PB 1. Visi Undang-undang Desa

dokumen-dokumen yang mirip
PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 8. Pengembangan Desa

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA PLD PENDAMPINGAN DESA

Modul Pelatihan Setrawan

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING DESA

Fighting Inequality for Better Growth

MANAJEMEN DAN TEKNIS PENDAMPING KAWASAN PERDESAAN

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

MODUL UNTUK PELATIH DAN FASILITATOR PERENCANAAN USAHA. Coaching 1: Perencanaan usaha, pembuatan visi dan misi (waktu 270 menit)

BAB I PENDAHULUAN. sejak tahun 2015 menurut Undang-undang No.6 Tahun menteri Desa No.21 tahun 2015 tentang prioritas penggunaan

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

LOKAKARYA KESLING DESA

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

INTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

LOKA LATIH PATEN PELATIHAN BAGI APARATUR DAERAH DLM RANGKA PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)

Aset Desa Sebagai Basis Desa Membangun. M. Zainal Anwar

MENGEMBANGKAN DEMOKRATISASI DESA. Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

PEMBELAJARAN/ PENDAMPINGAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT. Ceramah Tanya Jawab Curah Pendapat. - Idem. - Idem

MODUL PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT MODUL KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DASAR

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in Development (DRR-A)

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

LPF 8. LANGKAH 8 KONSULTASI PUBLIK 120 menit

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

Pemahaman Dasar tentang Partisipasi dan Fasilitasi Partisipatif

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

Panduan Pelatihan. Kepemimpinan Perempuan

BAGIAN-BAGIAN LAIN BAGAN ARUS ADVOKASI TERPADU

Membangun Ketrampilan Memfasilitasi

UU No. 6 Tahun 2014 kesatuan masyarakat hukum berwenang untuk mengatur dan mengurus

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

Mata Diklat :KOORDINASI & KOLABORASI Nama Diklat : DIKLAT KEPEMIMPINAN TK IV ANGKATAN91

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

PANDUAN WAWANCARA PENDAMPING LOKAL DESA PERUBAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43 TAHUN 2014 PERATURAN PEMERINTAH DAN UU NOMOT 6 TAHUN 2016

menerapkan model konsiderasi untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran dan

PILAR-PILAR KEBANGSAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERUMUSAN ISU STRATEGIS. 120 menit

PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

2

EVALUASI KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

SOP OFI BABAK FINAL BIDANG FARMASETIKA

Bagian-bagian Lain Bagan Arus Advokasi Terpadu

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

Review Hasil Hearing Dengan Eksekutif

UNIT 8 BAGAIMANA MEMBERDAYAKAN MGMP?

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI KELOMPOK TANI MASYARAKAT PEDULI HUTAN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

BAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dilihat sebagai bagian yang berdiri sendiri, tetapi sebagai satu kesatuan

PELAKSANAAN FORUM SKPD RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

PENGENTASAN KEMISKINAN MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

SATUAN ACARA TUTORIAL (SAT)

UNIT 1 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENGEMBANGAN KECAKAPAN HIDUP

90 menit MENGEMAS ISU ANAK DENGAN FRAMING DAN REFRAMING TUJUAN PERKIRAAN WAKTU PERLENGKAPAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KETERAMPILAN NEGOSIASI

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Lex Et Societatis Vol. V/No. 9/Nov/2017

Pencarian Bilangan Pecahan

KOTA TANGERANG SELATAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Transkripsi:

PB 1 Visi Undang-undang Desa

SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan dan demokratis 2. Mampu menjelaskan pemahaman tentang kedaulatan desa dalam kaitannya dengan azas pengakuan (rekognisi) dan pelaksanaan kewenangan (subsidiaritas) dalam kaitannya pengertian masyarakat berpemerintahan (Self Governing Community) dan pemerintahan lokal berskala desa (Local Self Government). 4 JP (180 menit) Waktu Metode Pemaparan, Diskusi pleno dan diskusi kelompok,tanya jawab Media Lebar tayang dan Bahan bacaan

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan, isolasi Proses Penyajian Aktivitas 1. Kelemahan Desa 1. Bukalah pertemuan dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi belajar bersama ini terkait dengan sub pokok bahasan tentang visi UU Desa 2. Mulailah menghidupkan kelas dengan mengajak peserta untuk berdiskusi, curah gagasan tentang kenyataan desa (sosial, ekonomi, budaya, alam, mata pencarian, konflik dan lainnya). Bantulah diskusi dengan panduan pertanyaan berikut; a. Ceritakan pandanganmu tentang desa? b. Apakah jenis pekerjaan yang ada di desa mencukupi kebutuhan hidup masyarakat desa? c. Apakah ada kecenderungan masyarakat desa untuk meninggalkan desa (pergi ke kota)? Kalau ada, mengapa? d. Apakah tata kelola desa cukup demokratis? Dari mana menilai desa cukup demokratis atau kurang demokratis? e. Apakah peserta pernah terlibat dalam proses pembangunan desa (musyawarah perencanaan, pengawasan pembangunan)? 3. Selesai diskusi, rangkumlah hasil diskusi kelompok kecil dengan menunjukkan hubungan sebab akibat dari jawaban-jawaban para peserta dan kenyataan kelemahan-kelemahan desa. 4. Tunjukkan kelemahan posisi (keberdaaan) desa dalam peraturan perundangan dan kebijakan sebelum UU Desa. Inti bagian ini fasilitator memperkenalkan cara analisa sosial yang sederhana dengan melemparkan pertanyaan berurutan untuk mengetahui hubungan sebab akibat. Pertanyaan bisa diubah mengikuti jawaban peserta. Lihat atau tayangkan lembar informasi no.1 SPB 1.1.

Aktivitas 2. Visi UU Desa 1. Tanyakan kepada peserta apa artinya visi 2. Jelaskan tentang arti visi desa dengan menggunakan jawaban peserta yang paling tepat atau yang mendekati tepat Visi desa adalah arah pandangan ke depan atau cita-cita desa yang dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah desa dan diperjuangkan melalui RKP Desa 3. Jelaskan visi yang diamanatka UU Desa sebagai konsekuensi pasal rekognisi (pengakuan) dan subsidiaritas dengan menempatkan dala kerangka pemahaman pengertian masyarakat berpemerintahan (Self Governing Community) dan pemerintahan lokal berskala desa (Local Self Government). 4. Bagikanlah satu kertas kosong (meta plan) kepada setiap peserta. Mintalah peserta dari ujung kiri untuk menghitung berurutan mulai 1 sampai dengan 6. Mintalah peserta untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor urut; a. Nomor 1 apa artinya desa Berdaulat? b. Nomor 2 apa artinya desa kuat? c. Nomor 3 apa artinya desa mandiri? d. Nomor 4 apa artinya desa adil? e. Nomor 5 apa artinya desa sejahtera? f. Nomor 6 apa artinya desa demokratis? Berikan waktu yang cukup kepada setiap peserta untuk membahas topik 5. Selanjutnya mintalah setiap peserta secara bergiliran membacakan jawabannya, sebelum menempelkan jawabannya di tempat yang bisa dilihat bersama (Bisa juga disusun di lantai). 6. Setelah selesai semua peserta membacakan jawabannya, buatlah rangkuman yang jelas tentang pengertian desa maju, kuat, mandiri, adil, sejahtera dan demokratis. 7. Tegaskan bahwa desa akan maju, kuat, mandiri, adil, sejahtera dan demokratis kalau desa berperan sebagai pelaku utama (subyek) dalam pembangunan.

SPB 1.2. Struktur UU Desa dan Identifikasi Potensi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan struktur UU Desa 2. Mampu mengidentifikasi potensi perubahan mendasar terkait implementasi UU Desa 3 JP (135 menit) Waktu Metode Curah pendapat, diskusi kelompok, paparan, tutorial Bahan Bacaan Media

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian Aktivitas 1 : Struktur UU Desa 1. Fasilitator menjelaskan tujuan dan proses yang hendak dicapai dalam Pokok Bahasan ini dengan menyinggung keberadaan Undang-undang Desa No.6 Tahun 2014 sebagai dasar perundangan menuju perubahan desa 2. Fasilitator menawarkan metode diskusi kelompok untuk mendiskusikan hal terkait dengan aspek perundang-undangan desa; Bagaimanakah praktek demokrasi di desa atau yang disebut dengan nama lain? Bagaimana praktek kewenangan desa atau yang disebut dengan nama lain dalam kaitannya dengan pemerintahan daerah dan pusat? Bagaimanakah praktek desa atau yang disebut dengan nama lain dalam mengurus aset desa? Fasilitator boleh menawarkan model lain kepada peserta untuk penggalian gagasan 3. Fasilitator mengajak tiap kelompok untuk memaparkan hasil diskusi kelompoknya dalam Pleno 4. Fasilitator memberikan kesempatan pada peserta (dari kelompok lain) untuk klarifikasi atau mempertajam temuan dari kelompok yang sedang presentasi. 5. Fasilitator memberikan respons terhadap hasil diskusi kelompok dengan mengacu pada perspektif UU Desa

Aktivitas 2 : Identifikasi Potensi Perubahan Desa 1. Fasilitator memberikan pemaparan tentang Sub-tema 5 perubahan mendasar yang ditawarkan oleh UU Desa. 2. Fasilitator menawarkan waktu jeda untuk ice breaking sebelum masuk diskusi lanjutan. 3. Fasilitator mengajak diskusi (brain storming) pleno untuk mendapatkan pemahaman atau gagasan peserta tentang optimalisasi perubahan desa. Aspek kehidupan desa yang mana saja yang berpeluang untuk dioptimalkan terkait dengan implementasi UU Desa? 4. Fasilitator memfasilitasi brainstorming sekaligus membuat klasifikasi atau kategorisasi pendapat peserta berdasarkan kedekatan gagasan. 5. Fasilitator mengakhiri sesi dengan menempatkan gagasan peserta tentang optimalisasi perubahan desa dalam bingkai spirit perubahan dalam Undang-undang Desa. 6. Fasilitator menutup dengan menyimpulkan beberapa isu yang menonjol selama proses berlangsung.

SPB 1.3. Implementasi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan arti ruang strategis implementasi UU Desa 2. Mampu menunjukkan contoh-contoh nyata potensi ruangruang strategis yang ada di desa 2 JP (90 menit) Waktu Metode Curah pendapat, tutorial, diskusi kelompok, paparan Media Lebar tayang dan Bahan bacaan

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan, isolasi Proses Penyajian 1. Bukalah pertemuan dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam sesi belajar bersama ini 2. Ajak partisipasi peserta dengan meminta untuk menjawab pertanyaan; a. Apa arti implementasi visi UU Desa? b. Apa yang dimaksud ruang strategis? 3. Kemudian mintalah peserta mengingat kembali pokok materi sebelumnya tentang visi UU Desa. Pokok penting dari langkah ini adalah menunjukkan bahwa visi adalah rumusan tentang cita-cita yang berupa ide atau gagasan. Implementasi adalah tindakan atau kegiatan untuk mewujudkan visi menjadi Visi yang baik hanya bisa dilihat dari tindakan (implementasi) desa membangun dan memberdayakan 4. Jelaskan arti ruang strategis implementasi UU Desa. Ruang strategis yang dimaksud adalah ruang terbuka yaitu peristiwa, tempat atau kesempatan dimana masyarakat desa bisa berdialog, bisa menyampaikan gagasan, saling menguatkan, mendukung gagasan tentang kepentingan masyarakat desa. Visi Desa = gagasan ideal Ruang Strategis Implementasi Prakarsa rakyat, Partisipasi pembangunan advokasi regulasi, ruang belajar media komunikasi Bisa digunakan bahan tayang SPB 1.2. 5. Ingatkan kembali secara ringkas tentang sistem (tahap) pembangunan desa; perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan.

6. Bagilah jumlah peserta ke dalam kelompok-kelompok kecil. Mintalah masing-masing kelompok mendiskusikan hal terkait ruang strategis implementasi UU Desa; a) Dalam sistem pembangunan desa, dimana tahap yang menentukan pembangunan desa akan berpihak pada masyarakat desa (pro people)atau tidak? b) Dimana masyarakat bisa terlibat, ikut menentukan arah pembangunan desa? c) Dimana ruang strategis untuk menentukan pembangunan desa yang berpihak pada kepentingan masyarakat desa? d) Mengapa ruang itu (pertanyaan c)dinilai strategis? 7. Mintalah setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi. Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menanggapi hasil temuan kelompok lain. 8. Akhiri sesi belajar bersama dengan memberikan tekanan pada pokok-pokok gagasan hasil temuan belajar bersama.