BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Simulasi Pengertian Metode Simulasi Simulasi ialah suatu metodologi untuk melaksanakan percobaan dengan menggunakan model dari suatu sistem nyata (Siagian, 1987). Menurut Hasan (2002), simulasi merupakan suatu model pengambilan keputusan dengan mencontoh atau mempergunakan gambaran sebenarnya dari suatu sistem kehidupan dunia nyata tanpa harus mengalaminya pada keadaan yang sesungguhnya. Simulasi adalah suatu teknik yang dapat digunakan untuk memecahkan model model dari golongan yang luas. Golongan atau kelas ini sangat luasnya sehingga dapat dikatakan, Jika semua cara yang lain gagal, cobalah simulasi (Schroeder, 1997) Model Dari Suatu Sistem Sebuah model didefinisikan sebagai representasi dari suatu sistem untuk tujuan pembelajaran terhadap sistem. Dalam memodelkan sebuah sistem, sangat penting untuk memahami konsep dari sebuah sistem dan sistem pembatas. Sebuah sistem didefinisikan sebagai sekumpulan objek (manusia, mesin, dan informasi) yang dihubungkan dan saling berinteraksi bersama-sama dalam aturan-aturan atau adanya saling ketergantungan untuk menyelesaikan beberapa tujuan. Contohnya adalah sistem produksi manufaktur automobile dimana mesin, komponen part,

2 dan pekerja beroperasi bersama sepanjang lintas perakitan untuk menghasilkan kendaraan berkualitas tinggi. Lingkungan sistem adalah perubahan yang terjadi di luar sistem, perubahan tersebut seringkali mempengaruhi sebuah sistem. Dalam pemodelan sistem, sangat penting untuk pembatas antara sistem dan lingkungannya Komponen Sistem Untuk mengerti dan menganalisis sebuah sistem, beberapa istilah perlu untuk didefinisikan, yaitu: 1. Entity/Entitas Entitas adalah objek yang menjadi perhatian dalam suatu sistem contohnya: server, costumer, mesin, dll. 2. Attribut Atribut adalah properti dati entitas (contoh: prioritas costumer yang menunggu). Satu hal yang perlu diingat bahwa nilai atribut mengikat entiti tertentu. Sebuah part (entitas) memiliki atribut (arrival, time, due date, priority, dan color) yang berbeda dengan part yang lain. 3. Activity Aktivitas adalah suatu kejadian yang dilakukan entitas dalam selang waktu tertentu (contoh: costumer menabung pada kasir di bank). 4. State State dari sistem adalah variabel yang digunakan untuk menerangkan keadaan sistem pada suatu waktu berkaitan dengan tujuan pengamatan sistem yang ingin dicapai. Contohnya yaitu pada sistem antrian kasir bank dimana variabel state meliputi: jumlah teller yang sibuk, jumlah costumer dalam antrian. 5. Event Event adalah kejadiaan sesaat atau tiba-tiba yang dapat mempengaruhi state dari sistem (contoh: kedatangan costumer dalam sistem antrian kasir di bank.

3 6. Variable Variabel merupakan potongan informasi yang mencerminkan karakteristik suatu sistem. Variabel berbeda dengan atribut karena tidak mengikat suatu entitas melainkan sistem secara keseluruhan sehingga semua entiti dapat mengandung variabel yang sama (contoh: panjang antrian, batch size) Model model Simulasi Model model simulasi yang ada dapat dikelompokkan ke dalam beberapa penggolongan, antara lain : 1. Model Stochastic atau probabilistic Model stokastik adalah model yang menjelaskan kelakuan sistem secara probabilistik; informasi yang masuk adalah secara acak Model ini sering juga disebut sebagai model simulasi Monte Carlo. Meskipun output yang diperoleh dapat dinyatakan dengan rata rata, namun kadang kadang ditunjukkan pula pola penyimpangannya. Model yang mendasarkan pada teknik peluang dan memperhitungkan ketidakpastian (uncertainty). 2. Model Deterministik Pada model ini tidak diperhatikan unsur random, sehingga pemecahan masalahnya menjadi lebih sederhana. 3. Model Dinamik Model simulasi yang dinamik adalah model yang memperhatikan perubahan perubahan nilai dari variabel kalau terjadi pada waktu yang berbeda. 4. Model Statik Model statik adalah kebalikan dari model dinamik. Model statik tidak memperhatikan perubahan perubahan nilai dari variabel variabel yang ada kalau terjadi pada waktu yang berbeda. 5. Model Heuristik Model heuristik adalah model yang dilakukan dengan cara coba coba, kalau dilandasi suatu teori masih bersifat ringan, langkah perubahannya dilakukan berulang ulang, dan pemilihan langkahnya bebas, sampai

4 diperoleh hasil yang lebih baik, tetapi belum tentu optimal (Subagyo, 2000) Tahapan Dalam Studi Simulasi Jerry Banks memberikan suatu tahapan dalam melakukan studi simulasi. Penjelasan: 1. Formulasi Masalah. Setiap studi seharusnya dimulai dengan statemen terhadap masalah. 2. Penetapan Tujuan dan Perencanaan Keseluruhan. Tujuan menandai adanya pertanyaan yang harus dijawab dengan simulasi. Dalam hal ini, definisi harus dibuat berhubungan dengan apakah simulasi merupakan metodologi yang layak dalam memformulasikan masalah dan tujuan. 3. Pembangunan Konsep Model. Membangun sebuah model dari suatu sistem merupakan seni dalam ilmu pengetahuan. Walaupun tidak mungkin menyediakan kumpulan petunjuk yang akan menuntun dalam membangun sebuah model yang sesuai dengan berbagai kejadian. 4. Pengumpulan Data. Terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara model yang dibuat dengan kumpulan data input yang diperlukan. 5. Penerjemahan Model. Karena kebanyakan sistem dunia nyata yang dimodelkan memerlukan informasi penyimpanan dan perhitungan, maka model harus dimasukkan ke dalam format komputer. 6. Verifikasi. Verifikasi berhubungan dengan program komputer yang dipersiapkan terhadap model simulasi 7. Validasi. Validasi adalah penentuan keakuratan model dalam merepresentasikan sistem nyata. Validasi biasanya dilakukan dengan kalibrasi suatu model, proses iterasi membandingkan model dengan perilaku sistem aktual dan menggunakan diskrepansi antara keduanya. 8. Perancangan Eksperimen. Menentukan alternatif yang akan disimulasikan. Seringkali, keputusan yang berhubungan dengan alternatif yang akan disimulasikan harus dijalankan hingga selesai dan dianalisa.

5 9. Pengoperasian dan Analisis Simulasi. Run hasil, dan analisis berikutnya digunakan untuk mengestimasi ukuran performansi terhadap rancangan sistem yang disimulasikan. 10. Penambahan Simulasi. Didasarkan pada analisis run yang telah diselesaikan, analis menentukan seandainya tambahan run diperlukan dan rancangan experiment tambahan apa yang seharusnya dilakukan. 11. Dokumentasi dan Penyajian. Terdapat dua jenis dokumentasi yaitu: program dan progress. Hasil dari semua analisis seharusnya dilaporkan dengan tepat dan jelas dalam laporan akhir. 12. Implementasi. Keberhasilan tahap implementasi tergantung pada seberapa baik 11 tahap sebelumnya dilaksanakan Simulasi ProModel ProModel adalah software simulasi yang dapat digunakan untuk mensimulasi dan menganalisa sistem produksi dari berbagai tipe dan berbagai ukuran. Promodel merupakan software simulasi diskrit walaupun untuk beberapa proses industry dapat dimodelkan dengan cara mengkonversi sistem continous seperti produksi minyak menjadi sistem produksi minyak berdasarkan barrel. Promodel didesain untuk memodelkan sistem ketika kejadian pada sistem muncul pada waktu tertentu. Pada simulasi menggunakan promodel dapat ditampilkan animasi yang mewakili sistem yang telah dimodelkan. Promodel melihat suatu sistem produksi sebagai susunan dari location process seperti mesin atau stasiun kerja dimana entitas diproses sesuai dengan logika proses yang telah dibuat. Software ProModel yang digunakan adalah software berbasis windows yang digunakan sebagai alat bantu untuk mensimulasikan model dari suatu sistem, hasil dari simulasi ini akan berupa data-data statistik yang dapat digunakan untuk menganalisa model dari sistem yang ada. Software ini dikembangkan secara spesifik untuk manager produksi dalam mengembangkan operasi dan desain proses produksi yang sudah ada.

6 Perbedaan ProModel dibandingkan software simulasi sejenisnya seperti Arena ialah ProModel lebih spesifik terhadap masalah simulasi dibidang manufaktur. Selan itu ProModel memandang masalah berdasarkan urutan lokasi sedangkan Arena berdasarkan aliran entity. Keuntungan dari penyelesaian masalah dengan simulasi menggunakan software ProModel ini, yaitu: 1. Mampu mendeteksi bottleneck yang terjadi pada proses produksi dan mengeliminasinya. 2. Mampu mengembangkan suatu proses produksi yang efisien. 3. Mengurangi lead time yang diperlukan. 4. Meningkatkan utilisasi sumber daya. 5. Mengurangi terjadinya penumpukan inventory. Karakteristik variable dalam penggunaan ProModel, yaitu: 1. Location Dalam promodel, location merepresentasikan sebuah area dimana bahan baku, bahan setengah jadi ataupun bahan jadi mengalami atau menunggu proses, di-delay, disimpan, serta beberapa aktivitas lainnya. Data-data yang diperlukan sebagai input dalam mendefinisikan location antara lain: a. Name, yaitu nama masing-masing lokasi. b. Capacity, merupakan kapasitas lokasi dalam memproses entity. c. Unit, adalah jumlah lokasi yang dimaksud. d. Downtimes (DTs), menyatakan saat-saat lokasi tidak berfungsi, misal diakibatkan karena kerusakan, maintenance, waktu set-up, dan lainlain. e. Rules, digunakan untuk merumuskan bagaimana aturan pemrosesan bagi entity yang memasuki lokasi, bagaimana entity yang selesai diproses mengantri, dan bagaimana lokasi yang lebih dari satu unit untuk memproses entity yang datang. f. Notes, digunakan untuk memasukan catatan atau program-program lain. 2. Entities

7 Entities adalah setiap bahan yang akan diproses oleh model. Entitas merupakan suatu objek yang akan diamati dari sistem, contohnya part kerja atau operator. Di dalam menu entities pada ProModel, terdapat menu yang harus diinputkan antara lain: a. Name, yaitu nama dari setiap entity. b. Speed, adalah kecepatan entity bergerak atau berpindah dari satu lokasi ke lokasi berikutnya. c. Stats, menyatakan level statistik dalam mengumpulkan hasil masingmasing tipe entity. Terdapat tiga pilihan yaitu None, Basic, dan Time Series. 3. Arrival Arrival pada bagian ini menunjukkan mekanisme masuknya entitas ke dalam sistem, baik banyaknya lokasi tempat kedatangan ataupun frekuensi serta waktu kedatangannya secara periodik menurut interval tertentu. Di dalam menu arrivals ada data yang harus dipenuhi yaitu: a. Entity menunjukan entitas apa yang masuk kedalam sistem. b. Location, menunjukan lokasi pertama kali entitas memasuki sistem. c. Quantity Each (Qty Each), menyatakan jumlah entitas yang datang setiap satu kali kedatangan. d. First Time, menunjukan waktu pertama kali entity masuk ke dalam sistem. e. Occurences, menyatakan banyaknya entity setiap satu kali kedatangan. f. Frequency, menyatakan selang waktu antar dua kedatangan yang berurutan. g. Logic, digunakan untuk menyatakan logika-logika lain untuk menyatakan arrival. h. Disable, menyatakan apakah kedatangan entity yang bersangkutan ada atau tidak. Default dalam Promodel adalah No, artinya ada kedatangan entity yang bersangkutan. 4. Processing Processing merupakan operasi yang dilakukan dalam location. Processing mengambarkan apa yang dialami oleh suatu entitas mulai dari saat entitas masuk sampai keluar dari sistem. Dalam mendefinisikan proses pada

8 ProModel, maka harus diinputkan data pada sub menu processing yaitu entity, location, operation, sedangkan pada sub menu routing terdapat block, output, destination, rule, dan move logic. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Entity, menyatakan entity sebagai input yang akan diproses. b. Location, menunjukan operasi yang akan dilakukan pada entity (input), termasuk waktu operasinya. c. Operation, menujukan proses operasi yang dialami entitas. d. Block, maksudnya adalah jalur yang ditempuh entitas. Yang diisikan dalam block adalah nomor. Jika nomor blocknya sama maka asal jalurnya juga sama. e. Output, menunjukan entitas yang keluar dari proses. f. Destination, menyatakan lokasi yang menjadi tujuan selanjutnya dalam memproses entity. g. Rule, menyatakan aturan-aturan yang digunakan dalam processing, misalnya proses perakitan (join), probabilitas, dan lainnya. h. Move logic, digunakan untuk mendefinisikan metode pergerakan entitas, yaitu dengan menetapkan waktu pergerakan atau dengan apa entitas dipindahkan. 5. Resource Resource merupakan sumber daya yang digunakan untuk melakukan operasi tertentu dalam kinerja suatu sistem. Dalam promodel, objek yang dijadikan resource akan bergerak sesuai dengan keinginan kita, contohnya adalah operator, forklift, crane, alat angkut untuk material handling, dll. Di dalam menu resources diperlukan data antara lain: a. Name, menunjukan nama dari resources tersebut. b. Units, menujukan jumlah resources. c. Specs, menunjukan lintasan kerja yang akan digunakan dan lokasi yang pertama kali akan dikunjungi.

9 6. Path network Digunakan untuk menentukan arah dan jalur yang ditempuh oleh resource ataupun entitas ketika bergerak dari suatu lokasi ke lokasi lainnya. Path network ini merupakan suatu hal yang menjadi keharusan jika ingin memakai resource ataupun entitas yang bergerak. Dalam menu path network terdapat name, type, path, interface, nodes. Penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Name, yaitu nama lintasan yang bersangkutan. b. Type, terdiri dari 3 pilihan yaitu: 1. Non passing, pergerakan hanya untuk satu arah. 2. Passing, pergerakan yang berlaku untuk dua arah. 3. Crane, pergerakan yang berlaku untuk sistem crane. c. T/S, menunjukan pilihan berdasarkan satuan waktu (Time) atau jarak dan kecepatan (Speed and Distance). d. Path, menunjukan jumlah dari lintasan dalam suatu jaringan. e. Interface, menunjukan jumlah node yang berhubungan dengan lokasi dalam path networks. 7. Variable Terdapat dua jenis variable antara lain: a. Variable global, yaitu tempat pemegang didefiniskan oleh pengguna untuk mewakili perubahan nilai numerik. b. Variable lokal, yaitu tempat pemegang yang tersedia hanya dalam logika yang menyatakan mereka. Beberapa variable yang terdapat dalam ProModel antara lain total change, average (time) per change, minimum value, maximum value, current value, average value. 2.3 Efisiensi Waktu dan Biaya Menurut Mulyadi (1998: 3) Efisiensi adalah tingkat pengendalian biaya atau pengorbanan sumberdaya ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

10 Menurut Muchdoro (1997:180) Efisiensi adalah tingkat kehematan dalam menggunakan sumber daya yang ada dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan. Efisiensi terbagi menjadi dua, yaitu efisiensi waktu dan efisiensi biaya. Efisiensi waktu adalah tingkat kehematan dalam hal waktu saat pelaksanaan hingga kapan proyek itu selesai dalam banyaknya hasil yang dicapai. Sedangkan efisiensi biaya adalah tingkat kehematan dan pengorbanan ekonomi yang dilakukan untuk mencapai hasil yang dicapai dalam waktu tertentu.

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG)

UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) bidang TEKNIK UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MENGGUNAKAN SOFTWARE PROMODEL (STUDI KASUS : PINTU TOL BUAH BATU BANDUNG) AGUS RIYANTO, IYAN ANDRIANA, GABRIEL SIANTURI Program Studi Teknik

Lebih terperinci

KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL)

KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) KOMPUTER INDUSTRI (PROMODEL) Disusun Oleh: Nama / NPM : 1. A. Sofwan Yusuf / 30408016 2. Ganjar Artha Kusuma / 30408384 3. Heidy Olivia Thaeras / 30408421 4. M. Gilang B. Abdillah / 31408559 Kelas : 3ID02

Lebih terperinci

(MODUL II PROMODEL) BAB I PENGENALAN SISTEM

(MODUL II PROMODEL) BAB I PENGENALAN SISTEM 1 (MODUL II PROMODEL) BAB I PENGENALAN SISTEM A. Sistem Sistem merupakan sesuatu yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho

LAMPIRAN 1. Struktur Organisasi PT. Soho 8 LAMPIRAN Struktur Organisasi PT. Soho 83 LAMPIRAN Perhitungan Jumlah Sampel Minimum Menurut Sritomo (995, p 84), untuk menetapkan jumlah observasi yang seharusnya dibuat (N ) maka disini harus diputuskan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND

SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND SISTEM TRANSPORTASI BUS KAMPUS UNAND Aro Manis, Siti Tri Susiati Hutami Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Pada umumnya, bus kampus beroperasi untuk mengantarkan mahasiswa

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM. TIM PENYUSUN Irwan Sukendar, ST., MT Ali Wedo Sarjono, ST Muchamad Maknun, ST

MODUL PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM. TIM PENYUSUN Irwan Sukendar, ST., MT Ali Wedo Sarjono, ST Muchamad Maknun, ST MODUL PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM TIM PENYUSUN Irwan Sukendar, ST., MT Ali Wedo Sarjono, ST Muchamad Maknun, ST LABORATORIUM SIMULASI & KOMPUTER JURUSAN TEKNIS INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI

BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI BAB III PEMODELAN DAN SIMULASI 3.1 Sistem Antrian Incoming Call THE TEMPO GROUP Gambar 3.1 Telepon Operator Secara umum Sistem Antrian Incoming Call di THE TEMPO GROUP dapat digambarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Sebelum melakukan pengolahan dan analisis data, penulis melakukan observasi kondisi yang ada di area final inspection VLC saat ini. Observasi dilakukan

Lebih terperinci

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul PROMODEL /2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul PROMODEL /2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER 8 2017/2018 Modul PROMODEL 2 Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia Kode Mata Praktikum BAB VIII PROMODEL 2 8.1 TUJUAN PRAKTIKUM 1. Praktikanmampumengoperasikanfungsi-fungsitambahanseperti

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK)

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM ANTRIAN TELLER BANK BNI DENGAN VISUALISASI PROMODEL (STUDI KASUS CABANG UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK) Penulis: Gargentiana Gian Program Studi Ekstensi Departemen Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation)

Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Bab 4: Simulasi Event-Diskrit (Discrete-Event Simulation) Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-Hill, Singapore, 2003. Bab 4: Simulasi Event-Diskrit

Lebih terperinci

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET

TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET TOOLS SIMULASI INVENTORI PADA SUPERMARKET 1) Benny Santoso 2) Liliana 3) Imelda Yapitro Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya Raya Kalirungkut Surabaya 60293 (031) 298 1395 email

Lebih terperinci

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika

1/14/2010. Riani L. Jurusan Teknik Informatika Riani L. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 PreTest 1. Apa yang dimaksud dengan simulasi? 2. Berikan contoh simulasi yang saudara ketahui (minimal i 3)! 2 2 Definisi Simulasi (1)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Sumber Jaya Indahnusa Coy (disingkat SJI) merupakan sebuah perusahaan keluarga penghasil minyak kelapa sawit mentah (CPO) yang berlokasi di Kota Lama, Riau. Perusahaan ini belum menerapkan perawatan

Lebih terperinci

Analisis Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Promodel di CV. Kiranyata Analysis of Production Capacity with Promodel in CV.

Analisis Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Promodel di CV. Kiranyata Analysis of Production Capacity with Promodel in CV. Analisis Kapasitas Produksi dengan Pendekatan Promodel di CV. Kiranyata Analysis of Production Capacity with Promodel in CV. Kiranyata Iqbal Fahreza Lubis 1, Diana Andriani 2, Eep Saepul Rohman 3 1,3,3

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.

SIMULASI SISTEM. Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. SIMULASI SISTEM Sistem Himpunan elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Karakteristik Sistem: komponen ; Relasi; Tujuan ; Batasan; Lingkungan; Interface; Input; Output. Cara

Lebih terperinci

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS

LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS LABORATORIUM SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DAN INTELIGENSIA BISNIS Latar Belakang Pelayanan terpusat di satu tempat Antrian pemohon SIM yg cukup panjang (bottleneck) Loket berjauhan Sumber daya terbatas Lamanya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PD. Sumur Sari adalah perusahaan yang memproduksi garam (garam meja/halus, garam dapur/briket, garam krosok), kerupuk (kerupuk sumur sari, kerupuk sumur sari super, kerupuk sumur sari bawang, kerupuk

Lebih terperinci

BAB 4 PENGOLAHAN DATA

BAB 4 PENGOLAHAN DATA BAB 4 PENGOLAHAN DATA 4.1 Penentuan Sample dari Populasi dan Pengolahan Dalam mencapai tujuan utama dari perancangan materi ini, yakni meningkatkan efisiensi Shuttle Bus Binus Square, beberapa variabel

Lebih terperinci

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang

Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Simulasi antrian pelayanan kasir swalayan citra di Bandar Buat, Padang Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi

I. PENDAHULUAN. 2.2 Klasifikasi Model Simulasi SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI KANTOR BPJS MENGGUNAKAN MATLAB Bella Nurbaitty Shafira 1), Risdawati Hutabarat 2), Winal Prawira 3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung BNShafira@gmail.com, Risdawatihtb@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Uji Kecukupan Data Untuk menguji sekumpulan data, terlebih dahulu diperlukan untuk menguji kecukupan jumlah pengamatan yang telah dilakukan. Karena itu

Lebih terperinci

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit

2.1 Pengantar Model Simulasi Sistem Diskrit Pokok Bahasan Pendahuluan Sistem, Model dan Simulasi Keuntungan dan Kerugian Simulasi Jenis-jenis Simulasi Simulasi Komputer Bahasa Simulasi Tahapan Pemodelan Simulasi 19 20 PENGANTAR PEMODELAN & SIMULASI

Lebih terperinci

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika.

Teknik Simulasi. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Teknik Simulasi Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah antrian adalah masalah umum yang pernah dan akan dialami oleh siapa saja. Contoh kongkrit yang dapat dilihat dalam kegiatan sehari-hari seperti antrian kendaraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemodelan dan Simulasi Model merupakan representasi sistem dalam kehidupan nyata yang menjadi fokus perhatian dan menjadi pokok permasalakan. Pemodelan dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Pemodelan Sistem

Dasar-Dasar Pemodelan Sistem Bab 1: Dasar-Dasar Pemodelan Sistem Pemodelan dan Simulasi Sistem Monica A. Kappiantari Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw- Hill, Singapore,

Lebih terperinci

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi

Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi Analisis Performansi dan Perbaikan Lini Produksi dengan Menggunakan Metoda Simulasi T E K N O S I M 008 Yogyakarta, 16 Oktober 008 Irwan Sukendar, Dewi Retno F, Dian Setiadi, Dwi Riyanti, Eko Pramudyo,

Lebih terperinci

Prinsip Dasar Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada; 1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sist

Prinsip Dasar Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada; 1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sist Pemodelan Simulasi Prinsip Dasar Selain didasarkan pada seni dan kreatifitas pemodelan juga didasarkan pada; 1. Konseptualisasi sebuah model membutuhkan pengetahuan sistem, pertimbangan teknis, dan perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mengurangi pemborosan (waste) ataupun segala sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah mengurangi pemborosan (waste) ataupun segala sesuatu yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan industri manufaktur yang terus meningkat mengakibatkan persaingan sengit dalam memenuhi permintaan pelanggan akan produk yang berkualitas dan diterima

Lebih terperinci

Bab 6: Membangun Model. Pemodelan dan Simulasi Sistem. Monica A. Kappiantari

Bab 6: Membangun Model. Pemodelan dan Simulasi Sistem. Monica A. Kappiantari Bab 6: Membangun Model Pemodelan dan Simulasi Sistem Monica A. Kappiantari - Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw- Hill, Singapore, 2003. Sesi

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG

SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG SIMULASI PELAYANAN KASIR SWALAYAN CITRA DI BANDAR BUAT, PADANG Dewi Rahmadani, Fitri Julasmasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian merupakan salah satu fenomena

Lebih terperinci

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F

TEKNIK SIMULASI. Nova Nur Hidayati TI 5F TEKNIK SIMULASI Nova Nur Hidayati TI 5F 10530982 PENDAHULUAN TUJUAN MEMPELAJARI SIMULASI Melalui kuliah ini diharapkan kita dapat mempelajari suatu sistem dengan memanfaatkan komputer untuk meniru (to

Lebih terperinci

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc

Simulasi dan Pemodelan. Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc Simulasi dan Pemodelan Kuliah I Ricky Maulana Fajri, M.Sc Who Am I? SDN 146 Palembang (1997) SMPN 33 Palembang (2000) SMA 11 Palembang (2003) S.Kom, M.Sc and in Software Engineering from Universitas Bina

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI

PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI PERENCANAAN JUMLAH MESIN YANG OPTIMAL GUNA MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI DITINJAU DARI SIMULASI SISTEM DAN NILAI INVESTASI Joko Susetyo 1*, Imam Sodikin 2, Nashrudin 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Dasar-dasar Simulasi

Dasar-dasar Simulasi Bab 3: Dasar-dasar Simulasi PEMODELAN DAN SIMULASI SISTEM M O N I C A A. K A P P I A N T A R I - 2 0 0 9 Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw-

Lebih terperinci

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng

Analisis Model dan Simulasi. Hanna Lestari, M.Eng Analisis Model dan Simulasi Hanna Lestari, M.Eng Simulasi dan Pemodelan Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Simulasi

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG

SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG SIMULASI PELAYANAN TELLER DI BANK BRI UNIT PASAR BARU, PADANG Harry Rahmadi Putra, Martha Eko Prima Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Bank BRI Unit Pasar Baru merupakan

Lebih terperinci

Bab 6: Membangun Model. Pemodelan dan Simulasi Sistem

Bab 6: Membangun Model. Pemodelan dan Simulasi Sistem Bab 6: Membangun Model Pemodelan dan Simulasi Sistem Sumber: Harrell, C., B.K. Ghosh and R.O. Bowden, Jr., Simulation Using Promodel, 2 nd ed., McGraw- Hill, Singapore, 2003. Sesi 9: Membangun Model Bacaan

Lebih terperinci

Pertemuan 14. Teknik Simulasi

Pertemuan 14. Teknik Simulasi Pertemuan 14 Teknik Simulasi Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS PERBAIKAN SISTEM ANTRIAN PELANGGAN SKIN CARE XYZ DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN: ANALISIS PERBAIKAN SISTEM ANTRIAN PELANGGAN SKIN CARE XYZ DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI ANALISIS PERBAIKAN SISTEM ANTRIAN PELANGGAN SKIN CARE XYZ DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SIMULASI Ida Nursanti 1*, Anandistya Lisa P. 2, Milati Qoyyiimah 3, Claudia C.C. 4, M. Hannas A. 5 1,2,3,4 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Hampir semua orang telah mengalami gangguan dari keharusan menunggu dalam barisan tunggu. Fenomena ini semakin menjadi hal yang umum dalam masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI. menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu. Aplikasi software yang. dirancang untuk menjalankan tugas tertentu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Menurut Kadir (2008:3) program aplikasi adalah program siap pakai atau program yang direka untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang

Lebih terperinci

TEORI SIMULASI ANTRIAN

TEORI SIMULASI ANTRIAN TEORI SIMULASI ANTRIAN Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN

SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN SIMULASI PELAYANAN PENGISIAN BAHAN BAKAR DI SPBU GUNUNG PANGILUN Dio Putera Hasian, Aldie Kur anul Putra Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas Abstrak Antrian terjadi apabila waktu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Teori Antrian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian (queueing) sangat sering ditemukan. Mengantri sering harus dilakukan jika kita menunggu giliran misalnya mengambil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Umum Penjadwalan Produksi Untuk mengatur suatu sistem produksi agar dapat berjalan dengan baik, diperlukan adanya pengambilan keputusan yang tepat

Lebih terperinci

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang

Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Simulasi Dan Permodelan Sistem Antrian Pelanggan di Loket Pembayaran Rekening XYZ Semarang Yani Prihati Fakultas Ilmu Komputer Universitas AKI Abstract Queuing is a condition in which a group of people,

Lebih terperinci

SIMULASI SISTEM ANTRIAN MENGGUNAKAN PROMODEL DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG

SIMULASI SISTEM ANTRIAN MENGGUNAKAN PROMODEL DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG SIMULASI SISTEM ANTRIAN MENGGUNAKAN PROMODEL DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG Penelitian oleh: Agus Riyanto,ST.,MT UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2014 SIMULASI SISTEM ANTRIAN MENGGUNAKAN PROMODEL DI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi

Lebih terperinci

Sistem, Model dan Simulasi

Sistem, Model dan Simulasi Sistem, Model dan Simulasi Sistem dan model Sistem merupakan kumpulan elemen ng bekerja bersama untuk mencapai tujuan ng diharapkan. Karakteristik atau ciri-ciri system : Sistem terdiri dari berbagai elemen

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN PERALATAN PEMINDAHAN MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PT TRIAS SENTOSA

EFISIENSI PENGGUNAAN PERALATAN PEMINDAHAN MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PT TRIAS SENTOSA EFISIENSI PENGGUNAAN PERALATAN PEMINDAHAN MATERIAL MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PT TRIAS SENTOSA Victor Indrawan 1, I Gede Agus Widyadana 1 Abstract: This study has been done to reduce the cost of material

Lebih terperinci

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi

BAB III SIMULASI Definisi Simulasi Tahapan Simulasi BAB III SIMULASI 3. 1. Definisi Simulasi Simulasi adalah proses merancang model dari suatu sistem yang sebenarnya, mengadakan percobaan-percobaan terhadap model tersebut dan mengevaluasi hasil percobaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati dan mencatat waktuwaktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus. Teknik pengukuran waktu terbagi atas dua bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 : Uji Distribusi dengan Perhitungan Manual Uji Kolmogorov-Smirnov 1. Selang Kedatangan Lini 1 Langkah-langkahnya adalah: 1. Data dari hasil pengamatan diurutkan mulai dari nilai pengamatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Blanchard (2000) mendefinisikan sistem sebagai sekumpulan dari elemen-elemen yang mempunyai fungsi bersama untuk mencapai suatu tujuan (Miftahol, 2009). Sedangkan Law (2004)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Introduction to Manufacturing System 2.1.1 Definisi Manufacturing System Menurut Mikell P. Groover (2001, p375), Manufacturing System merupakan sebuah sekumpulan dari perlengkapan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MELALUI SIMULASI APLIKASI PROMODEL BERDASARKAN ANTRIAN KENDARAAN

OPTIMALISASI UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MELALUI SIMULASI APLIKASI PROMODEL BERDASARKAN ANTRIAN KENDARAAN OPTIMALISASI UTILITAS PINTU TOL MASUK DAN PEKERJA PINTU TOL MELALUI SIMULASI APLIKASI PROMODEL BERDASARKAN ANTRIAN KENDARAAN (Studi Kasus : Pintu Tol Masuk Pasir Koja Kota Bandung) Agus Riyanto*, Alam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Persediaan pada Supply Chain Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan,

Lebih terperinci

O v e r v i e w & l e a r n i n g to run simulation Software Simulation Arena 5.0

O v e r v i e w & l e a r n i n g to run simulation Software Simulation Arena 5.0 Praktikum Arena 5.0 O v e r v i e w & l e a r n i n g to run simulation Software Simulation Arena 5.0 Tujuan Praktikum Memperkenalkan Software Arena 5.0 sebagai alat bantu dalam pemecahan masalah simulasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Kerangka Pikir

BAB III METODOLOGI. Gambar 1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI 3.1. KERANGKA PIKIR Hal yang ingin dipelajari dari proses pengangkutan batubara di PT. XYZ ini adalah bagaimana menentukan jumlah alat yang optimal dari setiap rute yang ada sehingga

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Riani Lubis. Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Teori Inventori Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Fenomena menunggu untuk kemudian mendapatkan pelayanan, seperti halnya nasabah yang menunggu pada loket bank, kendaraan yang menunggu pada lampu merah, produk yang

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahap pendahuluan sebelum memasuki bagian pengolahan data. Data yang dibutuhkan untuk pengolahan terlebih dahulu didokumentasikan.

Lebih terperinci

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi

6/15/2015. Simulasi dan Pemodelan. Keuntungan dan Kerugian. Elemen Analisis Simulasi. Formulasi Masalah. dan Simulasi Simulasi dan Pemodelan Analisis lii Model dan Simulasi Klasifikasi Model preskriptif deskriptif diskret kontinu probabilistik deterministik statik dinamik loop terbuka - tertutup Hanna Lestari, M.Eng Simulasi

Lebih terperinci

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1 B A B 5 1 VSM adalah suatu teknik / alat dari Lean berupa gambar yg digunakan untuk menganalisa aliran material dan informasi yg disiapkan untuk membawa barang dan jasa kepada konsumen. VSM ditemukan pada

Lebih terperinci

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA LAPORAN SIMULASI SISTEM ANTRIAN DI PARKIRAN FAKULTAS TEKNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Simulasi Sistem semester V Pengampu Ida Nursanti, ST, MEngSc Oleh:

Lebih terperinci

Mulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping

Mulai. Studi Pendahuluan. Perumusan Masalah. Penetapan Tujuan. Pemilihan Variable. Pengumpulan Data. Menggambarkan Process Activity Mapping BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu rangkaian kerangka pemecahan masalah yang dibuat secara sistematis dalam pemecahan masalah yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 22 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA Bab ini mendiskusikan implementasi simulasi kejadian diskrit untuk memodelkan Bus Rapid Transit (BRT). Pemodelan dibatasi pada dua kasus BRT. Yang pertama

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS

ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS ANALISIS SISTEM ANTRIAN TRANSPORTASI BUSWAY DI HALTE PULOGADUNG DAN DUKUH ATAS Umi Marfuah 1), Anita Syarifah 2) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Email: umi.marfuah1@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division )

Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division ) Petunjuk Sitasi: Purwani, A., & Tsani, Y. (2017). Simulasi Arena Untuk Mengurangi Bottle Neck pada Proses Produksi Kaos (Studi kasus di UKM Greentees Order Division ). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia

Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi. Universitas Komputer Indonesia MODEL INVENTORY Mata Kuliah Pemodelan & Simulasi Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Inventory merupakan pengumpulan atau penyimpanan komoditas yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERATURAN DAN SANKSI PEMBATAS MODUL 1 MODUL 1 (SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE) PEMBATAS MODUL 2 MODUL 2 (ARENA)

DAFTAR ISI PERATURAN DAN SANKSI PEMBATAS MODUL 1 MODUL 1 (SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE) PEMBATAS MODUL 2 MODUL 2 (ARENA) DAFTAR ISI PERATURAN DAN SANKSI PEMBATAS MODUL 1 MODUL 1 (SIMULATION AND PROMODEL SOFTWARE) PEMBATAS MODUL 2 MODUL 2 (ARENA) KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS

Lebih terperinci

Pengurangan Waktu Pengambilan Barang dengan Menggunakan Simulasi pada Gudang Sepeda di UD X

Pengurangan Waktu Pengambilan Barang dengan Menggunakan Simulasi pada Gudang Sepeda di UD X Pengurangan Waktu Pengambilan Barang dengan Menggunakan Simulasi pada Gudang Sepeda di UD X Hendra Soesatyo 1 Abstract: UD X is a company that work in bicycle selling and distribution. Some of problems

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Peranan persediaan dalam operasi perusahaan sangat penting sehingga perlu adanya suatu metode persediaan yang tepat untuk memperoleh hasil usaha

Lebih terperinci

PENGENALAN SOFTWARE PROMODEL

PENGENALAN SOFTWARE PROMODEL PENGENALAN SOFTWARE PROMODEL Studi Kasus GROUP/UNGROUP Percetakan SIP sedang mencetak suatu undangan. Kertas undangan akan datang setiap 1 menit sebanyak 10 lembar dan akan datang sebanyak 100 kali. Kertas

Lebih terperinci

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng

Karakteristik Model & Struktur Model. Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng Karakteristik Model & Struktur Model Ratih Setyaningrum, MT Hanna Lestari, M.Eng Referensi Prof Dr Ir Soemarno, MS MALANG, 2007 Pemodelan Proses membangun atau membentuk model dari suatu sistem nyata dalam

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI

EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI 1 EVALUASI SISTEM PRODUKSI PADA PEMENUHAN PESANAN DENGAN SIMULASI KEJADIAN DISKRIT: STUDI KASUS PADA INDUSTRI KAROSERI Nadiya Firma Zulfana, Nurhadi Siswanto, dan Dewanti Anggrahini Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul FLEXSIM /2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia

TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER. Modul FLEXSIM /2018. Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia TUTORIAL SIMULASI KOMPUTER 3 2017/2018 Modul FLEXSIM 2 Laboratorium Pemodelan dan Simulasi Industri Universitas Islam Indonesia DAFTAR ISI 1. Tujuan Umum...2 2. Global Table...2 2.1. Label...3 2.2. Flowitem

Lebih terperinci

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model

Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model Perencanaan Short-Term Scheduling dan Production Scheduling Model Rudini Mulya Daulay Program, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana 2010 email: rudinimenteri@gmail.com Abstrak 1. SHORT-TERM SCHEDULING

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Perusahaan X adalah perusahaan tekstil yang berada di kota Bandung. Perusahaan ini memiliki 3 departemen utama, yaitu departemen benang, departemen weaving dan departemen produksi. Saat ini perusahaan

Lebih terperinci

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK

SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK TEKNIK SIMULASI SIMULASI PROGRAM ANTRIAN BANK Nama : Heni Indrawati NPM : 10 411 130 Kelas : C Jurusan : Teknik Informatika S 1 FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA

Lebih terperinci

PEMODELAN DAN SIMULASI FMS UNTUK MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM CNC PNUP

PEMODELAN DAN SIMULASI FMS UNTUK MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM CNC PNUP NO. 1, TAHUN 7, APRIL 2009 22 PEMODELAN DAN SIMULASI FMS UNTUK MENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN DI LABORATORIUM CNC PNUP Ahmad Zubair Sultan 1) Abstrak: Tulisan ini bertujuan untuk memodelkan dan mensimulasikan

Lebih terperinci

PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH...

PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK PT. Trimandiri Plasindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan plastik pembungkus. Plastik pembungkus yang dibuat ada beberapa jenis, tetapi yang diteliti hanya produk kantong kresek.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Peranan Penjadwalan dan Pengaruhnya Penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan yang memainkan peranan penting dalam industri manufaktur maupun jasa.

Lebih terperinci

1/14/2010. Jurusan Informatika

1/14/2010. Jurusan Informatika Riani L Jurusan Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 PENDAHULUAN Pemodelan & Simulasi : Alat yang digunakan untuk mempelajari atau menganalisis perilaku suatu sistem/proses. Tujuan mempelajari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Produksi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai pengertian sistem produksi dari beberapa teori yang sudah ada, serta ruang lingkup sistem produksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul dalam penyusunan

Lebih terperinci

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1 PERANCANGAN SISTEM SCHEDULING JOB MENGGUNAKAN DRUM BUFFER ROPE UNTUK MEMINIMASI KETERLAMBATAN ORDER DAN MANUFACTURING LEAD TIME PADA BAGIAN MACHINING MPM DI PT. DIRGANTARA INDONESIA 1 Rinda Rieswien, 2

Lebih terperinci

PENGENALAN MODUL 1 PROMODEL

PENGENALAN MODUL 1 PROMODEL Studi kasus GROUP/UNGROUP PENGENALAN MODUL 1 PROMODEL Perusahaan LID sedang melakukan proses pengisian botol kecap. botol akan datang setiap 1 menit sebanyak 20 botol dengan kedatangan 25 kali, botol kecap

Lebih terperinci

PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES

PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES PENGATURAN KOMPOSISI TENAGA KERJA UNTUK MEMINIMASI WAITING TIME DENGAN PENDEKATAN SIMULASI BERBASIS INTERAKSI PROSES Arif Rahman, Murti Astuti dan Dyah Puspita Sari Program Studi Teknik Indusri, Fakultas

Lebih terperinci

PENGUKURAN LINE BALANCING DAN SIMULASI PROMODEL DI PT. CATERPILLLAR INDONESIA

PENGUKURAN LINE BALANCING DAN SIMULASI PROMODEL DI PT. CATERPILLLAR INDONESIA PENGUKURAN LINE BALANCING DAN SIMULASI PROMODEL DI PT. CATERPILLLAR INDONESIA Renty Anugerah Mahaji Puteri, Wiwik Sudarwati Universitas Muhammadiyah Jakarta Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI

EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI EVALUASI DAN USULAN PERBAIKAN KAPASITAS PRODUKSI UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DAN SIMULASI ABSTRAK Jessica Christie Paune 1) dan Parwadi Moengin 2) Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menunggu didepan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, menunggu pengisian

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menunggu didepan loket untuk mendapatkan tiket kereta api, menunggu pengisian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Analisis Antrian 2.1.1.1 Pengantar Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Menunggu didepan loket untuk mendapatkan tiket

Lebih terperinci