1. Kegiatan selama liburan 8 dari 20 responden mengisi kegiatan waktu liburannya lebih banyak dengan dirumah saja. 5 responden menjawab jalan-jalan, dan 4 responden menjalankan organisasi atau komunitas. Dilihat dari jawaban responden, banyak yang lebih memilih menggunakan waktunya untuk pulang ke kampung halaman atau menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Bantu orang tua: 1 Kan kami juga punya toko, kalo lagi rame gitu aku pasti jaga toko. Kalo lagi sepi ya pergi lah (RS, L, Pasif, 2013) Jalan-jalan: 5 Dirumah aja: 8 Organisasi/komunitas: 4 Kalo libur sih tergantung, kalau misalnya disini lagi ada cara jadi ga pulang. Jadi pernah itu aku disini ada acara itu aku proses selama 1 bulan ya aku ga pulang. (FG, L, Aktif, 2014) Aku liburan kana ada apa yah semacam komunitas, komunitas motovlog, jadi kemungkinan selama liburan tuh bakal ada acara gathering motovlog terus bakal ada acara jalan-jalan sama motovlog Semarang (NN, L, Sosial, 2014) Belajar/les: 1 terus kalo ada waktu luang lebih dari sebulan pengen lanjut belajar di Kampung Inggris (FI, P, Pasif, 2014) Kerja: 1
2. Menghabiskan liburan dengan exchange 16 dari 20 responden menganggap exchange adalah kegiatan yang menarik dan bermanfaat untuk dilakukan ketika liburan, namun 4 orang merasa ragu karena jika hanya exchange sebentar saja kurang memberikan manfaat yang berarti. Bagus, seru: 16 Ragu: 4 soalnya gimana ya, soalnya iki pingin bangun, mindsetnya tuh kayak cari lingkungan sekitar dulu baru keluar, maksudnya kalo dari luar tuh kita udah lolos, tapi kita balik kesini gapunya siapa-siapa, maksudnya kayak link gitu gitu (DD, L, Aktif, 2015) 3. Program exchange yang diketahui Pengetahuan responden UNDIP sudah cukup baik karena paling itu ada 50% dari total responden yang tahu berbagai macam program exchange dan hampir semua sudah tahu AIESEC. Tahu (bisa menyebutkan nama program/penyelenggara exchange): 10 Eh gatau deh, ga begitu tau. Cuma kadang-kadang ada mahasiswa asing aja. Sama yang dari AIESEC, Global Citizen ga sih? Garagara nge stalk orang. (AH, P, Sosial, 2014) Sekedar tahu sekilas: 7 Itu katanya ditawarinkan sama dosennya. Dosennya ada tawaran dari Jepang gitu, trus ditawarin berapa mahasiswa 5-6. Ditawarin siapa nih mahasiswanya cukup buat dituker belajar di Jepang. Itu setauku (FI, P, Pasif, 2014) Tidak Tahu: 2
4. Sumber informasi tentang program exchange 9 dari 20 responden mengetahui informasi dari sosial media seperti line dan instagram, 7 responden mengetahui dari teman seperti temannya yang anggota AIESEC, relasi temannya ada yang ikut kegiatan exchange maupun dari dosen. Pengoptimalan sosial media yang dimilki AIESEC UNDIP juga harus digencarkan, namun jangan sampai bersifat monoton dan menganggu (terlalu banyak broadcast line dll). Yang menjadi potensi besar sebenarnya adalah mempromosikan program GC ini melalui pihak universitas seperti rektor dan jajarannya sampai dosen, agar mereka selaku petinggi atau yang dipandang mahasiswa dan lebih banyak lagi mahasiswa yang tertarik. Pihak kampus / sekolah: 2 Sosial media / internet: 9 Dari teman: 7 Tidak tahu: 2 5. Partisipasi dalam kegiatan exchange Dari 20 Responden hanya 1 orang yang pernah mencoba untuk exchange walaupun pada seleksinya gagal, dan mereka tetap tertarik untuk ikut program exchange. 19 responden lainnya belum pernah sama sekali. Sudah pernah ikut seleksi: 1 Belum: 19 6. Hambatan untuk ikut exchange Sebanyak 10 orang menganggap hambatan merupakan hambatan utama (pertama disebutkan) adalah biaya, lalu ada 2 orang hambatannya adalah izin orang tua, 4 orang memilih hambatannya ada pada bahasa.
Yang patut juga menjadi bahan promosi adalah exchange belum tentu mahal. Budget dapat disesuaikan dengan pilihan negara, fasilitas yang didapat di project, serta tips n trick mencari penerbangan murah dll. Biaya: 10 Orang tua: 2 Pertimbangan yang bener-bener pertimbangan itu, aku mikir ibuku sendirian di rumah (AF, P, Pasif, 2015) Bahasa: 4 Pertama bahasa, bahasa gue kan masih cetek, gue bahasa inggris ga bisa sar. Abis itu dari internal gue yang ga enakan minta exchange sar, ya gitu sih. (AH, P, Sosial, 2014) Waktu (dengan amanah atau acara lain): 1 yaa gue mau sih kalo ga bertabrakan sama jadwal. Nah gua kan ikut PSMT tuh, gua kan gatau kapan lomba dan kapan ada acara manggung dan lain lain, kalo itu ga benturan sama organisasi sama kuliah gua sih bisa. (FA, L, Sosial, 2015) Akademik: 1 gua maret april. Nah kalo gua target lulus maret april, berarti gua gabisa ngelakuin kegiatan yang non relasi yang ga berkaitan dengan penelitian gua kan (DE, L, Aktif, 2013)
Liburan: 1 gara gara kalo liburan tuh aku lebih pengen ketemu keluarga sama temen (MG, P, Sosial, 2015) Maunya saya bisa keluar negeri, tapi gak maunya itu waktu (liburan) saya disini terbuang gtu (AR, L, Pasif, 2014) 7. Pendapat tentang sponsorship class Dari 20 responden sebanyak 7 orang setuju dan tidak ada yang ragu maupun tidak setuju dengan adanya sponsorship class. Namun yang perlu digarisbawahi jika mengadakan kegiatan ini adalah, AIESEC tidak menjadi penyokong dana, AIESEC tidak memiliki list tempat yang dapat dijakdikan sponsor, AIESEC tidak menjamin applicant mendapatkan sponsor. AIESEC hanya memfasilitasi dalam pembekalan ilmu atau edukasi saja. Melihat banyak yang mengeluhkan memiliki hambatan di biaya, sponsorship class dapat menjadi penawaran menarik ketika promosi GC. Setuju: 7 Tidak Setuju: Ragu: Tidak ditanyakan: 13 8. Pendapat tentang booklet for parents Hanya 1 orang yang ditanyakan tentang booklet ini dan dia menjawab setuju. Setuju: 1 Tidak Setuju: Ragu: Tidak ditanyakan: 19
9. Willingness to pay Dilihat dari data dibawah ini, tidak dapat dianalisis tinggi atau rendahnya WTP dari responden undip karena ada 15 orang yang tidak menjawab detail, namun dari 15 responden ini memang semuanya mengeluhkan masalah biaya yang mahal untuk exchange (dijawab responden sebagai hambatan pertama atau kedua). Tidak ditanyakan/dijawab = 15 orang 0 1.000.000 = orang 1.000.001 5.000.000 = 2 orang 5.000.001 10.000.000 = 3 orang > 10.000.000 = orang 10. Pengetahuan tentang AIESEC Global Citizen Responden UNDIP sudah banyak yang familiar dengan AIESEC namun banyak yang belum tahu tentang branding dari Global Citizen itu sendiri. Tahu: 5 Cuma tau kalo AIESEC punya exchange (ga tau branding global citizen): 10 Tidak Tahu sama sekali: 4 Aku ga ngerti kalo AIESEC punya program yang dia bikin sendiri (program exchangenya) (AR, P, Sosial, 2013) 11. Pendapat tentang promosi Global Citizen familiar sih, Cuma itu tuh awal banget jadi kalo ditanya, tau Global Citizen ada pertukaran pelajar, Cuma lebih lanjutnya aku kurang tau. Taunya di awal aja waktu mereka perkenalan, sekarang udah lupa...yang aku rasain tuh
bagus, tapi Cuma pas di awal doang, jadi ka ke follow up gitu (setelah promosi berlangsung). (DA, P, Aktif, 2015) kaya sekedar aja, waktu pertama kali masuk kaya ada oprec AIESEC. Terus setiap temen temen yang mau daftar itu dia cerita kalo Global Citizen tuh ngapain. Cuma gitu doang dari temen temen yang masu daftar (MG, P, Sosial, 2015) Kalo menurut aku sih promosiniya kalo temen temen aku bukan anak AIESEC mungkin aku kurang dapet tuh informasi kaya gitu. Nah mungkin kaya lebih digencarin lagi tuh promo-promo nah aku belum pernah liat nih pamphlet-pamflet AIESEC ada di kampus kaya gini cuman dari virtual aja sih. Nah menurut aku itu kurang. Selain dari omongan-omongan kaya gitu menurut aku dari pamphlet kampus ke kampus eeh ditaro di spot spot yang penting itu juga bisa kaya gitu (FG, L, Aktif, 2014) Bagus..bagus..cuman kurang sounding gitu yah kalo kata gua karena kalo gua liat-liat sih ya udah cuman sekali itu doang soundingnya ga ada lagi jadi kan kita pikir ooh udah close jadi kita gatau seterusnya gimana, kaya gitu (YV, P, Aktif, 2014) Nih kalo AIESEC kan pasti bagus, tapi gua jarang liat kaya retweet retweetannya orang, ngerti ga lu? Soalnya kan kadang lu ga follow akun apa, tapi lu dapet beritanya aja. Itukan berarti lu entah di like sama orang apa di share sama orang. nah AIESEC tuh gua jarang banget (DE, L, Aktif, 2013)
Jadi kalo menurut aku, AIESEC ini meskipun social medianya banyak kayak aku masih mikir ini untuk internal AIESEC. Dalam artian belum ada penjelasan lebih lanjut kalo ini tergolong untuk umum. Kalo misalnya memang terbuka untuk umum, kalo bisa poster tadi gitu. (TS, P, Aktif, 2013) MASUKAN MENARIK: Jangan Official (account)nya kalian doang, kalian nyebar ke social media punya orang lain. Kaya kalian minta tolong ke Senat. Berarti kalo kalian minta tolong ke Senat kan berarti untuk orang lain kan? Karena kalo misalnya sumber informasinya Cuma satu, aku kirain itu untuk internal AIESEC doang. Nah kalo misalnya dari BEM atau Senat nyebarin hal yang sama, orang bakal nangkap ini terbukak untuk umum. (TS, P, Aktif, 2013) 12. Media yang paling menarik untuk promosi program exchange Sosial media merupakan influencer terbesar saat ini, untuk itu pengoptimalan sosial media AIESEC dan media appearance sudah harus digencarkan. Yang harus juga diperhatikan adalah, coba bekerjasama dengan PR terkait partnership dengan BEM maupun himpunan kampus atau bahkan media lokal untuk mempromosikan GC, karena jika hanya dengan sosmed dari AIESEC saja responden menganggap itu masih untuk member saja (internal AIESEC saja). Sosial media: 10 pertama pasti sih media sosial kaya LINE, Instagram, Path gitu. Soalnya kan kita bakal kepo kepo gitu tentang beranda beranda (DA, P, Aktif, 2015) instagram. Soalnya instagram akn muncul gitu kalo di timeline atau di explore, nah kalo LINE kan ketumpuk tumpuk. Kalo di chat cepet ketutup, kalo di Official Account males bukanya. (AF, P, Pasif, 2015)
Hmm kalau caranya itu mungkin dari social medianya itu darii LINE Official Account terus sama mungkin dari Youtube kaya misalnya teaser-teaser video gitu. (NN, L, Sosial, 2014) Non-Sosial media: 5 AIESEC melakukan pendektan personal, karena yang mau tapi belum tau caranya males gtu (AB, L, Sosial, 2014) Sebenarnya yang paling bagus itu kalo kaya tatap muka berdua. Misalnya aku ngeliat langsung kalian promosi, kita diskusi sebenarnya itu paling enak. Cuma karena posisinya kita jauh dan sebagainya, cara menurutku yang paling antusias misal kamu ngasih video atau gambaran apa yang kamu lakuin, ini loh caranya, visualnya, cara kamu bisa lolos exchagne itu, kehidupan disana kaya apa. Kamu kan pasti punya video-video gitu. (AR, P, Sosial, 2013)...Tapi yang paling efektif dari banner gede gitu. Kita kan FH lantainya sampe 6, dia bikin banner (M, L, Sosial, 2013) Keduanya: 2 Ya tadi kaya yang aku omongin tadi pertama dari mulut ke mulut itu paling manjur kedua secara kita juga udah di era digital jadi menurutku virtual juga manjur juga sekarang lagi booming-boomingnya LINE di UNDIP dan yang ketiga dari pamphlet-pamflet yang ada di kampus. (FG, L, Aktif, 2014) Kalo kata gua sih OA bagus, OA, medsoc, terus media cetak, mungkin jemput bola juga perlu biar lebih menarik kan yah, orang juga belum tentu tau lewat medsoc kaya gitu. (YV, P, Aktif, 2014) Tidak ditanyakan: 3
13. Pendapat tentang info booth 8 responden setuju info booth masih efektif untuk melakukan promosi. Namun dengan catatan booth tersebut dibuat semenarik mungkin di waktu dan tata letak yang pas, ada video dan foto-foto, dengan dekorasi yang menarik. Namun banyak juga (6 orang) yang tidak setuju dengan adanya booth karena dianggap tidak efektif. Setuju / penting: 8 Tidak Setuju / tidak penting: 6 Tergantung: 2 Tergantung jadwal sih mas. Kalo ada jadwal akademik ya mungkin ga bisa mas (AR, L, Pasif, 2014) Netral: 1 Tidak ditanyakan: 3 14. Pendapat tentang class visit Setuju: 8 lebih suka masuk ke kelas, soalnya lebih informatif. Prinsipnya kan kalo kita mau sesuatu harus kita yang ngejar bola, bukan jadi gawang, kan lebih ngerasa diajakin gitu (AF, P, Pasif, 2015) Ooh class visit sih lebih meyakinkan orang-orang buat ikut si exchange tersebut ya karena pasti ah gua pengen ikut terus ditambah class visit tambah kan itu tujuannya juga buat menarik participant kan jadi ya bagus banget lah (YV, P, Aktif, 2014) Tidak Setuju: 3 misalkan itu banyak yang dateng juga soalnya juga merelakan waktu di kelas habis kelas capek capek gini untuk info yang dia belum tahu dan dia belum tentu ingin info itu juga menurut aku belum mungkin yah. (FG, L, Aktif, 2014)
Tergantung: 1 Itu tergantung pembawaannya yang memberikan informasi aja sih kalau memang pembawaannya bagus kan pasti orang juga tertarik. (EY, P, Pasif, 2014) Tidak ditanyakan: 8 15. Ketertarikan mengikuti global citizen 13 responden dari 20 responden tertarik untuk mengikuti program global citizen namun hampir semua mengeluhkan masalah biaya. Ada 4 orang yang merasa ragu terutama terkait jadwal kegiatan maupun akademik mereka (terutama mahasiswa tahun ketiga), dan ada 3 orang tidak tertarik sama sekali untuk mengikuti program global citizen. Untuk anak tahun pertama dan kedua kendala ada di mereka yang aktif, karena mereka sibuk mengurus kegiatan maupun organisasi mereka. Untuk tahun ketiga mungkin bisa dijelaskan bahwa setelah luluspun kegiatan ini dapat dilakukan karena batasan umurnya adalah 30 tahun. Atau bila backgroundnya memungkinkan bisa dijadikan market global talent. Tertarik: 13 Ya tertarik karena bisa menambah pengalaman terus liburan jadi useful ga waste time terus eeh apa dapat memperluas jaringan pertemanan gitu gitu. (YV, P Aktif, 2015) Ragu: 4 ada, Cuma sama aku mempertimbangin juga aku disini kayak kesibukannya juga, takutnya gabisa ngatur juga. (DA, P, Aktif, 2015)
Tidak tertarik: 3 Ya mungkin saya belum tau ya tentang global citizen atau saya juga belum banyak tau tentang pertukaran pelajar, jadi belum ada motivasi untuk saya sendiri gitu (AR, L, Pasif, 2014) Belum karena kan emang kondisi keluarga ekonominya belum stabil gitu. (NN, L, Sosial, 2014)