INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN REAKSI REDOKS UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER II"

Transkripsi

1 70

2 Lampiran 1 INSTRUMEN PENILAIAN PERANGAT PEMELAJARAN LARUTAN ELETROLIT DAN REASI REDOS UNTU SMA/MA ELAS X SEMESTER II NAMA REVIEWER : NIP : INSTANSI : PETUNJU PENGISIAN 1. Penilaian perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan aspek penilaian yang terdapat pada halaman berikutnya. 2. erilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda dengan kriteria sebagai berikut : S (Sangat aik) (aik) (ukup) (urang) S ( Sangat urang) 3. Tiap kolom harus diisi. Jika ada penilaian yang tidak sesuai atau terdapat suatu kekurangan, tulislah kritik atau saran Anda pada lembar saran penilaian kualitas perangkat pembelajaran. Terima kasih. 71

3 A. Instrumen Penilaian Silabus ode No Aspek Penilaian riteria 1 Ilmiah eseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan A akupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi 2 Relevan sesuai dengan perkembangan peserta didik 3 Sistematis Tiap komponen saling berhubungan secara fungsional Hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, 4 onsisten indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian akupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, 5 Memadai sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar 6 Aktual dan Indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan ontekstual sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu D 7 Fleksibel eseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik Skor S S 72

4 E 8 Menyeluruh omponen silabus mencakup kognitif, afektif, psikomotorik Diatur berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan 9 Pengalokasian Pemenggalan sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi Waktu waktu 73

5 . Instrumen Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ode No Aspek yang dinilai 1. Perumusan tujuan pembelajaran mengandung perilaku hasil belajar A 2. Perumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda 3. Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Sistematika materi ajar 5. esesuaian materi dengan alokasi waktu. 6. Pemilihan sumber/media pembelajaran sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. 7. ejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti D dan penutup). 8. erincian skenario pembelajaran 9. elengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, pedoman penskoran). 10. Alat penilaian belajar dapat mengukur kemampuan peserta didik secara mendalam berdasarkan indikator yang ada. E 11. Alat penilaian belajar yang digunakan dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 12. Petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat, dan jelas. Skor S S 74

6 75

7 . Instrumen Penilaian Handout ode No Aspek yang dinilai 1. erisi uraian singkat atau prolog mengenai topik atau tema yang bersangkutan A 2. erisi uraian tentang bahan pelajaran sesuai dengan Standar Isi 3. Materi berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan 4. Materi berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif 5. erisi ilustrasi atau contoh-contoh yang digunakan untuk memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar 6. erisi ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar 7. Ilustrasi dan contoh bersifat logis 8. Ilustrasi dan contoh konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilahistilah, konsep dan teori/hukum 9. Menggunakan kalimat dengan benar D 10. Menggunakan kata atau istilah dengan tepat Skor S S 75

8 D. Instrumen Penilaian Lembar erja Peserta Didik (LPD) ode Aspek penilaian riteria Pendekatan 1. Menekankan keterampilan proses A Pembelajaran 2. Menghubungkan ilmu, teknologi, dan kehidupan 3. Mengajak peserta didik aktif dalam pembelajaran ebenaran 4. esesuaian konsep dengan konsep yang dikemukakan ahli kimia onsep imia 5. ebenaran susunan materi eluasan 6. Muatan latar belakang sejarah penemuan konsep hukum atau fakta onsep 7. edalaman materi sesuai dengan kemampuan peserta didik edalaman 8. esesuaian konsep dengan materi pokok dalam kurikulum TSP SMA/MA onsep 9. Hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari 10. Informasi yang dikemukakan mengikuti perkembangan jaman ejelasan 11. alimat tidak menimbulkan makna ganda alimat 12. alimat mudah dipahami ebahasaan 13. ahasa menggunakan bahasa baku 14. ahasa yang digunakan komunikatif D Evaluasi elajar 15. Mengukur kemampuan kognitif, efektif, dan psikomotorik Skor S S 76

9 E egiatan / Percobaan imia eterlaksanaan Penampilan Fisik LPD 16. Mengukur ketercapaian indikator keberhasilan belajar 17. Memberikan pengalaman langsung 18. Mendorong siswa untuk membangun konsep, hukum atau fakta 19. esesuaian kegiatan percobaan kimia dengan materi pokok kurikulum TSP SMA/MA 20. Materi pokok sesuai dengan alokasi waktu di sekolah 21. egiatan / percobaan kimia mudah dilaksanakan 22. Desain LPD baik 23. etakan gambar dan tulisan jelas 24. Penampilan fisik LPD dapat mendorong minat baca peserta didik 77

10 E. Instrumen Penilaian Media Pembelajaran ode No Aspek yang dinilai 1. Mendukung pencapaian kompetensi dasar 2. Mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar 3. Mengacu pada ranah kognitif A 4. Relevan dengan isi materi 5. Tidak menimbulkan salah konsep 6. Mendukung pemahaman materi 7. emampuan mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran 8. Tampilan huruf jelas 9. Tampilan gambar jelas 10 esesuaian waktu dengan penggunaan media D 11. Informasi/pesan disampaikan jelas 12. Informasi/pesan disampaikan berurutan E 13. Ilustrasi/sketsa atau gambar mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan. Skor S S 78

11 Lampiran 2 Penjabaran Instrumen PenilaianPerangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks untuk SMA/MA elas X Semester II A. Penjabaran Instrumen Penilaian Silabus ode NO riteria Indikator A 1. eseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan 2. akupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi sesuai dengan S S S Jika keseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan Jika keseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan Jika keseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus sebagian tidak benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan Jika keseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus sebagian tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan Jika keseluruhan materi dan kegiatan dalam silabus tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan Jika cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian sangat sesuai dengan perkembangan peserta didik Jika cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian sesuai dengan 79

12 perkembangan peserta didik 3. Tiap komponen saling berhubungan secara fungsional S S perkembangan peserta didik Jika cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian cukup sesuai dengan perkembangan peserta didik Jika cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian kurang sesuai dengan perkembangan peserta didik Jika cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik Jika tiap komponen sangat berhubungan secara fungsional Jika tiap komponen berhubungan secara fungsional Jika tiap komponen cukup berhubungan secara fungsional Jika tiap komponen kurang berhubungan secara fungsional S Jika tiap komponen tidak berhubungan secara fungsional 4. Hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara S Jika hubungan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian sangat konsisten kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, Jika hubungan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian konsisten pengalaman belajar, sumber Jika hubungan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, 80

13 belajar, dan sistem penilaian 5. akupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar S S S pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup konsisten Jika hubungan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian kurang konsisten Jika hubungan antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian tidak konsisten Jika cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian sangat sesuai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Jika cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian sesuai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Jika cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup sesuai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Jika cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian kurang sesuai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Jika cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar, sumber 81

14 6. Indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu D 7. eseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi keragaman peserta didik S S S belajar, dan sistem penilaian tidak sesuai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar Jika indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian sangat memperhatikan perkembangan ilmu Jika indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu Jika indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup memperhatikan perkembangan ilmu Jika indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian kurang memperhatikan perkembangan ilmu Jika indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian tidak memperhatikan perkembangan ilmu Jika keseluruhan komponen sangat mampu mengakomodasi keragaman peserta didik Jika keseluruhan komponen mampu mengakomodasi keragaman peserta didik Jika keseluruhan komponen cukup mampu mengakomodasi keragaman peserta didik Jika keseluruhan komponen kurang mampu mengakomodasi keragaman peserta 82

15 8. omponen silabus mencakup kognitif, afektif, psikomotorik E 9 Diatur berdasarkan seluruh alokasi waktu yang disediakan 10. Pemenggalan sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi waktu S S S S S S didik Jika keseluruhan komponen tidak mampu mengakomodasi keragaman peserta didik Jika komponen silabus sangat sesuai dengan aspek kognitif, afektif, psikomotorik Jika komponen silabus sesuai dengan aspek kognitif, afektif, psikomotorik Jika komponen silabus cukup sesuai dengan aspek kognitif, afektif, psikomotorik Jika komponen silabus kurang sesuai dengan aspek kognitif, afektif, psikomotorik Jika komponen silabus tidak sesuai dengan aspek kognitif, afektif, psikomotorik Jika silabus sangat diatur berdasarkan alokasi waktu yang disediakan Jika silabus diatur berdasarkan alokasi waktu yang disediakan Jika silabus cukur diatur berdasarkan alokasi waktu yang disediakan Jika silabus kurang diatur berdasarkan alokasi waktu yang disediakan Jika silabus tidak diatur berdasarkan alokasi waktu yang disediakan Jika pemenggalan sangat sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi waktu Jika pemenggalan sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi waktu Jika pemenggalan cukup sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi 83

16 S waktu Jika pemenggalan kurang sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi waktu Jika pemenggalan tidak sesuai dengan S-D, mata pelajaran dan alokasi waktu 84

17 . Penjabaran Instrumen Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ode No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran A 1 Perumusan tujuan pembelajaran S Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran sangat jelas. mengandung perilaku Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran jelas. hasil belajar Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran cukup jelas. Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran kurang jelas. S Jika kandungan perilaku hasil belajar dalam perumusan tujuan pembelajaran tidak jelas. 2 Perumusan tujuan S Jika perumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda. pembelajaran tidak Jika perumusan tujuan pembelajaran sedikit menimbulkan penafsiran ganda. menimbulkan Jika perumusan tujuan pembelajaran cukup menimbulkan penafsiran ganda. penafsiran ganda Jika perumusan tujuan pembelajaran menimbulkan penafsiran ganda. S Jika perumusan tujuan pembelajaran sangat menimbulkan penafsiran ganda. 85

18 3 Pemilihan materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4 Sistematika materi ajar 5 esesuaian materi dengan alokasi waktu. 6 Pemilihan sumber/media pembelajaran sesuai S S S S S S S Jika materi ajar sangat sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika materi ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika materi ajar cukup sesuai dengan tujuan pembelajaran. Jika materi ajar kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika materi ajar tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran Jika materi sangat sistematis Jika materi sistematis Jika materi cukup sistematis Jika materi kurang sistematis Jika materi tidak sistematis Jika materi sangat sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi cukup sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi kurang sesuai dengan alokasi waktu. Jika materi tidak sesuai dengan alokasi waktu Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan sangat sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan sesuai dengan tujuan dan materi 86

19 dengan tujuan dan materi pembelajaran. D 7 ejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti dan penutup). S S S pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan cukup sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan kurang sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika sumber/media pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran. Jika skenario pembelajaran sangat jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran cukup jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran kurang jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). Jika skenario pembelajaran tidak jelas (langkah-langkah kegiatan pembelajaran: awal, inti, dan penutup). 87

20 8 erincian skenario pembelajaran E 9 elengkapan instrumen evaluasi (soal, kunci, pedoman penskoran). 10 Alat penilaian belajar dapat mengukur kemampuan peserta didik secara mendalam berdasarkan indikator yang ada. S S S S S Jika skenario pembelajaran sangat sesuai. Jika skenario pembelajaran sesuai. Jika skenario pembelajaran cukup sesuai. Jika skenario pembelajaran kurang sesuai. Jika skenario pembelajaran tidak sesuai. Jika instrumen evaluasi sangat lengkap Jika instrumen evaluasi lengkap Jika instrumen evaluasi cukup lengkap Jika instrumen evaluasi kurang lengkap Jika instrumen evaluasi tidak lengkap Jika alat penilaian belajar sangat mampu mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan indikator hasil belajar. Jika alat penilaian belajar mampu mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan indikator hasil belajar. Jika alat penilaian belajar cukup mampu mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan indikator hasil belajar. Jika alat penilaian belajar kurang mampu mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan indikator hasil belajar. 88

21 11 Alat penilaian belajar yang digunakan dapat mengukur kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 12 Petunjuk penilaian yang digunakan mudah dipahami, tepat, dan jelas. S Jika alat penilaian belajar tidak mampu mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan indikator hasil belajar. 5 Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik serta tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. 4 Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif, dan afektif atau kognitif dan psikomotorik saja tetapi tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. 3 Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif saja tetapi tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. 2 Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif saja tetapi kurang tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. 1 Jika alat penilaian belajar meliput aspek kognitif saja tetapi tidak tepat dalam mengukur ketercapaian kemampuan peserta didik. 5 Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tepat, dan jelas. 4 Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tetapi kurang tepat, dan kurang jelas. 3 Jika petunjuk penilaian mudah dipahami, tetapi tidak tepat, dan tidak jelas. 2 Jika petunjuk penilaian hanya sebagaian yang mudah dipahami, tepat, dan jelas. 1 Jika petunjuk penilaian tidak mudah dipahami, tidak tepat, dan tidak jelas. 89

22 . Penjabaran Instrumen Penilaian Handout ode No. Aspek yang dinilai Skor Penjabaran A 1 erisi uraian singkat atau prolog S Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang sangat berkaitan dengan topik atau tema. mengenai topik atau Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang berkaitan dengan topik atau tema. tema yang bersangkutan. Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang cukup berkaitan dengan topik atau tema. Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang kurang berkaitan dengan topik atau tema. S Jika handout berisi uraian singkat atau prolog yang tidak berkaitan dengan topik atau tema. 2 erisi uraian tentang bahan pelajaran S Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang sangat sesuai dengan kurikulum. sesuai dengan Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum. Standar Isi. Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang cukup sesuai dengan kurikulum. 90

23 3 Materi berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. 4 Materi berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif 5 erisi ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan untuk memantapkan S S S S S S Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang kurang sesuai dengan kurikulum. Jika handout berisi uraian tentang bahan pelajaran yang tidak sesuai dengan kurikulum. Jika materi sangat berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi cukup berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi kurang berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi tidak berhubungan dengan kebenaran konsep ilmu pengetahuan. Jika materi sangat berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif Jika materi berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif Jika materi cukup berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif Jika materi kurang berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif Jika materi tidak berhubungan dengan berpikir kritis dan kreatif Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan sangat memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. 91

24 pemahaman peerta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. 6 erisi ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. 7 Ilustrasi dan contoh bersifat logis. S S S S Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan cukup memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan kurang memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh-contoh yang digunakan tidak memantapkan pemahaman peserta didik terhadap isi topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang sangat relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang cukup relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang kurang relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika handout berisi ilustrasi atau contoh-contoh yang tidak relevan dengan isi atau uraian topik atau tema bahan ajar. Jika ilustrasi dan contoh sangat bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh bersifat logis. 92

25 8 Ilustrasi dan contoh konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep dan teori/hukum. D 9 Menggunakan kalimat dengan benar. S S S S S Jika ilustrasi dan contoh cukup bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh kurang bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh tidak bersifat logis. Jika ilustrasi dan contoh sangat konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh cukup konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh kurang konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika ilustrasi dan contoh tidak konsisten dengan sifat-sifat topik/tema bahan ajar seperti istilah-istilah, konsep, teori/hukum, keterampilan. Jika kalimat yang digunakan sangat benar. Jika kalimat yang digunakan benar. Jika kalimat yang digunakan cukup benar. Jika kalimat yang digunakan kurang benar. Jika kalimat yang digunakan tidak benar. 93

26 10 Menggunakan kata atau istilah dengan tepat. S S Jika kata atau istilah yang digunakan sangat tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan cukup tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan kurang tepat. Jika kata atau istilah yang digunakan tidak tepat. 94

27 D. Penjabaran Instrumen Penilaian Lembar erja Peserta Didik (LPD) ode No riteria Skor Indikator A 1. Menekankan keterampilan proses 2. Menghubungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kehidupan S S S S Jika materi LPD terdapat kegiatan/ percobaan kimia dan mampu mendorong peserta didik menyimpulkan suatu konsep, juga dilengkapi tabel Jika materi LPD terdapat kegiatan/ percobaan kimia dan mampu mendorong peserta didik menyimpulkan suatu konsep, tetapi tanpa tabel Jika materi LPD terdapat kegiatan / percobaan kimia dan mampu mendorong peserta didik menyimpulkan suatu konsep Jika sebagian materi LPD terdapat kegiatan / percobaan kimia tetapi tidak mampu mendorong peserta didik menyimpulkan suatu konsep Jika semua materi LPD tidak terdapat kegiatan / percobaan kimia Jika penjabaran materi LPD menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, teknologi, dan kehidupan beserta contoh penerapannya Jika penjabaran materi LPD menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, teknologi, dan kehidupan tanpa disertai contoh penerapannya Jika penjabaran materi LPD menekankan hubungan antara ilmu pngetahuan, teknologi, saja atau ilmu pengetahuan dengan kehidupan saja Jika penjabaran materi LPD menekankan ilmu pngetahuan saja Jika penjabaran materi LPD tidak menekankan hubungan antara ilmu 95

28 3. Mengajak siswa aktif dalam pembelajaran 4. esesuaian konsep dengan konsep yang dikemukakan para ahli S S S pngetahuan, teknologi, dan kehidupan. Jika materi LPD mampu mengajak semua peserta didik aktif dalam konsep yang berupa teori dan kegiatan kimia Jika materi LPD mampu mengajak sebagian peserta didik aktif dalam konsep yang berupa teori dan kegiatan kimia Jika materi LPD mampu mengajak sebagian kecil peserta didik aktif dalam konsep yang berupa teori dan kegiatan kimia saja Jika materi LPD tidak mampu mengajak sebagian kecil peserta didik aktif dalam konsep yang berupa teori atau hanya dalam kegiatan kimia saja. Jika materi LPD tidak mampu mengajak semua peserta didik aktif dalam konsep yang berupa teori dan kegiatan kimia Jika konsep yang dijabarkan sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia dengan pengembangan konsep Jika konsep yang dijabarkan sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia tanpa pengembangan konsep Jika konsep yang dijabarkan sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia tetapi dapat menimbulkan salah konsep dalam penjelasannya Jika sebagian konsep yang dijabarkan tidak sesuai dengan konsep yang 96

29 5. ebenaran susunan materi 6. Muatan latar belakang sejarah penemuan konsep hukum atau fakta S S S S dikemukakan para ahli kimia Jika semua konsep yang dijabarkan tidak sesuai dengan konsep yang dikemukakan para ahli kimia Jika materi LPD dijabarkan dari materi mudah ke sukar dan sesuai dengan susunan materi kurikulum TSP SMA/MA Jika materi LPD dijabarkan dari materi mudah ke sukar tetapi sebagian tidak sesuai dengan susunan materi kurikulum TSP SMA/MA Jika materi LPD dijabarkan dari materi mudah ke sukar tetapi semua tidak sesuai dengan susunan materi kurikulum TSP SMA/MA Jika materi LPD dijabarkan dari materi sukar ke mudah dan sesuai dengan susunan materi kurikulum TSP SMA/MA Jika materi LPD dijabarkan dari materi sukar ke mudah dan tidak sesuai dengan susunan materi kurikulum TSP SMA/MA Jika semua materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta beserta ilustrasi gambar Jika sebagian besar materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta beserta ilustrasi gambar Jika sebagian kecil materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, 97

30 7. edalaman materi sesuai kemampuan peserta didik 8. esesuain konsep dengan materi pokok dalam kurikulum TSP S S S S hukum dan fakta beserta ilustrasi gambar Jika sebagian kecil materi memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta tanpa ilustrasi gambar Jika semua materi tidak memasukkan latar belakang penemuan konsep, hukum dan fakta tanpa ilustrasi gambar Jika penjabaran materi sesuai dengan kematangan berfikir peserta didik dan terhadap pengembangan materi Jika sebagian besar penjabaran materi sesuai dengan kematangan berfikir peserta didik dan terhadap pengembangan materi Jika sebagian kecil penjabaran materi sesuai dengan kematangan berfikir peserta didik dan terhadap pengembangan materi Jika sebagian kecil penjabaran materi tidak sesuai dengan kematangan berfikir peserta didik dan tidak terhadap pengembangan materi Jika semua penjabaran materi tidak sesuai dengan kematangan berfikir peserta didik dan tidak terhadap pengembangan materi Jika penjabaran materi sangat sesuai dengan kurikulum TSP disertai soal pengalaman materi tiap sub bab Jika penjabaran materi sesuai dengan kurikulum TSP disertai soal 98

31 9 Hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari 10. Informasi yang dikemukakan mengikuti perkembangan jaman S S S S pengalaman materi tiap bab Jika sebagian penjabaran materi sesuai dengan kurikulum TSP dan disertai soal pengalaman materi tiap sub bab Jika sebagian penjabaran materi tidak sesuai dengan kurikulum TSP disertai soal pengalaman materi tiap bab Jika semua penjabaran materi tidak sesuai dengan kurikulum TSP dan tidak disertai soal pengalaman materi Jika penjabaran materi banyak melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika penjabaran materi sebagian besar melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika penjabaran materi sebagian besar melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar tetapi peristiwa tersebut salah Jika penjabaran materi sebagian kecil melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika penjabaran materi tidak ada yang melibatkan peristiwa di lingkungan sekitar Jika informasi sesuai dengan perkembangan jaman dan ada hubungan dengan materi pelajaran 99

32 11. alimat tidak menimbulkan makna ganda S S S Jika informasi sebagian besar sesuai dengan perkembangan jaman dan ada hubungan dengan materi pelajaran Jika informasi sebagian besar sesuai dengan perkembangan jaman dan sebagian kecil ada hubungan dengan materi pelajaran Jika informasi sebagian kecil sesuai dengan perkembangan jaman dan tidak ada hubungan dengan materi pelajaran Jika informasi tidak ada yang sesuai dengan perkembangan jaman dan tidak ada hubungan dengan materi pelajaran Jika kalimat tidak bermakna ganda dan tidak menggunakan kata kiasan Jika kalimat tidak bermakna ganda dan ada menggunakan kata kiasan Jika sebagian kalimat bermakna ganda dan tidak menggunakan kata kiasan Jika sebagian kalimat bermakna ganda dan ada tidak menggunakan kata kiasan Jika sebagian kalimat bermakna ganda dan semua menggunakan kata kiasan 12 alimat yang mudah dipahami S Jika kalimat jelas, singkat, mudah dipahami, dan tidak salah konsep Jika kalimat jelas, panjang, mudah dipahami, dan tidak salah konsep Jika kalimat jelas, panjang, sukar dipahami, dan tidak salah konsep Jika kalimat jelas, panjang, sukar dipahami, dan ada salah konsep 100

33 S Jika kalimat tidak jelas, panjang, sukar dipahami, dan ada salah konsep 13 ahasa baku/ sesuai dengan EYD S Jika semua bahasa sesuai dengan EYD Jika sebagian besar bahasa sesuai dengan EYD Jika sebagian besar bahasa sesuai dengan EYD dan sebagian lagi tidak sesuai dengan EYD Jika sebagian kecil bahasa sesuai dengan EYD S Jika bahasa tidak sesuai dengan EYD 14. ahasa yang digunakan komutatif S Jika bahasa yang digunakan sangat komunikatif Jika bahasa yang digunakan komunikatif Jika bahasa yang digunakan cukup komunikatif Jika bahasa yang digunakan kurang komunikatif S Jika bahasa yang digunakan tidak komunikatif D 15. Mengukur kemampuan kognitif, S Jika LPD mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik afektif dan psikomotorik Jika sebagian besar LPD mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik Jika sebagian kecil LPD mengukur aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Jika LPD mengukur dua diantara ketiga aspek 101

34 16. Mengukur ketercapaian indikator keberhasilan belajar 17. Memberikan pengalaman langsung S S S S Jika LPD mengukur hanya satu aspek. Jika semua evaluasi mampu mengukur kemampuan dasar peserta didik dan sesuai dengan indikator hasil belajar. Jika sebagian besar evaluasi mampu mengukur kemampuan dasar peserta didik dan tidak sesuai dengan indikator hasil belajar Jika sebagian kecil evaluasi hanya mampu mengukur sebagian kemampuan dasar siswa dan sesuai dengan indikator hasil belajar Jika sebagian kecil evaluasi hanya mampu mengukur sebagian kemampuan dasar peserta didik dan tidak sesuai dengan indikator hasil belajar Jika semua evaluasi tidak mampu mengukur kemampuan dasar peserta didik dan tidak sesuai dengan indikator hasil belajar Jika semua kegiatan/percobaan memberikan pengalaman langsung dan berhubungan dengan materi pelajaran. Jika sebagian besar kegiatan/percobaan memberikan pengalaman langsung dan berhubungan dengan materi pelajaran Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan memberikan pengalaman langsung dan berhubungan dengan materi pelajaran Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan memberikan pengalaman langsung dan 102

35 18. Mendorong siswa membangun konsep, hukum dan fakta 19. esesuaian kegiatan/percobaan kimia dengan materi pokok TSP S S S S tidak berhubungan dengan materi pelajaran Jika semua kegiatan/percobaan tidak memberikan pengalaman langsung yang berhubungan dengan materi pelajaran Jika semua kegiatan/percobaan kimia mampu mendorong peserta didik membangun konsep Jika sebagian besar kegiatan/percobaan kimia mampu mendorong peserta didik membangun konsep Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia mampu mendorong peserta didik membangun konsep Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia tidak mampu mendorong peserta didik membangun konsep Jika kegiatan/percobaan kimia tidak mampu mendorong peserta didik membangun konsep Jika kegiatan/percobaan kimia relevan dengan materi pokok TSP SMA dan terdapat pengembangan kegiatan/percobaan Jika kegiatan/percobaan kimia relevan dengan materi pokok TSP SMA Jika sebagian besar kegiatan/percobaan kimia tidak relevan dengan materi pokok TSP SMA 103

36 20. Materi pokok sesuai dengan alokasi waktu di sekolah 21. egiatan/percobaan kimia mudah dilaksanakan S S S S Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia tidak relevan dengan materi pokok TSP SMA Jika tidak ada kegiatan/percobaan kimia yang relevan dengan materi pokok TSP SMA Jika penjabaran materi pokok dan kegiatan/percobaan kimia sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika sebagian penjabaran materi dan kegiatan/percobaan kimia sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan. Jika penjabaran materi saja yang sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika kegiatan/percobaan kimia saja yang sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika tidak ada penjabaran materi dan kegiatan/percobaan kimia sesuai dengan alokasi waktu yang disediakan Jika kegiatan/percobaan kimia dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya mudah diperoleh Jika sebagian besar kegiatan/percobaan kimia dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya mudah diperoleh Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia tidak dapat dilaksanakan pada 104

37 S jam sekolah dan alat bahannya mudah diperoleh Jika sebagian kecil kegiatan/percobaan kimia tidak dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya sukar diperoleh Jika semua kegiatan/percobaan kimia tidak dapat dilaksanakan pada jam sekolah dan alat bahannya sukar diperoleh E 22. Desain LPD baik S Jika desain LPD menarik dan sesuai dengan konteks Jika desain LPD cukup menarik dan sesuai dengan konteks 23. etakan tulisan dan gambar jelas S Jika tulisan jelas dan gambar jelas 24. Penampilan fisik LPD dapat mendorong minat baca peserta didik S S S Jika desain LPD kurang menarik dan cukup sesuai dengan konteks Jika desain LPD kurang menarik dan kurang sesuai dengan konteks Jika desain LPD sangat tidak menarik dan tidak sesuai dengan konteks Jika tulisan jelas dan gambar cukup jelas Jika tulisan cukup jelas dan gambar cukup jelas Jika tulisan kurang jelas dan gambar kurang jelas Jika tulisan tidak jelas dan gambar tidak jelas Jika penampilan fisik LPD mendorong minat baca peserta didik hanya dengan melihat LS sekilas tanpa melihat lama Jika penampilan fisik LPD mendorong minat baca peserta didik setelah 105

38 S melihat LPD lembar demi lembar Jika penampilan fisik LPD sedikit mendorong minat baca peserta didik setelah melihat LPD lembar demi lembar Jika penampilan fisik LPD tidak mendorong minat baca peserta didik setelah melihat LPD lembar demi lembar Jika penampilan fisik LPD tidak mendorong minat baca peserta didik setelah melihat LPD lembar demi lembar 106

39 E. Penjabaran Instrumen Penilaian Media Pembelajaran ode No Aspek yang dinilai Skor Penjabaran A 1 Mendukung pencapaian kompetensi dasar. 2 Mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar. 3 Mengacu pada ranah kognitif. S S S S S Jika materi dalam media sangat mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media cukup mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media kurang mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media tidak mendukung pencapaian kompetensi dasar. Jika materi dalam media sangat mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media cukup mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media kurang mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media tidak mendukung pencapaian indikator pencapaian hasil belajar Jika materi dalam media sangat mengacu pada ranah kognitif Jika materi dalam media mengacu pada ranah kognitif Jika materi dalam media cukup mengacu pada ranah kognitif 107

40 S Jika materi dalam media kurang mengacu pada ranah kognitif Jika materi dalam media tidak mengacu pada ranah kognitif 4 Relevan dengan isi materi 5 Tidak menimbulkan salah konsep 6 Mendukung pemahaman materi S S S S S Jika materi dalam media sangat relevan Jika materi dalam media relevan Jika materi dalam media cukup relevan Jika materi dalam media kurang relevan Jika materi dalam media tidak relevan Jika 86%-100% materi dalam media tidak menimbulkan salah konsep Jika 71%-85% materi dalam media tidak menimbulkan salah konsep Jika 56%-70% materi dalam media tidak menimbulkan salah konsep Jika 41%-55% materi dalam media tidak menimbulkan salah konsep Jika 0%-40% materi dalam media tidak menimbulkan salah konsep Jika materi dalam media sangat mendukung pemahaman materi Jika materi dalam media mendukung pemahaman materi Jika materi dalam media cukup mendukung pemahaman materi Jika materi dalam media kurang mendukung pemahaman materi 108

41 S Jika materi dalam media tidak mendukung pemahaman materi 7 emampuan S Jika media sangat mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran mengaktifan peserta Jika media mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran didik dalam proses Jika media cukup mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran pembelajaran Jika media kurang mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran S Jika media tidak mampu mengaktifkan peserta didik dalam proses pembelajaran 8 Tampilan huruf jelas S Jika tampilan huruf disajikan sangat jelas Jika tampilan huruf disajikan jelas Jika tampilan huruf disajikan cukup jelas Jika tampilan huruf disajikan kurang jelas S Jika tampilan huruf disajikan tidak jelas 9 Tampilan gambar jelas S Jika tampilan gambar disajikan sangat jelas Jika tampilan gambar disajikan jelas Jika tampilan gambar disajikan cukup jelas Jika tampilan gambar disajikan kurang jelas S Jika tampilan gambar disajikan tidak jelas 10 esesuaian waktu S Jika waktu penggunaan media sangat efisien dengan penggunaan Jika waktu penggunaan media efisien 109

42 media Jika waktu penggunaan media cukup efisien Jika waktu penggunaan media kurang efisien S Jika waktu penggunaan media tidak efisien D 11 Informasi/pesan disampaikan jelas 12 Informasi/pesan disampaikan berurutan E 13 Ilustrasi/sketsa atau gambar mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan S Jika informasi/pesan disampaikan sangat jelas Jika informasi/pesan disampaikan jelas Jika informasi/pesan disampaikan cukup jelas Jika informasi/pesan disampaikan kurang jelas S Jika informasi/pesan disampaikan tidak jelas S Jika informasi/pesan disampaikan dalam media sangat berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media cukup berurutan Jika informasi/pesan disampaikan dalam media kurang berurutan S Jika informasi/pesan disampaikan dalam media tidak berurutan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media sangat mengarah pada pemahaman S konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media cukup mengarah pada pemahaman 110

43 S konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media kurang mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan Jika ilustrasi/sketsa atau gambar dalam media tidak mengarah pada pemahaman konsep yang dijelaskan 111

44 Lampiran 3 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks Aspek Penilaian riteria agian Silabus Penilai I II III IV V Skor A Skor per Aspek Ratarata ategori 66 13,20 S , D E , , ,60 Jumlah Skor ,40 Rata - rata 41,40 ( ) 112

45 Lampiran 4 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks erdasarkan Perolehan Skor A. riteria ualitas agian Silabus Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > (Mi + 1,80 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,60 Si) < X (Mi + 1,80 Si) aik () 3. (Mi 0,60 Si) < X (Mi + 0,60 Si) ukup () 4. (Mi 1,80 Si) < X (Mi 0,60 Si) urang () 5. X ( Mi 1,80 Si) Sangat urang (S) Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = 30 Sbi = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x (50 10) = 6,

46 . Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran bagian Silabus Skor maksimal ideal Skor minimal ideal = butir indikator x skor tertinggi = 10 x 5 = 50 = butir indikator x skor terendah = 10 x 1 = 10 S = > Mi + 1,8 Si = > 30 + (1,8 x 6,666) = > 41,998 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [ 30 + ( 0,6 x 6,666)] s.d [ 30 + (1,8 x 6,666)] = 33,999 s.d 41,998 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [ 30 - ( 0,6 x 6,666)] s.d [ 30 + (0,6 x 6,666)] = 26,001 s.d 33,999 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [ 30 - ( 1,8 x 6,666)] s.d [ 30 - (0,6 x 6,666)] = 18,002 s.d 26,001 S = Mi 1,8 Si = 30 (1,8 x 6,666) = 18,002 No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 41,998 Sangat aik (S) 2. 33,999 < X 41,998 aik () 3. 26,001 < X 33,999 ukup () 4. 18,002 < X 26,001 urang () 5. X 18,002 Sangat urang (S) 114

47 Persentase Rata-rata skor Persentase Skor Rata Rata =, x 100 % = 82,80%. Perhitungan ualitas untuk Tiap Aspek Penulisan 1. Aspek A (Materi) a. Jumlah indikator = 3 b. Skor maksimal ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor minimal ideal = 3 x 1 = 3 d. Mi = ( ) = 9 e. Si = ( 15 3 ) = 2 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 12,60 Sangat aik (S) 2. 10,20 < X 12,60 aik () 3. 7,80 < X 10,20 ukup () 4. 5,40 < X 7,80 urang () 5. X 5,40 Sangat urang (S) 2. Aspek (etepatan dan eajegan S/D) a. Jumlah indikator = 1 b. Skor maksimal ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor minimal ideal = 1 x 1 = 1 d. Mi = ( ) = 3 e. Si = ( 5 1 ) = 0,

48 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 4,198 Sangat aik (S) 2. 3,399 < X 4,198 aik () 3. 2,600 < X 3,399 ukup () 4. 1,801 < X 2,600 urang () 5. X 1,801 Sangat urang (S) 3. Aspek (Indikator) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < X 8,40 aik () 3. 5,20 < X 6,80 ukup () 4. 3,60 < X 5,20 urang () 5. X 3,60 Sangat urang (S) 4. Aspek D (egiatan Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 116

49 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek D No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < X 8,40 aik () 3. 5,20 < X 6,80 ukup () 4. 3,60 < X 5,20 urang () 5. X 3,60 Sangat urang (S) 5. Aspek E (Alokasi Waktu) a. Jumlah kriteria = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek E No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < X 8,40 aik () 3. 5,20 < X 6,80 ukup () 4. 3,60 < X 5,20 urang () 5. X 3,60 Sangat urang (S) 117

50 Lampiran 5 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks agian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Penilai Skor Aspek Ratarata riteria Skor per Penilaian I II III IV V Aspek ategori A ,80 S , ,40 S D ,20 E , Jumlah Skor ,40 Rata - rata 48,40 ( ) 118

51 Lampiran 6 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks erdasarkan Perolehan Skor agian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) A. riteria ualitas Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > (Mi + 1,80 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,60 Si) < X (Mi + 1,80 Si) aik () 3. (Mi 0,60 Si) < X (Mi + 0,60 Si) ukup () 4. (Mi 1,80 Si) < X (Mi 0,60 Si) urang () 5. X ( Mi 1,80 Si) Sangat urang (S) Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = 35 Si = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x (60 10) = 8,

52 . Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Skor maksimal ideal Skor minimal ideal = butir indikator x skor tertinggi = 12 x 5 = 60 = butir indikator x skor terendah = 12 x 1 = 12 S = > Mi + 1,8 Si = > 35 + (1,8 x 8,333) = > 49,999 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [ 35 + ( 0,6 x 8,333)] s.d [ 35 + (1,8 x 8,333)] = 39,999 s.d 49,999 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [ 35 - ( 0,6 x 8,333)] s.d [ 35 + (0,6 x 8,333)] = 30,001 s.d 39,999 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [ 35 - ( 1,8 x 8,333)] s.d [ 35 - (0,6 x 8,333)] = 20,001 s.d 30,001 S = Mi 1,8 Si = 35 (1,8 x8,333) = 20,001 No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 49,999 Sangat aik (S) 2. 39,999 < X 49,999 aik () 3. 30,001 < X 39,999 ukup () 4. 20,001 < X 30,001 urang () 5. X 20,001 Sangat urang (S) 120

53 Persentase Rata-rata skor Persentase Skor Rata Rata =, x 100 % = 80,67%. Perhitungan ualitas untuk Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek A (Tujuan Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = (10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < X 8,40 aik () 3. 5,20 < X 6,80 ukup () 4. 3,60 < X 5,20 urang () 5. X 3,60 Sangat urang (S) 2. Aspek (Materi Ajar) a. Jumlah indikator = 3 b. Skor maksimal ideal = 3 x 5 = 15 c. Skor minimal ideal = 3 x 1 = 3 d. Mi = ( ) = 9 e. Si = ( 15 3 ) = 2 121

54 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 12,60 Sangat aik (S) 2. 10,20 < X 12,60 aik () 3. 7,80 < X 10,20 ukup () 4. 5,40 < X 7,80 urang () 5. X 5,40 Sangat urang (S) 3. Aspek (Sumber Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 1 b. Skor maksimal ideal = 1 x 5 = 5 c. Skor minimal ideal = 1 x 1 = 1 d. Mi = ( ) = 3 e. Si = ( 5 1 ) = 0,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 4,198 Sangat aik (S) 2. 3,399 < X 4,198 aik () 3. 2,600 < X 3,399 ukup () 4. 1,801 < X 2,600 urang () 5. X 1,801 Sangat urang (S) 4. Aspek D (Skenario Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = (10 2 ) = 1,33 122

55 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek D No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < X 8,40 aik () 3. 5,20 < X 6,80 ukup () 4. 3,60 < X 5,20 urang () 5. X 3,60 Sangat urang (S) 5. Aspek E (Penilaian Pembelajaran) a. Jumlah indikator = 4 b. Skor maksimal ideal = 4 x 5 = 20 c. Skor minimal ideal = 4 x 1 = 4 d. Mi = ( ) = 12 e. Si = ( 20 4 ) = 2,666 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek E No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 16,798 Sangat aik (S) 2. 13,599 < X 16,798 aik () 3. 10,400 < X 13,599 ukup () 4. 7,200 < X 10,400 urang () 5. X 7,200 Sangat urang (S) 123

56 Lampiran 7 Tabulasi Data Penilaian Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks Aspek Penilaian Indikator agian Handout Penilai I II III IV V Skor A D Skor per Aspek Ratarata ategori 45 9,00 S 43 8,60 S 87 17,40 S 41 8,20 Jumlah Skor ,20 Rata - rata 43,20 (S) 124

57 Lampiran 8 Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Reaksi Redoks erdasarkan Perolehan Skor A. riteria ualitas agian Handout Data penelitian yang diperoleh diubah menjadi nilai kualitatif dengan membandingkan jumlah skor rata-rata dari reviewer dengan skor ideal yang dihitung menggunakan ketentuan sebagai berikut : No. Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > (Mi + 1,80 Si) Sangat aik (S) 2. (Mi + 0,60 Si) < X (Mi + 1,80 Si) aik () 3. (Mi 0,60 Si) < X (Mi + 0,60 Si) ukup () 4. (Mi 1,80 Si) < X (Mi 0,60 Si) urang () 5. X ( Mi 1,80 Si) Sangat urang (S) Mi = skor rata-rata ideal = (skor maksimal ideal + skor minimal ideal) = ( ) = 30 Si = simpangan baku ideal = x (skor maksimal ideal skor minimal ideal) = x x (50 10) = 6,

58 . Perhitungan ualitas Perangkat Pembelajaran bagian Handout Skor maksimal ideal = butir indikator x skor tertinggi = 10 x 5 = 50 Skor minimal ideal = butir indikator x skor terendah = 10 x 1 = 10 S = > Mi + 1,8 Si = > 30 + (1,8 x 6,666) = > 41,998 = [ Mi + 0,6 Si] s.d [ Mi + 1,8 Si] = [ 30 + ( 0,6 x 6,666)] s.d [ 30 + (1,8 x 6,666)] = 33,999 s.d 41,998 = [ Mi 0,6 Si] s.d [ Mi + 0,6 Si ] = [ 30 - ( 0,6 x 6,666)] s.d [ 30 + (0,6 x 6,666)] = 26,001 s.d 33,999 = [ Mi 1,8 Si] s.d [ Mi 0,6 Si] = [ 30 - ( 1,8 x 6,666)] s.d [ 30 - (0,6 x 6,666)] = 18,002 s.d 26,001 S = Mi 1,8 Si = 30 (1,8 x 6,667) = 18,002 No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 41,998 Sangat aik (S) 2. 33,999 < X 41,998 aik () 3. 26,001 < X 33,999 ukup () 4. 18,002 < X 26,001 urang () 5. X 18,002 Sangat urang (S) 126

59 Persentase Rata-rata skor Persentase Skor Rata Rata =, x 100 % = 86,4%. Perhitungan ualitas untuk Tiap Aspek Penilaian 1. Aspek A (Struktur Handout) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 Tabel riteria ategori Penilaian Ideal untuk Aspek A No Rentang Skor uantitatif riteria ualitatif 1. X > 8,40 Sangat aik (S) 2. 6,80 < X 8,40 aik () 3. 5,20 < X 6,80 ukup () 4. 3,60 < X 5,20 urang () 5. X 3,60 Sangat urang (S) 2. Aspek (Materi) a. Jumlah indikator = 2 b. Skor maksimal ideal = 2 x 5 = 10 c. Skor minimal ideal = 2 x 1 = 2 d. Mi = ( ) = 6 e. Si = ( 10 2 ) = 1,33 127

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KINETIKA KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KINETIKA KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI IPA PENGEMBANGAN PERANGAT PEMBELAJARAN INETIA IMIA UNTU SMA/MA ELAS XI IPA NAMA : BAMBANG NIM : 08303249040 PRODI : PENDIDIAN IMIA FAULTAS : MIPA (UNY) JURUSAN PENDIDIAN IMIA FAULTAS MATEMATIA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN GURU PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1

INSTRUMEN PENILAIAN GURU PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 INSTRUMEN PENILAIAN GURU PENGEMANGAN WESITE PETUNJU PRATIUM IMIA UNTU PESERTA DIDI SMA/MA ELAS XII SEMESTER 1 DISUSUN OLEH: FERRA DELAN JELITA 06303241002 JURUSAN PENDIDIAN IMIA FAULTAS MATEMATIA DAN ILMU

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERMOKIMIA DI SMA/MA KELAS XI IPA

INSTRUMEN PENILAIAN PERANGKAT PEMBELAJARAN TERMOKIMIA DI SMA/MA KELAS XI IPA Lampiran 1 INSTRUMEN PENILAIAN PERANGAT PEMELAJARAN TERMOIMIA DI SMA/MA ELAS XI IPA NAMA REVIEWER : NIP : INSTANSI : PETUNJU PENGISISAN 1. Penilaian perangkat pembelajaran dilakukan berdasarkan aspek penilaian

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1

INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDIK PENGEMBANGAN WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XII SEMESTER 1 INSTRUMEN PENILAIAN PESERTA DIDI PENGEMANGAN WESITE PETUNJU PRATIUM IMIA UNTU PESERTA DIDI SMA/MA ELAS XII SEMESTER 1 Nama Penilai : Sekolah : Untuk Pengisian : erilah tanda ( ) pada kolom nilai sesuai

Lebih terperinci

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN

KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN KONSEP RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Merupakan perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan Upaya untuk memperkirakan tindakan yang akan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Instrumen Penilaian Kualitas Media Smart with Chemistr y (SwC) Berbasis Web

Lampiran 1 Instrumen Penilaian Kualitas Media Smart with Chemistr y (SwC) Berbasis Web Lampiran 1 Instrumen Penilaian ualitas Media Smart with hemistry (Sw) erbasis Web sebagai Sumber elajar Mandiri Siswa SMA/MA elas XI dan Penjabaran Instrumen 73 INSTRUMEN PENILAIAN UALITAS MEDIA SMART

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN. Pusat Kurikulum - Balitbang Depdiknas

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN. Pusat Kurikulum - Balitbang Depdiknas PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN 1 PENGEMBANGAN SILABUS 1. Landasan Pengembangan Silabus 2. Pengertian Silabus 3. Pengembang Silabus 4. Prinsip Pengembangan Silabus 5. Tahapan Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 PENGEMBANGAN SILABUS 1. Landasan Pengembangan Silabus 2. Pengertian Silabus 3. Pengembang Silabus 4. Prinsip Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia

PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP. Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia PERENCANAAN PEMBELAJARAN: SILABUS & RPP Hj. Yeti Mulyati Universitas Pendidikan Indonesia KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang

Lebih terperinci

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara

TUJUAN PERKULIAHAN Mahasis Ma wa hasis mema wa ham mema i ham konsep k dasa onsep r per dasa enc r per anaan pembelajara ana n an pembelajara TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami konsep dasar perencanaan pembelajaran PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S

Pengembangan Silabus dan R P P. oleh : Susiwi S Pengembangan Silabus dan R P P oleh : Susiwi S Bagian Pertama 2 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS

PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN SILABUS Afid Burhanuddin, M. Pd. Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA

UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNIT 5 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDAHULUAN Kesuksesan pelaksanaan pembelajaran karena adanya rancangan pembelajaran yang dilakukan dengan baik. Hal ini menjadi kewajiban bagi para guru termasuk

Lebih terperinci

Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemam

Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemam PENYUSUNAN HANDOUT Pendahuluan Peserta didik perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemampuan menerima secara lisan kurang

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Silakan pilih menu Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH REVIEWER A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh reviewer diperoleh

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung

PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN. Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung PENYUSUNAN RENCANA PEMANFAATAN DAN PRODUKSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN 2013 Beni Asyhar Program Studi Tadris Matematika STAIN Tulungagung SILABUS DAN RPP Prinsip Pengembangan Silabus - Ilmiah: keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat karena manusia setiap hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu kimia termasuk dalam rumpun Ilmu

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP KURIKULUM 2013? (Berbasis Scientific Approach)

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi MERENCANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KTSP Pertemuan XI Desain Pembelajaran STAI SMQ Bangko Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami perencanaan program pembelajaran dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PANDUAN PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I. Pendahuluan Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah dituangkan di dalam silabus, guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP DIAN BUDIANA,M.PD. Disiapkan sebagai Bahan Diklat Sertifikasi Guru dalam Jabatan Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata pelajaran

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus

Pengembangan Silabus Pengembangan Silabus Pegertian Landasan Prinsip pengembangan Unit Waktu Pengembangan Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus Contoh Silabus Rencana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA)

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA) PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN SENI BUDAYA (SENI RUPA) A. Pendahuluan Secara prinsip, silabus sebagai acuan pengembangan RPP dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Keterampilan Menulis Kalimat dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian Keterampilan Menulis. Menulis adalah salah satu standar kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang sedang meningkat penggunaannya dalam pemecahan masalah praktis dalam dunia penelitian,

Lebih terperinci

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Panduan Penyusunan KTSP jenjang Dikdasmen BSNP Landasan & Acuan Penyusunan & Pengembangan KTSP UU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai

Lebih terperinci

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**)

PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**) PENILAIAN LEMBAR KERJA SISWA *) Oleh: Regina Tutik Padmaningrum, MSi**) regina_tutikp@uny.ac.id Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai media belajar alternatif.

Lebih terperinci

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1

Silabus dan RPP. Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto. Silabus dan RPP PPt Final Plus 1 Silabus dan RPP Oleh: Prof. Dr. Mohamad Nur R. Wakhid Akhdinirwanto Silabus dan RPP PPt Final Plus 1 Mempersiapkan Perangkat Pembelajaran 1. Kalender Pendidikan 2. Program Tahunan (Prota) 3. Program Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D). Menurut Thiagarajan (1974: 5-9), Research and Development adalah desain penelitian yang

Lebih terperinci

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM) DALAM POKOK BAHASAN ENERGI DAN MOMENTUM Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2).

BAB II KAJIAN PUSTAKA. maupun dalam eksperimen yang direncanakan (Charles W. Keenan, Dunald. C. Kleinfelter dan Jasses H. Wood, 1996: 2). 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pembelajaran Kimia Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bangun (struktur) materi dan perubahan-perubahan yang dialami materi ini dalam proses alamiah maupun

Lebih terperinci

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK

PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK PERHITUNGAN KUALITAS WEBSITE PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA BERDASARKAN SKOR KRITERIA PENILAIAN IDEAL OLEH PESERTA DIDIK A. Kriteria Kualitas Data penilaian website petunjuk praktikum kimia oleh peserta didik

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI) PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 1 MATERI POKOK STOIKIOMETRI (BERDASARKAN STANDAR ISI) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus

EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS. Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus EDISI : 4 PENGEMBANGAN SILABUS Modul : Pengembangan Silabus Soal-soal Pengembangan Silabus PENGEMBANGAN SILABU Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP BERDASARKAN KTSP SKRIPSI

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP BERDASARKAN KTSP SKRIPSI PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER GENAP BERDASARKAN KTSP SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) berbasis

Lebih terperinci

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan

UNIT 2. Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS. Pendahuluan UNIT 2 Pengembangan Kurikulum Pendidikan IPS Pendahuluan Para mahasiswa sekalian, tentu Andamasih ingat bahwa salah satu peran guru adalah pengembang kurikulum (curriculum developer) pada pada tingkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki

PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PAI DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Marzuki A. Pendahuluan Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kelanjutan dari kurikulum tahun 2004

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) 1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

Indah Familiasari, Erfan Priyambodo Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta

Indah Familiasari, Erfan Priyambodo Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta PENGEMBANGAN SSP (SUBJECT SPECIFICT PEDAGOGY) BERBASIS STREAM (SCIENCE, TECHNOLOGY, RELIGION, ENGINEERING, AND MATHEMATICS) UNTUK SMK PADA MATERI POKOK SEL VOLTA THE DEVELOPMENT OF SSP (SUBJECT SPECIFICT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika di SMA Negeri 1 Klaten dapat disampaikan berikut. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Aspek-aspek Pengembangan Silabus Hasil penelitian tentang pengembangan silabus dan penilaian hasil belajar matematika di SMA Negeri 1 Klaten

Lebih terperinci

Terima kasih telah mengunjungi

Terima kasih telah mengunjungi PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Lebih terperinci

KOMPONEN KURIKULUM (KTSP) Tujuan pendidikan satuan pendidikan Struktur dan muatan (KTSP) Kalender pendidikan Silabus

KOMPONEN KURIKULUM (KTSP) Tujuan pendidikan satuan pendidikan Struktur dan muatan (KTSP) Kalender pendidikan Silabus KOMPONEN KURIKULUM (KTSP) Tujuan pendidikan satuan pendidikan Struktur dan muatan (KTSP) Kalender pendidikan Silabus PENYUSUNAN SILABUS BI HARUS MEMPERHATIKAN: 1. Hakikat bahasa dan sastra sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, disajikan hasil penelitian dan pembahasan dari pengembangan sumber belajar IPS dengan bentuk brosur. Hasil penelitian ini menyajikan data yang diperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR HANDOUT asepherry@upi.edu Pendahuluan Mahasiswa perlu alat bantu dalam menguasai bahan yang disajikan dengan lebih jelas dan sistematis, terutama mereka yang memiliki kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan evaluatif melalui model Goal Oriented Evaluation (Arikunto.2007:35) yang berorientasi pada tujuan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan. Produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berupa Rancangan Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan. Salah satu hal yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. digunakan. Salah satu hal yang perlu dilakukan guru dalam melaksanakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum merupakan suatu pedoman yang dipakai oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah untuk membuat perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN NAMA : NIP : INSTANSI :

PETUNJUK PENGISIAN NAMA : NIP : INSTANSI : PETUNJUK PENGISIAN NAMA : NIP : INSTANSI : 1. Beri tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan penilaian Anda dengan kriteria sebagai berikut: Sangat Baik : 5 Baik : 4 Cukup : 3 Kurang : 2 Sangat Kurang :

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga komponen utama, yaitu:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran keterampilan proses sains siswa pada sub pokok bahasan sifatsifat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

Lebih terperinci

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memberikan dampak yang besar dalam perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Munculnya berbagai macam teknologi hasil karya manusia

Lebih terperinci

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga - ABSTRAK

D030. SMP N 5 Kintap Kalimantan Selatan 2. UIN Sunan Kalijaga   - ABSTRAK D030 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA Riyana Fathiyati 1, Runtut Prih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini disusun berdasarkan model penelitian Research and Development (R&D) untuk mengembangkan Subject Specific Pedagogy (SSP) IPA dengan Model Problem

Lebih terperinci

Pengembangan Multimedia Interaktif Pencemaran Udara untuk Siswa Kelas X Semester II SMA/MA

Pengembangan Multimedia Interaktif Pencemaran Udara untuk Siswa Kelas X Semester II SMA/MA Pengembangan Multimedia Interaktif Pencemaran Udara untuk Siswa elas X Semester II SMA/MA SRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Program studi Pendidikan iologi diajukan

Lebih terperinci

UNIT MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nyimas Aisyah PENDAHULUAN

UNIT MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Nyimas Aisyah PENDAHULUAN UNIT 8 MERANCANG PEMBELAJARAN MATEMATIKA Nyimas Aisyah PENDAHULUAN Merancang pembelajaran matematika tentu merupakan pekerjaan yang sangat akrab digeluti oleh guru matematika. Setiap guru matematika dimanapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN III MTO PNLITIN. Model Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian dan pengembangan (Research and evelopment). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa Lembar Kegiatan Peserta

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Ketua BSNP. BAMBANG SOEHENDRO i

KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli Ketua BSNP. BAMBANG SOEHENDRO i http://chanif.wordpress.com chanif cah mblora KATA PENGANTAR Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah mengembangkan

Lebih terperinci

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar

Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum Catatan Pengantar Pengembangan Silabus dan RPP Kurikulum 2013 Catatan Pengantar Pembelajaran K13 Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mochammad Ramdhani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mochammad Ramdhani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Standar nasional pendidikan terdiri dari sejumlah standar yang masingmasing memiliki kekhasan. Salah satu standar nasional tersebut adalah standar isi. Bagian penting

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran 54 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Film Pembelajaran Media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah film pembelajaran. Model pengembangan film pembelajaran

Lebih terperinci

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3.

C. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan, penulis menyusun alur penelitian seperti pada Gambar 3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Uji Coba Instrumen Tes Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal tes uraian yang sebelumnya diujicobakan terlebih dahulu kepada peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat

BAB I PENDAHULUAN. dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, serangkaian perangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran tidak terlepas dari perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran adalah sekumpulan media atau sarana yang digunakan oleh guru dan siswa dalam

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP Oleh: H. Karso/ Hj. Ade Rohayati PENGEMBANGAN KURIKULUM

PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP Oleh: H. Karso/ Hj. Ade Rohayati PENGEMBANGAN KURIKULUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP Oleh: H. Karso/ Hj. Ade Rohayati PENGEMBANGAN KURIKULUM PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT NASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENGEMBANGAN SILABUS PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL

SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL SILABUS SEBAGAI LANDASAN PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BAGI GURU YANG PROFESIONAL H. Syaiful Sagala Abstrak Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

III. METODOLOGI PENELITIAN. representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan buku ajar kimia berbasis representasi kimia ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research

Lebih terperinci

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat BABV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh validator pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PENGEMBANGAN HAND OUT KIMIA SEBAGAI BAHAN AJAR KIMIA UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian

Lebih terperinci

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain

peningkatan kualitas kehidupan, serta pertumbuhan tingkat intelektualitas, dimensi pendidikan juga semakin kompleks. Hal ini tentu membutuhkan desain Eni Sukaeni, 2012 Penggunaan Model Penemuan Konsep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan kualitas kehidupan, serta

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan deskripsi, analisis, studi dokumen, observasi serta wawancara

BAB V PENUTUP. Berdasarkan deskripsi, analisis, studi dokumen, observasi serta wawancara 262 BAB V PENUTUP Berdasarkan deskripsi, analisis, studi dokumen, observasi serta wawancara terhadap data-data hasil penelitian mengenai kesesuaian antara perencanaan yang diharapkan (intended antecedents)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Prototipe Produk 1. Pengumpulan Data Awal a. Analisis Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Analisis KBM dilakukan dengan melakukan wawancara kepada guru kimia

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 2 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH A. TEKNIK PENYAJIAN I. KELAYAKAN PENYAJIAN Butir 1 Butir 2 Butir 3 Butir 4 Konsistensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (context)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari respoden. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas, menekankan pada proses pembelajara bahasa Indonesia siswa kelas X SMA Negeri Metro. Pemilihan metode ini didasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penelitian dilakukan di SMK Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia

BAB I PENDAHULUAN. dalam teknologi. Salah satu materi pokok yang terkait dengan kemampuan kimia BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran kimia di SMA/MA bertujuan untuk membentuk sikap positif pada diri peserta didik terhadap kimia yaitu merasa tertarik untuk mempelajari kimia

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung. Sampel diambil berdasarkan sampel total dari seluruh kelas X IPA yang ada di SMA Gajah Mada Bandar

Lebih terperinci