BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

dokumen-dokumen yang mirip
PRINSIP 1: KOMITMEN DAN KEBIJAKAN PRINSIP 2: PERENCANAAN

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

LAMPIRAN 1 TATA CARA PENYUSUNAN SMK3 KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

INTERNAL AUDIT K3 TJIPTO S.

1. INPUT : KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN 2. PROCESS: IMPLEMENTASI DAN OPERASI 3. OUTPUT : EVALUASI DAN TINJAU ULANG

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Lampiran 3 FORMAT DAFTAR SIMAK AUDIT INTERNAL PENYEDIA JASA

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

Model Rencana Impelementasi Pengembangan SML-14001

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

KRITERIA SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN

Komite Akreditasi Nasional

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

Sistem manajemen lingkungan Persyaratan dan panduan penggunaan

Sumber: ISO Environmental Management System Self-Assesment Checklist, GEMI (1996)

Manual Prosedur Pelaksanaan Audit Internal

Manajemen Konstruksi

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

Audit Internal Sistem Manajemen Lingkungan ISO

II. TI JAUA PUSTAKA Keselamatan dan Kesehatan Kerja Umum (K3 Umum)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

K O M U N I K A S I SML

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

Manual Prosedur Audit Keuangan

AUDIT SML SML

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PEDOMAN MUTU TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

Sistem manajemen mutu Persyaratan

CODES OF PRACTICE. 1. Pendahuluan

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

LAMPIRAN 1 OHSAS 18001:2007

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

PEDOMAN KNAPPP 01:2005. Kata Pengantar

SOP-6 PENELAAHAN MUTU. Halaman 1 dari 12

CODES OF PRACTICE. Dokumen: Codes of Practice Edisi / Rev: 1 / 2 Tanggal: 03 April 2017 Hal : Hal 1 dari 7

P01 Rev.C 01/06/2016 : Pedoman Penanganan Keluhan dan Banding

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 011/ITDel/Rek/SK/I/18. Tentang SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL INSTITUT TEKNOLOGI DEL

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

KETIDAKSESUAIAN,TINDAKAN KOREKSI, DAN PENCEGAHAN SML

MANAJEMEN TEKNIK LINGKUNGAN. Pengertian ISO 14000

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

MANUAL PROSEDUR TINDAKAN KOREKTIF DAN PENCEGAHAN

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management

Catatan informasi klien

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

KEBIJAKAN ALKOHOL DAN OBAT TERLARANG PT BENING TUNGGAL MANDIRI

MANUAL MUTU SPMI (MANUAL MUTU = QUALITY MANUAL) Disampaikan oleh: Dr. Eming Sudiana, M.Si.

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

MANUAL PROSEDUR PROSEDUR AUDIT INTERNAL

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG

INFORMASI SERTIFIKASI ISO 9001

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN FASILITAS DAN KEGIATAN PEMANFAATAN TENAGA NUKLIR

KEGIATAN: PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURES PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI BATAN TAHAP: PEDOMAN EVALUASI SOP

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : PER. 05/MEN/1996 TENTANG SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BUKU PENILAIAN

PENERAPAN STANDAR ISO 9001 DAN ISO SECARA BERSAMAAN

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Dosen : Rinci Kembang Hapsari, S.Si., M.Kom

Disusun oleh: Prof. Prayatni Soewondo dan Emenda Sembiring

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

Pedoman Umum Akreditasi dan Sertifikasi Ekolabel

PEDOMAN SISTIM PENGENDALIAN INTERN

Badan Nasional Sertifikasi Profesi. ==================================== Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi Cabang (LSP Cabang)

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Manual Prosedur Audit Internal

Manual Prosedur Audit Internal

peningkatan kerangka kerja dan menggabungkan manajemen energi ke dalam sehari-hari

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

KRITERIA SNI AWARD 2015

PERATURAN BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI NOMOR : 3 / BNSP / III / 2014 TENTANG PEDOMAN KETENTUAN UMUM LISENSI LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI

Manual Prosedur Audit Internal

SISTEM MANAJEMEN ENERGI BERKELANJUTAN

PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM MANAJEMEN MUTU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.327, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Menajer Energi Bidang Bangunan Gedung.

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

JUDUL UNIT : Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.326, 2010 KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL. Standar Kompetensi. Manajer Energi Bidang Industri.

MANUAL PROSEDUR AUDIT MUTU AKADEMIK INTERNAL

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN (Berdasarkan PP 50 Tahun 2012) Nama : Alamat : Jabatan : Lama Bekerja : NO Isi pertanyaan Kel.

Manual Prosedur Audit Internal

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

MANUAL PROSEDUR AUDIT INTERNAL PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Transkripsi:

BAB V SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN I. Persiapan Penerapan a. Langkah-langkah penerapan SML; Tahap 1 : Pengembangan dan komitmen terhadap kebijakan lingkungan Tahap 2 : Perencanaan Aspek lingkungan dan dampak lingkungan yang terkait Persyaratan dan Peraturan perundangan-undangan perusahaan Tujuan dan Sasaran Rencana kerja dan program manajemen lingkungan Tahap 3 : Penerapan dan operasi Alokasi sumber daya Struktur dan tanggung jawab Kesadaran dan pelatihan Komunikasi Dokumentasi SML Pengendalian operasional; program manajemen yang spesifik Kesiapan dan respons terhadap keadaan darurat Tahap 4 : Evaluasi berkala Pemantauan Tindakan koreksi dan pencegahan Rekaman Audit SML Tahap 5 : Pengkajian SML Penyempurnaan Berkelanjutan b. Penyiapan tahap perencanaan b.1. Persyaratan investasi; sumber daya manajemen, penyediaan waktu, pelatihan, dan investasi dana. b.2. Komitmen manajemen Mampukah melaksanakan perubahan yang diperlukan Dapat dilihat dari 7 aspek ; 1. Tujuan bersama : Tujuan, Sasaran 2. Strategi : Rencana Bisnis, Tindakan 3. Struktur : Organisasi, Peran dan tanggungjawab 4. Sistem : Operasi, Kendali 31

5. Personel : Karyawan, Uraian tugas 6. Ketrampilan : Pengetahuan, Sumber daya, Kemampuan 7. Gaya : Lingkungan formal dan informal b.3 Sistem mutu proyek Perencanaan mutu proyek mencakup : 1. Tujuan 2. Strategi 3. Ketergantungan 4. Hasil 5. Prosedur 6. Pengukuran 7. Pengendalian perubahan b.4. Garis besar perencanaan Proyek harus memiliki kriteria penyelesaian yang jelas, pengukuran sukses yang jelas, tenggang waktu proyek yang jelas, serta organisasi yang jelas. Program proyek mempunyai beberapa tahap : 1. Pengkajian dan persetujuan manajemen 2. Perencanaan dan penyusunan 3. Pengkajian awal 4. Kepedulian atau kesadaran lingkungan melalui manajemen struktural 5. Penerapan melalui manajemen struktural 6. Pengkajian proyek c. Memperoleh komitmen manajemen Perencanaan proyek ini dilaksanakan dengan pendekatan PDCA ; Plan Do Check Action Langkah-langkah yang diperlukan untuk memperoleh komitmen manajemen adalah : Meningkatkan perhatian, kepedulian, dan kesadaran lingkungan Melakukan presentasi kepada manajemen Menentukan kegiatan proyek Menentukan tanggungjawab proyek Membentuk tim penyiap d. Rencana tindakan d.1. Menyusun rencana tindakan dengan tim proyek d.2. Teknik penentuan perencanaan proyek: temu karya FKK (faktor keberhasilan kritis) e. Pengkajian awal e.1. Teknik Analisis SWOT e.2. Pelaksanaan pengkajian awal, biasanya mencakup: - salinan standar ISO 14001 - daftar peraturan utama yang berlaku - daftar dampak utama yang disebabkan oleh operasi perusahaan 32

- pengendalian lingkungan yang ada pada saat ini - kegiatan lainnya yang diperlukan dan bidang yang termasuk - Perkiraan biaya dan keuntungan atau manfaat yang akan diperoleh. Laporan pengkajian awal sebaiknya meliputi unsur-unsur : - Penilaian atas kebijakan dan praktek lingkungan yang ada saat ini - Penilaian atas kinerja pada saat ini - Pandangan terhadap isue dan dampak lingkungan - Analisis SWOT - Daftar rekomendasi: - tujuan dan sasaran, perencanaan, jadwal pelaksanaan, keuntungan dan kerugian. f. Langkah-langkah penerapan SML Akan berbeda bagi perusahaan yang belum pernah dengan yang pernah melaksanakan SML sebelumnya. Tergantung komitmen dari pihak-pihak yang terlibat. II. Kebijakan Lingkungan Standar ISO 14001 berisi persyaratan sistem manajemen, atas dasar proses siklus yang dinamis dari merencanakan, menerapkan, memeriksa dan mengkaji. Sistem manajemen ini memungkinkan perusahaan untuk a. membuat kebijakan lingkungan yang sesuai bagi organisasi b. mengidentifikasi aspek lingkungan yang timbul dari kegiatan organisasi untuk menentukan dampak lingkungan yang penting c. mengidentifikasi persyaratan undang-undang dan peraturan yang relevan d. mengidentifikasi prioritas dan menentukan tujuan dan sasaran lingkungan yang sesuai e. membuat struktur dan program untuk menerapkan kebijakan dan mencapai tujuan dan sasaran f. memberi kemudahan bagi perencanaan, pengendalian, pemantauan, tindakan koreksi, kegiatan audit dan pengkajian untuk menjamin agar kebijaknnya sesuai dan SML tetap cocok g. mampu menyesuaikan terhadap situasi yang berubah. Untuk memudahkan membuat rumusan kebijakan lingkungan dapat dilakukan tahap-tahap : 1. Tanamkan komitmen 2. Identifikasikan kondisi pada saat ini: dimana kita sekarang berada? 3. Buat kebijakan lingkungan, yang merupakan suatu deklarasi yang ditandatangani Direktur Utama perusahaan dan direktur lainnya. Kebijakan lingkungan ini bisa bersifat umum ataupun spesifik. Proses penyempurnaan berkelanjutan diwujudkan dalam SML. Prosesnya dapat berupa : - mengidentifikasi daerah peluang untuk penyempurnaan SML - menentukan akar penyebab atau penyebab ketidaksesuaian 33

- mengembangkan dan menerapkan rencana tindakan koreksi dan pencegahannya - memverifikasi keefektifan tindakan koreksi dan pencegahan - mendokumentasi tiap perubahan prosedur yang dihasilkan dari proses penyempurnaan. III. Perencanaan SML Tujuan tahap perencanaan atau rencana tindakan (action plan) adalah menciptakan kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan lingkungan, yang didasarkan pada informasi yang benar dan usulan internal ataupun harapan perusahaan tentang kinerja lingkungan. Perencanaan dalam ISO 14001 mensyaratkan agar perusahaan: - membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi aspek lingkungan dari kegiatan, produk atau jasa - membuat dan memelihara prosedur untuk mengidentifikasi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang dilaksanakan oleh perusahaan - membuat dan memelihara tujuan dan sasaran lingkungan yang terdokumentasi. pada setiap bagian dan tingkat yang relevan dalam perusahaan - membuat dan memelihara program lingkungan untuk memenuhi tujuan dan sasaran lingkungan Unsur SML yang berkaitan dengan perencanaan mencakup : - Identifikasi aspek lingkungan dan evaluasi dampak lingkungan yang terkait - persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lainnya - kebijakan lingkungan - kriteria kinerja internal - tujuan dan sasaran lingkungan - perencanaan lingkungan dan program manajemen. IV. Penerapan dan Operasi Bagian yang penting dari SML adalah pelaksanaannya di lapangan. Karena semua aspek yang tercantum sebagai prosedur maupun dokumen harus dilaksanakan. Bisa saja perusahaan mempunyai perencanaan SML yang sangat bagus, namun mendapat masalah karena sistem penerapan dan operasinya yang belum memadai. Dalam ISO 14001, penerapan dan operasi SML perusahaan akan dievaluasi berdasarkan 7 unsur, yaitu : - Struktur dan tanggungjawab - Pelatihan, kepedulian dan kompetensi - Komunikasi 34

- Dokumentasi SML - Pengendalian dokumen - Pengendalian operasional - Kesiagaan dan tanggap darurat. V. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi Setelah penerapan dan operasi, perlu dilakukan pemeriksaan atau verifikasi terhadap efisiensi kegiatan SML di perusahaan. Kinerja lingkungan terus dipantau sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilakukan segera tindakan koreksi. Adapun hal-hal yang dibahas dalam butir ini dalam ISO 14001 adalah diantaranya : - Pemantauan dan pengukuran SML - Penanganan dan penyelidikan ketidaksesuaian - Menerapkan tindakan koreksi dan tindakan pencegahan - Memelihara rekaman lingkungan - Memelihara dan menyusun program audit SML VI. VII. Pengkajian Manajemen Manajemen puncak organisasi harus : - mengkaji SML sesuai dengan jadwal yang ditentukan, untuk menjamin kesesuaian kecukupan dan keefektifannya secara berkelanjutan. - menjamin dapat mengumpulkan informasi penting untuk dapat dievaluasi - mendokumentasikan pengkajian ini - membahas perlunya perubahan kebijakan, tujuan dan unsur lainnya dalam SML, berdasarkan hasil audit SML, perubahan keadaan dan komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. - termasuk pula, penyediaan sdm, struktur organisasi dan budaya, sumber keuangan dan teknologi. Penerapan ISO 14001 secara menyeluruh Penerapan SML 14001 memerlukan komitmen yang dilanjutkan dengan perencanaan serta kemudian pelaksanaan. Tahap berikutnya adalah pemeriksaan yang selanjutnya diikuti oleh pengkajian manajemen. Selain itu dipersiapkan juga SML yang siap diaudit, artinya bahwa program manajemen lingkungan telah didokumentasi dan semua unsur dan prosedur SML konsisten dengan yang dilakukan perusahaan sehari-hari. Kemudian ditetapkan apakh perusahaan akan meminta sertifikasi ISO 14001 ataukah tidak, pada dasarnya ada empat pilihan : - memutuskan untuk tidak memperoleh sertifikasi - hanya akan mencari sertifikasi sesudah ada keadaan yang memaksa dan sesudah perusahaan menjalankannya - memperoleh sertifikasi segera - menyatakan diri telah menjalankan ISO 14001 VIII. Sertifikasi SML ISO 14001 35

Sertifikasi jenis I, yaitu sertifikasi yang dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak berpihak, seperti lembaga sertifikasi internasional yang terakreditasi secara internasional/nasional. Sistem ini mengaudit secara keseluruhan sesuai dengan yang tercantum dalam ISO 14001 sehingga mempunyai bobot yang paling besar. Sertifikasi jenis II, yaitu yang dikenal juga sebagai pernyataan diri karena audit dilakukan oleh perusahaan sendiri sehingga mempunyai bobot yang paling kecil. Sertifikasi jenis III, yaitu sertifikasi pihak kedua yang dilakukan apabila melibatkan pemasok yang terkait dengan kontrak. Dalam hal ini audit dilakukan oleh perusahaan yang menggunakan produk/jasa pemasok 36