UTILITAS 02 ELECTRICAL SYSTEM PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari
Sistem elektrikal pada suatu bangunan adalah pemasok energi untuk penerangan, pendinginan, pemanasan, dan pengoperasian peralatanperalatan listrik. Sistem ini harus dipasang sesuai peraturan instalasi listrik yang berlaku sehingga memenuhi standar keamanan dan keselamatan bagi penggunanya serta efisien. Sistem elektrikal untuk penerangan harus diintegrasikan dengan sistem pancahayaan pasif dari desain jendela dan bukaan-bukaan pada bangunan. Umumnya daya listrik diperoleh dari perusahaan pemasok energi listrik PLN. Untuk beberapa hal sumber cadangan listrik berupa generator sering digunakan untuk kondisi darurat, seperti untuk lift, pompa kebakaran, lampu pintu emergensi, telepon, alarm, peralatan kedokteran dirumah sakit, alat-alat di laboratorium, pabrik, dsb.
Tegangan pasokan listrik PLN adalah 220 volt. 50 Hz,Dan satuan daya adalah watt. Standar kelas pengguna listrik, R1, R2, R3, bangunan industri, bangunan umum, dsb. Pada bangunan berukuran menengah sering digunakan travo, untuk mengatur menurunkan pasokan listrik menjadi voltase service, agar lebih ekonomis. Untuk setiap bangunan diperlukan panel utama yang dilengkapi sikring pengaman dan saklar service yang berfungsi untuk pemutus arus litrik utama. Kelengkapan ini ini diperlukan pada bangunan jika terjadi kerusakan pada jaringan, kelebihan beban, hubungan pendek, terbakar dsb. Perlengkapan jaringan elektrikal al; berbagai jenis kabel, sikring (fuse), cable tray, kotak sambungan kabel, saklar, stop kontak, berbagai jenis lampu, dimmer, fikstur, dll. Dalam penggambaran jaringan elektrikal adalah menggunakan simbolsimbol yang hair berlaku umum disetiap negara.
Teknik pemasangan jaringan kabel sangat beragam; ada yang tertanam, diluar terekspos, menggunakan pipa/saluran kabel, dibawah lantai, didalam dinding, diatas plafon, dsb. Sistem jaringan elektrikal harus dilengkapi pengaman berupa grounded (netral), untuk mengurangi dampak statik. Semua ini tergantung kebutuhan, fungsi bangunan, kemudahan penempatan outlet dan intake, fleksibilitas, estetika interior, perawatan dan keamanan. Setiap perencanaan jarinagn elektrikal harus dapat pengesahan dari ahli instalatur listrik berlesensi.
1 2 2 3 4 4 5 6 7 1. Pembangkit Listrik 2. Teganggan Tinggi 3. Gardu Induk PLN 4. Tegangan Menegah 5. Gardu Lingkungan PLN 6. Tegangan Rendah 7. Rumah Pelanggan : perumahan atau bangunan tinggi
Setiap lapis lantai bangunan, minimal harus ada 1 (satu ) buah sub panel penerangan Apabila luas setiap lantai sangat besar, perlu dipasang beberapa sub panel penerangan Setiap jenis peralatan mekanikal harus di pasang panel / sub panel tenaga yang terpisah dengan sub panel penerangan
Lift Atap ruang mesin Panel Penerangan Dst. 5 220 v 4 3 2 1 ruang mesin tm PLN meteran Genset stabilisator Fire alarm panel Panel Induk/mdp ( main distribution )
Shaft Bangunan SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK/ PENERANGAN DALAM BANGUNAN S e c a r a V e r t i k a l Genset Panel Daya/Penerangan Panel Distribusi /lantai TM PLN Meteran Stabilisator Panel Induk/mdp ( main distribution ) Starter Motor Mesin motor
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK/ PENERANGAN DALAM BANGUNAN S e c a r a H o r i s o n t a l TM Genset Fire alarm Panel penerangan/lt Starter Motor Mesin Motor Saklar PLN Meteran Stabilisator Panel Induk/mdp ( main distribution ) Fire alarm panel Fire alarm L a n t a I D a s a r a t a u B a s e m e n t Jalur ke Lantai atas
SISTEM DISTRIBUSI LISTRIK / PENERANGAN DALAM BANGUNAN S e c a r a H o r i s o n t a l L a n t a I T i p i k a l Lt.1 Lt.15 Starter Motor Mesin Motor -Dari Panel Induk -Ke Lantai Atas Fire alarm Shaft Fire alarm panel Titik Double Lampu