Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012

dokumen-dokumen yang mirip
Menimbang, bahwa hasil pembahasan tiap pokok sengketa adalah sebagai berikut: Penjualan ke PT FKS Multi Agro Tbk. sebesar Rp

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Positif atas Peredaran Usaha Tahun Pajak 2008 sebesar Rp

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.36991/PP/M.X/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.43733/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36985/PP/M.XIII/15/2012. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

A. Dasar Hukum. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.65755/PP/M.VIIIA/12/2015. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.44530/PP/M.XV/15/2013

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

: PUT.38579/PP/M.XIII/16/2012. Nomor Putusan Pengadilan Pajak Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2007

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Putusan Pengadilan Pajak : Put-41148/PP/M.XIII/15/2012. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Putusan : Put.42956/PP/M.XI/25/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPh Pasal 4 ayat 2 final. Tahun Pajak : 2002

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.55378/PP/M.VIA/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Koreksi Harga Pokok Penjualan yang terdiri dari :

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT45363/PP/M.II/27/2013. : Pajak Penghasilan Pasal 15 Final. Tahun Pajak : 2010

2. - Koreksi negatif atas biaya JHT (Rp ,00)

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.36766/PP/M.XII/99/2012

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42761/PP/M.XVI/15/2013. : Pajak Penghasilan Badan. Tahun Pajak : 2007

Atas koreksi Peredaran Usaha sebesar Rp

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put-50255/PP/M.XVI/16/2014. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2009

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

dengan rincian sebagai berikut : dengan rincian sebagai berikut:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.36124/PP/M.I/16/2012. : Pajak Pertambahan Nilai. Tahun Pajak : 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80439/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Koreksi Penyesuaian Fiskal Negatif berupa Biaya Emisi sebesar Rp

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. Put.53268/PP/M.XIB/12/2014. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2008

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.29320/PP/M.I/15/2011. Tahun Pajak : 2006;

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penulis dapat memberikan suatu kesimpulan, adalah sebagai berikut:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 138 TAHUN 2000 TENTANG

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80436/PP/M.XIIA/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2009

1. Koreksi atas Piutang tak tertagih sebesar Rp ,00,

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : 63714/PP/M.IIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan gugatan terhadap Surat

RUGI LABA BIAYA FISKAL

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-60826/PP/M.IIIB/99/2015. Tahun Pajak : 2011

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /PP/M.VIB/12/2014. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 23. Tahun Pajak : 2010

: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap koreksi Penghasilan Neto PPh Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

: bahwa Terbanding mengusulkan untuk menolak permohonan banding Pemohon Banding Terbanding

1. Koreksi atas Jasa Audit sebesar Rp ,00 2. Koreksi atas Rebate Target Sales sebesar Rp ,00 Rp

1. Koreksi positif dividen sebesar Rp , Koreksi positif sewa mesin sebesar Rp ,00;

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

Nomor Putusan Pengadilan Pajak. : Put.50171/PP/M.XII/15/2014. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2007

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

SEKRETARIAT PENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.80435/PP/M.XIIA/12/2017. Tahun Pajak : 2009

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Peredaran Usaha Arus Piutang cfm Pemeriksa Rp DPP PPN yang belum dilaporkan WP dalam SPM PPN nya tahun 2012 Rp

Pokok Sengketa : Ralat Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.37529/PP/M.XIII/15/2012 tanggal 23 April 2012

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Perbedaan antara Laba Komersial dan Laba Fiskal. Perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usaha diwajibkan untuk menyusun

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.46253/PP/M.VI/15/2013

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

Putusan Nomor : Put-68238/PP/M.IVB/10/2016. Jenis Pajak : PPh Pasal 21. Tahun Pajak : 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2012/PP/M.IIIA Tahun 2018

Nomor Putusan Pengadilan Pajak : PUT.59219/PP/M.XIIA/16/2015. Jenis Pajak : PPN. Tahun Pajak : 2006

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

kaitannya sebagai pengurang peredaran usaha;

Putusan Pengadilan Pajak : PUT.43780/PP/M.XII/13/2013. Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Pasal 26. Tahun Pajak : 2007

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.42997/PP/M.XIII/99/2013. Tahun Pajak : 2010

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-36150/PP/M.VIII/10/2012

PERSANDINGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 533/KMK.04/2000 TENTANG

Koreksi Pajak Masukan sebesar Rp ,00

BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT /2013/PP/M.IIIA Tahun 2018

Putusan Nomor : Put-64936/PP/M.VIIIB/15/2015. Jenis Pajak : PPh Badan. Tahun Pajak : 2010

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

Penggantian ke 2 (dua) :

PAJAK PENGHASILAN PASAL 25

Adjusment-Final Tree Up 2006 yang dicatat pada GL 2007 (Rp ,00) Adjusment-Final Tree Up 2007 yang dicatat pada GL 2008 Rp

BAB IV ANALISIS PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA PT. TS INDONESIA. Analisis Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda

BAB IV. EVALUASI PROSES PEMOTONGAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN PPh PASAL 23/26 PADA PT. FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE

Putusan Pengadilan Pajak : Put.37984/PP/M.II/16/2012. Jenis Pajak : PPN. Masa/Tahun Pajak : 2008

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put.40623/PP/M.XVI/15/2012 Jenis Pajak : Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak : 2007 Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah, koreksi Penghasilan Netto sebesar USD 797,475.29, yang terdiri dari : 1. Koreksi Harga Pokok Penjualan USD 75,144.14: a. Raw Material Usage USD 54,281.14 b. Indirect Labor USD 20,863.00 2. Koreksi Biaya Usaha sebesar USD 722,331.15 : a. Biaya Transportasi USD 285,111.40 b. Biaya bunga pinjaman USD 97,119.87 c. Biaya sehubungan dengan jasa USD 261,809.88 d. Biaya Lainnya USD 78,290.00 Koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar USD 75,144.14 MenurutTerbanding : bahwa menurut Terbanding, koreksi Harga Pokok Penjualan sebesar USD 75,144.14 terdiri dari: - Raw Material Usage sebesar USD 54,281.14 - Indirect Labor USD 20,863.00 Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak dapat menerima koreksi Pemeriksa tersebut. Pendapat Majelis : bahwa menurut Terbanding koreksi Harga Pokok Penjualan terdiri dari 2 unsur, yaitu : a. biaya Raw Material Usage sebesar USD 54,281.14 b. biaya Indirect Labor sebesar USD 20,863.00 Jumlah USD 75,144.14 a. biaya Raw Material Usage sebesar USD 54,281.14 bahwa koreksi atas biaya raw material sebesar USD 54,281.14 karena Terbanding tidak meyakini biaya tersebut akibat tidak dapat ditelusuri kebenaran transaksi yang dicatat oleh Pemohon Banding. bahwa berdasarkan analisis data pencatatan yang dituangkan dalam laporan keuangan dan penjelasan Pemohon Banding, selisih sebesar USD 54,281.14 diakibatkan ada kesalahan pencatatan atas pemakaian bahan baku bulan terkait ada kekurangan pencatatan sebesar USD 54,281.14 yaitu berupa jumlah pemakaian bahan untuk keperluan produksi dan juga pemakaian bahan baku untuk keperluan uji coba mesin baru. bahwa oleh karena kekurangan pencatatan pemakaian tersebut tidak diyakini oleh Terbanding makan tidak diakui sebagai biaya pemakaian raw material dengan alasan pokok : - tidak memenuhi unsur ketentuan tentang amortisasi karena tidak diketahuinya dengan pasti periodenisasi amortisasi pada akun transaksi amortization of stock take WIP Difference, - bahwa hal ketidakjelasan yang dimaksud oleh Terbanding kemudian dijelaskan oleh Pemohon Banding, bahwa biaya pemakaian raw material sebesar USD 54,281.14 adalah hasil tindakan ayat penyesuaian (adjustment) atas inventory/stock yang mana didalamnya ada raw

material yang sudah cacat dan tidak layak lagi dipergunakan sebagai bahan baku untuk diproses menjadi barang jadi, oleh karena alasan tersebut, jumlah sebesar tersebut dimasukkan pada akhir periode akuntansi sebagai biaya amortisasi raw material usage tahun 2008. bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas Majelis berpendapat dan menilai sesuai dengan pembuktian yang diperlihatkan dalam persidangan oleh Pemohon Banding dibuktikan perhitungan atas biaya amortisasi yang berasal dari selisih yang di adjustment tersebut sebesar USD 54,281.14 sebagai biaya amortisasi, hal demikian kurang tepat, karena tidak jelasnya periode waktu yang menentukan dapat tidaknya suatu biaya dikategorikan sebagai biaya amortisasi karena sesuai dengan ketentuan Pasal 11 A Undang-Undang Pajak Penghasilan pada prinsipnya atas pengeluaran untuk memperoleh harta tak berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun yang dipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan dengan cara sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh Undang- Undang dapat diamortisasi. bahwa berdasarkan fakta barang bukti tersebut adalah berupa raw material menurut Majelis bukan termasuk unsur pengeluaran yang dapat diamortisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 A Undang-Undang Pajak Penghasilan karena pengeluaran untuk memperoleh bahan baku (raw material) tidak jelas masa manfaatnya, tidak diketahui saat dimulai dilakukan pengeluaran, dan tidak terbukti bahan baku dimaksud cacat atau rusak atau ketinggalan mode (absolescence) seperti yang dijelaskan oleh Pemohon Banding. bahwa pada prinsipnya menurut ketentuan perpajakan yang berlaku untuk memastikan pengeluaran demikian harus diyakinkan dengan bukti dokumen berita acara barang rusak yang tidak layak untuk diproses lebih lanjut untuk menghasilkan produksi barang jadi, maka dengan tidak dibuktikannya secara meyakinkan selisih raw material usage yang diketahui Terbanding yang hanya dengan membandingkan jumlah raw material usage dikurangi dengan jumlah yang tertulis dalam list work in proses movement, Majelis menilai dalam rangka menentukan kebenaran material sesuai asas yang dianut dalam Undang-Undang Perpajakan, sahnya bukti dari fakta yang terungkap dalam persidangan dianggap kurang memadai, oleh karena itu berkesimpulan permohonan ditolak untuk pengeluaran raw material usage sebesar USD 54,281.14 dikurangkan dari penghasilan kena pajak, koreksi Terbanding dipertahankan. b. biaya Indirect Labour USD 20,863.00 bahwa menurut dalil Terbanding karena tidak ada bukti mengenai transaction reference yang mendukung angka-angka tentang biaya indirect tersebut diatas yang dicatat dalam general ledger. bahwa berdasarkan bukti indirect labour cost (huruf b angka 1) yang diperlihatkan dalam persidangan terbukti merupakan biaya tunjangan Pajak Penghasilan Pasal 21 sebesar Rp 122.407.586,00 = USD 13,376.71 dan pembayaran jamsostek sebesar Rp 68.507.237,00 = USD 7,486.19, maka sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, Pasal 6 ayat (1) huruf a & c Undang-Undang Pajak Penghasilan, jenis biaya tersebut tidak dapat dibiayakan sepanjang tidak dapat dibuktikan biaya tersebut telah dilaporkan sebagai penghasilan oleh karyawan yang bersangkutan. bahwa terbukti Pemohon Banding tidak dapat membuktikan hal tersebut. bahwa pendapat Terbanding adalah benar karena atas biaya tersebut Majelis berpendapat pada prinsipnya tunjangan Pajak Penghasilan yang terutang oleh karyawan bersangkutan sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf h Undang-Undang pajak Penghasilan juncto Pasal 7 huruf b Peraturan Direktur

Jenderal pajak Nomor : 15/PJ./2006 meurut sifatnya termasuk dalam pengertian kenikmatan dalam bentuk apapun yang tidak boleh dikurangkan sebagai biaya dari penghasilan bruto, dan biaya premi asuransi Jaminan Sosial tenaga kerja (Jamsostek) menurut ketentuan Pasal 7 huruf c Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-545/PJ./2000 tanggal 29 Desember 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pasal 21 dan Pasal 26 sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi, ditentukan bahwa pembayaran iuran jamsostek oleh perusahaan merupakan iuran pension atau tunjangan hari tua yang dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan tetapi bukan merupakan penghasilan bagi karyawan. bahwa menurut bukti yang diperlihatkan dalam persidangan, kedua biaya tersebut termasuk dalam unsur biaya indirect labour cost sebesar USD 20,863.00 ditanggung/dibayar oleh Pemohon Banding maka berdasarkan ketentuan diatas : a) biaya tunjangan PPh Pasal 21 sebesar Rp 122.407.586,00 = USD 13,376.71 koreksi Terbanding tetap dipertahankan, b) biaya Jamsostek oleh Pemohon Banding sebesar Rp 68.507.237,00 = USD 7,486.19 koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan. bahwa untuk menkonversi kedalam mata uang dollar amerika jumlah keduanya sebesar Rp 190.914.823,00 = USD 20,863.00 atau I USD = Rp 9.150,80. bahwa dengan demikian dari seluruh koreksi biaya indirect labour sebesar USD 20,863.00 dipertahankan sebesar USD 13,376.71 dan tidak dapat dipertahankan sebesar USD 7,486.19. Koreksi Biaya Usaha Lainnya sebesar USD 722,331.15 Menurut Terbanding: bahwa tidak dipinjamkannya data/bukti/dokumen/transaction reference yang dapat mendukung kebenaran pencatatan dalam general ledger yang disampaikan oleh Pemohon Banding menyebabkan Terbanding tidak dapat mentrasir angka-angka yang dicatat dalam General Ledger ke bukti pendukung yang terkait. Menurut Pemohon : bahwa sedangkan untuk others expenses sebesar USD 78,290.00 merupakan biaya sehubungan dengan IT Charges yang Pemohon Banding bayarkan secara rutin sehubungan dengan pemakaian sistem computer accpacc yang digunakan untuk pembukuan Pemohon Banding dalam rangka menagih dan memelihara penghasilan sebagaimana disebutkan dalam Pasal 6 UU PPh. Menurut Majelis : bahwa menurut Terbanding koreksi biaya usaha lainnya sebesar USD 722,331.59 terdiri atas : 1. koreksi biaya transportasi sebesar USD 285,111.40 2. koreksi biaya bunga pinjaman sebesar USD 97,119.87 3. koreksi biaya jasa sebesar USD 261,809.88 4. koreksi biaya lainnya sebesar USD 78,290.00 Jumlah USD 722,331.15 koreksi biaya transportasi sebesar USD 285,111.40 (169,966.76 + 115,144.64) a. biaya transportasi adalah sundry expense sebesar USD 169,966.76 bahwa berdasarkan bukti yang disampaikan dalam persidangan berupa : perjanjian sewa gudang, invoice sewa gudang, bukti pembayaran sewa gudang SSP dan SPM PPh Final Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Pajak Penghasilan termasuk bukti pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan atas bangunan gudang yang disewa tersebut dan biaya lain-lain seperti biaya

pengiriman dokumen export dan sample barang dan biaya rekruitmen karyawan logistik. bahwa menurut Majelis pada pokoknya sebagian besar dari biaya transportasi tersebut adalah biaya sewa gudang (warehouse rent) dari PT. Intikoko, PT. Intikertasindo, dan PT. Aditya, dan biaya lainnya adalah biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pada tahun 2008 karena mempunyai masa manfaat tidak lebih dari satu tahun terbukti mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha sesuai dengan ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang- Undang Pajak Penghasilan. b. bahwa biaya bunga pinjaman sebesar USD 97,119.87 (55,139.84 + 41,980,03) adalah biaya bunga pinjaman dari D&D Singapura dan D&D Australia yang tidak diyakini kebenarannya karena antara Pemohon Banding dengan pihak peminjam merupakan related party yang menurut ketentuan perpajakan yang berlaku termasuk mempunyai hubungan istimewa, dan atas transaksi bunga yang dibayarkan atas pokok pinjaman dimaksud dipengaruhi oleh adanya hubungan istimewa, oleh karena itu bunga pinjaman tersebut menurut dalil Terbanding adalah bukan bunga yang sebenar-benarnya melainkan merupakan pengalihan penghasilan atau pembagian laba yang terselubung, karena menurut analisis kebutuhan modal kerja Terbanding membuktikan keadaan keuangan dari Pemohon Banding dalam keadaan bagus sehingga tidak diperlukan adanya pinjaman untuk modal kerja. bahwa menurut Majelis dalil Terbanding tidak benar karena dasar analisis dan persangkaan pengalihan penghasilan mendukung koreksi yang tidak disertai dengan alat bukti yang memadai kurang kuat menurut hukum tidak sesuai dengan asas materialistis yang dianut dalam Undang-Undang Perpajakan. bahwa dengan demikian Majelis menilai bukti yang disampaikan dalam persidangan, antara lain berupa loan agreement yang sah dan bukti pemotongan PPh Pasal 26 atas bunga yang dibayarkan kepada D&D Singapura dan D&D Australia. bahwa Majelis berpendapat pada pokoknya pinjaman yang dilakukan antara Pemohon Banding dengan related party tersebut adalah wajar dalam dunia usaha, dan pembayaran imbalan bunga yang besarnya wajar atas pinjaman yang sah menurut hukum adalah merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto, sehingga koreksi Terbanding tidak dapat dipertahankan sebesar USD 97,119.87. c. bahwa biaya jasa sebesar USD 261,809.88 (13,478.88 + 248,331.00) berdasarkan bukti yang disampaikan dalam persidangan adalah biaya yang berupa management fee sesuai dengan corporate service Agreement antara Pemohon Banding dengan Detpak Holdings Pte Ltd, Singapura, Detpak Hongkong Ltd, Detpak Indonesia Holding Ltd, Detpak Packaging SDN BHD, Detpak Packaging Taiwan Ltd, Detpak Philippines Packaging inc, Detpak South Africa (Pty) Ltd, dan D&D Packaging Indonesia, yang isinya tentang pemberian dari berbagai pemberi jasa dan Pemohon Banding sebagai penerima jasa, jasa ruang lingkupnya antara lain : jasa administrasi, perencanaan, pengawasan-koordinasi, penyusunan anggaran, akuntansi, perpajakan, legal, audit material, jasa konsultasi atas saran sistem, kebijakan dan prosedur, teknologi informasi, purchasing, pengadaanpengembangan produksi, quality control, buying & marketing promosi, pengembangan penjualan, kepegawaian, pelatihan rekruitmen, sistem keuangan, jasa lainnya sesuai permintaan penerima jasa.

bahwa dalam hal menetapkan biaya imbalan jasa sesuai perjanjian berdasarkan prosentase penjualan dengan menghitung mark up 5% atas biaya yang dihitung dengan cara (metode) yang tepat dan wajar. bahwa Majelis sependapat dengan Terbanding dalam hal penetapan biaya imbalan jasa yang dilakukan oleh pemberi jasa tersebut yang dihitung secara proporsional dan ditambah margin (mark up) 5% dari masingmasing biaya yang dihitung dari persentase penjualan, tidak sesuai dengan asas materialitas yang dianut dalam perundang-undangan perpajakan yang berlaku. bahwa sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku pada prinsipnya sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 6 ayat (1) Undang-Undang Pajak Penghasilan biaya yang nyata-nyata dikeluarkan untuk mendapatkan, menagih dan memelihar penghasilan dapat dikurangkan dari penghasilan bruto. bahwa sesuai dengan penjelasan Pemohon Banding dan bukti yang disampaikan dalam persidangan, Majelis menilai biaya yang ditagih oleh pemberi jasa dan kemudian dibebankan oleh Pemohon Banding sebagai biaya imbalan jasa, tidak membuktikan dengan jelas dan pasti yang nyatanyata dikeluarkan untuk setiap kegiatan jasa yang diberikan oleh pemberi jasa tersebut, sehingga dengan demikian hubungan langsung antara kegiatan jasa dengan biaya yang dimaksudkan untuk mendapatkan, menagih, memelihara penghasilan dari Pemohon Banding tidak jelas (obscuur). Hal yang tidak jelas ini tidak sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku, sehingga koreksi Terbanding dipertahankan. d. koreksi biaya lainnya sebesar USD 78,290.00 bahwa berdasarkan penjelasan Pemohon Banding dalam suratnya, jumlah yang masih disengketakan adalah sebesar USD 78,290.00, dan yang lainnya sebesar USD 61,669.70 + 915.33 telah diakui dan koreksi disetujui. bahwa berdasarkan bukti yang disampaikan dalam persidangan berupa biaya Information Technologi Charge sebesar USD 78,290.00 atas pemakaian technologi software computer sistem ACCPACC yaitu sistem komputer yang digunakan dalam sistem pembukuan Pemohon Banding, menurut Majelis sesuai bukti berupa Perjanjian antara Pemohon Banding dengan Detpak Packaging Indonesia, General Ledger, invoice/debit note, bukti pemotongan PPh Pasal 23 atas imbalan IT (IT Charges), pelunasan PPh Pasal 23, SPT masa PPh Pasal 23 dan bukti pelunasan dengan cara nett off, dengan cara dikurangkan langsung dengan hutang piutang antara kuduanya, dinilai cukup memadai dan diyakini merupakan biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha sehingga permohonan sebesar USD 78,290.00 dikabulkan. bahwa Majelis berkesimpulan dari seluruh koreksi Terbanding sebesar USD 797,476.22 (USD 75,144.63 + USD 722,331.22) : dipertahankan sebesar : - raw material USD 54,281.63 - indirect labor USD 13,377.00 - biaya jasa USD 261,810.23 jumlah USD 329,468.86 Tidak dipertahankan : - indirect labor USD 7,486.00 - biaya transport USD 285,111.40 - biaya bunga pinjaman USD 97,119.87 - biaya lainnya USD 78,290.00 jumlah USD 468,007.35

bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-791/WPJ.07/2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPh Badan Nomor : 00028/206/07/052/09 tanggal 3 September 2009 Tahun Pajak 2007 yang telah dibetulkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-00097/WPJ.07/KP.0203/2010 tanggal 4 Mei 2010, dengan perhitungan sebagai berikut : Uraian USD Peredaran Usaha 20,530,525 Harga Pokok Penjualan cfm Terbanding 16,532,218 Koreksi dibatalkan 7,486 Harga Pokok Penjualan cfm Majelis 16,539,704 Laba Bruto 3,990,821 Biaya Usaha cfm Terbanding 2,301,941 Koreksi dibatalkan 460,521.35 Biaya Usaha cfm Majelis 2,762,462.35 Penghasilan Neto Dalam Negeri 1,228,358.65 Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya 0 Fasilitas Penanaman Modal 0 Penyesuaian Fiskal : a. Penyesuaian Fiskal Positif 0 b. Penyesuaian Fiskal Negatif 13,646 c. Jumlah (a-b) (13,646) Penghasilan Neto Luar Negeri 0 Jumlah Penghasilan Neto 1,214,712.65 Kompensasi Kerugian 0 Penghasilan Kena Pajak 1,214,712.65 PPh Terutang (kurs = Rp 9.183,00) - 10% X USD 5,445.00 554.50-15% X USD 5,445.00 816.75-30% X USD 1,816,884 361,146.80 Jumlah PPh Terutang 362,508.00 Kredit Pajak 469,957.00 PPh YMH (Lebih) Dibayar (107,449.00) Memperhatikan Mengingat : Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan serta bukti-bukti dan hasil pemeriksaan dalam persidangan. : 1. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak. 2. Ketentuan pelaksanaan perundang-undangan yang terkait.

Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding atas sengketa pajak terhadap terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-791/WPJ.07/2010 tanggal 20 Agustus 2010 tentang keberatan Wajib Pajak atas SKPKB PPh Badan Nomor : 00028/206/07/052/09 tanggal 3 September 2009 Tahun Pajak 2007 yang telah dibetulkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-00097/WPJ.07/KP.0203/2010 tanggal 4 Mei 2010, dengan perhitungan sebagai berikut : Uraian USD Penghasilan Neto Dalam Negeri 1,228,358.65 Penghasilan Neto Dalam Negeri Lainnya 0 Fasilitas Penanaman Modal 0 Penyesuaian Fiskal : a. Penyesuaian Fiskal Positif 0 b. Penyesuaian Fiskal Negatif 13,646 c. Jumlah (a-b) (13,646) Penghasilan Neto Luar Negeri 0 Jumlah Penghasilan Neto 1,214,712.65 Kompensasi Kerugian 0 Penghasilan Kena Pajak 1,214,712.65 PPh Terutang (kurs = Rp 9.183,00) - 10% X USD 5,445.00 554.50-15% X USD 5,445.00 816.75-30% X USD 1,816,884 361,146.80 Jumlah PPh Terutang 362,508.00 Kredit Pajak 469,957.00 PPh YMH (Lebih) Dibayar (107,449.00)