Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

Publik Ingin Gubernur Jakarta Yang Bisa Atasi Banjir, Sampah dan Macet. Kerjasama dengan Cikom LSI

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

Peran Pemerintah Minimal Saja

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

Badan Anggaran DPR Dan Memburuknya Citra Politisi di Mata Publik

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

ROBOHNYA MK KAMI. Lingkaran Survei Indonesi Oktober

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

MAKIN BANYAK ORANGTUA YANG TAK INGIN ANAKNYA JADI ANGGOTA DPR. Lingkaran Survei Indonesia November

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

2014: Momentum Reformasi Jilid Dua. Lingkaran Survei Indonesia MEI

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Melorotnya Kepuasan Publik Atas Dua Tahun Kabinet SBY-Boediono

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

Publik Jakarta Rindukan Figur Ali Sadikin. Survei Pilkada DKI, Mei 2012

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

HASIL SURVEI KOTA KENDARI OKTOBER 2016

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

MAYORITAS PUBLIK INGIN TAHU PROGRAM CAPRES 2014

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

MEDIA SURVEI NASIONAL

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

QUICK COUNT PILPRES & PILKADA PALING PRESISI PROPOSAL SURVEI PILKADA SERENTAK 2018

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

KEMUNGKINAN GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA

LAPORAN SURVEI PROVINSI BANTEN (DATA SURVEI 7 12 APRIL 2016)

PENDAHULUAN. LAPORAN SURVEI PILKADA KAB. Sumedang Temuan Survei : Agustus 2017

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

EVALUASI 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK: Ini PESAN dari Rakyat untuk JOKOWI - JK. Periode Survei: April /05/ METODOLOGI

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

KECENDERUNGAN SENTIMEN EKONOMI- POLITIK 2008

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

Menurunnya Kinerja Pemerintah dan Disilusi terhadap Partai Politik

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

PROSPEK ISLAM POLITIK

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

BAB 1 PENDAHULUAN. menarik sebanyak mungkin orang untuk membaca dan melihatnya.

Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik. Rilis dan Konferensi Pers Survei Nasional CSIS 2017 Jakarta, 2 November 2017

Transkripsi:

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011 1

Pengantar Blunder Politik Demokrat? Sebanyak 41% pemilih Indonesia mendengar kasus korupsi di Kepmenpora. Tak kurang dari 45.3% percaya Petinggi Demokrat terlibat. Sejumlah 42.4% pemilih menyatakan kasus itu mempengaruhi pilihan mereka terhadap partai politik. Untuk pertama kali sejak pemilu 2009, Partai Demokrat digeser Partai Golkar dalam urutan satu dukungan pemilih untuk partai politik. Apakah ini gejala temporer saja? Ataukah ini gejala kejatuhan Partai Demokrat dalam pemilu 2014? Inilah salah satu temuan yang dihasilkan survei nasional yang secara reguler dibuat oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Survei dilaksanakan pada awal Juni 2011 (data lapangan 1-7 Juni), dengan metode wawancara tatap muka. Respon berjumlah 1200 yang dipilih berdasarkan metode multi stage random sampling. Margin of error plus minus 2.9%. Mayoritas pemilih Indonesia bukanlah pemilih yang loyal. Hanya 30% dari pemilih kita yang merasa dekat dengan partai politik. Tingkat kedekatan atas partai ini jauh sekali dibandingkan dengan di negara maju yang mencapai angka 60%-70%. Mayoritas pemilih partai di Indonesia adalah pemiih yang mengambang, yang bereaksi tergantung stimulasi dan prilaku partai politik. Jika partai itu membuat blunder, segera partai itu ditinggalkan. Sebaliknya, jika partai itu secara massif menunjukan program yang populis, partai itu akan didukung. Namun sekali lagi, dukungan itu juga bersifat sementara. 2

Sejak reformasi, Indonesia sudah menyelenggaraan tiga kali pemilu demokratis. Tak pernah ada partai politik yang berhasil menang pemilu dua kali berturut turut. Pemilu 1999, dimenangkan PDIP. Di tahun 2004, segera berganti pemenang ke Golkar. Di tahun 2009, kembali berganti pemenang ke Demokrat. Tahun 2014, Demokratpun terancam kehilangan popularitasnya jika membuat blunder politik. -o0o- Kasus korupsi di Kepmenpora sudah dinilai publik sebagai blunder politik Demokrat. Semula kasus itu diduga hanya melibatkan oknum Partai Demokrat. Namun karena tidak ditangani secara matang oleh Partai Demokrat, kasus itu berubah menjadi blunder politik, yang punya efek elektoral. Sebanyak 52.5% pemilih di kota dan 42.3% pemilih di desa percaya petinggi Demokrat terlibat dalam kasus itu. Tiga petinggi partai yang dipercayai terlibat adalah M.Nazarudin (53.7%), Andi Mallarangeng (40.2%), Angelina Sondakh (33.5%) Lebih banyak pemilih menilai Partai Demokrat kurang tegas dalam menyelesaikan kasus Nazarudin. Sangat tampak adanya faksionalisasi dan konflik internal partai merespon kasus Nazarudin. Himbauan ketua Dewan Pembina yang juga presiden terkesan tidak diikuti oleh sekelompok petinggi Demokrat. Saling serang antara tokoh Partai Demokrat juga dipertontonkan secara publik. Kasus itu akibatnya semakin seksi dan menjadi perhatian. Mayoritas pemilih di kota (50.3%) dan mayoritas pemilih laki laki (51.7%) menilai ketidak tegasan Demokrat. Blunder ini sudah pula mempunyai efek elektoral di mata pemilih. Sebanyak 51.3% pemilih di kota menjadikan kasus korupsi itu bahan pertimbangan untuk memilih atau tidak memilih demokrat. Sementara di kalangan pemilih desa hanya 39.1% yang menjadikan itu bahan pertimbangan. Di kalangan pemilih laki-laki, sebanyak 51.2% yang menjadikan blunder politik demokrat sebagai isu untuk memilih partai. Sementara di kalangan pemilih perempuan, jumlahnya hanya 39.1%. 3

Mengapa efek elektoral blunder politik demokrat itu lebih mempengaruhi pemilih di kota dan pemilih pria? Pemilih kota lebih punya akses untuk informasi dibandingan pemilih desa. Dan pemilih laki laki lebih peduli dan lebih aktif dibandingkan pemilih wanita untuk soal politik. Makin tinggi akses seorang pemilih dan semakin aktif pemilih itu di dunia politik, semakin ia responsif terhadap blunder politik. -o0o- Sebelum muncul kasus korupsi di Menpora (Nazarudin), dukungan atas Demokrat masih paling tinggi (20.5%, survei Januari 2011). Namun setelah kasus Nazarudin mencuat, dalam survei Juni 2011, dukungan itu jatuh lima point (5%) menjadi 15.5%. Demokrat kini tidak lagi di nomor satu urutan partai yang didukung pemilih. Kemana larinya lima point (5%) demokrat itu? Dari simulasi yang dibuat, pemilih yang hengkang dari partai demokrat jauh lebih banyak (40%) berlabuh di Partai Golkar. Ini tak mengherankan mengingat dalam spektrum politik, Demokrat dan Golkar sama sama sebagai partai tengah. Dua partai besar itu ada di segmen yang sama, di antara partai nasionalis (PDIP, Gerindra) dan partai agama (PKS,PPP). Menurunnya demokrat cenderung menaikkan Golkar. Begitu pula sebaliknya. Golkar kini berada dalam urutan satu partai politik yang paling didukung. Ini disebabkan sebagian oleh hengkangnya pemilih Partai Demokrat. Sebagian lagi disebabkan oleh prestasi yang dibuat Partai Golkar sendiri, berupa program Bersama Bangkitkan Usaha Kecil, dari Aceh sampai Papua. Berdasarkan survei LSI, program Golkar soal usaha kecil sangat diminati oleh pemilih. Hanya saja sampai survei dilakukan (Juni 2011), daya jangkau program ini belum besar. 4

Akibat blunder Partai Demokrat, peta dukungan partai berubah. Hasil survei LSI Juni 2011, Golkar di urutan satu dengan 17.9%. disusul Demokrat (15.5%) dan PDIP (14.5%). Partai lainnya hanya 19.8%. Suara yang mengambang masih sebesar 32.3%. Dibandingkan survei LSI sebelumnya (Januari 2011), demokrat turun 5%. Golkar dan PDIP naik signifikan. Dibandingkan hasil pemilu legislatif 2009, Demokrat juga turun. PDIP stabil. Golkar naik signifikan. -o0o- Apakah urutan partai di atas akan permanen? Apakah demokrat terus menurun dan tak mampu lagi recovery? Sekali lagi, hanya 30% pemilih Indonesia loyal. Dukungan di atas selalu mungkin berubah, tergantung dari prilaku partai politik sendiri. Hukum besi politik pemilih terus bekerja. Yaitu partai politik atau tokoh penting partai politik yang membuat blunder akan segera mengkerdilkan partai politiknya di mata pemilih. Denny J. A, Ph.D Founder Lingkaran Survei Indonesia (LSI) 5

REKOR MURI Survei Paling Akurat dan Presisi 6 Rekor terbaru MURI ( Museum Rekor Indonesia) Paling Presisi 1. Quick Count yang diumumkan tercepat (1 jam setelah TPS ditutup) 2. Quick Count akurat secara berturut-turut sebanyak 100 kali 3. Quick Count dengan selisih terkecil dibandingkan hasil KPUD yaitu 0,00 % (Pilkada Sumbawa, November 2010) Prediksi Paling Akurat 1. Survei prediksi pertama yang akurat mengenai Pilkada yang diiklankan 2. Survei prediksi akurat Pilpres pertama yang diiklankan 3. Survei prediksi akurat Pemilu Legislatif pertama yang diiklankan 6

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 1 Juni 7 Juni 2011 Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden awal : 1200 responden Wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner Margin of error : 2.9% Semua populasi pemilih mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 7

Apakah ada partai politik yang ibu/bapak merasa dekat? Tak ada 70% Ada 30% Fakta satu: - Hanya 30% dari pemilih Indonesia yang merasa dekat dengan partai - Mayoritas pemilih (70%) tidak loyal terhadap partai - Blunder yang dibuat partai, seketika dapat membuat partai itu berubah dari partai papan atas ke partai menengah atau bahkan ke partai gurem - Sebaliknya, program yang tinggi public interestnya dapat membuat partai gurem menjadi partai menengah, lalu menjadi partai papan atas. 8

Pemenang Pemilu 1999 Pemenang Pemilu 2004 Pemenang Pemilu 2009 PDIP 33.7% Golkar 21.58% Demokrat 20.85% Fakta 2: - Dalam tiga pemilu demokratis, tak ada partai yang menang dua kali berturut-turut - Prosentase pemenang pemilu semakin mengecil (dari 33.7% ke 20.85%) - Fakta ini semakin menunjukan sulitnya partai politik menjaga loyalitas pemilihnya 9

Q: DALAM ENAM BULAN TERAKHIR INI, Apakah Ibu / Bapak tahu (pernah mendengar) mengenai kasus korupsi yang terjadi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang? Pernah Mendengar Tak Pernah Mendengar 41% 36.5% 22.5% Rahasia/TT/ TJ Sejumlah signifikan pemilih, 41%, mendengar kasus korupsi di Menpora 10

DISTRIBUSI PEMILIH (1) Kategori 189. DALAM ENAM BULAN TERAKHIR INI, Apakah Ibu / Bapak tahu (pernah mendengar) mengenai kasus korupsi yang terjadi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang? Ya Tidak TT/TJ Kategori Desa-Kota (%) Desa 31.4% 62.4% 6.2% Kota 52.3% 43.4% 4.3% Mayoritas pemilih di kota mendengar kasus korupsi di Menpora. 11

DISTRIBUSI PEMILIH (2) Kategori 189. DALAM ENAM BULAN TERAKHIR INI, Apakah Ibu / Bapak tahu (pernah mendengar) mengenai kasus korupsi yang terjadi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait pembangunan Wisma Atlet untuk Sea Games di Palembang? Ya Tidak TT/TJ Pendidikan (%) Lulus SD atau Dibawahnya 33.7% 61.6% 4.7% Tamat SLTP/sederajat 45.3% 50.2% 4.5% Tamat SLTA/sederajat 35.6% 57.7% 6.6% Pernah Kuliah atau Diatasnya 50.6% 42.2% 7.2% Mayoritas pemilih pendidikan tinggi mendengar kasus itu. 12

Q: Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi di Menpora. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora? Percaya petinggi Demokrat terlibat Tidak percaya petinggi Demokrat terlibat selisih 45.3 % 25.1% + 20.1% Jauh lebih banyak pemilih yang percaya petinggi demokrat Terlibat dalam kasus korupsi di Menpora 13

DISTRIBUSI PEMILIH (1) Kategori Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora? Sangat/Cukup Percaya Kurang/Tidak Percaya TT/TJ Jenis Kelamin (%) Laki-laki 52.3% 21.9% 25.9% Perempuan 41.4% 24.1% 34.6% Kategori Desa-Kota (%) Desa 42.3% 30.4% 27.3% Kota 52.5% 15.8% 31.7% Mayoritas pemilih di kota dan mayoritas pemilih laki laki percaya petinggi demokrat terlibat dalam kasus korupsi di Menpora 14

DISTRIBUSI PEMILIH (2) Kategori Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora? Sangat/Cukup Percaya Kurang/Tidak Percaya TT/TJ Pendidikan (%) Lulus SD atau Dibawahnya 44.4% 25.7% 29.8% Tamat SLTP/sederajat 36.1% 29.5% 34.4% Tamat SLTA/sederajat 54.6% 19.3% 26.1% Pernah Kuliah atau Diatasnya 55.0% 21.2% 23.8% Mayoritas pemilih pendidikan SLTA ke atas percaya petinggi Demokrat terlibat dalam kasus korupsi di Menpora 15

DISTRIBUSI PEMILIH (3) Kategori Saat ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki kasus korupsi di Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Ada pendapat yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Tetapi ada pihak lain yang mengatakan petinggi dari Partai Demokrat, tidak terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Seberapa Ibu / Bapak percaya bahwa petinggi Partai Demokrat TERLIBAT dalam kasus korupsi di Kemenpora? Sangat/Cukup Percaya Kurang/Tidak Percaya TT/TJ Partai Legislatif 2009 (%) Partai Demokrat 47.4% 21.1% 31.6% PDIP 56.9% 29.4% 13.7% Partai Golkar 50.3% 15.3% 34.4% Pilpres Juni 2009 (%) Megawati-Prabowo Subiyanyo 57.4% 26.5% 16.2% Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono 43.9% 23.9% 32.2% Jusuf Kalla-Wiranto 52.8% 20.4% 26.8% Lupa/TT/TJ/Rahasia 34.2% 34.2% 31.6% Mayoritas pemilih PDIP dan Golkar, dan mayoritas pemilih pilpres Megawati dan Jusuf Kalla percaya petinggi demokrat terlibat dalam kasus korupsi di Menpora 16

Q: Seberapa ibu/bapak percaya bahwa...terlibat dalam kasus korupsi di Menpora? Nama Petinggi Demokrat Percaya Terlibat Tak Percaya Terlibat Selisih M. Nazaruddin 53.7% 19.1% + 34.6% Andi Mallarangeng Angelina Sondakh 40.2% 33.5% +6.7% 33.5% 30.9% + 2.6% Urutan Petinggi Demokrat yang dipercayai publik terlibat Dalam kasus korupsi di Menpora. 17

Q: Akhir akhir ini banyak diberitakan dugaan kasus korupsi yang melibatkan Petinggi Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Menurut penilaian Ibu / Bapak, seberapa tegas Partai Demokrat selama ini dalam menyelesaikan kasus Muhammad Nazaruddin tersebut? Apakah sangat tegas, cukup tegas, kurang tegas atau tidak tegas sama sekali? Demokrat kurang tegas Demokrat tegas Selisih 41.2% 22.6% + 18.4% Lebih banyak pemilih menyatakan Partai Demokrat Kurang tegas dalam menyelesaikan kasus Nazarudin (korupsi di menpora) 18

DISTRIBUSI PEMILIH (1) Kategori Akhir akhir ini banyak diberitakan dugaan kasus korupsi yang melibatkan Petinggi Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Menurut penilaian Ibu / Bapak, seberapa tegas Partai Demokrat selama ini dalam menyelesaikan kasus Muhammad Nazaruddin tersebut? Apakah sangat tegas, cukup tegas, kurang tegas atau tidak tegas sama sekali? Sangat/Cukup Tegas Kurang/Tidak Tegas TT/TJ Jenis Kelamin (%) Laki-laki 23.7% 51.7% 25.6% Perempuan 21.4% 30.3% 48.3% Kategori Desa-Kota (%) Desa 24.2% 31.9% 43.9% Kota 20.0% 50.3% 29.7% Mayoritas pemilih di kota dan pemilih laki laki menilai Partai Demokrat Kurang tegas dalam menyelesaikan kasus Nazarudin 19

Q: Seandainya dalam kasus korupsi di Kemenpora terbukti ada Petinggi Partai Demokrat yang terlibat. Ada orang yang berpandangan bahwa kasus ini harus menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih Partai Demokrat. Tetapi ada orang lain yang berpandangan kasus ini seharusnya tidak menjadi pertimbangan dalam memilih partai Demokrat. Bagi Ibu / Bapak sendiri, apakah kasus ini menjadi pertimbangan Ibu / Bapak dalam memilih atau tidak memilih Partai Demokrat dalam Pemilu mendatang? Kasus korupsi menjadi pertimbangan memilih Demokrat Kasus korupsi TIDAK menjadi pertimbangan memilih Demokrat Selisih 42.4% 10.9% +31.5% Lebih banyak pemilih yang menjadikan kasus korupsi di Menpora/Nazaruddin pertimbangan untuk memilih Demokrat 20

DISTRIBUSI PEMILIH (1) Kategori Seandainya dalam kasus korupsi di Kemenpora terbukti ada Petinggi Partai Demokrat yang terlibat. Ada orang yang berpandangan bahwa kasus ini harus menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih Partai Demokrat. Tetapi ada orang lain yang berpandangan kasus ini seharusnya tidak menjadi pertimbangan dalam memilih partai Demokrat. Bagi Ibu / Bapak sendiri, apakah kasus ini menjadi pertimbangan Ibu / Bapak dalam memilih atau tidak memilih Partai Demokrat dalam Pemilu mendatang? Ya, menjadi pertimbangan Tidak menjadi pertimbangan TT/TJ Jenis Kelamin (%) Laki-laki 51.2% 11.9% 36.9% Perempuan 39.5% 10.0% 50.5% Kategori Desa-Kota (%) Desa 39.1% 11.4% 49.5% Kota 51.3% 10.2% 38.4% Mayoritas pemilih laki laki dan mayoritas pemilih kota menjadikan kasus Korupsi di Menpora sebagai pertimbangan untuk memilih Partai Demokrat Dalam pemilu mendatang 21

Demokrat Sebelum kasus Nazarudin (Febuari 2011) Demokrat Setelah kasus Nazarudin (Juni 2011) Suara yang Hilang Kemana larinya Suara Demokrat yang Hilang? 20.5% 15.5% 5% 40% ke Golkar 9% ke PDIP 12% ke partai lain 39% mengambang - Kasus Nazarudin/Korupsi di Menpora menurunkan Demokrat 5% - Partai Demokrat dan Golkar memiliki segmen pemilih yang sama. Tidak heran, jika suara yang pergi dari Demokrat cenderung ke Golkar. Begitu pula sebaliknya. 22

Partai Politik Survei Januari 2011 Survei Juni 2011 Demokrat 20.5% 15.5% Golkar 13.5% 17.9% PDIP 12% 14.5% Partai Lainnya 27.2% 19.8% Rahasia/TT/TJ 27.8% 32.3% - Untuk pertama kalinya sejak 2009, Demokrat tidak nomor satu - Golkar kini menjadi partai dengan dukungan tertinggi - Di samping mendapat limpahan suara dari demokrat, program Bersama Bangkitkan Usaha Kecil yang dibuat Golkar juga menambah dukungan - Jika Demokrat mengalami recovery, dukungan ini dapat kembali berubah 23

Partai Politik Pemilu 2009 Survei Juni 2011 Demokrat 20.85% 15.5% Golkar 14.45% 17.9% PDIP 14.03% 14.5% - Kasus Nazarudin/korupsi di Menpora membuat Partai Demokrat menjadi satu-satunya partai papan atas yang merosot - PDIP stabil - Golkar menaik signifikan, disamping karena limpahan suara yang lari dari Demokrat, juga karena program Bersama Bangkitnya Usaha Kecil yang digalangnya - Jika Demokrat mengalami recovery, dukungan dapat kembali berubah 24