PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF. Adi Setiawan

dokumen-dokumen yang mirip
INFERENSI PARAMETER SIMPANGAN BAKU POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF DALAM INFERENSI PARAMETER POPULASI SERAGAM

INFERENSI PARAMETER MEAN POPULASI NORMAL DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF

Prosiding ISBN :

RESAMPLING BERDASARKAN ESTIMASI DENSITAS KERNEL BIVARIAT

Studi Simulasi Grafik Pengendali Non Parametrik Berdasarkan Fungsi Distribusi Empirik

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

Uji Normalitas Menggunakan Statistik Jarque-BeraBerdasarkan Metode Bootstrap

Penggunaan Metode Bootstrap dalam Regresi Cox Proportional Hazards pada Ketahanan Hidup Pasien Diabetes mellitus

S - 19 UJI NORMALITAS BERDASARKAN METODE ANDERSON- DARLING, CRAMER-VON MISES DAN LILLIEFORS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP

ESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL DENGAN MODEL REGRESI LINIER BERGANDA BAYESIAN

STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ESTIMASI FUNGSI DENSITAS KERNEL BIVARIAT

Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711

STUDI SIMULASI UJI KOEFISIEN KORELASI SPEARMAN DAN KENDALL DARI SAMPEL YANG DIBANGKITKAN BERDASARKAN ESTIMASI DENSITAS KERNEL MULTIVARIAT

PERBANDINGAN KOEFISIEN VARIASI ANTARA 2 SAMPEL DENGAN METODE BOOTSTRAP

Adi Setiawan Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro Salatiga 50711

Estimasi MCMC untuk Model GARCH(1,1) Studi Kasus: Kurs beli JPY dan EUR terhadap IDR

Yudi Agustius, Adi Setiawan, Bambang Susanto

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT

GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK UNIVARIAT PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK

UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS MENGGUNAKAN METODE BOOTSTRAP PADA DATA KUISIONER TIPE YES/NO QUESTIONS

S 10 Studi Simulasi Tentang Penerapan Grafik Pengendali Berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principal Component Analysis)

ESTIMASI PARAMETER DALAM MODEL RETURN STOKASTIK DENGAN LOMPATAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO

PROSIDING. Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IV Fakultas Sains dan Matematika UKSW 13 Juni 2009

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

S - 28 PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING PADA DATA KUISIONER TIPE YES/NO QUESTIONS

ESTIMASI TOTAL DAYA LISTRIK YANG HILANG MELALUI PROSES POISSON TERPANCUNG MAJEMUK

MODEL DISTRIBUSI TOTAL KERUGIAN AGGREGAT MANFAAT RAWAT JALAN BERDASARKAN SIMULASI

Kinerja Metode Pengujian Dua Populasi Berdistribusi Log-Logistik yang Mengandung Pengamatan Tidak Terdeteksi

PEMBENTUKAN SAMPEL BARU YANG MASIH MEMENUHI SYARAT VALID DAN RELIABEL DENGAN TEKNIK RESAMPLING

Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains VIII, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW Salatiga, 15 Juni 2013, Vol 4, No.

ESTIMASI VOLATILITY (σ) DARI MODEL AR(p) MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN MONTE CARLO (MCMC)

PENERAPAN DAN STUDI SIMULASI GRAFIK PENGENDALI NON PARAMETRIK BERDASARKAN FUNGSI DISTRIBUSI EMPIRIK PADA DATA ph PRODUK AIR MINUM GALON MERK X

MENAKSIR PARAMETER µ DARI N( µ, ) DENGAN METODE BAYES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KAJIAN DATA KETAHANAN HIDUP TERSENSOR TIPE I BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN SIX SIGMA. Victoria Dwi Murti 1, Sudarno 2, Suparti 3

ESTIMASI MCMC UNTUK RETURN VOLATILITY DALAM MODEL ARCH DENGAN RETURN ERROR BERDISTRIBUSI T-STUDENT

PENENTUAN ESTIMASI INTERVAL DARI DISTRIBUSI NORMAL DENGAN METODE BAYES SKRIPSI. Oleh : Pramita Elfa Diana Santi J2E

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang sampel S adalah himpunan semua hasil dari suatu percobaan. Kejadian E

BAB I PENDAHULUAN. penerbangan, kedokteran, teknik mesin, software komputer, bahkan militer

LANDASAN TEORI. menyatakan hubungan antara variabel respon Y dengan variabel-variabel

ISBN:

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT BIVARIAT

ESTIMASI PARAMETER MODEL REGRESI ZERO-INFLATED POISSON (ZIP) MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN

STATISTIKA MATEMATIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (b) Variabel independen yang biasanya dinyatakan dengan simbol

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI DAN STUDI SIMULASI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Perubahan atas Undang-undang Nomor 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menurut Darnius, O (2006, Hal : 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

Pemodelan Data Curah Hujan Menggunakan Proses Shot Noise Modeling Rainfall Data Using a Shot Noise Process

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II MAKALAH Makalah 1 :

statistika untuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROSIDING ISBN: Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains -.. Editor : «cpem6efajaran Sains yano 9denari{ dan 9denantano"

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

INFERENSI STATISTIK DISTRIBUSI BINOMIAL DENGAN METODE BAYES MENGGUNAKAN PRIOR KONJUGAT. Oleh : ADE CANDRA SISKA NIM: J2E SKRIPSI

BAB II MAKALAH. Analytic Hierarchy Process (AHP) Dipresentasikan : Seminar Nasional Matematika yang diselenggarakan oleh.

UJI RATA-RATA SATU SAMPEL MENGGUNAKAN R UNTUK MENGETAHUI PENGARUH MODEL BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH ANALISIS VEKTOR

Perbandingan Karakteristik Inflasi Kota-Kota Di Indonesia Bagian Timur Sebelum Dan Sesudah Krisis Moneter 1998

Statistik Dasar. 1. Pendahuluan Persamaan Statistika Dalam Penelitian. 2. Penyusunan Data Dan Penyajian Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LANDASAN TEORI. Distribusi Gamma adalah salah satu keluarga distribusi probabilitas kontinu.

STUDI KAUSALITAS GRANGER ANTARA NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP USD DAN AUD MENGGUNAKAN ANALISIS VAR

Kontrak Kuliah Metode Statistika 2

BAB III UJI STATISTIK DAN SIMULASI. Menggunakan karakteristik dari distribusi tersebut dan transformasi / = ( ) (3.1.1) / = ( ) (3.1.

FUZZY LINEAR PROGRAMMING DENGAN FUNGSI KEANGGOTAAN KURVA-S UNTUK PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

PROSIDING ISBN: Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains -.. Editor : «cpem6efajaran Sains yano 9denari{ dan 9denantano"

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

PERBANDINGAN BERGANDA SESUDAH UJI KRUSKAL-WALLIS

SIMULASI DAMPAK MULTIKOLINEARITAS PADA KONDISI PENYIMPANGAN ASUMSI NORMALITAS

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PENGUJIAN MUTU HASIL PERIKANAN STATISTICAL PROCESS CONTROL

ESTIMASI PARAMETER MODEL INAR(1) MENGGUNAKAN METODE BAYES

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TAHAN HIDUP PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. evaluasi akhir pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV).

ANALISA SAHAM MENGGUNAKAN TRANSFORMASI FOURIER STOKASTIK

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

ESTIMASI. Arna Fariza PENDAHULUAN

Program Studi Matematika

PowerPoint Slides by Yana Rohmana Education University of Indonesian

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara dua variabel yang terdiri dari variabel tak bebas (Y ) dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Kinerja Metode Perhitungan Premi Program Asuransi Usaha Tani Padi di Indonesia

Ayundyah Kesumawati. April 27, 2015

BAB 2 LANDASAN TEORI

ALGORITMA PENENTUAN UKURAN SAMPEL EKSAK UNTUK DISTRIBUSI NORMAL, DISTRIBUSI POISSON DAN DUA DISTRIBUSI BINOMIAL DALAM MODEL KELUARGA EKSPONENSIAL

(ESTIMASI/ PENAKSIRAN)

PENGKONSTRUKSIAN GRAFIK PENGENDALI BERDASAR BOXPLOT

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DISTRIBUSI VARIABEL RANDOM

PENERAPAN METODE PENDUGAAN AREA KECIL (SMALL AREA ESTIMATION) PADA PENENTUAN PROPORSI RUMAH TANGGA MISKIN DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PERHITUNGAN HARGA OPSI EROPA MENGGUNAKAN METODE GERAK BROWN GEOMETRIK

Transkripsi:

PENGUJIAN HIPOTESIS DENGAN METODE BAYESIAN OBYEKTIF Adi Setiawan Program Studi Matematika Industri dan Statistika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl Diponegoro 5-6 Salatiga 5711, Indonesia e-mail: adi_setia_3@yahoo.com Abstrak Pengujian hipotesis merupakan hal yang sangat penting dalam inferensi statistika. Dalam makalah ini dibahas tentang bagaimana melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan metode Bayesian obyektif. Untuk menggambarkan penggunaan metode ini digunakan sampel yang diperoleh dari populasi yang berdistribusi Bernouli atau yang berdistribusi Normal. Studi simulasi dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas penggunaan metode. Kata kunci : pengujian hipotesis, Bayesian obyektif, reference prior, reference posterior, intrinsic discrepancy loss function, intrinsic statistic. 1. Pendahuluan Metode Bayesian obyektif untuk menentukan estimasi titik dan estimasi interval kredibel) telah dijelaskan berturut-turut dalam makalah Setiawan 9a) dan Setiawan 9b). Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang pengujian hipotesis dengan menggunakan metode Bayesian obyektif. Selanjutnya sampel dari populasi yang berdistribusi Bernoulli digunakan untuk memberikan gambaran bagaimana metode ini digunakan.. Dasar Teori Inferensi Bayesian sering kali dikritik karena mendasarkan diri pada pemilihan distribusi prior sehingga akan mempengaruhi kesimpulan yang diambil. Khususnya pemberian prior pada hipotesis nol dan hipotesis alternatif akan sangat janggal. Metode Bayesian obyektif yang digunakan dalam pengujian hipotesis diharapkan akan dapat mengatasi masalah ini. Dengan menggunakan metode ini, akan dihasilkan inferensi yang hanya tergantung pada data dan distribusi anggapan populasi yang menjadi asal sampel. Diskrepansi intrinsik intrínsic discrepancy) p 1, p ) antara dua fungsi densitas p 1 x) dengan x X 1 dan p x) dengan x X didefinisikan sebagai p1, p) mink p x) p1 x) ), K p1 x) p x) ) dengan p1 x) K p1 x) p x)) p1 x) log dx. p x) X Untuk dua keluarga fungsi densitas M1 p1 x ), x 1 ), dan M p x ), x ),

dapat didefinisikan diskrepansi intrinsik M, M ) min p x ), p x ). 1 1, Diskrepansi intrinsik diusulkan sebagai fungsi kerugian loss function ) obyektif untuk estimasi titik. Misalkan bahwa gambaran yang sesuai dari tingkah laku probabilistik dari kuantitas random x diberikan oleh model { p x, ), x,, }. Diskrepansi intrinsik antara p x, ) dan keluarga densitas { p x, ), } adalah, ; ) inf, ;, ) dengan, ;, ) min K,, ), K,, ). Misalkan { p x, ), x,, } adalah model parametrik yang dapat digunakan untuk menggambarkan tingkah laku kuantitas random x. Statistik intrinsik intrinsic statistic) didefinisikan sebagai d x) E [ x], ; ), x) d d dengan, ) adalah posterior referensi untuk parameter dari model x p x, ) bila, ; ) adalah parameter yang menjadi perhatian. Apabila diinginkan untuk melakukan pengujian hipotesis H { = } maka statistik intrinsik merupakan ukuran dari kekuatan bukti melawan penggunaan model M dengan M p x, ), }. { Hal itu berarti H akan ditolak jika dan hanya jika d x ) untuk suatu batas d Juarez, 4). Bernardo dan Rueda ) mengusulkan untuk menggunaka aturan sebagai berikut : jika d 1 maka tidak ada bukti untuk menolak H, jika d,5 maka terdapat bukti lemah mild) untuk menolak dan jika d > 5 maka terdapat bukti kuat strong) untuk menolak H. Metode di atas dapat diterapkan pada sampel berikut ini. Misalkan dimiliki x = x 1, x,..., x n ) yang terdiri dari pengamatan Bernoulli yang saling bebas dan tergantung pada sehingga mempunyai fungsi kepadatan probabilitas x i 1 x p x i i ) 1 ) dengan x i = {, 1 }. Berdasarkan data x, akan dilakukan pengujian hipotesis nol H : =. Kullback-Leibler divergence antara p x ) dan p x 1) adalah K 1) 1 log[ 1 / ] 1 1) log[ 1 1) /1 )] dan diskrepansi intrinsik antara p x ) dan p x ) dapat dinyatakan sebagai 1 K 1) 1,1 1) 1, ) n. K 1 ) yang lain

1 1 Dalam hal ini prior yang digunakan adalah prior Jeffry yaitu ) Beta, dan 1 1 reference posterior yang bersesuaian adalah x) Beta r, n r dengan r n x i i1. Selanjutnya diperoleh intrinsik statistik 1 1 1 d, x), ) Beta r, n r d. 1) Jika statistik intrinsik yang dihitung menggunakan persamaan 1) berdasarkan sampel x lebih dari 5 maka terdapat bukti yang kuat untuk menolak H : = Bernardo, 9). 3. Studi Simulasi dan Pembahasan Apabila berdasarkan ukuran sampel n dan statisik cukup t, akan dilakukan pengujian hipotesis bahwa H : =, maka dapat ditentukan nilai statistik intrinsik yang dapat digunakan untuk ukuran penolakan hipotesis H. Apabila statistik intrinsik lebih besar 5 maka dipunyai bukti yang kuat untuk menolak hipotesis H. Pada Gambar 1 diberikan nilai statistik intrinsik untuk ukuran sampel n=1 dan statistik cukup t=1. Berdasarkan Gambar 1, dapat disimpulkan bahwa untuk ukuran sampel n=1 dan statistik cukup t =1, hipotesis H : = akan mempunyai nilai statistik intrinsik yang kecil jika dekat dengan,1 dan nilai statistik intrinsik akan makin membesar jika jauh dari,1. Interpretasi yang analog dapat dilakukan untuk hal yang serupa. Pada Gambar diberikan nilai statistik intrinsik untuk ukuran sampel n=1 dan statistik cukup t=, 4, 6, 8 berturut-turut untuk a), b), c ) dan d) serta,1). Demikian juga cara yang sama dapat dilakukan untuk n=3 dan statistik cukup t=6, 1, 18, 4 berturut-turut untuk a), b), c ) dan d) serta,1). Hasil dari penggunaan n=3 dapat dilihat pada Gambar 3. Terlihat jelas dari Gambar dan Gambar 3 bahwa makin besar ukuran sampel n dan untuk statistik cukup t yang bersesuaian maka akan semakin besar statistik intrinsik yang diperoleh. a) n=1,t=1, Ho : =, dalam,1) 1 3 4 Gambar 1. Nilai statistik intrinsik jika diberikan usuran sampel n = 1 dan statistik cukup hipotesis nol H : = dengan,1). t=1 serta

a) n=1,t=, Ho : =, dalam,1) b) n=1, t=4, Ho : =, dalam,1) 1 3 4 1 3 4 c) n=1, t=6, Ho : =, dalam,1) d) n=1, t=8, Ho : =, dalam,1) 1 3 4 1 3 4 Gambar. Nilai statistik intrinsik jika diberikan usuran sampel n = 1 dan statistik cukup a) t=, b) t=4, c) t=6 dan d) t=8 serta hipotesis nol H : = dengan,1). a) n=3,t=6, Ho : =, dalam,1) b) n=3, t=1, Ho : =, dalam,1) 4 6 8 4 6 8 c) n=3, t=18, Ho : =, dalam,1) d) n=3, t=4, Ho : =, dalam,1) 4 6 8 4 6 8 Gambar 3. Nilai statistik intrinsik jika diberikan usuran sampel n = 3 dan statistik cukup a) t=6, b) t=1, c) t=18 dan d) t=4 serta hipotesis nol H : = dengan,1).

Histogram 1 nilai..1..3.4.5.6 4 6 8 Gambar 4. Histogram B=1 nilai statistik intrinsik dari sampel yang digunakan untuk pengujian hipotesis H : =,1 jika sampel ukuran sampel ukuran n=1 dibangkitkan dari distribusi Bernoulli dengan parameter =,1. Simulasi dilakukan dengan cara membangkitkan sampel ukuran n = 1 yaitu x = x 1, x,..., x n ) dari distribusi Bernoulli dengan parameter =,1 sehingga akan diperoleh statistik cukup t n x i i 1. Berdasarkan n dan t maka dapat ditentukan nilai intrinsik statistik d untuk pengujian hipotesis H : =,1. Apabila hal ini diulang sebanyak bilangan besar B = 1 kali maka akan diperoleh histogram dari B nilai intrinsik statistik yang dinyatakan pada Gambar 4. Seperti yang diharapkan nilai-nilai intrinsik statistik akan cenderung kecil. Nilai-nilai statistik intrinsik tersebut mempunyai mean 1 dan simpangan baku,8653. Hanya,9 % dari nilai-nilai statistik intrinsik tersebut yang lebih dari 5. Apabila dilakukan pembangkitan sampel ukuran n=1 dari distribusi Bernoulli dengan parameter dengan a) =, b) =,4 c) =,6 dan d) =,8. Jika parameter yang digunakan untuk membangkitkan sampel dekat dengan,1 maka nilai-nilai intrinsik statistik cenderung kecil dan sebaliknya nilai-nilai intrinsik statistik akan cenderung besar jika parameter yang digunakan untuk membangkitkan sampel jauh dari,1.

a) =, b) =,4..4.8.1...4 5 1 15 1 3 4 5 6 c) =,6 d) =,8..15.3..1. 4 6 8 1 1 1 1 14 16 18 Gambar 5. Histogram B=1 nilai statistik intrinsik dari sampel yang digunakan untuk pengujian hipotesis H : =,1 jika sampel ukuran sampel ukuran n=1 dibangkitkan dari distribusi Bernoulli dengan parameter a) =,, b) =,4, c) =,6, dan d) =,8. 4. Kesimpulan Metode Bayesian obyektif dalam pengujian hipotesis dalam kasus sampel dianggap berasal dari populasi yang berdistribusi Bernuolli telah dijelaskan di atas. Penelitian ini dapat diperluas untuk kasus distribusi-distribusi yang biasa dikenal baik yang mempunyai parameter nuisance maupun yang tidak. Daftar Pustaka [1] Bernardo, J. dan R. Rueda ) Bayesian Hypotesis Testing : A Reference Approach, International Statistical Review 7, 351-37. [] Juarez, M. A. 4 ) Objective Bayesian Methods for Estimation and Hypothesis Testing, Valencia : University of Valencia. [3] Setiawan, A. 9a) Estimasi Titik Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Sains dan Pendidikan Sains IV FSM UKSW, Salatiga ISBN 978-979-198-63-9. [4] Setiawan, A. 9b) Credible Interval Bayesian Obyektif, Prosiding Seminar Nasional Matematika, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung ISSN 197-399.