MAKALAH ANALISIS AKURASI ALAT PENILAIAN KIMIA KELAS X SMA PADA RANAH AFEKTIF, KOGNITIF, DAN PSIKOMOTOR. Oleh: YANA SAMBEKA

dokumen-dokumen yang mirip
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

TEKNIK PEMBUATAN KISI-KISI

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Sukanti. Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

Kegiatan Belajar 3: Menulis Tes Hasil Belajar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

6. Di bawah ini merupakan beberapa kelebihan tes lisan, kecuali:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia..

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kimia (Peminatan Bidang MIPA)

KAIDAH PENULISAN SOAL. Parsaoran Siahaan-Fisika FPMIPA UPI Bandung

KEMAMPUAN GURU MATA PELAJARAN IPA DALAM PEMBUATAN SOAL ULANGAN DI SMP NEGERI 5 PURWODADI

KOREKSI KARTU SOAL. Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Dosen Pengampu: Sutrisna Wibawa, Mpd

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

Kimia Xa (Peminatan) 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan berkualitas menjadi hal penting yang harus dimiliki oleh setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. berpikir (cognitive), pada belajar afektif mengakibatkan perubahan dalam aspek

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

Lembar Penilaian Latihan/Ujian Praktek Mengajar LEMBAR PENILAIAN LATIHAN / UJIAN* PRAKTEK MENGAJAR

Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas

BAB II KAJIAN TEORI. A. Tes Tertulis sebagai Salah Satu Teknik Penilaian. disampaikan (Depdinnas, 2008:3). Depdiknas (2008:5) teknik pe

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

LISAN TULISAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN SOSIOMETRI STUDI KASUS CHECKLIST

BAB IV ANALISIS KOMPETENSI DASAR MATA PELAJARAN IPS SD/MI KURIKULUM 2013 DILIHAT DARI TAKSONOMI BLOOM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER (UAS) BIOLOGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KELAS X DAN XI PADA MAN SAMPIT. Nurul Septiana

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kimia Kelas XII (Implementasi Kurikulum 2013) A. Identitas

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adi Satrisman, 2013

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi untuk memperjelas istilah pada permasalahan yang ada.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Kompetensi Inti (KI) : B. Kompetensi Dasar (KD) yang diintegrasikan pada semua proses pembelajaran:

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PEMBUATAN TES TERTULIS

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA khususnya fisika mencakup tiga aspek, yakni sikap,

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lampiran 1.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Gagne (1974): (A) kemampuan merencanakan materi dan

7. Penilaian Pembelajaran Bahasa berbasis Kompetensi. (Edisi pertama cetakan kedua 2011, cetakan pertama 2010). Yogyakarta: BPFE.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap

BAB III METODE PENELITIAN

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

3.2.3 Menjelaskan konsep dan kaidah angka

PEMETAAN KI / KD KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ TM TT KMTT Rasa ingin tahu Teliti dalam mengolah dan PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Eksperimen mengandung makna belajar untuk berbuat, karena itu dapat dimasukkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

C. Indikator 1. Menentukan konfigurasi elektron suatu unsur golongan utama.

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES Untuk dapat memperoleh alat penilaian (tes) yang memenuhi persyaratan, setiap penyusun tes hendaknya dapat mengikuti

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HIDROKARBON (Senyawa Alkana)

ANALISIS PERTANYAAN BACAAN BUKU SISWA DI KELAS III SEKOLAH DASAR BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : SMA N 1 Mertoyudan

BAB III METODE PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Elyani Nurjannah, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

MAALAH ANALISIS AURASI ALAT PENILAIAN IMIA ELAS X SMA PADA RANAH AFETIF, OGNITIF, DAN PSIOMOTOR Oleh: YANA SAMBEA 140291 Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas Mata uliah Analisis urikulum IPA PRODI PENDIDIAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SEOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIAN INDONESIA 2014

LAPORAN ESEUTIF ANALISIS AURASI ALAT PENILAIAN IMIA ELAS X SMA PADA RANAH AFETIF, OGNITIF, DAN PSIOMOTOR Yana Sambeka (140291) Analisis ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai analisis akurasi alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor berdasarkan kurikulum 2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, yaitu studi dokumentasi. Instrumen penilaian dalam analisis menggunakan checklist (daftar cek) pada setiap alat penilaian. Hasil analisis menunjukkan bahwa alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif dinilai sangat akurat dengan rentang nilai berkisar 4,3. Alat penilaian kimia kelas X pada ranah kognitif dinilai sangat akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dilihat dari rentang nilainya yang berkisar pada,0. Sedangkan alat penilaian kimia kelas X pada ranah psikomotor dinilai akurat dilihat pada rentang nilainya yang berkisar pada 4,0. ata kunci: Analisis, Alat Penilaian, imia X, Afektif, ogintif, Psikomotor ii

ATA PENGANTAR Segala pujian, hormat, dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala berkat, rahmat, dan inspirasi yang diberikan-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Analisis Alat Penilaian imia elas X SMA pada Ranah Afektif, ognitif, dan Psikomotor. Makalah ini membahas mengenai analisis akurasi atau ketepatan alat penilaian yang digunakan pada Mata Pelajaran imia kelas X; yang ditinjau pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Momo Rosbiono, M.Pd., M.Si., selaku dosen Analisis urikulum IPA yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini dapat berguna sebagaimana mestinya. Terima kasih. Tuhan Memberkati. Bandung, November 2014 Penulis iii

DAFTAR ISI LAPORAN ESEUTIF... ii ATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL. v DAFTAR GAMBAR vi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.. 1 1.2. Tujuan Analisis. 2 BAB II METODE DAN ANALISIS DATA 2.1. Metode Analisis 3 2.2. Sumber Analisis 3 2.3. Instrumen Analisis 4 BAB III HASIL ANALISIS 3.1. Data Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif.... 19 3.2 Data Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif.. 19 3.3 Data Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor. 21 BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif.. 23 4.2 Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif.. 24 4.3 Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotorik. 26 BAB V ESIMPULAN DAN SARAN.1. Simpulan 28.2. Saran.. 28 DAFTAR PUSTAA. 29 LAMPIRAN 30 iv

DAFTAR TABEL Tabel Hal. 2.1 Rubrik penilaian alat penilaian observasi... 4 2.2 Format analisis alat penilaian observasi... 2.3 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria sikap... 2.4 Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk pilihan ganda. 7 2. Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda A 8 2.6 Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda B 8 2.7 Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda C. 8 2.8 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk pilihan ganda. 9 2.9 Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk uraian. 10 2.10 Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian A... 10 2.11 Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian B... 11 2.12 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk uraian... 11 2.13 Rubrik penilaian alat penilaian tes praktik... 12 2.14 Format analisis alat penilaian tes praktik... 12 2.1 Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian tes praktik... 13 2.16 Rubrik penilaian alat penilaian portofolio... 14 2.17 Format analisis alat penilaian portofolio... 14 2.18 Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian portofolio... 14 2.19 riteria akurasi...... 1 3.1 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah afektif... 19 3.2 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah kognitif... 20 3.3 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah psikomotor... 21 v

DAFTAR GAMBAR Gambar Hal. 3.1 Diagram distribusi dimensi ranah afektif. 19 3.2 Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk PG. 21 3.3 Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk uraian 21 3.4 Diagram distribusi dimensi ranah psikomotor. 22 vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indikator keberhasilan siswa setelah mengikuti suatu program pendidikan salah satunya dilihat pada hasil belajar yang berupa pengetahuan, kepribadian, dan performans. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotoris. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Seberapa besar hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam ia mengikuti suatu proses pendidikan dapat diukur dengan penilaian. Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan interpretasi untuk mengambil keputusan (www.medukasi.web.id). Sejalan dengan Permendikbud No. 66 Tahun 2013 yang menyatakan bahwa penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Menurut Sudjana (2009) penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu, hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan (Permendikbud No. 66 Tahun 2013). Mengacu pada Taksonomi Bloom yang membagi tujuan pendidikan menjadi tiga domain (ranah), yaitu: (1) Cognitive Domain (Ranah ognitif), yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual; (2) Affective Domain (Ranah Afektif) berkenaan dengan sikap; dan (3) Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Istilah lain yang juga menggambarkan hal yang sama dengan ketiga domain tersebut yaitu seperti yang diungkapkan oleh i Hajar Dewantoro, yaitu: cipta, rasa, dan karsa. Bicara mengenai penilaian berarti ada kaitannya juga dengan alat atau instrumen penilaian. eakuratan informasi mengenai hasil belajar yang dicapai siswa adalah dampak dari keakuratan alat yang digunakan untuk menilai siswa. Semakin akurat alat penilaian yang 1

digunakan maka semakin akurat pula informasi mengenai hasil belajar siswa, begitupun sebaliknya. Sehingga dalam penyusunan alat penilaian diperlukan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi. Dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 menuliskan bahwainstrumenpenilaian harus memenuhi persyaratan, seperti: (1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; (2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan (3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan, maka penulis akan melakukan analisis keakuratan alat-alat penilaian berdasarkan aspek kognitif, afektif dan prikomotor. Adapun batasan analisis yang akan dilakukan adalah analisis keakuratan alat penilaian pada mata pelajaran kimia di kelas X SMA. 1.2. Tujuan Analisis Tujuan dari analis ini adalah untuk memberikan informasi mengenai analisis akurasi alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor berdasarkan kompetensi inti (I) dan kompetensi dasar (D) yang telah ditetapkan dalam kurikulum 2013. 2

BAB II METODE DAN ANALISIS DATA 2.1. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam analisis ini adalah studi dokumentasi. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalis dokumendokumen yang dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek. Lebih lanjut Arikunto (2002) menyatakan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. 2.2. Sumber Analisis 2.2.1. Buku teks imia untuk SMA/MA elas X Pengarang : Unggul Sudarmo Tahun terbit : 2013 Penerbit : Erlangga Tebal : 309 halaman 2.2.2. Buku imia SMA/MA elas X Pengarang : hamidinal, Tri Wahyuningsih, Shidiq Prenemo Tahun terbit : 2009 Penerbit : Pusat Perbukuan Tebal : 202 halaman 2.2.3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP adalah salah satu sumber analisis yang digunakan penulis dalam menganalisis alat penilaian pada ranah afektif. RPP yang digunakan adalah sebagai berikut. 1) RPP SMAN 1 Samatiga kelas X materi Metoda Ilmiah. 2) RPP SMAN 1 Samatiga kelas X materi Sistem Periodik Unsur. 3

3) RPP SMAN 1 Samatiga kelas X materi Larutan Elektrolit dan Larutan Non-elektrolit. 4) RPP SMA kelas X materi Hukum-Hukum Dasar imia. 2.3. Instrumen Analisis Instrumen penilaian dalam analisis menggunakan lembar checklist (daftar cek). Bentuk penilaiannya sendiri menggunakan skala Likert dengan kriteria sangat akurat (SA), akurat (A), cukup akurat (CA), tidak akurat (TA), dan sangat tidak akurat (STA). Dalam menganalis keakuratan, instrumennya dibedakan dalam tiga ranah, yaitu: ranah afektif, ranah kognitif, dan ranah psikomotor. 2.3.1. Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Menurut Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar yang dikeluarkan oleh ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (2013); pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri (self assessment), penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik, dan jurnal. Dalam analisis akurasi alat penilaian ranah afektif ini, penulis menganalisis alat penilaian observasi. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. riteria instrumen observasi: 1) Mengukur aspek sikap yang dituntut pada ompetensi Inti dan ompetensi Dasar. 2) Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur. 3) Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi. 4) Mudah atau feasible untuk digunakan. ) Dapat merekam sikap peserta didik. Berikut ini adalah rubrik penilaian pada alat penilaian observasi. No. 1 2 3 4 Tabel 2.1 Rubrik penilaian alat penilaian observasi riteria Penilaian Mengukur aspek sikap yang dituntut pada ompetensi Inti dan ompetensi Dasar Sesuai dengan kompetensi yang akan diukur Memuat indikator sikap yang dapat diobservasi Mudah atau feasible untuk digunakan Dapat merekam sikap peserta didik 4

Afektif Untuk alat penilaian observasi, lembar checklist yang digunakan dalam menganalisis adalah sebagai berikut. Tabel 2.2 Format analisis alat penilaian observasi ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian riteria Penilaian 1 2 3 4 riteria akurasi dan skor akurasi tiap butir pernyataan dalam lembar observasi yang dinilai menggunakan skala Likert, dengan rubriknya adalah sebagai berikut. Tabel 2.3 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria sikap Penilaian ompetensi Sikap Observasi () kelima (4) empat dari kelima Cukup (3) tiga dari kelima Tidak (2) dua dari kelima Tidak (1) satu atau atau tidak sama sekali dari kelima 2.3.2. Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Dalam Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dinyatakan bahwa instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: a. substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai; b. konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan c. penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. 2.3.2.1.Soal Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice) aidah penulisan soal pilihan ganda dalam Depdiknas (2008: 1-16) sebagai berikut. a. Materi Soal harus sesuai dengan indikator (artinya soal harus menanyakan perilaku dan materi yang hendak diukur sesuai dengan rumusan indikator dalam kisi-kisi), pengecoh harus

berfungsi, dan setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar (artinya, satu soal hanya mempunyai satu kunci jawaban). b. onstruksi 1) Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Artinya, kemampuan/ materi yang hendak diukur/ditanyakan harus jelas, tidak menimbulkan pengertian atau penafsiran yang berbeda dari yang dimaksudkan penulis. Setiap butir soal hanya mengandung satu persoalan/gagasan. 2) Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Artinya apabila terdapat rumusan atau pernyataan yang sebetulnya tidak diperlukan, maka rumusan atau pernyataan itu dihilangkan saja. 3) Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat kata, kelompok kata, atau ungkapan yang dapat memberikan petunjuk ke arah jawaban yang benar. 4) Pokok soal jangan mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Artinya, pada pokok soal jangan sampai terdapat dua kata atau lebih yang mengandung arti negatif. Hal ini untuk mencegah terjadinya kesalahan penafsiran peserta didik terhadap arti pernyataan yang dimaksud. Untuk keterampilan bahasa, penggunaan negatif ganda diperbolehkan bila aspek yang akan diukur justru pengertian tentang negatif ganda itu sendiri. ) Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Artinya, semua pilihan jawaban harus berasal dari materi yang sama seperti yang ditanyakan oleh pokok soal, penulisannya harus setara, dan semua pilihan jawaban harus berfungsi. 6) Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". Artinya dengan adanya pilihan jawaban seperti ini, maka secara materi pilihan jawaban berkurang satu karena pernyataan itu bukan merupakan materi yang ditanyakan dan pernyataan itu menjadi tidak homogen. 7) Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. aidah ini diperlukan karena adanya kecenderungan peserta didik memilih jawaban yang paling panjang karena seringkali jawaban yang lebih panjang itu lebih lengkap dan merupakan kunci jawaban. 8) Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. Artinya pilihan jawaban yang berbentuk angka harus disusun dari nilai angka paling kecil berurutan sampai nilai angka yang 6

paling besar, dan sebaliknya. Demikian juga pilihan jawaban yang menunjukkan waktu harus disusun secara kronologis. Penyusunan secara unit dimaksudkan untuk memudahkan peserta didik melihat pilihan jawaban. 9) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. Artinya, apa saja yang menyertai suatu soal yang ditanyakan harus jelas, terbaca, dapat dimengerti oleh peserta didik. Apabila soal bisa dijawab tanpa melihat gambar, grafik, tabel atau sejenisnya yang terdapat pada soal, berarti gambar, grafik, atau tabel itu tidak berfungsi. 10) Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti seperti: sebaiknya, umumnya, kadang-kadang. 11) Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. etergantungan pada soal sebelumnya menyebabkan peserta didik yang tidak dapat menjawab benar soal pertama tidak akan dapat menjawab benar soal berikutnya. c. Bahasa/budaya Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. aidah bahasa Indonesia dalam penulisan soal di antaranya meliputi: a) pemakaian kalimat: (1) unsur subjek, (2) unsur predikat, (3) anak kalimat; b) pemakaian kata: (1) pilihan kata, (2) penulisan kata, dan c) pemakaian ejaan; (1) penulisan huruf, (2) penggunaan tanda baca. Bahasa yang digunakan harus komunikatif, sehingga pernyataannya mudah dimengerti peserta didik. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. Letakkan kata/frase pada pokok soal. Berikut ini adalah rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk pilihan ganda. No. 1 2 3 4 1 2 3 4 6 Tabel 2.4 Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk pilihan ganda Substansi/Materi Soal harus sesuai dengan indikator dalam kompetensi dasar. Pengecoh harus berfungsi. Setiap soal harus mempunyai satu jawaban yang benar. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas. onstruksi Pokok soal harus dirumuskan secara jelas dan tegas. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban harus merupakan pernyataan yang diperlukan saja. Pokok soal tidak memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar. Pokok soal tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda. Pilihan jawaban harus homogen dan logis ditinjau dari segi materi. Pilihan jawaban jangan mengandung pernyataan Semua pilihan jawaban di atas salah" atau "Semua pilihan jawaban di atas benar". 7

riteria ognitif ognitif ognitif 7 8 9 10 11 1 2 3 4 Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama. Rumusan pokok soal tidak menggunakan ungkapan atau kata yang bermakna tidak pasti. Butir soal jangan bergantung pada jawaban soal sebelumnya. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka atau kronologis. (jika ada) Gambar, grafik, tabel, diagram, wacana, dan sejenisnya yang terdapat pada soal harus jelas dan berfungsi. (jika ada) Bahasa Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan harus komunikatif. Pilihan jawaban jangan mengulang kata/frase yang bukan merupakan satu kesatuan pengertian. ata/frase terletak pada pokok soal. Alat penilaian soal bentuk pilihan ganda dibedakan dalam tiga model soal, yaitu (1) soal yang pilihan jawaban tidak berbentuk angka/waktu dan tanpa gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya; (2) soal yang pilihan jawabannya berbentuk angka atau waktu; dan (3) soal yang pilihan jawabannya terdapat gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya. Lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2. Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda A (Soal yang pilihan jawaban tidak berbentuk angka/waktu dan tanpa gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 4 6 7 8 9 S 1 2 3 4 SB Tabel 2.6 Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda B (Soal yang pilihan jawabannya berbentuk angka atau waktu) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 4 6 7 8 9 1 0 S 1 2 3 4 SB Tabel 2.7 Format analisis alat penilaian soal bentuk pilihan ganda C (Soal yang pilihan jawabannya terdapat gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 4 6 7 8 9 1 1 S 1 2 3 4 SB 8

riteria riteria akurasi dan skor akurasi tiap butir soal dinilai menggunakan memakai skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Tabel 2.8 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk pilihan ganda Materi (A, B, dan C) onstruksi A B dan C Bahasa (A, B, dan C) () keempat sembilan atau delapan dari kesembilan sepuluh atau sembilan dari kesepuluh keempat 2.3.2.2.Soal Bentuk Uraian (4) tiga dari keempat tujuh atau enam dari kesembilan delapan atau tujuh atau enam dari kesepuluh tiga dari empat Cukup (3) dua dari keempat lima atau empat dari kesembilan lima atau empat dari kesepuluh dua dari empat Tidak (2) satu dari keempat tiga atau dua dari kesembilan tiga atau dua dari kesepuluh satu dari empat aidah penulisan soal uraian dalam Depdiknas (2008: 14) sebagai berikut. a. Materi Tidak (1) Tidak memenuhi satupun dari keempat satu atau tidak sama sekali dari kesembilan satu atau tidak sama sekali dari kesepuluh Tidak memenuhi satupun dari empat Soal harus sesuai dengan indikator, setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan, materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran, dan materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas. b. onstruksi Soal menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai, ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal, setiap soal harus ada pedoman penskorannya, dan tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi. 9

ognitif c. Bahasa Rumusan kalimat soal harus komunikatif, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku), tidak menimbulkan penafsiran ganda, tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu, dan tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. Berikut adalah rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk uraian. No. 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 Tabel 2.9 Rubrik penilaian alat penilaian soal bentuk uraian Substansi/Materi Soal harus sesuai dengan indikator. Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas. onstruksi Soal menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi. (jika ada) Bahasa Rumusan kalimat soal harus komunikatif. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). Tidak menimbulkan penafsiran ganda. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu. Tidak mengandung kata/ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik. Alat penilaian soal bentuk uraian dibedakan dalam dua model soal, yaitu (1) soal yang tidak memiliki tabel, gambar, grafik, atau peta; dan (2) soal yang memiliki tabel, gambar, grafik, atau peta. Lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2.10 Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian A (Soal yang tidak memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 S 1 2 3 4 SB 10

ognitif Tabel 2.11 Format analisis alat penilaian soal bentuk uraian B (Soal yang memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 S 1 2 3 4 SB riteria akurasi dan skor akurasi tiap butir soal bentuk uraian dinilai menggunakan skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Tabel 2.12 Rubrik akurasi dan skor akurasi setiap kriteria soal bentuk uraian riteria () (4) Cukup (3) Tidak (2) Tidak (1) Materi (A dan B) onstruksi A B Bahasa (A dan B) keempat tiga dari keempat dua dari kedua - tiga dari ketiga kelima dua dari ketiga empat dari kelima dua dari keempat satu dari keempat satu dari kedua - - satu dari ketiga tiga dari kelima dua dari kelima Tidak memenuhi satupun dari keempat Tidak memenuhi satupun dari dari kedua Tidak memenuhi satupun dari ketiga satu atau tidak sama sekali dari kelima 2.3.3. Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor Menurut Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar yang dikeluarkan oleh ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (2013); pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. 11

Psikomoto r Dalam analisis akurasi alat penilaian ranah psikomotor, penulis membatasi pada tes praktik dan penilaian portofolio. 2.3.3.1.Tes Praktik Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. riteria tugas untuk tes praktik: 1) Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. 2) Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. 3) Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. 4) Sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik. ) Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum. 6) Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi). Butir nomor (2) memiliki pengertian yang hampir sama dengan butir nomor (4), karena suatu tugas harus sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik sehingga tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik. Berdasarkan alasan ini maka butir nomor (2) dijadikan satu kesatuan dengan butir nomor (4). Berikut adalah rubrik penilaian alat penilaian tes praktik. No. 1 2 3 4 Tabel 2.13 Rubrik penilaian alat penilaian tes praktik riteria Penilaian Tugas mengarahkan peserta didik untuk menunjukkan capaian hasil belajar. Tugas dapat dikerjakan oleh peserta didik (sesuai dengan taraf perkembangan peserta didik). Mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sesuai dengan konten/cakupan kurikulum. Tugas bersifat adil (tidak bias gender dan latar belakang sosial ekonomi). Untuk alat penilaian tes praktik, lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2.14 Format analisis alat penilaian tes praktik ompetensi Dasar egiatan riteria Penilaian 1 2 3 4 12

riteria akurasi dan skor akurasi alat penilaian tes praktik dinilai menggunakan skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Penilaian ompetensi eterampilan Tes praktik Tabel 2.1 Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian tes praktik () kelima (4) empat dari kelima Cukup (3) tiga dari kelima Tidak (2) dua dari kelima Tidak (1) satu atau tidak sama sekali dari kelima 2.3.3.2.Penilaian Portofolio Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. arya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. riteria tugas pada penilaian portofolio: 1) Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur. 2) Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar. 3) Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian. 4) Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan). ) Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya. 6) alimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan. 7) Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh. 13

Psikomotor Berikut adalah rubrik penilaian alat penilaian portofolio. No. 1 2 3 4 6 7 Tabel 2.16 Rubrik penilaian alat penilaian portofolio riteria Penilaian Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar. Tugas portofolio memuat aspek: judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup belajar, uraian tugas, kriteria penilaian. Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik mengembangkan kompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan, keterampilan). Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya portofolio yang beragam isinya. alimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa yang komunikatif dan mudah dilaksanakan. Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas portofolio tersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh. Untuk alat penilaian portofolio, lembar checklist yang digunakan adalah sebagai berikut. Tabel 2.17 Format analisis alat penilaian portofolio ompetensi Dasar egiatan riteria Penilaian 1 2 3 4 6 7 riteria akurasi dan skor akurasi alat penilaian portofolio dinilai menggunakan skala Likert, dimana rubriknya adalah sebagai berikut. Penilaian ompetensi eterampilan Penilaian Portofolio Tabel 2.18 Rubrik akurasi dan skor akurasi alat penilaian portofolio () ketujuh (4) enam atau lima dari ketujuh Cukup (3) empat atau tiga dari ketujuh Tidak (2) dua atau satu dari ketujuh Tidak (1) Tidak sama sekali dari ketujuh 14

2.4. Analisis Data 2.4.1. Analisis Data pada Ranah Afektif Analisis pada ranah afektif terdiri dari tiga tahap tahap, yaitu: (1) menghitung skor akurasi pada setiap indikator sikap (SIS), (2) menghitung skor akurasi tiap kompetensi dasar, dan (3) menghitung skor akurasi secara keseluruhan. Setiap skor akurasi yang diperoleh disimpulkan kriteria akurasinya dengan konversi menggunakan skala Likert, dimana kriteria penilaian tingkat keakuratannya dapat dilihat pada Tabel 2.19. Rentang Nilai 4,1 3,1 4 2,1 3 1,1 2 0 1 Tabel 2.19 riteria akurasi 2.4.1.1.Analisis Tiap ompetensi Dasar riteria (SA) (A) Cukup (CA) Tidak (TA) Tidak (STA) akurasi pada setiap kompetensi dasar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. SD = S IS1 + S IS2 +... + S ISn jumlah total indikator tiap D eterangan: SD S IS1 S IS2 S ISn = skor tiap kompetensi dasar = skor indikator sikap ke-1 = skor indikator sikap ke-2 = skor indikator sikap ke-n Selanjutnya skor tiap kompetensi dasar yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert (Tabel 2.19), sehingga tingkat akurasi tiap kompetensi dasar dapat diketahui. 2.4.1.2.Analisis secara eseluruhan Setelah skor tiap kompetensi dasar didapatkan, selanjutnya analisis akurasi secara keseluruhan pada ranah efektif dengan menggunakan rumus sebagai berikut. eterangan: S D1 S D2 S Dn total = = skor D ke-1 = skor D ke-2 = skor D ke-n S D1 + S D2 +... + S Dn jumlah total D yang dianalisis 1

Selanjutnya skor total yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi pada ranah afektif dapat diketahui. 2.4.2. Analisis Data pada Ranah ognitif Analisis pada ranah kognitif terdiri dari tiga tahap pada masing-masing bentuk soal, yaitu: (1) menghitung skor akurasi tiap butir soal, (2) menghitung skor akurasi tiap kompetensi dasar, dan (3) menghitung skor akurasi secara keseluruhan. 2.4.2.1.Analisis Tiap Butir Soal Analisis akurasi tiap butir soal baik pada tipe soal pilihan ganda maupun tipe soal uraian menggunakan rumus sebagai berikut. eterangan: SBS S Materi S onstruksi S Bahasa = skor butir soal = skor kriteria materi = skor kriteria konstruksi = skor kriteria bahasa SBS = S Materi + S onstruksi + S Bahasa 3 tiap butir soal yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert dengan mengacuh pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi setiap butir soal dapat diketahui. 2.4.2.2.Analisis Tiap ompetensi Dasar Untuk menghitung skor akurasi pada setiap kompetensi dasar digunakan rumus sebagai berikut. SD = S BS1 + S BS2 +... + S BSn jumlah total butir soal tiap D eterangan: SD S BS1 S BS2 S BSn = skor tiap kompetensi dasar = skor butir soal ke-1 = skor butir soal ke-2 = skor butir soal ke-n Selanjutnya skor tiap kompetensi dasar yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert dengan mengacuh pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi tiap kompetensi dasar dapat diketahui. 16

2.4.2.3.Analisis secara eseluruhan Setelah mendapatkan skor tiap kompetensi dasar baik dari soal bentuk pilihan ganda maupun uraian, selanjutnya analisis akurasi pada ranah kognitif dihitung secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. total = S D1 + S D2 +... + S Dn jumlah total D yang dianalisis eterangan: S D1 S D2 S Dn = skor D ke-1 = skor D ke-2 = skor D ke-n total yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi pada ranah kognitif dapat diketahui. 2.4.3. Analisis Data pada Ranah Psikomotor Analisis data pada ranah psikomotor tidak berbeda dengan analisis data pada alat penilaian afektif dan kognitif yang terdiri dari tiga tahap, yaitu: (1) menghitung skor akurasi pada masing-masing alat penilaian psikomotor, baik pada alat penilaian tes praktik maupun pada alat penilaian portofolio; (2) menghitung skor akurasi tiap kompetensi dasar, dan (3) menghitung skor akurasi secara keseluruhan. 2.4.3.1.Analisis Tiap ompetensi Dasar akurasi tiap kompetensi dasar dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. SD = S BS1 + S BS2 +... + S BSn jumlah total butir soal tiap D eterangan: SD S BS1 S BS2 S BSn = skor tiap kompetensi dasar = skor butir soal ke-1 = skor butir soal ke-2 = skor butir soal ke-n Selanjutnya skor tiap kompetensi dasar yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert berdasar Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi tiap kompetensi dasar dapat diketahui. 2.4.3.2.Analisis secara eseluruhan Setelah skor akurasi tiap kompetensi dasar yang diperoleh baik dari alat penilaian tes praktik maupun dari alat penilaian portofolio, maka selanjutnya analisis akurasi pada ranah psikomotor dihitung secara keseluruhan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. 17

eterangan: S D1 S D2 S Dn total = = skor D ke-1 = skor D ke-2 = skor D ke-n S D1 + S D2 +... + S Dn jumlah total D yang dianalisis total yang diperoleh dikonversi menggunakan skala Likert yang dapat dilihat pada Tabel 2.19, sehingga tingkat akurasi pada ranah psikomotor dapat diketahui. 18

BAB III HASIL ANALISIS 3.1. Data Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Alat penilaian pada ranah afektif yang dianalis adalah alat penilaian observasi. Data analisis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut adalah tabel ringkasan data analisis akurasi alat penilaian afektif. Tabel 3.1 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah afektif ompetensi Dasar tiap D (SD) Ranah Afektif 1.1 3 Cukup 2.1 2.2 4,8 2.3 - - 4,3 Berikut ini adalah sebaran kategori pada ranah afektif pada alat penilaian observasi, dimana tersebar pada setiap kategori dengan persentase yang berbeda-beda. % A1 2% A2 % 2% 40% A3 A4 A Gambar 3.1 Diagram distribusi dimensi ranah afektif 3.2. Data Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Alat penilaian yang dianalisis pada ranah kognitif terdiri atas dua macam bentuk soal, yaitu soal bentuk pilihan ganda dan uraian. Data analisis untuk masing-masing bentuk soal tersebut dapat dilihat pada Lampiran 2, 3, dan 4 untuk soal bentuk pilihan ganda; sedangkan untuk soal bentuk uraian dapat dilihat pada Lampiran dan 6. Tabel 3.2 berikut adalah ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah kognitif. 19

Tabel 3.2 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah kognitif ompetensi Dasar SD Bentuk Soal PG SD Bentuk Soal Uraian Total Ranah ognitif 3.1 4,8 3.2 4,6 3.3 3.4 4,9 3. 4,9 4,9 4,8 3.6 3.7 3.8 3.9 3.1 3.11 4,9 Berikut ini adalah sebaran kategori ranah kognitif pada soal bentuk pilihan ganda (PG), dimana datanya hanya tersebar pada kategori C1-Faktual, C1-onseptual, C2- onseptual, dan C2-Prosedural. 20

9% 0% 4% 0% 0% 33% 4% 0% 0% C1 F C1 C1 P C2 F C2 C2 P C3 F C3 Gambar 3.2 Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk PG Selanjutnya Gambar 3.3 menunjukkan sebaran kategori ranah kognitif pada soal bentuk uraian, dimana dari diagram terlihat sebarannya hanya pada kategori C1-Faktual, C1- onseptual, C2-Faktual, C2-onseptual, C2-Prosedural, C3-onseptual, C3-Prosedural dan C4-Prosedural. 0% 14% 14% 0% 4% 14% 0% 39% 4% 7% 0% 4% C1 F C1 C1 P C2 F C2 C2 P C3 F C3 Gambar 3.3 Diagram distribusi dimensi ranah kognitif soal bentuk uraian 3.3. Data Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor Tabel 3.3 menunjukkan ringkasan data hasil analisis akurasi alat penilaian ranah psikomotor. Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 7 dan 8. Table 3.3 Ringkasan data analisis akurasi alat penilaian ranah afektif psikomotor ompetensi Dasar SD Tes Praktek SD Penilaian Portofolio Total Ranah Psikomotor 4.1 4 4 4 4.2 - - 4 4 4.3 - - - - - - 4.4 - - - - - - 4. - - 4 4 4.6 4 4 4 21

ompetensi Dasar SD Tes Praktek SD Penilaian Portofolio Total Ranah Psikomotor 4.7 - - - - - - 4.8 4 4 4 4.9 - - - - - - 4.10 - - - - - - 4.11 4 4 4 4 4 4 Alat penilaian tes praktik menunjukkan bahwa sebaran kategorinya hanya pada P6 saja. Sedangkan pada alat penilaian portofolio, kategorinya tersebar pada P3, P, dan P6; seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.4. 0% 0% P1 0% 2% 2% 0% P2 P3 P4 P P6 Gambar 3.4 Diagram distribusi dimensi ranah psikomotor 22

BAB IV PEMBAHASAN Standar Nasional Pendidikan terdiri atas delapan standar, salah satunya adalah Standar Penilaian.Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik (Permendikbud Nomor 66 Tahun2013). eakuratan instrumen penilaian yang digunakan dalam menilai pencapaian siswa harus benar-benar teruji. arena hasil dari penilaian hasil belajar ini yang menentukan apakah siswa dapat dikatakan berhasil atau tidak dalam menjalani suatu program pendidikan. Dari hasil inilah yang menentukan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan oleh siswa itu sendiri, orang tua/wali, pengajar, bahkan seluruh pihak penyelenggara pendidikan. Begitu urgensinya suatu alat penilaian oleh karenanya tujuan dari analisis ini yaitu mengemukakan analisis akurasi alat penilaian kimia kelas X pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor berdasarkan kompetensi inti (I) dan kompetensi dasar (D) yang telah ditetapkan dalam kurikulum 2013. 4.1. Analisis Alat Penilaian Ranah Afektif Penilaian pada ranah afektif dalam urikulum 2013 meliputi observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat (peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Dalam analisis kali ini penulis menganalisis terbatas pada alat penilaian observasi. Menurut Model Pengembangan Penilaian Hasil Belajar yang dikeluarkan oleh ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA (2013) terdapat lima kriteria yang menjadi syarat suatu alat penilaian observasi dapat dikatakan sangat akurat. Dalam analisis alat penilaian observasi, D 1.1 terlihat tingkat akurasinya adalah cukup. Ini karena dari kelima kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah alat penilaian observasi, hanya tiga kriteria yang dapat terpenuhi. Indikator sikap yang masuk dalam D 1.1 tersebut adalah Menyadari adanya Tuhan YM, ini tidak memenuhi kriteria keempat yakni mudah atau feasible untuk digunakan, indikator ini cenderung susah kalau dinilai melalui observasi, sehinga kriteria kelima yakni dapat merekam sikap peserta didik menjadi tidak terpenuhi. Untuk indikator ini lebih baik menggunakan penilaian berupa penilaian diri. Salah satu juga kriteria yang harus dipenuhi yaitu alat penilaian observasi harus sesuai dengan kompetensi yang akan diukur, namun dalam Contoh 4.1 terlihat bahwa 23

indikator sikap yang akan dinilai tidak sesuai dengan kompetensi yang diukur yaitu perilaku kerjasama, indikator sikap yang ditunjukkan dalam contoh lebih cocok dengan perilaku toleran. Contoh 4.1 ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam. Menghargai pendapat teman. (kerjasama) Ya/ Tidak Ranah afektif yang disusun Bloom bersama rathwool ini terdiri dari menerima (receiving/attending), menjalankan (responding), menghargai (valuing), menghayati (organization), dan mengamalkan (characterization). Analisis akurasi alat penilaian ranah afektif menampilkan sebaran kategori pada ranah afektif, yakni kategori A1 (menerima) dan A4 (menghayati) dengan masing-masing persentase sebesar %; A3 (menghargai) dan A (mengamalkan) dengan masing-masing persentase sebesar 2%; selanjutnya A2 (menjalankan) memiliki persentase terbesar yaitu 40%. Persentase kategori A2 yang paling besar karena dari instrumen penilaian yang digunakan guru dalam menilai perilaku siswa, tergambarkan bahwa siswa lebih banyak dituntut untuk memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan. 4.2. Analisis Alat Penilaian Ranah ognitif Secara garis besar alat penilaian digolongkan menjadi dua jenis, yaitu non-tes dan tes. Tes sendiri masih terbagi lagi menjadi tes tertulis dan tes lisan. Dalam analisis akurasi alat penilaian kali ini, penulis menganalis pada tes tertulis yang tipe pilihan ganda (multiple choice) dan tipe uraian. edua tipe soal ini banyak digunakan pada alat penilaian dalam berbagai buku termasuk buku kimia. Suatu alat penilaian yang baik berarti harus memenuhi beberapa kriteria seperti dari segi materi/substansi, konstruksi, dan dari segi bahasa. Apabila melihat langsung ke setiap butir soalnya masih ada soal yang perlu diperbaiki. Salah satu indikator yang harus dipenuhi adalah pengecoh harus berfungsi, namun dalam soal pada D 3.1 terlihat bahwa contoh soal tersebut tidak memenuhi indikator tersebut. 24

Contoh 4.2 Contoh peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian adalah... a. penemuan sel surya untuk menghasilkan energi b. penemuan vaksin untuk penyakit menular c. penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit d. penemuan miksroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik e. penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian Contoh 4.2 menunjukkan bahwa kontribusi setiap pilihan jawaban untuk mengecoh tidak ada, karena setiap pilihan jawaban yang ada tidak mengarah ke bidang pertanian seperti pada pertanyaannya kecuali pada bagian e., yang memang adalah kunci jawaban dari soal tersebut. Ini adalah salah satu contoh dari segi materi yang berhubungan juga dengan salah satu indikator pada segi konstruksi yakni pilihan jawaban harus logis. Dari segi bahasa sudah dapat dikatakan sangat akurat karena soal-soal pilihan ganda yang dianalisis sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan maksud dari pembuat soal dapat dipahami oleh pembaca. Pada soal bentuk uraian ada satu contoh soal yang perlu diperbaiki dari segi bahasa. Salah satu indikator yang harus diperhatikan pada segi bahasa yaitu penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam Contoh 4.3 ditunjukkan bahwa dalam penyusunan pertanyaan tersebut tidak ada penggunaan tanda tanya (?) yang seharusnya diletakkan di akhir kalimat, karena dalam soal tersebut, pertanyaannya menunjukkan kalimat tanya. Contoh 4.3 Di antara molekul-molekul berikut ini, manakah yang ikatannya polar dan manakah ikatannya non-polar. a. CCl4 c. F2 b. Br2 d. PCl3 Ranah kognitif terdiri dari enam kategori, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Sedangkan pada Revisi Taksonomi Bloom, enam kategori tersebut menjadi C1-mengingat (remember), C2-memahami (understand), C3-mengaplikasi (apply), C4-menganalisis (analyze), C-mengevaluasi (evaluate), dan C6-mencipta (create). Sedangkan dimensi pengetahuannya terbagi menjadi dimensi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. (Anderson dan rathwohl, 2010). Sebaran kategori dan dimensi pada ranah kognitif tipe soal pilihan ganda dan soal uraian, keduanya belum merata, karena masih ada kategori dan dimensi yang tidak terwakili 2

dalam alat penilaian ranah kognitif, sehingga tahapan proses kognitif siswa tidak terukur sepenuhnya. Dalam soal bentuk PG; kategori C2 dimensi pengetahuan konseptual adalah yang paling menonjol dengan persentase 9%, diikuti dengan kategori C1 dimensi pengetahuan faktual sebesar 33%, kategori C3 dimensi pengetahuan prosedural dengan persentase 4%, dan sisanya masing-masing 0%. Sedangkan pada soal bentuk uraian menunjukkan persentase 39% terdapat pada kategori C2 dan dimensi pengetahuan konseptual adalah yang paling banyak; 14% untuk kategori C1-faktual, C3-konseptual, C3-prosedural; 7% untuk C1-konseptual; 4% untuk C2-faktual, C2-prosedural, dan C4-prosedural; dan sisanya masing-masing 0%. 4.3. Analisis Alat Penilaian Ranah Psikomotor Analisis alat penilaian pada ranah psikomotor diambil dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh siswa. Dalam buku kimia yang dianalisis alat penilaiannya, terdapat dua macam alat penilaian psikomotor, yaitu tes praktek dan penilaian portofolio. Alat penilaian tes praktik dan penilaian portofolio, keduanya menunjukkan bahwa kriteria ketiga tidak terpenuhi karena hampir semua alat penilaian tes praktik tidak mencantumkan waktu/kurun waktu pengerjaan tugas. Sedangkan hasil analisis menunjukkan ada satu kegiatan portofolio yang tidak sesuai dengan kompetensi dasarnya. Contoh kegiatannya dapat dilihat pada Contoh 4.4. Contoh 4.4 D 4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. egiatan 1. Mencatat nama dan rumus kimia bahan-bahan kimia yang ada di laboratorium kimia pada tabel yang sitematis. 2. Tabel tersebut harus memuat rumus kimia, nama, wujud, warna, sifat (dapat dikenali dari logo pada labelnya) misalnya mudah terbakar, beracun, dsb. Tabel harus dirancang sendiri oleh siswa. Contoh 4.4 menunjukkan bahwa sebenarnya kegiatan pada contoh tersebut tidak tepat berada pada D 4.11, karena kegiatan tersebut lebih cocok dilakukan berdasarkan D 4.1 yaitu menyajikan hasil pengamatan tentang hakikat ilmu kimia, metode ilmiah dan keselamatan kerja dalam mempelajari kimia serta peran kimia dalam kehidupan. 26

Ranah psikomotor yang dikemukakan oleh Dyers, terdiri dari P1-mengamati atau persepsi (perception), P2-menanya atau kesiapan (set), P3-mencoba atau respon terpimpin (guided response), P4-menalar atau respon tampak yang kompleks (complex overt response), menyaji atau penyesuaian (adaptation), dan P-penciptaan (origination). Alat penilaian ranah psikomotor juga menampilkan sebaran pembagian kategorinya. Pada kedua alat penilaian dalam ranah psikomotor ini sebaran kategorinya didominasi oleh P6-penciptaan yaitu sebesar 0%, sedangkan P3 dan P masing-masing persentasenya sebesar 2%. arena dengan kegiatan-kegiatan yang berupa praktikum, siswa membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi, kondisi atau permasalahan yang siswa hadapi dalam hal ini adalah praktikum. 27

BAB V SIMPULAN DAN SARAN.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Analisis alat penilaian kimia kelas X SMA urikulum 2013 pada ranah afektif dinilai sangat akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dengan nilai 4,3. 2. Analisis alat penilaian kimia kelas X SMA urikulum 2013 pada ranah kognitif dinilai sangat akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dengan nilai,0. 3. Analisis alat penilaian kimia kelas X SMA urikulum 2013 pada ranah psikomotor dinilai akurat dari segi materi/substansi, konstruksi, dan bahasa dengan nilai 4,0..2. Saran 1. Bagi penulis buku agar memperhatikan semua konten yang dimuat dalam buku termasuk di dalamnya alat penilaian. Serta mencantumkan pedoman penskoran terutama pada tipe soal uraian. 2. Bagi para guru ataupun pengguna alat penilaian agar memilih dan menggunakan alat penilaian yang benar-benar akurat pada setiap ranah. 3. Bagi para calon peneliti, agar dapat mengembangkan analisis ini dengan mempertajam indikator-indikator akurasi alat penilaian ranah afektif, kognitif, dan psikomotor. 28

DAFTAR PUSTAA Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Bahriah, E.S. 2011.Taksonomi Bloom dan erangka erja Quellmalz. Evisapinatulbahriah wordpress.com. [akses 09 Oktober 2014] Depdiknas. 2008. Panduan Penulisan Butir Soal. Jakarta: Direktoral Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Derektoral Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Depdiknas. 2013. Panduan Penulisan Butir Soal. Jakarta: ementerian Pendidikan dan ebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Direktorat Pembinaan SMA. hamidinal., Wahyuningsih, Tri., dan Shidiq Prenemo. 2009. imia SMA/MA elas X. Jakarta: Pusat Perbukuan. Media Pendidikan Indonesia. 2013. Pengertian Penilaian Hasil Belajar.http://www.medukasi.web.id/2013/08/pengertian-penilaian-hasil-belajar.html. [akses 10 Oktober 2014] Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sudarmo, Unggul. 2013. imia untuk SMA/MA elas X. Jakarta: Erlangga. Sudjana, N. 2006.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 29

LAMPIRAN 30

Afektif Lampiran 1 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Observasi ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari. Menyadari adanya Tuhan YM. Melaporkan data sesuai dengan kenyataan/sesuai dengan apa yang diamati. (jujur) Menyampaikan pendapat disertai data konkret/data yang diamati. (jujur) ejujuran dalam mengolah data untuk membuktikan hukum-hukum dasar kimia dan dalam menyelesaikan masalah yang ada di LS 3: Menyadari tidak ada sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Tuhan Yang Maha uasa. 2: Sedikit menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Tuhan Yang Maha uasa. 1: Tidak menyadari bahwa sesuatu yang terjadi di alam semesta ini tanpa kehendak Tuhan Yang Maha uasa. riteria Penilaian 1 2 3 4 A1 3 CA S D 3 CA Ya/ Tidak A2 SA Ya/ Tidak A2 SA 3: menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data hasil percobaan (data apa adanya) untuk membuktikan hukum dasar kimia dan menunjukkan kemandirian dalam menyelesaikan masalah. 2: menunjukkan kejujurannya dalam menggunakan data hasil percobaan (data apa adanya) untuk membuktikan hukum dasar kimia, namun kurang menunjukkan kemandirian dalam menyelsaikan masalah (masih berusaha meminta jawaban teman/menyontek) terutama pada kegiatan individu. 1: tidak menunjukkan kejujuran dalam menggunakan data hasil percobaan (mengubah data agar sesuai dengan hukum dasar kimia) dan berusaha mencari A3 SA

Afektif ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian jawaban dari teman lain dengan cara menyontek untuk menyelsaikan tugas individu riteria Penilaian 1 2 3 4 Mengerjakan tugas sesuai Ya/ Tidak A2 SA waktu yang ditetapkan. (disiplin) Mengumpulkan hasil Ya/ Tidak A2 SA pekerjaan tepat waktu. (disiplin) Melaksanakan tugas yang Ya/ Tidak A2 SA diberikan oleh guru. (tanggung jawab) Menyelesaikan pekerjaan Ya/ Tidak A2 SA sampai tuntas. (tanggung jawab) Ingin Tahu (curiosity) : tidak pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu A SA 4: pernah menunjukkan sikap tidak ingin tahu Berkomunikasi Baik (communicative) Melakukan percobaan dengan disiplin dan teliti. etelitian dalam menggunakan data hasil 3: beberapa kali menunjukkan sikap tidak ingin tahu 2: sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu 1: sangat sering menunjukkan sikap tidak ingin tahu : tidak pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif 4: pernah menunjukkan sikap tidak komunikatif 3: beberapa kali menunjukkan sikap tidak komunikatif 2: sering tidak menunjukkan sikap tidak komunikatif A SA 1: sangat sering menunjukkan sikap tidak komunikatif 3: Melakukan percobaan dengan disiplin dan teliti. A4 SA 2: Melakukan percobaan dengan disiplin dan tapi tidak teliti. 1: Tidak melakukan percobaan dengan disiplin dan teliti. 3: mengamati video/animasi dan mengolah data hasil A3 SA percobaan sesuai prosedur, dan melakukan perhitungan secara tepat

Afektif ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian riteria Penilaian 1 2 3 4 percobaan dan melakukan perhitungan 2: mengamati video/animasi dan mengolah data hasil percobaan sesuai prosedur, namun perhitungan kurang tepat. 1: mengamati video/animasi dan mengolah data hasil percobaan sesuai prosedur, tetapi perhitungan tidak tepat, atau sebaliknya. Menunjukkan rasa ingin tahu. 3: Selalu bertanya kepada guru secara kritis. A SA Menunjukkan rasa ingin tahu etekunan/ keuletan dalam belajar baik secara kelompok maupun individu dalam menyelesaikan masalah yang ada di LS. 2: adang bertanya kepada guru secara kritis. 1: Tidak pernah bertanya kepada guru secara kritis. 3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif dalam dalam kegiatan baik kelompok maupun individu 2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias, dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh atau kurang antusias dalam menyelesaikan masalah secara individu. 1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit terlibat aktif dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun telah didorong untuk terlibat. 3: tekun/ulet dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya tepat waktu. 2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun belum menunjukkan upaya terbaiknya. 1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak selesai. A SA A3 SA 2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan serta hemat Membersihkan meja dan kursi yang ditempatinya/meja dan kursi yang ditempati dalam keadaan bersih/ rapi. (peduli lingkungan) S D SA Ya/ Tidak A2 SA

Afektif ompetensi Dasar Indikator Sikap riteria Penilaian dalam memanfaatkan sumber daya alam. Menata/menempatkan kembali alat/bahan/buku/sumber belajar lainnya dengan rapi atau menempatkan kembali pada tempat semula. (peduli lingkungan) Menghargai pendapat teman. (kerjasama) riteria Penilaian 1 2 3 4 Ya/ Tidak A2 SA Ya/ Tidak A3 4 A Mengambil bagian dalam Ya/ Tidak A3 SA kerja kelompok. (kerjasama) erja sama (team work) = selalu bekerjasama A SA 4 = sering bekerjasama 3 = beberapa kali melakukan kerjasama 2 = pernah bekerjasama 1 = tidak pernah bekerjasama S D 4,8 SA

riteria ognitif Lampiran 2 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Pilihan Ganda A (Soal yang pilihan jawaban tidak berbentuk angka/waktu dan tanpa gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal 3.1 1.Mengidentifikasi materi. Air, propana, dan metana termasuk a. atom b. senyawa c. campuran d. ion e. molekul 3.Mengidentifikasi peranan kimia dalam kehidupan. 3.2 1. Menjelaskan perkembangan teori atom. 3.Membedakan isotop, isobar, isoton dan isoelektrik. Contoh peranan ilmu kimia dalam bidang pertanian adalah... a. penemuan sel surya untuk menghasilkan energi b. penemuan vaksin untuk penyakit menular c. penemuan jenis obat tertentu untuk melawan penyakit d. penemuan miksroprosesor yang digunakan dalam peralatan elektronik e. penemuan pupuk sintetis yang dapat meningkatkan hasil pertanian Percobaan yang membuktikan model atom Thomson tidak tepat adalah percobaan a. sinar katode b. hamburan sinar α pada lempeng tipis emas c. spektrum atom hidrogen d. tetes minyak Millikan e. sinar kanal Di antara unsur-unsur 12 6 A, 14 7 B, 1 7 C, 18 9 D, dan E yang merupakan pasangan isotop adalah a. A dan B b. B dan C c. C dan D d. D dan E e. A dan C 14 6, C1 F C1 F C1 F C2 Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 4 6 7 8 9 S 1 2 3 4 SB SA 4 4,67 SA 4 4,67 SA SA

riteria ognitif D Indikator Soal 3.4 1. Menjelaskan sejarah perkembangan sistim periodik unsur. 3. 1. Memprediksi jenis ikatan yang terjadi antara unsur-unsur. 3. Menentukan sifat suatu senyawa berdasarkan jenis ikatan. 3.7 1. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori ikatan valensi. 3.10 1.Menentukan rumus kimia, rumus empiris dan rumus struktur dari suatu senyawa. Sistem periodik unsur sebagai suatu sistem pengelompokkan unsur yang sistematis seperti sekarang ini semula diawali oleh a. Dӧbreiner, Newlands, dan Mendeleev b. Mendeleev, Pauli, dan Boyle c. Avogadro, Newlands, dan Einstein d. Einstein, Thomson, dan Niels Bohr e. Thomson, Rutherford, dan Niels Bohr Ikatan yang dibentuk oleh atom C dan N dalam senyawa CH 3NO 2 adalah a. kovalen tunggal b. kovalen rangkap dua c. kovalen rangkap tiga d. ion e. kovalen koordinat Senyawa ion umumnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut, kecuali... a. memiliki titik didih yang tinggi b. mudah larut dalam air c. kristalnya mudah menghantarkan listrik d. larutannya dalam air dapat menghantarkan listrik e. mempunyai titik lebur yang tinggi ulit terluar atom pusat suatu molekul mempunyai 6 pasang elektron yang terdiri dari 4 pasang elektron terikat dan 2 pasang elektron bebas. Bentuk molekulnya adalah... a. octahedron b. tetrahedron c. segitiga planar d. linier e. trigonal bipiramida Molekul glukosa terdiri dari gabungan 6 atom karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Rumus kimia berikut yang merupakan rumus empiris glukosa adalah a. CH2O d. C 6H 12O 6 C1 F C2 C1 F C2 C2 Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 4 6 7 8 9 S 1 2 3 4 SB 4 4,67 SA SA SA SA SA

riteria ognitif D Indikator Soal 2.Menentukan nama senyawa ionik berdasarkan aturan IUPAC. 3.Menentukan nama senyawa asam-basa berdasarkan aturan IUPAC. 4.Menentukan nama senyawa kovalen berdasarkan aturan IUPAC..Menentukan nama senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC. b. 6CH 2O e. 6C 12H 6O c. (CH 2O) 6 Nama senyawa dengan rumus kimia Na 2S; NO 2; dan CaCO 3 berturut-turut adalah... a. Natrium sulfat, kalium nitrat, dan kalsium karbonat b. Natrium sulfida, kalium nitrit, dan kalium karbonit c. Natrium sulfida, kalium nitrit, dan kalsium karbonat d. Natrium sulfida, kalium nitrat, dan kalsium karbonit e. Natrium sulfat, kalium nitrat, dan kalsium karbonat Rumus kimia dari asam fosfat adalah a. H 2SO 4 b. As 2P 3 c. H 3AsO 4 d. H 3PO 3 e. H3PO4 Nama dari senyawa Mg 3N 2 adalah a. Mangan nitrogenida b. Mangan nitrida c. Magnesium nitrogenida d. Magnesium nitrida e. Magnesium nitrat C 6H 12 adalah rumus molekul dari. a. heksana b. pentena c. heksena d. heptuna e. pentana C1 F C1 F C1 F C1 F Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 SM 1 2 3 4 6 7 8 9 S 1 2 3 4 SB SA SA SA SA

ognitif Lampiran 3 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Pilihan Ganda B (Soal yang pilihan jawabannya berbentuk angka atau waktu) D Indikator Soal 3.2 2.Menentukan nomor atom, nomor massa, dan lambang atom. 3.3 2. Menentukan konfigurasi suatu atom. 3.4 2. Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron. 3. Menentukan sifat-sifat periodik unsur. Suatu atom mempunyai nomor atom 3 dan jumlah neutronnya sebanyak 74. Dapat disimpulkan bahwa atom tersebut mempunyai a. 74 elektron b. 74 neutron c. nomor massa 3 d. nomor massa 127 e. 127 proton onfigurasi elektron atom adalah a. 2 8 9 b. 2 9 8 c. 2 8 8 1 d. 2 8 2 7 e. 2 8 18 8 3 39 19 menurut Niels Bohr 32 Unsur 16X di dalam sistem periodik terletak pada golongan.... a. IIIA, periode 2 b. IIIA, periode 3 c. VA, periode 2 d. VA, periode 3 e. VIA, periode 3 23 Unsur 11Na mempunyai sifat yang sangat mirip dengan unsur yang bernomor atom... a. 12 b. 1 c. 17 d. 19 e. 20 C2 C2 C2 C1 Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 S 1 S S 1 2 3 4 6 7 8 9 1 2 3 4 M 0 B 3 4 4 A SA 4 4,67 SA SA

ognitif D Indikator Soal 3.8 1. Menghitung derajat disosiasi dan ionisasi suatu senyawa. 3.9 1. Menghitung nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam molekul atau ion. 2. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam persamaan reaksi. Suatu elektrolit lemah (NH 4OH) sebanyak 0,1 mol mengalami reaksi ionisasi sebagian dengan harga α = 4%, maka NH 4OH yang terionisasi adalah sebesar mol. a. 0,004 d. 4 b. 0,04 e. 40 c. 0,4 - Bilangan oksidasi I dalam ion IO 3 adalah a. + d. -1 b. +3 e. - c. +1 Pada reaksi redoks: MnO 2 + 4HCl MnCl 2 + 2H 2O + Cl 2 Bilangan oksidasi Mn mengalami perubahan dari. a. +4 menjadi +2 b. +4 menjadi +1 c. +2 menjadi +4 d. +2 menjadi +1 e. +2 menjadi +4 3.10 6. Menyetarakan reaksi kimia. Dari persamaan reaksi: Mg 3N 2 (s) + H 2O (l) Mg(OH) 2(aq) + NH 3 (g) Setelah disetarakan, maka koefisien H 2O adalah.... a. 2 d. b. 3 e. 6 c. 4 3.11 1.Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep massa molekul relatif. Sejumlah larutan yang mengandung 2 gram NaCl direaksikan dengan larutan yang mengandung 0,17 gram AgNO 3 hingga terjadi reaksi: AgNO 3 (aq) + NaCl (aq) AgCl (s) + NaNO 3 (aq) Massa endapan AgCl yang dapat dihasilkan adalah (Ar Ag=108; Na=23; N=14; Cl=3,; O=16) a. 71,7 gram b. 28,7 gram c. 14,3 gram d. 7,17 gram e. 0,143 gram C2 C2 C2 C2 C2 P Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 S 1 S S 1 2 3 4 6 7 8 9 1 2 3 4 M 0 B SA SA SA SA SA

ognitif D Indikator Soal 2. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan hukumhukum dasar kimia. 3. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep mol. Setelah 2 liter gas metana dibakar sempurna menurut persamaan reaksi sebagai berikut: CH 4 (g) + 2O 2 (g) CO 2 (g) + 2H 2O(g) Volume gas oksigen yang diperlukan adalah a. 2 liter b. 3 liter c. 4 liter d. liter e. 6 liter Jumlah mol yang terdapat di dalam 4 gram CH 4 (Ar C=12, H=1) adalah a. 4 mol b. 2 mol c. 1 mol d. ½ mol e. ¼ mol C2 C2 Materi onstruksi Bahasa 1 2 3 4 S 1 S S 1 2 3 4 6 7 8 9 1 2 3 4 M 0 B SA SA

ognitif Lampiran 4 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Pilihan Ganda C (Soal yang pilihan jawabannya terdapat gambar/ grafik/ tabel/ diagram/ wacana, dan sejenisnya) D Indikator Soal 3.4 2.Menentukan jenis ikatan kovalen berdasarkan struktur Lewis Ikatan kovalen rangkap tiga pada N 2 adalah a. d. b. e. c. C2 Materi onstruksi Bahasa S 1 S S 1 2 3 4 1 2 3 4 6 7 8 9 1 2 3 4 M 1 B SA 3.6 1.Meramalkan kepolaran senyawa berdasarkan struktur kerangka. Senyawa berikut yang mempunyai sifat polar adalah... a. d. C2 SA b. e. c. 3.8 2. Menentukan sifat elektrolit larutan berdasarkan data hasil percobaan. Seorang siswa ingin menguji beberapa jenis air limbah yang terdapat disekitar sekolahnya. Hasil yang didapat adalah sebagai berikut. C2 SA Air Pengamatan pada Limbah Lampu Elektroda 1 Menyala Ada gelembung gas 2 Tidak menyala Ada gelembung gas 3 Tidak menyala Tidak ada gelembung gas 4 Menyala Ada gelembung gas

Tidak menyala Ada gelembung gas Pasangan air limbah yang bersifat elektrolit lemah adalah a. 1 dan 2 d. 3 dan b. 1 dan 4 e. 4 dan c. 2 dan

ognitif Lampiran Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Uraian A (Soal yang tidak memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi 1 2 3 4 S onstruksi M 1 2 S Bahasa 1 2 3 4 S B 3.1 1. Mengidentifikasi materi. 2. Menyatakan langkahlangkah yang harus dilakukan untuk keselamatan kerja di laboratorium. 3. Mengidentifikasi peranan kimia dalam kehidupan. 3.2 1. Menjelaskan perkembangan teori atom. 2. Menentukan nomor atom, nomor massa, dan lambang atom. 3. Membedakan isotop, isobar, isoton dan isoelektrik. 3.3 1. Menentukan konfigurasi suatu atom. 3.4 1. Menjelaskan sejarah perkembangan sistim periodik unsur. 2. Menentukan letak suatu unsur dalam tabel periodik unsur berdasarkan nomor atom dan konfigurasi elektron. Jelaskan apa yang dimaksud dengan materi, senyawa, dan campuran. Jelaskan pula perbedaan antara campuran dan senyawa. Sikap bagaimana yang perlu Anda perhatikan di dalam melakukan percobaan di laboratorium agar Anda berhasil dengan baik? Sebutkan peranan empat contoh peranan ilmu kimia dalam kehidupan manusia. Jelaskan kelemahan model atom Rutherford. Berapa massa atom dan jumlah elektron suatu atom dengan jumlah proton 1 dan jumlah neutron 16? Di antara atom-atom berikut, manakah pasangan atom yang merupakan isotop, isobar, dan isoton? 131 126 131 128 127 130 4Xe; 2Te; 3I; 4Xe; 2Te; 3I Suatu unsur terletak pada golongan VA, periode 3. Bagaimana konfigurasi elektron unsur tersebut? Apa dasar Mendeleev dalam mengembangkan sistem periodiknya? Apakah kelebihan dari sistem periodik tersebut dibandingkan dengan sistem periodik sebelumnya? Unsur X mempunyai konfigurasi elektron: 2 8 8 2. Tentukan letak golongan dan periode unsur tersebut dalam sistem periodik unsur. C2 F C2 C1 C1 F C2 C2 C2 C1 C2 C1 SA SA SA SA SA SA SA SA SA SA

ognitif D Indikator Soal Materi 1 2 3 4 S onstruksi M 1 2 S Bahasa 1 2 3 4 S B 3. Menentukan sifat-sifat periodik unsur. 3. 1. Memprediksi jenis ikatan yang terjadi antara unsur-unsur. 2. Menentukan jenis ikatan kovalen berdasarkan struktur lewis. 3. Menentukan sifat suatu senyawa berdasarkan jenis ikatan. Jelaskan keteraturan sifat-sifat umum unsur dalam tabel periodik. Gambarkan bagaimana terjadinya ikatan pada senyawa F dan AlCl 3. Dengan menggunakan rumus titik elektron (struktr Lewis), gambarkan ikatan yang terjadi pada molekul-molekul berikut ini, tentukan jumlah pasangan elektron ikatan dan pasangan elektron bebas, serta tunjukkan manakah ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasinya. a. NH 3 d. PCl 3 b. SO 3 e. N 2O 3 c. H 2CO 3 Di antara molekul-molekul berikut ini, manakah yang ikatannya polar dan manakah ikatannya nonpolar. a. CCl 4 c. F 2 F C3 P C2 P C3 P 4 4,67 SA SA SA 3.6 1. Meramalkan kepolaran senyawa berdasarkan struktur kerangka. b. Br 2 d. PCl 3 Manakah di antara molekul-molekul berikut yang merupakan molekul polar dan non-polar? Jelaskan alasannya. a. CH 4 d. CH 3Cl b. CO 2 e. SO 2 C4 P SA 3.7 2. Meramalkan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi. c. NH 3 Tentukan tipe hibridisasi dalam masing-masing molekul berikut serta tentukan pula bentuk molekulnya. a. PCl C3 P SA 3.8 1. Menghitung derajat disosiasi dan ionisasi suatu senyawa. b. SF 6 Seorang anak melakukan perobaan dengan melarutkan 0,2 mol asam asetat dalam air. Dari hasil percobaan dihasilkan 0,4 mol asam asetat yang terionisasi. Tentukan harga α. C2 SA

ognitif D Indikator Soal Materi 1 2 3 4 S onstruksi M 1 2 S Bahasa 1 2 3 4 S B 3.9 1. Menghitung nilai bilangan oksidasi suatu unsur dalam molekul atau ion. 2. Menerapkan konsep reaksi redoks dalam persamaan reaksi. Tentukan bilangan oksidasi: a. Cr dalam Cr 2(SO 4) 3, CrO 2-4, dan Cr 2O 2-7 b. Ti dalam H 2TiCl 6, Ti 3O 7, Ti(SO 4) 2, 2- dan TiO 3 c. Xe dalam XeF 4, XeO 4, XeOF 4, 4- dan XeO 6 d. C dalam CCl 4, COCl 2, Na 2CO 3, dan CS 2 e. Mn dalam MnO 2, MnSO 4, - dan MnO 4 Tentukan reaksi oksidasi dan reaksi reduksi dari masing-masing reaksi redoks berikut. Tentukan pula oksidator dan reduktornya. a. Cr 2O 2-7 + 6Fe 2+ +14H + 2Cr 3+ + 6Fe 3+ + 7H 2O b. 2Na 2S 2O 3 + I 2 2NaI + Na 2S 4O 6 c. 2I + MnO 2 + 2H 2SO 4 I 2 + 2SO 4 + MnSO 4 + 2H 2O d. Cu 2+ (aq) + Zn (s) Cu (s) + Zn 2+ (aq) C3 C3 SA SA 3.10 1. Menentukan rumus kimia, rumus empiris dan rumus struktur dari suatu senyawa. 3.Menentukan nama senyawa asam-basa berdasarkan aturan IUPAC. 4.Menentukan senyawa berdasarkan IUPAC..Menyetarakan kimia. nama kovalen aturan reaksi e. 2ClO 3 2Cl + 3O 2 Sebanyak 1,18 gram Co (Ar = 9) bereaksi dengan gas oksigen membentuk 1,66 gram senyawa oksida. Jika Ar O = 16, tentukan rumus empiris senyawa oksida kobalt tersebut. Tuliskan rumus kimia dari senyawa berikut: a. Natrium hidroksida b. Asam karbonat c. Barium hidroksida d. Asam fosfat Tuliskan rumus kimia berikut. a. silicon tetrafluorida b. kobalt (III) nitrat c. karbon disulfide d. besi (II) fosfat e. aluminium silikat f. kalium nitrat g. dinitrogen monoksida h. kalium dikromat Setarakan persamaan reaksi berikut ini: dari senyawa-senyawa C3 P C1 F C1 F C2 SA SA SA SA

ognitif D Indikator Soal Materi 1 2 3 4 S onstruksi M 1 2 S Bahasa 1 2 3 4 S B 3.11 2.Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan hukumhukum dasar kimia. 3. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep mol. a. NaOH(aq) + H 2SO 4(aq) Na 2SO 4(aq) + H 2O(l) b. Ca(OH) 2(aq) + H 3PO 4(aq) Ca 3(PO 4) 2(aq) + H 2O(l) c. N 2(g) + H 2(g) NH 3(g) d. Fe 2O 3(s) + HCl(aq) FeCl 3(aq) + H 2O(l) e. NH 3(g) + O 2(g) NO(g) + H 2O(l) Bila gas elpiji hanya dianggap mengandung gas C 3H 8 saja, berapa liter gas oksigen yang diperlukan untuk membakar 12 liter gas elpiji (diukur pada suhu dan tekanan yang sama? Persamaan reaksi yang terjadi adalah: C 3H 8(g) + O 2(g) CO 2(g) + H 2O(l) Logam tombal (Pb) yang massanya 20,7 gram direaksikan dengan 10 gram oksigen dan membentuk timbal (IV) oksida (PbO 2) dengan reaksi: Pb(s) + O 2(g) PbO 2(s) Jika semua timbal habis bereaksi dan PbO 2 yang dihasilkan massanya 23,9 gram, tentukanlah: a. massa gas oksigen yang terdapat pada PbO 2, b. massa zat yang tidak bereaksi C2 C3 SA SA

ognitif Lampiran 6 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Soal Bentuk Uraian B (Soal yang memiliki tabel/ gambar/ grafik/ peta) D Indikator Soal Materi 1 2 3 4 S onstruksi M 1 2 3 S Bahasa 1 2 3 4 S B 3.8 2. Menentukan sifat elektrolit larutan berdasarkan data hasil percobaan. 3.10 2. Menentukan nama senyawa ionik berdasarkan aturan IUPAC. Dari pengujian daya hantar listrik larutan dengan alat uji elektrolit di dapatkan data sebagai berikut: Pengamatan Larutan Di sekitar Lampu elektroda A Menyala Ada gelembung gas B Menyala Ada gelembung gas C Tidak menyala Tidak ada gelembung gas D Tidak menyala Sedikit gelembung gas Pertanyaan: a. Manakah yang merupakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non-elektrolit? b. Jika larutan yang diuji adalah larutan garam dapur, larutan asam klorida, alkohol 30%, dan larutan ammonia, tunjukkanlah larutan apakah A, B, C, dan D tersebut. Lengkapilah tabel berikut. ation + Fe 3+ Na + Al 3+ Anion SO4 2-2SO 4 (kalium sulfat) C2 C2 SA SA NO3 - Fe(NO 3) 3 (besi (III) nitrat) NaNO 3 (natrium nitrat) PO4 3- Al 3PO 4 (aluminiu m fosfat)

ognitif D Indikator Soal Materi 1 2 3 4 S onstruksi M 1 2 3 S Bahasa 1 2 3 4 S B Berilah nama pada setiap senyawa berikut..menentukan nama senyawa hidrokarbon berdasarkan aturan IUPAC. CH 3 H H 2 I a. H 3C C C CH I I CH 3 CH 3 C2 SA CH 3 H H 2 I b. H 3C C = C C C CH 3 I I C 2H CH 3 3.11 4. Menyelesaikan perhitungan kimia menggunakan konsep massa molekul relatif. Lengkapi tabel berikut dengan menghitung lebih dulu Mr zat. Diketahui Ar H = 1, O = 16, Fe = 6, S = 32, N = 14, dan Na = 23 No. Nama Rumus Massa Mr zat kimia (g) Mol 1 Air H 2O 18 9 0, 2 Besi Fe 1 3 Besi (III) sulfat Fe 2(SO 4) 3 20 4 Gula C 12H 22O 11 17,1 Gas klorin Cl 2 3, 0,0 6 Urea CO(NH 2) 2 2 7 Pupuk ZA (NH 4) 2SO 4 1,3 8 Garam dapur NaCl 8, 0,2 9 Natrium NaNO 3 0,2 nitrat 10 Asam sulfat H 2SO 4 4,6 C3 SA

Psikomotor Lampiran 7 Lembar Checklist Analisis Alat Penilaian Tes Praktik ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian 1 2 3 4 4.6 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan kepolaran senyawa. P6 4 A

Psikomotor ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian 1 2 3 4 4.8 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan larutan non- elektrolit. P6 4 A

Psikomotor ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian 1 2 3 4 4.9 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan reaksi oksidasireduksi. P6 4 A

Psikomotor ompetensi Dasar egiatan Indikator Penilaian 1 2 3 4 4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia. P6 4 A