APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU. Sandra 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

Jurnal EKSPONENSIAL Volume 4, Nomor 1, Mei 2013 ISSN

BAB 3 PENGEMBANGAN TEOREMA DAN PERANCANGAN PROGRAM

SKRIPSI ANALISIS PENGELOMPOKKAN KECAMATAN DI KODYA SURABAYA BERDASARKAN VARIABEL-VARIABEL KEPENDUDUKAN, KESEHATAN DAN PENDIDIKAN

Prediksi Pergerakan Harga Saham Pada Bank Terbesar Di Indonesia Dengan Metode Backpropagation Neural Network

Analisis Faktor Faktor Yang Berpengaruh Pada Loyalitas Pelanggan Dengan Mengunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Untuk Pengambilan Keputusan Hotel XYZ

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Hopfield

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia. Buah-buahan memiliki tingkat permintaan yang tinggi.

MATERI DAN METODE. Cara Pengambilan Data

METODOLOGI PENELITIAN

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Bentuk bunga, buah muda, buah siap panen dan buah manggis siap dikonsumsi (Nasution 2006).

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

BAB 2 LANDASAN TEORI

DETEKSI JENIS KAYU CITRA FURNITURE UKIRAN JEPARA MENGGUNAKAN JST BACKPROPAGATION

PERANCANGAN ALGORITMA BELAJAR JARINGAN SYARAF TIRUAN MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

oleh seperangkat variabel X, maka persamaan di atas dinamakan persamaan struktural, dan modelnya disebut model struktural.

APLIKASI DISCOUNTED CASH FLOW PADA KONTROL INVENTORY DENGAN BEBERAPA MACAM KREDIT PEMBAYARAN SUPPLIER

ANALISIS TRANSPORTASI DAN INSTALASI RIGID RISER PADA SISTEM FREE STANDING HYBRID RISER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN ALGORITMA PARTICLE SWARM OPTIMIZATION DAN REGRESI PADA PERAMALAN WAKTU BEBAN PUNCAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

Dika Dwi Muharahman*, Nurul Gusriani, Elis Hertini. Departemen Matematika, Universitas Padjadjaran *E mail:

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

IDENTIFIKASI VARIETAS UNGGUL BENIH KEDELAI BERDASARKAN WARNA DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

BAB III METODE PENELITIAN. menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian ini.

Architecture Net, Simple Neural Net

PENDUGAAN MUTU FISIK BIJI JAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN CITRA DIGITAL DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

SISTEM PENGENALAN KARAKTER DENGAN JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA PERCEPTRON

Modifikasi Hydrograf Satuan Sintetik Nakayasu Sungai Cisangkuy Dengan Metoda Optimasi

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

III. METODOLOGI PENELITIAN

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER PERCEPTRON PADA APLIKASI PRAKIRAAN CUACA

PERBANDINGAN ANTARA MODEL NEURAL NETWORK DAN MODEL DUANE UNTUK EVALUASI KETEPATAN PREDIKSI WAKTU KERUSAKAN SUATU KOMPONEN

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

PEMUTUAN BUAH CABAI MERAH BESAR (Capsicum Annuum L.) MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PETA KENDALI R ADAPTIF SEBAGAI ALTERNATIF PETA KENDALI R SHEWHART DALAM MENDETEKSI PERGESERAN KECIL PADA VARIANS

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MENGENALI TULISAN TANGAN HURUF A, B, C, DAN D PADA JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA

PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN METODE MOMENT INVARIANT DAN JARINGAN SYARAF RADIAL BASIS FUNCTION (RBF)

Penerapan Multivariate Exponentially Weighted Moving Average Control Chart Pada Proses Pembuatan Boiler di PT. ALSTOM ESI Surabaya

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

PENDUGAAN TINGKAT KEAMANAN JAGUNG DENGAN MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGENALAN HURUF DAN ANGKA PADA CITRA BITMAP DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE PROPAGASI BALIK

HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN DENGAN INTEGER PROGRAMMING

Generalisasi rata-rata (%)

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Pengenalan Aksara Lampung Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

PENGEMBANGAN ALGORITMA PEMUTUAN EDAMAME MENGGUNAKAN PENGOLAHAN CITRA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DEDY WIRAWAN SOEDIBYO

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KUALITAS AIR BERSIH PDAM KOTA PALU MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

IDENTIFIKASI TINGKAT KETUAAN DAN KEMATANGAN PEPAYA (Carica papaya L.) IPB 1 DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

Kompleksitas Algoritma Quick Sort

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi besar dalam

Jaringan Syaraf Tiruan Menggunakan Algoritma Backpropagation Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran (Studi Kasus DiKota Padang)

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Integral dan Persamaan Diferensial

MENGENALI FUNGSI LOGIKA AND MELALUI PEMROGRAMAN PERCEPTRON DENGAN MATLAB

PENGENALAN POLA HURUF ROMAWI DENGAN JARINGAN SARAF TIRUAN PERSEPTRON LAPIS JAMAK

IV. METODOLOGI A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN B. ALAT DAN BAHAN C. METODE PELAKSANAAN MAGANG

BAB III METODOLOGI DAN PERBANDINGAN METODA

PERBEDAAN KEPUTUSAN MEMBELI NETBOOK DENGAN KEPUTUSAN MEMBELI NOTEBOOK

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

BAB 1 PENDAHULUAN. datang berdasarkan keadaan masa lalu dan sekarang yang diperlukan untuk

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

TOLERANSI UNJUK PENGENALAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENAMBAHAN DERAU DAN SUDUT PUTARAN TERHADAP POLA KARAKTER TULISAN TANGAN JENIS ANGKA

PELATIHAN FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA DENGAN METODE SELEKSI TURNAMEN UNTUK DATA TIME SERIES

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. BAB I PENDAHULUAN

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION UNTUK MENGENALI MOTIF BATIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

PERKIRAAN PENJUALAN BEBAN LISTRIK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILENT BACKPROPAGATION (RPROP)

Seminar Nasional Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri 2017 ISSN ITN Malang, 4 Pebruari 2017

Diterima 30 Januari 2014, direvisi 26 April 2014 ABSTRAK

PENERAPAN REGRESI COX DAN REGRESI PARAMETRIK UNTUK ANALISIS SURVIVAL PASIEN JANTUNG MENGGUNAKAN R SOFTWARE

Transkripsi:

Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PENDUGAAN MUTU MANGGA SEGAR SECARA NON-DESTRUKTIF Sandra 1) 1) Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Andalas Padang ABSTRACT The objective of this study was to estimate grade of mango with artificial neural network. There are three grade of mango: grade I, grade II and grade III. Each grade consists of 40 samles. The Artificial Neural Network consists of three model; first model: 3 inut, second model: 5 inut and third model: 7 inut. Each of models consists of three oututs with 1000, 2500, and 5000 iteration, and 3, 5, and 7 hidden layers. The result of this study show that the accuracy of artificial neural network in grade of mango: (1) the first model 60% - 100%; (2) the second model 90% and (3) the third model 90 %. The conclusion of this study is the artificial neural network can redict the grade of mango and the best model is the third model. Keywords: Mango, grade, artificial neural network PENDAHULUAN Mangga meruakan komoditas hortikultura yang banyak digemari tidak hanya didalam negeri tetai juga ada masyarakat luar negeri. Mangga memunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga aabila dikembangkan dengan baik akan mamu meningkatkan endaatan etani serta mendukung erkembangan industri dan eksor. Salah satu tahaan dalam asca anen buah-buahan yang erlu mendaat erhatian adalah sortasi, yaitu suatu roses emisahan berdasarkan satu atau beberaa kriteria misalnya berdasarkan ukuran, berat, warna dan lain sebagainya. Parameter-arameter ini meruakan sifat fisik roduk yang berhubungan dengan faktor mutu. Selain itu ukuran buah yang seragam akan memudahkan dalam roses engemasan untuk transortasi. Di tingkat etani umumnya sortasi mutu mangga hanya dilakukan secara visual berdasarkan aroma dan engalaman (subjektif), sehingga menghasilkan roduk yang beragam karena keragaman manusia, kelelahan dan erbedaan ersesi tentang sifat fisik dari roduk yang disortasi, maka untuk mengatasi hal tersebut dierlukan suatu metode dan alat bantu untuk mensortasi mangga secara teat. Untuk itu dierlukan teknologi enanganan asca anen yang lebih ceat dengan tingkat kesalahan yang rendah untuk mengganti metoda manual yang dilakukan selama ini. Salah satu alternatif teknologi yang daat digunakan adalah engolahan citra, metoda citra ini meruakan metoda kuantitatif secara non-destruktif (tana merusak bahan) (Gao and Tan 1996.; Jain. et al. 1995) Jaringan syaraf tiruan meruakan sebuah struktur komutasi yang dikem bangkan dari roses sistem jaringan syaraf biologi di dalam otak (Patterson. 1996; Kleforrs. 1998). Pada dasarnya jaringan syaraf tiruan terdiri dari beberaa laisan noda yaitu laisan inut, satu atau lebih laisan terselubung dan laisan outut. Unit komutasi yang aling sederhana dalam setia laisan disebut noda dan terhubung satu sama lain (kleforrs. 1998). Keuntungan dari metode jaringan syaraf tiruan adalah daat membangun fungsi non linier dan hanya memerlukan data masukan dan keluaran tana mengetahui dengan jelas roses dalam jaringan (Gunayanti, 2002; Subiyanto. 2001; Suharyanto. 1997; 66

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (Aril 2005) 66-72 Kleforrs 1998). Hal ini cocok diterakan ada data citra. Penelitian ini bertujuan untuk Merancang arsitektur jaringan syaraf tiruan yang sesuai untuk menduga mutu mangga, berdasarkan data citra dan Memelajari engaruh data engolahan citra terhada mutu mangga. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan ada bulan Setember 2004. Data yang digunakan berasal dari enelitian Gunayanti (2002).tentang Pemutuan (grading) Buah Mangga (Mangifera indica L) Berdasarkan Sifat Fisik Permukaan Buah Menggunakan Pengolahan Citra. Samel mangga digunakan ada mutu I, mutu II dan mutu III, masing-masing 40 buah. Alat yang digunakan dalam enelitian tersebut adalah 1 set alat citra digital (kamera CCD, komuter, lamu), timbangan, jangka sorong. Pengambilan citra. Data yang didaat adalah nilai indek R, G, B, dan komonen tekstur ermukaan kulit mangga. Ruang Lingku Penelitian Dalam menentukan mutu buah seringkali menjadi masalah dan sangat sulit menetakan-nya. Jaringan syaraf tiruan tidak memerlukan model matematis tai hanya memerlukan data dari masalah yang akan diselesaikan, dengan kata lain informasi disamaikan melalui data. Penelitian ini dibatasi ada roses endugaan mutu dari mangga. Data inut berasal dari data engolahan citra (R, G, B), luas area dan komonen tekstur. Outut sistem adalah mutu mangga, yaitu mutu I; mutu II dan mutu III. Pendugaan mutu mangga daat dijadikan salah satu arameter dalam sortasi dan engemasan. Metode Pengembangan Model Sistem jaringan syaraf tiruan akan menggunakan data hasil engukuran dengan citra sebagai masukan dan akan mengolahnya sehingga menghasilkan keluaran berua mutu buah mangga. Jaringan syaraf tiruan yang dikembangkan adalah jaringan syaraf tiruan laisan jamak yang terdiri dari tiga laisan yaitu laisan inut/masukan, laisan tersembunyi dan laisan keluaran. Laisan inut adalah (X1, X2, X3, Xn) antara lain data dari engolahan citra. Sedangkan laisan outut/keluaran adalah mutu buah mangga yaitu mutu I; mutu II dan mutu III. Jumlah laisan tersembunyi akan ditentukan ada training (elatihan) dan validasi berdasarkan kesalahan ada saat training (elatihan) dan validasi. Algorithma elatihan/training jaringan syaraf tiruan yang digunakan adalah backroagation, dan untuk memerbaiki kinerja jaringan syaraf tiruan ditambahkan konstanta momentum (δ) serta konstanta embelajaran (α). Model yang diakai ada enelitian ini terdiri dari 3 model yaitu: 1. Model I yaitu model JST yang terdiri dari 3 buah masukan (inut) hasil engolahan citra R, G, B (red, green, blue) dengan 3 keluaran mutu I, II dan III. 2. Model II yaitu model JST yang terdiri dari 5 buah inut data non-destruktif meliuti hasil engolahan citra R, G, B (red, green, blue),berat dan luas dengan 3 buah keluaran mutu I, mutu II dan mutu III. 3. Model III yaitu model JST yang terdiri dari 7 buah masukan (inut) data non-destruktif dan data destruktif meliuti hasil engolahan citra R, G, B (red, green, blue),berat, luas dan komonen tekstur (contras, homogen, energy dan entroy) dengan 3 buah keluaran mutu I, mutu II dan mutu III. 67

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (Aril 2005) 66-72 R Outut G Outut B Outut Gambar 1. Arsitektur jaringan syaraf tiruan model I. Algorithma elatihan backroagation adalah sebagai berikut: 1. Inisialisasi Pembobot Mula-mula embobot diilih secara acak, kemudian setia sinyal inut diberikan ke dalam noda ada laisan inut, lalu sistem akan mengirim sinyal ke noda ada laisan terselubung selanjutnya 2. Perhitungan nilai aktivasi Setia noda ada laisan terselubung, dihitung nilai net inutnya dengan cara menjumlahkan seluruh hasil erkalian antara noda inut dengan embobotnya sesuai dengan ersamaan berikut: dimana: = indeks asangan inutoutut yang diilih dari set elatihan NetL = net inut dari noda ke-i i NetL i O( L 1) = jwij ada laisan L yang berhubungan dengan contoh ke- O ( L 1 ) j = outut noda ke-j ada laisan L dikurangi 1 (L-1) berhubungan dengan contoh ke- Wij = embobot yang menghubungkan noda ke-j ada laisan (L- 1) dengan noda ke-i ada laisan L 3. Perbaikan Nilai Pembobot ( (Weight) Nilai aktivasi merambat menuju laisan di deannya seerti roses di atas samai laisan outut tercaai. Nilai outut dari setia noda ada laisan outut hasil erhitungan jaringan syaraf tiruan dibandingkan dengan nilai target. Galat dihitung berdasarkan hubungan antara nilai outut jaringan dengan nilai target yang dihitung sesuai dengan ersamaan berikut: E dimana: E = nilai galat asangan ke- O = nilai outut noda ke-i i untuk asangan ke- T = nilai taget ke-i ada i = ( O T i i asangan ke- Laju elatihan atau learning rate harus diilih antara 0 samai 0,9. laju elatihan menentukan keceatan elatihan samai jaringan syaraf tiruan mencaai keadaan otimal. Prinsi dasar algorithma Backroagation adalah memerkecil galat hingga mencaai minimum global. 4. Pengulangan (iterasi) Keseluruhan roses dilakukan ada setia contoh dan setia iterasi samai sistem mencaai keadaan otimum. Iterasi tersebut mencaku emberian contoh asangan inut dan outut, erhitungan nilai aktivasi dan erubahan nilai embobot (weight) ) 2 68

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (Aril 2005) 66-72 Analisis s Data Analisis meliuti enghitungan ratarata nilai intensitas warna objek (R,G,B), engukuran tekstur dilakukan dengan menggunakan emat features yang dierkenalkan oleh Harick dan kawankawan ada tahun 1973. emat features tersebut adalah energy, Contrast, Homogenity dan Entroy. Nilai-nilai ini dijadikan sebagai data inut. Data ada JST dibagi dalam dua bagian yaitu data untuk uji training (elatihan) dan data validasi. Training terdiri dari 2/3 bagian mangga yaitu sebanyak 24 data. Validasi terdiri dari 1/3 bagian data yaitu 10 data. Kinerja JST dinilai berdasarkan nilai RMSE (root mean square error) ada roses generalisasi terhada contoh data inut-outut baru. Persamaan RMS Error: RMSError ( a) n = nilai rediksi jaringan syaraf tiruan a = nilai aktual yang diberikan n = jumlah contoh ada data validasi Pemanfaatan sistem Sistem ini akan daat digunakan sebagai otak alat sortasi yang berdasarkan ukuran, warna dan tekstur ermukaan kulit, dengan menggunakan data citra sebagai masukan dan keluaran mutu mangga. Validasi model Validasi dilakukan sebagai roses engujian kinerja atau keteatan rediksi JST (keakuratan) terhada contoh yang diberikan selama roses elatihan. Pada roses Validasi, setelah model diberikan elatihan, maka model diuji dengan data yang lain, ini dimaksudkan sejauh mana model daat memrediksi nilai-nilai keluaran dari nila-nilai masukan yang diberikan. Validasi model dirumuskan dengan ersamaan: = A Validasi (%) = X100% B n 2 A = Jumlah data hasil endugaan yang sama dengan target. B = Jumlah data target HASIL DAN PEMBAHASAN Penggunaan JST ini dibagi menjadi dua bagian melakukan elatihan dan validasi. Data dibagi dua kelomok yaitu data untuk elatihan (training) dan data validasi. Set data yang digunakan untuk analisa JST meruakan contoh asangan target keluaran dan arameterarameter masukan. Pada enelitian ini asangan target keluaran berua bilangan biner yang berbentuk vektor untuk nilai keluaran tia mutu mangga. Bilangan biner untuk enentuan mutu tersebut adalah : (1,0,0) untuk mutu I; (0,1,0) mutu II; (0,0,1) mutu III. Set data yang digunakan dalam elatihan harus mencaku nilai maksimum dan nilai minimum untuk tiatia arameter keluaran dan masukan Penentuan konstanta elatihan dan konstanta momentum dilakukan dengan metode trial and error, menghasilkan konstanta momentum 0,9 dan laju embelajaran 0,9; nilai aktivasi adalah 1 (Gambar 2). Pada ermulaan elatihan nilai bobot yang diberikan ada sistem adalah nilai bobot yang berasal dari bilangan acak (random). Selama roses elatihan didaat RMS Error serta erubahan nilai embobot untuk tia iterasi ada setia simul JST. Nilai RMS Error terendah serta nilai embobot terakhir diguna-kan untuk endugaan ada validasi. a. Jaringan Syaraf Tiruan Model I dengan Inut Data Citra JST Model I menggunakan data R,G,B sebagai inut, dengan 3 outut. Setelah dilakukan elatihan maka didaat nilai RMS Error model I ada Tabel 1. 69

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (Aril 2005) 66-72 Tabel 1. RMS Error Jaringan Syaraf Tiruan Model I Laisan RMS Error ada Iterasi Tersembuny i 1000 2500 5000 3 0,0621 0,0567 0,0542 5 0,0597 0,0573 0,0548 7 0,0591 0,0568 0,0543 laisan tersembunyi 3 dengan iterasi 5000 dan 1000, disini terlihat bahwa jumlah iterasi berengaruh terhada nilai RMSE ada laisan tersembunyi yang sama dimana makin besar iterasi makin kecil nilai RMSEnya. Untuk engujian kinerja JST, setelah elatihan maka dilakukan validasi. Hasil validasi meruakan besarnya akurasi rediksi, terlihat ada Tabel 2. Dari Tabel 1 terlihat nilai RMS Error terkecil dan terbesar terdaat ada Gambar 2. Tamilan rogram JST emutuan mangga. Tabel 2. Kesalahan Prediksi JST (%) Model I Mutu mutu I mutu II mutu III Jenis kesalahan Prediksi Iterasi 1000 Iterasi 2500 Iterasi 5000 3 5 7 3 5 7 3 5 7 40 30 30 0 40 10 30 20 0 Salah klasifikasi 10 20 20 30 10 10 20 10 10 30 30 30 10 10 20 40 10 0 Salah klasifikasi 10 10 10 0 0 0 0 0 0 20 20 20 20 0 0 10 0 10 Salah klasifikasi 10 0 0 10 10 10 10 10 10 70

Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan (Sandra) Tabel 2. terlihat JST daat memrediksi lebih dari searo samel dengan teat dengan kesalahan 40%, untuk mutu II dengan laisan tersembunyi 7 itersai 5000 JST daat memrediksi 100%. Kesalahan rediksi JST terdiri atas dua bagian ertama tidak, dan salah klasifikasi, salah klasifikasi mutu I ke mutu II; mutu II ke mutu III dan yang mutu III dirediksi mutu II. b. Jaringan Syaraf Tiruan Model II dengan 5 Inut Model II menggunakan 5 inut.data yaitu R,G,B, berat dan luas. Nilai RMS Error JST Model II ada Tabel 3. nilai RMS Error terkecil 0,0222 terdaat ada iterasi 5000 laisan 7. dan nilai RMS Error terbesar 0,0337 ada iterasi 1000 dengan laisan tersembunyi 5. Tabel 3. RMS Error Jaringan Syaraf Tiruan Model II Laisan RMS Error ada Iterasi 1000 2500 5000 3 0,0336 0,0269 0,0248 5 0,0337 0,0258 0,0244 7 0,0328 0,0250 0,0222 JST model II untuk mutu I daat memrediksi mutu mangga 100%, sedangkan untuk mutu II dan mutu II rediksinya mencaai 90% (Tabel 4). Kesalahan ada mutu II sebagian besar tidak sedangkan ada mutu III semua kesalahan adalah salah klasifikasi terjadi ada setia laisan tersembunyi. Jaringan syaraf tiruan model III terdaat 9 inut data meliuti R,G,B,berat, luas dan komonen tekstur (contras, homogen, energy dan entroy). Tabel 5. RMS Error Jaringan Syaraf Tiruan Model III Laisan RMS Error ada Iterasi 1000 2500 5000 3 0,0347 0,0216 0,0199 5 0,0275 0,0192 0,0180 7 0,0300 0,0206 0,0186 Nilai RMS Error jaringan syaraf tiruan Model III dalam memrediksi mutu mangga daat dilihat ada Tabel 5. nilai RMS Error terkecil 0,0180 terdaat ada iterasi 5000 dengan laisan tersembunyi 5. dan nilai RMS Error terbesar 0,0347 iterasi 1000 laisan tersembunyi 3. Akurasi rediksi dari validasi model III ada Tabel 6. Untuk semua iterasi tidak ada terjadi kesalahan rediksi dengan kata lain bahwa jaringan syaraf tiruan daat memrediksi 100% mutu mangga sesuai dengan inut yang diberikan, kecuali untuk iterasi 1000 laisan 5 10% salah klasifikasi untuk mutu III, Tabel 4. Kesalahan Prediksi JST (%) Model II Mutu mutu I mutu II mutu III Jenis kesalahan Prediksi Iterasi 1000 Iterasi 2500 Iterasi 5000 3 5 7 3 5 7 3 5 7 Salah klasifikasi 0 10 0 0 10 10 0 10 10 Salah klasifikasi 0 0 0 10 0 0 0 0 0 Salah klasifikasi 10 10 10 10 10 10 10 10 10 71

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (Aril 2005) 66-72 Tabel 6. Kesalahan Prediksi JST (%) Model III Mutu mutu I mutu II mutu III Jenis kesalahan Prediksi Iterasi 1000 Iterasi 2500 Iterasi 5000 3 5 7 3 5 7 3 5 7 Salah klasifikasi Salah klasifikasi Salah klasifikasi 0 10 0 0 0 0 0 0 0 c. Jaringan Syaraf Tiruan Model III dengan 9 Inut Dari semua kesalahan rediksi ada setia model ini disebabkan oleh data yang memang kurang akurat, karena untuk menentukan erbedaan mutu buah secara manual sangat sulit, karena di tingkat etani emutuan berdasarkan besar dan berat yang dinilai secara visual jadi ada sebagian data yang memang salah klasifikasi, ini terlihat dari kesalahan rediksi umumnya terjadi ada data yang sama ada setia iterasi dan ada setia laisan tersembunyi untuk setia model. KESIMPULAN Jaringan Syaraf Tiruan daat memrediksi mutu mangga. Akurasi rediksi yang tertinggi terdaat ada model III dan yang terendah ada model I. Kesalahan rediksi jaringan syaraf tiruan terbagi 2 yaitu salah klasifikasi dan tidak. Pada model I dan model II untuk mutu I dan mutu II kesalahan terbanyak tidak, untuk mutu III terbanyak salah klasifikasi.dalam memrediksi mangga model yang terbaik adalah Model III dengan iterasi 2500 dan 5000 yang daat memrediksi mangga dengan tingkat kesalahan 0%.Makin besar jumlah laisan tersembunyi dan banyak iterasinya maka waktu yang digunakan dalam roses elatihan akan lama. Data yang digunakan dalam elatihan dan untuk validasi ada Jaringan Syaraf Tiruan harus benar-benar data yang akurat. Dilakukan engembangan JST untuk alat sortasi mangga secara on-line berasiskan citra digital. DAFTAR PUSTAKA Gao, X and J. Tan. 1996. Analysis of Exanded-Food Texture by Image Processing. Part I. Geometric Proerties. Journal of Food Process Engineering 19, 425 444. Gunayanti, S. 2002. Pemutuan (grading) Buah Mangga (Mangifera indica L) Berdasarkan Sifat Fisik Permukaan Buah Menggunakan Pengolahan Citra. Jain, R., R. Kasturi and B.G. Schunck. 1995. Machine Vision. McGraw-Hill Book, Inc. New York, USA. Klerforrs, Daniel., 1998. Artificial Neural Networks. Saint Louis University School of Business & Administration. Patterson, D.W., 1996. Artificial Neural Network Theory and Alications. Prentice Hall. Singaore. 72

Jurnal Teknologi Pertanian, Vol. 6 No. 1 (Aril 2005) 66-72 Subiyanto. 2001. Alikasi Jaringan Syaraf Tiruan sebagai Metode Alternatif Prakiraan Beban Jangka Pendek. J. Elektro Indonesia. Nomor 29, Tahun VI, Januari 2000 Suharyanto, 1997. Alikasi Artificial Neural Network di Bidang Rekayasa Keairan. Makalah Seminar dan Pameran Teknologi Komuter, 22-23 Setember 1997. Fakultas Teknik- UNDIP. Semarang. 1