BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan perusahaan,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan perusahaan,"

Transkripsi

1 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Internet dan word Wide Web Menurut Strauss dan Frost (2009, p6) internet adalah jaringan global dari jaringan-jaringan yang saling berhubungan. Jaringan ini termasuk jutaan perusahaan, pemerintah, organisasional dan jaringan pribadi. Banyak komputer-komputer dalam jaringan ini menyimpan arsip seperti halaman web, dan video-video yang dapat diakses oleh semua jaringan komputer lain. Menurut Kotler dan Amstrong (2010, p49), pengertian internet memungkinkan komunikasi antara jutaan komputer di seluruh dunia yang saling terhubung. Internet merujuk pada jaringan fisik yang menghubungkan komputer-komputer lintas dunia. Jaringan tersebut terdiri dari infrastruktur server jaringan dan hubungan komunikasi antara mereka yang digunakan untuk menjaga dan mengirimkan informasi di internet. Menurut McLeod dan Schell (2007, p60), pengertian internet dapat diartikan sebagai koleksi jaringan komputer terbesar didunia, masing-masing terdiri dari jaringan yang lebih kecil. Berdasarkan O Brien (2008, p265) terhadap internet, penggunaan bisnis dari internet telah meluas dari pertukaran informasi secara elektronik kepada aplikasi strategi bisnis. Perusahaan telah menggunakan teknologi internet untuk melakukan pemasaran, penjualan dan aplikasi manajemen hubungan pelanggan, serta aplikasi bisnis lintas fungsi, dan alpikasi dalam bidang teknik, manufaktur, sumber daya, dan akuntansi.

2 11 Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa pengertian internet (international network) merupakan sebuah jaringan komputer yang sangat besar dan terdiri dari sub-jaringan (jaringan kecil) yang saling terhubung serta menjangkau seluruh penjuru dunia yang digunakan untuk memperoleh pemasaran, penjualan dan manajemen hubungan pelanggan Manfaat Internet Pada penggunaan internet saat ini dapat dilihat terus meningkat dan mengembang, karena internet telah banyak memberikan keuntungan bagi para penggunanya terutama berkaitan dengan informasi. Menurut Laudon dan laudon (2010, p89), Manfaat internet dan teknologi web bagi perusahaan : - Menghubungkan jangkauan global. - Mengurangi biaya komunikasi. - Biaya transaksi lebih rendah. - Mengurangi biaya agen - Meningkatkan interaktif, fleksibilitas - Mempercepat penyebaran dari pengetahuan. 2.2 Pemasaran, Jasa, Pemasaran Jasa Pengertian Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika atau AMA (The American Marketing Assocation) yang dikutip Ma ruf Hendro (2006, p10) dimana anggota AMA terdiri dari sejumlah besar profesional pemasaran di amerika serikat dan kanada, mendefinisikan pemasaran sebagai :

3 12 The process of planning and executing the conception, pricing, promotion and distribution of ideas, good and service to create exchanges that satisfy individual and organizational objectives (Proses dari perencanaan dan penjalanan konsep, harga, promosi, dan pendistribusian ide-ide barang dan jasa untuk menciptakan kepuasan pelanggan dan pemenuhan tujuan perusahaan) Menurut kotler dan Armstrong (2010, p29) pemasaran dalam arti yang lebih luas merupakan proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang lebih sempit, pemasaran mencakup penciptaan hubungan pertukaran nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Karena itu pemasaran merupakan proses dimana organisasi menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan yang bertujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya Pengertian Jasa Menurut Kotler dan Keller (2012, p978) menjelaskan bahwa jasa adalah tindakan atau kinerja dimana dalam satu pihak dapat menawarkan sesuatu yang intangible kepada orang lain, dan tidak menghasilkan kepemilikan terhadap sesuatu Pemasaran Jasa Menurut Hoffman dan Bateson (2006, p28) menjelaskan perbedaan antara pemasaran barang dan pemasaran jasa menjadi empat karakteristik, Yaitu :

4 13 1. Intangibility, yang berarti bahwa jasa tidak memiliki bentuk fisik sehingga tidak dapat disentuh layaknya seperti barang. 2. Inseparability, Dimana pelanggan terlibat dalam proses produksi sehingga memerlukan adanya interaksi antara pelanggan dengan penyedia jasa. 3. Heterogenity, variasi yang bersifat konsisten dikarenakan standariasasi dan pengawasan kualitas yang sulit antara jasa satu dengan yang lainnya. 4. Perishabilty, jasa mempunyai sifat tidak dapat disimpan Pengenalan E-Marketing Pengertian pemasaran itu sendiri sebenarnya merupakan proses perenacanaan dan eksekusi dari kegiatan pembentukan konsep, penetapan harga, penetapan strategi promosi dan strategi distribusi dari ide-ide, produk dan jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan untuk menciptakan suatu pertukuran yang memuaskan baik bagi customer maupun perusahaan, dimana untuk dapat mencapai tujuan ini akan dilakukan prose analisis mengenai kondisi target pasar, perencanaan dan perumusan strategi berdasar hasil analisis, disertai implementasi strategi dan kontrol untuk mencapai tujuan marketing yang telah ditetapkan (Mohammed, Fisher, Jworski, & Paddison, 2009, p.3) Sedangkan E-Marketing (electronic marketing) merupakan suatu proses pemasaran yang menggunakan teknologi komunikasi elektronik (Chaffey, Chadwick, Jhonston, & Mayer, 2006, p. 9), khususnya internet.

5 14 E-Marketing merupakan bagian dari E-Business (Eleltronic business). Definisi E-business itu sendiri merupakan segala kegiatan yang dapat mendukung keseluruhan proses bisnis perusahaan, yang dilakukan melalui meida elektronik seperti E-Commerce, E-CRM (Customer Relationship Management), E-SCM (Supply Chain Management), E-Procurement dan termasuk E-Marketing didalamnya (Chaffey, Chadwick, Jhonston, & Mayer, 2006, p.11). Ciri E-Marketing yang baik adalah E-Marketing yang mampu memanfaatkan Website untuk melakukan (Chaffey & Smith, 2008, p. 18): 1. Identifikasi kebutuhan customer dengan memanfaatkan komentar, request dan complaint dari pelanggan yang disampaikan melalui , bulletin board, chat room. Selain itu juga dengan menggunakan hasil analisis dari web analytic dan survey online. Semua Informasi ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas situs, produk dan layanan, serta meramalkan kebutuhan customer di masa yang akan datang. 2. Antisipasi mengenai adanya kebutuhan lain dari customer, dengan menanyakan pertanyaan secara online kepada customer, atau memberikan rekomendasi kepada pelanggan berdasarkan pembelian terdahulu, yang memungkinkan pelayanan secara individual berdasarkan pola perilaku pelanggan yang telah dianalisis. 3. Pemuasan kebutuhan customer secara mudah, karena dengan adanya Website, perusahaan dapat memberikan pelayanan after sales yang dilengkapi dengan komunikasi secara

6 15 berkesinambungan yang mendukung terciptanya hubungan jangka panjang dengan customer. Ada beberapa tingkatan pembangunan Website yang mungkin bisa dipilih oleh perusahaan untuk melaksanakan E-Marketing nya (Chaffey, Chadwick, Jhohnston, & Mayer, 2006, p.162) yaitu : 1. Level 0, pada tahap ini perusahaan belum mempunyai Website sama sekali 2. Level 1, pada tahap ini perusahaan hanya mendaftarkan nama perusahaannya ke dalam Website seperti yellow Pages ( sehingga pelanggan bisa mengetahui bahwa perusahaan tersebut ada. Pelanggan juga bisa mengetahui bahwa informasi produk atau jasa apa saja yang dijual oleh perusahaan tersebut, walaupun hanya berupa informasi singkat. Pada tahap ini pun perusahaan belum mempunyai Website 3. Level 2, pada tahap ini perusahaan telah mempunyai Website tetapi hanya berupa static web (brochureware), yang hanya memuat nama perusahaan dan informasi produk secara terbatas. Dalam tahap ini belum memungkinkan adanya komunikasi dua arah. 4. Level 3, pada tahap ini perusahaantelah mempunyai Website yang mengizinkan interaksi namun masiih sederhana seperti Level 4, Pada tahap ini perusahaan mempunyai Website yang tidak hanya mempunyai fitur interaksi dan pembelian online walaupun tidak semua produk/jasa yang dijual secara online. Mempunyai fungsi customer service online, testimonial, review, social network, dan lain sebagainya.

7 16 6. Level 5, full interactive site yang sudah menyediakan relationshi marketing terhadap setiap individual customer, dan juga menyediakan fungsi transaksi secara lengkap. 2.3 Desain Penelitian Populasi Menurut Riduwan & Kuncoro (2008, p. 37), populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik sampelnya. Menurut Nazir (Riduwan & Kuncoro, 2008, p. 37), Populasi adalah berkenaan dengan data, bukan orang, atau bendanya. Menurut Nawawi (Riduwan & Kuncoro, 2008, p. 38), Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap. keseluruhan dari semua karakteristik atau unit hasil dari pengukuran yang menjadi objek penelitian ataupopulasi merupakan obyek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Keuntungan sampel antara lain memudahkan untuk jumlah sampel lebih sedikit dibandingkan dengan

8 17 menggunakan populasi, di samping itu, lebih efisien (dalam arti penghematan dalam uang, waktu,dan tenaga),dan tentu saja lebih teliti dalam pengumpulan data(riduwan & Kuncoro, 2008, p. 40) Jumlah Sample Rumus untuk menentukan jumlah sample dari populasi yaitu dengan menggunakan rumus slovin (Riduwan & Kuncoro, 2008, p. 49): n = N N. d Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Presisis Tingkat kesalahan (0,05) Tipe Model Skala Sikap Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, pp ), tipe skala dalam penelitian sosialadalah menggunakan skala sikap. Skala sikap yang sering digunakan adalah: Skala Likert. Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap, pendapatdan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Skala Guttman. Skala Guttman digunakan untuk mendapatkan jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan konsisten terhadap suatu permasalahan, karena hanya terdiri dari dua jawaban.

9 18 Diferensial Semantik. Yaitu serangkaian karakteristik dua kutub dengan keadaanyang bertentangan dan digunakan untuk menilai persepsi seseorang terhadap objek sosial. Rating Skala. Pada skala ini, responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan dan ditafsirkan sebagai data kualitatif. Skala Thurstone. Skala ini meminta responden memilih pertanyaan yang diasetujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda. 2.4 Perencanaan Pembangnnan Aplikasi E-Marketing menggunakan Kerangka SOSTAC Mengacu pada penjelasan yang terdapat pada BAB I Pendahuluan, masalah yang sering terjadi dalam penerapan E-Marketing yang dibuat tanpa perencanaan dan tujuan yang jelas, dengan begitu E-Marketing yang dihasilkan juga tidak efektif dan tidak mampu memberikan pengaruh signifikan dalam meningkatkan kualitas marketing perusahaan. Tentu saja hal tersebut menjadi salah satu masalah yang krusial, dikarenakan pembuatan E-Marketing juga membutuhkan biaya dan sumberdaya namun dengan begitu hasil yang didapat sia-sia. Untuk membantu perusahaan menerapkan E-Marketing ada instrumen kerangka perencanaan yang bisa dipakai, yaitu SOSTAC. SOSTAC merupakan model kerangka perncanaan yang sederhana dan mudah diikuti, namun mampu mengidentifikasi semua hal-hal yang harus dilakukan dalam pencapaian tujuan. Kerangka SOSTAC awal mulanya ikembangkan pada tahun 1990-an oleh Paul R. Smith, dimana didalamnya terdapat tahapan-tahapan berikut ini (Chaffey & Smith, 2008, p.442) :

10 19 a. Situation analysis (where are we now?) Situation Riview atau Sytuation Analysis merupakan tahapan awal yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan pembangunan E- Marketing. Dimana dalam tahapan ini ada kegiatan dalam menganalisis mengenai kondisi atau tingkat ke-efektifan dari aktifitas marketing yang sedang berjalan pada suatu perusahaan. Hasil analisa yang diperoleh akan digunakan sebagai bahan mendefinisikan strategi marketing yang baru (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p.160). Pada tahap ini, tugas yang dilakukan adalah menganalisis dan memahami kondisi perusahaan di dalam marketplace, dengan cara mengumpulkan informasi mengenai keadaan lingkungan eksternal perusahaan (macro environment dan micro environment) dan keadaan internal perusahaan (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p.160). Analisis terhadap kondisi internal perusahaan meliputi analisis mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan (dari segi resource, tingkat kekuatan brand, tingkat keefektifan strategi marketing yang sekarang, dan lain sebagainya). Sedangkan analisis terhadap kondisi eksternal perusahaan meliputi analisis terhadap micro environment dan macro environtment. Analisis terhadap kondisi micro environment perusahaan biasanya meliputi analisis mengenai interaksi perusahaan dengan intermediaries, supplier, customer dan competitor didalam marketplace, misalnya analisis mengenai karakteristik customer, tingak permintaan dan customer behaviour, aktivitas yang dilakukan competitor, dan interaksi lainnya yang dapat menghasilkan dampak tertentu bagi performa perusahaan. Sedangkan analisis

11 20 terhadap macro environment perusahaan biasanya meliputi analisis terhadap faktor-faktor di luar kendali perusahaan yang bisa menimbulkan opportunity atau threats tidak hanya bagi satu perusahaan tetapi juga semua perrsahaan yang berada dalam satu marketplace yang sama, seperti faktor alam, ekonomi, politik, sosial, budaya, teknologi, dan lain sebagainya. Gambar 2-1 Environment yang dianalisis dalam tahap Situation Analysis (Sumber : Chaffey, 2010, ) Seluruh informasi yang telah didapatkan selanjutnya dirangkum ke dalam tabel SWOT. Tabel SWOT merupakan tabel yang digunakan untuk mendata strength dan weakness yang dimiliki pada internal perusahaan sekaligus mendata opportunities dan threats yang datang dari lingkungan eksternal perusahaan. Tabel SWOT yang powerful adalah tabel yang tidak hanya memuat mengenai data strength, weakness, opportunities dan threats saja, tetapi juga dapat dipakai untuk merumuskan strategi. Contoh tabel SWOT ayng mampu mensinergikan antara hasil analisis dengan usulan strategi yang mungkin dapat dilakukan.

12 21 Gambar 2-2 Tabel SWOT Dengan Kolom Penyusunan Strategi (Sumber : smartinsight.com ) b. Objectives (Where Do We Want to Be?) Setelah perusahaan mengetahui psosisi mereka secara tepat dalam marketplace, sekarang saatnya menentukan tujuan. Adanya penetapan tujuan dapat membantu mengarahkan perusahaan supaya tetap terfokus pada hal yang ingin dicapai. Pembuatan tujuan bukanlah hal yang mudah, akan tetapi panduan SMART dapat dijadikan sebagai pedoman dalam membuat tujuan yang spesifik. SMART merupakan singkatan dari Specific, Measureable, Actionable, Relevant, dan Time-Related, dimana definisinya adalah sebagai berikut (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2006, p. 170 : - Specific : Tujuan yang dibuat harus mempunyai cukup detail sehingga dapat digunakan sebagai pedoman pembuatan strategi yang tepat sasaran. - Measureable : Tujuan yang ditetapkan harus dapat diukur secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga perusahaan bisa mengontrol secara berkala apakah tujuan tersebut sudah tercapai atau belum.

13 22 - Actionable : Tujuan yang dibuat harus realistis dan dapat dilaksanakan secara nyata. Perbandingan kemampuan yang dimiliki dengan tujuan yang ingin dicapai merupakan cara untuk mengukur konteks ini. Tentu saja apabil kemampuan yang dimiliki tidak dapat mencukupi pencapaian tujuan, hal tersebut menunjukan tujuan tersebut tidak bersifat actionable. - - Relevant : Tujuan yang dibuat harus relevan dengan masalah yang ingin diselesaikan. Apabila tujuan keluar konteks dari permasalahan yang ingin diselesaikan maka tujuan tersebut dinilai tidak relevant. - - Time-Related : Tujuan yang telah dibuat harus dilengkapi dengan target waktu atau dateline yang telah ditentukan. Sehingga bisa mendorong perusahaan mencapai tujuan tersebut tepat pada waktunya. Pada intinta bila perusahaan mempunyai tujuan jelas dan spesifik, daftar tujuan akan membantu perusajaan supaya lebih terarah dalam pelaksanaan perencanaan dan memudahkan perusahaan dalam proses evaluasi untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan dalam mencapai tujuan. Terdapat lima kriteria dalam penerapan E-Marketing yang disingkat dengan 5 S. 5S ini dapat dijadikin acuan dasar dan pedoman bagi perusahaan yang ingin menerapkan E-Marketing. Berikut penjelasan dari 5S tersebut (Chaffey & Smith, 2008, p.451) : - Sell : Salah satu manfaat dari adanya penerapan E-Marketing pada perusahaan adalah dapat membantu dalam meningkatkan penjualan, dikarenakan promosi online dapat menjangkau masyarakat yang tersebar luas. Apabila tujuan perusahaan dalam menerapkan E-Marketing untuk meningkatkan penjualan, maka dari itu promosi haruslah dibuat secara

14 23 online yang dapat meyakinkan calon customer untuk membeli produk perusahaan. - Serve : Manfaat dengan adanya peerapan E-Marketing adalah penambahan value bagi perusahaan. Jika tujuan perusahaan menerapkan E-Marketing adalah untuk menambah value bagi customer, maka E- Marketing dibuat dengan mengutamakan peningkatan kulaitas pelayanan. - Speak : Jika penerapan E-Marketing perusahaan mempunyai tujuan untuk memelihara customer dan lebih dekat dengannya, maka E-Marketing dibuat menjadi sarana komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan customer. - Save : Apabila dalam penerapan E-Marketing mempunyai tujuan untuk meminimalisasi anggaran biaya promosi, maka E-Marketing harus dibuat untuk memenuhi kebutuhna promosi agar dapat meminimalkan biaya promosi yang kurang efesien dan efektif. - Sizzle : Apabila dalam penerapan E-Marketing perusahaan bermaksud untuk meningkatkan brand awareness dan recognition melalui online media, maka E-Marketing harus dapat memuat dan mampu menyebarluaskan informasi mengenai brand, dari produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. c. Strategy Formulation (How Do We Get There?) Setelah tujuan yang ingin dicapai telah terusmuskan pada tahap sebelumnya, maka penyusunan strategi yang efektif dapat dilakukan. Perbedaan dari strategi dan taktik pada tahapan kerangka SOSTAC menurut Dave Chaffey dan P.R. Smith dalam bukunya E-Marketing Excellece (2008, p. 454), strategi itu sendiri hanya merupakan panduan umum untuk mencapai

15 24 tujuan. Perbedaannya adalah bahwa taktik diharuskan penjelasan secara lebih mendetail mengenai cara atau tools spesifik yang akan digunakan dalam pencapaian tujuan, disesaikan dengan strategi yang telah ditetapkan. Cara yang dapat digunakan dalam pembentukan strategi E-Marketing yang efektif adalah dengan memakai pedoman pada akronim STOP (Chaffey & Smith, 2008, p.459). Pertama, strategi yang dibuat harus difokuskan untuk mencapai objectives (O) yang telah ditentukan sebelumnya. Identifikasi segala kemungkinana segmen (S) yang mungkin dapat dimiliki oleh perusahaan. Segmentation merupakan pengelompokan customer ke dalam beberapa kategori berbeda untuk dapat mengetahui kebutuhan produk atau jasa spesifik dari masing-masing kategori. Mengingat segment customer yang telah ada pada jalur offline, mungkin akan diperlukan adanya pemelihan ulang mengenai Target Market (T) atau segment yang ingin dikuasai melalui marketing online. Bagian penting lainnya seperti positioning (P) juga harus diperhatikan dalam pembentukan strategi E-Marketing. Hal tersebut dikarenakan produk atau jasa yang ditawarkan melalui jalur online harus ditentukan dengan seksama secara tepat melalui penetapan harga dan penawaran value seperti yang dijanjikan kepada calon customer dengan adanya E-Marketing. Dengan begitu perbandingan dengan pihak kompetitor dapat dilakukan dan menghasilkan analisa strong proposition yang menjadi competitive advantage bagi perusahaan. Strong value proposition atau value proposition yang efektif harus mampu menarik minat target customer untuk menggunakan dan membeli

16 25 suatu produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan, bahkan untuk mempengaruhi tingkat loyalitasnya. Online Value propostion itu sendiri dapat diartikan sebagai customer Value Proposition yang ditawarkan oleh perusahaan kepada customer melalui channel online (Chaffey, ). Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membangun online Value Proposition yang efektif, diantaranya adalah dengan penggunaan pendekatan 7P seperti berikut : - Product (Content, Customisation, community), untuk memberikan pengalaman yang positif bagi customer mengenai produk atau jasa diikuti dengan brand perusahaan, pelayanan baru harus diberikan berasa dengan media E-Marketing yang telah dibangun. Pelayanan tersebut dapat berupa customer service online, penyediaan informasi tentang produk atau jasa yang lengkap (termasuk testimonial dan review) dan pembentukan komunitas melalui jalur online, untuk menambah value pada produk atau jasa yang ditawarkan. - Price (Cost Reduction), pemberian potongan harga, dan harga spesial melalui chanel online, contohnya dengan memberikan diskon tertentu karena telah membeli dalam partai banyak. - Place, dengan pemakaian jalur online maka customer lebih mudah untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan perusahaan. Hal tersebu dikarenakan customer tidak perlu repot untuk mengunjungi secara langsung di tempat perusahaan tersebut ada. - Promotion, promosi yang dilakukan melalui jalur online lebih efektif, dikarenakan akses kemudahan, dan tanpa adanya batasan ruang dan waktu selama periode promosi tersebut aktif/berlaku.

17 26 - Physical Evidence, People, Process, P pada konteks ini merupakan bagian yang sangat penting pada mix promotion dalam membentuk kesan yang positif bagi customer. People berperan penting dalam mensukseskan customer service, kualitas process sangat berpengaruh dengan kecepatan akses yang sederhana melalui online. Begitu pula dengan Physical Evidence yang menampilkan berbagai review yang positif mengenai perusahaan yang dapat dilihat oleh semua orang yang terhubung dengan Website. d. Tactics (How Exactly Do We Get There?) Pada Intinya perbedaan strategi dengan taktik adalah : strategi merumuskan panduan umum yang akan dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan, sedangkan taktik merumuskan detail langkah atau tahap seperti apa yang akan dilakukan untuk pelaksanaan strategi tersebut (Chaffey, Chadwick, Johnston, & Mayer, 2008, p.460). Pada tahapan taktik dalam perencanaan SOSTAC dapat menggunakan kerangka RACE Model. Dimana kerangka RACE Model merupakan kerangka pembentukan taktik yang pertama kali diperkenalkan oleh Steve Jackson dalam bukunya yang berjudul Cult of Analytics. RACE Model terdiri atas empat langkah aktifitas yang dirancang untuk membantu pembentukan brands engagement. Berikut penjabaran dari rangkaian aktifitas marketing yang ada pada kerangka RACE (Chaffey, 2010, What is RACE? Section, para, 1) : - Tahap 1, Reach : Reach merupakan taktik yang harus dilakukan dalam emmbangun brand awareness dari produk atau jasa yang dijual, dengan memperkenalkannya melalui berbagai media online atau offline.

18 27 - Tahap 2, Act : Act merupakan taktik dalam mempengarhi pengunjung Website supaya tertarik untuk mencari tahu lebih jauh mengenai perusahaan melalui konten yang menarik dan fitur yang menarik. - Tahap 3 Convert, : Convertion merupakan taktik untuk menarik target customer agar bersedia menjalin hubungan dengan perusahaan, serta tertarik untuk menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. - Tahap 4, Engage : pada tahap ini adalah upaya penjagaan hubungan pada customer yang telah terjalin agar hubungan antara perusahaan dengan customer bertahan lama.

19 28 Gambar 2-3 : Kerangka RACE (Sumber : Chaffey, 2010, Digital Marketing Strategy and Planning Framework Template)

20 29 e. Action (What is Our Plan?) Setelah berhasil merumuskan taktik, saatnya untuk memecah taktic tersebut menjadi suatu rangkaian rencana kerja yang terstruktur dan terjadwal (Chaffey & Smith, 2008, p. 496). Pada tahap ini dapat dibuat suatu jadwal kerja dalam bentuk Flow chart, Gantt Chart, membuat perencanaan budget alokasi sumber daya secara mendetail, membuat risk management plan, dan lain sebagainya. f. Control (Did We Get There?) Pada tahap terakhir SOSTAC ini adalah upaya untuk memonitor dan mengevaluasi secara berkesinambungan apakah aplikasi E-Marketing yang telah diterapkan perusahaan berhasil mencapai tujuan. Terdapat berbagai Corrective action untuk dilakukan sebagai perbaikan E-Marketing. Gambar 2-4 : Kerangka Perencanaan SOSTAC (Sumber : Chaffey, 2011, SOSTAC Planning)

21 30 Dengan landasan teori diatas mengenai penjelasan SOSTAC maka dapat dibuat kerangka berpikir untuk menjadi acuan penelitian pada skripsi ini. Adapun kerangka berpikir tersebut dapat dilihat dibawah ini : 2-5 Kerangka Berpikir (Sumber : Rancangan Penulis )

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Pemasaran Menurut (Chaffey, 2009, p. 416), pemasaran adalah proses manajemen yang bertanggung jawab untuk mengidentifikasi, mengatisipasi, dan memuaskan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum dan Khusus 2.1.1 Pengertian tentang Strategy Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008:40) strategy adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan mengenai E-marketing. Pemasaran merupakan proses perencanaan dan eksekusi dari kegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan mengenai E-marketing. Pemasaran merupakan proses perencanaan dan eksekusi dari kegiatan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan mengenai E-marketing Pemasaran merupakan proses perencanaan dan eksekusi dari kegiatan pembentukan konsep, penetapan harga, penetapan strategi promosi dan strategi distribusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis memasuki fase baru dimana persaingan menjadi semakin kompetitif. Perkembangan teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Strategy Menurut Dave Chaffey dan Smith (2008:40) adalah pengaruh dari kedua proritas tujuan (Menjual, melayani, berbicara, menyimpan)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan yang berfungsi bersama untuk mencapai sebuah hasil. Sebagai urutan kegiatan yang saling berhubung untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan mengenai E Marketing Pengertian marketing atau pemasaran itu sendiri sebenarnya merupakan proses perencanaan dan eksekusi dari kegiatan pembentukan konsep, penetapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Marketing Marketing adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan, untuk mencapai suatu pertukaran yang memuaskan pelanggan. Jadi marketing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan pemasaran tidak lagi menggunakan metode tradisional melainkan menggunakan teknologi. Teknologi merupakan hal yang hampir tidak dapat dipisahkan dalam hidup.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran (Marketing)

LANDASAN TEORI Definisi Pemasaran (Marketing) BAB2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Umum 2.1.1 Pemasaran (Marketing) 2.1.1.1 Definisi Pemasaran (Marketing) Menurut Elbert dan Griffin(2009, p150) pemasaran adalah suatu aktifitas, serangkaian institusi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat sekarang ini menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Pemasaran Konsep Strategi Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Pemasaran Konsep Strategi Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Dalam teori umum, penulis menyajikan teori-teori umum yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. 2.1.1 Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p29), pemasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha saat ini penuh dengan persaingan dan membuat para usahawan untuk selalu bersaing mengembangkan perusahaan mereka agar selalu lebih maju diantara para pesaingnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Chaffey dan Smith (2008, p40) Strategi merangkum bagaimana cara agar mencapai tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan(menjual,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI STRATEGI E-MARKETING BERBASIS METODE SOSTAC PADA PT.BESTEX

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI STRATEGI E-MARKETING BERBASIS METODE SOSTAC PADA PT.BESTEX ANALISIS DAN IMPLEMENTASI STRATEGI E-MARKETING BERBASIS METODE SOSTAC PADA PT.BESTEX Jevri Parsaulian Hutajulu Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Tommy Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

07ILMU DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN. Cherry Kartika, SIP, M.IKom. KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas

07ILMU DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN. Cherry Kartika, SIP, M.IKom. KOMUNIKASI. Modul ke: Fakultas Modul ke: DIGITAL MARKETING COMMUNICATION E-MARKETING PLAN Fakultas 07ILMU KOMUNIKASI Program Studi Advertising & Marketing Communication Cherry Kartika, SIP, M.IKom. Agenda Apa yang disebut dengan e-marketing

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi B2B Menurut www.investwords.com sebuah Business To Business atau yang lebih sering disebut B2B transaksi yang terjadi antara perusahaan dan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Strategy Chaffey dan Smith (2008: 40) Strategi adalah bagaimana cara agar mencapai suatu tujuan. Strategi dipengaruhi oleh kedua prioritas tujuan (menjual,

Lebih terperinci

Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian.

Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori umum merupakan teori-teori dasar yang berhubungan dengan penelitian dan dapat membantu dalam proses penelitian. 2.1.1. Pengertian Internet Menurut Chaffey (2009:109)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Quasney, Sebok & Freund (2011:620), Sistem adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berinteraksi untuk mencapai

Lebih terperinci

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization)

2.1.2 SEO (Search Engine Optimization) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Umum 2.1.1 Marketing Menurut (David, 2011, hal. 103), David, Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases 13th Edition. marketing dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. SA-BINTANGANUGERAH BERBASIS SOSTAC

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. SA-BINTANGANUGERAH BERBASIS SOSTAC PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. SA-BINTANGANUGERAH BERBASIS SOSTAC Mahalia Ira Andriyani 1200968003 ABSTRAK Tujuan penelitian ialah menganalisa proses pemasaran dan merancang sistem e- marketing yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Menurut Kotler & Amstrong (2008, p5), pemasaran adalah sebuah proses perusahaan menciptakan nilai untuk konsumennya dan membangun hubungan kuat dengan konsumen dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p. 528) sebuah web publik yang luas dari jaringan komputer yang menghubungkan segala macam pengguna di seluruh dunia

Lebih terperinci

E-Marketing dalam E-Business

E-Marketing dalam E-Business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa

BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING. Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa BAB 4 PEMBANGUNAN WEBSITE E-MARKETING Pada bab sebelumnya hal yang banyak dibahas adalah mengenai analisa kebutuhan, kondisi pasar, dan analisa SWOT pada perusahaan, serta uraian strategi dan tujuan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p12), Konsep pemasaran memaparkan bahwa mencapai tujuan organisasi bergantung pada menentukan kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Mohammed et al(2003, p3), pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi, dan distribusi, barang, dan jasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Proses pemasaran dalam dunia perkembangan bisnis pada saat ini sudah semakin berkembang secara modern, yang pada awalnya proses pemasaran produk hanya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HARGO SUKSES MANDIRI adalah perusahaan pelayanan yang mengkhususkan diri pada penyedia dan pengelola tenaga kerja jasa keamanan, berdiri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk memudahkan dalam penelitian maka diperlukan pemahaman - pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk memudahkan dalam penelitian maka diperlukan pemahaman - pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Untuk memudahkan dalam penelitian maka diperlukan pemahaman - pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi. 2.1.1 Pemasaran Pemasaran diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Latar Belakang PT. Natura Foods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang industri minuman dalam kemasan gelas dan sachet. Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sebuah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan untuk di kumpulkan, diproses, disimpan, dan disediakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan langkah awal sebuah perusahaan demi melakukan pendekatan kepada pelanggan. Menurut Kotler dan Amstrong (2012: 29) Pemasaran merupakan proses dimana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Riset Pengguna Smartphone dan Internet di Indonesia Sumber : Google Riset (2014)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Riset Pengguna Smartphone dan Internet di Indonesia Sumber : Google Riset (2014) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi dewasa ini telah membuat manusia menjadi terbantu dan lebih mudah dalam melakukan sebuah pekerjaan. Sistem informasi diperlukan untuk

Lebih terperinci

E-MARKETING SYSTEM AGENT PROPERTY MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSTAC FRAMEWORK (STUDI KASUS: CV. ILA PROPERTY PEKANBARU)

E-MARKETING SYSTEM AGENT PROPERTY MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSTAC FRAMEWORK (STUDI KASUS: CV. ILA PROPERTY PEKANBARU) E-MARKETING SYSTEM AGENT PROPERTY MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOSTAC FRAMEWORK (STUDI KASUS: CV. ILA PROPERTY PEKANBARU) Syaifullah 1, Abdi Saputra 2 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sudah menjadi suatu kebutuhan utama didalam suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis, dengan tujuan memperoleh keuntungan bisnis dan membantu mempermudah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Liberalisasi perdagangan dalam lingkup Asean Economic Community (AEC) yang akan efektif berlaku pada tahun 2015, terbukanya akses pasar dunia, dalam arti bahwa pasar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi mempermudah pelaku bisnis dalam memasarkan produknya. Salah satu teknologi yang dapat mendukung pemasaran adalah internet. Hampir seluruh pelaku

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasti selalu ada dalam sebuah pasar terutama dalam dunia bisnis itu sendiri. Dimana banyak aspek bisa menjadi daya saing membuat suatu perusahaan dapat bertahan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk memudahkan dalam penelitian maka di perlukan pemahaman pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk memudahkan dalam penelitian maka di perlukan pemahaman pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Untuk memudahkan dalam penelitian maka di perlukan pemahaman pemahaman tentang teori dalam penyusunan penulisan skripsi. 2.1.1 Sistem Informasi Menurut Satzinger (2010,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian tentang Marketing (Pemasaran) Menurut Kotler, Garry Amstrong, Veronica Wong, dan John Saunders(2012, P. 4) pemasaran adalah mengelola hubungan pelanggan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum 2.1.1 Pengertian Internet Menurut Kotler dan Armstrong (2010, p49), Pengertian internet adalah suatu jaringan komputer publik yang luas dan dapat digunakan pengguna

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II. LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN BAB II LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Marketing Marketing atau pemasaran diartikan sebagai proses eksplorasi terhadap kebutuhan pelanggan melalui beragam pendekatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Internet Menurut Strauss dan Frost (2012, p27), Internet adalah jaringan global yang saling berhubungan yang meliputi jutaan perusahaan, pemerintah, organisasi, dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet saat ini sudah digunakan secara luas sebagai sarana pertukaran informasi. Perkembangan pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 sudah mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman era globalisasi yang memberi pengaruh yang sangat besar terhadap pada para pelaku bisnis, sehingga persaingan di dunia bisnis pun sangat lah ketat, dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RUMAH Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok manusia selain sandang dan pangan. Rumah biasanya digunakan manusia sebagai tempat berlindung dari panas matahari dan hujan. Selain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam teori umum, penulis menyajikan teori-teori umum yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini. 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Chaffey dan Smith (2008, p40) Strategi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing Definisi Marketing menurut Kotler & Keller (2006, p. 6), adalah sebuah fungsi dari organisasi dan merupakan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi dan teknologi di Indonesia, menjadi peluang bisnis tersendiri untuk pemasaran pembuatan mesin-mesin pabrik. Sejalan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT JK HUTAMA PROPERTI INDONESIA

PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT JK HUTAMA PROPERTI INDONESIA PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT JK HUTAMA PROPERTI INDONESIA Disusun oleh : Fandi Adinata / 1501146382 Binus University, Jl. ABD KARTAWIRANA no 30 RT 14,085212868180, fandiadinata@yahoo.com Hadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus BAB 2 LANDASAN TEORI Untuk lebih mempermudah dalam penelitian, maka banyak teori yang harus dijelaskan agar dapat lebih dimengerti. 2.1 Internet Pada saat sekarang ini, hampir setiap rumah di dunia sudah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuatan website dan pemasaran produk yang berbasis online hal ini. proses bisnis dari perusahaan tersebut. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi membawa perubahan besar di berbagai bidang kehidupan. Banyak perusahaan yang gencar melakukan promosi untuk menarik

Lebih terperinci

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain

STRATEGIC PLANNING Strategic Planning Proses manajerial Growth Competitive Position Geographic Scope Objective lain STRATEGIC PLANNING Strategic Planning/Rencana Strategis (menurut Koetler & Keller, 2006) Proses manajerial untuk membangun & memelihara keseimbangan antara tujuan, kemampuan, sumber daya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. membutuhkan barang dan jasa dan berpotensi untuk melakukan pembelian,

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. membutuhkan barang dan jasa dan berpotensi untuk melakukan pembelian, BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pelanggan Pelanggan adalah masyarakat yang pada umumnya yang membutuhkan barang dan jasa dan berpotensi untuk melakukan pembelian,

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion

BAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion 40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. RAJAWALI MEGAH SEJAHTERA

ANALISA DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. RAJAWALI MEGAH SEJAHTERA ANALISA DAN PERANCANGAN STRATEGI E-MARKETING PADA PT. RAJAWALI MEGAH SEJAHTERA Penulis : Yonathan Kevin Hendrik Pembimbing : Adhi Nugroho Chandra, S.Kom., MMSI Abstrak Tujuan penelitian ialah melakukan

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: E-Marketing Planning Process Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penulisan skripsi ini di paparkan teori-teori yang berkaitan dengan E- marketing seperti internet, world wide web, pengertian pemasaran, konsep strategi pemasaran,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori 2.1 Services Marketing Marketing (pemasaran) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Manajemen pemasaran (marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2004:5), adalah suatu proses sosial dan manejerial dimana seseorang atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Pengertian pemasaran secara konseptual kerap mengalami perkembangan seiring dengan berjalannya waktu. Berikut disajikan definisi pemasaran awal versi

Lebih terperinci

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD

INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD INDUSTRI DAN PEMASARAN PERTEMUAN III MANAJEMEN PEMASARAN MUHAMMAD WADUD POKOK BAHASAN KOMPONEN UTAMA STUDI PEMASARAN UNSUR BAURAN PEMASARAN STRATEGI PEMASARAN KONSEP INTI PEMASARAN MANAJEMEN PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan. 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bundling Bundling merupakan pengelompokan beberapa layanan telekomunikasi jadi satu paket untuk meningkatkan pelanggan potensial dan mengurangi biaya iklan, pemasaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pemasaran

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pemasaran BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pemasaran Menurut Kotler & Armstrong (2014 : 27), pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 10 Entrepreneurship and Inovation Management Berisi : SEGMENTATION TARGETING - POSITIONING Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Pasca Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk. melalui teknologi yaitu internet karena dalam jangka waktu ini banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Di era globalisasi banyak orang yang terus berpacu untuk meningkatkan sistem informasi melalui banyak cara dengan menggunakan tekhnologi hal ini dapat berdampak positif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan. Tujuan dari marketing. meningkatkan kepuasan pelanggan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan. Tujuan dari marketing. meningkatkan kepuasan pelanggan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2005: 5), pemasaran adalah mengelola hubungan dengan pelanggan yang menguntungkan. Tujuan dari marketing adalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian tentang Strategy

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian tentang Strategy BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1. Pengertian tentang Strategy Strategy menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2008, P. 40) adalah pengaruh dari oleh kedua prioritas tujuan (menjual, melayani,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia komunikasi pemasaran, kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat perusahaan kini harus bergerak cepat dalam usaha merebut pangsa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi saat ini cukup berkontribusi besar dalam kepesatan perkembangan pasar sehingga membuat

Lebih terperinci

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB

PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB PERANCANGAN E-MARKETING PADA PT. TOKO DJEMPOL BERBASIS WEB Anugra Panjisadewa Binus University, Jl. Shandang No B3 Jakarta Barat Ridwan Armet Binus University, Jl. Agung Utara, Blok C No. 13, Sunter STS,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI E-MARKETING BERBASIS SOSTAC PADA CV. MEGAH HARAPAN PERKASA

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI E-MARKETING BERBASIS SOSTAC PADA CV. MEGAH HARAPAN PERKASA ANALISIS DAN IMPLEMENTASI E-MARKETING BERBASIS SOSTAC PADA CV. MEGAH HARAPAN PERKASA Ardi Kusyadi Binus University, Jl. Krendang barat no.86c,dki Jakarta, 021-6250013, z.ardi@rocketmail.com Hanly Nangoy

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Maju Jaya Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang furniture pembuatan kasur atau springbed yang berlokasi di Perum Citra 1 Blok

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MARKETING PADA PT. EXPLORATION THINK TANK INDONESIA

PENGEMBANGAN E-MARKETING PADA PT. EXPLORATION THINK TANK INDONESIA PENGEMBANGAN E-MARKETING PADA PT. EXPLORATION THINK TANK INDONESIA Siti Ludmilla Arief Universitas Bina Nusantara, Jakarta, 08593200567, ludmillaarief@yahoo.com Hendra Wibowo Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Profiling, Mapping SOSTAC MarKom Industri. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Profiling, Mapping SOSTAC MarKom Industri. Ardhariksa Z, M.Med.Kom. Modul ke: Fakultas FIKOM Mata Kuliah Modul ke: - Markom Industry Analysis- Profiling, Mapping SOSTAC MarKom Industri Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising Model SOSTAC+3Ms

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dalam bidang jasa dewasa ini bertumbuh dengan pesat. Salah satunya adalah bisnis dibidang jasa. Peningkatan bisnis dibidang jasa tak terlepas dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada berkembangnya ilmu pengetahuan dan era globalisasi modern seperti ini sangat tepat sekali dalam mengembangkan pemasaran sangat mudah bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, industri bisnis bersaing ketat untuk memperkuat keunggulan kompetitifnya. Khususnya pada bidang kebutuhan sehari-hari, para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut UU RI No. 23 tahun 1992 Rumah Sakit adalah salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk melakukan upaya kesehatan dasar atau upaya kesehatan rujukan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini memiliki pengaruh besar dalam segala bidang, khususnya dalam bidang bisnis. Media internet merupakan salah satu teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam suatu penelitian teori umum dibutuhkan untuk memudahkan dalam penyusunan dan membantu dalam proses penulisan skripsi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam suatu penelitian teori umum dibutuhkan untuk memudahkan dalam penyusunan dan membantu dalam proses penulisan skripsi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam suatu penelitian teori umum dibutuhkan untuk memudahkan dalam penyusunan dan membantu dalam proses penulisan skripsi. 2.1.1 Business-to-Business (B2B) Menurut

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kemajuan ilmu teknologi dan informasi berada pada tingkat perkembangan yang sangat pesat, terutama dalam hal perturakaran informasi. Infromasi saat ini sudah

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi informasi sekarang ini sudah tumbuh dengan pesat, salah satunya perkembangan internet. Internet memberikan banyak keuntungan dan kemudahan bagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar / Hukum 2.1.1 Definisi Pemasaran Menurut Strauss dan Frost (2009, p28), E-marketing adalah penggunaan teknologi informasi dalam proses menciptakan komunikasi,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK

PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Modul ke: PERENCANAAN PEMASARAN Fakultas TEKNIK Nanang Ruhyat Program Studi Teknik Mesin www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PEMASARAN Oleh: Dr. Asikum Wirataatmadja, SE, MM,. Ak Konsep Pemasaran Pemasaran

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENERAPAN E-MARKETING PADA CV. NAGASUKI ELEKTRONIK

PERANCANGAN DAN PENERAPAN E-MARKETING PADA CV. NAGASUKI ELEKTRONIK PERANCANGAN DAN PENERAPAN E-MARKETING PADA CV. NAGASUKI ELEKTRONIK Muhammad Indra Jarkasih Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Nurwan Yuliadi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk

Lebih terperinci