BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Simulasi dan Pemodelan Simulasi adalah peniruan operasi, menurut waktu, sebuah proses atau sistem dunia nyata. Dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan Komputer, serta menyertakan pembentukan data dan sejarah buatan dari sebuah sistem, pengamatan data dan sejarah, dan kesimpulan yang terkait dengan karakteristik sistem-sistem. Untuk mempelajari sebuah sistem, biasanya kita harus membuat asumsi-asumsi tentang operasi sistem tersebut. Asumsi-asumsi membentuk sebuah model, yang akan digunakan untuk memahami sifat/prilaku sebuah sistem. (Tim Dosen Simulasi & Pemodelan, 2003) Dalam simulasi, solusi analitik sangat dibutuhkan jika keterkaitan (relationship) model cukup sederhana, sehingga memungkinkan penggunaan metode matematis untuk memperoleh informasi eksak dari sistem. Langkah rill juga dibutuhkan dalam mengembangkan sebuah model simulasi dan mengevaluasi model, biasanya dengan menggunakan Komputer, untuk mengestimasi karakteristik yang diharapkan dari model tersebut Model Simulasi Simulasi Merupakan suatu model tiruan dari suatu proses atau system tertentu yang mempunyai karakteristik serupa dengan proses (sistem) yang sesungguhnya. Karena model simulasi mempunyai karakteristik yang serupa dengan sistem yang sesungguhnya, maka kita dapat mempelajari sistem nyata itu melalui model tiruan (simulasinya). Jadi, model simulasi diterapkan untuk mempelajari suatu proses (sistem) jika hal itu terlalu sukar untuk dilakukan secara langsung. Sukar yang bisa juga diartikan sebagai mahal, berbahaya, atau secara teknis susah, dan sebagainya. 5

2 digilib.uns.ac.id 6 Model adalah penyederhanaan dari sistem dengan hanya memperhatikan faktor-faktor yang dianggap penting serta mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tidak penting pada pengamatan yang telah dilakukan. Model dalam perancangan sebuah sistem simulasi terbagi menjadi model fisik (Physical Model) dan model matematis (Logical Model). Klasifikasi sebuah model simulasi adalah sebagai berikut : 1. Model deskriptif yaitu ditentukan sekumpulan kondisi da strategi operasi, model ini akan memprediksi apa yang akan terjadi (model input-output). 2. Model preskriptif yaitu ditentukan sekumpulan kondisi, model ini akan memberikan solusi terbaik untuk suatu kondisi tertentu. 3. Model statis adalah model yang menangkap tingkah laku pada sebuah titik waktu tertentu contoh seperti, total penggunaan bahan bakar pada suatu trip. 4. Model dinamis menggambarkan tingkah laku sistem sepanjang waktu tertentu seperti, banyaknya orang yang menunggu sepanjang waktu untuk dilayani pada suatu sistem layanan pelanggan. 5. Model Deterministik yaitu model yang mengabaikan keragaman acak (random) atau tidak memiliki komponen probabilistik. 6. Model stokastik merupakan model yang secara eksplisit memperhatikan adanya keacakan (randomness). Memiliki komponen input random, dan menghasilkan output yang random pula. Struktur cara mempelajari sebuah sistem ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut:

3 digilib.uns.ac.id 7 System Experiment with the actual system Experiment with a model of the system Physical Model Mathematical Model Analytical Solution Simulation Gambar 2.1 Cara Mempelajari sebuah sistem (Tim dosen simulasi & pemodelan, 2003) Komponen Pembangun Sistem Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah sistem, diantaranya adalah entitas, atribut, aktivitas, keadaan sistem, dan peristiwa. Masing-masing komponen tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut(tim dosen simulasi & pemodelan, 2003): 1. Entitas merupakan obyek dalam sebuah sistem. Contoh, costumer pada suatu bank. 2. Atribut merupakan suatu sifat dari suatu entitas. 3. Aktivitas merepresentasikan suatu periode waktu dengan lama tetentu (specified length). Periode waktu sangat penting karena biasanya simulasi menyertakan besaran waktu. 4. Keadaan sistem didefinisikan sebagai kumpulan variable-variabel yang diperlukan untuk menggambarkan sistem kapanpun, relative terhadap obyektif dari studi. 5. Peristiwa didefinisikan sebagai kejadian sesaat yang dapat mengubah keadaan sistem.

4 digilib.uns.ac.id Langkah-langkah Mempelajari Simulasi Dalam mempelajari sebuah simulasi, kita harus mengerti langkah apa saja yang perlu diambil agar simulasi yang diterapkan tersusun dengan baik dan benar. Berikut Langkah-langkah yang harus diambil untuk membangun sebuah simulasi (Tim dosen simulasi & pemodelan, 2003): 1. Formulasi Masalah a. Mengidentifikasi masalah yang akan diselesaikan b. Mendeskripsikan operasi sistem dan term-term obyek dan aktivitas dalam suati layout. c. Mengidentifikasi sistem dalam term-term variable input dan output. d. Mengkategorikan variable input sebagai decision (controllable) dan parameter (uncontrollable) e. Mendefinisikan pengukuran kinerja sistem (sebagai fungsi dari variable endogen) dan fungsi obyek (kombinasi beberapa pengukuran) f. Mengembangkan struktur model awal (preliminary) g. Mengembangkan struktur mode lebih rinci yang mengidentifikasi seluruh obyek berikut atribut dan interfacenya. 2. Penetapan tujuan dan rencana proyek seperti pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. a. Konseptualisasi model yaitu membangun model yang masuk akal dengan melakukan beberapa pendekatan danrekonstruksi model seperti, b. Memahami sistem melalui dua pendekatan yakni pendekatan proses dan pendekatan peristiwa. Pendekatan proses (physical low approach) didasarkan pada tracking low dari entitas-entitas keseluruhan sistem berikut titik pemrosesan dan aturan keputusan percabangan. Sedangkan pendekatan peristiwa (event) atau yang commit dikenal to user dengan pendekatan perubahan

5 digilib.uns.ac.id 9 keadaan (state change approach) didasarkan pada definisi variable keadaan internal dan events sistim yang mengubahnya, diikuti oleh deskripsi operasi sistem ketika suatu event terjadi. c. Konstruksi model bertujuan untuk mendefinisikan obyek, atribut, metode, flowchart metode yang relevan, pemilihan bahasa implementasi, coding dan debugging. 3. Pengumpulan data diperlukan untuk menjalankan simulasi seperti laju ketibaan, proses ketibaan, disiplin layanan, laju pelayanan dsb. Contoh : a. Observasi langsung dan perekaman manual variable yang diseleksi (selected) b. Time-stamping untuk melacak aliran suatu entitas keseluruhan sistem c. Menyeleksi suatu format data yang dapat diproses oleh komputer d. Analisis statistik e. Memutuskan data mana yang dipandang sebagai acak dan yang mana diasumsikan deterministik. f. Penerjemahan model dengan mengkonversi model kedalam suatu bahasa pemrograman. g. Verifikasi model melalui pengecekan apakah program bekerja dengan baik dan benar. h. Validasi berguna untuk mengecek apakah sistim telah merepresentasikan sistem secara rill dan akurat. i. Desain eksperimen dilakukan untuk mengetahui berapa banyak runs untuk berapa lama dan jenis variasi masukannya seperti apa. Dengan melakukan beberapa evaluasi dan analisis seperti : j. Evaluasi statistik output untuk menetapkan beberapa level presis yang diterima dari pengukuran kinerja. k. Analisis terminasi digunakan jika interval waktu rill tertentu akan disimulasikan

6 digilib.uns.ac.id 10 l. Produksi runs dan analisis yaitu running actual simulasi, mengumpulkan dan menganalisis keluaran. m. Jalankan lagi, mengulangi eksperimen jika perlu. n. Dokumentasi dan pelaporan merupakan bentuk tertulis maupun rekaman yeng menggambarkan sebuah laporan hasil simulasi o. Implementasi adalah bagian terakhir dalam sebuah simulasi, dimana sistem sudah dapat diuji secara tepat dan akurat sesuai sistem rill-nya. 1 Formulasi Masalah 2 Penetapan tujuan dan keseluruhan rencana proyek 3 4 Konseptualisasi Model Pengumpulan Data 5 Penerjemahan Model (model translation) ke dalam program 6 Tidak Verifikasi Tidak 7 Validasi Ya Tidak 8 Ya Desain Eksperimen 9 Menjalankan produksi (production runs) dan analisis Ya Jalankan lagi Ya 10 Tidak 11 Dokumentasi dan Pelaporan Implementasi 12 Gambar 2.2 Langkah-langkah dalam mempelajari simulasi (Tim dosen simulasi & pemodelan, 2003)

7 digilib.uns.ac.id Kelebihan dan Kekurangan dari Simulasi Kelebihan dalam melakukan sebuah simulasi adalah(tim dosen simulasi & pemodelan, 2003): a) Kita dapat mempelajari suatu proses (sistem) melalui model tiruannya. b) Semua dapat dilakukan dengan cepat, murah dan tanpa harus menggangu sistem yang tengah berjalan. c) Kita dapat mempelajari suatu sistem bahkan sebelum sistem itu ada secara fisik misalnya, kita dapat mempelajari efek penempatan suatu fasilitas tertentu sebelum fasilitas itu dibangun. d) Sebagian besar sistem dengan elemen-elemen stokastik (nilai acak) tdak dapat dideskripsikan secara akurat melalui model matematik yang dievaluasi secara analitik. Dengan demikian simulasi seringkali dibutuhkan untuk mendefinisikan permasalahn tersebut. Adapun kekurangan dari sebuah simulasi adalah: a) Setiap langkah percobaan model simulasi hanya menghasilkan estimasi dari karakteristik sistem yang sebenarnya untuk parameter tertentu. b) Model simulasi juga seringkali mahal dan memakan waktu yang lama untuk dikembangkan. c) Output dalam jumlah besar yang dihasilkan dari sebuah simulasi biasanya tampak meyakinkan, meski model simulasi tersebut belum dapat dikatakan valid Model Sistem Elevator Perkembangan elevator sangat lambat pada awal tahun 1970-an, namun sejak diperkenalkannya transistor dan alat pendukung elektronik lainnya pada sistem control elevator, pada saat itulah perkembangan kontroler elevator begitu pesat. Lift/ elevator adalah suatu alat yang digunakan sebagai sarana transportasi pada gedung bertingkat yang menghubungkan ruang antar lantai dalam gedung. Sasaran utama commit dari to user perkembangan sistem lift adalah

8 digilib.uns.ac.id 12 menyediakan pelayanan dan kemudahan pada manusia untuk naik dan turun. Elevator dapat dibagi menjadi bebrapa bagian, yaitu (Mulyono, 2009): 1. Elevator penumpang 2. Elevator barang atau dumb waiter 3. Elevator service, dan 4. Elevator hidraulik Elevator Penumpang Elevator penumpang ini merupakan elevator yang sifatnya berfungsi dan sangat khusus digunakan untuk manusia saja, elevator ini sangat dijaga kehandalannya dan juga sangat dijaga keamanan dan keselamatan penggunanya Elevator Barang atau Dumb Waiter Elevator ini khusus difungsikan sebagai pengangkutan atau pemindahan barang. Elevator ini juga memiliki keunggulan seperti elevator penumpang hanya saja berbeda dari segi keamanannya Elevator Service Elevator service biasanya dipasang diperhotelan, fungsinya untuk memudahkan pelayan-pelayan hotel dalam mengantarkan barang ke kamar-kamar hotel. Perbedaan antara elevator service dengan elevator penumpang adalah, jika elevator penumpang hanya digunakan untuk mengangkut manusia saja, maka elevator service mampu mengangkut kedua-duanya. Elevator service banyak diterapkan di perkantoran, apartemen, dan juga mal-mal Elevator Hidraulik Elevator ini berbeda dari elevator lainnya, dilihat dari fisik dan cara kerjanya. Elevator memiliki daya angkut yang sangat terbatas dan biasa digunakan oleh jasa pemadam kebakaran, perusahaan telekomunikasi, dan bengkel commit kendaraan to user bermotor.

9 digilib.uns.ac.id Komponen Utama Elevator Dalam sistem kerja elevator, ada beberapa komponen utama yang mempengaruhi pergerakan sebuah elevator. Lift/ elevator harus mempunyai sistem pengendalian yang baik dan kehalusan pergerakan. Sistem elevator terdiri atas dua bagian yang bergerak dan bagian yang tidak bergerak (Mulyono, 2009) Bagian yang Bergerak 1. Kereta luncur/ car yang berupa ruangan untuk mengangkat penumpang, pada kereta luncur ini ditempatkan : a) Tombol-tombol pelayanan buka/tutup, permintaan tujuan, dan emergency. b) Led penunjuk posisi cabinet c) Sensor berat pada lantai cabinet d) Pintu geser dengan konstruksi khusus sehingga dapat beroperasi bersamaan dengan pintu pada masing-masing lantai. 2. Bobot Imbang (Counter Weight) Digunakan sebagai penyeimbang dari berat kereta luncur. Pemakai bobot imbang ini akan mengurangi daya motor penggerak selama kereta luncur dioperasikan. 3. Rol dan Tali (Rope) Digunakan untuk menarik kereta luncur agar saat poros motor berputar tidak terjadi slip serta katrol dan dudukannya harus kuat agar tidak terlepas pada saat cabinet bergerak Bagian yang Tidak Bergerak 1. Ruang Luncur Merupakan ruangan dari gedung tempat beroperasinya cabinet. Pada ruang luncur ini terdapat rel untuk kereta luncur dan rel untuk bobot imbang. Tujuan pemasangan rel ini agar pada saat cabinet dan counter weight sedang commit bergerak to user tidak berguncang. Pada setiap lantai

10 digilib.uns.ac.id 14 pada ruang luncur dipasang sensor yang berfungsi untuk menghentikan cabinet. 2. Lantai pada gedung Lantai pada gedung bertingkat yang dilayani oleh elevator merupakan satu garis lurus horizontal. Untuk pelayanan panggilan cabinet pada setiap lantai ini disediakan tombol-tombol panggilan cabinet untuk tujuan naik/turun. 3. Panel Panel digunakan sebagai penghubung dari instalasi pengkabelan yang terdapat pada elevator. Panel juga berisikan rangkaian pengendali. 4. Mesin penggerak kereta luncur Mesin penggerak cabinet ini ditempatkan pada ruangan khusus di atas lantai atau dibawah lantai dasar (Mulyono, 2009) Penjadwalan Disk Penjadwalan disk merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mencapai efisiensi perangkat keras. Bagi disk drives, efisiensi dipengaruhi oleh kecepatan waktu akses dan besarnya disk bandwith. Waktu akses memiliki dua komponen utama yaitu waktu pencarian dan waktu rotasi disk( rotational latency). Waktu pencarian adalah waktu yang dibutuhkan disk arm untuk menggerakkan head ke bagian silinder disk yang mengandung sektor yang diinginkan. Waktu rotasi disk adalah waktu tambahan yang dibutuhkan untuk menunggu perputaran disk agar head dapat berada di atas sektor yang diinginkan. Apabila suatu proses membutuhkan pelayanan I/O dari atau menuju disk, maka proses tersebut akan melakukan sistem call ke sistem operasi (Rahmayanti, 2011): Ada beberapa algoritma penjadwalan disk antara lain adalah. 1. Algoritma penjadwalan FCFS 2. Algoritma penjadwalan SSTF 3. Algoritma penjadwalan SCAN, C-SCAN dan

11 digilib.uns.ac.id Algoritma penjadwalan LOOK, C-LOOK pada penelitian ini hanya menerapkan algoritma LOOK saja Algoritma Penjadwalan LOOK Sesuai dengan namanya, algoritma ini seolah-olah seperti dapat melihat. Algoritma ini memperbaiki kelemahan SCAN dan C-SCAN dengan cara melihat apakah di depan arah pergerakan masih ada permintaan lagi atau tidak. Bedanya pada algoritma LOOK, head tidak berjalan sampai ujung disk, tetapi hanya berjalan sampai pada permintaan paling akhir dari disk. Setelah melayani permintaan tersebut, head akan berbalik arah dari arah pergerakannya yang pertama dan berjalan sambil melayani permintaan-permintaan yang ada di depannya sesuai dengan arah pergerakannya. Gambar 2.4 Algoritma Penjadwalan LOOK (Silberschatz, 2002 hal 497)

12 digilib.uns.ac.id Penelitian Terkait Penelitian yang akan dilakukan ini mengacu pada beberapa penelitian ataupun studi sejenis yang dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian yang telah dilakukan akan diuraikan sebagai berikut : Perancangan Program Aplikasi Simulasi Sistem Kontrol Elevator Menggunakan Ordinal structure Fuzzy Logic (OSFL)(Lily Tirta Sari Mulyono, 2009) Pada salah satu penelitian tugas akhir ini si penulis ingin merancang sebuah simulasi elevator dengan menggunakan metode Ordinal Structure Fuzzy Logic (OSFL). Dengan menggunakan metode OSFL tersebut sistem simulasi kontrol elevator mampu memilah atau mendahulukan elevator car dengan bobot prioritas terbesar untuk dapat merespon permintaan pada hall call dan car call, sehingga dengan adanya prioritas tersebut maka dalam waktu tertentu elevator akan merespon hall call atau car call dalam waktu yang lebih sedikit dan waktu tunggu penumpang pun akan berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat program aplikasi simulasi kontrol elevator yang dapat mengurangi waktu dan jarak yang ditempuh elevator dan waktu pelayanan penumpang. Dengan menggunakan metode OSFL yang merupakan salah satu model sistem penunjang keputusan, sistem yang dirancang mampu memprioritaskan permintaan yang akan dilayani terlebih dahulu dari dua buah elevator yang beroperasi. Kesimpulan yang telah diambil dari penelitian ini adalah penerapan Ordinal Structure Fuzzy Logic (OSFL) dalam sistem kontrol elevator dapat membuat elevator bekerja lebih efektif, dimana elevator akan bergerak dengan mempertimbangkan parameter-parameter penting selama aktivitas sistem berlangsung. Sistem kontrol elevator yang berdasarkan logika fuzzy juga dapat meminimalisasi waktu tunggu penumpang pada saat menunggu elevator datang atau saat berada di dalam elevator.

13 digilib.uns.ac.id Pemodelan sederhana Sistem Kontrol elevator dengan finite state Machine (Revaldo Zen, 2008) Pada penelitian ini penulis mencoba memodelkan simulasi kontrol elevator sederhana dengan menggunakan Finite State Machine (FSM). Dimana Finite State Machine merupakan sebuah model yang menggambarkan prilaku sistem dalam menerima input-input dan mengeluarkan output-output dalam masalah penerapan elevator. Inputnya berupa permintaan-permintaan pada lantai sedangkan outputnya berupa perintah-perintah kepada elevator untuk melakukan sesuatu. Model sistem kontrol elevator yang dirancang akan menentukan apa yang harus dikerjakan elevator untuk melayani permintaanpermintaan dari pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang model komputasi sederhana dari sistem kontrol elevator dengan menggunakan metode Finite State Machine dalam menggambarkan prilaku sistem elevatornya. Model yang digunakan dalam membentuk model komputasi sistem kontrol elevator sendiri dibagi menjadi tiga bagian yaitu, model unit control yang berfungsi mengatur pergerakan elevator, Model algoritma request resolver digunakan untuk menentukan target lantai berikutnya, kemudian model tombol-tombol dari elevator dengan menggunakan metode FSM. Dari hasil penelitian ini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa simulasi yang dirancang telah berhasil menggambarkan prilaku dari kerja sistem kontrol elevator menggunkan metode Finite State Machine. Dengan metode FSM, Disini penulis hanya memodelkan simulasi dari cara kerja elevator pada umumnya. 2.3 Rencana Penelitian Penelitian yang akan dilakukan penulis berfokus pada perancangan sistem simulasi elevator sederhana dengan menerapkan algoritma LOOK sebagai Studi pemanfaatandalam menemukan rata-rata waktu tunggu (Average Waiting Time) optimal.hasil dari penelitian ini bertujuan menciptakan sebuah simulasi commit sistem to user kontrol elevator sederhana dengan

14 digilib.uns.ac.id 18 menerapkan algoritma LOOK sebagai pembelajaran dalam menemukan ratarata waktu tunggu antrian.

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya gedung-gedung tinggi yang dibangun pada zaman. sekarang, menyebabkan transportasi vertikal di antara lantai gedung-gedung

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya gedung-gedung tinggi yang dibangun pada zaman. sekarang, menyebabkan transportasi vertikal di antara lantai gedung-gedung BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyaknya gedung-gedung tinggi yang dibangun pada zaman sekarang, menyebabkan transportasi vertikal di antara lantai gedung-gedung tersebut semakin dibutuhkan. Elevator

Lebih terperinci

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc Simulasi dan Pemodelan Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc Who Am I? SDN 146 Palembang (1997) SMPN 33 Palembang (2000) SMA 11 Palembang (2003) S.Kom, M.Sc and in Software Engineering from Universitas Bina

Lebih terperinci

Penjadwalan Disk sangat penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan disk terkait dengan kecepatan waktu akses

Penjadwalan Disk sangat penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan disk terkait dengan kecepatan waktu akses Penjadwalan Disk Penjadwalan Disk sangat penting dalam meningkatkan efisiensi penggunaan disk terkait dengan kecepatan waktu akses Untuk meningkatkan efisiensi tersebut dibutuhkan algoritma penjadwalan

Lebih terperinci

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur berdasarkan permintaan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Gambaran Cara Kerja Cara kerja elevator secara umum yaitu elevator berjalan ke arah atas atau ke arah bawah. Perubahan arah atas dan arah bawah tersebut diatur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Pengumpulan Data. Tahap Analisa dan Perancangan Sistem. Tahap Implementasi Sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahap Pengumpulan Data. Tahap Analisa dan Perancangan Sistem. Tahap Implementasi Sistem digilib.uns.ac.id 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diuraikan ke dalam skema tahapan penelitian yang bertujuan untuk memberikan petunjuk yang jelas, teratur, serta sistematis seperti

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

BAB 4 HASIL DAN IMPLEMENTASI PROGRAM BAB 4 HASIL DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Implementasi Implementasi dari program aplikasi simulasi yang dibuat berdasarkan Algoritma Ordinal Structure Fuzzy Logic (OSFL) memiliki syarat-syarat spesifikasi

Lebih terperinci

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASANTEORI

BAB II LANDASANTEORI BAB II LANDASANTEORI 2.1. Sejarah Perkembangan Elevator Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift, lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi

Lebih terperinci

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika Riani L. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 PreTest 1. Apa yang dimaksud dengan simulasi? 2. Berikan contoh simulasi yang saudara ketahui (minimal i 3)! 2 2 Definisi Simulasi (1)

Lebih terperinci

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT 3.1. Sejarah Perkembangan Lift Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan gedung-gedung tinggi atau gedung pencakar langit (skyscraper)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan gedung-gedung tinggi atau gedung pencakar langit (skyscraper) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan gedung-gedung tinggi atau gedung pencakar langit (skyscraper) merupakan indikator dari pertumbuhan kota atau negara baik secara ekonomi, sosial

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi 2.1.1 Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987).

Lebih terperinci

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F TEKNIK SIMULASI Nova Nur Hidayati TI 5F 10530982 PENDAHULUAN TUJUAN MEMPELAJARI SIMULASI Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to

Lebih terperinci

Manajemen Disk Struktur dan Penjadualan Disk oleh Kelompok 57.4 M Hasrul M & Riyadi Akbar

Manajemen Disk Struktur dan Penjadualan Disk oleh Kelompok 57.4 M Hasrul M & Riyadi Akbar Manajemen Disk Struktur dan Penjadualan Disk oleh Kelompok 57.4 M Hasrul M & Riyadi Akbar kritik dan saran : great_riyadi@yahoo.com Struktur Disk Sumber: Bahan Kuliah Yair Amir, pengajar di John Hopkins

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian, queuing atau waiting line sangat sering dijumpai. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu

Lebih terperinci

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan

Lebih terperinci

MANAJEMEN DISK I. Kelompok Isnina Eva Hidayati ( ) Rissa Dwi Oktavianty ( Y ) Sari Dwi Handiny ( )

MANAJEMEN DISK I. Kelompok Isnina Eva Hidayati ( ) Rissa Dwi Oktavianty ( Y ) Sari Dwi Handiny ( ) MANAJEMEN DISK I Kelompok 119-45 Isnina Eva Hidayati ( 1204000467 ) Rissa Dwi Oktavianty ( 120400707Y ) Sari Dwi Handiny ( 1204000815 ) 1 Materi Presentasi 119-45 1. Struktur Disk 2. Penjadwalan Disk 3.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meraih suatu tujuan yang dikehendaki, akhir akhir ini dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat meliputi kemampuan

Lebih terperinci

PROYEK AKHIR MATA KULIAH PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK SEMESTER GANJIL PEMODELAN KERJA LIFT. Disusun oleh: Kelompok B Kelas F

PROYEK AKHIR MATA KULIAH PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK SEMESTER GANJIL PEMODELAN KERJA LIFT. Disusun oleh: Kelompok B Kelas F PROYEK AKHIR MATA KULIAH PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK SEMESTER GANJIL 2013-2014 PEMODELAN KERJA LIFT Disusun oleh: Kelompok B Kelas F Aditya Sudarmadi ( NIM 125150102111002 ) Riki Hendra Laxsmana ( NIM

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Sistem simulasi elevator merupakan program simulasi cara kerja/ kontrol elevator sederhana yang digunakan untuk mencatat waktu guna

Lebih terperinci

Pengalamatan Disk. Urutan penomoran alamat logika disk mengikuti aturan :

Pengalamatan Disk. Urutan penomoran alamat logika disk mengikuti aturan : Manajemen Disk Pengalamatan Disk Disk dialamati secara logika sebagai array satu dimensi. Unit terkecilnya adalah blok, baik untuk operasi read atau write. Ukuran blok dilakukan atau disusun pada saat

Lebih terperinci

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi BAB III SIMULASI 3. 1. Definisi Simulasi Simulasi adalah proses merancang model dari suatu sistem yang sebenarnya, mengadakan percobaan-percobaan terhadap model tersebut dan mengevaluasi hasil percobaan

Lebih terperinci

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT Di susun oleh: 1. Kevin Adelin (L2F009059) 2. Rohmat Hidayat (L2F009064) 3. Alga Bagas S (L2F009065) 4. Adhi Warsito (L2F009077) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Rahmad Afandi M

Disusun Oleh: Rahmad Afandi M STUDI PEMANFAATAN ALGORITMA LOOK DALAM MENGATASI MASALAH ANTRIAN PADA SIMULASI SISTEM KONTROL ELEVATOR SEDERHANA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk

Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk Penerapan Algoritma Brute force dan Greedy pada Penjadwalan Disk Abraham Krisnanda Santoso 13510033 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng Karakteristik Model & Struktur Model Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng Referensi Prof Dr Ir Soemarno, MS MALANG, 2007 Pemodelan Proses membangun atau membentuk model dari suatu sistem nyata dalam

Lebih terperinci

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit Pokok Bahasan Pendahuluan Sistem, Model dan Simulasi Keuntungan dan Kerugian Simulasi Jenis-jenis Simulasi Simulasi Komputer Bahasa Simulasi Tahapan Pemodelan Simulasi 19 20 PENGANTAR PEMODELAN & SIMULASI

Lebih terperinci

Pertemuan 14. Teknik Simulasi

Pertemuan 14. Teknik Simulasi Pertemuan 14 Teknik Simulasi Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen

Lebih terperinci

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters Jenis transportasi vertikal 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters Tranportasi vertikal Elevator Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah : 1. Waktu menunggu (Interval, Waiting time) 2. Daya angkut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Prototipe pengendali otomatis elevator ini terfokus atau dibuat untuk menggambarkan kondisi cara kerja elevator yang sebenarnya. Namun demikian prototipe pengendali

Lebih terperinci

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK SURVEY DAN ANALISIS LIFT GEDUNG C FEB UNDIP Disusun oleh: Ricky Petra F S- 1 TEKNIK MESIN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2016 Lift Gedung C FEB Universitas Diponegoro Semarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat. Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi dan merupakan

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada; 1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sist

Prinsip Dasar Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada; 1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sist Pemodelan Simulasi Prinsip Dasar Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada; 1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sistem, pertimbangan teknis, dan perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasi Menurut Heizer & Render (2011, p. 36) manajemen operasi adalah sekumpulan aktivitas yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input

Lebih terperinci

Sistem, Model dan Simulasi

Sistem, Model dan Simulasi Sistem, Model dan Simulasi Sistem dan model Sistem merupakan kumpulan elemen ng bekerja bersama untuk mencapai tujuan ng diharapkan. Karakteristik atau ciri-ciri system : Sistem terdiri dari berbagai elemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI KANTOR BPJS MENGGUNAKAN MATLAB Bella Nurbaitty Shafira 1), Risdawati Hutabarat 2), Winal Prawira 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung BNShafira@gmail.com, Risdawatihtb@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR. Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR. Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN MODEL SEDERHANA SISTEM KONTROL ELEVATOR Pada Bab III akan dijelaskan mengenai bagaimana sistem kontrol elevator bekerja. Mula-mula masalah elevator dianalisis terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan semakin berkembangnya negara negara maju dan negara berkembang baik itu di bidang ekonomi, industri maupun teknologi. Maka semakin banyak pohon pohon

Lebih terperinci

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota di Indonesia saat ini semakin maju, seperti pembangunan pusat-pusat perbelanjaan modern yang sering kita sebut Mal terus menjamur di mana-mana, penambahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

Disk & Memory Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika.

Disk & Memory Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika. Disk & Memory Semester Ganjil 2014 Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas i Pasundan Caca E Supriana S Si MT Caca E. Supriana, S.Si.,MT. caca.e.supriana@unpas.ac.id Pengelolaan Record dalam

Lebih terperinci

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND Aro Manis, Siti Tri Susiati Hutami Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Pada umumnya, bus kampus beroperasi untuk mengantarkan mahasiswa

Lebih terperinci

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN

ALAT PENGANGKAT CRANE INDRA IRAWAN INDRA IRAWAN - 075524046 ALAT PENGANGKAT CRANE Crane adalah alat pengangkat yang pada umumnya dilengkapi dengan drum tali baja, tali baja dan rantai yang dapat digunakan untuk mengangkat dan menurunkan

Lebih terperinci

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK TEKNIK SIMULASI SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK Nama : Heni Indrawati NPM : 10 411 130 Kelas : C Jurusan : Teknik Informatika S 1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAB I. PENDAHULUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Model keputusan merupakan alat yang menggambarkan permasalahan keputusan sedemikian rupa sehingga memungkinkan identifikasi dan evaluasi sistematik semua alternatif

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Manajemen Disk dan Algoritma Penjadualan Disk

Tahun Akademik 2014/2015 Semester II. DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Manajemen Disk dan Algoritma Penjadualan Disk Tahun Akademik 2014/2015 Semester II DIG1I3 - Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Manajemen Disk dan Algoritma Penjadualan Disk Mohamad Dani (MHM) (mohamad.dani@gmail.com) Saluran Youtube saya : youtube.com/danstama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Simulasi 2.1.1. Pengantar Simulasi Dalam dunia manufaktur, simulasi digunakan untuk menentukan schedule produksi, inventory level, dan prosedur maintenance, merencanakan

Lebih terperinci

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Karakteristik Sistem a. Komponen Sistem (Components) suatu sistem terdiri dari sejumlah komponenyang saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB II TEORI ELEVATOR

BAB II TEORI ELEVATOR BAB II TEORI ELEVATOR 2.1 Definisi Elevator. Elevator atau sering disebut dengan lift merupakan salah satu jenis pesawat pengangkat yang berfungsi untuk membawa barang maupun penumpang dari suatu tempat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

Modul 14. PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Modul 14. PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI . PENELITIAN OPERASIONAL I MODEL SIMULASI Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 007 MODEL SIMULASI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II MODEL Fungsi Model

BAB II MODEL Fungsi Model BAB II MODEL Model adalah representasi dari suatu objek, benda, atau ide-ide dalam bentuk yang lain dengan entitasnya. Model berisi informasi-informasi tentang suatu sistem yang dibuat dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

Penjadwalan Proses. Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut : Proses yang harus berjalan. Kapan dan selama berapa lama proses berjalan

Penjadwalan Proses. Penjadwalan bertugas memutuskan hal-hal berikut : Proses yang harus berjalan. Kapan dan selama berapa lama proses berjalan Penjadwalan Proses Deskripsi Penjadwalan Proses Kumpulan kebijaksanaan dan mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempengaruhi peradaban yang memugkinkan pekerjaan-pekerjaan di dalam suatu organisasi dapat diselesaikan secara

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Greedy Pada Pembacaan Blok di Hard Disk

Penerapan Algoritma Greedy Pada Pembacaan Blok di Hard Disk Penerapan Algoritma Greedy Pada Pembacaan Blok di Hard Disk Muhammad Furqan Habibi 13511002 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Pendahuluan Metode Numerik

Pendahuluan Metode Numerik Pendahuluan Metode Numerik Obyektif : 1. Mengerti Penggunaan metode numerik dalam penyelesaian masalah. 2. Mengerti dan memahami penyelesaian masalah menggunakan grafik maupun metode numeric. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear LIFT (ELEVATOR) Lift atau elevator merupakan alat transfortasi vertikal suatu gedung. Lift sekarang ini telah menjadi kebutuhan yang mendasar di gedung gedung pemerintahan, perkantoran, hotel, apartemen,

Lebih terperinci

MATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI

MATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI MATERI KULIAH PEMODELAN dan SIMULASI Administrasi Perkuliahan: Penilaian: Tugas-tugas dan Ujian Final. Referensi: Sandi Setiawan, SIMULASI (Bab 1 s/d 4) KONSEP SISTEM Geoffrey Gordon [1989]: A system is

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) Penulis: Gargentiana Gian Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bus Pemindah Cepat (Bus Rapid Transit, BRT) adalah sebuah sistem transportasi massal yang berorientasi pengguna (customer-oriented) yang menggabungkan elemen stasiun,

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. KONE MiniSpace TM KONE Minispace TM adalah lift dengan pengimbang menggunakan EcoDisc, motor sinkronisasi tanpa perseneling yang digerakkan oleh suatu penggerak frekuensi variable.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 10 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini sangat pesat, terutama di bidang teknologi elektronika mengakibatkan beberapa efek yang mempengaruhi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD Di Susun Oleh: NAMA : MUHAMMAD LISTRIAWAN NIM : D 400 040 006 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1 BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berpusat di Helsinki, Finlandia. KONE Indonesia merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. yang berpusat di Helsinki, Finlandia. KONE Indonesia merupakan bagian dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. KONE Indo Elevator adalah salah satu cabang perusahaan KONE yang berpusat di Helsinki, Finlandia. KONE Indonesia merupakan bagian dari KONE Asia Tenggara. Di Indonesia

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pemodelan Sistem

Dasar-Dasar Pemodelan Sistem Bab 1: Dasar-Dasar Pemodelan Sistem Pemodelan dan Simulasi Sistem Monica A. Kappiantari Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw- Hill, Singapore,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metode kendali nonlinier telah menjadi metode yang sangat penting dan sangat bermanfaat dalam dunia kendali selama beberapa dekade terakhir. Beberapa contoh metode

Lebih terperinci

Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan MATLAB

Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan MATLAB Simulasi Antrian Kantor Pos M/M/3 dengan MATLAB Abstrak Pemodelan dan simulasi banyak dijumpai dalam berbagai bidang kehidupan, terutama untuk mengetahui dampak perubahan yang terjadi pada suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam membuat model simulasi, perlu diketahui mengenai beberapa teori yang berhubungan dengan pembuatan model dan teori yang berguna untuk menverfikasi model. Beberapa teori tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2

MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 MODUL PRAKTIKUM RISET OPERASIONAL 2 Versi 3.1 Tahun Penyusunan 2012 1. Muhammad Yunanto, SE., MM. 2. Iman Murtono Soenhadji, Ph.D. Tim Penyusun 3. Darmadi, SE.,MM. 4. Ririn Yuliyanti, SE. 5. Padyan Khatimi,

Lebih terperinci

OPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA

OPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA 1 OPTIMASI PENGATURAN SANDAR KAPAL PADA TERMINAL PETIKEMAS KOJA Richson Lamron P Dosen Pembimbing : Sunaryo dan Riko Butarbutar Program Sarjana Teknik Perkapalan Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Materi minggu ke-2 r a z I q h a s a n

Materi minggu ke-2 r a z I q h a s a n pengertian Simulasi dan pemodelan Materi minggu ke-2 r a z I q h a s a n PENGERTIAN SISTEM, PEMODELAN DAN SIMULASI DEFINISI SISTEM Sekelumpulan / sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem simulasi conveyor untuk proses pengecatan dan pengeringan menggunakan PLC dirancang dengan spesifikasi (memiliki karakteristik utama) sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK Hanafi Agam 1, Arna Fariza 2, Ira Prasetyaningrum 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas.

PEMODELAN. Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas. PEMODELAN DEFINISI Model adalah abstraksi dari sesuatu, yang mewakili beberapa fenomena berbentuk objek atau aktivitas. Fenomena dapat berupa entity, jika fenomena itu berupa instansi maka instansi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan

BAB I PENDAHULUAN. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan informasi sangat penting. Apalagi informasi tersebut disertai dengan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat

BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN. Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat BAB II DISKRIPSI BUKA TUTUP PINTU YANG DIBANGUN A.2.1 KLASIFIKASI LIFT SECARA UMUM Fungsi lift merupakan alat transportasi pada gedung atau bangunan bertingkat yang dapat digunakan untuk mengangkat orang

Lebih terperinci

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Thiang, Edwin Sugiarta Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya Email: thiang@petra.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Simulasi 2.1.1 Pengertian Simulasi Simulasi merupakan salah satu cara untuk memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi di dunia nyata (real world). Banyak metode yang dibangun

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA Idatriska P 1, R. Rumani M 2, Asep Mulyana 3 1,2,3 Gedung N-23, Program Studi Sistim Komputer,

Lebih terperinci

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM PENJADWALAN KERETA: STUDI KASUS DAOP VIII JAWA TIMUR

SIMULASI SISTEM PENJADWALAN KERETA: STUDI KASUS DAOP VIII JAWA TIMUR Simulasi Sistem Penjadwalan Kereta: Studi Kasus Daop Viii Jawa Timur [Aditya Umbu Tana Amah, et al.] SIMULASI SISTEM PENJADWALAN KERETA: STUDI KASUS DAOP VIII JAWA TIMUR Aditya Umbu Tana Amah, Felix Pasila,

Lebih terperinci

SUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA

SUMBER: Arwin DW, TEKNOLOGI SIMULATOR PESAWAT TERBANG DARI MASA KE MASA DEFINISI DAN ISTILAH PEMODELAN DAN SIMULASI Pemodelan dan Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI MODEL adalah representasi dalam bahasa tertentu dari suatu sistem nyata (realita PEMODELAN adalah tahapan atau

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR

PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR PEMROGRAMAN TERSTRUKTUR I. SEJARAH PENGEMBANGAN PROGRAM - PROGRAM BANYAK BERISI INSTRUKSI GOTO - BERISI PROSES YANG MELOMPAT MUNDUR KEBARIS SEBELUMNYA Mulai : GOTO Hitung Hitung : GOTO Hitung IDE-IDE :

Lebih terperinci

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Bab 4: Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-Hill, Singapore, 2003. Bab 4: Simulasi Event-Diskrit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai cabang ilmunya telah membantu manusia menyelesaikan pekerjaan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai cabang ilmunya telah membantu manusia menyelesaikan pekerjaan dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu kecerdasan buatan saat ini sudah berkembang pesat. Berbagai cabang ilmunya telah membantu manusia menyelesaikan pekerjaan dengan lebih baik, cepat,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

MODUL 7 MANAJEMEN DISK

MODUL 7 MANAJEMEN DISK MODUL 7 MANAJEMEN DISK 1 DISK Merupakan salah satu piranti I/O Berfungsi sebagai media penyimpan utama Saat ini, disk yang umum adalah disk cakram magnetis (harddisk) 2 STRUKTUR DISK Secara fisik, disk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi umum merupakan sarana yang disediakan untuk masyarakat guna membantu kebutuhan berkendara tanpa memakai kendaraan pribadi. Fungsi perkembangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci