1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang"

Transkripsi

1 1. Pendahuluan Selama ini penjadwalan pelajaran hampir di semua sekolah yang meliputi jadwal mata pelajaran dan pembagian guru di setiap kelas yang ada masih menggunakan cara manual yaitu pihak Tata Usaha (TU) menuliskan guru, mata pelajaran, kelas dan waktu kemudian mengatur jadwalnya. Ini tidak mudah dan diperlukan pengaturan yang cukup rumit. Alokasi dan penentuan guru merupakan salah satu elemen penting di dalam menyusun jadwal pelajaran di sebuah sekolah. Selain itu juga merupakan permasalahan umum yang selalu menjadi beban bagi pihak kurikulum di sekolah tersebut. Dengan keterbatasan jumlah guru yang ada, pihak kurikulum dituntut agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pelayanan kepada siswa khususnya kelas-kelas yang ada. Masalah yang sering muncul adalah pada jam yang bersamaan seorang guru bisa berada di dua kelas yang berbeda. Hal ini sangat mengganggu keefektifan waktu belajar siswa dan keefektifan guru mengajar. Permasalahan tersebut merupakan masalah yang kompleks karena berhubungan dengan jumlah guru dan jumlah kelas yang ada. Sebenarnya permasalahan yang dihadapi hampir di semua sekolah, adalah belum adanya suatu sistem komputasi yang dibuat agar dapat dipergunakan untuk menyusun jadwal pelajaran. Hal ini yang juga dialami SKB Salatiga sebagai tempat studi kasus dalam artikel ilmiah ini. Pemilihan tempat studi kasus di SKB Salatiga dikarenakan sekolah tersebut masih menggunakan cara penyusunan jadwal secara manual oleh pihak TU. Hasil yang diharapkan pihak sekolah adalah berupa jadwal pelajaran beserta guru di masing-masing kelas. Kiranya dengan memanfaatkan algoritma tabu search dapat menjadi solusi masalah tersebut. Tujuan artikel ilmiah ini adalah menghasilkan suatu sistem komputasi yang dapat menggantikan cara penyusunan jadwal secara manual sehingga dapat menghasilkan penjadwalan yang baik tanpa terjadi bentrok dan dengan waktu yang lebih singkat. Proses penyusunan jadwal mata pelajaran tersebut dengan mengembangkan proses komputasi dengan menggunakan Algoritma Tabu Search. Dengan demikian secara keseluruhan manfaat sistem ini adalah mempermudah dan mempercepat pihak sekolah di dalam proses penyusunan jadwal mata pelajaran, hal ini akan mendukung kelancaran sistem kegiatan belajar mengajar sekolah. Dalam artikel ilmiah ini memiliki batasan masalah sebagai berikut. Permasalahan difokuskan pada pembuatan perangkat lunak yang meliputi metode dan program untuk menyusun jadwal pelajaran. Selanjutnya proses penjadwalan mata pelajaran akan mengikuti kurikulum dan aturan yang berlaku di sekolah tersebut. Untuk pembagian guru tiap kelas, mata pelajaran yang diterima tiap kelas, jumlah jam mata pelajaran tiap minggu akan sesuai dengan kurikulum dan aturan yang berlaku di sekolah. Khusus untuk mata pelajaran olahraga akan menempati jam pertama sampai dengan jam keempat tiap harinya dan pelajaran agama pada setiap hari jumat di jam terakhir meski pada hari biasa juga ada dalam sistem penjadwalan. Sedangkan mata pelajaran yang lainnya bebas, dapat menempati jam kapanpun tiap harinya. 3

2 2. Kajian Pustaka Sebelumnya telah ada penelitian Penjadwalan Job Shop Static dengan algoritma Tabu Search dimana dalam perancangan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan algoritma TS dalam menyelesaikan masalah job shop, serta membandingkan kualitas jadwal yang dihasilkan (dalam satuan makespan) terhadap hasil dari algoritma simulated annealing dan perangkat lunak penjadwalan Quant System, yang menerapkan metode heuristik priority dispatching. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibangun sebuah model perangkat lunak (program) penjadwalan job shop dengan algoritma Tabu Search dan dilakukan percobaan dengan berbagai ukuran masalah job shop.[1] Penelitian yang lain terdapat dalam jurnal tentang penggunaan Tabu Search dalam penjadwalan kuliah dan ujian di perguruan tinggi membahas tentang perancangan program aplikasi yaitu sebuah software penggunaan Tabu Search dalam penjadwalan kuliah dan ujian di perguruan tinggi, sehingga dapat memecahkan masalah penjadwalan kuliah. Informasi yang diberikan sistem adalah informasi penjadwalan kuliah dan ujian dengan input terdiri dari dosen, matakuliah, ruang, dan waktu, yang bertujuan untuk mengimplementasikan suatu program pengolahan informasi data penjadwalan kuliah dan ujian di Sekolah Tinggi Manajemen Bandung dengan menggunakan Tabu Search. Pada penjadwalan sebelumnya hanya menggunakan Microsoft Excel untuk menyusun sebuah jadwal ujian dan kuliah. [2] Penjadwalan Merupakan proses untuk menyusun suatu jadwal atau urutan proses yang diperlukan dalam sebuah persoalan. Penjadwalan, yaitu yang pertama adalah meningkatkan utilisasi penggunaan sumber daya, atau dengan kata lain mengurangi waktu tunggu dari sumber daya tersebut, sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitasnya dapat meningkat. Kedua, mengurangi workin-process atau barang setengah jadi, yaitu mengurangi rata-rata jumlah pekerjaan yang menunggu dalam antrian proses ketika sumber daya yang ada masih mengerjakan tugas lain, dan yang ketiga, mengurangi keterlambatan, yaitu menjamin pemenuhan due date. Setiap pekerjaan mempunyai due date masingmasing dan terdapat penalti apabila pekerjaan tersebut selesai setelah due date seharusnya, sehingga akan meminimasi biaya keterlambatan.[3] Algoritma Tabu Search Tabu Search pertama kali diperkenalkan oleh Glover sekitar tahun Tabu search adalah sebuah metode optimasi yang berbasis pada local search atau proses pencarian yang bergerak dari satu solusi ke solusi berikutnya, dengan cara memilih solusi terbaik dari neighborhood solusi sekarang (current) yang tidak tergolong solusi terlarang (tabu). Ide dasar dari algoritma tabu search adalah mencegah proses pencarian dari local search agar tidak melakukan pencarian ulang pada ruang solusi yang sudah pernah ditelusuri, dengan 4

3 memanfaatkan suatu struktur memori yang mencatat sebagian jejak proses pencarian yang telah dilakukan. Struktur memori fundamental dalam tabu search dinamakan tabu list. Tabu list menyimpan atribut dari sebagian move (transisi solusi) yang telah diterapkan pada iterasi-iterasi sebelumnya. Tabu search menggunakan tabu-list untuk menolak solusi-solusi yang memenuhi atribut tertentu guna mencegah proses pencarian mengalami cycling pada daerah solusi yang sama, dan menuntun proses pencarian menelusuri daerah solusi yang belum dikunjungi. Tanpa menggunakan strategi ini, local search yang sudah menemukan solusi optimum lokal dapat terjebak pada daerah solusi optimum lokal tersebut pada iterasi-iterasi berikutnya.perekaman solusi secara lengkap dalam sebuah forbidden list dan pengecekan apakah sebuah kandidat solusi tercatat dalam list tersebut merupakan cara yang mahal, baik dari sisi kebutuhan memori maupun kebutuhan waktu komputasi. Jadi tabu list hanya menyimpan langkah transisi (move) yang merupakan lawan atau kebalikan dari langkah yang telah digunakan dalam iterasi sebelumnya untuk bergerak dari satu solusi ke solusi berikutnya. Dengan kata lain tabu list berisi langkah-langkah yang membalikkan solusi yang baru ke solusi yang lama. Pada tiap iterasi, dipilih solusi baru yang merupakan solusi terbaik dalam neighborhood dan tidak tergolong sebagai tabu. Kualitas solusi baru ini tidak harus lebih baik dari kualitas solusi sekarang. Apabila solusi baru ini memiliki nilai fungsi objektif lebih baik dibandingkan solusi terbaik yang telah dicapai sebelumnya, maka solusi baru ini dicatat sebagai solusi terbaik yang baru. Sebagai tambahan dari tabu-list, dikenal adanya kriteria aspirasi, yaitu suatu penanganan khusus terhadap move yang dinilai dapat menghasilkan solusi yang baik namun move tersebut berstatus tabu Dalam hal ini, jika move tersebut memenuhi kriteria aspirasi yang telah ditetapkan sebelumnya, maka move tersebut dapat digunakan untuk membentuk solusi berikutnya (status tabunya dibatalkan).[4] Skema mengenai alur Tabu Search dapat dilihat pada Gambar 1. Dalam gambar tersebut dijelaskan mengenai alur yang berjalan pada algoritma Tabu Search. 5

4 Gambar 1 Skema Algoritma Tabu Search 3. Metode Perancangan Sistem Metode analisa dan perancangan sistem menggunakan model proses prototyping model. Gambar 2 menjelaskan tahapan proses sebuah metode prototyping. 6

5 Gambar 2 Model Prototyping [5] Pada Gambar 2 menerangkan bahwa dalam metode prototyping diawali dengan komunikasi. Pengembang dan pengguna bertemu dan mendefinisikan sasaran-sasaran menyeluruh dari perangkat lunak yang akan dibangun, mengidentifikasi kebutuhan apa saja yang diinginkan. Iterasi prototyping direncanakan secara cepat, demikian juga pemodelan dalam bentuk rancangan segera dibuat. Perancangan yang cepat berfokus pada penggambaran aspekaspek perangkat lunak yang akan dilihat oleh pengguna, seperti tampilan antarmuka pengguna dengan sistem, atau format tampilan output. Rancangan yang cepat ini akan membawa kearah pembuatan program (konstruksi) dari prototipe. 4. Perancangan Sistem Dalam perancangan dan penggambaran proses analisis penjadwalan mata pelajaran dilakukan dengan menggunakan diagram konteks dan data flow diagram (DFD). Diagram konteks untuk sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3 Diagram Konteks Sistem Diagram konteks sistem dalam Gambar 3 dapat dijelaskan sebagai berikut. Admin atau staff TU memasukkan data pelajaran, data kelas, tabu rule dan data tutor yang akan digunakan dalam proses penjadwalan ke dalam sistem. Maka sistem akan memberikan output berupa jadwal pelajaran. DFD Level satu untuk sistem yang dibuat dapat dilihat pada Gambar 4. 7

6 Gambar 4 DFD Level 1 Sistem DFD level satu dari sistem dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Bagian staff TU menginputkan data tutor untuk dimasukkan ke dalam database tutor. 2. Mengatur rule untuk pelajaran dan tutor. 3. Tabu Search memproses data dalam pendataan dan akan keluar berupa hasil jadwal. 4. Jadwal pelajaran yang sudah jadi akan ditampilkan kepada TU. Dalam proses ini terdapat optimasi dari data-data pada database yang kemudian diperoleh jadwal baru yang sudah teroptimasi. Algoritma Tabu Search bekerja dengan menggunakan sebuah aturan yaitu adanya rule dalam setiap prosesnya. Rule atau aturan dalam algoritma Tabu Search akan membagi setiap mata pelajaran ataupun tutor yang dianggap tabu untuk ditempatkan pada jam tertentu atau mengajar di jam yang berbeda setiap harinya sehingga tanpa mengalami bentrok antar mata pelajaran. Algoritma ini juga memungkinkan setiap mata pelajaran yang seharusnya berada pada waktu tertentu dapat ditempatkan pada waktu tersebut. Sebagai contoh pada mata pelajaran olahraga, upacara atau senam dapat ditempatkan pada pagi hari. DFD Level dua untuk proses pendataan pada sistem ini dapat dilihat pada Gambar 5. 8

7 Gambar 5 DFD Level 2 Proses Pendataan Keterangan DFD level dua proses pendataan adalah sebagai berikut. Pada proses pendataan ini TU melakukan input data ke dalam sistem. Proses pendataan meliputi pendataan kurikulum, tutor, pelajaran dan kelas. Data ini kemudian akan tersimpan di dalam database nya masing-masing. Untuk database akan menggunakan Microsoft Access. Gambar 6 merupakan ERD dari proses penjadwalan dengan algoritma tabu search, yaitu hubungan antar tabel dalam penjadwalan ini. Penjelasan dari ERD adalah sebagai berikut. Entity tutor mempunyai atribut nama tutor dan kode tutor, pelajaran mempunyai atribut nama pelajaran dan kode pelajaran, kelas mempunyai atribut kode kelas, kode kurikulum dan kode wali kelas, sedangkan rule mempunyai beberapa atribut, antara lain jenis, nilai 1, nilai 2, nilai 3, kode rule, kode pemilik dan jenis. Tutor, kelas dan pelajaran mempunyai aturan tertentu atau rule. Rule digunakan untuk memberikan aturan terhadap tutor, kelas dan pelajaran. Aturan untuk seorang tutor misalnya, tutor hanya boleh mengajar mata pelajaran tertentu dan diatur tidak bisa mata pelajaran lain diluar rule nya. 9

8 Gambar 6 Entity Relationship Diagram Pengolahan Data Pihak TU memasukkan data meliputi data Mata Pelajaran, data Tutor, data Kurikulum dan juga data Kelas. Data yang dimasukkan kemudian tersimpan dalam database yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali untuk penggunaan ataupun penghapusan data. Selanjutnya dilakukan pengalokasian antara mata pelajaran dengan tutor yang akan mengajar beserta kelas dimana tutor tersebut mengajar dan mengalokasikan data tersebut ke hari dan waktu jadwal sebagai inisialisasi. Jadwal awal yang telah dibuat dijadikan sebagai solusi awal (solusi tetangga) yang akan digunakan untuk proses berikutnya. Proses selanjutnya adalah mencari nilai konflik awal, nilai konflik dari setiap iterasi (1 jadwal) yang dihasilkan dengan cara mencari konflik tiap waktu (jam) dari hari senin sampai dengan hari sabtu dan menjumlahkan semua konflik yang diperoleh. Nilai konflik yang dihasilkan (Fnew) pada iterasi ke = 0 ini dijadikan sebagai Fbest atau nilai terbaik sementara. Sehingga didapat solusi awal yang dihasilkan disimpan ke dalam Tabu List untuk dilakukan proses iterasi berikutnya. Langkah pengolahan data untuk menyusun jadwal dengan algoritma tabu search dapat dilihat pada flowchart Gambar 7. 10

9 11

10 Gambar 7 Flowchart Pengolahan Data Keterangan selanjutnya adalah mengalokasikan kembali jadwal awal yang telah ada secara acak atau random ke dalam hari dan waktu yang tersedia sehingga menghasilkan jadwal baru atau solusi baru, selanjutnya dilakukan pengecekan pada Tabu List sudah ada atau tidak. Jadwal baru atau solusi baru yang telah dihasilkan dilakukan pencocokan dengan jadwal-jadwal yang sudah ada pada Tabu List atau dari penempatan data, apabila sudah ada maka dilakukan pengalokasian kembali secara acak. Apabila belum ada maka dicari konfliknya (Fnew). Perbandingan dilakukan apakah nilai Fnew atau nilai konflik dari jadwal baru yang dihasilkan mempunyai nilai lebih kecil daripada nilai Fbest atau nilai konflik terbaik dari jadwal-jadwal sebelumnya atau iterasi sebelumnya. Apabila mempunyai nilai lebih kecil dari nilai Fbest maka Fnew tersebut ditukar dengan Fbest dan menjadi nilai Fbest sekarang. Namun apabila tidak lebih kecil atau sama, maka Fbest tetap nilai sebelumnya. Untuk selanjutnya jadwal baru yang diperoleh dimasukkan ke dalam Tabu List. Langkah terakhir dengan melakukan pengecekan apakah iterasi sudah mencapai max iterasi atau Fbest sudah 12

11 menemukan nilai konflik = 0. Apabila belum memenuhi maka proses dilanjutkan sampai memenuhi salah satu syarat tersebut. 5. Hasil dan Pembahasan Pada Gambar 8 merupakan tampilan untuk home dari sistem penjadwalan dengan algoritma tabu search. Gambar 8 Tampilan Halaman Home Admin dapat memulai proses pembuatan jadwal pada menu penjadwalan di form Home. Tampilan halaman penjadwalan dapat dilihat seperti pada Gambar 9. Gambar 9 Tampilan Halaman Nilai Siswa Tampilan form penjadwalan berisi mata pelajaran yang dapat dihapus atau ditambah sesuai dengan kurikulum yang berlaku.tampilan form ini juga sama dengan form kurikulum, kelas dan tutor. Gambar tambah pelajaran dapat dilihat pada Gambar

12 Gambar 10 Tambah Pelajaran Pada Form edit rule terdapat fasilitas untuk mengubah aturan atau rule dalam mata pelajaran tertentu. User dapat memilih salah satu mata pelajaran tertentu untuk mengatur penempatan dalam jadwal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 Tampilan Edit Rule Pada Gambar 12 merupakan Form jadwal mata pelajaran yang telah diproses. Pada form jadwal ini terdapat fasilitas reset, proses, cetak dan simpan. Reset untuk mengembalikan jadwal sebelumnya, proses untuk memproses lagi jadwal, cetak untuk mencetak atau print jadwal dan simpan untuk menyimpan jadwal dalam format excel. 14

13 Gambar 12 Penjadwalan dengan Algoritma Tabu Search Jadwal yang sudah jadi biasanya masih terdapat bentrok atau adanya batasan waktu tertentu sehingga mata pelajaran tidak muncul pada jadwal tersebut. Pada Gambar 13 merupakan tampilan jadwal dengan adanya bentrok, sehingga akan muncul tanda?? dalam jadwal tersebut. Gambar 13 Adanya bentrok dalam penjadwalan Proses Algoritma Proses algoritma tabu search pada aplikasi penjadwalan terdapat beberapa langkah, antara lain : a. Menghitung jumlah jam pelajaran dan membuat rule yang mendeklarasikan tabu rule pada tiap kelasnya. Dapat dilihat pada Kode Program 1. Kode Program 1 Menghitung Jumlah Pelajaran dan Membuat Rule 1 Set colpelajarans = New Collection 2 n = Haris.Count 3 For i = 1 To n 4 Set objhari = Haris(i) 5 m = objhari.waktus.count 6 For j = 1 To m 15

14 7 Set objwaktu = objhari.waktus(j) 8 = objwaktu.kurikulums.count 9 For k = 1 To o 10 Set objkurikulum = objwaktu.kurikulums(k) 11 p = objkurikulum.kelass.count 12 For l = 1 To p 13 Set objkelas = objkurikulum.kelass(l) 14 If i = 1 And j = 1 Then 15 Set objpelajarans = New Pelajarans 16 objpelajarans.kodekelas = objkelas.kodekelas 17 objpelajarans.kodekurikulum = objkurikulum.kodekurikulum 18 objpelajarans.refresh 19 colpelajarans.addobjpelajarans, objkelas.kodekelas 20 End If 21 If objkelas.jenis = "PELAJARAN" Then 22 Set objpelajarans = colpelajarans(objkelas.kodekelas) 23 a = objpelajarans.finditem(objkelas.kodepelajaran) 24 If a > 0 Then 25 Set objpelajaran = objpelajarans.item(a) 26 objpelajaran.jumlahjammaksimal = objpelajaran.jumlahjammaksimal objpelajaran.jumlahjamterpakai = 0 28 Else 29 MsgBox "Pelajarantidakada", vbcritical 30 End If 31 End If 32 Next l 33 Next k 34 Next j 35 Next i Pada kode program yang pertama sampai dengan 19 merupakan deklarasi awal yang mengatur hari, waktu, kelas dan kurikulum. Selanjutnya pada kode program nomor 26 dan 27, fungsi ini yang menghitung keseluruhan deklarasi awal yang dibuat. Pesan adanya error dalam penghitungan atau tidak ditemukannya pelajaran dapat dilihat pada kode program nomor 29. b. Proses kedua akan mencari jadwal pada tiap-tiap jam. Pada proses ini akan ditempatkan mata pelajaran dalam tiap jamnya. Perintah untuk mencari jadwal tiap-tiap jam dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2 Mencari Jadwal Tiap-tiap Jam 1 n = Haris.Count 2 For i = 1 To n 3 Set objhari = Haris(i) 4 m = objhari.waktus.count 5 For j = 1 To m 6 Set objwaktu = objhari.waktus(j) 7 o = objwaktu.kurikulums.count 8 For k = 1 To o 9 Set objkurikulum = objwaktu.kurikulums(k) 10 p = objkurikulum.kelass.count 11 For l = 1 To p 12 Set objkelas = objkurikulum.kelass(l) 13 If objkelas.jenis = "PELAJARAN" Then 14 Set objpelajarans = colpelajarans(objkelas.kodekelas) 16

15 Pada kode program pertama dideklarasikan suatu variabel dengan nama n sebagai penghitungan hari dalam setaip minggunya. Untuk deklarasi selanjutnya adalah variabel m sebagai penempatan hari dan juga waktu yang kemudian akan masuk dalam kurikulum. c. Mencari pelajaran yang tidak ada dalam tabu rule. Pada proses ini dilakukan pencarian jadwal yang dideklarasikan sebagai pelajaran yang tidak ada dalam tabu rule atau yang tidak memiliki rule tertentu. Proses pencarian jadwal bisa dilihat pada Kode Program 3. Kode Program 3 Mencari Jadwal yang Tidak Ada Dalam Tabu rule 1 JumlahJam = 1 2 Set colpelajaran = objpelajarans.caripelajaran(objhari.namahari, objwaktu.jammulai, objwaktu.jamselesai, JumlahJam) 3 b = colpelajaran.count 4 If b > 0 Then 5 a = 0 d. Mencoba pelajaran yang sama jika sehari belum lebih dari 2 jam pelajaran. Proses ini bisa dilihat pada Kode Program 4. Kode Program 4 Mencoba Pelajaran yang Sama 1 If j > 1 Then 2 For c = j - 1 To 1 Step -1 3 Set objkodekelaslast = objhari.waktus(c).kurikulums(k).kelass(l) 4 If objkodekelaslast.jenis = "PELAJARAN" Then 5 d = objpelajarans.caripelajaranindex(colpelajaran, objkodekelaslast.kodepelajaran) 6 If d > 0 Then 7 Set objpelajaran = colpelajaran(d) 8 e = objpelajaran.carijumlahjam(objhari.namahari) 9 If e < 2 Then 10 a = d 11 End If 12 End If 13 Exit For 14 End If 15 Next c 16 End If Pada kode program satu dan dua merupakan deklarasi awal dan akan dimasukkan dalam kode program tiga. Kemudian pada kode program delapan deklarasi jam pelajaran dan kode program sembilan menjelaskan jika pelajaran masih kurang dari dua jam sehari maka akan kembali diproses hingga pelajaran tidak lebih dari dua jam dalam sehari. e. Mencari pelajaran secara acak dengan mencoba 100x. Pencarian pelajaran ini dilakukan jika jadwal sudah jadi dan terdapat adanya bentrok, maka pihak penyusun jadwal bisa memproses ulang jadwal kembali. Proses ini bisa dilihat pada Kode Program 5. 17

16 Kode Program 5 Mencari Pelajaran Secara Acak 1 Dim jumlahcoba As Long 2 valid = True 3 jumlahcoba = 0 4 If a <= 0 Then 5 again: 6 a = 1 + (Rnd * (b - 1)) 7 Set objpelajaran = colpelajaran(a) 8 e = objpelajaran.carijumlahjam(objhari.namahari) 9 If e >= 2 Then 10 jumlahcoba = jumlahcoba If jumlahcoba < 100 Then 12 GoTo again 13 Else 14 valid = False 15 End If 16 End If 17 End If 18 If valid Then 19 Set objpelajaran = colpelajaran(a) 20 objkelas.view1 = objpelajaran.kodepelajaran 21 objkelas.view2 = objpelajaran.namapelajaran 22 objkelas.kodepelajaran = objpelajaran.kodepelajaran 23 objkelas.namapelajaran = objpelajaran.namapelajaran 24 objpelajaran.jumlahjamterpakai = objpelajaran.jumlahjamterpakai + JumlahJam Pada kode program nomor enam merupakan kode untuk random mata pelajaran, dilanjutkan kode program delapan sampai sepuluh untuk mencoba hari dan jumlah jam. Kode program 11 merupakan perintah untuk mencoba memproses jadwal hingga 100 kali. 6. Pengujian Sistem Pengujian atau evaluasi sistem dilakukan dengan menggunakan metode Blackbox Testing dan pengujian beta. Untuk Blackbox testing pada sistem ini adalah pengujian yang dilakukan pada sisi admin sebagai pengguna aplikasi penjadwalan mata pelajaran. Dari hasil pengujian tersebut tidak ditemukan kesalahan sistem di dalam memproses data inputan yang kemudian menghasilkan output yang benar berdasarkan perancangan sistem. Berarti sistem tidak mengalami kesalahan. Pengujian selanjutnya adalah pengujian beta. Pengujian ini merupakan pengujiaan terhadap penggunaan sistem secara langsung oleh pengguna sistem. Pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan langsung terhadap pihak sekolah, yaitu kepada bagian kurikulum dan tutor. Pada pengujian ini menunjukkan bahwa aplikasi sistem penjadwalan mata pelajaran dapat berfungsi sesuai dengan yang diinginkan pihak sekolah. Kinerja aplikasi dari mulai proses input data tutor, data mata pelajaran, data kelas, rule mengajar guru, proses algoritma tabu search sampai menghasilkan jadwal dapat berjalan lancar dan tidak ditemukan kesalahan. Proses filter waktu mengajar tiap tutor pun juga menunjukkan hasil yang bagus. Sehingga tiap tutor dapat dengan mudah mengetahui waktu mengajarnya. Proses algoritma tabu search dalam menghasilkan sebuah jadwal tanpa terjadi tabrakan dalam aplikasi ini rata-rata 18

17 memerlukan waktu 30 sampai dengan 40 detik. Sehingga dapat dikatakan cukup cepat mengingat banyaknya data yang diproses. Berbeda dengan pembuatan jadwal sebelumnya yang membutuhkan waktu sekitar 20 sampai 30 menit. Dengan penggunaan antarmuka sistem yang baik dan mudah dipahami, para pengguna baik dari kurikulum ataupun dari tutor tidak menemukan kendala yang berarti pada saat menggunakan aplikasi penjadwalan ini. 7. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, algoritma tabu search dapat memberikan solusi yang lebih baik daripada solusi penjadwalan terdahulu, hampir sama dengan algoritma simulated annealing. Untuk menjaga agar solusi terbaik tidak hilang, tabu search menyimpan solusi terbaik dan terus mencari berdasarkan solusi terakhir. Hal ini membuat tabu search lebih efisien dalam hal usaha dan waktu. Algoritma Tabu Search dapat digunakan untuk mengoptimalkan penyusunan jadwal mata pelajaran SKB Salatiga dibandingkan dengan cara manual sehingga dapat mempermudah proses penjadwalan yang dilakukan daripada memakai sistem yang lama. 8. Daftar Pustaka [1] Panggabean, Henry P Penjadwalan Job Shop Static dengan Algoritma Tabu Search /Penjadwalan%20Job%20Shop%20dengan%20Tabu%20Search.pdf Diakses pada 4 September [2] Puspitasari, Bunga Penggunaan Tabu Search dalam Penjadwalan Kuliah dan Ujian di Perguruan Tinggi, M%2000%20523%20140_Tabu%20Search_Penggunaan%20tabu%20sea rch%20dalam%20penjadwalan%20kuliah%20dan%20ujian%20di%20per guruan%20tinggi_studi%20kasus%20sekolah%20tinggi%20manajemen% 20Bandung_%20bunga%20puspitasari_% pdf. Diakses pada tanggal 24 Agustus [3] DP, Ignatius Andi Aplikasi Konsep Sistem Pendukung Keputusan dalam Sistem Penjadwalan Produksi, Undergraduate bab2.pdf. Diakses pada tanggal 14 April [4] Suyanto ALGORITMA OPTIMASI (Deterministik atau Probabilitik). Yogyakarta: Graha Ilmu [5] Migunani, 2006, Rekayasa Perangkat Lunak, Semarang: Provisi Semarang. 19

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permasalahan Optimasi Optimasi adalah proses memaksimasi atau meminimasi suatu fungsi tujuan dengan tetap memperhatikan pembatas yang ada. Optimasi memegang peranan penting

Lebih terperinci

PENJADWALAN KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABU SEARCH TUGAS AKHIR

PENJADWALAN KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABU SEARCH TUGAS AKHIR PENJADWALAN KULIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TABU SEARCH TUGAS AKHIR Diajukan Oleh : TITIS ADI PRATAMA NPM : 0534010164 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tabu search Tabu Search berasal dari Tongan, suatu bahasa Polinesia yang digunakan oleh suku Aborigin Pulau tonga untuk mengindikasikan suatu hal yang tidak boleh "disentuh"

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH)

RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENJADWALAN PERKULIAHAN MENGGUNAKAN METODE META- HEURISTIK (PENGGABUNGAN METODE ALGORITMA GENETIK DAN TABU SEARCH) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : RIO PRAYOGA SUPRAYANA NPM. 06

Lebih terperinci

Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop

Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop Manual Penggunaan Algoritma Tabu Search untuk Mengoptimasikan Penjadwalan Job Shop Akhmad Hidayatno Armand Omar Moeis Komarudin Zulkarnain Aziiz Sutrisno Laboratorium Rekayasa, Simulasi dan Pemodelan Sistem

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua BAB III PEMBAHASAN 3.1 Flow Map Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua buah flowmap yaitu flow map surat masuk dan surat keluar. Dimana flow map ini menndefinisikan dari sebuah

Lebih terperinci

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara

2.16. Keaslian Penelitian BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa sistem Observasi Wawancara DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii BERITA ACARA DEMO SOFTWARE TUGAS AKHIR... iv SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR...v ABSTRAK.....vi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK P.T. Gistex Textile Division adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang textile yang mengolah polyester (bahan baku) menjadi kain. Perusahaan memproduksi barang sesuai dengan pesanan konsumen

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses 4.1.1 Prosedur Usulan Penyusunan Jadwal Mata Pelajaran Pada prosedur usulan mengenai pembuatan jadwal mata pelajaran untuk Sekolah Menengah Pertama di Kota

Lebih terperinci

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

6 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sudah menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan untuk membantu setiap proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan teknologi, perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informatika Kesehatan dan Prodi S1 administrasi Rumah Sakit.

BAB I PENDAHULUAN. Informatika Kesehatan dan Prodi S1 administrasi Rumah Sakit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Puspaningrum dkk (2013), penjadwalan mata kuliah yaitu kegiatan yang sangat diperlukan untuk melaksanakan sebuah kegiatan perkuliahan di dalam jurusan yang

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK

PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK PENERAPAN METODE SIMULATED ANNEALING UNTUK PENJADWALAN JOB SHOP PADA MESIN PABRIK Hanafi Agam 1, Arna Fariza 2, Ira Prasetyaningrum 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Sygma Examedia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang berlokasi di Jalan Babakan Sari I No 71, Kiaracondong. PT Sygma Examedia bergerak di bidang pencetakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan secara umum adalah aktifitas penugasan yang berhubungan dengan sejumlah kendala, sejumlah kejadian yang dapat terjadi pada suatu periode waktu

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Kegiatan selama kerja praktek di tim PISP Bank Indonesia yaitu :

BAB III PEMBAHASAN. Kegiatan selama kerja praktek di tim PISP Bank Indonesia yaitu : BAB III PEMBAHASAN 3.1. Jadwal Kerja Praktek Kerja praktek dilaksanakan di tim PISP (Perijinan dan Informasi Sistem Pembayaran) gedung D lantai 5 Jalan. MH. Thamrin No.2 Jakarta Pusat 10350 mulai tanggal

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terdapat dalam transportasi dan distribusi serta dalam industri. Sasaran utama proses penjadwalan:

BAB II LANDASAN TEORI. terdapat dalam transportasi dan distribusi serta dalam industri. Sasaran utama proses penjadwalan: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penjadwalan Menurut Pinedo (2002), penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan yang mempunyai peran penting dala proses manufaktur dan sistem produksi begitu juga dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pengarsipan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar

Sistem Informasi Pengarsipan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar Sistem Informasi Pengarsipan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar Winda Larasati winda.larasati@raharja.info Abstrak Pada bagian administrasi, surat adalah sarana penting informasi-informasi penting dan rahasia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen

BAB I PENDAHULUAN. legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Direktorat Metrologi adalah intansi yang menangani kegiatan Metrologi legal di bawah Direktorat Jenderal Perdagangan dalam Negri Departemen Perindustrian

Lebih terperinci

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek BAB III Pembahasan 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 3.1.1 Lokasi Kerja Praktek Penulis mengambil bahan penelitian tentang suatu lembaga keuangan PT. Bank BTPN Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kota Cimahi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI

PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI PENGEMBANGAN APLIKASI PENGOLAHAN NILAI SISWA BERBASIS WEB DI SEKOLAH DASAR NEGERI Cahya Permana 1, Ridwan Setiawan 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jadwal matakuliah merupakan salah satu bagian di bidang akademik yang sangat penting khususnya di Program Studi Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Teori Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manfaatnya meliputi segala aspek kehidupan manusia. agar tujuan tercapai merupakan hal yang penting dalam masalah penjadwalan.

BAB 1 PENDAHULUAN. manfaatnya meliputi segala aspek kehidupan manusia. agar tujuan tercapai merupakan hal yang penting dalam masalah penjadwalan. 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang pesat saat ini memberikan banyak kemudahan dalam penyelesaian masalah dan pencapaian hasil kerja yang memuaskan bagi kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat dilihat dari susunan jadwal itu sendiri, dimana penyusunan jadwal

BAB I PENDAHULUAN. baik dapat dilihat dari susunan jadwal itu sendiri, dimana penyusunan jadwal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jadwal mata pelajaran merupakan sebuah daftar penting yang dapat menuntun proses belajar mengajar di sekolah. Sebuah jadwal mata pelajaran yang baik dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian Pembangunan perangkat lunak dalam tugas akhir ini menggunakan seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dilakukan untuk memperoleh definisi permasalahan dan gambaran yang tepat dari apa yang akan dilakukan oleh sistem. Analisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Masalah Terdapat dua kriteria permasalahan umum pada busway, yaitu faktor kriteria kenyamanan penumpang dan keekonomisan bus. Kriteria kenyamanan penumpang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan merupakan suatu proses pengorganisasian untuk mengalokasikan waktu kapan dan dimana suatu kegiatan akan dilakukan. Banyak hal yang menjadi pertimbangan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH

PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Buletin Ilmiah Mat. Stat. Dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 1 (2015), hal 17 24. PENYELESAIAN TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN METODE TABU SEARCH Fatmawati, Bayu Prihandono, Evi Noviani INTISARI

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk Sistem Pendukung Keputusan Untuk Pengiriman Barang Dengan Menggunakan Metode Simulated Annealing Pada PT. Rimo Catur Lestari Tbk SKRIPSI Oleh : ARY NANDO HARYONO PUTRA NPM : 0634010042 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah MU Design Shop merupakan usaha mandiri yang bergerak dibidang penjualan barang yaitu penjualan jersey-jersey MU, T-shirt, jaket MU, tas, dan assesoris Manchester

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Pada model Linear Programming untuk optimalisasi produksi terdiri dari beberapa variabel. Berikut adalah variabel yang digunakan dalam model Linear Programming:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGISIAN KRS FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA BERBASIS WEBSITE

SISTEM INFORMASI PENGISIAN KRS FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA BERBASIS WEBSITE SISTEM INFORMASI PENGISIAN KRS FAKULTAS TEKNIK DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS YAPIS PAPUA BERBASIS WEBSITE 1 Ica Fildha, 2 Mursalim Tonggiroh, 1 Program Studi Sistem Informasi, 2 Fakultas Teknik Dan

Lebih terperinci

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN

SNIPTEK 2014 ISBN: SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN SPP BULANAN BERBASIS WEB PADA SMK FADILAH TANGERANG SELATAN Janu Ariyanto Wibowo STMIK Nusa Mandiri Jakarta Janu_aw@gmail.com Muhammad Reza STMIK Nusa Mandiri Jakarta mm.reza@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam proses produksi terdapat beberapa faktor yang akan mempengaruhi hasil keluaran produksi. Ada 4 faktor yang saling berhubungan satu dengan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas

BAB I PENDAHULUAN. teliti. Sehingga tidak terjadi bentrok baik antar mata pelajaran, guru, kelas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjadwalan merupakan salah satu hal terpenting dalam suatu lembaga pendidikan, begitu juga untuk lingkup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penjadwalan pelajaran pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Dalam proses analisis, terdapat dua cara yang ditempuh, diantaranya : a. Wawancara/Interview Langkah ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, khususnya teknologi komputer sebagai mesin pengolah dan penyimpanan data sangat berperan penting dalam menunjang setiap pekerjaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian Pengadaan merupakan salah satu bagian dari Sekretariat Daerah Pemerintahan Kota Bandung yang bertugas melengkapi semua kebutuhan yang ada di seluruh bagian Pemerintahan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara

Lebih terperinci

PENGESAHAN PEMBIMBING...

PENGESAHAN PEMBIMBING... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR MODUL

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

SISTEM PEMESANAN TIKET PADA JOGLOSEMAR EXECUTIVE SHUTTLE BUS SEMARANG

SISTEM PEMESANAN TIKET PADA JOGLOSEMAR EXECUTIVE SHUTTLE BUS SEMARANG Perawaty Panjaitan, Nurdin Bahtiar, Sukmawati Nur Endah SISTEM PEMESANAN TIKET PADA JOGLOSEMAR EXECUTIVE SHUTTLE BUS SEMARANG Perawaty Panjaitan 1), Nurdin Bahtiar 2), Sukmawati Nur Endah 2) Alumni Program

Lebih terperinci

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan.

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang akan digunakan. 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search

Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search Perangkat Lunak Simulasi Periodic Vehicle Routing Problem (PVRP) dengan Tabu Search Danny Manongga, Theophilus Wellem, Kasih Septi Fakultas Tekonologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Dipenogoro

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari Sistem Informasi Akuntansi Persediaan dan Harga Pokok Penjualan Produk Menggunakan Metode Perpetual Pada PT. Sinarmas yang dibangun dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Kata kunci : Akuntansi

ABSTRAK. vii. Kata kunci : Akuntansi ABSTRAK Pada saat ini setiap perusahaan membutuhkan akuntansi untuk mencatat keuangan pada setiap transaksi. Transaksi yang telah dilakukan di bukukan yang kemudian diproses untuk dijadikan laporan keuangan

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab.Kuningan. : Jl. RE Martadinata No.517 Ancaran Kuningan

BAB III PEMBAHASAN. : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab.Kuningan. : Jl. RE Martadinata No.517 Ancaran Kuningan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Kegiatan Kerja Praktek Nama Perusahaan : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab.Kuningan Alamat : Jl. RE Martadinata No.517 Ancaran Kuningan Pelaksanaan : Tanggal 13 Juli 31 Agustus

Lebih terperinci

BAB I Persyaratan Produk

BAB I Persyaratan Produk BAB I Persyaratan Produk I.1. Pendahuluan Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat saat ini mengakibatkan meningkatnya persaingan yang semakin ketat dari berbagai jenis usaha. Seiring dengan bertambah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR TABEL... xxvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vii. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR TABEL... xxvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR TABEL... xxvii DAFTAR LAMPIRAN... xxx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Prosedur Sistem yang diajukan A d m i n i s t r a t o r S i s t e m O t o m a t i s I d e n s i t a s M a h a s i s w a N i l a i M a h a s i s w a Start Olah Data Excel

Lebih terperinci

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI BAB III KONSEP DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Konsep Pada bab ini penulis akan membahas konsep mengenai perangkat lunak yang digunakan serta akan dibahas mengenai tujuan, kegunaan dan untuk siapa aplikasi

Lebih terperinci

Bab Implementasi Sistem

Bab Implementasi Sistem 37 Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi Sistem Basis Data Implementasi model sistem basis data merupakan implementasi dari perancangan basis data yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Berdasarkan

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam penelitian ini adalah dengan melakukan studi kepustakaan dan studi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dan informasi dilakukan di PT. Bella Agung Citra Mandiri Kota Sidoarjo. Metode pengumpulan data dan informasi yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media penyimpanan data yang memiliki ukuran hingga ratusan gigabyte bahkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dewasa ini memungkinkan disimpannya data dalam bentuk file dalam jumlah yang besar karena adanya media penyimpanan data yang memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha mengalami persaingan yang begitu ketat dan peningkatan permintaan pelayanan lebih dari pelanggan. Dalam memenangkan persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SMAN 22 Bandung merupakan salah satu sekolah dengan menggunakan kurikulum 2013, Yang mana penilaian raport kurikulum 2013 terdiri dari beberapa penilaian kompetensi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah kesulitan dalam proses perekapitulasian ataupun pembuatan laporan secara periodik terhadap proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii

ABSTRAK. Kata kunci : Aplikasi, Penjadwalan, Algoritma Genetika. viii ABSTRAK Di program studi Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta, mahasiswa yang akan melakukan pendadaran tidak bisa menentukan jadwal pendadarannya sendiri. Mahasiswa hanya menunggu jadwal pendadaran

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahap-tahap penelitian yang sistematis untuk membantu penelitian menjadi terarah dengan baik. Berikut adalah metodologi penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan SMP N 275 Menggunakan Net Beans Dengan Database Berbasis My SQL

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan SMP N 275 Menggunakan Net Beans Dengan Database Berbasis My SQL Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Perpustakaan SMP N 275 Menggunakan Net Beans Dengan Database Berbasis My SQL Hendra Kurniawan Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom, Tbk Medan Dengan Metode

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali)

Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Sistem Penjadwalan Asisten Dosen Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus: STIKOM Bali) I Made Budi Adnyana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses belajar setiap individu memiliki cara sendiri. Kemajuan teknologi saat ini banyak mendukung berbagai aspek kebutuhan salah satunya dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi persediaan barang pada CV. BARUMUN. Yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

4.6 Data Waktu Siap Setiap Mesin Pengerjaan Komponenkomponen Screw Conveyor Penentuan Due Date BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS ABSTRAK PT Kerta Laksana merupakan perusahaan manufaktur berskala internasional yang membuat berbagai jenis mesin, dimana setiap pesanan dikerjakan sesuai dengan permintaan dan keinginan konsumen (job

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sistem informasi akademik merupakan sistem yang mengolah data dan melakukan proses kegiatan akademik yang melibatkan antara guru, siswa, administrasi akademik,

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN... v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN...

LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv. SURAT PERNYATAAN... v. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... LAPORAN TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv SURAT PERNYATAAN... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii ABSTRAK... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang analisa dan perancangan aplikasi untuk mengamankan informasi yang terdapat dalam file. Dalam proses pengamanan informasi pada sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Coating Pada PT. Propan Dengan Metode Cash Basis yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Schroeder (2000) Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Schroeder (2000) Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjadwalan Menurut Schroeder (2000) Penjadwalan dapat didefinisikan sebagai suatu petunjuk atau indikasi apa saja yang harus dilakukan, dengan siapa, dan dengan peralatan apa

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

CODING VOL.2 NO. 1 (2014), Hal ISSN: X

CODING VOL.2 NO. 1 (2014), Hal ISSN: X APLIKASI JADWAL PERKULIAHAN DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN VISUAL BASIC.NET (Studi Kasus: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Sella Erary [1],Beni Irawan [2], Ilhamsyah [3] [1][2][3]

Lebih terperinci

B. Identifikasi Masalah

B. Identifikasi Masalah 2 Berdasarkan masalah yang penulis temukan dari hasil observasi lapangan yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul "APLIKASI PENJUALAN ROTI DAN MINUMAN RINGAN PADA

Lebih terperinci

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI )

OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI ) OTOMASI PENJADWALAN KEGIATAN PRKULIAHAN DI PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA ( STUDI KASUS STIKI ) Siska Diatinari Andarawarih 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PHP... 15

DAFTAR ISI PHP... 15 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi INTISARI... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xii

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI PERSEDIAAN MATERIAL GUDANG BERBASIS WEB PADA PT NKP BANDAR LAMPUNG. Ningrum Karunia Putri ¹, Kurniawan Saputra², Imam Asrowardi³

PENGEMBANGAN APLIKASI PERSEDIAAN MATERIAL GUDANG BERBASIS WEB PADA PT NKP BANDAR LAMPUNG. Ningrum Karunia Putri ¹, Kurniawan Saputra², Imam Asrowardi³ 1 PENGEMBANGAN APLIKASI PERSEDIAAN MATERIAL GUDANG BERBASIS WEB PADA PT NKP BANDAR LAMPUNG Ningrum Karunia Putri ¹, Kurniawan Saputra², Imam Asrowardi³ 1 mahasiswa jurusan ekonomi dan bisnis, 2 pembimbing

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah. penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas.

ABSTRAK. Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah. penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas. ABSTRAK Job shop scheduling problem merupakan salah satu masalah penjadwalan yang memiliki kendala urutan pemrosesan tugas. Pada skripsi ini, metode yang akan digunakan untuk menyelesaikan job shop scheduling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan

BAB III METODE PENELITIAN. sistem yang digunakan untuk menggambarkan aliran data secara keseluruhan 30 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada tugas akhir ini mencakup beberapa tahapan pengerjaan antara lain : 3.1. Perancangan Sistem Perancangan sistem pada penelitian tugas akhir ini terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

Lebih terperinci