6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Outline 0 PENDAHULUAN 0 PENTINGNYA VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL 0 VERIFIKASI MODEL 0 VALIDASI MODEL 0 PENGUJIAN SOLUSI 0 ATURAN PENGUJIAN VALIDITAS

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F

Sistem, Model dan Simulasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng

Pertemuan 14. Teknik Simulasi

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Asusmi/Penyederhanaan Sistem

PENGANTAR MODEL STOKASTIK. Teknik Industri 2015

Manajemen Sains. Pengenalan Riset Operasi. Eko Prasetyo Teknik Informatika

14. VALIDASI MODEL.

7/28/2005 created by Hotniar Siringoringo 1

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

METODOLOGI Kerangka Pemikiran

Pengantar Riset Operasi. Riset Operasi Minggu 1 (pertemuan 1) ARDANESWARI D.P.C., STP, MP

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : SIMULASI & PERMODELAN ( S1 / TEKNIK INFORMATIKA) KODE / SKS : KK / 3 SKS

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai peneltian terdahulu, penelitian sekarang, dan landasan teori sebagai dasar penelitian.

K ports. Gambar 5. Sistem komputer time-shared

Hanif Fakhrurroja, MT

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang

Simulasi adalah proses implementasi model menjadi program komputer (software) atau rangkaian elektronik dan mengeksekusi software tersebut sedemikian

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH SIMULASI (KB) KODE / SKS : KK / 3 SKS

Simulasi Monte Carlo

PEMODELAN SISTEM. Pemodelan & simulasi TM04

Sesi X ANALISIS KEPUTUSAN

SIMULASI SISTEM ANTRIAN SINGLE SERVER. Sistem: himpunan entitas yang terdefinisi dengan jelas. Atribut: nilai data yang mengkarakterisasi entitas.

Bab IV Simulasi Metode Monte Carlo Mengatasi Masalah dalam Distribusi Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 LOGICAL VALIDATION MELALUI PEMBANDINGAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Outline 0 PENDAHULUAN 0 FORMULASI MODEL 0 FORMULASI MODEL DETERMINISTIK 0 FORMULASI MODEL STOKASTIK

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND

BAB3. LANGKAH-LANGKAHSIMULASI

BAB II MODEL Fungsi Model

BAB III SIMULASI SISTEM ANTRIAN M/M/1. paket data. Adapun kinerja yang akan dibahas adalah rata-rata jumlah paket dalam

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

Tugas Rekayasa Perangkat Lunak

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIMULASI ANTRIAN KLINIK DAN IMPLEMENTASINYA MENGGUNAKAN GPSS

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang

7. LANGKAH PEMODELAN.

VERIFIKASI DAN VALIDASI MODEL SIMULASI

Pengembangan Model Simulasi, oleh Hotniar Siringoringo 1

Teknik Riset Operasional Semester Genap Tahun Akademik 2015/2016 Teknik Informatiaka UIGM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RISET OPERASIONAL. Kosep Dasar Riset Operasional. Disusun oleh: Destianto Anggoro

Modul 14. PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

3. KLASIFIKASI MODEL.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

SIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

Bab VI Perbandingan Model Simulasi menggunakan Metode Monte Carlo dan Metode Functional Statistics Algorithm (FSA)

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

Dasar-dasar Simulasi

Lecture 1: Pemodelan Sistem Pendahuluan. Hanna Lestari, M.Eng

SOFTWARE TESTING. Ratna Wardani

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

Perkuliahan. Pemodelan dan Simulasi (FI-476 )

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

BAB III PENJADWALAN KULIAH DI DEPARTEMEN MATEMATIKA DENGAN ALGORITMA MEMETIKA. Penjadwalan kuliah di departemen Matematika UI melibatkan

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Riset Operasi Bobot: 3 SKS

TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

IMPLEMENTASI MODEL PERSEDIAAN YANG DIKELOLA PEMASOK (VENDORS MANAGED INVENTORY) DENGAN BANYAK RETAILER

Salah satu dasar utama untuk mengembangkan model adalah guna menemukan peubah-peubah apa yang penting dan tepat Permasalahan muncul ketika banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SISTEM DAN MODEL Tujuan Instruksional Khusus:

Mochammad Eko S, S.T Pertemuan 2 (Proses Pengambilan Keputusan) - Mochammad Eko S, S.T 01/03/2013 1

Pertemuan 10. Pengembangan Model SPK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pembuatan solusi tersebut adalah sebagai berikut: harapan dan memiliki manfaat yang maksimal.

System Testing Pengujian terhadap integrasi sub-system, yaitu keterhubungan antar sub-system.

Simulasi Produksi dan Distribusi Pelayanan Permintaan Sarung Tenun (studi kasus di PT. ASEANTEX Mojokerto)

PENYUSUNAN MODEL Elsa Pudji Setiawati

BAB II LANDASAN TEORI

Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

Bab V MetodeFunctional Statistics Algorithm (FSA) dalam Sintesis Populasi

Transkripsi:

Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi sebagai alat Pemecahan Masalah Fungsional Analisis Inventori Sistem Distribusi Penjadualan Sistem Antrian Perencanaan Sistem Penanganan Material Permainan Setting Pabrik Kesehatan Pemerintahan Administrasi Publik Pendidikan Industri Keuntungan dan Kerugian Keuntungan Kerugian Model Analitik keringkasan dan closed-form kemudahan evaluasi menuju solusi optimal asumsi tidak realistis formula yang kompleks Model Simulasi relatif mudah untuk sistem yg kompleks sarana pelatihan tidak ada (sulit) mencari solusi optimal model simulasi yang baik mungkin mahal Elemen Analisis Simulasi Formulasi Masalah Pengumpulan Data dan Analisis Pengembangan Model Verifikasi dan Validasi Model Eksperimentasi dan Optimisasi Implementasi Formulasi Masalah mengidentifikasi variabel keputusan dan variabel tak- terkendali (uncontrollable) menspesifikasikan variabel Kendala (constraint) pada variabel keputusan menentukan ukuran performansi sistem dan fungsi obyektif mengembangkan model awal

Pengumpulan Data dan Analisis Pengumpulan data pada sistem yang diamati Rancangan Teknis (manual, otomatis) Mencari model (probabilitas) yang sesuai dengan sistem Pengembangan Model Memahami sistem Konstruksi model Diagram alur (flowchart) Pemilihan bahasa pemrograman Bilangan random dan statistik Pemrograman dan debugging Verifikasi dan Validasi Model Model: konseptual, logika, komputer Verifikasi: internal model (debugging) Validasi: kecocokan model dengan sistem (kenyataan) Eksperimentasi dan Optimisasi What-if experimentation Rancangan percobaan Analisis output Implementasi Penggunaan model simulasi untuk pemecahan masalah pada sistem yang dimodelkan Komunikasi antara pengguna dan analis Bilangan Random Digunakan oleh hampir semua model simulasi Bilangan random fisik Pseudo-random Bilangan random uniform Simulasi Statik atau Monte Carlo

Representasi Kejadian Event graph Representasi Kejadian i Kejadian i Hubungan tak bersyarat Hubungan bersyarat Contoh: Kejadian i akan menuju ke kejadian j, dalam waktu t, asalkan kondisi C dipenuhi t C j i Antrian Layanan Tunggal Antrian Layanan Tunggal Variabel status n: banyaknya pengunjung dalam sistem (sedang menunggu maupun dilayani) Kejadian : kedatangan pengunjung : pelayanan dimulai ta : pelayanan selesai Kondisi C: n=0 C: n>0 Tundaan (interval waktu dari satu kejadian ke kejadian yang lain) ta: waktu antar kedatangan ts: lama pelayanan C ts C Pengantri (Ai) Waktu kedatangan Durasi antar kedatangan Durasi pelayanan 4 6 0 5 6 6 4 9 4 5 0 9 7 6 9 7 6 Waktu Kejadian n 0 ----- (inisialisasi) ----- 0 4 A datang 4 A: pelayanan mulai 7 A: pelayanan selesai 0 0 A: datang 0 A: pelayanan mulai A: datang 5 A: pelayanan selesai 5 A: pelayanan mulai 9 A4: datang 0 A5: datang dst. Antrian Layanan Tunggal n(t) 0 0 0 40 50 60 Waktu (t) Variabel status Inv: Tingkat inventori O : status penempatan pesanan = pesanan sudah datang 0 = pesanan belum datang t= Kejadian : permintaan barang : pemesanan barang : barang pesanan datang Kondisi C: Inv < S dan O=0 Tundaan T(pesan): lama waktu pesanan datang C t(pesan)

Variabel Keputusan S : batas inventori dimana perlu pemesanan kembali Q : Banyaknya barang yang dipesan Kriteria (fungsi obyektif) Meminimumkan Ci : biaya inventori CR : biaya pemesanan Cp : biaya penalti Hari Inv Permintaan Catatan 0 5 Hari ke- (Senin) 5 Pesan 0 unit 4 0 4 5 6 6 5 0 Sabtu 7 5 0 Minggu 8 5 9 0 Permintaan tdk dipenuhi 0 Pesanan datang 8 Hari Inv Permintaa n Catatan 7 0 Sabtu 4 7 0 Minggu 5 7 6 4 5 7 9 4 8 5 9 4 Inv(t) T rata-rata inventori = inv( t) dt T 0 Verifikasi, Validasi, Model 0 0 0 5 0 5 0 Waktu (t) Tujuan VERIFIKASI Verifikasi adalah proses pemeriksaan kesesuaian antara logika operasional model (program komputer) dengan logika diagram alur. Verifikasi model juga meliputi pemeriksaan model untuk meyakinkan bahwa semua ekspresi matematis dalam model memiliki dimensi yang konsisten. TUJUAN VERIFIKASI : Menjamin kebenaran suatu model secara matematis dan konsisten secara logika VALIDASI Proses merepresentasikan keberartian dan keakuratan model sebagai konseptualisasi atau abstraksi dari sistem nyata. TUJUAN VALIDASI : Menjamin kemampuan suatu model untuk merepresentasikan sistem nyata Contoh Seorang petani mempunyai luas suatu tanah dengan panjang 5 dan lebar, sehingga luasnya 0 m, Seorang pemodel mempunyai konsep untuk membuat model matematis misalnya konsep luas itu panjang di kalikan dengan lebar, dan modelnya L = p x l. model itu kita verifikasi apakah sesuai dengan konsep yang ingin kita buat? ternyata sesuai, lalu lanjut ke tahap validasi dimana kita buktikan system tersebut sesuai dengan kenyataan, kita gunakan model itu L = p x l jadi 5 x = 0 wah ternyata sesuai. Berarti model yang kita buat ini telah terverifikasi dan valid. 4

Verifikasi Did i build the model right? Validasi Did I build the right model? Verifikasi dan Validasi Langkah terpenting dalam studi simulasi: validasi. Verifikasi: pengecekan apakah program bekerja dengan baik. Apakah model diprogram secara benar (input parameters dan logical structure)? Validasi: Proses pengujian thd model apakah model yang dibuat sudah sesuai dengan sistem nyatanya. Verifikasi Model Tentukan standar untuk perbandingan: Common sense Bangunlah sebuah model analitik kemudian sederhanakan model, ujilah secara analitik Beberapa teknik verifikasi yang dapat digunakan, antara lain: Periksalah kode, variabel, parameter dan hubungan yang ada dalam model Periksa untuk keluaran yang masuk akal Perhatikan proses, atau kegiatan transformasi yang terjadi Lakukan trace (penelusuran) untuk melacak keseluruhan aktivitas yang terjadi. Validasi Model Validasi model dalam bentuk validasi eksternal jauh lebih sulit untuk ditetapkan jika dibandingkan dengan verifikasi model sebagai bentuk validasi internal. Perkiraan secara garis besar mungkin cukup baik untuk dipakai pada model perencanaan, namun model yang lebih rinci untuk keputusan harian seharusnya lebih akurat. Validasi Umumnya validasi dimulai dengan uji sederhana seperti () tanda aljabar, () tingkat kepangkatan dari besaran, () format respons (linear, eksponensial, logaritmik, dan sebagainya, (4) arah perubahan peubah apabila input atau parameter diganti-ganti, dan (5) nilai batas peubah sesuai dengan nilai batas parameter sistem. 5

Validasi Pengujian Solusi Pengujian solusi memiliki tujuan utama untuk menentukan keuntungan yang diinginkan Jika pekerjaan berurusan dengan sistem yang sudah ada, pengujian dapat dilakukan dengan menjalankan kebijakan yang sudah ada dan kebijakan yang disarankan untuk dilaksanakan bersama-sama Untuk pekerjaan yang belum dijalankan, tidak perlu membandingkan dengan sistema yang ada (meskipun perbandingan antara persaingan alternatif mungkin dibutuhkan). Pengujian digunakan untuk melihat perilaku sistem yang diusulkan dan untuk mendapatkan perkiraan potensi keuntungan Aturan Pengujian Validitas Pengevaluasian dari kebijakan yang diusulkan harus didasarkan pada observasi dari performa sebenarnya (i (simulasi). i) Data yang digunakan untuk pengujian harus terpisah dari data yang digunakan untuk mendapatkan kebijakan terbaik Pengujian seharusnya tidak hanya memberikan performa yang diinginkan Diskusi Sebutkan aplikasi simulasi sebagai alat pemecahan masalah! Sebutkan keuntungan model simulasi dan model analitik Jelaskan pengertian dari verifikasi dan validasi 6