SISTEM INFORMASI MANAjEMEN SERBDK DAN PELET D02 DI MBA RI-A



dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PERTANGGUNGJAWABAN DAN PENGENDALIAN BAHAN NUKLIR PADA PEMINDAHAN SPENT FUEL DARI MBA RI-F KE MBA RI-G

Kontrak Kuliah. Desain Sistem. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA BANK SAMPAH BUMI LESTARI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

BAB II LANDASAN TEORI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

Tujuan Intruksional Khusus

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM SEIFGARD DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

011, No Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 006 tentang Perizinan Reaktor Nuklir (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 006 Nomor 106, Tambahan

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PERPUSTAKAAN PADA SMK NEGERI 1 DEMAK

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI PUSKESMAS MASARAN I SRAGEN

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Bekerja dengan Model Pertama

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BILLING LABORATORIUM INTERNET DI SMA NEGERI 6 BANDUNG BERBASISKAN CLIENT SERVER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.

Pengolahan Data Nilai Siswa Menggunakan Aplikasi Visual Basic. Ruslan

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA TOKO BANGUNAN SINAR BARU DI SUNGAILIAT. Naskah Publikasi

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

Sistem Informasi Akademik berbasis Client Server pada SMP Negeri 2 Delanggu Klaten Dwi Agung Nugroho Sulistyo, Didik Nugroho, Sri Siswanti

AUDIT SISTEM APLIKASI

RANCANG BANGUN APLIKASI PENGELOLAAN SURAT DI DESA TANJUNG KAMUNING

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMBERIAN BONUS UNTUK SALES PADA PT. LAUTAN BERLIAN UTAMA MOTOR PRABUMULIH

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

APLIKASI PENGELOLAAN BARANG DAN HUTANG PIUTANG PADA PT. MAJU ANUGERAH JAYA UTAMA BANJARMASIN

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN TOKO BESI LANCAR BERORIENTASI OBJEK

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Rancang Bangun Sistem Informasi Pengelolaan Inventaris Laboratorium Komputer Universitas Semarang dengan Metode Supplay Chain Management System

SISTEM INFORMASI INVENTORY PADA PT VISION NET MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0. Herlina Trisnawati

MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER DATABASE CREATED BY: PERTEMUAN 14

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PERSEWAAN MOBIL PADA RENTAL MOBIL AKUR PACITAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pada sistem, uraian instalasi pada Aplikasi inventory barang Toko R&R Berikut

SISTEM PEMBAYARAN SPP BERBASIS KOMPUTER PADA SMA KESATRIAN I SEMARANG

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III LANDASAN TEORI

Langkah-Langkah Analisis Sistem

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis (analysis) dapat didefinisikan sebagai : Sedangkan Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai

Perancangan Sistem Informasi Tugas Akhir dan Kerja Praktek di Jurusan Teknik Industri UNS

PELAKSANAAN SAFEGUARDS DI MBA RI C*

SISTEM INFORMASI STOCK OPNAME BARANG (STUDI KASUS PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK CILEUNGSI)

Sumber: Direktorat PSDM

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam merancang sebuah sistem, analisis adalah hal yang harus dilakukan. Dengan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL PERDANA MOTOR MENGGUNAKAN DELPHI 7

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

Silabus. 3. Media Penyimpanan Berkas. 6. Organisasi File. 7. Collision. 2. Manajemen Data dan Konsep Database

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional Persiapan untuk rancang bangun implentasi

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

Batch In House Transfer adalah menu dalam MCM yang digunakan untuk melakukan transaksi ke beberapa rekening, antar sesama rekening Bank Mandiri.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Analisis, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pembayaran pada Sekertariat Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit dan Penerimaan Kas

ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI KEUANGAN PADA SMA PANCASILA PURWOREJO. Naskah Publikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

MODUL 7 DESAIN SISTEM TERINCI (OUTPUT DAN INPUT)

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III ANALISA SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN EVALUASI. perancangan diagram UML (use case, activity, class, dan sequence), perancangan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terkomputerisasi. Berikut adalah uraian proses dari kegiatan pemesanan makanan

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA)

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pada dasarnya yang ditetapkan pada perusahaan negara maupun

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN KOPERASI ANABA DI BANGBAYANG BREBES. Naskah Publikasi

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN KARYAWAN BERBASIS WEB PADA BRT TRANS SEMARANG

Perancangan Sistem Secara Umum

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Perspektif Produk

SALES REPOT MONITORING SECARA REAL TIME BERBASIS WEBSITE APPLICATION DI PERTAMINA AVIATION DPPU AHMAD YANI SEMARANG ABSTRACT

SISTEM INFORMASI PENGADAAN SUKU CADANG KERETA PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAERAH OPERASI II BANDUNG

EVALUASI LAPORAN AKUNTING BAHAN NUKLIR DIINDONESIA TAHUN 1995

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG CV.ANARKO COLLECTION MENGGUNAKAN SQL SERVER DAN MS.VISUAL BASIC 6.0. Naskah Publikasi

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1.

Desain Aplikasi Pengelolaan Laboratorium Komputer

Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Barang Dagangan dengan Menggunakan Metode Rata-Rata Bergerak pada PT. Distribusi Indonesia Jaya

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN:

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

Batch Processing A. BATCH, ONLINE, REAL TIME PROCESSING

Transkripsi:

Proceedings Seminar Reaktar Nllklir dalam Penelitian Sains clan Tekrwlagi Merwjll Era Tinggal Landas Bandllng, 8-10 Oktaber 1991 PPTN - BAT AN SSTEM NFORMAS MANAjEMEN SERBDK DAN PELET D02 D MBA R-A ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN Rosad Ma'ali E Radi, Djatmiko Pusat Peneltian Teknik Nuklir - Badan Tenaga Atom Nasional SSTEM NFORMAS MANAJEMEN SERBUK DAN PELET U02 D MBA R-A. Sub Bidang Bahan Bakar Reaktor PPTN-BATAN secara terus menerus berusaha untuk menerapkan suatu sistem yang paling sesuai dalam mengawasi dan mengendalikan bahan nuklir khususnya serbuk dan pelet U02. Sistem informasi manajemen yang diusulkan dalam penelitian ini merupakan penyempurnaan dari sistem yang dipakai sekarang, karena sistem ini akan dapat menyajikan data serbuk dan pelet U02 secara akurat, efisien dan efektif. Sistem informasi manajemen serbuk dan pelet U02 menggunakan program fox base plus sebagai alat pengolahan data, sehingga memungkinkan kemudahan bagi inspektur BPTAdan AEA untuk memeriksa rekaman serbuk dan pelet U02. Sistem ini juga dapat mengurangi kesalahan pencatatan dan hanya memerlukan seorang operator pembukuan. THE MANAGEMENTNFORMATON SYSTEM OF U02 POWDER AND PELLETS N MBA R-A. Reactor fuel element subdivision of RCNT-NAEAis triying intensively to apply the most suitable system in controlling nuclear elements particularly U02 powder and pellets. The proposed information system of management is an improvement of the system used at present because it will provide U02 powder and pellets data accurately, effisienthy and effectively. The management information system OfU02 powder and pellets used Foxbase plus program for data processing to ease AECB and AEA inspectors in verifying U02 powder and pellets record. This system is also to avoid misrecord and requires only one bookkeeper. Salah satu tugas pokok Sub Bidang Bahan Bakar Reaktor sebagai fungsi safeguards ditingkat fasilitas adalah pemeriksaan, pencatatan/pembukuan dan pemantauan bahan nuklir, karena dengan pemeriksaan, pencatatan/pembukuan dan pemantauan tersebut dapat ditentukanjumlah bahan nuklir yang diterima, dikirim, sedang dalam proses, hilang dan yang ada diinventaris. Persoalan yang sering muncul dalam sistem informasi manajemen untuk pengawasan dan pengendalian bahan nuklir adalah kekurangcepatan dan kekurangtepatan dalam memberikan informasi pada saat pemeriksaan clan pelaporan ke BPTA dan AEA dalam memh:!rikan layanan kepada pemakai serbuk dan pelet U02. Keberhasilan pelaksanaan pertanggung jawaban serbuk dan pelet U02 tidak terlepas dari terpenuhinya informasi dengan penyajian yang tepat, cepat dan akurat. Dalam penelitian ini akan disusun suatu sistem informasi manajemen untuk mendukung kegiatan monitoring serbuk dan pelet U02. Dalam merancang sistem informasi ini digunakan suatu konsep data base (basis data). Penggunaan suatu sistem data base sangat efektif jika keluaran yang dihasilkan berguna dan sesuai dengan kebutuhan. Tetapi konsep data base ini memerlukan format masukan yang standar dan saat pelaporan yang teratur oleh karena itu penyajian informasi yang dibutuhkan akan sangat mendukung dalam pembuatan program komputer dengan sistem data base. Program komputer yang dibuat dirancang sedemikian rupa untuk menampung data seoptimal mungkin sehingga dapat digunakan sebagai informasi yang mudah dimengerti dan dianalisis secara cepat, tepat dan akurat untuk disajikan serta tidak mengandung duplikasi data. TNJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem njormasi Manajemen Ruang lingkup dan maksud sistem informasi manajemen akan lebih mudah dimengerti bila setiap elemen dari sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai berikut : Suatu sistem merupakan seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan yang 149

ProC edings Seminar Reakwr Nuklir dalam Penelitian Suins cum Teknologi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Okwber 1991 PPTN - BA1'AN lainnya untuk suatu tujuan bersama. Konsep sistem pada sistem informasi manajemen adalah mengoptimasikan keluaran melalui media pertukaran informasi. nformasi adalah data yang sudah diproses ke dalam bentuk yang berarti dan memiliki nilai guna dalam pengambilan keputusan pemakainya. Berdasarkan pengertian di atas, maka dapatlah dikatakan bahwa informasi merupakan keluaran dari proses transportasi, dimana data sebagai masukannya. Jika ditinjau sebagai suatu sistem, maka sistem informasi akan terdiri dari masukan yang berupa data, kemudian mengolahnya sesuai dengan instruksi, sehingga menghasilkan informasi sebagai keluarannya. Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang menjelaskan tentang operasi organisasi yaitu merencanakan, mengorganisasikan, memprakarsai dan mengendalikan operasi. Karena pengambilan keputusan merupakan persyaratan yang mendasar bagi setiap proses terdahulu, maka tugas sistem informasi manajemen adalah memberi kemudahan pengambilan keputusan yang diperlukan untuk perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian pekerjaan. Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem informasi yang dapat mengolah transaksi yang diper lukan, juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusan. nformasi memegang peranan yang sangat penting dan diperlukan untuk menentukan tujuan, sehingga diharapkan tujuan tersebut dapat tercapai secara efisien dan efektif. Berdasarkan uraian pengertian tersebut di atas, sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai suatu alat yang dapat mendukung para pengambil keputusan dalam mengambil keputusannya untuk melaksanakan fungsi manajemen sedemikian rupa sehingga tercapai suatu keputusan yang didasarkan kepada pendekatan sistem. Maka tujuan sistem informasi manajemen adalah menyajikan informasi untuk pengambilan keputusan pada perencanaan, pengorganisasian dan pengendalian kegiatan dengan cepat, tepat dan akurat secara efisien dan efektif. Jika ditinjau sebagai suatu sistem, maka sistem informasi manajemen akan tercliri dari masukan yang berupa data, kemudian mengolahnya sesuai dengan instruksi sehingga menghasilkan informasi sebagai keluarannya. Manajemen data base Basis data adalah elemen-elemen data yang diorganisir ke dalam record-record dan file-file dengan berbagai cara dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan informasi. Base data merupakan fondasi dari suatu sistem informasi. Agar data dapat bermanfaat, data harus diorganisasikan dalam suatu database. Sistern manajemen data base merupakan sistem pengorganisasian dan pengolahan data pada komputer. Dengan sistem manajemen data base kita dapat menambah data, dapat mengoreksi bila terjadi kesalahan, dapat menghapus data yang tidak diperlukan, dapat mengurutkan data menurut urutan tertentu, dapat mencari data yang kita perlukan dengan cepat, dapat mengaitkan suatu kelompok data dengan kelompok data lainnya, dapat membuat berbagai bentuk laporan serta yang paling penting kita dapat melakukan analisis atau pengolahan pada koleksi data tersebut, semua karakteristik ini merupakan arti penting dalam manajemen data base. Sistem nasional pertanggungjawaban dan pengendalian bahan nuklir Sistem safeguw'ds mempunyai tujuan untuk mencegah terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan atau setidak-tidaknya untuk mengurangi kemungkinan teljadinya peristiwa itu, sistem safeguw'ds sangat berkaitan dengan pencegahan, pendeteksian atau pembatasan terhadap penyimpanganjpenyalahgunaan penggunaan bahan nuklir, maka sistem safeguw'ds ialah sistem untuk mengikuti jejak hahan nuklir yang meliputi metode pembukuan yang dilengkapi dengan pengambilan cuplikan, analisis dan inspeksi terhadap bahan nuklir. Suatu negara mempunyai berbagai kemungkinan dalam membuat sistem pembukuan dan penga wasan termasuk mengatur prosedur pembukuan pada instansi nuklir. 150

Proceedings Seminar Reakwr Nuklir dalam Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Oktober 1991 PPl'N - BATAN METODOLOG PENELTAN,----.----- - - ----~~;;;~~~;;~;~~-- - --L-~~~;-~EN;~SAS - ----------. -----_._-------- TAHAP ANALSS ---------~ & EVALUAS0 Memudahkan proses pengambilan keputusan mengenai data serbuk dan pelet U02 Menyediakan informasi yang objektif untuk keperluan intern maupun ekatern Memudahkan proses perencanaan, pengambilan dan penga wasan eerbuk dan pelet U02 Arus data dari catatn operasi Arus data dari catatn operasi Arus data dari catatn operasi Arus data dari catatn operasi Analisis dan evaluasi sistem inventarisasi serbuk dan pelet U02 Analieis dan evaluasi dokumen perubahan invent.arisasi Analisis dan evaluasi catatan lajur/ledger Analieis dan evaluasi formulir yang sesuai Analieie sumber informaei, -------..----------------------------..-.--------- TAHAPPERANCANGAN DAN PEMBUATANPROGRAM HASL YANG DPEROLEH Perancangan formulir Perencanaan mekanisme SM eerbuk dan pelet U02 dengan komputer menggunakan program fox base proses normalisasi perancangan input & output data Pengisian file data base & pembuatan program komputer Pengembangan program komputer Usuan SM serbuk dan pelet U02 di MBAR-A yang sesuai dengan SSAC fox base plus Gambar 1. Metoclologi penelitian sistem informasi manajemen serbuk clan pellet U02 151

Proceedings Seminar Reakror Nuklir dalam Penelitian Sains dan Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Okrober 1991 PPTN - BATAN HASLDAN DSKUS Rancangan program Program komputer dirancang dengan menggunakan program fox base plus. Dengan fox base plus kita dapat bekerja dengan dua macam cara yaitu : 1. Dengan modus interaktif atau modus langsung, di sini kita dapat mengetik perintah secara langsung setelah munculnya dot prompt. Dbase segera menanggapi perintah yang kita berikan, untuk masalah yang tidak terlalu rumit, modus interaktif ini sudah mencukupi. 2. Dengan modus program, kita tuliskan rangkaian perintah dalam program, maka dbase melaksanakan perintah tersebut. Dengan program kita dapat memecahkan masalah yang rumit. Menulis program sering memerlukan usaha yang tidak kecil dan ketekunan, tetapi setelahnya program tersebutjadi, banyak masalah yang dapat kita selesaikan dengan cepat dan efisien Diagram alir pengelolaan sistem informasi manajemen serbuk dan pelet V02 Diagram aliran manajemen serbuk dan pelet U02 dapat dilihat pada Gamba' 2, sedangkan pengelolaan sistem informasi manajemen serbuk dan pelet U02 diraneang berdasarkan diagram aliran seperti pada Gamba' 3. File data base File data base terdiri dari beberapa buah file yang masing-masing mempunyai fungsi dan struktur yang berbeda akan tetapi saling berkaitan. File Program DBase File jenis ini merupakan program dalam bahasa foxbase plus yangmengatur manajemen dari data base, file ini diraneang sedemikian rupa sehingga diharapkan operator dari paket program ini dapat mengoperasikannya dengan mudah dan informatif. File-file program. terdiri' dari file program menu utama dan file program sub menu yang akan membantu file program menu utama, adapun file program sub menu tersebut antara lain untuk: tampilan data, eetak data, masuk data, hapus data, internal mar terial transfer, subsidiary ledger, general ledger dan penyimpanan/copy data. Untuk menunjang pengoperasian file program menu utama dan file program sub menu, paket program ini dilengkapi juga dengan file program Paswoord. prg, Readpass. prg dan Changepw.prg File program Password. prg berfungsi sebagai kunei paket program, Readpass. prg berfungsi untuk membaea password yang dipakai serta Changepw.prg berfungsi untuk mengubah password. proses sintering proses grinding proses pembuatan pelet (GP) Penelitian serbuk U02 proses metalografi proses pembuatan & penelitian fuel pin penelitian pelet Gudang pelet U02 KMP.2 Gambar 2. Diagram ali' manajemen serbuk dan pelet U02 152

Proceedings Seminar Reaktor Nuklir cialam PenelitiaL Sains dan Tekrwlagi Menu}u Era Tnggal Landos Bandung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - BATAN TjJ 0<2 0)< 3 ~j.m~~f! : 1,12,33,31. 2. 3,8,20. 4. 5,11. 6.18. 1.19. 9, ( 21. 10,15,22. 11,16,23.21,35,39. 13. nput: data serbuh dao pelet Ubah, masuk atau hapus data Enrich, natural atau depleted Proses ubah, masuk atau hapus data nput: Data baru dan data la~a serbuh dan pelat Serbuk atau pel~t Fresh atau scrap Printer atau monitor Data baru atau data lama Output: - lampllan pada layar monitor - Ceta~ pada kertas Proses perhitungan resume 24. nput :, Data serbuk dan pelet yang ada pada f i1e laporan dan yang ada pad a file proses 25. Proses perpindahan 26. Proses pembuatan form. H 28. nput: Data lama dan baru serbuk pelet, transfer dan changers 29. Uncrease, Pack, Password atau Data 30. Proses uncrease, pack, perubahan password dan perubahan data 31. Subled atau genled 32. Subled 34. Proses perhitungan subled 36. Genled 38. Proses perhitungan geoled Gambar 3. Diagram alir sistem informasi manajemen serbuk clan pelet U02 153

Proceedings Seminar Reaktor Nilklir dalam PerU?litianSains dan Tekrwlogi Menlljll Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - BNrAN PEMBAHASAN Langkah pertama apabila program dibuka, maka akan tampil pada layar monitor logodan perintah pengisian password. Setelah mengisi password yang berlaku akan muncul tampilan pada layar monitor menu utama sistem informasi manajemen serbuk dan pelet U02 seperti pada Gambar 4. bagai pusat data serta masukan program pada sub menu lainnya. a. Edit Data data untuk Menu edit data terdiri dari sub menu masuk, hapus dan ubah data dari file SERBUK DBF. Menu tersebut digunakan bila ada penerimaan dan pe?-geluaranserbuk atau pelet U02 serta mengubah data bila terjadi kesalahan. EDT DATA PROSES RESUME LAPORAN TRANSFER LEDGER STATUS (XT CUT merllbuat Physical nventory L tst DATA ~ i J TenS9s1 harl in; O~/03/91 ~~n~g;36~~ses ~~~~~/91 F~O:: Supervisor : r, E. Suchayat! PR CETAK DATA MON KEL DATA BARU DATA LAMA KELUAR Head of RF"SD : Drs. Djatmiko MSE. Gunaksn status untuk merubah data d1atas Bookkeeper : r. Agus sunarja Pasan Fresh powder & scrap powder Home End Gambar 4. Tampilan Menu Utama Sistem nformasi Manajemen Serbuk & Pelet U02 Selanjutnya operator dapat memilih menu yang sesuai dengan apa yang diperlukan oleh operator tersebut, untuk memilih menu tersebut cukup menekan anak panah ke kiri, kanan, atas dan bawah sesuai dengan keperluan. 1. Eksekusi Data Data serbuk dan pelet U02 terdapat pada file data base SERBUKDBF, PROSES.DBF, TRANS1.DBF, TRANS2.DBF, DABACKUP. DBF, RESUMEEN.DBF, RESUMEDE.DBF dan RESUMENA.DBF masing-masing file database tersebut berisi data sebagai berikut : SERBUKDBF, data serbuk & pelet U02 yang ada di gudang - PROSES.DBF, data serbuk & pelet U02 yang ada di lab. - TRANS1.DBF, data transfer serbuk & pelet U02 dari gudang ke lab. - TRANS2.DBF, data serbuk U02 yang sudah jadi pelet - DABACKUP.DBF,data backup dari seluruh file data base. - RESUMEEN.DBF, data resume enrich - RESUMEDE.DBF, data resume depleted - RESUMENA.DBF, data resume natural Dengan melihat isi file data base tersebut, maka file SERBUKDBF dapat dikatakan seb. Transfer Masalah yang sering timbul pada saat perpindahan serbuk dan pelet U02 adalah kekurangtelitian pemegang pembukuan pada saat memasukkan atau menghapus data. Oleh karena itu pada sistem informasi manajemen serbuk dan pelet U02 dirancang suatu sistem untuk mengatasi masalah tersebut di atas. Dengan perintah yang kita berikan dimana batch identity dan material description sebagai masukannya, maka program data base segera akan menanggapi perintah tersebut secara cepat, tepat dan akurat. Program untuk perpindahan serbukatau pelet U02 dari gudang ke laboratorium adalah TRANS1.PRG, dimana file SERBUK DBF sebagai masukannya, maka program tersebut akan melaksanakan perintah untuk mengisi file TRANS1.DBF. Selanjutnya file tersebut dipindahkan ke file PROSES.DBF untuk membuat item list serbuk dan pelet U02 yang ada di laboratorium. Program untuk perubahan bentuk flsik dari serbuk menjadi pelet baik yang bagus mapun yang rusak adalah TRANS2.PRG. Dengan file PROSES.DBF sebagai masukannya, maka program tersebut akan melad;anakan perintah untuk mengisi file TRANS2.DBF. Selanjutnya file tersebut dipindahkan k03file 154

Proceedings Seminar Reakwr Nuklir dalum Penelitiau Sains dan Teknolagi MenuJu Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 Okwber 1991 PPTN - BATAN SERBUKDBF apabila serbuk dan pelet U02 tersebut masuk ke gudang. Sedangkan bila serbuk dan pelet U02 tetap di laboratorium, maka file TRANS2.DBF terse but dipindahkan ke file PROSES.DBF. File TRANS1.DBF dan TRANS2 DBF berfungsi untuk membuat internal material transfer. c. Ledger Ledger/lajur adalah catatan yang memuat ikhtisar perubahan inventaris pada suatu selang waktu tertentu untuk menentukan inventaris buku. Ledger/lajur digunakan untuk meliput bahan nuklir yang ada diwilayah MBA sehingga sering disebut sebagai lajur umum atau gerwralledger. Masukan untuk program general ledger adalah SERBUK.DBF dan PROSES.DBF. Untuk daerah sempit yang memerlukan neraca bahan nuklir dibuatlah lajur bantu yang biasa disebut subsidiary ledger. Masukan untuk subsidiary ledger adalah file SERBUKDBF dan PROSES.DBF. d. Resume. Fungsi menu ini adalah untuk mengetahui dan melihat secara keseluruhan data serbuk dan pelet U02 yang ada di MBAR-A, sebagai masukan untuk program ini adalah file SER BUKDBF dan PROSES.DBF. Dari file-file tersebut program dbase menyusun data serbuk dan pelet U02 batch identity dan langsung dimasukkan kedalam file RESUMEEN.DBF, RE SUMEDE.PRG dan RESUMENA.PRG. File ters,~butmerupakan masukan untuk program RE SUME.PRG. 2. Ke/uaran dan Distribusi njormasi Sistem akunting bahan nuklir pada akhirnya akan menghasilkan laporan. Laporan tersebut disertai dengan data pendukung akan diverifikasi oleh pihak berwenang dalam hal Safeguard. Catatan akunting adalah kumpulan dokumen yang disimpan di tempat fasilitas yang memperlihatkan jumlah masing-masing bahan nuklir yang terdapat di fasilitas tersebut disertai dengan catatan distribusi dan catatan perubahan yang terjadi. a. tem List Fungsi menu ini adalah untuk melihat data serbuk dan pelet U02 yang ada di gudang dan yang ada di laboratorium, menu tersebut dilengkapi dengan tampilan dan cetak data, tampilannya ditunjukkan pada Gambar 5. Physical inventory list (item list) untuk setiap batch identity dilaporkan tiap bulan dan bila terjadi perubahan fisik serbuk atau pelet U02 baik yang ada di gudang maupun yang ada di laboratorium. nformasi mengenai serbuk dan pelet U02 tersebut akan didistribusikan ke Bidang Reaktor, Kelompok Metalurgi Nuklir, Sub Bidang Bahan Bakar Reaktor sebagai arsip serta BPTAdan Safeguards AEApada saa t PT dan PV: b. Transfer Data Transaksi perpindahan serbuk atau pelet U02, perubahan fisik serbuk atau pelet U02 adalah internal material transfel: Menu ini dilengkapi dengan tampilan dan cetak data, tampilannya dapat dilihat pada Gambar 6. nternal material transfer akan didistribusikan ke Bidang Reaktor, Kelompok Metalurgi Nuklir dan Sub Bidang Bahan Bakar Reaktor sebagai arslp. d. Ledger Tampilan dari menu ini dapat dilihat pada Gambar 7, yang memperlihatkan neraca bahan nuklir yang berlaku khusus untuk area kecil. Sedangkan untuk general ledger pada prinsipnya sarna seperti subsidiary ledger, gerwralledgel' digunakan untuk meliput segenap wilayah MBA, menu ini dilengkapi juga dengan tampilan dan cetak data. Subsidiary ledger dan gerwral ledger dibuat hanya 1 copy kecuali pada saat PT dan PV dibuat rangkap 6 (enam) yang akan didistribusikan ke BPTA 3 (tiga) copy, Bidang Reaktor, Sub Bidang Operasi Reaktor dan Sub Bidang Bahan Bakar Reaktor sebagai arsip. e. Resume Dari file RESUMEEN.DBF, RESUMEDE. DBF dan RESUMENA.DBF yang dieksekusi oleh program RESUME.PRG, maka keluarannya adalah informasi keseluruhan mengenai data serbuk dan pelet U02 yang ada di MBA R-Adan biasa disebut RESUME KMP. D, tampilannya dapat dilihat pada Gambar 8. (tem List) dilaporkan setiap bulan dan bila terjadi perubahan inventory baik serbuk maupun pelet U02. Resume akan didistribusikan ke Bidang Reaktor, Kelompok Metalurgi Nuklir, Sub Bidang Bahan Bakar Reaktor sebagai arsip, BPTA pada saat PT serta Safeguards AEA pada saat PV. 155

Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Penelitian Sains dan Tekrwlogi MenuJu Era Tinggal Landas Bandung, 8-10 O}~tober 19!n PPTN - BATAN PHYSCAL NVENTORY LST OF 3CP~P POWDER Date: 11/04/91 ~ 1 ~ [F]orward DRPW 1DRPW3314.4000 1406.10001 1867 1969.lOOOi 1304. 700~ [B)ackward [E)xit [ ) Gambar 5. Tampilan Physical nventory List of Scarp Powder NTERNAL MATERAL TRANSFER From: KMP.D To : User Date: 05/04/91 DOC. No. : 06/PW/D-U/'~ -- Material Description: GQlB Element Code: N sotope Code: line Batch No.of Netto Element sotope Unit Remark No. dentity tems Weight Weight Weight 1 NPWD 1 2000.0000 1756.4000 12.29490 9 N4 ~ [FJorward [B]ackward [E]xit [ ] Gambar 6. Tampilan nternal Material Transfer 1 Page D. -- 23/03/90 Date CR30.3278 No. G KMP 2.2081 Shipment sotope RA- 04/05/90 31/08/90 20/07/90 CR.47 CR.46 CR.49 RQGSCode 0.0433 : Receipts FacilityElement 0.0878 SUBSDARY LEDGER sotope Element sotope [R]ight [B]ackward [F]orward [E]xit [ ] Gambar 7. Tampilan subsidiary ledger 156

Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalum Penelitiun Suins dun TeklWwgi Menuju Era Tinggal Lundas Bandung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - BATAN RESUME!<MP. D Date: 09/03/91 0TAL No. Name Description MaterialElement NPLTG1 NRPLT1 NPWD7 NRPW3 NPLT8 HQEB GQEB GQLB RQEB JQAB 211.3300 Net tem 0.1281 0.1273 0.3164 of 1.9897 Kg Weight 0.1125 0.1118 1.7472 187.1990 N 0.2772 184.9503 Code Kg Kg sotope Weight Weight 213.8915 Page [E] Enrich [B] Backward [N] Natural [F] Forward [D] Depleted [E] Exit [] KESMPULAN Gambar 8. Tampilan resume dan serbuk pelet U02 (KMP.D) Dalam melaksanakan fungsi safeguards di tingkat fasilitas harus ada sistem pertanggungjawaban pembukuan bahan nuklir yang dapat memberikan informasi tepat waktu, cepat dan akurat sehingga dapat mendukung penerapan safeguw'd di fasilitas tersebut. Berdasarkan pembahasan dan analisis diatas, dapat diperoleh beberapa kesimpulan: 1. Program dirancang sedemikian rupa sehingga sangat mudah dioperasikan oleh seorang teknisi yang awam komputer 2. Mengingat perlu adanya peningkatan fungsi dan daya guna sistem kerja personil, maka sudah saatnya manajemen di MBA R-A DAFTAR PUSTAKA lebih ditingkatkan, salah satunya adalah dengan sistem informasi manajemen serbuk dan pelet U02 dengan menggunakan program fox base. 3. Penyusunan file-file dalam pengembangan sistem informasi manajemen ini, dilakukan dengan memperhatikan informasi yang diperlukan dalam setiap pengambilan keputusan. 4. Dengan selesainya paket program ini, diharapkan distribusi informasi mengenai serbuk dan pelet U02 dapat secara cepat, tepat dan akurat serta tidak akan terjadi duplikasi data. 1. Anonym, Agreement Between The Republic of ndonesia and The nternational Atomic Energy Agency for the Application of Safeguards in Connection with the Treaty on the Non Proliferation of Nuclear Weapons (1968). 2. Harianto, K. Pangestu, E.N., DBase plus, Fox Base plus Multi User (Local Area Network), Andi Offset, Yogyakarta (1990). 3. Burch, J.G. and Gary Grudnitski, nformation System, Theory and Practice, Fourth Edition, John Wiley & Sons (1986). 4. Winardi Sutantyo & Markus Robijanto Kusuma, Pemograman Dbase plus, PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta (1987). 5. Anonym, Regional Training Course of State Systems of Accounting for and Control of Nuclear Materials, Course Manual, Tokai; Oarai; Kurihama and Tokyo Japan (October 1987) 5-23. 6. Anonym, Report Forms and Explanations for their Use, Code 10 Agreement Reference (Articles), (1965) 67. 157

Proceedings Seminar Reaktor Nuklir dalam Penelitian Sains don Tekrwlogi Menuju Era Tinggal Londas Rondung, 8-10 Oktober 1991 PPTN - RATAN DSKUS Dahlia: 1. Apakah 81M yang sudah diseminarkan tahun lalu sudah diaplikasikan? 2. Bagaimana kontrol terhadap adanya manipulasi pada program atau pada data entry? Rosad Ma'ali: 1. 8aat ini sedang dicoba 2. - Program komputer bila sudah sempurna akan dikompile sehingga program tersebut tidak mungkin dapat diubah. - 8ub menu untuk bagian-bagian penting dilengkapi dengan Password. Tegas Sutondo: Safeguard diterapkan untuk seluruh bahan nuklir yang ada pada suatu fasilitas apakah tidak lebih baik sistem informasi ini diterapkan untuk bahan nuklir (tidak hanya serbuk + pelet) Rosad Ma'ali: Hal tersebut sudah dibuat yaitu program komputer untuk elemen bakar yang ada di PPTN.. BATAN,jadi untuk melayani safeguard sudah dapat diatasi (khusus untuk PPTN-BATAN), bila. memungkinkan akan dikembangkan untuk MBAyang lainnya yang ada di BATAN. Budiono: 1. Bagaimana kaitannya dengan QAyang ada di PPTN? Apakah sistem nformasi manajemen ini akan menunjang QA tersebut? 2. Mengingat ada reaktor di PPTN, R8G, Kartini dan nantinya PLTN, apakah sudah dipikirkan untuk penelitian sistem monitor ini sebagai sistem real time? Rosad Ma'ali: 1. 81M serbuk dan pelet U02 jelas akan menunjang program QA, karena 81M serbuk dan pelet U02 (81M Bahan Nuklir di MBA R-A) akan dilengkapi dengan prosedur pengoperasian sesuai dengan QA sehingga diharapkan hasilnya dijamin baik/benar. 2. Paket program 81M Bahan Nuklir sebagai langkah awal orientasinya hanya di PPTN -BATAN, bila memungkinkan sebagai langkah selanjutnya adalah dengan memperhatikan MBA yang lainnya yang ada di BATAN, termasuk PLTN. 158