini berisi teori tentang Hiperbola dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.


Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

MODUL 8 FUNGSI LINGKARAN & ELLIPS

JARING-JARING BANGUN RUANG

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung SMP Kelas 9

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Bab 1. Irisan Kerucut

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN

Modul ini berisi teori tentang ELIPS dan praktek menggambarnya dengan bantuan lingkaran maupun dengan bantuan persegi panjang.

GAMBAR TEKNIK & PENGUKURAN

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

MATEMATIKA EKONOMI DAN BISNIS. Nuryanto.ST.,MT

RINGKASAN IRISAN KERUCUT (PARABOLA, ELIPS, DAN HIPERBOLA)

Modul Matematika 2012

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Matematika Proyek Perintis I Tahun 1979

Pertemuan 2 KOORDINAT CARTESIUS

BAB III PENGURAIAN GAYA

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyaratan. C. Petunjuk Penggunaan Modul

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

PENDAHULUAN. Gambar potongan kerucut berbentuk lingkaran, ellips, parabola dan hiperbola

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

Geometri Ruang (Dimensi 3)

Ringkasan Materi Matematika Untuk SMP Persiapan UN Web : erajenius.blogspot.com --- FB. : Era Jenius --- CP

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

BAB I : KONSEP PEMANTULAN

MAKALAH TELAAH KURIKULUM MATEMATIKA SMP DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1 OKTI ANGGUN PASESI (A1C013010) NISA SETIAWATI (A1C013012) MAISYAH RAHMA (A1C013030)

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk penggunaan modul

BAB I PENDAHULUAN. 2. Membagi keliling lingkaran sama besar.

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis

BAB. GARIS SINGGUNG LINGKARAN. A. PENGERTIAN GARIS SINGGUNG LINGKARAN B. GARIS SINGGUNG DUA LINGKARAN C. LINGKARAN LUAR DAN LINGKARAN DALAM SEGITIGA

BAB II LANDASAN TEORI

TEOREMA PAPPUS PADA ELIPS, PARABOLA DAN HIPERBOLA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

SILABUS KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI FAKULTAS TARBIYAH BANJARMASIN

Untuk memudahkan buat segitiga yang memuat titik A dan garis k. Puncak segitiga adalah titik A dan alasnya garis k

Beberapa Benda Ruang Yang Beraturan

GAMBAR TEKNIK PROYEKSI ISOMETRI. Gambar Teknik Proyeksi Isometri

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu

6 FUNGSI LINEAR DAN FUNGSI

Matematika Ekonomi KUADRAT DAN FUNGSI RASIONAL (FUNGSI PECAH) GRAFIK FUNGSI KUADRAT BERUPA PARABOLA GRAFIK FUNGSI RASIONAL BERUPA HIPERBOLA

PERTEMUAN 6 PENYAJIAN GAMBAR KHUSUS

Perhatikanlah sebuah sepeda. Sepeda mempunyai dua buah gir, yaitu gir. Garis Singgung Lingkaran. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.

Kelas XI MIA Peminatan

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

BANGUN RUANG BAHAN BELAJAR MANDIRI 5

BAB IV ANALISA KECEPATAN

B.1. Menjumlah Beberapa Gaya Sebidang Dengan Cara Grafis

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P No. 1 ) KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Tanah Homogen Isotropis

KONSISTENSI PADA GEOMETRI EUCLID DAN GEOMETRI HIPERBOLIK

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

GARIS SINGGUNG LINGKARAN

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB VIII ALAT UKUR, ALAT HITUNG DAN ALAT LUKIS DALAM GEOMETRI RUANG

JAWABAN SOAL POST-TEST. No Keterangan Skor 1. Ada diketahui :

Soal Babak Penyisihan OMITS 2008

PERSAMAAN GARIS BAHAN BELAJAR MANDIRI 4

PP' OP = OP' PERSAMAAN UMUM LINGKARAN

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

SILABUS PEMBELAJARAN

IRISAN KERUCUT (CONICS SECTIONS)

Matematika ITB Tahun 1975

KISI KISI PENULISAN SOAL UKK TAPEL 2012/2013SMP PROVINSI DKI JAKARTA. Mata Pelajaran : Matematika Kurikulum : StandarIsi

Luas Sisi Kerucut. Apa yang akan kamu pelajari? Menyatakan luas sisi

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH

Matematika EBTANAS Tahun 1999

LENGKUNG MENDATAR LENGKUNG SEDERHANA LENGKUNG DGN TITIK PERANTARA LENGKUNG DGN PERANTARA KOORDINAT LENGKUNG SEPEREMPAT BAGIAN

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 MARET 2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN

Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik pada bidang yang berjarak

C. 9 orang B. 7 orang

GAMBAR BUKAAN/BENTANGAN GEOMETRI, GEOMETRI LANJUT BENDA KERUCUT/KONIS

PROYEKSI ISOMETRI PENDAHULUAN

MATEMATIKA NALARIA REALISTIK

MAT. 10. Irisan Kerucut

Soal Babak Penyisihan MIC LOGIKA 2011

PENDAHULUAN Surveying : suatu ilmu untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi

Transkripsi:

KONSTRUKSI GEOMETRI Unsur-unsur geometri sering digunakan seorang juru gambar atau ahli gambar teknik untuk menggambar konstruksi mesin. Unsurunsur goemetri yang dimaksudkan ini adalah busur-busur, lingkaran, garis dan atau sudut. Konstruksi geometri digunakan agar lukisan atau gambar yang dibuat memberikan bentuk yang baik. Masalah-masalah geometri murni dapat diselesaikan cukup dengan jangka dan penggaris datar (straightedge) dan dalam hal-hal tertentu metode ini dapat dimanfaatkan untuk membuat gambar teknik. 5.1 KONSTRUKSI-KONSTRUKSI DASAR Pada saat menggambar suatu komponen mesin, juru gambar sering menggunakan konstruksi yang didasarkan atas unsur-unsur geometris. Unsur-unsur geometris yang dimaksud di sini adalah busurbusur, lingkaran, garis atau sudut. Untuk itu diperlukan ketrampilan dalam menggunakan penggaris T, jangka, segi tiga dan lain-lain sebagai dasar menggambar bentukbentuk geometris. Bentuk geometris sederhana sering dijumpai dalam menggambar sabuk, rantai atau symbol-simbol dalam teori mendesain sebuah system permesinan. A. Beberapa konstruksi dengan garis a. Membagi sebuah garis dalam bagian-bagian yang sama. Misalnya akan dibuat sebuah garis yang dibagi dengan lima bagian yang sama. Caranya diperlihatkan pada Gambar 5.1. 1. Tarik sebuah garis AC yang membuat sudut sembarang dengan garis AB. Berilah garis AC lima buah ciri 1 sampai dengan 5, yang mempunyai panjang yang sama antara masing-masing ciri.

2. Hubungkan titik B dengan titik 5. tariklah garis-garis melalui titik 1 sampai dengan titik 4 sejajar dengan garis B 5. Titik potong antara garis-garis sejajar ini dengan garis AB merupakan bagian-bagian yang diminta. b. Mengambar garis tegak lurus Melalui sebuah titik pada atau di luar sebuah garis tertentu dapat digambarkan sebuah garis tegak lurus pada garis tersebut, dengan menggunakan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga, atau dua buah segi tiga seperti tampak pada Gambar 5.2. (1) Letakkan penggaris T atau sebuah segi tiga, sehingga sisinya sejajar dengan AB. (2) Letakkan sebuah segi tiga lain dengan sebuah sisinya menempel pada sisi penggaris T atau sisi segi tiga pertama melalui titik D, dan tariklah garis melalui titik D. Garis terakhir ini adalah garis yang dinyatakan. Jika titiknya berada diluar garis AB, seperti misalnya C, dapat ditempuh cara yang sama. Di sini segi tiga kedua harus melalui titik C. 4 5 C 3 2 1 A 1 2 3 4 B Gambar 5.1: Membagi sebuah garis dalam 5 bagian yang sama

Gambar 5.2: Melulis garis tegak lurus dengan sebuah penggaris T dan sebuah segi tiga. c. Membagi dua sebuah sudut Hal berikut yang akan kita pelajari adalah membagi sudut dengan alat penggaris dan jangka. Ada banyak sudut yang dapat kita buat dengan kedua alat tersebut, sebagian diantaranya adalah membagi dua sebuah sudut sembarang yang diperlihatkan pada Gambar 5.3. 1. Dengan jari-jari yang cukup besar, gambarlah sebuah busur lingkarang dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong kaki-kaki sudut AB dan AC pada titik D dan E. 2. Dengan jari-jari r yang sama, buatlah dua busur lingkaran dengan titik-titik D dan E sebagai titik pusat. Dua buah busur lingkaran ini akan berpotongan pada titik F. 3. Garis penghubung AF adalah garis pembagi yang dicari. Gambar 5.3: Membagi dua sebuah sudut.

d. Membagi tiga sudut siku Cara ini dapat dilakukan dengan mudah, dengan menggunakan sebuah penggaris T dan sebuah segitiga 30 0 60 0. Gambar 5.4 memperlihatkan penyelesaian secara geometris. (1) Gambarlah sebuah busur lingkaran dengan titik A sebagai titik pusat, dan memotong AB di D dan AC di E. (2) Dengan jari-jari yang sama buatlah dua busur lingkaran. Sekali dengan titik D sebagai titik pusat dan memotong busur lingkaran yang pertama di titik F, kemudian dengan titik E sebagai titik pusat dan memotong busur lingkaran yang pertama di titik G. (3) Garis-garis dari A ke F dan G adalah garis-garis yang membagi tiga sudut siku BAC. Gambar 5.4: Membagi tiga sebuah sudut siku. B. Konstruksi-konstruksi dengan lingkaran Membagi keliling lingkaran dalam bagian-bagian yang sama Pada umumnya membagi keliling lingkaran dapat dilakukan dengan cara membagi sebuah sudut. Disini akan diuraikan cara membagi keliling lingkaran dalam dua belas bagian yang sama. Dengan memakai penggaris T dan sebuah segi tiga 30 0 60 0 pembagian ini dapat dilakukan dengan mudah seperti terlihat pada Gambar 5.5.

1. Tariklah diameter dengan menggunakan segi tiga sudut 60 0 menempel pada penggaris T ke kiri, dan sebuah diameter dengan cara yang sama, tetapi sudut 60 0 menghadap ke kanan. 2. Tariklah diameter dengan cara yang sama, tetapi dengan sudut 300 yang menempel pada penggaris T, sekali menghadap kekiri dan sekali menghadap ke kanan. 3. Garis-garis diameter dan garis-garis sumbu lingkaran ini akan membagi lingkaran dalam dua belas bagian yang sama. Gambar 5.5: Membagi keliling lingkaran menjadi dua belas bagian yang sama dengan penggaris T dan sebuah segi tiga. 5.2 GARIS-GARIS LENGKUNG Jika sebuah kerucut dipotong oleh sebuah bidang datar dalam macam-macam kedudukan, akan menjadi bermacam-macam garis potong. Tergantung dari kedudukan bidang datar tersebut, maka garis potongnya dapat berbentuk lingkaran, elips, parabola atau hyperbola, yang disebut potongan-potongan kerucut.

Sudut antara sumbu kerucut dan garis pembentuk disebut α, dan sudut antara sumbu kerucut dan bidang potong disebut β. Hubungan antara α dan β menentukan bentuk potongan kerucut sebagai berikut: α < β, elips (Gambar 5.6) α = β, parabola (Gambar 5.7) α > β, hyperbola (Gambar 5.8) Gambar 5.6: Ellips Gambar 5.7: Parabola Gambar 5.7: Hyperbola.