KARAKTERISASI REAKTOR PLASMA CVD UNTUK DEPOSISI DIAMOND-LIKE CARBON COATING

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS SPEKTRUM INFRAMERAH DAN STRUKTUR PERMUKAAN FILM TIPIS KARBON AMORF TERHIDROGENASI (a-c:h) YANG DITUMBUHKAN DENGAN REAKTOR DC PECVD

PENUMBUHAN FILM TIPIS SEMIKONDUKTOR

Ionisasi Gas Butana pada Metode Pelepasan Listrik Tegangan Searah dengan Ketidakmurnian Udara Tekanan Tinggi, Plasma Termal

Struktur kristal dan Morfologi film tipis GaN yang ditumbuhkan dengan metoda Hot-Wire Pulsed Laser Deposition

Kata kunci : DLC, plasma carburizing, roller rantai.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini dunia elektronika mengalami kemajuan yang sangat pesat, hal ini

Pembuatan Sel Surya Film Tipis dengan DC Magnetron Sputtering

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini pada dasarnya meliputi tiga tahapan proses

Rekayasa Bahan untuk Meningkatkan Daya Serap Terhadap Gelombang Elektromagnetik dengan Matode Deposisi Menggunakan Lucutan Korona

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT GELAS UNTUK JENDELA SEL SURYA

PEMBAHASAN. a. Pompa Vakum Rotary (The Rotary Vacuum Pump) Gambar 1.10 Skema susunan pompa vakum rotary

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS DAN TEGANGAN PLASMA TERHADAP DEGRADASI PARAMETER LIMBAH CAIR KELAPA SAWIT

Homogenitas Ketebalan, Konduktivitas Listrik dan Band Gap Lapisan Tipis a-si:h tipe-p dan tipe-p Doping Delta yang dideposisi dengan Sistem PECVD

KARAKTERISASI SIFAT OPTIK LAPISAN TIPIS a-si:h:b UNTUK BAHAN SEL SURYA

Deskripsi METODE UNTUK PENUMBUHAN MATERIAL CARBON NANOTUBES (CNT)

Oleh: Tyas Puspitaningrum, Tjipto Sujitno, dan Ariswan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang berada dikawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN. Sel surya merupakan alat yang dapat mengkonversi energi matahari menjadi

PECVD SISTEM PERMASALAHAN DAN PENYELESAINNYA

ANALISIS UNSUR Ag PADA SAMPEL CAIR DENGAN LASER INDUCED BREAKDOWN SPECTROSCOPY (LIBS)

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

PENGARUH KONSENTRASI BORON TERHADAP SIFAT LISTRIK LAPISAN TIPIS (a-si:h:b)

DEPOSISI LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT ALUMINA UNTUK BAHAN SENSOR GAS

Studi Optimasi Parameter Daya RF untuk Penumbuhan Lapisan Tipis Mikrokristal Silikon dengan Metode Hot Wire Cell PECVD

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

PENGARUH SUHU DEPOSISI LAPISAN TIPIS TiN TERHADAP SIFAT MEKANIK METAL HASIL PLASMA SPUTTERING

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin maju dalam beberapa dekade ini

PENUMBUHAN LAPISAN TIPIS SILIKON MIKROKRISTAL (µc Si:H) TIPE-P DENGAN METODE HOT WIRE PLASMA ENHANCED CHEMICAL VAPOR DEPOSITION (HW-PECVD)

Penumbuhan Lapisan Tipis µc-si:h Tipe-P dengan Metode HW-PECVD untuk Aplikasi Sel Surya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

ANALISIS SIFAT FISIK LAPISAN TIPIS TITANIUM NITRIDA PADA BAJA AISI 410 YANG DILAPIS DENGAN METODE SPUTTERING

PEMBUATAN KONDUKTOR TRANSPARAN THIN FILM SnO2 DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SPRAY PYROLYSIS

PENGARUH KONDISI PENUMBUHAN PADA FOTOLUMINISENSI FILM TIPIS Ga 2 O 3 DENGAN DOPING Mn

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi semakin berkembang seiring dengan

PENGARUH DOPING INDIUM TERHADAP SENSITIVITAS SENSOR GAS DARI LAPISAN TIPIS SnO 2

ANALISIS SIFAT MEKANIK LAPISAN TIPIS NITRIDA TITANIUM PADA CAMSHAFT HASIL TEKNIK PLASMA SPUTTERING

Pengaruh Perlakuan Implantasi Hidrogen terhadap Sifat Struktur Lapisan Tipis Amorf Silikon Karbon (a-sic:h) Hasil Deposisi Metode DC Sputtering

PENENTUAN PARAMETER KOMPONEN PERANGKAT UJI SUMBER ION SIKLOTRON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini penggunaan material berbasis karbon sangat luas aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

ANALISIS STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK LAPISAN NiCr-Al YANG DIBENTUK DENGAN METODE SPUTTERING PADA BAJA ST 40

B T A CH C H R EAC EA T C OR

Efek doping Al pada sifat optik dan listrik lapisan tipis ZnO hasil deposisi dengan DC sputtering

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI DISORDER LAPISAN TIPIS AMORF SILIKON KARBON (a-sic:h) HASIL DEPOSISI METODE DC SPUTTERING

Pengaruh Optis Kontak Belakang terhadap Parameter Optis Lapisan a-si:h

Karakterisasi FTIR pada Studi Awal Penumbuhan CNT dengan Prekursor Nanokatalis Ag dengan Metode HWC-VHF-PECVD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI SPEKTROSKOPI ELECTRON SPIN RESONANCE (ESR) LAPISAN TIPIS AMORF SILIKON KARBON (a-sic:h) HASIL DEPOSISI METODE DC SPUTTERING

Rancang Bangun Sistem Pembangkit Plasma Lucutan Pijar Korona dengan Sistem Pengapian Mobil Termodifikasi untuk Pereduksian CO X.

DEPOSISI LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT ALUMINA UNTUK BAHAN SENSOR GAS

BAB I PENDAHULUAN. kita terima bahwa pemakaian energi berbahan dasar dari fosil telah menjadi salah

KARAKTERISASI GaAs DENGAN PHOTOLUMINESCENCE LASER ARGON

PENENTUAN STOPPING POWER DAN INELASTIC MEAN FREE PATH ELEKTRON DARI POLIETILEN PADA ENERGI 200 ev 50 kev

Pengaruh Rapat Arus dan Asam Borat terhadap Kualitas dan Morfologi Hasil Elektrodeposisi Kobal pada Substrat Tembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat mempengaruhi peradaban

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH DEPOSISI BAHAN STAINLESS STEEL (SS) AUSTENITIK TERHADAP SIFAT MEKANIK ALUMINIUM (Al)

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

STUDI PENYISIHAN EMISI KARBON MONOKSIDA (CO) PADA ASAP ROKOK FILTER DAN CERUTU DENGAN VARIASI TEGANGAN LISTRIK MENGGUNAKAN TEKNOLOGI PLASMA

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

KARAKTERISASI PLASMA JET ARGON MENGGUNAKAN KOLOM DIELECTRIC BARRIER DISCHARGE (DBD) PADA TEKANAN ATMOSFER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIDANG TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Material & Metalurgi Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Karakterisasi FTIR pada Studi Awal Penumbuhan CNT dengan Prekursor Nanokatalis Ag dengan Metode HWC-VHF-PECVD

Analisis Sifat-sifat Optoelektronik Lapisan Tipis Silikon Amorf terhidrogenasi yang ditumbuhkan dengan Teknik VHF-PECVD pada Variasi Daya RF

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN DAN PABRIKASI

Berkala Fisika ISSN : Vol 4, No. 2, April 2001, hal 40-44

SINTESIS LAPISAN TIPIS SEMIKONDUKTOR DENGAN BAHAN DASAR TEMBAGA (Cu) MENGGUNAKAN CHEMICAL BATH DEPOSITION

PEMBUATAN LAPISAN TIPIS SILIKON AMORF TERHIDROGENASI (a-si:h) UNTUK BAHAN SEL SURYA

KARAKTERISASI TiO 2 (CuO) YANG DIBUAT DENGAN METODA KEADAAN PADAT (SOLID STATE REACTION) SEBAGAI SENSOR CO 2

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-15 CAKUPAN MATERI

PENGARUH ANIL TERMAL TERHADAP BESARAN OPTIS LAPISAN TIPIS a-sic:h HASIL METODE DC SPUTTERING II. TARGET GRAFIT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.2 DATA HASIL ARANG TEMPURUNG KELAPA SETELAH DILAKUKAN AKTIVASI

I. PENDAHULUAN. Lapisan tipis adalah suatu lapisan yang sangat tipis terbuat dari bahan organik,

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42 DENGAN TEKNIK NITRIDASI ION

SIFAT-SIFAT OPTIK DAN LISTRIK BAHAN SEMIKONDUKTOR SnS LAPISAN TIPIS HASIL PREPARASI DENGAN TEKNIK VAKUM EVAPORASI UNTUK APLIKASI SEL SURYA ABSTRAK

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

BAB II LANDASAN TEORI. Gas HHO merupakan hasil dari pemecahan air murni ( H 2 O (l) ) dengan proses

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS NITRIDA BESI YANG DIDEPOSISIKAN PADA ROLL BEARING DENGAN TEKNIK SPUTTERING

PENGARUH KONDISI ANNEALING TERHADAP PARAMETER KISI KRISTAL BAHAN SUPERKONDUKTOR OPTIMUM DOPED DOPING ELEKTRON Eu 2-x Ce x CuO 4+α-δ

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian

Penumbuhan Silikon Nanowire dengan Nanokatalis Perak menggunakan Metode HWC-In Plasma-VHF-PECVD melalui Optimasi Tekanan

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

DEPOSISI LAPISAN NITRIDA PADA PERMUKAAN PIN DAN RING PISTON DENGAN METODA DC SPUTTERING

Optimasi Parameter Tekanan Deposisi untuk Penumbuhan Lapisan Tipis Mikrokristal Silikon dengan Metode HWC PECVD

PENINGKATAN EFISIENSI KOMPOR GAS DENGAN PENGHEMAT BAHAN BAKAR ELEKTROLIZER

PENGARUH WAKTU PENGELASAN GMAW TERHADAP SIFAT FISIK MEKANIK SAMBUNGAN LAS LOGAM TAK SEJENIS ANTARA ALUMINIUM DAN BAJA KARBON RENDAH

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

Laju Deposisi dan Celah Pita Energi Optik Lapisan Tipis a-si:h yang Ditumbuhkan dengan Teknik HWC-VHF-PECVD

KIMIA DASAR JOKO SEDYONO TEKNIK MESIN UMS 2015

Efek Staebler-Wronski dan Pengaruh Waktu Anil pada Lapisan Instrinsik Silikon Amorf Terhidrogenasi (a-si:h)

KARAKTERISASI MIKROSTRUKTUR FEROELEKTRIK MATERIAL SrTiO 3 DENGAN MENGGUNAKAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY (SEM)

Karakteristik Perpindahan Panas dan Pressure Drop pada Alat Penukar Kalor tipe Pipa Ganda dengan aliran searah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)

PENGEMBANGAN DETEKTOR GEIGER MULLER DENGAN ISIAN GAS ALKOHOL, METANA DAN ARGON

EKSPERIMEN UJI PADA DAYA TINGGI DARI HEAD SUMBER ION UNTUK SIKLOTRON

SPEKTROMETRI MASSA (MASS SPECTROMETRI, MS)

SIFAT OPTIK, STRUKTUR KRISTAL DAN STRUKTUR MIKRO LAPISAN TIPIS ZnO:Al PADA SUBSTRAT KACA SEBAGAI BAHAN TCO

Transkripsi:

KARAKTERISASI REAKTOR PLASMA CVD UNTUK DEPOSISI DIAMOND-LIKE CARBON COATING Putut Marwoto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Semarang Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229, Telp/Fax: (024)8508034 Email: pmarwoto@yahoo.com Abstrak Kertas kerja ini melaporkan karakterisasi reaktor plasma CVD yang telah dirancang bangun dengan catu daya DC untuk deposisi film tipis DLC dengan gas metana (CH 4 ) dan argon (Ar) sebagai sumber gas.hasil eksperimen menunjukkan bahwa tegangan operasi plasma dipengaruhi oleh tekanan reaktor, laju lairan gas, jenis gas, komposisi campuran gas CH 4 dan argon, jarak elektroda dan suhu katoda. Kata kunci : plasma CVD, diamond-like coating 1. PENDAHULUAN Bahan diamond-like carbon (DLC) mempunyai sifat yang ekstrim seperti kekerasan, modulus kekenyalan, afinitas elektron yang negatif dan bersifat inert baik secara fisika maupun kimia seperti halnya pada intan (Lee, 1993). DLC mempunyai koefisien gesek yang rendah dan mempunyai sifat lutsinar optik (transparan) (Chan, et al 2001). DLC telah menarik minat para peneliti dalam beberapa dekade terakhir ini dan telah dipelajari secara luas tidak hanya sifat mekaniknya, namun juga sifat optik dan kelistrikannya (van De Lagemaat, 1998). Oleh karena sifatnya yang unik, DLC telah diterapkan dalam berbagai industri seperti penyalut (coating) perkakas mesin (Lacerda, et al 2002, Yin, et al 1996), dan industri piranti magnetic storage (Haerle, et al, 2001) yaitu untuk penyalut compact disk (CD) dan hard disk (Chan et al, 2001). DLC juga telah diterapkan sebagai peranti anti pantulan dan bahan mikroelektronik (Yin, et al 1996). Bahan tersebut dapat dideposisikan pada suhu kamar, sehingga dapat ditumbuhkan di atas substrat kaca (Robertson and Milne, 1998) maupun plastik. DLC dapat dideposisikan dengan menggunakan beberapa metode, dan secara mendasar dapat dibagi menjadi dua, yaitu physically vapour deposition (PVD) dan plasma enhanced chemically vapour deposition (Plasma CVD) (Manage, 1998). Teknik PVD melibatkan sputtering atom karbon dari target karbon padatan dengan menggunakan spesies gas yang berenergi tinggi seperti ion argon yang dihasilkan oleh discharge (Lu, 1999). Plasma CVD merupakan proses deposisi yang menggunakan bantuan plasma untuk meningkatkan reaksi kimia yang terjadi dalam proses deposisi suatu bahan. Penggunaan plasma pada metode plasma CVD mengijinkan suhu deposisi menjadi lebih rendah dibandingkan dengan suhu yang diperlukan dalam proses termokimia (Reif and Kern, 1991). Metode Plasma CVD merupakan metode yang populer bagi penumbuhan film tipis dan biasa digunakan di dalam industri mikroelektronik (Date, et al 1999]. Sementara itu sifat DLC secara langsung bergantung pada metode deposisi, jenis gas dan keadaan deposisi (Luft and Tsuo, 1993) dan berhubungan pada strukturnya, sedangkan struktur DLC bergantung pada keadaan dan proses deposisinya (Manage, 1998). Dari kedua metode, bahan yang dihasilkan berupa film tipis, sehingga dapat digunakan untuk penyalut (coating) Dalam penelitian ini telah dirancangbangun reaktor plasma CVD untuk deposisi DLC coating dengan catu daya arus searah (DC). Dalam penelitian digunakan catu daya DC, sebab sistem reaktor tersebut mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan dengan teknik RF PECVD, yaitu: tidak memerlukan peralatan pemadanan (matching unit), sistem catu daya yang tidak rumit, mudah dikembangkan dalam skala yang besar, dan mempunyai geometri reaktor dengan konfigurasi yang sederhana (Sarangi, et al 2001) serta biaya rancangbangunnya yang relatif murah. Dalam sistem plasma CVD, beberapa parameter deposisi akan mempengaruhi sifat dan struktur film yang dihasilkan (Luft and Tsuo, 1993). Oleh karena itu pengendalian terhadap keadaan deposisi perlu dilakukan untuk mengembangkan teknik deposisi dan pengoptimuman sifat DLC yang dihasilkan. Dengan demikian sistem reaksor yang telah dirancangbangun perlu dikarakterisasi untuk memperoleh informasi kinerja reaktor. 2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam proses CVD, beberapa jenis gas bereaksi sehingga menghasilkan padatan yang kemudian terdeposisi di atas substrat. Reaksi kimia dalam deposisi CVD dapat diungkapkan seperti persamaan (Konuma, 1992): AB gas + CD gas AC padatan + BD gas. (1) Dengan demikian, terjadinya reaksi kimia merupakan ciri metode CVD (Jensen dan Kern, 1991). Dalam proses ini reaksi biasanya berlangsung pada suhu tinggi. Padatan (filem tipis) yang dihasilkan, biasanya terdeposisi di atas 175

substrat yang dipanaskan. Berbagai faktor seperti bahan atau suhu substrat, komposisi campuran gas, laju aliran, dan tekanan total gas dapat diubah untuk menghasilkan bahan dengan sifat yang berbeda (Manage, 1998). Plasma dapat dipandang sebagai fase ke empat setelah fase padat, cair dan gas (Nicholson, 1983, Grill, 1993). Plasma bersifat hampir netral dan terbentuk dari partikel partikel seperti elektron dan ion (Watson, 1974). Partikel-partikel di dalam plasma akan bergerak secara acak (Lieberman dan Lichterberg, 1994). Muatan pembawa yang dominan dalam plasma adalah elektron, karena massanya yang lebih ringan dibandingkan dengan massa ion. Oleh karean itu dapat dikatakan bahwa plasma merupkan lautan elektron bebas, sedangkan ion positif dan negatif seperti spesis netral yang tenggelam di dalamnya (Jemmer, 1999). Namun demikian, plasma mempunyai muatan listrik yang netral sehingga plasma sering dianggap bersifat kuasi-neutral (Lieberman dan Lichterberg, 1994). Plasma dapat dihasilkan melalui proses discharge ketika gas pada tekanan rendah diberi medan listrik.. Gas akan terurai sehingga terion secara lemah dan menghasilkan plasma tanpa memerlukan suhu yang tinggi. Oleh karena itu plasma jenis ini biasa disebut sebagai plasma dingin (Konuma, 1991, Grill, 1993). Misalkan untuk gas argon, dapat berlaku pengionan: e + Ar Ar + + 2e (2) Pada umumnya, keadaan tereksitasi seperti ini mempunyai lifetime yang sangat singkat yang diikuti oleh radiasi foton. Plasma dapat digunakan untuk membantu mengaktifkan proses reaksi kimia. Plasma membantu proses pemutusan ikatan molekul-molekul gas sehingga reaksi dapat terjadi pada suhu yang lebih rendah berbanding proses pemendapan wap kimia (Roosnagel, 1991). Proses tersebut didefinisikan sebagai deposisi plasma CVD (Manage, 1998). 3. METODE PENELITIAN Gambar 1 menunjukkan skema reaktor plasma CVD yang telah dirancangbangun. Reaktor dibuat dari bahan stainless steel yang dilengkapi dengan viewport, sehingga proses yang terjadi di dalam reaktor dapat diobservasi. Pemvakuman reaktor dilakukan dengan pompa vakum mechanical rotary dan mampu beroperasi pada tekanan 10-2 torr. Tekanan di dalam reaktor diukur dengan pirani gauge dan dapat diamati dari monitor tekanan. Gas CH 4 (99,99%) dan argon (Ar) (99,99%) digunakan sebagai sumber gas. Untuk mengatur laju aliran gas, reaktor telah dilengkapi dengan mass flow controller (MFC). Sistem reaktor dilengkapi dengan dua buah elektroda (anoda dan katoda) dengan tenaga listrik dari catu daya arus searah (DC) dengan julat operasi 0 1,5 kv. Katoda dan anoda dapat diatur jaraknya dari 1 5 cm. Katoda dilengkapi dengan heater (suhu kamar 300 o C) juga berfungsi sebagai meja substrat. Dari sistem reaktor plasma CVD yang dirancangbangun dapat divariasikan parameter tekanan reaktor, laju aliran gas, komposisi gas CH 4 : Ar, jarak elektroda dan suhu katoda (meja substrat). Dalam eksperimen akan diobservasi pengaruh parameter tekanan reaktor, aliran gas, komposisi gas CH 4 : Ar, jarak elektroda dan suhu katoda (meja substrat) terhadap tegangan operasi plasma. Untuk proses deposisi, substrat (tempat menumbuhkan sampel DLC) diletakkan di atas katoda (meja substrat). Monitor tekanan Catu Daya DC Elektroda Temperature controller Catu daya Sumber Gas CH4 dan Ar Exhaust Electrical feedthrough viewport Acces door N 2 Linear feedthrough Pirani gauge Variable valve Isolation valve Oil trapped filter Mechanical rotary pump Gambar 1. Skema reaktor plasma CVD 176

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam eksperimen, reaktor telah divakumkan hingga mencapai tekanan ~10-2 torr sebelum gas dialirkan ke dalam reaktor. Pada laju aliran 1 hingga 5 sccm (standard centimeter cube per minute) gas, tekanan reaktor mencapai 0,04 0,06 torr. Pada jarak elektroda 2 cm, plasma dapat dihasilkan pada tekanan minimum ~ 0,06 torr bagi gas Ar, sedangkan bagi gas CH 4 plasma diperoleh pada tekanan minimum ~ 0,1 torr. Pada jarak elektroda < 1,5 cm tidak dihasilkan plasma Ar. Demikian juga bagi gas CH 4, tidak dihasilkan plasma pada jarak elektroda < 2 cm. Gambar 2 menunjukkan variasi tegangan operasi sebagai fungsi tekanan reaktor ketika gas Ar dan CH 4 masing-masing dengan laju aliran 1 sccm dan 3 sccm digunakan sebagai sumber gas. Untuk gas CH 4, pada tekanan < 0,2 torr, tegangan operasi meningkat tajam ketika tekanan diturunkan, sedangkan untuk gas Ar, peningkatan tegangan yang tajam terjadi pada tekanan < 0,1 torr ketika tekanan diturunkan. Selain itu, dapat dilihat pada Gambar 2, bahwa plasma CH 4 mempunyai tegangan operasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan tegangan operasi plasma Ar. Dari hasil eksperiman diperoleh bahwa jarak elektroda dan komposisi campuran gas CH 4 + Ar berpengaruh terhadap tegangan operasi plasma. Penambahan gas argon pada metana dapat menghasilkan plasma pada tekanan di bawah 0,1 torr. Dari hasil eksperimen, diperoleh bahwa campuran 2 sccm gas CH 4 dengan 3 sccm gas Ar dapat menghasilkan plasma pada tekanan ~ 0,06 torr pada jarak elektroda 2 cm. Namun demikian, plasma tidak diperoleh ketika reaktor dioperasikan pada tekanan 0,06 torr dengan jarak elektroda 1,5 cm. 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 1 sccm Ar 3 sccm Ar 1 sccm CH4 3 sccm CH4 0.00 0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60 0.70 Tekanan (torr) Gambar 2. Pengaruh tekanan reaktor terhadap tegangan operasi untuk gas argon dan CH 4 masing-masing untuk laju aliran 1 dan 3 sccm. Gambar 3 menunjukkan pengaruh jarak elektroda terhadap tegangan operasi untuk tekanan yang berbeda. Ketika jarak elektroda diperbesar dari 1,5 hingga 2,5 cm, pada tekanan operasi 0,06 dan 0,4 torr tegangan operasi terlihat turun. Namun, keadaan tersebut tidak terjadi pada tekanan operasi 0,4 torr. Pada tekanan tersebut tampak bahwa tegangan operasi hampir konstan terhadap perubahan jarak elektroda. Secara umum terlihat bahwa pengurangan tekanan dan jarak elektroda dapat menyebabkan terjadinya peningkatan energi ion. Hasil ini sesuai dengan laporan Manage (1998) pada metode DC saddle-field discharge deposition. 177

1.2 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.06 torr 0.1 torr 0.4 torr 0.0 1.0 1.5 2.0 2.5 3.0 3.5 4.0 4.5 Jarak elektroda (cm) Gambar 3. Pengaruh jarak elektroda terhadap tegangan operasi pada tekanan 0,06, 0,1 dan 0.4 torr 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 80 100 CH 4 (%) Gambar 4. Pengaruh komposisi gas CH 4 terhadap tegangan operasi plasma. 178

0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0 50 100 150 200 250 Suhu katoda ( o C) Gambar 5. Pengaruh suhu katoda (meja substrat) terhadap tegangan operasi Pengaruh suhu katoda (meja substrat) terhadap tegangan operasi ditunjukkan pada Gambar 5. Gambar tersebut memperlihatkan bahwa tegangan operasi plasma akan bertambah dari ~0,40 - ~ 0,54 ketika suhu dinaikkan. Kenaikan suhu akan meningkatkan energi kinetik partikel-partikel di dalam plasma sehingga meningkatkan tegangan operasi plasma. Dari eksperimen yang dilakukan, tegangan operasi reaktor plasma CVD bergantung pada tekanan reaktor, jenis gas, jarak elektroda, rasio gas CH 4 terhadap gas Ar dan suhu substrat. Namun perbedaan laju aliran gas tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap tegangan operasi. Secara umum, hasil eksperimen yang dilakukan sesuai dengan studi yang dilakukan oleh Sarangi, et.al (2000a) pada sistem saddle field fast atom beam. Menurut Sarangi, et.al (2000a), daerah dengan tegangan operasi rendah (~0.5 kv) dan tekanan tinggi (~ 10-1 torr) merupakan daerah discharge, sedangkan tepat di bawahnya akan terjadi keadaan transisi. Pada keadaan transisi, lintasan bebas elektron meningkat sehingga meningkatkan efektifitas pengionan. Dalam studi ini, diperoleh bahwa daerah transisi terjadi pada tekanan < 0,1 torr. Pada tekanan tersebut laju pengionan menjadi meningkat, sehingga sebagai akibatnya, tegangan operasi menjadi meningkat. Peningkatan tegangan operasi akan meningkatkan energi ion (Sarangi, et.al 2000). 5. KESIMPULAN Dalam eksperimen telah dilakukan karakterisasi reaktor plasma CVD untuk deposisi DLC coating. Eksperimen menunjukkan bahwa tegangan operasi plasma dari sistem yang telah dirancangbangun bergantung pada tekanan reaktor, jenis gas, laju aliran gas, komposisi campuran gas CH 4 : Ar, jarak elektroda dan suhu katoda (meja substrat). 6. DAFTAR PUSTAKA Chan, C. Y., K. H. Lai, M. K. Fung, W.K. Wong, I. Belo, R. F. Huang, C.S. Lee, S.T., Lee, S.P. Wong, (2001), Deposition and properties of tetrahedral amorphous carbon films prepared on magnetic hard disks, J. Vac. Sci. Technol. A 19(4), American Vacuum Society. Date, L., Raduone, K., Despax., B., Yousfi, M., Caquineau, H., and Hennad, A. (1999). Analysis of the N 2 O dissociation in RF discharge reactor. J. Phys. D: Appl. Phys. 32. p.1478 1488. Grill, A. (1993). Cold Plasma in Materials Fabrications From Fundamentals to Applications. New York: IEEE Press. Herle R., E. Reido, A. Pasquearello, and A. Baldereschi, 2001, sp 2 /sp 3 hybridization ratio in a amorphous carbon from C 1s core-level shifts: X-ray photoelectron spectroscopy and firs-principles calculation. Physical Review B, Volume 65, p. 045101-045101-8. 179

Jensen, K.F. and Kern, W. (1991). Thermal Chemical Vapor Deposition. In Vossen, J.L. and Kern,W. Thin Film Processes II. Boston, San Diego, New York, London, Sydney, Tokyo, Toronto: Academic Press, Inc. Jemmer, P. (1999). Mathematical Modeling and interpretation of Reactive Plasma Chemistry. Mathematical and Computer Modelling. 30. 63 76. Konuma, M. (1992). Film Deposition by Plasma Technicues. Berlin, Heidelberg, New York, London, paris, Tokyo, Hongkong, Barcelona, Baudapest: Springer-Verlag. Lacerda, R.G., Stolojan, V., Cox, D.C., Silva, S.R.P., Marques, F.C. (2002). Structural characterization of hard a- C:H films as a function of the methane pressure. Diamond and Related Materials. 11. p.980 984. Lee, C.H. (1993). Theoretical study of Diamond-like carbon and nucleation of diamond. Case Western Reserve University: Ph.D thesis Liebermen, M. A. and Lighterberg, J. A. (1994). Principles of Plasma Discharges and Materials Processing. New York, Chichester, Brisbane, Toronto, Singapore: John Wiley and Sons, Inc. Lu, W. (1999). Sputtering Deposition and Characterization of Ultrathin AmorphousCarbon films. University of California, Berkeley: Ph.D thesis. Luft, W., and Tsuo, Y.S. (1993). Hydrogenated amorphous Silicon Alloy Deposition Processes. Marcell Decker, Inc: New York, Basel, Hongkong. Manage, D.P. (1998). Structural and Optical Characterization of Hydrogenated Amorphous Carbon Thin Films. University of Toronto: Ph.D Thesis. Nicholson, D.R.(1983). Introduction to Plasma Theory. New York: John Wiley & Sons. Reif, R. and Kern, W. (1991). Plasma-Enhanced Chemical Vapor-Deposition. In Vossen, J.L. and Kern, W. Thin Film Processes. Boston, San Diego, New York, London, Sydney, Tokyo, Toronto: Academic Press, Inc. Robertson, J. and Milne, W. (1998). Band model for emission from diamond-like Carbon and diamond. Journal of Non-Crystalline Solids. 227 230. p.558 564. Sarangi, D., Panwar, O.S., Kumar, S., and Bhattacharyya, R.(2000). Characterisation of a saddle field fast atom beam source and its application to the growth of diamond-like carbon films. Vacuum. 58. 609 627. Sarangi, D., Godon, C., Granier, A., Moalic, R., Goullet, A., Turban, G., Chauvet, O. (2001). Carbon nanotubes and nanostructures grown from diamond-like carbon and polyethylene. Appl. Phys. A. 73. p.765 768. van De Lagemaat, J. (1998). Electrochemistry of large bandgap chemically resistant semiconductors. Utrecht University: Doctor thesis. Yin, D., Xu, N., Liu, Z., Han, Y. and Zheng, X. (1996). Effect of applied bias voltage on the properties of a-c:h films. Surface and Coating Technology. 78. p.31 36. Watson, C.J.H. (1974). Introduction to Plasma Physics. In Keen, B.E. Plasma Physics. Conference Series Number20. London and and Bristol: The Institute of Physics. 180