A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA

dokumen-dokumen yang mirip
kimia ASAM-BASA I Tujuan Pembelajaran

LOGO TEORI ASAM BASA

LEMBARAN SOAL 11. Sat. Pendidikan

Teori Asam-Basa Arrhenius

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB 7. ASAM DAN BASA

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Larutan Asam-Basa. Sifat Larutan Asam dan Basa. Penentuan ph Larutan Asam Kuat dan Basa Kuat. Penentuan ph Larutan Asam Lemah dan Basa Lemah

MATERI KIMIA KELAS XI SEMESTER 2 Tinggalkan Balasan

wanibesak.wordpress.com 1

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

Bab VIII Reaksi Penetralan dan Titrasi Asam-Basa

TEORI ASAM BASA Secara Umum :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I. Standar Kompetensi 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

LAMPIRAN 1 NAMA : NIP : INSTANSI : TANGGAL :

Derajat Keasaman dan kebasaan (ph dan poh)

SMA NEGERI 6 SURABAYA LARUTAN ASAM & BASA. K a = 2.M a. 2. H 2 SO 4 (asam kuat) α = 1 H 2 SO 4 2H + 2

Soal dan Pembahasan Asam Basa, Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, dan K SP

KIMIa ASAM-BASA II. K e l a s. A. Kesetimbangan Air. Kurikulum 2006/2013

LEMBARAN SOAL 4. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Teori Asam. Pengertian

BAB 6. Jika ke dalam air murni ditambahkan asam atau basa meskipun dalam jumlah. Larutan Penyangga. Kata Kunci. Pengantar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Nilai Indikator. Larutan Asam-Basa

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab 16. Asam dan Basa

2/14/2012 LOGO Asam Basa Apa yang terjadi? Koma Tulang keropos Sesak napas dll

PERCOBAAN 3 REAKSI ASAM BASA

MAKALAH LARUTAN ASAM DAN BASA

LEMBAR SOAL. Mata pelajaran : Kimia. Kelas/Program : XI/IPA Hari, tanggal : Selasa, 8 April 2008 Alokasi waktu : 90 Menit

1. Dari pengujian larutan dengan kertas lakmus diperoleh data berikut:

Asam-Basa. Kimia. Kelas XI. B usiness Name. Indikator: A. Teori Asam-Basa

Disusun Oleh: Anastasia Latif ( XI IPA 1 ) Christine ( XI IPA 1 ) Josephine Putri ( XI IPA 2 ) Kelvin Ricky (XI IPA 2 ) Patty Regina (XI IPA 1 )

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

Soal-Soal. Bab 7. Latihan Larutan Penyangga, Hidrolisis Garam, serta Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Larutan Penyangga

PETA KONSEP. Larutan Penyangga. Larutan Penyangga Basa. Larutan Penyangga Asam. Asam konjugasi. Basa lemah. Asam lemah. Basa konjugasi.

BAB 5. Larutan Asam dan Basa. Kata Kunci. Pengantar Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari

BAB 5 LARUTAN ASAM BASA. Gambar 5.1 Macam-macam Larutan Sumber: Ensiklopedi Sains dan Kehidupan

PRESENTASI POWERPOINT PENGAJAR OLEH PENERBIT ERLANGGA DIVISI PERGURUAN TINGGI. BAB 16. ASAM DAN BASA

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

TEORI ASAM BASA SECARA UMUM :

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

Bab. Asam Basa. A. Asam Basa Arrhenius B. Derajat Kekuatan Asam Basa C. Penentuan ph Asam Basa D. Asam Basa Bronsted-Lowry dan Lewis

SKL- 3: LARUTAN. Ringkasan Materi. 1. Konsep Asam basa menurut Arrhenius. 2. Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

Modul 1 Analisis Kualitatif 1

Soal dan Jawaban Titrasi Asam Basa

Dikenal : - Asidimetri : zat baku asam - Alkalimetri : zat baku basa DASAR : Reaksi penetralan Asam + Basa - hidrolisis - buffer - hal lain ttg lart

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA

ASAM -BASA, STOIKIOMETRI LARUTAN DAN TITRASI ASAM-BASA

Bab II Tinjauan Pustaka. Asam basa Konjugasi Menurut Bronsted Lowry

CH 3 COONa 0,1 M K a CH 3 COOH = 10 5

Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi. Bab17. Kesetimbangan Asam-Basa dan Kesetimbangan Kelarutan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikemukakan oleh Ehrenberg (dalam Pakaya, 2008: 3) bahwa konsep merupakan

SMA UNGGULAN BPPT DARUS SHOLAH JEMBER UJIAN SEMESTER GENAP T.P 2012/2013 LEMBAR SOAL. Waktu : 90 menit Kelas : XII IPA T.

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

Kelas : XI IPA Guru : Tim Guru HSPG Tanggal : Senin, 23 Mei 2016 Mata pelajaran : Kimia Waktu : WIB

MATERI HIDROLISIS GARAM KIMIA KELAS XI SEMESTER GENAP

NETRALISASI ASAM BASA SEDERHANA

INTRUKSI Kompetensi Dasar Indikator Sumber Belajar

Tentukan ph dari suatu larutan yang memiliki konsentrasi ion H + sebesar 10 4 M dengan tanpa bantuan alat hitung kalkulator!

LAPORAN PRAKTIKUM 3 ph METER, BUFFER, dan PENGENCERAN DISUSUN OLEH : MARIA LESTARI DAN YULIA FITRI GHAZALI Kamis 04 Oktober s/d 16.

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

Lampiran Sumber Belajar : Purba, Michael Kimia SMA. Erlangga. Jakarta

L A R U T A N _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

Larutan Penyangga XI MIA

TUGAS KIMIA SMA NEGERI 1 BAJAWA TITRASI ASAM BASA. Nama : Kelas. Disusun oleh:

Titrasi Asam Basa. Sophi Damayanti

DERAJAT KEASAMAN (ph)

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga ph terhadap pengaruh penambahan sedikit asam atau basa, atau terhadap pengenceran.

SOAL KIMIA 1 KELAS : XI IPA

PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II KI1201

Gambar Rangkaian Alat pengujian larutan

BAB I PRAKTIKUM ASIDI AL-KALIMETRI

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

LARUTAN PENYANGGA (BUFFER)

tujuh1asam - - ASAM BASA GARAM - - Asam Basa Garam 7202 Kimia Les Privat dirumah bimbelaqila.com - Download Format Word di belajar.bimbelaqila.

ASAM DAN BASA. Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M.Sc.

Standar Kompetensi: Mendiskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

GALAT TITRASI. Ilma Nugrahani

b. Mengubah Warna Indikator Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

TITRASI DENGAN INDIKATOR GABUNGAN DAN DUA INDIKATOR

KIMIA (2-1)

KIMIA LARUTAN LARUTAN ELEKTROLIT ASAM DAN BASA

2013 LEMBAR SOAL. WAKTU : 90 MENIT KELAS : XII IPA T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. evaluasi merupakan suatu proses merencanakan, memperoleh, dan menyediakan

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Bab 7. Stoikiometri Larutan dan Titrasi Asam Basa. A. Reaksi dalam Larutan B. Titrasi Asam Basa

Chapter 7 Larutan tirtawi (aqueous solution)

Titrasi asam kuat-basa kuat

BAB VI REAKSI KIMIA. Reaksi Kimia. Buku Pelajaran IPA SMP Kelas IX 67

SOAL LARUTAN PENYANGGA MAN 2 KAB. BOGOR

LAPORAN PRAKTIKUM. PENGUJIAN SIFAT LARUTAN ASAM DAN BASA Disusun Oleh: Feby Grace B. kombo ( ) UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MODUL PERCOBAAN ASAM BASA

Kesetimbangan adalah suatu keadaan di mana tidak ada perubahan yang terlihat seiring berjalannya waktu.

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

dimana hasilnya dalam bentuk jumlah atau bilangan kadar.

PENENTUAN KADAR KARBONAT DAN HIDROGEN KARBONAT MELALUI TITRASI ASAM BASA

Transkripsi:

5 ASAM BASA A. TEORI ASAM DAN BASA B. INDIKATOR ASAM BASA C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA D. TITRASI ASAM BASA Buah-buahan seperti sirsak, jeruk, duku dan mangga, bagaimana rasanya? Berbeda bila secara tidak sengaja pada saat mandi, sabun terjilat Anda, bagaimana pula rasanya? Bahan yang rasanya masam (kecut) tentu berbeda sifat kimianya dengan yang rasanya pahit. Rasa masam merupakan salah satu sifat dari senyawa asam sedangkan rasa pahit merupakan salah satu sifat dari senyawa basa. Di alam dan khususnya di dalam laboratorium kimia, banyak sekali kita jumpai senyawa yang tergolong asam dan basa. - Apakah asam dan basa itu? - Bagaimanakah cara mengenal dan membedakannya? - Bolehkah kita mencicipi bahan-bahan di laboratorium? - Untuk mengetahui sifat asam dan basa, zat apakah yang dapat digunakan untuk mengetahui dan mengukur asam, dan basa tanpa mencicipi? Kenyataan tidak dapat dipungkiri rasa masam pada buah jeruk berbedabeda, ada yang manis asam, ada yang masam sekali, dan sebagainya. - Bagaimana derajat keasamannya?

122 KIMIA XI SMA - Bagaimana cara menentukannya? Pada bab ini akan kita pelajari teori asam basa, indikator, ph, dan titrasi asam basa. Mengenai hubungan antara hal-hal tersebut dapat Anda perhatikan peta konsep di bawah ini. ASAM BASA teori indikator lakmus alam universal lain2 -mo -PP -BTP Arrhenius -digital BronstedLowry Lewis dari degan perhitunganya pengertian titrasi perubahan PH pd titrasi pengertian 1. asam kuat + basa kuat 2. asam kuat + basa lemah 3. asam lemah + basa kuat 4. asam lemah + basa lemah asam kuat basa kuat asam lemah basa lemah kesetim bangan air menentukan PH PH Petakonsep asam basa A. TEORI ASAM DAN BASA Apakah yang menyebabkan rasa pada bahan makanan berbeda-beda? Telah disebutkan sebelumnya karena setiap bahan makanan memiliki sifat kimia yang berbeda yaitu asam dan basa. Kata asam berasal dari bahasa latin Acetum yang artinya cuka Cuka adalah asam asetat yang banyak digunakan oleh masyarakat antara lain sebagai: - penyedap masakan, misalnya pada bakso dan mie ayam - membuat acar (campuran cuka dengan buah ketimun)

KIMIA XI SMA 123 Gambar 5.1 Asam cuka Rumus kimia Cuka CH 3 COOH Kata basa (alkali) berasal dari bahasa Arab Alqali yang berarti Abu, karena memiliki sifat yang sama dengan abu (sisa bahan pembakaran kayu). Salah satu teori asam basa yang sangat terkenal dan banyak digunakan dalam menghitung dan menentukan derajat keasaman/kebasaan adalah teori asam basa Arrhenius. 1. Teori asam - basa Arrhenius Pada tahun 1807, seorang ilmuan dari Swiss yang bernama Svante Arrhenius mengemukakan teori asam dan basa sebagai berikut. a. Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion H +. b. Basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion OH -. a. Asam Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H +. Contoh asam dan reaksi ionisasinya dalam air HCl (aq) H + (aq) + Cl- (aq) HBr (aq) H + (aq) + Br- (aq) HCN (aq) H + (aq) + CN- (aq) HNO 3(aq) H + (aq) + NO 3 - (aq) H 2 (aq) 2H + (aq) + 2- (aq) CH 3 COOH (aq) H + (aq) + CH 3 COO- (aq) H 2 CO 3(aq) 2H + (aq) + CO 3 2- (aq)

124 KIMIA XI SMA Berdasarkan banyaknya ion H + yang dihasilkan senyawa asam dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1) asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air hanya menghasilkan satu ion H + Contoh: HCl. HBr, HCN, HNO 3, CH 3 COOH. 2) asam diprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan dua ion H +. Contoh: H 2, H 2 CO 3, H 2 S. 3) asam triprotik, yaitu senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air menghasilkan tiga ion H +. Contoh: H 3 PO 3, H 3 PO 4 Secara umum senyawa asam yang menghasilkan dua, tiga ion H + atau lebih disebut asam poliprotik. b. Basa Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH -. Perhatikan contoh reaksi berikut dalam air LiOH (aq) Li + (aq) + OH- (aq) NaOH (aq) Na + (aq) + OH- (aq) KOH (aq) K + (aq) + OH- (aq) Mg(OH) 2(aq) Mg 2+ (aq) + 2OH- (aq) Ca(OH) 2(aq) Ca 2+ (aq) + 2OH- (aq) Al(OH) 3(aq) Al 3+ (aq) + 3OH- (aq) Sebagaimana pengelompokan asam, maka basa dapat dikelompokkan berdasarkan gugus OH- yang diikatnya, yaitu: 1. basa monohidroksi, 2. basa dihidroksi, dan 3. basa trihidroksi. 2. Teori asam basa Bronsted Lowry Dalam Arrhenius tidak dapat menjelaskan suatu larutan yang pelarutnya bukan air. Untuk melengkapi kekurangan teori Arrhenius tersebut pada tahun 1923, dua orang ilmuwan yang secara terpisah yaitu Johanes Nicolas Bronsted (1879-1947) dari Denmark dan Thomas Lowry seorang

KIMIA XI SMA 125 Kimiawan dari Inggris, mengemukakan teori yang sama mengenai asam dan basa. Menurut Bronsted Lowry asam adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai donor proton (memberi ion H + ) basa adalah zat yang dalam reaksi bertindak sebagai akseptor proton (penerima ion H + ) HCl dalam air bersifat asam, dapat dijelaskan sebagai berikut. HCl (aq) + H 2 O (l) H 3 O + (aq) + Cl- (aq) Dalam reaksi tersebut: - HCl diubah menjadi Cl -, jadi HCl sebagai donor proton (memberikan ion H + ) HCl asam - H 2 O diubah menjadi H 3 O +, jadi H 2 O sebagai akseptor proton (menerima ion H + ) H 2 O basa - HCl dan Cl - disebut pasangan asam basa konjugasi - H 2 O dan H 3 O + disebut pasangan basa asam konjugasi asam basa konjugasi HCl + H 2 O H 3 O + + Cl - asam basa asam basa asam basa konjugasi Reaksi NH 3 dalam air NH 3(g) + H 2 O (l) NH + 4 (aq) + OH - (aq) Dalam reaksi tersebut : - NH 3 diubah jadi NH + 4, jadi NH 3 sebagai akseptor proton (penerima ion H + ) NH 3 sebagai basa - H 2 O diubah menjadi OH -, maka H 2 O sebagai donor proton (pemberi ion H + ) jadi H 2 O sebagai asam - NH 3 dan NH + 4 disebut pasangan basa asam konjugasi - H 2 O dan OH - disebut pasangan asam basa konjugasi asam basa konjugasi NH 3(g) + H 2 O (l) NH + 4 (aq) + OH - (aq) basa asam asam basa asam basa konjugasi

126 KIMIA XI SMA Apakah yang dapat kamu simpulkan dari reaksi HCl dengan air dan reaksi NH 3 dengan air? Sifat asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry bersifat "relatif" artinya sifat asam dan basa itu bergantung pada pasangan reaksinya. Jika pasangan reaksinya lebih bersifat asam maka zat itu bersifat basa, sebaliknya bila pasangan reaksinya itu lebih bersifat basa maka zat itu bertindak (bersifat) sebagai asam. Menurut uraian di atas coba berikan kesimpulan tentang asam dan basa menurut teori Bronsted dan Lowry, Apakah kelebihan dan kekurangannya dibandingkan teori Arrhenius? Contoh soal 5.1 Tentukan asam basa konjugasi pada reaksi berikut! HSO - 4 (aq) + H 3 O + (qa) H 2 (aq) + H 2 O (l) Jawab: asam basa konjugasi HSO - 4 (aq) + H 3 O + (aq) H 2 (aq) + H 2 O (l) basa asam asam basa asam basa konjugasi 3. Teori asam basa Lewis Pada tahun 1938, G.N. Lewis menyatakan teori asam basa berdasarkan serah terima pasangan elektron. Hal ini dapat disimak dari reaksi antara AlCl 3 dengan NH 3 berikut. Cl Cl Al Cl H + N H H Cl Cl Al Cl N H H H asam basa ikatan kovalen koordinasi Molekul AlCl 3 menerima sepasang elektron bebas dari molekul NH 3 untuk berikatan. Ikatan yang terjadi antara Al dan N adalah ikatan kovalen koordinasi. Pada reaksi tersebut molekul AlCl 3 bertindak sebagai asam dan molekul NH 3 sebagai basa. Jadi apa yang dimaksud asam-basa menurut Lewis?

KIMIA XI SMA 127 Contoh 5.2 Tunjukkan asam-basa menurut teori Lewis pada reaksi AlCl 3 dengan Cl Jawab: Cl Cl Cl Al + Cl Cl Al Cl Cl Cl AlCl 3 menerima sepasang elektron dari ion Cl ikatan kovalen koordinasi sebagai asam : AlCl 3 sebagai basa : Cl Latihan 1 1. Golongkan zat-zat di bawah ini termasuk asam atau basa menurut Arrhenius! a. larutan CH 3 COOH d. larutan HCOOH b. larutan NH 4 OH e. larutan H 2 c. larutan H 3 PO 4 2. Tentukan pasangan asam basa konjugasi pada reaksi berikut: a. CH 3 COOH (aq) + NH 3(aq) NH + 4 (aq) + CH 3 COO (aq) b. H 2 O (l) + HPO 4 2- (aq) H 2 PO 4 (aq) + OH (aq) 3. Berdasarkan teori Lewis tunjukkan asam basa di bawah ini: a. BF 3 + NH 3 BF 3 NH 3 b. HgBr 2 + 2Br [HgBr 4 ] 2- B. INDIKATOR ASAM - BASA Bagaimanakah cara mengetahui (mendeteksi) adanya ion H + dan OH - dalam suatu larutan? Kalau bahan-bahan tersebut di atas terdapat pada bahan makanan tentu adanya ion H + atau ion OH - dapat kita deteksi berdasarkan rasanya. Dengan cara dicicipi kita dapat meramalkan/menetapkan bahwa bahan makanan yang rasanya masam (kecut) pasti mengandung ion H + ( asam) dan bahan makanan yang rasanya pahit kemungkinan mengandung ion OH - (basa). Gambar 5.2 Bahan-bahan yang bersifat asam dan basa.

128 KIMIA XI SMA Namun, dengan cara mencicipi tentu banyak kelemahan data yang kita peroleh karena selain ditentukan oleh kepekaan seseorang juga bersifat relatif untuk menetapkan rasa masam, pahit, manis dan seterusnya, tiap orang memiliki kepekaan yang berbeda. Cara ini hanya boleh dilakukan khusus pada bahan makanan. Sedangkan bahan-bahan di laboratorium dilarang keras untuk dicicipi karena dapat membahayakan dan bersifat racun yang bisa mematikan. Agar kita aman dari bahaya keracunan maka para ahli kimia berusaha untuk membuat alat bantu untuk mendeteksi adanya ion H + pada asam dan ion OH - pada basa. Alat bantu tersebut adalah indikator. 1. Indikator lakmus Salah satu indikator asam basa yang sering digunakan di laboratorium adalah kertas lakmus Ada 2 macam kertas lakmus, yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Gambar 5.3 Kertas lakmus merah dan biru. Bagaimanakah sifat indikator kertas lakmus tersebut? untuk mengetahuinya perhatikan data perubahan warna kertas lakmus dalam beberapa larutan senyawa-senyawa berikut: Tabel 5.1 Perubahan warna kertas lakmus dalam beberapa larutan senyawa. Perubahan warna kertas lakmus No. Larutan Kertas Lakmus Kertas Lakmus Merah Biru 1. HCl 0,1 M merah merah 2. CH 3 COOH 0,1 M merah merah 3. NH 4 OH 0,1 M biru biru 4. NaOH 0,1 M biru biru 5. NaCl 0,1 M merah biru

KIMIA XI SMA 129 Pembahasan: 1. Pada larutan asam (data No.1 dan No.2) kertas lakmus semuanya diubah menjadi warna merah. 2. Pada larutan basa (data No.3 dan No.4) kertas lakmus semuanya diubah menjadi warna biru. 3. Pada larutan netral (data no.5) kertas lakmus semuanya tetap 2. Indikator Alam Selain yang ada di laboratorium, kita kenal juga indikator yang berasal dari alam dan setiap siswa pasti bisa membuatnya dan dikenal dengan indikator alam. Prinsip kerja indikator alam adalah pada suasana yang berbeda ia dapat berubah warna. Jadi setiap bahan apa saja di alam ini (seperti ekstrak kunyit, ekstrak bunga, dan lain-lain) yang bila dilarutkan dalam larutan asam berbeda warna dengan yang bila dilarutkan dalam larutan basa maka bahan tersebut dapat digunakan sebagai indikator. Mudah bukan? Tugas kelompok Carilah mahkota bunga yang berwarna (bunga apa saja, asal berwarna selain warna putih) Ambil 5 lembar mahkota bunga berwarna, kemudian tumbuklah pada cawan dengan menggunakan alat yang tumpul! Beri beberapa tetes air untuk melarutkan zat warna pada bunga (untuk memperoleh ekstrak bunga), catat warnanya! Pada tempat lain sediakan larutan cuka untuk mewakili larutan asam, dan larutan kapur untuk mewakili larutan basa secara terpisah. Teteskan ekstrak bunga berwarna tadi ke dalam 2 macam larutan tersebut catat warna yang dihasilkan! Berbedakah warnanya? Dapatkah ekstrak bunga berwarna digunakan sebagai indikator asam basa? Coba cari indikator alam lain selain ekstrak bunga berwarna. Mintalah bimbingan guru Anda!

130 KIMIA XI SMA 3. Indikator Universal Indikator yang disebutkan di atas adalah indikator yang hanya dapat digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa dengan hanya menunjukan 2 macam warna saja. Kertas Lakmus hanya menunjukkan dua macam perubahan warna yaitu merah pada larutan asam dan biru pada larutan basa. Namun tak bisa menunjukkan derajat keasaman atau derajat kebasaan suatu larutan. Dalam mengetahui derajat keasaman suatu larutan diperlukan suatu indikator yang bisa membedakan perbedaan derajat ke asaman tersebut. Indikator tersebut dikenal dengan nama indikator universal, yaitu suatu indikator yang dapat berubah warna bila berada pada larutan yang memiliki derajat keasaman berbeda. Indikator ini terbuat dari berbagai macam indikator asam basa yang memiliki warna trayek ph yang berbeda-beda dengan perbandingan tertentu. Namun juga ada indikator universal dalam bentuk pita (kertas) yang bila dimasukkan dalam larutan asam yang memiliki derajat ke asaman berbeda, akan berubah warna sesuai derajat keasaman larutan tersebut. Cara menggunakannya adalah dengan memasukkan potongan pita indikator tersebut kedalam larutan yang memiliki derajat keasaman tertentu, kemudian cocokkan warnanya dengan tabel warna indikator. Warna yang ditunjukkan, menunjukkan harga derajat keasaman (ph) larutan yang bersangkutan. ph 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Indikator universal merah merah - kuning jingga kuning hijau hijau - biru biru biru ungu ungu Asam Basa Netral Gambar 5.4 Indikator universal Indikator-indikator lain dapat dibaca pada bab trayek indikator C. MENGHITUNG ph LARUTAN ASAM BASA 1. Pengertian ph Adanya ion H + dan ion OH - telah memberikan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius.

KIMIA XI SMA 131 Apakah hubungan antara banyaknya konsentrasi H + dan OH - dengan derajat ke asaman? Ion H + dan OH - selain dapat menjelaskan sifat asam dan basa juga dapat menjelaskan derajat keasaman atau derajat kebasaan. Semakin besar konsentrasi ion H + semakin besar derajat ke asamannya dan sebaliknya, semakin besar konsentrasi ion OH - semakin besar pula derajat kebasaannya dan sebaliknya. Larutan-larutan yang sangat encer nilai konsentrasi H + dan OH - itu sangat kecil, sehingga menyulitkan dalam penghitungan derajat keasaman. Seorang ahli biokimia dari Denmark pada tahun 1909 mengusulkan agar perhitungan konsentrasi ion H + dan OH - yang sangat kecil dan tak sederhana itu digunakan dengan istilah ph yang menyatakan derajat atau tingkat ke asaman larutan tersebut. ph diperoleh sebagai hasil negatif logaritma 10 dari konsentrasi ion H +. Jadi, bila ditulis dengan persamaan matematika adalah sebagai berikut: ph = -log [H + ] Analog dengan cara perolehan ph untuk larutan asam maka pada larutan basa berlaku: poh = -log [OH - ] Usulan Sorensen tersebut sangat menggembirakan di kalangan ilmuwan dan cara tersebut masih relevan untuk dipakai sampai sekarang. Rumus tersebut dapat memberikan pengertian bahwa semakin besar [H + ] semakin kecil harga ph-nya dan semakin kecil [H + ] semakin besar harga ph-nya. Jadi semakin besar harga ph, semakin kecil derajat keasamannya, (ph berbanding terbalik dengan derajat keasaman). Cara penentuan ph dan poh akan diuraikan kemudian. 2. Kesetimbangan air Pada suhu 25ºC air yang netral itu memiliki ph = 7. Berarti besarnya [H + ] = 10-7 M artinya bahwa air itu walaupun hanya sedikit juga terionisasi sebagian menghasilkan ion H + dan tentunya juga ion OH -. Jika ditulis persamaan reaksinya adalah: H 2 O (l) H + (aq) + OH- (aq) Berdasarkan reaksi ionisasi tersebut banyaknya ion H + sama dengan

132 KIMIA XI SMA banyaknya ion OH -. Jadi, banyaknya ion OH - juga sama yaitu 10-7 M. Reaksi ionisasi air adalah reaksi kesetimbangan, sehingga air memiliki harga tetapan kesetimbangan yang dirumuskan: K H + OH [ ][ ] = [ H2O] Besarnya [H 2 O] hampir tak berubah karena tiap 1 liternya hanya terurai (terionisasi) sebesar 10-7 mol pada suhu 25ºC, sehingga persamaan tetapan kesetimbangan air tersebut dapat disederhanakan menjadi: K [H 2 O] = [H + ] [OH - ] Jika K [H 2 O] = KW maka Kw = [H + ] [OH - ] Kw = 10-7.10-7 Kw = 10-14 Harga Kw dipengaruhi oleh suhu, semakin besar suhunya semakin besar pula air yang terionisasi, dengan demikian harga Kw juga besar. Sebagai perbandingan harga Kw pada suhu 60ºC adalah 9,55.10-14. Pada suhu 100ºC adalah 55,0 x 10-14. Dalam perhitungan, jika besarnya suhu tidak disebutkan berarti dianggap pada suhu 25ºC, sehingga harga Kw = 10-14 saja. Karena Kw pada suhu 25ºC = 10-14 maka: Kw = [H + ] [OH - ] 10-14 = [H + ] [OH - ] pkw = p[h + ] [OH - ] -log10-14 = -log [H + ] +(-log[oh - ]) 14 = ph + poh sehingga, harga ph dan poh dapat dituliskan: 14 = ph + poh ph = 14 poh atau poh = 14 ph Selama pelarutnya air maka harga ph hanya sampai 14 dengan pembagian sebagai berikut: ph < 7 adalah larutan asam ph > 7 adalah larutan basa ph = 7 adalah larutan netral Prinsipnya, dengan menggunakan pelarut apapun:

KIMIA XI SMA 133 suatu larutan bersifat asam bila [H + ] > [OH - ] suatu larutan bersifat basa bila [H + ] < [OH - ] suatu larutan bersifat netral bila [H + ] = [OH - ] Contoh: 1. ph air adalah sama dengan 7, [H + ] = [OH - ] Jika dalam air ditambahkan HCl maka [H + ] menjadi bertambah karena dari hasil ionisasi HCl sehingga kesetimbangan air bergeser ke arah H 2 O yang menyebabkan [H + ] > [OH ]. 2. Begitu juga bila ke dalam air yang netral ditambahkan NaOH, NaOH tersebut akan terionisasi menghasilkan ion OH - maka dalam air jumlah [OH - ] menjadi lebih banyak, sedang [H + ] tetap, sehingga larutan menjadi basa. 3. Menentukan ph larutan pada asam Kuat dan basa Kuat Telah dijelaskan sebelumnya bahwa banyaknya ion H + dan ion OH - menunjukkan derajat keasaman dan atau derajat kebasaan larutan. Derajat keasaman itu ditunjukkan berdasarkan harga ph. Nilai ph = - log[h + ] dan poh = -log[oh - ]. Dalam menentukan besarnya [H + ] pada larutan asam dan [OH - ] pada larutan basa secara stoikiometri maka ph suatu larutan asam dan basa dapat ditentukan atau dihitung dengan rumus: [H + ] = n.ma dan [OH - ] = n.mb Keterangan: n = banyaknya ion H + /OH - Ma = molaritas asam Mb = molaritas basa Berikut diberikan contoh cara penentuan ph pada larutan asam kuat dan basa kuat. Contoh soal 5.3 Tentukan ph larutan berikut dan urutkan besarnya derajat ke asamannya dari yang terendah ke yang lebih tinggi. 1. Larutan HCl 0,01 M 2. Larutan H 2 0,01 M 3. Larutan NaOH 0,01 M 4. Larutan Ca(OH) 2 0,01 M

134 KIMIA XI SMA Jawab: Sepintas larutan-larutan tersebut memiliki derajat ke asaman sama karena molaritasnya sama, tapi apa betul demikian, mari kita cermati bersama-sama: 1. Larutan HCl 0,01 M HCl adalah asam kuat dalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion H + dan ion Cl - (α = 1 ) HCl (aq) H + (aq) + Cl- (aq) Berdasarkan reaksi ionisasi besarnya ion H + adalah [H + ] = [HCl - ] Jadi [H + ] = 0,01 M = 10-2 M ph = -log[h + ] = -log 10-2 = 2 2. Identik dengan cara penentuan ion H + dalam HCl maka dalam H 2, dapat ditulis: H 2 SO 4 2H + + SO 2-4 Besarnya [H + ] = 2 x [H 2 ] = 2 x 0,01 = 0,02 M = 2.10-2 M Jadi ph = -log 2. 10-2 = 2-log 2 3. Larutan NaOH adalah basa, dalam air menghasilkan ion [OH - ], maka [OH - ] dapat ditentukan sebagai berikut: NaOH Na+ + OH - Besarnya [OH - ] = NaOH = 0,01 M = 10-2 M maka poh = -log 10-2 = 2 ph = 14 poh = 14 2 = 12 ph basa harus lebih besar dari 7 4. Identik dengan cara penentuan ion [OH - ] dalam NaOH maka dalam Ca(OH) 2 dapat ditulis: Ca(OH) 2(aq) Ca 2+ (aq) + 2OH- (aq)

KIMIA XI SMA 135 Besarnya [OH - ] = 2 x [Ca(OH) 2 ] = 2 x 0,01 M = 0,02 M = 2.10-2 M maka poh = -log [OH - ] = -log 2.10-2 = 2 log 2 ph = 14 poh = 14 (2 log 2) = 14 2 + log 2 = 12 + log 2 Jadi, derajat keasamannya: Ca(OH) 2 < NaOH < HCl < H 2 dalam molaritas yang sama 4. Menentukan ph Larutan asam Lemah dan basa Lemah Asam Lemah Asam lemah adalah senyawa asam yang bila dilarutkan dalam air terionisasi sebagian, sehingga memiliki harga α < 1. Dalam larutan asam lemah terdapat molekul-molekul asam yang tidak terionisasi dan ion-ion H + serta ion-ion sisa asam yang berada dalam kesetimbangan. Asam lemah mempunyai harga Ka yang kecil, makin kecil harga α asam lemah, makin kecil pula harga Ka-nya. Contoh asam lemah: CH 3 COOH, HCOOH, H 2 C 2 O 4,HCN, H 2 S, H 2 CO 3, HNO 2, HF Basa Lemah Basa lemah adalah senyawa basa yang dalam air mengalami ionisasi sebagian (α < 1). Dalam larutan basa lemah terdapat molekul-molekul basa yang tidak terionisasi. Ion-ion logam dan ion-ion hidroksil [OH - ] berada dalam kesetimbangan. Basa lemah mempunyai harga Kb yang kecil. Makin kecil harga α dari basa lemah, makin kecil pula harga Kb-nya. Contoh basa lemah: NH 4 OH, Mg(OH) 2, Al(OH) 3, Zn(OH) 2 Asam kuat dan basa kuat besarnya konsentrasi ion [H + ] dan ion [OH - ] berbanding lurus dengan konsentrasi asam dan konsentrasi basanya atau besarnya dikalikan dengan koefisien reaksinya, karena

136 KIMIA XI SMA asam kuat dan basa kuat tersebut terionisasi sempurna dalam air (α = 1). Pada asam lemah dan basa lemah tidaklah demikian karena pada asam lemah dan basa lemah hanya terionisasi sebagian (α < 1), sehingga dalam asam lemah dan basa lemah membentuk reaksi ionisasi kesetimbangan, jika ditulis: HA H+ + A - (α < 1) LOH L+ + OH - (α < 1) Asam lemah monovalen memiliki harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) + H A Ka = [ ][ ] [ HA] Besarnya [H + ] = [A - ] dan jika [HA] = Ma maka rumus tersebut dapat ditulis: + + Ma = Konsentrasi molar asam lemah [ H ][ H ] Ka = Ma + 2 [ H ] Ka = Ma + 2 [ H ] = Ka. Ma + [ H ] = Ka. Ma Identik dengan cara perolehan asam lemah maka pada basa lemah monovalen berlaku: Kb = tetapan kesetimbangan basa lemah [ OH ] = Kb. Mb Mb = konsentrasi (molar) basa lemah Hubungan derajat ionisasi (α) dengan Ka dalam asam lemah dan basa lemah. Untuk asam lemah [H + ] = α. Ma... (1) + [ H ] α=... (2) Ma Dari persamaan (1) dan (2) α. Ma = Ka. Ma α = Ka Ma Sama halnya untuk basa lemah

KIMIA XI SMA 137 α= Kb Mb Contoh soal 5.4 Tentukan ph larutan-larutan asam lemah dan basa lemah berikut: 1. Larutan CH 3 COOH 0,1M (Ka CH 3 COOH = 1 x 10-5 ) 2. Larutan HF yang diperoleh bila 20 mg HF dilarutkan dalam air hingga 1 liter (Mr HF = 20, (Ka HF = 6,4.10-4 ) 3. Larutan NH 4 OH 0,1M (Kb.NH 4 OH = 1,8.10-5 ) 4. Larutan basa lemah MOH 0,1M (Kb MOH = 1.10-4 ) Jawab: 1. Larutan CH 3 COOH adalah larutan asam lemah + [ H ] = -5-1 = 1.10 x 10 3 = 10 M + jadi ph = -log[h ] 3 = 3 log 10 = 3 2. Konsentrasi HF dihitung dulu 20 mg = 0,02 gr, 1 lt = 1000 ml [ HF] Ka. Ma gr = x 1000 Mr V -3 20 x 10 Ma = x 1000 20 1000 = 10 3 M HF H+ + F - Ka = 6,4 x 10-4 + [ H ] = Ka. Ma -4-3 = 6, 4.10. 10-8 = 64. 10 = 8. 10 4 Jadi ph = -log [H + ] = -log 8.10-4 = 4 log 8

138 KIMIA XI SMA 3. NH 4 OH NH 4 + + OH - Kb = 1,8.10-5 [ OH ] = Kb. Mb = -5-1 1,8.10. 10 = -7 18. 10 = -7 9.2. 10 = 3, 2. 10 35 poh = -log[oh - ] ph = pkw poh = -log 3 2. 10 35, = 14 (3,5 log 3 2) = 3,5 - log 3 2 = 14 3,5 + log 3 2 4. MOH M+ + OH - Kb = 1.10-6 [ OH ] = Kb. Mb -4-1 = 10. 10-2,5 = 10 poh = -log[oh - ] = -log 10-2,5 = 2,5 = 10,5 + log ph = 14 2,5 = 11,5 3 2 5. Memperkirakan ph larutan dan indikator a. Trayek indikator Setiap indikator akan berubah warnanya pada daerah kisaran ph yang berbeda-beda. Perubahan warna indikator pada rentang (trayek) tertentu itu disebut "trayek indikator." Dengan mengetahui trayek indikator, kita dapat menentukan (memperkirakan) harga ph suatu larutan. Perhatikan harga trayek ph beberapa indikator pada tabel berikut.

KIMIA XI SMA 139 Tabel 5.2 Harga trayek setelah beberapa indikator Indikator Trayek ph Perubahan warna metil ungu 0,5 1,5 kuning violet metil kuning 2 3 merah kuning metil jingga 3,1 4,4 merah kuning metil merah 4,2 6,3 merah kuning bromtimol biru 6,0 7,6 kuning biru fenolftalein 8,0 9,6 tak berwarna merah keny alizarin 10,1 12,0 tak berwarna ungu Penjelasan: Indikator metil ungu memiliki trayek ph 0,5 1,5 artinya bila larutan yang ph < 0,5 ditetesi dengan indikator metil ungu akan berwarna kuning, dan bila larutan yang ph > 1,5 akan berwarna violet. Begitu juga untuk indikator metil kuning: Indikator ini bewarna merah bila dimasukkan dalam larutan yang memiliki ph < 2, dan akan berwarna kuning bila dimasukkan ke dalam larutan yang memiliki ph > 3 dan seterusnya. Pada daerah trayek ph warna indikator itu pada umumnya merupakan kombinasi antara dua warna dari perubahannya itu. Contoh soal 5.5 1. Diketahui suatu laruran memiliki ph = 7,8 Tentukan warna indikator-indikator berikut bila dimasukkan ke dalam larutan tersebut: a. metil jingga b. bromtimol biru c. fenolftalein Jawab: a. Metil jingga memiliki trayek ph 3,1-4,4 dengan perubahan warna merah kuning ph 7,8 > 4,4 jadi indikator ini berwarna kuning b. Bromtimol biru, trayek ph-nya 6,0-7,6 dengan perubahan warna kuning - biru ph 7,8 > 7,6 jadi indikator ini berwarna biru c. Fenolftalein, trayek ph-nya 8,0-9,6 dengan perubahan warna tak berwarna - merah ph 7,8 < 8,0 jadi indikator ini tak berwarna

140 KIMIA XI SMA 2. Suatu larutan ditetesi indikator metil jingga berwarna kuning, ditetesi indikator fenolftalein berwarna merah, dan jika ditetesi indikator kuning Alizarin tidak berwarna. Berapakah perkiraan nilai ph larutan tersebut? Jawab: Indikator Perubahan warna Perkiraan ph Metil jingga kuning ph > 4,4 PP Merah ph > 9,6 Alizarin tak berwarna ph < 10,1 Berdasarkan analisa tersebut berarti dapat diambil kesimpulan larutan tersebut memiliki ph antara 9,6-10,1 b. ph Meter dan ph Digital Penentuan ph larutan yang lebih akurat dapat dilakukan dengan menggunakan alat ph meter. Alat ini berdasarkan elektrolit larutan asam dan basa. Bagian utamanya adalah sebuah elektroda yang peka terhadap konsentrasi ion H + dalam larutan yang akan diukur phnya. Jika elektroda tersebut dicelupkan ke dalam larutan yang akan diuji, ph meter menunjukkan angka yang sesuai dengan harga ph larutan tersebut. Adapun prinsip kerja digital sama dengan ph meter, hanya alat ini merupakan penyederhanaan dari ph meter, di mana tenaga listrik yang digunakan diganti dengan baterai kecil dan alat ini dimodifikasi cukup ramping sehingga praktis. Penggunaannya dengan cara mencelupkan ujungnya ke dalam larutan yang akan diuji phnya. Bagian ujung dari alat ini (monitor) akan menunjukkan angka dari nilai ph larutan tersebut. Gambar 5.5 ph meter digital

KIMIA XI SMA 141 D. TITRASI ASAM- BASA 1. Pengertian Titrasi Titrasi adalah metode analisa kuantitatif untuk menentukan kadar (konsentrasi) satu larutan yang belum ditetapkan. Dalam dunia medis maupun dalam dunia penelitian pada umumnya keterampilan dan kecermatan melakukan titrasi sangat diperlukan untuk kepentingan diagnosis ataupun untuk memperoleh data yang akurat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi adalah: a. larutan baku (larutan standar = larutan penitrasi), b. larutan yang dititrasi, c. titik ekuivalen, d. reaksi asam-basa! a. Larutan baku (larutan standar) Larutan baku (larutan standar) adalah larutan yang secara kuntitatif (hitungan) telah ditetapkan konsentrasinya. Dalam laboratorium, larutan baku ini selalu diberi label yang sudah lengkap dengan nama larutan dan konsentrasinya (molaritasnya) seperti gambar berikut. larutan HCl 0.1M lar.standart NaOH 0.1M HCl NaOH Gambar 5.6 Larutan standar larutan baku ini biasanya ditempatkan pada biuret atau pada pipet langsung di atas objek. b. Larutan yang dititrasi Larutan yang dititrasi adalah larutan yang akan ditentukan konsentrasinya. Larutan ini biasanya ditempatkan pada labu erlenmeyer. c. Titik ekuivalen Titik ekuivalen adalah suatu keadaan di mana banyaknya (Σ mol ) objek tepat habis bereaksi dengan banyaknya (Σ mol ) larutan standar. Keadaan ini ditandai dengan perubahan warna indikator Praktikan harus pandai-pandai memilih jenis indikator dengan trayek ph yang sesuai.

142 KIMIA XI SMA Contoh: pada titrasi asam kuat dengan basa lemah kita pilih indikator yang trayek ph-nya < 7 jadi bisa metil merah, metil jingga, karena titik ekuivalennya bersifat asam. d. Reaksi asam basa Antara larutan asam dan basa bila dicampurkan (direaksikan) akan terjadi penetralan menghasilkan garam dan air, maka reaksi asam dan basa disebut reaksi penetralan. Asam + Basa Garam + Air Contoh: HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H 2 O (l) H 2 (aq) + 2 NaOH (aq) Na 2 (aq) + 2 H 2 O (l) Percobaan: Titrasi Asam Basa Pasang alat dan bahan seperti pada gambar. Statif biuret erlenmeyer Gambar rangkaian alat titrasi memakai biuret Tuangkan larutan NaOH 0,1 M ke dalam buret dengan alat bantu corong sampai tanda 0. Masukkan larutan HCl (larutan objek) sebanyak 25 ml ke dalam labu erlenmeyer dengan menambah 2 tetes larutan indikator pp. Teteskan larutan NaOH 0,1 M pada buret ke dalam larutan HCl pada erlenmeyer tetes demi tetes sampai terjadi perubahan-perubahan warna (titik akhir titrasi telah tercapai). Catat volum NaOH 0,1 M yang diperlukan hingga tercapai titik titrasi tadi. Ulangi percobaan (langkah 2 s.d. 7) hingga diperoleh data yang tetap (minimal ada 2 data yang sama). Misal, dalam percobaan tersebut volum NaOH 0,1 M yang diperlukan hingga titik titrasinya adalah 20 ml, maka konsentrasi HCl dapat ditentukan sebagai berikut: Langkah 1: menulis persamaan reaksi setaranya HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H 2 O (l)

Langkah 2: menentukan mol zat pereaksi yang diketahui HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H 2 O (l) 25 ml 20 ml - - M 0,1 M (2,5 x M) mmol 2 mmol Langkah 3: menentukan konsentrasi penitrasi berdasarkan persamaan reaksi diperoleh: HCl (aq) + NaOH (aq) NaCl (aq) + H 2 O (l) KIMIA XI SMA 143 mol HCl = 1 1 x mol NaOH M x V = 1 1 x 2 mmol M x 25 = 2 mmol M= 2 mmol/ml = 0,08 molar 25 Jadi, konsentrasi larutan HCl tersebut adalah 0,08 M Contoh soal5.6 1. Dalam laboratorium terdapat 2 liter larutan HCl yang tidak jelas konsentrasinya untuk mengetahuinya dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan standar NaOH 0,1 M Dalam titrasi 5 ml larutan HCl, diperlukan larutan NaOH 0,1 M sebanyak konsentrasi larutan HCl tersebut. Jawab: HCl + NaOH NaCl + H 2 O 5 ml... M 20 ml 0,1 M - - (5 x M) 20 x 0,1 2 mmol Pada titik titrasi (titik ekuivalen) mol HCl berekasi dengan 2 mmol NaOH pada persamaan reaksi perbandingan mol HCl : mol NaOH = 1 : 1 5 x M : 2 = 1 : 1 5 x M = 2 M = 0,4 Jadi konsentrasi larutan HCl tersebut adalah 0,4 mol/l atau 0,4 M 2. Sebanyak 34,5 ml larutan NaOH yang belum diketahui konsentrasinya dititrasi dengan larutan H 2 0,05 M, jika volum larutan H 2 0,05 M yang diperlukan hingga mencapai ekuivalen adalah 27,5 ml. Hitung molaritas NaOH tersebut!

144 KIMIA XI SMA Jawab: 2 NaOH + H 2 Na 2 +2 H 2 O 34,5 ml... M 27,5 ml 0,05 M mol H 2 = 27,5 x 0,05 = 1,375 mmol Berdasarkan persamaan reaksi mol NaOH dapat ditentukan: mol NaOH = 2 1 x mol H 2 = (2 x 1,375) mmol = 2,75 mmol mol NaOH = M NaOH x V NaOH 2,75 mmol = M NaOH x 34, 5 ml 2,75 mmol M NaOH = 34, 5 ml = 0, 0797 mmol/ml = 0, 0797 mol/l = 0,0797 M ~ 0, 08 M (dibulatkan) Jadi konsentrasi larutan NaOH adalah 0,08 M 2. Perubahan ph Pada Titrasi Asam Basa Jika suatu larutan asam ditetesi dengan suatu larutan basa maka ph larutan asam tersebut menjadi semakin besar. Sebaliknya bila suatu larutan basa ditetesi dengan suatu larutan asam maka ph larutan akan menjadi semakin kecil. Ada 4 type utama titrasa asam basa. a. Asam kuat + basa kuat 50 cm 3 NaOH 0,1 M ditambahkan ke dalam 25 cm 3 HCl 0,1 M, grafik perubahan ph dapat ditunjukkan sebagai berikut. 13 12 11 10 9 PH 8 7 6 5 4 3 2 1 titik ekivalen 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Gambar 5.7 Perubahan ph phenolphthalein bromothymol blue metil orange

KIMIA XI SMA 145 Grafik di atas dapat digambarkan sebagai berikut. - ph mula-mula sebelum ditambah NaOH 0,1 M adalah 1. Ini menunjukkan larutan asam yang dititrasi adalah asam kuat. - ph setelah ditambah 50 cm 3 NaOH 0,1 M adalah 13. Ini menunjukkan bahwa basa yang digunakan adalah basa kuat. - Titik ekuivalen campuran adalah netral. - Ada garis curam vertikal. Ini menunjukkan bahwa satu atau 2 tetes NaOH ditambahkan dari buret. - Trayek ph 3 indikator ditunjukkan pada grafik. Titik ekivalen titrasi (pada ph = 7) adalah di tengah trayek ph BTB Indikator ini akan berubah warna dengan sempurna ketika satu atau 2 tetes basa ditambahkan. Jadi BTB adalah indikator yang paling baik digunakan pada titrasi ini. Tetapi PP dan MO dapat juga digunakan pada titrasi ini karena trayek phnya ada pada garis curam. b. Asam kuat + basa lemah 50 cm 3 NH 3 0,1 M ditambahkan ke 25 cm 3 HCl 0,1 M. Grafik perubahan ph dapat ditunjukkan sebagai berikut. 13 12 11 10 9 PH 8 7 6 5 4 3 2 1 titik ekivalen phenolphthalein bromothymol blue methyl orange 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 Gambar 5.8 Perubahan ph - ph awal = 1 asam kuat - ph akhir = 11 basa lemah - Titik ekuivalen = 5,5 - Indikator yang cocok digunakan adalah MO

146 KIMIA XI SMA c. Asam lemah + basa kuat 50 cm 3 NaOH 0,1 M ditambahkan 25 cm 3 CH 3 COOH 0,1 M. Grafik perubahan ph dapat ditunjukkan sebagai berikut. 13 - ph awal = 3 asam lemah 12 - ph akhir = 13 basa kuat phenolphthalein - Titik ekuivalen = 8,5 PH 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 - PP adalah indikator yang cocok digunakan pada titrasi ini. Gambar 5.9 Perubahan ph d. Asam lemah + asam lemah 50 cm 3 NH 3 0,1 M + 25 cm 3 CH 3 COOH 0,1 M, grafik perubahan ph dapat ditunjukkan sebagai berikut. 13 - ph awal = 3 asam lemah 12 11 - ph akhir = 11 basa lemah 10 - Titik ekuivalen = 7 9 PH 8 - Tidak ada garis curam 7 6 5 4 3 2 1 titik ekivalen titik ekivalen bromothymol blue methyl orange 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 bromothymol blue 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 - Tidak ada indikator dapat digunakan untuk hasil yang baik pada titrasi ini Gambar 5.10 Perubahan ph Latihan 1. Untuk mengetahui kadar asam biru ( asam sianida, HCN) pada gadung (umbi jalar) dapat dilakukan dengan cara titrasi pada larutan ekstraknya. Bila 20 gr gadung tersebut diekstrasi dengan air hingga 50 ml (dianggap semua HCN sudah larut), 10 ml daripadanya dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 M dan ternyata volum larutan adalah 5 ml. Tentukan kadar (%) asam biru (HCN) dalam gadung tersebut!

Kata Kunci Asam Arrhenius Basa Arrhenius Asam Bronsted-Lowry Basa Bronsted-Lowry Asam Lewis Basa lewis Pasangan asam-basa konjugasi ph Titrasi Asam monoprolis Asam diprolis Asam tripotik Basa monohidroksi Basa dihidroksi Basa trihidroksi Indikator Lakmus Indikator universal Asam kuat Basa kuat Asam lemah Basa lemah Tetapan kesetimbangan asam (Ka) Tetapan kesetimbangan basa (Kb) Derajat ionisasi (α) Larutan baku Titik ekivalen Reaksi penetralan Tetapan kesetimbangan air RANGKUMAN KIMIA XI SMA 147 - Asam arrhenius: senyawa yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion H + - Basa arrhenius: senyawa yang bila dilarutkan dalam air dapat menghasilkan ion OH - - Asam Bronsted-Lowry: donor proton - Basa Bronsted-Lowry: akseptor proton - Asam Lewis: akseptor elektron - Basa Lewis: donor elektron - Asam memerahkan kertas lakmus biru - Basa membirukan kertas lakmus merah - Indikator: alat bantu untuk mengetahui sifat asam basa. - Bahan-bahan alam dapat digunakan sebagai indikator, jika menunjukkan warna yang berbeda di asam atau basa - Indikator universal digunakan untuk menentukan derajat keasaman larutan - ph = -log [H + ] poh = -log [OH - ] ph + poh = pkw pada 25 o Kw = 10-4 - Asam kuat: [H + ] = m x Ma Basa kuat: [OH - ] = n x Mb - Asam lemah: + [ H ] = α = Basa lemah [ OH ] = α = Kax Ma Ka Ma Kb x Mb Kb Mb

148 KIMIA XI SMA - Titrasi adalah metode analisa kuantitatif untuk menentukan kadar suatu larutan yang belum diketahui - Larutan baku adalah larutan yang secara kuantitatif sudah diketahui konsentrasinya - Titik ekivalen adalah keadaan di mana larutan penitrasi tepat bereaksi dengan larutan standar/baku - Reaksi penetralan adalah reaksi asambasa P ELATIHAN SOAL I. Silanglah (x) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang tepat! 1. Berikut ini yang tergolong sifat asam sulfat adalah... a. merupakan zat nonelektroli b. bersifat netral c. tergolong elektrolit sangat lemah d. mengandung ion H + dan OH - e. mempunyai harga α = 1 2. Zat di bawah ini yang dapat memerahkan kertas lakmus adalah... a. NaOH d. C 2 H 5 OH b. Ca(OH) 2 e. CO(NH 2 ) 2 c. CH 3 COOH 3. Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru bila dicelupkan ke dalam larutan... a. C 2 H 5 OH d. HCl b. HCOOH e. HClO 4 c. KOH 4. Jumlah ion H + yang dihasilkan dari ionisasi larutan CH 3 COOH adalah... a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 5. Suatu zat dapat digunakan sebagai indikator asam-basa, jika zat tersebut... a. dapat terionisasi dalam larutan b. dapat bereaksi dengan asam maupun basa c. memberikan warna yang berbeda dalam lingkungan asam dan basa d. memberikan warna tertentu dalam larutan asam e. memberikan warna yang sama dalam larutan asam dan basa

KIMIA XI SMA 149 6. Pasangan senyawa di bawah ini yang larutannya dalam air terionisasi sempurna adalah... a. NaOH dan HNO 3 b. NH 4 OH dan H 2 c. CH 3 COOH dan Ca(OH) 2 d. HNO 2 dan H 2 S e. HCOOH dan Be(OH) 2 7. Bila 4,9 gram H 2 dilarutkan dalam air hingga volum larutan menjadi 2 liter maka konsentrasi ion H + adalah... (Ar H = 1, S = 32, dan O = 16) a. 0,01 M d. 0,05 M b. 0,02 M e. 0,10 M c. 0,025 M 8. Dalam 500 ml larutan CaIOH) 2 0,05 M terdapat ion hidroksida sebesar... a. 0,05 M d. 0,20 M b. 0,10 M e. 0,25 M c. 0,15 M 9. Konsentrasi ion OH - yang terdapat dalam larutan CH 3 COOH 0,1 M (Kb = 1,96 x 10-5 adalah... a. 1,4 x 10-6 M d. 1,96 x 10-2 M b. 1,96 x 10-6 M e. 1,4 x 10-2 M c. 1,4 x 10-3 M 10. Bila larutan Ch 3 COOH 0,1 M memiliki harga α = 0,0123, maka harga Ka adalah... a. 1,5 x 10-7 d. 1,5 x 10-4 b. 1,5 x 1-6 e. 1,5 x 10-3 c. 1,5 x 10-5 11. Warna larutan suatu asam lemak HX 0,1 molar yang ditetesi suatu indikator ternyata sama dengan warna larutan HCl 1 x 10-3 M yang juga ditetesi indikator tersebut, maka harga Ka dari HX adalah... a. 8 x 10-8 d. 2 x 10-4 b. 4 x 10-5 e. 1 x 10-2 c. 1 x 10-5 12. Perhatikan warna suatu indikator univerasl di bawah ini Warna ph merah 4 jingga 5 kuning 6 hijau 7 biru 8 nila 9 ungu 10 Warna indikator akan menjadi jingga bila dimasukkan ke dalam larutan... a. asam lemah d. basa kuat b. asam kuat e. netral c. basa lemah 13. Perhatikan data indikator berikut. Indikator Trayek ph Perubahan warna metil merah 4,4 6,3 merah - kuning bromtimol 6,0 7,6 kuning - biru biru fenolftalein 8,2 10 tak ber warna - merah Suatu larutan diuji ph-nya dengan indikator metil merah berwarna kuning, dengan bromtimol biru memberikan warna biru dan dengan fenolftalein tidak berwarna, maka perkiraan harga ph larutan tersebut adalah... a. 4,4 < ph < 6,3 b. 6,3 < ph < 7,6 c. 7,6 < ph < 8,2 d. ph < 4,4 e. ph < 10

150 KIMIA XI SMA 14. ph larutan asam asetat 0,2 M (Ka = 2 x 10-5 ) adalah... a. 1 log 2 d. 4 log 2 b. 2 log 2 e. 5 log 2 c. 3 log 2 15. Larutan berikut yang memiliki ph terbesar adalah... a. HCl 0,5 M b. H 2 0,5 M c. CH 3 COOH 0,5 M d. NH 4 OH 0,5 M e. NaOH 0,5 M 16. Larutan berikut yang memiliki ph terkecil adalah... a. HCl 0,1 M b. H 2 0,2 M c. NH 4 OH 0,2 M d. CH 3 COOH 0,5 M e. NaOH 0,1 M 17. Larutan NH 4 OH sebanyak 500 ml memiliki ph = 10, maka dalam larutan tersebut mengandung NH 4 OH murni sebanyak... (Ar N = 14, = 1, dan O = 16) Kb = 10-6 a. 0,175 gram d. 1,85 gram b. 0,75 gram e. 17,5 gram c. 1,75 gram 18. Larutan asam formiat (HCOOH) 0,1 M mempunyai harga ph = 4, maka derajat ionisasi (α) asam formiat adalah... a. 10-4 a. 10-1 a. 10-3 a. 3 x 10-1 a. 10-2 19. 3,42 gram Ba(OH) 2 dilarutkan dalam air sampai volum 400 ml (Ar Ba = 137, O = 16, H = 1) maka ph larutan yang terbentuk adalah... a. 1 d. 12 b. 2 e. 13 c. 10 20. Untuk membuat 1000 ml larutan NaOH dengan ph = 12 dibutuhkan NaOH padat sebanyak... (Ar Na = 23, H = 1, O = 16) a. 0,04 gram d. 4 gram b. 0,2 gram e. 40 gram c. 0,4 gram II. Kerjakan soal di bawah ini! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan asam dan basa menurut: a. Arrhenius b. Bronsted - Lowry 2. Teori asam basa Lewis lebih luas dibandingkan dengan teori Arrhenius dan Bronsted Lowry, jelaskan mengapa demikian? 3. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi-rekasi berikut: a. CO 2-3 (aq) + H 2 O (l) HCO - 3 (aq) + OH - (aq) b. HClO 4(aq) + NH 3(aq) ClO 4 - (aq) + NH 4 + (aq)

KIMIA XI SMA 151 4. Tunjukkan asam dan basa dalam reaksi asam basa di bawah ini dengan menggunakan teori Lewis a. NH 3 + H + NH 4 + b. BF 3 + F - BF 4-5. Tentukan ph larutan berikut! a. H 2 0,01 M b. Ca(OH) 2 0,02 M c. CH 3 COOH 0,05 M (Ka = 1. 10-5 ) d. NH 4 OH 0,05 M (Kb = 1. 10-5 ) 6. Hitunglah massa Ca(OH) 2 yang terlarut dalam 100 ml larutan dengan ph = 12? (Ar Ca = 40; O = 16; H = 1) 7. Suatu larutan asam lemah berbasa satu mempunyai konsentrasi 0,1 M sedangkan derajat ionisasinya 0,01. Hitunglah: a. [H + ] b. ph larutan tersebut 8. Di dalam suatu botol terdapat larutan asam yang merupakan campuran antara 200 ml larutan HCl 0,25 M dengan 300 ml larutan H 2 0,5 M maka hitunglah: a. [H + ] dalam campuran b. ph dalam campuran 9. Larutan kapur jenuh sebanyak 50 ml dititrasi dengan larutan standar HCl 0,1 M dengan indikator pp larutan berwarna merah muda setelah larutan HCl mencapai 10 ml, berapakah konsetrasi larutan kapur jenuh tersebut? 10. Di laboratorium terdapat larutan H 2 yang tidak ada keterangan molaritasnya dalam jumlah yang banyak, sayang bila dibuang. Untuk mengetahui molaritasnya seorang praktikan melakukan titrasi sebagai berikut. Praktikan mengambil 1 ml larutan H 2 yang kemudian ditambah air hingga volumenya 10 ml dan ditambah indikator pp beberapa tetes, lalu dilakukan titrasi dengan menggunakan larutan KOH 0,5 M, ternyata volum KOH yang diperlukan hingga terbentuk warna merah muda pada campuran adalah 40 ml. Dari data tersebut hitunglah konsentrasi larutan H 2 di laboratorium?