3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Aspek yang diteliti yaitu aspek operasional PPN Palabuhanratu meliputi pelayanan dan penyediaan fasilitas yang digunakan dalam aktivitas operasional. Aspek tersebut diteliti untuk mengetahui kinerja operasional PPN Palabuhanratu, yang nantinya akan berguna untuk mengetahui keberhasilan PPN Palabuhanratu dalam menjalankan fungsinya sebagai suatu Pelabuhan Perikanan Nusantara. Penilaian kinerja ini didapat dengan membandingkan kondisi di PPN Palabuhanratu dengan ketentuan Departemen Kelautan dan Perikanan sedangkan kepuasan pelanggan dibatasi pada saja, tidak pada pelaku lain seperti pedagang, pembeli dan sebagainya. Untuk mendapatkan data dan informasi kedua aspek tersebut diatas, dilakukan wawancara, pengamatan, dan pengumpulan data sekunder sebagai berikut: 1) Wawancara, dibagi menjadi 2 bagian yaitu untuk menentukkan bobot setiap parameter dan sub parameter serta untuk mendapatkan data mengenai kepuasan terhadap pelayanan dan penyediaan fasilitas pelabuhan. Responden yang digunakan dalam penetuan bobot adalah staf pengajar pelabuhan perikanan IPB dan staf Departemen Kelautan dan Perikanan yang menangani pelabuhan perikanan, sedangkan data kepuasan terhadap pelayanan dan penyediaan fasilitas di PPN Palabuhanratu diperoleh melalui pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Dalam hal ini pemilihan responden dilakukan dengan pertimbangan bahwa responden mampu berkomunikasi dengan baik dalam pengisian kuesioner dan dapat mewakili tujuan penelitian. Wawancara dilakukan kepada yang mengetahui semua kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan fasilitas
23 pelabuhan yaitu pemilik kapal atau kapten kapal atau pengurus kapal. Jumlah responden yang diwawancarai sebanyak 50 orang yaitu: 5 payang 5 gillnet 25 pancing ulur 1 rawai 4 jaring rampus 4 pancing tonda 2 bagan apung 1 tuna longline 3 trammel net 2) Pengamatan, dilakukan terhadap unit perikanan tangkap yaitu, kapal, dan alat. Pengamatan dilakukan untuk mendapatkan informasi aktifitas per jenis unit penangkapan yang ada di PPN Palabuhanratu. Selain itu untuk melihat kondisi fasilitas yang ada di PPN Palabuhanratu. 3) Data sekunder yang diambil berasal dari instansi-instansi terkait : UPT PPN Palabuhanratu, Badan Pusat Statistik Sukabumi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi, Departemen Kelautan dan Perikanan. Data operasional yang digunakan untuk mengetahui kinerja pelabuhan meliputi produksi hasil tangkapan yang didaratkan, frekuensi kunjungan kapal, kebutuhan perbekalan BBM, air dan es, fasilitas yang terdapat di PPN Palabuhanratu, jumlah hasil tangkapan yang diolah, jumlah hasil tangkapan yang dipasarkan dan kota tujuan pemasaran. 3.3 Analisis Data 3.3.1 Analisis untuk aktivitas operasional pelabuhan perikanan Penilaian aktivitas operasional PPN dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif terhadap operasional atau aktivitas-aktifitas di PPN. Aktivitas yang dilihat yaitu: 1) Aktivitas tambat labuh/pendaratan ikan antara lain jumlah produksi, nilai produksi, jumlah kunjungan kapal/tahun; 2) Aktivitas pelelangan hasil tangkapan antara lain dilaksanakan atau tidaknya aktivitas pelelangan; 3) Aktivitas pelayanan kebutuhan melaut antara lain pelayanan kebutuhan es, BBM, dan air bersih;
24 4) Aktivitas pemasaran/pendistribusian hasil tangkapan antara lain distribusi pemasaran lokal, nasional dan ekspor (Rokhman, 2006). 3.3.2 Analisis kinerja operasional pelabuhan perikanan Kinerja pelabuhan perikanan dianalisis menggunakan metode pembobotan (scorring method). Tahap-tahap analisanya dapat di lihat pada Gambar 1. Tujuan pembangunan PPN Palabuhanratu Penentuan parameter dan sub parameter Pemberian bobot tiap parameter dan sub parameter Perhitungan nilai keberhasilan tiap sub parameter dan penentuan skor Perhitungan nilai akhir dan penentuan kriteria pelabuhan Gambar 1 Tahapan analisa kinerja operasional. 1) Tujuan pembangunan PPN Palabuhanratu Tujuan pembangunan PPN Palabuhanratu didapat dari UPT PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. 2) Penentuan parameter dan sub parameter Penentuan parameter dan sub parameter yang digunakan untuk melihat kinerja operasional pelabuhan disusun peneliti dengan melihat fungsi pelabuhan pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan, Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 dan Mahmudi (2007). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.
25 Tabel 1 Dasar penentuan parameter No Parameter Dasar penentuan parameter 1 Produksi Jumlah produksi Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 ikan 2 Frekuensi kunjungan kapal perhari Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 3 Kebutuhan perbekalan melaut Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Tangkap No. 432/DPT3/0T.220.D3/I/2008 4 Pengolahan Pengolahan hasil perikanan merupakan salah satu dari 13 fungsi pelabuhan perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan) 5 Pemasaran Pemasaran dan distribusi ikan merupakan salah satu dari 13 fungsi pelabuhan perikanan (Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.16/MEN/2006 tentang Pelabuhan Perikanan) 6 Kepuasan Pada dasarnya pelabuhan perikanan merupakan sektor publik yang kehadirannya adalah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat dengan cara memberikan pelayanan terbaik kepada pengunanya terutama. Kepuasan pelanggan merupakan salah satu bentuk hasil suatu pelayanan publik. Oleh karena itu, pembuatan indikator kinerja harus memasukkan indikator kepuasan pelanggan (Mahmudi, 2007) Tabel 2 Parameter dan sub parameter No Parameter Sub parameter 1 Jumlah produksi ikan Jumlah produksi ikan 2 Frekuensi kunjungan kapal Frekuensi kunjungan kapal BBM Kebutuhan perbekalan 3 Es melaut air bersih 4 Pengolahan Pengolahan 5 Pemasaran 6 Kepuasan Lokal luar kota Ekspor Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbekalan Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbaikan Penyediaan dan pelayanan fasilitas pendaratan dan pembongkaran Penyediaan dan pelayanan fasilitas pemasaran
26 3) Penentuan bobot parameter dan sub parameter Bobot parameter dan sub parameter didapat dari wawancara dengan 5 orang pakar yang terdiri dari dari staf pengajar pelabuhan perikanan IPB dan staf Departemen Kelautan dan Perikanan yang menangani pelabuhan perikanan. 4) Penentuan nilai keberhasilan dan skor nilai keberhasilan Nilai keberhasilan adalah nilai yang menunjukkan perbandingan antara jumlah aktual dari setiap sub parameter dengan nilai indikator yang telah ditetapkan. Cara perhitungan nilai keberhasilan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Cara perhitungan nilai keberhasilan No Parameter Cara menghitung 1 Produksi Xa Jumlah produksi ikan (ton) x 100% Na 2 Frekuensi kunjungan kapal perhari (unit) Xb x 100% Nb 3 Kebutuhan perbekalan melaut Air bersih Xc x 100% Es Nc BBM 4 Pengolahan 5 Pemasaran Lokal Luar kota Ekspor 6 Kepuasan Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbekalan Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbaikan Penyediaan dan pelayanan fasilitas pendaratan dan pembongkaran Penyediaan dan pelayanan fasilitas pemasaran Keterangan: Xa = Jumlah produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu Xb = Jumlah frekuensi kunjungan kapal di PPN Palabuhanratu Xc = Jumlah kebutuhan perbekalan melaut di PPN Palabuhanratu Xd = Jumlah ikan yang diolah di PPN Palabuhanratu Xe = Jumlah hasil tangkapan yang dipasarkan di PPN Palabuhanratu Na = Nilai indikator jumlah produksi yang ditetapkan DKP Xd x 100% Y Xe x 100% Y Rata-rata responden diwawancarai Nb = Nilai indikator jumlah frekuensi kunjungan kapal yang ditetapkan DKP Nc = Nilai indikator jumlah kebutuhan melaut yang ditetapkan DKP Y = Jumlah produksi hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu pendapat yang
27 Nilai keberhasilan untuk jumlah produksi, frekuensi kunjungan kapal, kebutuhan perbekalan melaut, pengolahan, dan pemasaran dihasilkan dari data sekunder pelabuhan, sedangkan untuk kepuasan dihasilkan dari rata-rata pendapat yang merasakan puas dan sangat puas terhadap fasilitas-fasilitas yang terdapat di pelabuhan. Pengisian kuisioner untuk mengetahui pendapat dan persepsi mengenai penyediaan dan pelayanan fasilitas perbekalan, pendaratan ikan, perbaikan dan pemasaran digunakan skala likert tingkat 5 (positif) yaitu tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas dan sangat puas. Dibawah ini merupakan penjelasan yang dibuat penulis untuk mempermudah dalam pengisian kuisioner. Tidak puas : Apabila mempersepsikan bahwa pelayanan penyediaan fasilitas dan kebutuhan melaut tidak memenuhi kebutuhan Kurang Puas : Apabila mempersepsikan bahwa pelayanan penyediaan fasilitas dan kebutuhan melaut kurang memenuhi kebutuhan Cukup puas : Apabila mempersepsikan bahwa pelayanan penyediaan fasilitas dan kebutuhan melaut cukup memenuhi kebutuhan Puas : Apabila mempersepsikan bahwa pelayanan penyediaan fasilitas dan kebutuhan melaut telah memenuhi kebutuhan Sangat puas : Apabila mempersepsikan bahwa pelayanan penyediaan fasilitas dan kebutuhan melaut sangat memenuhi kebutuhan Setelah didapat nilai keberhasilan dari semua sub parameter maka ditentukan skor dari nilai keberhasilan setiap sub parameter. Cara penentuan skor dari setiap sub parameter dapat dilihat pada Tabel 4.
28 Tabel 4 Penentuan skor nilai keberhasilan Kriteria nilai keberhasilan Skor >80% 5 60% - <80% 4 40% - <60% 3 20% - <40% 2 <20% 1 5) Penetapan nilai kinerja pelabuhan Setelah didapat skor dari nilai keberhasilan, tahap selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk penentuan nilai kinerja pelabuhan. Cara perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perhitungan kinerja operasional pelabuhan No Parameter Bobot parameter (A) Sub parameter Bobot subparameter (B) Skor (C) Nilai (D=BxC) Nilai akhir (DxA) 1 Produksi 2 3 Frekuensi kunjungan kapal Penyediaan perbekalan melaut 4 Pengolahan 5 Pemasaran 6 Kepuasan Nelayan Jumlah produksi ikan (ton) Jumlah kunjungan kapal rata-rata perhari (unit) BBM Es Air bersih Ikan asin dan ikan pindang Lokal Luar kota Ekspor Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbekalan Penyediaan dan pelayanan fasilitas perbaikan Penyediaan dan pelayanan fasilitas pendaratan dan pembongkaran Penyediaan dan pelayanan fasilitas pemasaran Jumlah
29 Nilai didapat dari perkalian antara skor dengan bobot setiap sub parameter. Setelah semua nilai setiap sub parameter sudah didapatkan, nilai sub parameter tersebut dijumlahkan berdasarkan parameternya. Contohnya yaitu untuk parameter penyediaan kebutuhan melaut terdiri dari 3 sub parameter yaitu BBM, es, air bersih. Nilai dari ketiga sub parameter ini dijumlahkan, begitu pula dengan pemasaran dan kepuasan. Setelah nilai tersebut di dapat, nilai setiap parameter dikalikan dengan bobot parameter tersebut dan semua hasil dari perkalian tersebut dijumlahkan. Nilai akhir ini yang merupakan nilai kinerja operasional PPN Palabuhanratu. Untuk menggambarkan kriteria kinerja pelabuhan dibuat selang frekuensi yang menggambarkan kriteria kinerja. Tahapan dalam pembuatan selang frekuensi adalah: 1) Menentukan banyak selang kelas Pada penilaian ini digunakan lima selang kelas sesuai dengan skala likert yang digunakan dari tahap awal analisis; 2) Menentukan besar wilayah dengan mengurangi data terbesar dengan data terkecil; 3) Menentukan lebar kelas atau interval dengan membagi besar wilayah dengan banyak selang kelas; 4) Menentukan selang kelas pertama dan batas kelasnya dimulai dengan data terkecil; 5) Daftarkan selang kelas dan batas kelas hingga didapat lima selang frekuensi. Berikut ini adalah pembuatan selang frekuensi untuk kriteria kinerja pelabuhan: 1) Banyak kelas = 5 2) Data terbesar = 5 Data terkecil = 1 (5 1) 3) Lebar kelas atau interval = 0, 8 5 4) Selang kelas pertama dan batas kelasnya = 1,0 - < 1,8 5) Daftar selang kelas dan batas kelas didapat dilihat pada Tabel 6.
30 Tabel 6 Penetapan selang untuk menentukan kinerja PPN Palabuhanratu Selang 4,2-5,0 3,4 - < 4,2 2,6 - < 3,4 1,8 - < 2,6 1,0 - < 1,8 Penilaian Kinerja pelabuhan sangat baik Kinerja pelabuhan baik Kinerja pelabuhan cukup baik Kinerja pelabuhan kurang baik Kinerja pelabuhan sangat kurang baik