IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN FAKTOR PENYEBAB BERKAITAN DENGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM LINGKUP UMKM DI KABUPATEN KUDUS

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENELITIAN IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN FAKTOR PENYEBAB BERKAITAN DENGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM LINGKUP UMKM DI KABUPATEN KUDUS

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN KUDUS

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

KOMPETENSI SDM DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN AKUNTANSI KSP DI KABUPATEN JEPARA. Fatchur Rohman 1

PENGARUH PROSES SELEKSI, PENEMPATAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA VILLA SEMANA DI UBUD, GIANYAR

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II BAHAN RUJUKAN. manajemen, disebut manajemen sumber daya manusia karena bergerak di bidang

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Manajemen terdiri dari enam unsur (6M) yang meliputi man, money,

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA ORGANISASIONAL UNTUK PENCAPAIAN KEUNGGULAN KOMPETITIF

Analisis dan Desain Jabatan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawan yaitu dengan jalan memberikan kompensasi. Salah satu cara manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam suatu perusahaan yang sangat menentukan keberhasilan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

I. PENDAHULUAN. umum yang meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan

MSDM Materi 2 Analisis dan Desain Jabatan

PERAN MANAJEMEN KINERJA DAN IMBALAN/KOMPENSASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN DAN MENUMBUHKAN PERFORMANCE SUMBER DAYA MANUSIA

PEMELIHARAAN TENAGA KERJA DI INDUSTRI KONSTRUKSI

yang berkualitas merupakan aset yang sangat besar.

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. mungkin. 2 Sumber daya manusia (SDM) sangat dominan dalam kehidupan organisasi, oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya dikarenakan ruang lingkup dan luas perusahaan yang telah meluas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. tujuan perusahaan karena masalah yang akhirnya menentukan dan. memprediksikan keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, strategi

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia mempunyai

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PT. DELTA MERLIN DUNIA TEXTILE DI KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam sektor jasa yang mengacu pada prinsip-prinsip syariah. Saat

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber daya manusia dalam organisasi sangat kuat Sulistiyani (2003).

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan munculnya situasi kompetitif dalam rangka mempertahankan

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

Analisis dan Desain Jabatan. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Motivasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang penelitian. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Sebelum memberikan pengertian tentang Manajemen Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari suatu organisasi terutama sekali organisasi ekonomi seperti perusahaan.

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman Hubungan Antara Faktor-Faktor Keinginan Berpindah Karyawan Di Rumah Sakit Baliméd Tahun 2013

PENGARUH PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA (PERSERO) CABANG LAMPUNG

Pertemuan Kedua Ketiga Manajemen Sumber Daya Manusia

PENGARUH PELATIHAN, KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA UPTD PRNDIDIKAN TK DAN SD KECAMATAN TAROKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Menurut Kaswan (2012) manajemen sumber daya manusia (MSDM)

ANALISIS AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PADA DINAS PERTANIAN, KEHUTANAN, PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN KARAWANG ABSTRAK

Oleh: Roswaty,SE.MSi

FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PENINGKATAN KINERJA DAN DAMPAKNYA TERHADAP DAYA SAING ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

PENGARUH PENEMPATAN TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Karyawan PT. Astra International, Tbk-Daihatsu Malang)

ANALISA KOMPENSASI PADA PT. X MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era globalisasi yang akan membawa dampak terhadap perubahan

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KETERAMPILAN MANAJERIAL BAGIAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN SEMANGAT KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pimpinan puncak suatu organisasi. Masing masing sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Pada Karyawan CV. X di Surabaya SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

(Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia, Ruang lingkup dan Fungsi MSDM) Fauzie Rahman

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Bagaimanapun baiknya suatu organisasi, lengkapnya sarana dan

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TIJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Melayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2000, hlm 10

Transkripsi:

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DAN FAKTOR PENYEBAB BERKAITAN DENGAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM LINGKUP UMKM DI KABUPATEN KUDUS Dhini Rama Dhania Fakultas Psikologi, Universitas Muria Kudus dhaniadhini@gmail.com Iranita Hervi M Fakultas Psikologi, Universitas Muria Kudus iranita_hervi@yahoo.com Abstrak UMKM membantu pemerintah menciptakan lapangan kerja baru, sehingga memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian di Indonesia. Permasalahan pokok yang dihadapi UMKM secara nasional adalah rendahnya produktivitas, yang disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam lingkup UMKM di Kabupaten Kudus. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif, dengan instrumen penelitian berupa angket. Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha UMKM di Kabupaten Kudus, jumlah sampel yaitu 43 pengusaha UMKM. Hasil penelitian yaitu permasalahan yang dihadapi responden cenderung merata di setiap aspek sumber daya manusia. Permasalahan tertinggi ada di aspek rekruitmen atau seleksi karyawan sebanyak 17%, yaitu kesulitan dalam mencari karyawan yang terampil. Selanjutnya, 15 % di aspek pengembangan kemampuan karyawan dimana sulit melatih dan meningkatkan ketrampilan karyawan. 13 % pada aspek promosi produk yaitu sulitnya melakukan promosi, sulit meyakinkan konsumen karena meremehkan produk yang dihasilkan. 9% di aspek perencanaan sumber daya manusia, 8% di aspek kepemimpinan karena sulit mengarahkan dan mengendalikan karyawan serta sistem kompensasi upah karena belum adanya standard upah, sehingga upah naik didasarkan pada naiknya harga kebutuhan. 7% di aspek persaingan produk, 5% di aspek pemasaran,pemutusan hubungan kerja, penilaian prestasi kerja, 4% di aspek keselamatan kerja, 2% tidak tahu menahu tentang permasalahan yang dihadapi, 1% di aspek hubungan industrial dan modal. Kata kunci : MSDM, UMKM Kabupaten Kudus sebagai Kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah 42.516 hektare yang terbagi dalam 9 kecamatan. Terdiri dari kecamatan Jati, Kaliwungu, Undaan, Kota, Bae, Jekulo, Mejobo, Gebog, dan Dawe. Sektor industri mulai bergeliat dalam pengembangan investasi di daerah. Terbukti sejumlah 190

penghargaan di bidang investasi mulai berdatangan dari tingkat local hingga nasional. Setelah tahun 2007 & 2010 mendapatkan penghargaan di bidang investasi untuk tingkat Jawa Tengah, tahun 2012 Kudus meraih penghargaan setelah menduduki peringkat ke 5 dalam survey investasi 2012 di Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Kudus berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan Pati disebelah utara, Kabupaten Pati disebelah timur, Kabupaten Grobogan disebelah selatan dan Kabupaten Demak disebelah barat. Kudus merupakan daerah industri dan perdagangan yang mampu menyerap tenaga kerja dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB. Sektor industri pengolahan amat berperan dalam perekonomian Kabupaten Kudus. Kontribusi sektor ini bagi PDRB Kabupaten Kudus sebesar 58,89%. Jumlah perusahaan di Kabupaten Kudus mencapai 13.482 perusahaan yang terkonsentrasi di 3 kecamatan, yaitu kecamatan Jati, Kota dan Kaliwungu. Sedangkan jumlah UMKM di Kudus mencapai 10.954 UMKM dengan konsentrasi bidang usaha berbeda-beda. Dilihat dari jenis industrinya, terdapat 3 jenis industri andalan daerah ini yaitu industry tembakau, industry percetakan penerbitan dan kertas, industry makanan dan minuman. Industri tembakau dan rokok di Kabupaten Kudus memegang peranan penting yang dapat dilihat dari jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 49.678 orang. Usaha mikro kecil menegah (UMKM) memiliki peranan penting dalam lajunya perekonomian masyarakat. UMKM telah membantu pemerintah dalam hal penciptaan lapangan kerja baru dan lewat UMKM juga banyak menciptakan unit kerja baru yang menggunakan tenaga-tenaga baru yang dapat mendukung pendapatan rumah tangga. Selain dari itu UMKM juga memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha yang berkapasitas lebih besar. 191 Oleh karenanya penguatan terhadap ekonomi skala kecil dan menengah menjadi prioritas menuju terciptanya fundamental ekonomi yang kokoh. Namun dalam melaksanakan peran dan merealisasikan potensi yang besar tersebut, UMKM masih menghadapi banyak permasalahan baik secara internal maupun ekternal. Hal tersebut juga ditambahkan Machasin (2013), bahwa UMKM sebenarnya memiliki potensi sangat besar, namun masih menghadapi keterbatasan dalam mengembangkan kapasitas dan akses sumberdaya produktif. Permasalahan pokok yang dihadapi UMKM secara Nasional adalah rendahnya produktivitas, yang disebabkan oleh rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran. Oleh karena itu, sebagai usaha kecil menengah, UKM memang membutuhkan manajemen SDM yang baik sehingga SDM yang dipilih benar-benar

memberikan kontribusi berarti untuk UKM. Hal ini merupakan bagian penting dari manajemen SDM untuk UMKM sehingga bisnis kecil ini bisa memberikan hasil yang besar. Manajemen SDM adalah suatu bidang manajemen yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia yang merupakan kekayaan utama dalam organisasi perusahaan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Alat-alat canggih perusahaan tidak akan ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah hal yang sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung. Oleh karena itulah sangat diperlukan adanya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dalam suatu organisasi yang mengatur masalah - masalah yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian tenaga kerja untuk membantu terwujudnya tujuan perusahaan. Untuk itu kesadaran akan pentingnya pengembangan SDM harus mulai tumbuh. Perubahan sikap pandang dari hanya pengembangan SDM untuk menitikberatkan pelatihan pada teknik dan cara baru untuk menjual lebih banyak dengan laba yang maksimum, dan bagaimana membuat pelanggan puas sekalipun mutu produk dan jasa tidak kompetitif dibandingkan pesaing (kalau perlu dengan menutup-nutupi kelemahan) menjadi fokus terhadap penghargaan SDM sebagai individu manusia yang menjadi titik sentral dari suatu organisasi. Pelatihan teknik, inovasi, penerapan teknologi tetap diperlukan bagi berkembangnya suatu UKM, tentunya dibarengi dengan pengembangan diri, kepemimpinan, kerjasama, penghargaan dan pengembangan kreatifitas dari SDM di dalam UKM. Dengan begitu pentingnya Manajemen SDM yang baik dalam bisnis UMKM, diperlukan sebuah identifikasi permasalahan apa saja yang muncul dan mengapa permasalahan tersebut muncul berkaitan dengan Manajemen SDM dalam lingkup UMKM, karena dengan mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan SDM, para pelaku usaha UMKM dapat menyadari kelemahan dan diharapkan kedepan mampu untuk melakukan perbaikan pada kelemahannya tersebut. Untuk selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui permasalahan yang muncul dan faktor penyebabnya berkaitan dengan Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya dalam lingkup UMKM di Kabupaten Kudus 192

Metode Penelitian Penelitian survai ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Secara umum tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penyandraan atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Suryabrata, 1995). Untuk itu, penelitian ini berupaya untuk memberikan deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai permasalahan permasalahan Sumber Daya Manusia dalam lingkup UMKM di Kabupaten Kudus. Populasi dalam penelitian ini adalah para pengusaha UMKM di Kabupaten Kudus, dimana pengambilan sampel dilakukan secara quota sampling yaitu sejumlah 50 pengusaha UMKM. Data dekriptif yang didapat dari penelitian ini akan dikategorisasikan datadatanya melalui proses penyuntingan ( editing), pengkodean ( coding) dan tabulasi untuk mendapatkan bentuk-bentuk permasalahan Sumber Daya Manusia Hasil Penelitian Data Responden Jenis Usaha Jumlah Karyawan 193

Besar Pendapatan Per Bulan Macam Permasalahan yang dihadapi Permasalahan yang dihadapi responden cenderung merata di setiap aspek sumber daya manusia. Permasalahan tertinggi ada di aspek rekruitmen atau seleksi karyawan sebanyak 17%, yaitu kesulitan dalam mencari karyawan yang terampil. Selanjutnya, 15 % di aspek pengembangan kemampuan karyawan dimana sulit melatih dan meningkatkan ketrampilan karyawan. 13 % pada aspek promosi produk yaitu sulitnya melakukan promosi, sulit meyakinkan konsumen karena meremehkan produk yang dihasilkan. 9% di aspek perencanaan sumber daya manusia, 8% di aspek kepemimpinan karena sulit mengarahkan dan mengendalikan karyawan serta sistem kompensasi upah karena belum adanya standard upah, sehingga upah naik didasarkan pada naiknya harga kebutuhan. 7% di aspek persaingan produk, 5% di aspek pemasaran,pemutusan hubungan kerja, penilaian prestasi kerja, 4% di aspek keselamatan kerja, 2% tidak tahu menahu tentang permasalahan yang dihadapi, 1% di aspek hubungan industrial dan modal 194

Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Tujuan, Visi, Misi, Peraturan Perusahaan Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesulitan yang dihadapi responden berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia yaitu menentukan tugas-tugas dan wewenang karyawan sebanyak 16%, menentukan jumlah karyawan sebanyak 9%, menentukan persyaratan jabatan sebanyak 7%, merumuskan struktur organisasi sebanyak 4% dan karyawan belum bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sebanyak 2%. Adapula responden yang menyatakan tidak memiliki kesulitan akan aspek ini, karena karyawan mudah diatur, mengikuti perintah dan mau bekerja keras yaitu sebanyak 44%. Sisanya 18% responden menyatakan tidak tahu menahu akan hal ini. Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Rekruitmen / Seleksi Karyawan Kesulitan yang dihadapi responden berkaitan dengan rekruitmen atau seleksi karyawan adalah memprediksi kepribadian calon karyawan (19%), memprediksi kemampuan calon karyawan dalam melakukan pekerjaan (15%), mencari tenaga kerja yang trampil (4%), kurangnya minat bekerja (4%), melakukan wawancara kerja (4%), membuat surat perjanjian kerja (4%), menentukan diterima tidaknya karyawan 195

(2%). Meskipun, 48% responden menyatakan tidak mengalami kesulitan dalam rekruitmen karena sistem rekruitmennya sederhana dan fleksibel. Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Pengembangan Kompetensi Karyawan 51% responden menyatakan tidak mengalami kesulitan dalam pengembangan kompetensi karyawan. Salah satu alasannya karena karyawan mendapat bimbingan dari yang senior. Namun ada pula responden yang mengalami kesulitan dengan aspek ini, seperti menentukan program/tema pengembangan kompetensi yang dibutuhkan (12%), menentukan karyawan yang mengikuti program pengembangan (7%), karyawan sulit dilatih (7%), karyawan tidak terampil (2%). Sisanya 21% menyatakan tidak tahu menahu tentang hal ini. Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Penilaian Prestasi Kerja Kesulitan yang dialami responden berkaitan dengan penilaian prestasi kerja adalah menentukan ukuran/standard prestasi kerja (16%), membuat alat ukur prestasi kerja yang mudah diterapkan (11%), menentukan cara menilai kerja karyawan (7%), Merumuskan aturan penilaian prestasi kerja (4%). Sementara 38% responden menyatakan tidak ada kesulitan dengan penilaian prestasi kerja karena dilakukan dengan cara yang sederhana saja. Dan 24% menyatakan tidak tahu menahu tentang hal ini. 196

Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Sebanyak 52% responden menyatakan tidak memiliki kesulitan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja, karena jika terjadi kecelakaan kerja akan dibawa berobat. Namun beberapa responden memiliki kesulitan seperti (1) menumbuhkan kesadaran karyawan dalam menggunakan alat-alat keselamatan kerja (17%) karena alat -alat yang digunakan rawan kecelakaan (2) menciptakan lingkungan kerja yang aman (11%) seperti banyak anak -anak berkeliaran di lingkungan kerja, banyaknya peralatan berbahaya di lingkungan kerja, (3) merumuskan aturan tertulis tentang keselamatan dan kesehatan kerja (11%) dan (4) menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja agar karyawan menjadi lebih disiplin dalam menggunakan alat-alat keselamatan kerja (9%) 197

Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Sistem Kompensasi dan Upah Kesulitan yang dialami beberapa responden berkaitan dengan sistem kompensasi dan upah adalah menetapkan besarnya nominal upah dan tunjangan (9%), merumuskan aturan tertulis sistem kompensasi upah yang adil (7%), dan menerapkan peraturan pemerintah mengenai upah minimum (5%). Sedangkan 79% responden menyatakan tidak mengalami kesulitan, salah satu alasannya adalah menggunakan sistem borong. Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Pemutusan Hubungan Kerja Sebanyak 59% responden menyatakan tidak mengalami kesulitan berkaitan dengan pemutusan hubungan kerja. 27% responden menyatakan tidak tahu menahu tentang hal ini. Namun, ada juga yang mengalami kesulitan, dan permasalahan yang dihadapi adalah belum mengetahui aturan pemutusan hubungan kerja sesuai dengan aturan pemerintah (9%), dan hak -hak karyawan ketika terjadi pemutusan hubungan kerja (5%) 198

Kesulitan yang dihadapi berkaitan dengan Hubungan Industrial Responden sejumlah 68% menyatakan tidak mengalami kesulitan berkaitan dengan hubungan industrial, 15% responden menyatakan tidak tahu menahu tentang hal ini. Lainnya, merasa kesulitan di beberapa hal, seperti hal-hal yang berkaitan dengan serikat buruh (7%), cara membuat karyawan menjadi loyal (7%) dan cara memotivasi karyawan (3%) Pembahasan Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara riil yaitu berbentuk uang, namun ada hal penting lain yang juga berpengaruh adalah sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan tersebut. Membicarakan sumber daya manusia, tentu tidak terlepas dari peranan manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang memiliki tugas mengelola sumber daya manusia yang bersangkutan. Dimana sumber daya yang dimiliki harus benar-benar menjadi aset yang mempunyai loyalitas tinggi terhadap perusahaan, memiliki profesionalitas yang terdepan serta prestasi yang dapat diandalkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. (Murtie, 2012) Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sumarsono (2003) yang menyatakan pentingnya manajemen sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi kinerja. Hasil penelitian serupa yang dilakukan oleh Wicaksono (2011) juga menyatakan bahawa ada hubungan antara kualitas sumber daya manusia dengan kinerja Oleh karena itu, dengan mengingat pentingnya nilai investasi sumber daya manusia, maka perlu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia baik pengetahuan, sikap dan keterampilan guna mendapatkan optimalitas kinerja, melalui rekruitmen yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, pendidikan dan pelatihan 199

disesuaikan dengan tugas yang dilakukan serta kejelasan prosedur dan peraturan perundangan (Wicaksono,2011) Dari hasil analisa angket manajemen sumber daya manusia sejumlah 43 responden pemilik UMKM diperoleh data bahwa belum ada pengelolaan manajemen sumber daya manusia yang terencana dan terarah, serta belum ada pula aturanaturan tertulis berkaitan dengan hal tersebut dikarenakan responden menganggap perusahaannya adalah perusahaan kecil yang belum perlu melakukan pengelolaan sumber daya manusia. Fokus responden lebih kepada pendapatan perusahaan sehingga mereka tidak punya waktu untuk melakukan pengelolaan sumber daya manusia di perusahaannya ataupun responden melakukannya dengan spontan sesuai kasus yang muncul pada saat itu. Tidak adanya kesulitan dalam jawaban responden berkaitan dengan permasalahan manajemen sumber daya manusia lebih mengindikasikan pada ketidak tahuan responden akan hal-hal tersebut. Hanya sistem yang sederhana dan fleksibel dengan dasar kekeluargaanlah yang banyak digunakan oleh pemilik UMKM dalam mengelola sumber daya manusia di perusahaannya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 9 aspek dari manajemen sumber daya manusia yaitu (1) Tujuan, visi, visi, peraturan perusahaan (2) Perencanaan sumber daya manusia (3) Rekruitmen / seleksi karyawan (4) Pengembangan kompetensi / kemampuan karyawan (5) Penilaian prestasi kerja (6) Keselamatan dan kesehatan kerja (7) Sistem kom pensasi dan upah (8) Pemutusan Hubungan Kerja (9) Hubungan Industrial Secara keseluruhan, permasalahan yang dihadapi responden cenderung merata di setiap aspek sumber daya manusia. Permasalahan tertinggi ada di aspek rekruitmen atau seleksi karyawan sebanyak 17%, yaitu kesulitan dalam mencari karyawan yang terampil. Selanjutnya, 15 % di aspek pengembangan kemampuan karyawan dimana sulit melatih dan meningkatkan ketrampilan karyawan. 13 % pada aspek promosi produk yaitu sulitnya melakukan promosi, sulit meyakinkan konsumen karena meremehkan produk yang dihasilkan. 9% di aspek perencanaan sumber daya manusia, 8% di aspek kepemimpinan karena sulit mengarahkan dan mengendalikan karyawan serta sistem kompensasi upah karena belum adanya standard upah, sehingga upah naik didasarkan pada naiknya harga kebutuhan. 7% di aspek persaingan produk, 5% di aspek pemasaran,pemutusan hubungan kerja, penilaian prestasi kerja, 4% di aspek keselamatan kerja, 2% tidak tahu menahu tentang permasalahan yang dihadapi, 1% di aspek hubungan industrial dan modal Lebih rinci diperoleh data sebagai berikut, dari macam kesulitan yang dihadapi responden berkaitan dengan tujuan, visi, misi dan peraturan perusahaan, 200

diperoleh data menyatakan kesulitannya pada cara merumuskannya dan cara menerapkannya pada karyawan.selanjutnya, kesulitan yang dihadapi responden berkaitan dengan perencanaan sumber daya manusia yaitu menentukan tugas-tugas dan wewenang karyawan, menentukan jumlah karyawan, menentukan persyaratan jabatan, merumuskan struktur organisasi dan karyawan belum bertanggung jawab terhadap pekerjaannya Selain itu, kesulitan yang dihadapi responden berkaitan dengan rekruitmen atau seleksi karyawan adalah memprediksi kepribadian calon karyawan, memprediksi kemampuan calon karyawan dalam melakukan pekerjaan, mencari tenaga kerja yang trampil, kurangnya minat bekerja, melakukan wawancara kerja, membuat surat perjanjian kerja, menentukan diterima tidaknya karyawan. Dalam aspek pengembangan kompetensi karyawan, responden mengalami kesulitan seperti menentukan program/tema pengembangan kompetensi yang dibutuhkan, menentukan karyawan yang mengikuti program pengembangan, karyawan sulit dilatih, karyawan tidak terampil. Sedangkan, kesulitan yang dialami responden berkaitan dengan penilaian prestasi kerja adalah menentukan ukuran/standard prestasi kerja, membuat alat ukur prestasi kerja yang mudah diterapkan, menentukan cara menilai kerja karyawan, merumuskan aturan penilaian prestasi kerja. Untuk aspek 201 keselamatan dan kesehatan kerja responden memiliki kesulitan seperti (1) menumbuhkan kesadaran karyawan dalam menggunakan alat-alat keselamatan kerja karena alat-alat yang digunakan rawan kecelakaan (2) menciptakan lingkungan kerja yang aman seperti banyak anak-anak berkeliaran di lingkungan kerja, banyaknya peralatan berbahaya di lingkungan kerja, (3) merumuskan aturan tertulis tentang keselamatan dan kesehatan kerja dan (4) menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja agar karyawan menjadi lebih disiplin dalam menggunakan alat-alat keselamatan kerja Kemudian, kesulitan yang dialami beberapa responden berkaitan dengan sistem kompensasi dan upah adalah menetapkan besarnya nominal upah dan tunjangan, merumuskan aturan tertulis sistem kompensasi upah yang adil dan menerapkan peraturan pemerintah mengenai upah minimum. Sedangkan, pada aspek pemutusan hubungan kerja, responden mengalami kesulitan dalam beberapa hal, yaitu belum mengetahui aturan pemutusan hubungan kerja yang sesuai dengan aturan pemerintah dan hak-hak karyawan ketika terjadi pemutusan hubungan kerja Dan, untuk aspek yang berkaitan dengan hubungan industrial, kesulitan yang dihadapi seperti hal-hal yang berkaitan dengan serikat buruh, cara membuat karyawan menjadi loyal dan cara memotivasi karyawan

Kesimpulan Permasalahan yang dihadapi responden cenderung merata di setiap aspek sumber daya manusia. Permasalahan tertinggi ada di aspek rekruitmen atau seleksi karyawan sebanyak 17%, yaitu kesulitan dalam mencari karyawan yang terampil. Selanjutnya, 15 % di aspek pengembangan kemampuan karyawan dimana sulit melatih dan meningkatkan ketrampilan karyawan. 13 % pada aspek promosi produk yaitu sulitnya melakukan promosi, sulit meyakinkan konsumen karena meremehkan produk yang dihasilkan. 9% di aspek perencanaan sumber daya manusia, 8% di aspek kepemimpinan karena sulit mengarahkan dan mengendalikan karyawan serta sistem kompensasi upah karena belum adanya standard upah, sehingga upah naik didasarkan pada naiknya harga kebutuhan. 7% di aspek persaingan produk, 5% di aspek pemasaran,pemutusan hubungan kerja, penilaian prestasi kerja, 4% di aspek keselamatan kerja, 2% tidak tahu menahu tentang permasalahan yang dihadapi, 1% di aspek hubungan industrial dan modal Bagi pemiliki UMKM hendaknya melakukan pengelolaan sumber daya manusia secara terencana dan terarah. Mengingat pentingnya pengelolaan sumber daya manusia yang dapat meningkatkan kinerja yang berujung pada produktivitas perusahaan. 202

Daftar Pustaka Bohlander, George., and Snell, Scott. (2010). Principles of Human Resource. Management, 15th ed. Mason, OH: South Western Cengage Learning Cushway, Barry. ( 2002), Human Resource Management, Jakarta: Penerbit: Gramedia. Hasibuan, S.P. Malayu. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara Hermawan Warsito. (1997). Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum Husein Umar, (1998), Metode Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Machasin. (1993). Strategi Pemberdayaan UMKM. http://www.riaupos.co/opini.php?act=full&id=1890&kat=1 Mathis, Robert L. dan John H. Jackson. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama Salemba Empat, Jakarta Murtie, A. 2012. Menciptakan SDM Yang Handal Dengan Training,Coashing dan Motivation (TMC).Bekasi, Laskar Aksara Schermerhorn, (1997). Management. Jhon Wiley & Sons inc, New York Suryabrata, Sumadi, (1995), Metode Penelitian, Jakarta:Raja Grafindo. Sumarsono. 2003. Analisis Pengaruh Peran Manajemen Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja Pelayanan pada Area Pelayanan Pelanggan PT PLN (Persero Distribusi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta). Tesis. Universitas Diponegoro Wicaksono,H. 2011. Analisis Hubungan Kualitas SDM PNS dan Kinerja Pemerintah Kabupaten Madiun. Tesis.Universitas Sebelas Maret 203