BAB 2 LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan mengenai E-marketing. Pemasaran merupakan proses perencanaan dan eksekusi dari kegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian tentang Strategy

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran (Marketing)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian tentang Strategy

Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian.

BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk memudahkan dalam penelitian maka di perlukan pemahaman pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

ANALISA DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. RAJAWALI MEGAH SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI STRATEGI E-MARKETING BERBASIS METODE SOSTAC PADA PT.BESTEX

BAB 2 LANDASAN TEORI

E-MARKETING SYSTEM AGENT PROPERTY MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSTAC FRAMEWORK (STUDI KASUS: CV. ILA PROPERTY PEKANBARU)

PERENCANAAN PERIKLANAN ZARA # Tugas Akhir

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. SA-BINTANGANUGERAH BERBASIS SOSTAC

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa

E-Marketing dalam E-Business

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGY E-MARKETING PADA PT. ZATAYU SUKSES MANDIRI

PERENCANAAN & STRATEGI PERIKLANAN #5

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Pemasaran Konsep Strategi Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

E-MARKETING PADA PT. ZAM-ZAM MEGAH UTAMA

BAB 4 PERANCANGAN WESITE E-MARKETING

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk memudahkan dalam penelitian maka diperlukan pemahaman - pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi.

BAB 2. Landasan Teori

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan perusahaan,

BAB 4 PERANCANGAN E-MARKETING

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI STRATEGI E- MARKETING BERBASIS SOSTAC PADA PT. NAILA SYAFAAH WISATA MANDIRI

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan. dompet. Perkembangan bisnis distro khusunya di Bandung mengalami. perkembangan yang pesat. Perusahaan-perusahaan yang sejenis sudah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI Teori Teori Umum Pengertian Tentang HTML

PENGEMBANGAN SISTEM E-MARKETING PADA PT.INDO PERDANA JAYA SAKTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sekilas Singkat PT Marketbizmedia Kegiatan Marketbizmedia

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pemasaran

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PROFESSIONAL WEB DESIGN & DEVELOPMENT - SEO - CYBER PR

INTERNET ADVERTISING SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PEMASARAN INTERAKTIF

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI E- MARKETING BERBASIS METODE SOSTAC MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RESPONSIVE WEB DESIGN PADA PT. JASA ANDALAS PERKASA

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 3 ANALISIS PEMASARAN YANG BERJALAN

PROPOSAL PENAWARAN JASA INTERNET MARKETING BY VOSMOB INDONESIA

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

BAB 1 PENDAHULUAN. dari perusahaan kecil hingga besar telah memanfaatkan fasilitas yang bernama

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PENGEMBANGAN E-MARKETING PADA PT. EXPLORATION THINK TANK INDONESIA

07ILMU DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN. Cherry Kartika, SIP, M.IKom. KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT JK HUTAMA PROPERTI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Bekasi merupakan badan usaha yang bergerak dalam bidang penjualan bed cover, sprei bantal, sprei guling dan sprei untuk kasur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang UD. Kurnia merupakan salah satu badan usaha wirausaha yang menjual berbagai alat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan dalam meningkatkan fungsionalitas kinerja. Seiring dengan perkembangan zaman yang disertai pengglobalisasian

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan di lingkungan bisnis sudah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Strategy Chaffey dan Smith (2008: 40) Strategi adalah bagaimana cara agar mencapai suatu tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani, berbicara dan menyimpan) dan tentu saja, jumlah sumber daya yang tersedia, serta harus berpikir tentang e-strategic pemasaran sebagai saluran strategi di mana saluran elektronik dan media digital lainnya mendukung komunikasi dan saluran distribusi. Hal ini jelas membutuhkan bagaimana prioritas saluran yang harus digunakan. 2.1.2 Pengertian Pemasaran Kotler dan Armstrong (2008: 5) Pemasaran adalah sebuah proses perusahaan dalam menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan tujuan untuk menciptakan nilai keuntungan dari konsumen. 2.1.3 Pengertian Strategi Pemasaran Kotler dan Armstrong (2008: 45) Strategi pemasaran adalah logika pemasaran di mana unit bisnis berharap untuk menciptakan nilai dan mendapatkan keuntungan dari hubungannya dengan konsumen. 2.1.4 Pengertian Internet Chaffey (2006: 26) Internet adalah jaringan fisik yang menghubungkan komputer di seluruh dunia. Terdiri dari infrastruktur server jaringan dan link komunikasi yang digunakan untuk menyimpan dan mengangkut sejumlah besar informasi di internet. 2.1.5 PHP Robert W.Sebesta (2011: 45) PHP adalah bahasa server side scripting yang dibuat untuk aplikasi website. 5

6 2.1.6 Search Engine Optimization Gillin (2011: 95) SEO berkaitan erat dengan strategi kata kunci pada strategi pemasaran. SEO bukan mengenai siapa yang pertama kali terlihat saat orang mencari kata kunci kita, karena google sudah memberikannya kepada kita gratis. Ide dari SEO sendiri adalah ketika seseorang mencari istilah yang berhubungan dengan kata kunci kita dan butuh pemecahan masalahnya (mendapat solusi) dari kata kunci kita tersebut. 2.1.7 Pengertian Business to Customer (B2C) Miletsky dan Smith ( 2009: 43) B2C adalah proses bisnis marketing dalam menjual produk dan jasa kepada pelanggan., dalam B2C pihak penjual merupakan suatu organisasi dan pihak pembelinya merupakan individu. Situs untuk perusahaan B2C biasanya memiliki e-commerce pada website. 2.1.8 Pengertian Estimasi Biaya David (2009: 261) Estimasi biaya atau yang lebih dikenal dengan perkiraan biaya memiliki definsi sebagai suatu seni yang memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu yang ditentukan. Berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut : Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal hal yang akan terjadi selanjutnya. Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang penting. 2.1.9 Rich Picture Mathiassen (2002: 26) Rich Picture adalah gambaran informal yang menyajikan pemahaman ilustrator dari sebuah situasi.

7 2.1.10 E - Marketing Chaffey (2006: 9) E-Marketing (Electronic Marketing) merupakan suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik khususnya internet. Chaffey & Smith (2008: 18) Ciri-ciri e-marketing yang baik adalah e- marketing yang mampu memanfaatkan website untuk melakukan : 1. Identifikasi kebutuhan pelanggan dengan memanfaatkan komentar, request dan complaint dari pelanggan yang disampaikan melalui e-mail, bulletin board dan chat room. Selain itu bisa juga dengan menggunakan hasil analisis dari web analytic dan survey online. Semua informasi ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas situs, meningkatkan kualitas produk dan pelayanan, serta memprediksi kebutuhan pelanggan di masa depan. 2. Antisipasi mengenai adanya kebutuhan lain dari pelanggan, dengan memberikan pertanyaan secara online kepada pelanggan, atau memberikan rekomendasi kepada pelanggan berdasarkan pembelian terdahulu, yang memungkinkan pelayanan secara personal berdasarkan pola perilaku pelanggan yang telah dianalisis. 3. Pemuasan kebutuhan pelanggan secara mudah, karena dengan adanya website, perusahaan dapat memberikan pelayanan after sales yang dilengkapi dengan komunikasi secara berkelanjutan yang dapat mendukung terciptanya hubungan jangka panjang dengan pelanggan. 4. Melakukan ketiga hal di atas secara mudah, seperti yang telah dikatakan sebelumnya, dengan adanya internet semua hal di atas jadi lebih mudah dilakukan bila dibandingkan dengan melakukannya melalui media offline. 2.2 Teori Khusus 2.2.1 Pengertian SOSTAC SOSTAC adalah suatu kerangka kerja perencanaan yang cocok untuk e- marketing dan dapat digunakan untuk mengembangkan semua jenis rencana, termasuk e-planning marketing. Singkatan dari situation analysis, objective, strategy, tactics, actions, dan control. Chaffey dan Smith ( 2008: 44)

8 Gambar 2.1 Kerangka Perancanaan SOSTAC Chaffey dan Smith ( 2008: 4) Metode SOSTAC menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk perencanaan yang dibutuhkan perusahaan, Chaffey dan Smith (2008: 442) yaitu: 2.2.1.1 Situation Analysis Menurut Chaffey dan Smith (2008: 442) Merupakan bagian utama dari perencanaan marketing. Hal ini menjelaskan di mana perusahaan sekarang berjalan. Untuk beberapa pelaku bisnis hal ini menganalisis bagaimana pelanggan anda menggunakan jasa anda atau apakah dipengaruhi oleh media online, apa yang kompetitor lakukan, apa dampak dari perantara atau media yang digunakan, apa yang harus diterapkan secara online atau tidak dan apa perubahan di dalam dunia online. Pada tahap ini adalah dengan menganalisis dan memahami kondisi perusahaan di dalam marketplace, dengan cara mengumpulkan informasi mengenai keadaan lingkungan eksternal perusahaan (micro environmet dan macro environmet) dan keadaan internal perusahaan Chaffey (2006: 160) Analisis terhadap kondisi internal perusahaan meliputi analisis mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan (misalnya dari segi resource yang dimiliki, tingkat kekuatan brand yang dimiliki, tingkat keefektifan strategi marketing yang sekarang dan lain sebagainya). Sedangkan analisis

9 tehadap kondisi eksternal perusahaan meliputi analisis micro environment dan macro environment. Analisis terhadap kondisi micro environment perusahaan, meliputi analisis mengenai interaksi perusahaan dengan customer dan kompetitor di dalam marketplace, misalnya analisis mengenai karakteristik customer, tingkat permintaan dan pola perilaku customer, aktivitas yang dilakukan kompetitor dan interaksi lainnya yang dapat menghasilkan dampak tertentu bagi performa perusahaan. Sedangkan analisis terhadap macro environment perusahaan, meliputi analisis terhadap faktor-faktor di luar kendali perusahaan yang bisa menimbulkan opportunity atau threats tidak hanya bagi satu perusahaan tapi semua perusahaan yang berada dalam satu marketplace yang sama, seperti faktor politik dan hukum, ekonomi, lingkungan sosial, teknologi dan sebagainya. Metode yang dapat digunakan untuk menganalisis adalah metode analisis SWOT. Metode ini mengidentifikasikan mengenai kekuatan yang dimiliki perusahaan, kelemahan yang dimiliki perusahaan, peluang yang ada dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Chaffey dan Smith (2008: 444) Strengths Keunggulan yang ada. Konsumen yang ada. Distribusi yang ada. Weaknesses Kurangnya teknologi dan kemampuan yang ada. Pemikiran perusahaan yang sempit.

10 Opportunities Pemasaran yang baru. Layanan yang baru. Aliansi. Threats Adanya kompetitor pendatang baru. Produk atau layanan yang lebih kompetitif. Jejaring sosial. 2.2.1.2 Objectives Menjelaskan apa yang perusahaan lakukan dan apa yang harus perusahaan lakukan, mengapa diterapkan pemasaran secara online, apa tujuan dan manfaat dari penerapan secara online. Chaffey dan Smith (2008: 442) Metode yang dapat digunakan untuk menentukan tujuan dari perusahaan adalah metode 5s. 5 S (Sell, Serve, Speak, Save, Sizzle) 5S ini bisa dijadikan sebagai pedoman penetapan tujuan bagi perusahaan yang ingin menerapkan e-marketing. Berikut penjelasan dari 5S tersebut.chaffey dan Smith (2008: 451) : Sell Salah satu manfaat dari adanya penerapan e-marketing pada perusahaan adalah dapat membantu dalam meningkatkan penjualan, karena promosi yang dilakukan perusahaan secara online bisa menjangkau masyarakat luas. Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing ini untuk meningkatkan penjualan, maka buatlah promosi secara online yang dapat meyakinkan calon pelanggan untuk membeli produk perusahaan.

11 Serve Manfaat lain dari adanya penerapan e-marketing adalah menambah value. Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing untuk menambah value bagi pelanggan, maka buatlah e-marketing yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan pada pelanggan. Speak Jika penerapan e-marketing pada perusahaan bertujuan untuk bisa lebih dekat dengan pelanggan, maka buatlah e-marketing menjadi sarana komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan pelanggan. Save Jika penerapan e-marketing bertujuan untuk mengurangi biaya promosi, maka buatlah e-marketing yang dapat mengefisiensi anggaran biaya yang sering dikeluarkan perusahaan sebelum adanya penerapan e-marketing (misalnya, dengan adanya e- marketing, perusahaan dapat meminimalkan metode promosi yang kurang efektif, seperti melalui pencetakan brosur secara berlebihan). Sizzle Jika tujuan perusahaan menerapkan e-marketing untuk meningkatkan brand awareness dan recognition melalui jalur online, maka buatlah e-marketing yang dapat menyebarkan informasi mengenai brand, produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan secara cepat kepada masyarakat luas.

12 2.2.1.3 Strategy Menjelaskan bagaimana perusahaan untuk mencapai suatu tujuan, strategi menjelaskan tahapan untuk mencapai suatu tujuan. Bagaimana kompetitor dapat mencapai tujuannya dan target apa yang sesuai pemasaran. Chaffey dan Smith (2008: 442) Cara yang dapat digunakan untuk mengingat elemen kunci yang harus ada dalam strategi khususnya dalam pembentukan strategi e-marketing yang efektif-adalah dengan berpedoman pada akronim berikut : STOP and SIT Chaffey dan Smith (2008: 459). STOP terdiri dari : Segments Menurut Chaffey dan Smith (2008: 497) Segments adalah pengidentifikasian kelompok yang berbeda dalam target pasar dalam rangka untuk mengembangkan penawaran yang berbeda untuk kelompok yang telah diidentifikasi. Target Markets Evaluasi dan pemilihan segmen yang sesuai dan pengembangan penawaran. Online Value Propositon (OVP) Mendefinisikan penawaran online perusahaan, atau penawaran perusahaan kepada pelanggan melalui online channel. Menurut Chaffey dan Smith (2008: 497) Banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun Online Value Proposition yang efektif, diantaranya adalah menggunakan pendekatan 7P seperti berikut :

13 Gambar 2.2 Keys aspects of the 7Ps of the classic marketing mix Chaffey dan Smith (2008: 51) 1. Product (Content, Customisation, Community) Menyediakan pelayanan baru melalui media e-marketing yang telah dibangun sehingga dapat memberikan experience yang positif bagi pelanggan mengenai brand yang dijual perusahaan, seperti penyediaan online service bagi pelanggan, penyediaan informasi lengkap mengenai produk (termasuk isi testimoni atau review terhadap produk yang diberikan oleh pelanggan lain) dan pembentukan komunitas lewat jalur online, untuk menambah value pada produk atau jasa yang ditawarkan. 2. Price (Cost reduction) Memberikan penawaran harga spesial atau lebih murah melalui online channel, contoh : pemberian diskon pada barang tertentu yang dibeli secara online atau penyediaan extra products atau service jika membeli dalam jumlah tertentu.

14 3. Place Jalur online dapat menyediakan channel baru yang relatif lebih praktis digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan perusahaan, contohnya, pelanggan dapat melakukan order kapan saja dengan mudah melalui jalur online tanpa harus datang ke toko offline. 4. Promotion Jalur online menyediakan banyak kesempatan dan kemudahan bagi perusahaan dalam melakukan promosi secara cepat, murah dan mampu menjangkau masyarakat luas secara efektif. Yang terpenting dalam hal promosi adalah kreatif dalam mengkombinasikan e-tools yang sudah banyak tersedia untuk membantu keberhasilan website e-marketing yang telah diluncurkan, seperti penggunaan Search Engine Optimization, Display Ads, Social Networks, dan lain sebagainya sebagai sarana atau alat untuk mempermudah acquisition pelanggan. 5. People Orang berperan penting untuk melakukan pelayanan online. 6. Physical Evidence Seperti independent review mengenai kualitas produk yang ditulis oleh seseorang di luar perusahaan secara sukarela, news clippings yang ditulis media massa mengenai perusahaan, bentuk packaging dari produk dan penampakan brand. Seperti testimonial akan produk atau jasa kita. 7. Process Kemudahan untuk mengakses website perusahaan, kemudahan prosedur order melalui jalur online, dan memperhatikan kualitas performa. Positioning mengacu pada bagaimana sebuah merek dirasakan dalam benak kelompok target pelanggan.

15 Setelah mengetahui STOP seperti apa yang ingin dicapai perusahaan setelah diterapkannya e-marketing, unsur lain yang harus ada dalam pembentukan strategi adalah SIT. SIT merupakan singkatan dari Sequence or Stage, Integration and Tools terdiri dari : Sequence or Stage Menentukan tahapan-tahapan dari tipe e-marketing yang akan dibangun. Ada beberapa tingkatan pembangunan website yang mungkin bisa dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan e- marketing.chaffey (2006: 162) : 1. Level 0 Pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website sama sekali. 2. Level 1 pada tahap ini perusahaan hanya mendaftarkan nama perusahaannya ke dalam website seperti Yellow Pages (www.yell.co.uk), sehingga pelanggan bisa mengetahui bahwa perusahaan tersebut ada. Pelanggan juga bisa mengetahui informasi produk apa saja yang dijual oleh perusahaan tersebut, walaupun hanya berupa informasi singkat. Pada tahap ini perusahaan belum mempunyai website. 3. Level 2 pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website tapi hanya berupa static web (brochureware), yang hanya memuat nama perusahaan dan informasi produk secara terbatas. Tipe website ini tidak mengizinkan adanya interaksi dua arah antara perusahaan dengan pelanggan.

16 4. Level 3 Pada tahap ini perusahaan telah mempunyai website yang mengizinkan interaksi sederhana, di mana user diizinkan untuk mencari tahu mengenai product availability dan harga dari produk melalui menu search, registrasi pelanggan melalui form online dan juga memungkinkan adanya komunikasi melalui email. 5. Level 4 Pada tahap ini tidak hanya terdapat interaksi sederhana, tapi juga memungkinkan adanya transaksi pembelian online walau hanya beberapa produk saja. Fungsi lain yang mungkin terdapat customer interactive, service helpdesk, input testimonial dan review product oleh user, koneksi dengan social network, dan lain-lain. 6. Level 5 Full interactive site yang sudah menyediakan relationship marketing terhadap individual atau pelanggan, dan juga sudah menyediakan fungsi transaksi secara lengkap. Integration Menentukan integrasi proses atau integrasi database mana saja yang akan berhubungan. Tools Menentukan tools yang akan digunakan untuk tahap pembuatan website perusahaan.

17 2.2.1.4 Tactics Tactics menjelaskan strategi secara detail. Tactics menjelaskan bagaimana caranya untuk mengimplementasikan strategi yang telah dibangun oleh perusahaan. Chaffey dan Smith (2008: 442) Taktik pemasaran untuk menerapkan strategi dan tujuan bersifat tradisional, berbasis di sekitar elemen dari marketing mix. Untuk melakukan pendekatan di dalam taktik terdapat beberapa metode, salah satu pendekatannya adalah dengan menggunakan taktik customer-driven yang mempengaruhi desain dan layanan yang disediakan oleh situs e-commerce. Pendekatan yang lebih lanjut ialah menyusun taktik e-marketing dengan menggunakan CRM (Customer Relationship Management). Komunikasi secara offline juga termasuk komponen kunci dari e- communication mix, komponen tersebut dapat dan harus digunakan untuk membangun lalu lintas online. Komponen-komponen tersebut adalah : Advertising Sangatlah penting untuk menggunakan iklan secara offline untuk mengkomunikasikan nilai proposisi online mereka dalam iklan tertentu, dan perusahaan tradisional semakin banyak menggunakan pendekatkan ini seiring dengan penjualan yang semakin banyak tercapai secara online. Word-of-mouth Teknik yang kuat dari promosi online. Mitos perkotaan ini adalah jika seseorang berhasil membeli buku secara online, orang tersebut akan memberitahu sepuluh orang lain tentang kebaikan. Tetapi sebaliknya apabila orang tersebut tidak puas, orang tersebut akan memberitahu 20 orang lain tentang keburukan. Public Relation (PR) PR adalah bentuk yang kuat dan relatif rendah biayanya dalam komunikasi secara offline. PR dapat memanfaatkan acara seperti peluncuran situs dan peluncuran layanan baru. Pers dapat

18 menerbitkan melalui saluran yang normal, tetapi menggunakan e- mail yang terkait dengan sumber informasi. Direct Mail and Physical Reminder. Sebagian besar pelanggan menghabiskan waktu di dunia nyata daripada di dunia maya, promosi seperti brosur, katalog, kartu nama, majalah dan sebagainya akan membawa mereka mengunjungi website. 2.2.1.5 Actions Actions menjelaskan detail dari tactics. Apa saja yang dilakukan untuk membuat sebuah media untuk mengenal sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan seperti membuat suatu website dan periklanan baik online maupun offline, Tahap yang digunakan dalam melaksanakan strategi e-marketing yang digunakan di antaranya adalah membuat Gantt Chart, dan membuat estimasi biaya yang akan digunakan untuk pembuatan dan pengembangan e-marketing. Chaffey dan Smith (2008: 442). 2.2.1.6 Control Menurut Chaffey dan Smith (2008: 442) Menentukan apa yang telah dilakukan dapat menghasilkan kesuksesan maupun kegagalan perusahaan dalam menjalankan strategi di mana analisa sistem dengan mengukur durasi waktu yang digunakan, pelanggan, penjualan, nilai konversi dan loyalitas. Fungsi Control di sini adalah untuk mengetahui apakah e-marketing yang diterapkan sudah berjalan dengan baik atau belum. Untuk menjalankan fungsi Control dapat dilakukan melalui web analytics. Hal-hal yang diperhatikan adalah goal setting, performance measurement, performance diagnosis dan corrective action dalam proses control e-marketing. Chaffey dan Smith (2008: 471).

19 Gambar 2.3 Summary of the control process for e-marketing planning. Sumber : Chaffey dan Smith (2008: 472). Goal Setting : target awal yang telah ditentukan sebelumnya. Performance measurement : mengukur sejauh mana target telah tercapai, apakah sudah sesuai target atau belum, apakah taktik yang dijalankan sudah berjalan dengan baik. Semua akan dibahas dan diteliti di dalam tahap ini. Performance diagnosis : tahapan di mana dilakukan analisa lebih mendalam tentang sebab akibat yang telah terjadi, salah satu yang terpenting pada tahap ini adalah pengukuran kepuasan konsumen dan mengetahui feedback yang diberikan oleh mereka, guna pembelajaran lebih lanjut. Corrective action : Tahap terakhir adalah melakukan revisi strategi dan taktik untuk memastikan bahwa target yang sudah dibuat sebelumnya bisa tercapai.

20 2.2.2 Metodologi Pembangunan Prototype Website E-Marketing. Pada umumnya dalam upaya pengembangan website e-marketing, perusahaan melaksanakannya dengan menggunakan metode prototyping. Prototype adalah versi percobaan dari sebuah website, yang kemudian secara bertahap akan diperbaiki melalui proses yang berulang dalam sebuah siklus, hingga akhirnya tercipta versi final dari website yang siap diluncurkan. Chaffey (2006: 308) Terdapat dua macam pendekatan yang bisa dipilih oleh perusahaan jika menggunakan pendekatan prototyping dalam pembangunan website, yakni dengan melakukan hard launch atau soft launch. Chaffey (2006: 309). Hard launch adalah suatu pendekatan pengimplementasian website di mana perusahaan memutuskan untuk menyelesaikan terlebih dulu website e- marketing nya sampai tahap final version sebelum diluncurkan ke target audience. Sedangkan soft launch adalah suatu pendekatan pengimplementasian website di mana perusahaan memutuskan untuk meluncurkan website e-marketing walau masih berupa trial atau limited version, di mana nantinya akan diperbaiki secara bertahap. Gambar 2.4 : Empat Tahap Dari Kegiatan Prototyping Website Secara Umum Sumber: Chaffey (2006: 308).

21 Berikut adalah penjelasan dari tahapan pembuatan website e-marketing berdasarkan langkah prototyping yang ada pada gambar 2.5 : 1. Tahap Analisis Yang akan dilakukan pada tahap ini adalah identifikasi requirements dari website yang akan dibuat. Teknik yang dapat dilakukan untuk dapat mengumpulkan data mengenai hal ini antara lain melalui focus group, questionnaire yang dikirim kepada target pelanggan atau melalui interview dengan pihak marketing perusahaaan. Chaffey (2006: 312). Selain itu, pada tahap ini juga akan dilakukan pengumpulan informasi mengenai kompetitor dengan melakukan review terhadap website yang kompetitor miliki. Informasi yang berhasil dikumpulkan akan digunakan untuk memastikan bahwa website yang dibuat sesuai dengan kebutuhan user yang akan memakai website tersebut. Pertanyaan yang harus bisa terjawab dalam tahap analisis ini antara lain: siapa yang akan menjadi key audiences dari situs ini, apa tujuan atau online proposition value yang disediakan situs ini, apa saja konten yang harus ada pada situs tersebut, bagaimana konten dari situs tersebut akan disusun, bagaimana navigasi situs sebaiknya dibuat sehingga dapat membantu audience menemukan apa yang dibutuhkan, marketing outcomes seperti apakah yang diinginkan oleh perusahaan dengan adanya website tersebut, brand personality atau style seperti apa yang ingin dikomunikasikan kepada pelanggan dengan adanya situs tersebut dan lain sebagainya. 2. Tahap Design Tahap perancangan adalah tahap yang penting untuk mewujudkan website yang sukses, karena pada tahap ini akan ditetapkan kualitas experience seperti apa yang akan dirasakan oleh user situs tersebut. Jika experience yang dirasakan memuaskan, maka user tersebut akan kembali lagi ke situs tersebut. Quality of Content adalah konsep penting yang harus diperhatikan dalam perancangan website, dimana suatu website harus dapat menyediakan informasi pada saat diminta, selalu fresh atau up to date, dan sesuai dengan kebutuhan user. Chaffey dan Smith, (2008: 226). Untuk dapat mengetahui syarat dari quality of content yang baik, bisa dilakukan

22 dengan cara bertanya kepada user atau pihak perusahaan melalui questionnaire atau interview, di mana hal ini seharusnya sudah dilakukan pada tahap analisis. Setelah itu, untuk mendukung supaya konten dari website bisa diperoleh secara mudah, perlu dibuat perancangan Information Architecture yang disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan yang telah diperoleh. Chaffey (2006: 318). Information Architecture merupakan kombinasi dari pengorganisasian, pelabelan dan pengelompokan informasi dalam struktur logical, serta penyusunan skema navigasi dalam rancangan suatu website. Manfaat dari pembuatan Information Architecture adalah : Menggambarkan struktur dan kategori informasi yang akan mendukung tujuan user dan organisasi. Membantu menggambarkan aliran informasi pada website. Search engine optimization, dengan mengelompokkan informasi pada sebuah website ke dalam struktur yang baik, website tersebut dapat masuk ke dalam urutan paling atas pada hasil pencarian melalui search engine dengan kata kunci tertentu. Dapat digunakan untuk menggambarkan integrasi komunikasi offline dengan halaman tertentu pada website komunikasi offline antara lain ads atau direct mail, dapat digunakan untuk menghubungkan pelanggan ke halaman tertentu dalam website, dengan mencantumkan alamat website dalam media offline tersebut. Perancangan Information Architecture bisa dilakukan dengan membuat site map (blueprint) dan wireframes. Site Map (blueprints), digambarkan untuk menunjukkan atau memperjelas hubungan antara halaman yang satu dengan yang lain dalam suatu website juga hubungan antar konten-konten yang berada dalam website. Chaffey (2006: 318), sedangkan Wireframes merupakan rancangan hasil akhir layout dari setiap halaman website yang akan dibangun. Chaffey (2006: 320).

23 Site Map (blueprints), digambarkan untuk menunjukkan atau memperjelas hubungan antara halaman yang satu dengan yang lain dalam suatu website juga hubungan antar konten-konten yang berada dalam website. Chaffey (2006: 318). Gambar 2.5 : Site Structure Diagram Sumber: Chaffey (2006: 320).

24 Sedangkan Wireframes merupakan rancangan hasil akhir layout dari setiap halaman website yang akan dibangun. Chaffey (2006: 320). Gambar 2.6 : Contoh Rancangan Wireframes Sumber: Chaffey (2006: 321) Jadi, kesimpulannya adalah bahwa pada dasarnya blue print akan digunakan untuk menggambarkan skema navigasi antar konten atau bagaimana tiap konten yang ada pada sebuah website dapat saling berhubungan, sementara wireframes berfokus pada perancangan layout dari setiap halaman yang akan dibangun. 3. Tahap Develop Pengembangan isi dalam webpage dan content yang terdapat dalam website. Programmer melakukan kegiatan programming di sini meliputi menulis konten PHP, membuat grafik dan menulis source code lainnya seperti javascripst or ActiveX. 4. Tahap Test and Review Testing diperlukan untuk memastikan bahwa aspek-aspek yang ada di dalam website bisa memenuhi tujuan awal dan bisa bekerja dengan baik. Testing meliputi aspek-aspek yang berbeda dalam konten seperti spelling, validity of links, formatting on different web browser and dynamic features seperti pengisian form dan database query.

25 Setelah prototype hasil kegiatan pengembangan selesai dibuat, prototype akan diuji. Pengujian atau testing meliputi berbagai aspek, mulai dari test content (apakah content akan ditampilkan secara benar di berbagai tipe dan versi browser), test fungsi dari semua fitur yang ada (test validitas link, test fitur dinamis seperti form filling dan database queries), test spelling dan grammar yang digunakan, test service quality yang disediakan oleh website e-marketing tersebut (dengan menggunakan Google Analytic misalnya) dan lain sebagainya. Lalu apa hubungannya metode prototyping ini dengan kerangka SOSTAC. Sebenarnya tahapan yang harus dilalui pada gambar 2.5 hampir sama dengan tahapan yang harus dilalui melalui metodologi SOSTAC. Sebelum dilaksanakannya kegiatan perancangan dan pengembangan website e-marketing, perlu dilakukan suatu inisialisasi berupa analisis. Dalam tahap analisis ini, akan dilakukan situation analysis untuk memperkirakan mengenai apakah perusahaan membutuhkan pembangunan website e-marketing atau tidak, perkiraan mengenai resource apa saja yang akan dikeluarkan untuk investasi pembuatan e-marketing di perusahaan, analisis mengenai kebutuhan user (user requirement) terhadap website, dan lain sebagainya. Setelah itu, masih pada tahap analisis, perusahaan akan menetapkan tujuan atau objectives yang ingin dicapai beserta rumusan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Semua perkiraan awal pada tahap analisis ini dilakukan dengan menggunakan kerangka perencanaan SOSTAC, dimana lebih tepatnya pada tahap Situation Analysis, Objectives dan Strategy. Hasil analisis kebutuhan di awal perencanaan ini akan menjadi dasar panduan dalam penentuan taktik untuk melaksanakan perancangan dan pengembangan website e- marketing. Kegiatan perancangan dan pengembangan (design and development) website e-marketing sendiri, sesungguhnya merupakan bagian dari tahap pelaksanaan Strategi dan Taktik yang telah ditetapkan, dimana semuanya ini akan dilaksanakan pada tahap Action dalam kerangka perencanaan e-marketing SOSTAC. Action yang telah dirumuskan berguna untuk mengarahkan perusahaan agar dapat fokus dalam upaya pencapaian tujuan, dengan tidak menghabiskan

26 resource yang dimilikinya untuk hal-hal yang tidak diperlukan, tidak tepat atau sia-sia, sehingga kemungkinan besar website e-marketing yang efektif dapat diwujudkan. Contoh kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi kegiatan perumusan perancangan fitur-fitur situs yang sesuai dengan user and business requirement yang telah berhasil dianalisis pada tahap sebelumnya, perencanaan tools apa saja yang akan dipakai dalam pengembangan website, perencanaan alokasi resource, perencanaan jadwal pengembangan website dengan menggunakan Gantt Chart, dan lain sebagainya. Setelah kegiatan pengembangan website e-marketing selesai dilakukan, maka terciptalah suatu prototype website yang siap untuk diuji dan dievaluasi ulang (testing and review). Pada tahapan dalam kerangka perencanaan SOSTAC, tahap testing and review ini masuk dalam tahapan Control.