KETERAMPILAN NEGOSIASI
|
|
- Yuliana Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL 04 KETERAMPILAN NEGOSIASI 10 JP ( 450 menit) Pengantar Modul keterampilan negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil melakukan negosiasi. Standar Kompetensi Memahami dan terampil melakukan negosiasi. Kompetensi Dasar 1. Memahami keterampilan dasar negosiasi. Indikator Hasil Belajar: a. Menjelaskan keterampilan penguatan minimal; b. Menjelaskan keterampilan pelabelan emosi; c. Menjelaskan keterampilan mirroring; d. Menjelaskan keterampilan bertanya dengan akhiran terbuka; e. Menjelaskan keterampilan memberikan pesan I (saya); f. Menjelaskan keterampilan menciptakan jeda yang efektif; g. Menjelaskan keterampilan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond Ground Ala Socrates). NEGOSIATOR 39 HPP- LAT BINTARA FT.SABHARA
2 2. Menerapkan keterampilan dasar negosiasi. Indikator Hasil Belajar: a. Mensimulasikan keterampilan penguatan minimal; b. Mensimulasikan pelabelan emosi; c. Mensimulasikan keterampilan mirroring; d. Mensimulasikan keterampilaan bertanya dengan pertanyaan terbuka; e. Mensimulasikan keterampilan memberikan pesan I (saya); f. Mensimulasikan keterampilan menciptakan jeda efektif; g. Mensimulasikan keterampilan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (commond ground ala Socrates). Materi Pelajaran Pokok bahasan: Keterampilan dasar negosiasi. Sub pokok bahasan: 1. Keterampilan penguatan minimal; 2. Keterampilan pelabelan emosi; 3. Keterampilan mirroring; 4. Keterampilan bertanya dengan akhiran terbuka; 5. Keterampilan memberikan pesan I (saya); 6. Keterampilan menciptakan jeda yang efektif; 7. Keterampilan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond Ground Ala Socrates). Metode Pembelajaran 1. Ceramah. Metode ini digunakan pelatih untuk menjelaskan keterampilan negosiasi. NEGOSIATOR 40 HPP-LAT BINTARA FT. SABHARA
3 2. Tanya jawab. LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI Metode ini digunakan pelatih untuk menguji Indikator hasil belajar dan memberi penekanan isi/materi. 3. Diskusi. Metode ini digunakan pelatih untuk mendiskusikan materi tentang keterampilan negosiasi 4. Simulasi. Metode ini digunakan pelatih untuk mensimulasikan materi tentang keterampilan negosiasi Alat/media, bahan, dan Sumber belajar 1. Alat/media a. White board; b. LCD; c. Laptop; d. Laser point; e. Pengeras suara; f. Papan Flipcat. 2. Bahan: a. ATK; b. Kertas Flipcat. 3. Sumber belajar: a. Undang-Undang No.9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum (KMPDU); b. Undang-Undang No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM); c. Undang-Undang No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri); d. Undang-Undang No. 7 Tahun 2012 tentang Konflik Sosial; e. Perkabaharkam Tahun 2013 tentang Tata Cara Negosiasi; f. Modul Psikologi Massa dan Negosiator Pembentukan Bintara Tugas Umum Tahun NEGOSIATOR 41 HPP- LAT BINTARA FT.SABHARA
4 Kegiatan Pembelajaran 1. Tahap awal: 15 menit. a. Pelatih/instruktur memperkenalkan diri kepada para peserta pelatihan; b. Pelatih/instruktur melakukan pencairan (permainan, bernyanyi, kegiatan yang menarik); c. Pelatih/instruktur menyampaikan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar; d. Pelatih /instruktur menyampaiakan tagihan individu (rangkuman) dan tagihan kelompok (hasil diskusi). 2. Tahap inti: 425 menit. a. Pelatih/Instruktur menjelaskan materi tentang keterampilan negosiasi. b. Pelatih/Instruktur memberi kesempatan kepada peserta pelatihan untuk bertanya dan berkomentar terkait materi yang disampaikan. c. Pelatih/instruktur membagi peserta pelatihan menjadi 3 kelompok: 1) Kelompok 1 ditugaskan untuk membuat kasus yang penyelesaiannya menggunakan keterampilan penguatan minimal dan pelabelan emosi; 2) Kelompok 2 ditugaskan untuk membuat kasus yang penyelesaiannya menggunakan keterampilan mirroring dan bertanya dengan akhiran terbuka; 3) Kelompok 3 ditugaskan untuk membuat kasus yang penyelesaiannya menggunakan keterampilan memberikan pesan I (saya), menciptakan jeda yang efektif, dan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond Ground Ala Socrates). d. Pelatih/Instruktur memerintahkan masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusi dan mensimulasikan keterampilan negosiasi serta kelompok yang lain menanggapi. e. Pelatih/instruktur memerintahkan peserta pelatihan untuk mengumpulkan hasil diskusi. 3. Tahap Akhir: 10 menit. a. Penguatan materi. Pelatih/instruktur memberikan ulasan dan penguatan materi secara umum. NEGOSIATOR 42 HPP-LAT BINTARA FT. SABHARA
5 b. Cek penguasaan materi. Pelatih/instruktur mengecek penguasaan materi dengan bertanya secara lisan dan acak kepada peserta pelatihan. c. Learning point. Pelatih/instruktur merumuskan learning point/koreksi dan kesimpulan dari materi yang disampaikan kepada peserta latihan. Tagihan/Tugas Secara kelompok peserta pelatihan mengumpulkan hasil diskusi. Lembar Kegiatan Pelatih/instruktur membagi peserta pelatihan menjadi 3 kelompok dengan penugasan: 1) Kelompok 1 menyusun skenario penyelesaian kasus yang menggunakan keterampilan penguatan minimal dan pelabelan emosi, sekaligus mensimulasikannya; 2) Kelompok 2 menyusun skenario penyelesaian kasus yang menggunakan keterampilan mirroring dan bertanya dengan akhiran terbuka, sekaligus mensimulasikannya; 3) Kelompok 3 menyusun skenario penyelesaian kasus yang menggunakan keterampilan memberikan pesan I (saya), menciptakan jeda yang efektif, dan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond Ground Ala Socrates), sekaligus mensimulasikannya. Kasus disesuaikan dengan karakteristik wilayah masing-masing NEGOSIATOR 43 HPP- LAT BINTARA FT.SABHARA
6 Bahan Bacaan POKOK BAHASAN KETERAMPILAN NEGOSIASI 1. Keterampilan Penguatan Minimal Keterampilan penguatan minimal merupakan keterampilan seorang negosiator yang menunjukkan respon terhadap apa yang disampaikan oleh lawan bicara dengan cara memberikan kata-kata atau ucapan timpalan secara singkat, misalnya : oh ya.., benar..., baik..., iya pak. dsb. Contohnya : Lawan bicara: Istri saya telah meninggalkan saya, saya tidak punya pekerjaan, anak anak saya telah pergi. Saya ingin mati saja. Respon : Istri dan anak anak anda telah meninggalkan anda, anda tidak tahu apa yang harus dilakukan dan anda tidak yakin bahwa anda masih mau tetap hidup Alasannya : menekan isu yang telah diungkapkan oleh pelaku dengan bahasa kita. Hindari mengulangi kata kata pelaku, tapi ulangi dengan pemahaman bahasa kita sehingga pelaku merasa kita paham tentang yang dia ungkapkan. Keinginan pelaku adalah perhatian besar bagi negosiator, jika merasa tidak diperhatikan maka dia merasa tidak dipentingkan oleh kita. Pada hal situasi tidak ada waktu banyak, nada dan suara menunjukan pemahaman kita atas ungkapan pelaku nada dan tangggapan kita juga menunjukan emphati yang tinggi 2. Keterampilan Pelabelan Emosi. Keterampilan pelabelan emosi adalah keterampilan seorang negosiator untuk mengidentifikasi emosi yang dirasakan oleh lawan bicara. NEGOSIATOR 44 HPP-LAT BINTARA FT. SABHARA
7 Contohnya : Lawan bicara: pacarku telah meninggalkanku dan saya tidak tahu apa yang saya lakukan Respon : anda sepertinya merana dan bingung Subyek mungkin membenarkan atau mengkoreksi. Contoh : subyek ya saya merana/saya tidak merana, saya hanya tidak tahu apa yang saya lakukan. Apapun hal ini memberikan informasi penting bagi negosiator. Alasannya membiarkan pelaku melampiaskan emosinya dan kemudian kita memberikan lebel mengenai emosi yang tampak. Hal ini menunjukkan kepedulian kepada pelaku, meskipun kemudian disangkal/dikoreksi pelaku. Jangan sampai negosiator bilang anda sedang marah, tapi sampaikan tampaknya terdengar/seperti marah. 3. Keterampilan Mirroring. Keterampilan mirroring adalah keterampilan seorang negosiator untuk mengulang beberapa kata terakhir atau ide pokok yang disampaikan lawan bicara sehingga lawan bicara merasa direspon. Contoh: Lawan bicara : saya sakit dan lelah karena selalu ditekan. Respon Sikap Negosiator : : merasa ditekan ya a. Membiarkan si subyek untuk istirahat sejenak; b. Menghindarkan gaya mengintrogasi; c. Membangun kepercayaan; d. Mendapatkan pemahaman; e. Mengikuti secara verbal kemampuan arah pembicaraan subyek; f. Tidak harus mengendalikan percakapan Berguna jika kita belum tahu apa yang akan dikatakan atau belum tahu apa yang sebenarnya dikatakan, paling tidak kita mengikuti terus apa yang diungkapkan pelaku atau memberikan penekanan atas ucapan yang diulang ulang pelaku. Memberikan kesan kita membiarkan pelaku mengungkapkan perasaannya, atau tidak mengintrogasinya. NEGOSIATOR 45 HPP- LAT BINTARA FT.SABHARA
8 Contoh : jika kita ulang oh anda marah maka pelaku akan menambah informasi sambil mengiyakan apa yang kita respon ya saya marah karena ayah tidak memberikan mobil sedangkan saya sangat perlu mobil itu... (informasi baru) cara menyimpulkan juga tampak pada sikap pelaku. 4. Keterampilan Bertanya dengan Akhiran Terbuka. Keterampilan bertanya dengan akhiran terbuka adalah keterampilan seorang negosiator untuk memberikan pertanyaan yang tidak mengunci/menekan (menginterogasi) dan memberikan peluang seluas-luasnya kepada lawan bicara untuk sepenuhnya mengambil sikap dan keputusan sehingga lawan bicara merasa termotivasi untuk bercerita / berbicara. Contoh : Dapatkah anda menceritakan kepada saya lebih banyak lagi?, saya tidak mengerti apa yang baru anda katakan, coba ceritakan lagi. Dapatkah anda ceritakan lebih banyak lagi apa yang terjadi hari ini? Apa yang menjadikan anda berada disini hari ini? 5. Keterampilan Memberikan Pesan I (saya) Keterampilan memberikan pesan I (saya) adalah keterampilan seorang negosiator yang mampu memberikan pesan kepada lawan bicara tentang personalisasi sebagai seorang negosiator sehingga lawan bicara memahami apa yang dirasakan negosiator dan mau bersikap / berperilaku sesuai harapan negosiator. Contoh : Saya merasa frustasi ketika anda ngotot sementara saya berusaha membantu anda. Saya sedih anda mempunyai perasaan seperti itu mengenai hal tersebut. Mempersonalisasikan negosiator dan agar pelaku dapat memahami apa yang dirasakan negosiator. Misalnya Saya kuatir jika anda berteriak, saya tidak bisa mendengar apa yang anda katakan. Metode konfrontasi (kata tidak suka, kecewa, benci) tidak bisa dilakukan tanpa adanya hubungan komunikasi yang kuat antara pelaku dengan negosiator. Misalnya saya bukan tidak suka anda tapi saya tidak suka yg anda lakukan. 6. Keterampilan Menciptakan Jeda yang Efektif Keterampilan menciptakan jeda yang efektif adalah keterampilan seorang negosiator agar mampu menciptakan kondisi diam sejenak di tengah-tengah dialog, sehingga lawan bicara terdorong untuk bicara lagi mengisi kekosongan (diam) tersebut, sehingga tercipta dialog yang efektif bagi negosiator. NEGOSIATOR 46 HPP-LAT BINTARA FT. SABHARA
9 7. Keterampilan Menciptakan Landasan Kesepakatan dari Lawan Bicara (Commond Ground Ala Socrates). Keterampilan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond ground ala Socrates) adalah keterampilan seorang negosiator untuk mengawali / menciptakan suasana awal yang disepakati oleh lawan bicara sehingga menimbulkan rasa percaya kepada negosiator yang dapat dijadikan dasar dalam memperlancar kegiatan negosiator selanjutnya. Contohnya : Hadirin yang budiman setiap manusia menginginkan kesejahteraan dalam hidupnya. Kita hadir disini dengan niat utama mencapai sebuah kesepakatan yang akan berguna untuk kebaikan kita semua, benar bukan? Kata pembuka ini tentu akan dijawab atau dibenarkan oleh pihak pihak yang hadir. Hal ini disebut commond ground, yaitu sesuatu yang menjadi kesamaan antar kedua pihak dan dapat dijadikan landasan bahwa pada dasarnya selain memiliki perbedaan, kedua belah pihak memiliki kesamaan yang dapat dijadikan dasar untuk membangun rasa percaya. Dengam commond ground ini, maka pintu negosiasi sudah terbuka. Selanjutnya baru menuju dialog dari masing-masing tuntutan, tentang definisi kesejahteraan itu dan nantinya mengerucut pada sebuah konsesi. Jika anda bernegosiasi, atau bahkan berbicara apapun dengan orang lain dalam kehidupan keseharian, kurangilah bicara tentang selisih paham. Ini adalah rahasia negosiasi ala Socrates. Mulailah dengan menyetujui dan teruslah menyetujui dan selalulah menyetujui. Setujuilah terus dan kalau bisa, usahakan pada akhirnya menuju suatu tujuan yang sama. Jika ada perbedaan yang beda itu adalah cara, bukan tujuan. Tim Negosiator Polwan NEGOSIATOR 47 HPP- LAT BINTARA FT.SABHARA
10 Rangkuman Keterampilan negosiasi terdiri dari: 1. Keterampilan penguatan minimal; 2. Keterampilan pelabelan emosi; 3. Keterampilan mirroring; 4. Keterampilan bertanya dengan akhiran terbuka; 5. Keterampilan memberikan pesan I (saya); 6. Keterampilan menciptakan jeda yang efektif; 7. Keterampilan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond Ground Ala Socrates). Latihan 1. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan penguatan minimal! 2. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan pelabelan emosi! 3. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan mirroring! 4. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan bertanya dengan akhiran terbuka! 5. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan memberikan pesan I (saya)! 6. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan menciptakan jeda yang efektif! 7. Jelaskan dan berikan contoh keterampilan menciptakan landasan kesepakatan dari lawan bicara (Commond Ground Ala Socrates)! NEGOSIATOR 48 HPP-LAT BINTARA FT. SABHARA
TEKNIK DAN TAKTIK NEGOSIASI
MODUL 03 TEKNIK DAN TAKTIK NEGOSIASI 29 JP ( 1305 menit) Pengantar Modul teknik dan taktik negosiasi dibahas dengan tujuan agar peserta pelatihan memahami dan terampil menerapkan teknik dan taktik negosiasi.
Lebih terperinciPERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT
MODUL 05 PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT 4 JP (180 menit) PENGANTAR Pada bagian ini dibahas materi pengertian tentang perubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat serta pejabat yang berwenang
Lebih terperinciKEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI
MODUL 01 KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI 4 JP (180 menit) PENGANTAR Dalam bagian ini dibahas materi tentang kedudukan, peranan, ciri-ciri dan asas-asas administrasi
Lebih terperinciDASAR HUKUM,TINGKAT KEAMANAN, KECEPATAN DAN PENGGUNAAN NASKAH DINAS
MODUL 02 DASAR HUKUM,TINGKAT KEAMANAN, KECEPATAN DAN PENGGUNAAN NASKAH DINAS 4 JP (180 menit) PENGANTAR Dalam bagian ini dibahas materi tentang dasar hukum,tingkat keamanan,tingkat kecepatan penyampaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbicara sangat diperlukan untuk berkomunikasi lisan. Akan tetapi, apabila kegiatan berkomunikasi terjadi tanpa diawali keterampilan berbicara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. maupun pengamatan lapangan. Pada Bab ini peneliti akan menguraikan data
BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Analisis data merupakan bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk mengkaji data yang telah diperoleh peneliti dari para informan maupun pengamatan
Lebih terperinciPsikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Konseling Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 61033 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai Ketrampilan Dasar Konseling:
Lebih terperinciKita akan pergi untuk madu. Ayo, Beruang Kecil! Kita akan pergi untuk madu dan aku tahu ke mana.
Perburuan Madu Yang Besar Kita telah memakan madu kita. Kita telah memakan banyak. Sekarang kita tidak punya madu lagi di dalam pot madu kita. Pergilah dan dapatkan madu. Pergilah dan dapatkan lagi. Pergilah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2. Kelas/ Semester : V/ I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikn : SD N Percobaan 2 Kelas/ Semester : V/ I Mata Pelajaran Alokasi Waktu : Matematika : 2 x 35 menit A. Standar Kompetensi 1. Melakukan operasi hitung
Lebih terperinciPROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING
PROSES DAN TEKNIK-TEKNIK KONSELING Proses-proses konseling meliputi tahap awal, tahap pertengahan (tahap kerja), tahap akhir. Teknik-teknik konseling meliputi ragam teknik konseling, penguasaan teknik
Lebih terperinciMODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI. : Menjalin rapport dengan anak serta membuat peraturan-peraturan dengan
LAMPIRAN 1. Informed Consent 152 153 154 LAMPIRAN 2. Modul Psikoedukasi 155 MODUL PSIKOEDUKASI MENINGKATKAN REGULASI EMOSI PADA ANAK MENTAL RETARDASI Sesi 1 Tema Tujuan : ice breaking : Menjalin rapport
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
UNIT 5 9.1 Menyimpulkan pesan pidato/ ceramah/ khotbah yang didengar 10.1 Berpidato/ berceramah/ berkhotbah dengan intonasi yang tepat dan artikulasi serta volume suara yang jelas 15.1 Mengidentifikasi
Lebih terperinciTEKNIK INSTALASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
TEKNIK INSTALASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT 1. Pendahuluan Tugas Pokok Polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (4) Undang-undang Dasar 1945 mengatakan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciPROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
MODUL PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 4 JP (180 menit) Pengantar Dalam modul ini dibahas dasar keselamatan dan kesehatan kerja (perundang-undangan tentang keselamatan kerja), manfaat mengikuti
Lebih terperinciAngket 1 No Pernyataan SS S TS STS
Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat
Lebih terperinciBodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun
Bodoh Sekali Oleh: Ga Hyun Saya bernama Min Yoo, saya bersekolah di Sekolah Matahari. Saya mempunyai teman dekat bernama So Eun. Saya suka bermain dengan anak laki-laki. Saya tidak suka makan terlalu banyak.
Lebih terperinciMATERI DAN PROSEDUR. Pertemuan I : Pre-Session
MATERI DAN PROSEDUR Pertemuan I : Pre-Session 1. Sesi 1 : Penjelasan tentang program intervensi Tujuan : - Membuat partisipan paham tentang terapi yang akan dilakukan - Memunculkan motivasi pada diri partisipan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) 1 Nama Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V 2 Mata Pelatihan : Dinamika Kelompok 3 Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran / 2 sesi = 270
Lebih terperinciPENCATATAN LAPORAN KEUANGAN
MODUL 03 PENCATATAN LAPORAN KEUANGAN 8 JP ( 360 menit) Pengantar Dalam modul ini membahas tentang pencatatan beban dan pendapatan, jurnal penyesuaian, laporan keuangan, jurnal penutup, jurnal balik dan
Lebih terperinciBeberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp.
Beberapa Teknik Fasilitasi* *Mengacu pada bahan bacaan yang disusun Dani Wahyu Munggoro dan Budhita Kismadi atas budi baik Bp. Yando Zakaria Sasaran sesi ini : Peserta mengetahui ciri-ciri fasilitator
Lebih terperinciPelatihan Keterampilan Konseling dan Konseling Kelompok bagi Guru BK Kota Yogyakarta
Pelatihan Keterampilan Konseling dan Konseling Kelompok bagi Guru BK Kota Yogyakarta Oleh Sugiyanto 081326025221 Email/face book : sugiyanto@uny.ac.id atoksugiyanto@yahoo.com Konseling adalah jantunghatinya
Lebih terperinciMENGUNGKAPKAN PERASAANMU (Semuanya, Sekitar Naik, Turun), 15 Desember B. Apa yang dikatakan tentang Mengungkapkan Perasaanmu
Pelajaran 11 MENGUNGKAPKAN PERASAANMU Semuanya Sekitar, Naik, Turun 15 Desember 2012 1. Persiapan A. Sumber Matius 7:12 Yohanes 15:11 2 Samuel 6:14 Efesus 4:26-32 Yohanes 2:13-15 Matius 26:38 Mazmur 6:6,7
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Baleharjo Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri. SDN 1 Baleharjo terletak di lingkungan pedesaan yang jauh
Lebih terperinciKOPSTUK DAN TAJUK TANDA TANGAN
MODUL 03 KOPSTUK DAN TAJUK TANDA TANGAN 6 JP (270 menit) PENGANTAR Pada bagian ini dibahas materi tentang pengertian, bentuk kopstuk, susunan kopstuk dan penggunaan kopstuk jabatan dan kopstuk instansi.
Lebih terperinciModul ke: PENDIDIKAN ETIK. Komunikasi Efektif. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen
Modul ke: PENDIDIKAN ETIK Komunikasi Efektif Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pendahuluan Menjadi Pendengar Yang Baik Kekuatan Kata-kata
Lebih terperinciTEKNIK INSTALASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
TEKNIK INSTALASI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT 1. Pendahuluan Tugas Pokok Polri sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (4) Undang-undang Dasar 1945 mengatakan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
Lebih terperinciPENGERTIAN-PENGERTIAN, SIKLUS AKUNTANSI,PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI,ANALISIS TRANSAKSI DAN BASIS AKUNTANSI
MODUL 01 PENGERTIAN-PENGERTIAN, SIKLUS AKUNTANSI,PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI,ANALISIS TRANSAKSI DAN BASIS AKUNTANSI 2 JP (90 menit) Pengantar Dalam modul ini membahas tentang pengertian-pengertian yang berkaitan
Lebih terperinciKamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular
1 Kamar Kecil Merokok Agenda Telepon selular 2 Menjelaskan manfaat dari negosiasi yang efektif. Menjelaskan lima tahap negosiasi. Menekankan persiapan dan negosiasi berbasiskepentingan Menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbicara dalam hal ini menyampaikan pesan merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang utama dan yang pertama kali dipelajari oleh manusia dalam hidupnya
Lebih terperinciPengguna Lain BAB BAB 3 BAB 5. Hal 30. Berkontribusi di Wikipedia Bahasa Indonesia. Tambahan. Mengenalkan Diri. 75 Mengenalkan Diri
BAB 4 Berkolaborasi Hal 30 BAB 3 Berkontribusi di Wikipedia Bahasa Indonesia dengan Pengguna Lain BAB 5 Tambahan 75 Mengenalkan Diri 79 Halaman Pembicaraan Artikel 80 Halaman Pembicaraan Pribadi Mengenalkan
Lebih terperinciPB 1. Visi Undang-undang Desa
PB 1 Visi Undang-undang Desa SPB 1.1. Visi Perubahan Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mampu menjelaskan visi UU Desa tentang perubahan desa yang maju, kuat, mandiri, berkeadilan
Lebih terperinciModul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.
Modul ke: 09 Syaifuddin, Fakultas Ilmu Komunikasi Produksi Berita TV Wawancara Dalam Berita TV S.Sos, M.Si Program Studi Broadcasting http://www.mercubuana.ac.id Wawancara dalam Berita TV Wawancara dalam
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK,ATURAN PENCATATAN,SALDO NORMAL,KELOMPOK DAN BAGAN PERKIRAAN,FUNGSI-FUNGSI DAN PENCATATAN TRANSSAKSI KEUANGAN
MODUL 02 BENTUK-BENTUK,ATURAN PENCATATAN,SALDO NORMAL,KELOMPOK DAN BAGAN PERKIRAAN,FUNGSI-FUNGSI DAN PENCATATAN TRANSSAKSI KEUANGAN 4 JP (180 menit) Pengantar Dalam modul ini membahas tentang bentuk-bentuk
Lebih terperinciSATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I
SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1. Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei 2014
69 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama sekolah : SD NEGERI CIPETE 1 Mata pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Alokasi waktu : 2 x 35 Menit Pertemuan : 1 Hari/Tanggal : Sabtu, 17 Mei
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk memperoleh gambaran proses pembelajaran IPA. Menurut guru kelas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal Penelitian Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilakukan pengamatan langsung saat pembelajaran IPA dan kegiatan wawancara dengan guru
Lebih terperincic. Metode Curah Pendapat/Urun Pendapat/Brainstorming
Jenis-jenis Metode Pembelajaran a) Metode Ceramah Suatu cara menyajikan informasi atau bahan ajar/materi melalui penuturan. Keunggulannya, metode ini efektif untuk menyampaikan informasi bersifat penjelasan
Lebih terperinciTine A. Wulandari, S.I.Kom.
Tine A. Wulandari, S.I.Kom. Komunikasi verbal atau lisan yang efektif tergantung pada sejumlah faktor dan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kecakapan antarpribadi yang penting lainnya seperti komunikasi
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT. Ceramah Tanya Jawab Curah Pendapat. - Idem. - Idem
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1. Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan Tk III 2. Mata Diklat : Jejaring Kerja 3. Alokasi Waktu : 9 JP @ 45 menit 4. Deskripsi Singkat : Mata diklat ini membahas tentang
Lebih terperinciPenyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x : 7,2312
Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x 6.026 : 7,2312 Perhitungan: M+ 0.5 SD = 49,67 + 0.5 (7,2312) = 53,2856 M+1,5 SD = 49,67 + 1,5 (7,2312) = 60,5168 M+2,5
Lebih terperinciNegosiasi Bisnis. Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak. By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: ,
Negosiasi Bisnis Minggu-11: Agen, Konstituen, dan Khalayak By: Dra. Ai Lili Yuliati, MM, Mobail: 08122035131, Email: ailili1955@gmail.co.id Jumlah Pihak Dalam Negosiasi Negosiasi antar dua orang negosiator.
Lebih terperinciDilarang menggandakan sebagian atau seluruh Isi bahan ajar ini tanpa ijin tertulis dari Kapusdikmin Lemdikpol
Penulis : PENATA SURATNO dan PENDA Tk.I Hj KUSNAENI HERAWATI, SPd Editor : KOMPOL RUKIAH,A.Md 2013 Bahan Ajar Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan Polri Diterbitkan oleh : Pusat Pendidikan
Lebih terperinciPersahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36
Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun
Lebih terperinciMengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.
UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB II TAHAP PERTENGAHAN KONSELING
BAB II TAHAP PERTENGAHAN KONSELING A. Keterampilan Konseling Kegiatan konseling tidak berjalan tanpa keterampilan. Untuk menguasai beragam keterampilan konseling diperlukan praktek yang terus menerus.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak
LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia
Lebih terperinciSetelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi
Setelah mengikuti kegiatan belajar, diharapkan dapat : Menjelaskan pengertian KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan perbedaan KIP&K dg jenis komunikasi lain Menjelaskan tujuan KIP&K dlm pelayanan kes Menjelaskan
Lebih terperinciKD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca
KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan fase yang disebut Hall sebagai fase storm and stress (santrock, 2007 : 200). Masa remaja adalah masa pergolakan yang dipenuhi oleh konflik dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : SMK N 1 Puhpelem
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMK N 1 Puhpelem Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis Materi Pokok : Memahami hukum permintaan, penawaran Kompetensi Keahlian : Bisnis daring dan pemasaran Kelas/Semester
Lebih terperinciLampiran 1 PLAN OF ACTION. Nama : Ratna Connie N. NIM :
Lampiran 1 PLAN OF ACTION NO. KEGIATAN PENELITIAN DESEMBER JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul
Lebih terperinciKegiatan Sehari-hari
Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan
Lebih terperinciSmall Groups in Counseling and Therapy. Sigit Sanyata 07 Juni 2009
Small Groups in Counseling and Therapy Sigit Sanyata 07 Juni 2009 Konseling kelompok? Konseling kelompok? Kita perlu belajar Perubahan dalam konseling Perasaan Pikiran Perilaku Bahagia Konsep konseling
Lebih terperinciLAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN
LAMPIRAN A LEMBAR DATA PARTISIPAN Identitas Partisipan Nama (Inisial) : Tempat, Tanggal Lahir : Anak Ke : Agama : Status : Suku Bangsa : Pendidikan Terakhir : Profesi/ Pekerjaan : Alamat/ No Telepon :
Lebih terperinciUNIT 6: MENGEMBANGKAN PAKEM
UNIT 6: MENGEMBANGKAN UNIT 6: MENGEMBANGKAN Waktu : 660 menit A. PENGANTAR Setelah peserta memahami pengertian dan gambaran tentang pada unit 3, peserta dituntut membuktikan pemahaman itu melalui pembuatan
Lebih terperinciKomunikasi Interpersonal. Dwi Kurnia Basuki
Komunikasi Interpersonal Dwi Kurnia Basuki Definisi Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL. : Salehuddin, S.Pd. M.Si
BB03 RK16-RII.0 27 Mei 2015 LEMBAR PENGESAHAN KIT TUTORIAL Kode/NamaMatakuliah : IDIK 4500 / Tugas Akhir Program ( TAP ) Program Studi/Fakultas Pengembang Penelaah : PG PAUD : Salehuddin, S.Pd. M.Si :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi manusia normal, kegiatan berbicara merupakan suatu kegiatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagi manusia normal, kegiatan berbicara merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu dihadapkan pada berbagai
Lebih terperinciCAP DINAS. Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri.
MODUL 06 CAP DINAS 4 JP (180 menit) PENGANTAR Dalam bagian ini dibahas materi tentang pengertian, dan ketentuan penggunaan/pemakaian cap dinas di lingkungan Polri. KOMPETENSI DASAR Kompetensi Dasar. Memahami
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN PENGUNGKAP
INSTRUMEN PENELITIAN PENGUNGKAP LANDASAN ASPEK RELIGIUS SISWA Nama : Jenis kelamin : Kelas : Sekolah : Petunjuk Pengerjaan! 1. Berdoalah sebelum mengerjakan dan mengisi instrumen ini. 2. Sebelum mengisi
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN
INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada
Lebih terperinciMedia Relations. Wawancara Media. Anindita, S.Pd, M.Ikom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Public Relations
Media Relations Modul ke: Wawancara Media Fakultas Ilmu Komunikasi Anindita, S.Pd, M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Menjadi nara sumber di media merupakan suatu hal
Lebih terperinciMendengar Secara Aktif
Mendengar Secara Aktif Selama kursus ini, anda akan melihat bahwa pertanyaan (bagaimana merumuskan pertanyaan, bagaimana mengajukannya dan jenis pertanyaan apa yang diajukan) akan menjadi tema yang konstan.
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR POLISI PAMONG PRAJA
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL : 30 NO NAMA PROGRAM TUJUAN TARGET GROUP POKOK BAHASAN SUB POKOK BAHASAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia memerlukan manusia lain untuk memenuhi segala kebutuhan
Lebih terperinciMembangun Ketrampilan Memfasilitasi
Membangun Ketrampilan Memfasilitasi Fasilitasi menjelaskan proses membawa satu kelompok melalui cara pembelajaran, atau berubah dengan cara yang mendorong semua anggota kelompok tersebut, untuk berpartisipasi.
Lebih terperinciInterpersonal Communication Skill
MODUL PERKULIAHAN Interpersonal Communication Skill Introduksi Umpan Balik dan Membujuk Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Bidang Studi Advertising and Marketing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru berperan penting dalam proses pendidikan anak di sekolah, bagaimana guru mengajar, berperilaku dan bersikap memiliki pengaruh terhadap siswanya (Syah, 2006). Biasanya,
Lebih terperinciKetrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan
. Sesi Kedua Ketrampilan Memfasilitasi dan Mendengarkan Handout Akatiftas 1 : MENDENGARKAN dan BERBICARA: SANDIWARA (1 jam) Topik Yang Mungkin: Bercerita tentang pengalaman memancing yang paling berkesan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di M.Ts. Tarbiyatul Islamiyah (Taris) Lengkong yang letaknya di Desa Lengkong, Batangan, Pati, Jawa Tengah. M.Ts. ini berstatus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita
Lebih terperinci: PETUNJUK PENGISIAN SKALA
65 No : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Sebelum menjawab pernyataan, bacalah secara teliti 2. Pada lembar lembar berikut terdapat pernyataan yang membutuhkan tanggapan Anda. Pilihlah salah satu tanggapan yang
Lebih terperinci05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1
05. MEMBUAT CERITA KOMIK KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1 KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 2 Komik = Cerita + Gambar PENDAHULUAN Komik Intrinsik Ekstrinsik Jiwa Komik Tema Cerita Plot Penokohan
Lebih terperinciALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN METODE PENGUKURAN
MODUL ALAT UKUR ELEKTRONIKA DAN METODE PENGUKURAN 24 JP (1080 menit) Pengantar Dalam modul ini dibahas materi tentang Alat Ukur Elektronika dan Metode Pengukuran yang meliputi pendahuluan, multi meter,
Lebih terperinciSEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV
SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV Rancang Bangun Pembelajaran Mata Diklat; Rencana Pembelajaran; Bahan Ajar; Bahan Tayang. PUSDIKMIN LEMDIKLAT http://www.pusdikmin.com Diklat Kepemimpinan
Lebih terperinciKeberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.
Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang
Lebih terperinciBAB IV PROSES, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kecamatan klambu dengan nomor telefon (0292) SMA N
BAB IV PROSES, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Latar Penelitian 1. Profil SMA Negeri I Godong di Klambu SMA N I Godong di Klambu terletak di Jalan Terkesi no 1 kecamatan klambu 58154 dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian komunikasi antar pribadi Komunikasi antar pribadi merupakan proses sosial dimana individu-individu yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo,
Lebih terperinciBab 1. Awal Perjuangan
Bab 1 Awal Perjuangan Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sangat penting untuk dipelajari. adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi sehari-hari adalah bahasa. Bahasa dapat berbentuk bahasa lisan maupun bahasa tulis. Pada umumnya dalam bidang pendidikan,
Lebih terperinciPANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA
PANDUAN PENYELESAIAN KOMPLAIN, KELUHAN ATAU PERBEDAAN PENDAPAT PASIEN DAN KELUARGA A. PENGERTIAN Marah adalah perasaan seseorang akibat pengalaman yang tidak memuaskan atau mengganggu. Luapan tersebut
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Fisika : XI/2 : Karakteristik Gelombang Mekanik : 1 X 3 Jam Pelajaran A. Kompetensi Inti KI 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berpikir ilmiah merupakan kegiatan berpikir yang sistematis dan teratur berdasarkan prosedur tertentu. Bahasa merupakan sarana berpikir. Manusia dapat berpikir
Lebih terperinciBAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR
LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6
Lebih terperinciKONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam
KONFLIK DALAM KELOMPOK. Sepanjang individu berinteraksi dengan individu lain, konflik tidak mungkin terhindarkan. Konflik dapat terjadi dalam menentukan suatu tujuan atau dalam menentukan metode yang akan
Lebih terperinciSILABUS TEMATIK KELAS I
SILABUS TEMATIK KELAS I Tema 6 Subtema 1 Mata PPKN Bahasa Indonesia : Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri : Lingkungan Rumahku 3.2 Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL. Oleh Supartinah, M.Hum.
PENGEMBANGAN PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BAHASA DI SD BERBASIS BUDAYA LOKAL Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Budaya dapat diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir,
Lebih terperinciPENGERTIAN-PENGERTIAN, ENTITAS PELAPORAN,PERIODE LAPORAN, KOMPONEN LAPORAN BMN DAN UNIT AKUNTANSI INSTANSI
MODUL 01 PENGERTIAN-PENGERTIAN, ENTITAS PELAPORAN,PERIODE LAPORAN, KOMPONEN LAPORAN BMN DAN UNIT AKUNTANSI INSTANSI 2 JP (90 menit) Pengantar Dalam modul ini membahas tentang pengertian-pengertian, entitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia guru lebih sering menggunakan metode kombinasi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Saran atau masukan untuk penyempurnaan Buku IS Akademik yang akan datang sangat dihargai. ..., 29 November 2006 Penyusun APSI PUSAT
KATA PENGANTAR Tugas pengawas sekolah diantaranya melaksanakan pembinaan dan penilaian teknik dan administratif pendidikan terhadap sekolah yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas ini dilakukan melalui pemantauan,
Lebih terperinciSISTEM MANAJEMEN KINERJA ANGGOTA POLRI
MODUL SISTEM MANAJEMEN KINERJA ANGGOTA POLRI 1. PENGANTAR Umum Manajemen Kinerja merupakan aktivitas untuk memastikan bahwa tujuan organisasi secara konsisten dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Lebih terperinciMETODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*
METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* Hartono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id Pemilihan metode pengenalan bahasa untuk anak usia dini perlu memperhatikan
Lebih terperinciKegemaran 15. Bab 2. Kegemaran
Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat
Lebih terperinciKETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I
KETERAMPILAN PEMIMPIN KELOMPOK S I T I R O H M A H N U R H A Y A T I Kategori Keterampilan Kepemimpinan 1. Keterampilan reaksi Yaitu keterampilan untuk menanggapi, yang menjadikan pemimpin mudah untuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas VII G dan VII C SMP Negeri 9 Salatiga yang memiliki keterampilan sosial rendah yang masing-masing berjumlah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup ( K3LH )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas / Semester : Produktif Pemasaran : X / I Pertemuan ke : 1 s.d. 7 Alokasi waktu : : 14 X 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan Keselamatan, Kesehatan
Lebih terperinci