Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

dokumen-dokumen yang mirip
Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Pertemuan 11. Teori Graf

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al.

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI

Kode MK/ Matematika Diskrit

LOGIKA DAN ALGORITMA

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

Implementasi Teori Graf Dalam Topologi Distribusi Data

BAB II LANDASAN TEORI

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Penggunaan Teori Graf pada Pembuatan Jaringan Sosial dalam Pemetaan Sosial

Pencarian Jalur Terpendek dengan Menggunakan Graf dan Greedy dalam Kehidupan Sehari-hari

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Pengaplikasian Graf dalam Pendewasaan Diri

Pencarian Lintasan Hamilton Terpendek untuk Taktik Safe Full Jungle Clear dalam Permainan League of Legends

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Pewarnaan Graf untuk Sistem Penjadwalan On-Air Stasiun Radio

Aplikasi Teori Graf dalam Manajemen Sistem Basis Data Tersebar

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Pengaturan Penyimpanan Bahan Kimia

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

BAB II KAJIAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Penerapah Graf untuk Memecahkan Teka-Teki Menyeberangi Sungai

BAB II LANDASAN TEORI

Representasi Graph Isomorfisme. sub-bab 8.3

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

Penerapan Graf pada Rasi Bintang dan Graf Bintang pada Navigasi Nelayan

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

POLA PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN REPRESENTASI GRAF

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Representasi Hierarki Kebutuhan Maslow Menggunakan Teori Graf

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

Graph. Matematika Informatika 4. Onggo

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sebuah graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V,E), dengan V

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

Aplikasi Graf pada Penentuan Jadwal dan Jalur Penerbangan

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

Penerapan Graf pada Jaringan Komputer

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

Nonblocking Minimal Spanning Switch

Aplikasi Pewarnaan Graph pada Pembuatan Jadwal

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Aplikasi Graf pada Telaah Naskah Akademik RUU Pemilihan Kepala Daerah

BAB II LANDASAN TEORI

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

Aplikasi Graf pada Artificial Neural Network dan Backpropagation Algorithm

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

Transkripsi:

Graf Materi ke-5

Pendahuluan Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Gambar di bawah ini sebuah graf yang menyatakan peta jaringan jalan raya yang menghubungkan sejumlah kota di Provinsi Jawa Tengah. Brebes Tegal Slawi Purwokerto Pemalang Purbalingga Banjarnegara Pekalongan Kendal Temanggung Wonosobo Boyolali Demak Semarang Salatiga Solo Kudus Purwodadi Sragen Rembang Blora Cilacap Kroya Kebumen Purworejo Magelang Klaten Sukoharjo Wonogiri

Definisi Graf Graf G = (V, E), yang dalam hal ini: V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul (vertices/node) = { v, v,..., v n } E = himpunan sisi (edges) yang menghubungkan sepasang simpul = {e, e,..., e n }

e e e e e e e e e 5 e 6 e 7 e 8 e e 6 5 e 7 G G G Gambar. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu Contoh. Pada Gambar, G adalah graf dengan V = {,,, } E = { (, ), (, ), (, ), (, ), (, ) } G adalah graf dengan V = {,,, } E = { (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ) } = { e, e, e, e, e 5, e 6, e 7 } G adalah graf dengan V = {,,, } E = { (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ) } = { e, e, e, e, e 5, e 6, e 7, e 8 }

e e e e e e e e e 5 e 6 e 7 e 8 e e 6 5 e 7 G G G Gambar. (a) graf sederhana, (b) graf ganda, dan (c) graf semu Pada G, sisi e = (, ) dan sisi e = (, ) dinamakan sisiganda (multiple edges atau paralel edges) karena kedua sisi ini menghubungi dua buah simpul yang sama, yaitu simpul dan simpul. Pada G, sisi e 8 = (, ) dinamakan gelang atau kalang (loop) karena ia berawal dan berakhir pada simpul yang sama. 5

Jenis-Jenis Graf Berdasarkan ada tidaknya gelang atau sisi ganda pada suatu graf, maka graf digolongkan menjadi dua jenis:. Graf sederhana (simple graph). Graf yang tidak mengandung gelang maupun sisi-ganda dinamakan graf sederhana. G pada Gambar adalah contoh graf sederhana. Graf tak-sederhana (unsimple-graph). Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf tak-sederhana (unsimple graph). G dan G pada Gambar adalah contoh graf tak-sederhana 6

Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas jenis:. Graf tak-berarah (undirected graph) Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. Tiga buah graf pada Gambar adalah graf tak-berarah.. Graf berarah (directed graph atau digraph) Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Dua buah graf pada Gambar adalah graf berarah. 7

(a) G (b) G 5 Gambar (a) graf berarah, (b) graf-ganda berarah 8

Contoh Terapan Graf. Rangkaian listrik. A F B E C D A F B E D C (a) (b) 9

. Isomer senyawa kimia karbon metana (CH ) etana (C H 6 ) propana (C H 8 ) H H C H H

. Jejaring makanan (Biologi)

. Pemodelan Mesin Jaja (vending Machine)

Graf kelakuan mesin jaja: (misal mesin jaja yang menjual coklat 5 sen) P P P 5 5 a b c d 5 5 Keterangan: a : sen dimasukkan b : 5 sen dimasukkan c : sen dimasukkan d : 5 sen atau lebih dimasukkan P

Latihan Gambarkan graf yang menggambarkan sistem pertandingan sistem ½ kompetisi (round-robin tournaments) yang diikuti oleh 5 tim.

Terminologi Graf. Ketetanggaan (Adjacent) Dua buah simpul dikatakan bertetangga bila keduanya terhubung langsung. Tinjau graf G : simpul bertetangga dengan simpul dan, simpul tidak bertetangga dengan simpul. e e e 5 e 5 e G G G 5

. Bersisian (Incidency) Untuk sembarang sisi e = (v j, v k ) dikatakan e bersisian dengan simpul v j, atau e bersisian dengan simpul v k Tinjau graf G : sisi (, ) bersisian dengan simpul dan simpul, sisi (, ) bersisian dengan simpul dan simpul, tetapi sisi (, ) tidak bersisian dengan simpul. e e e 5 e 5 e 6 G G G

. Simpul Terpencil (Isolated Vertex) Simpul terpencil ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Tinjau graf G : simpul 5 adalah simpul terpencil. e e e e 5 e 5 G G G 7

. Graf Kosong (null graph atau empty graph) Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong (N n ). Graf N 5 : 5 8

5. Derajat (Degree) Derajat suatu simpul adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Notasi: d(v) Tinjau graf G : d() = d() = d() = d() = Tinjau graf G : d(5) = d() = Tinjau graf G : d() = d() = simpul terpencil simpul anting-anting (pendant vertex) bersisian dengan sisi ganda bersisian dengan sisi gelang (loop) e e e 5 e 5 e 9 G G G

Tinjau graf G : G G 5 d in () = ; d out () = d in () = ; d out () = d in () = ; d out () = d in () = ; d out () =

G G G Lemma Jabat Tangan. Jumlah derajat semua simpul pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali jumlah sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka d( v) = E Tinjau graf G : d() + d() + d() + d() = + + + = = jumlah sisi = 5 v V Tinjau graf G : d() + d() + d() = + + = = jumlah sisi = 5 Tinjau graf G : d() + d() + d() + d() + d(5) = + + + + = 8 = jumlah sisi = e e e e e 5 5

Akibat dari lemma (corollary): Teorema: Untuk sembarang graf G, banyaknya simpul berderajat ganjil selalu genap.

Contoh. Diketahui graf dengan lima buah simpul. Dapatkah kita menggambar graf tersebut jika derajat masing-masing simpul adalah: (a),,,, (b),,,, Penyelesaian: (a) tidak dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya ganjil ( + + + + = 9). (b) dapat, karena jumlah derajat semua simpulnya genap ( + + + + = 6).

Latihan Mungkinkah dibuat graf-sederhana 5 simpul dengan derajat masing-masing simpul adalah: (a) 5,,,, (b),,,, (c),,,, (d),,,, Jika mungkin, berikan satu contohnya, jika tidak mungkin, berikan alasan singkat. 5

Jawaban: (a) 5,,,, : Tidak mungkin, karena ada simpul berderajat 5 (b),,,, : Mungkin [contoh banyak] (c),,,, : Tidak mungkin, karena jumlah simpul berderajat ganjil ada buah (alasan lain, karena jumlah derajat ganjil) (d),,,, : Tidak mungkin, karena simpul- dan simpul- harus bertetangga dengan simpul sisanya, berarti simpul- minimal berderajat (kontradiksi dengan simpul- berderajat ) 6

G G G 6. Lintasan (Path) Lintasan yang panjangnya n dari simpul awal v ke simpul tujuan v n di dalam graf G ialah barisan berselang-seling simpul-simpul dan sisi-sisi yang berbentuk v, e, v, e, v,..., v n, e n, v n sedemikian sehingga e = (v, v ), e = (v, v ),..., e n = (v n-, v n ) adalah sisi-sisi dari graf G. Tinjau graf G : lintasan,,, adalah lintasan dengan barisan sisi (,), (,), (,). Panjang lintasan adalah jumlah sisi dalam lintasan tersebut. Lintasan,,, pada G memiliki panjang. e e e e e 5 5 7

7. Siklus (Cycle) atau Sirkuit (Circuit) Lintasan yang berawal dan berakhir pada simpul yang sama disebut sirkuit atau siklus. Tinjau graf G :,,, adalah sebuah sirkuit. Panjang sirkuit adalah jumlah sisi dalam sirkuit tersebut. Sirkuit,,, pada G memiliki panjang. e e e 5 e e 5 8 G G G

8. Terhubung (Connected) Dua buah simpul v dan simpul v disebut terhubung jika terdapat lintasan dari v ke v. G disebut graf terhubung (connected graph) jika untuk setiap pasang simpul v i dan v j dalam himpunan V terdapat lintasan dari v i ke v j. Jika tidak, maka G disebut graf tak-terhubung (disconnected graph). Contoh graf tak-terhubung: 5 6 9 8 7

Graf berarah G dikatakan terhubung jika graf tidak berarahnya terhubung (graf tidak berarah dari G diperoleh dengan menghilangkan arahnya). Dua simpul, u dan v, pada graf berarah G disebut terhubung kuat (strongly connected) jika terdapat lintasan berarah dari u ke v dan juga lintasan berarah dari v ke u. Jika u dan v tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graf tidak berarahnya, maka u dan v dikatakan terhubung lemah (weakly coonected).

Graf berarah G disebut graf terhubung kuat (strongly connected graph) apabila untuk setiap pasang simpul sembarang u dan v di G, terhubung kuat. Kalau tidak, G disebut graf terhubung lemah. graf berarah terhubung lemah graf berarah terhubung kuat

8. Upagraf (Subgraph) dan Komplemen Upagraf Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G = (V, E ) adalah upagraf (subgraph) dari G jika V V dan E E. Komplemen dari upagraf G terhadap graf G adalah graf G = (V, E ) sedemikian sehingga E = E - E dan V adalah himpunan simpul yang anggota-anggota E bersisian dengannya. 6 6 5 5 5 (a) Graf G (b) Sebuah upagraf (c) komplemen dari upagraf (b)

Komponen graf (connected component) adalah jumlah maksimum upagraf terhubung dalam graf G. Graf G di bawah ini mempunyai buah komponen. 5 6 7 8 9

Pada graf berarah, komponen terhubung kuat (strongly connected component) adalah jumlah maksimum upagraf yang terhubung kuat. Graf di bawah ini mempunyai buah komponen terhubung kuat: 5

9. Upagraf Rentang (Spanning Subgraph) Upagraf G = (V, E ) dari G = (V, E) dikatakan upagraf rentang jika V =V (yaitu G mengandung semua simpul dari G). 5 5 (a) graf G, (b) upagraf rentang dari G, (c) bukan upagraf rentang dari G 5

. Cut-Set Cut-set dari graf terhubung G adalah himpunan sisi yang bila dibuang dari G menyebabkan G tidak terhubung. Jadi, cut-set selalu menghasilkan dua buah komponen. Pada graf di bawah, {(,), (,5), (,5), (,)} adalah cut-set. Terdapat banyak cut-set pada sebuah graf terhubung. Himpunan {(,), (,5)} juga adalah cut-set, {(,), (,5), (,)} adalah cut-set, {(,6)} juga cut-set, tetapi {(,), (,5), (,5)} bukan cut-set sebab himpunan bagiannya, {(,), (,5)} adalah cut-set. 5 6 5 6 6 (a) (b)

. Graf Berbobot (Weighted Graph) Graf berbobot adalah graf yang setiap sisinya diberi sebuah harga (bobot). a e 8 b 5 9 d c 7

Beberapa Graf Khusus a. Graf Lengkap (Complete Graph) Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap simpulnya mempunyai sisi ke semua simpul lainnya. Graf lengkap dengan n buah simpul dilambangkan dengan K n. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n buah simpul adalah n(n )/. K K K K K 5 K 6 8

b. Graf Lingkaran Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap simpulnya berderajat dua. Graf lingkaran dengan n simpul dilambangkan dengan C n. 9

c. Graf Teratur (Regular Graphs) Graf yang setiap simpulnya mempunyai derajat yang sama disebut graf teratur. Apabila derajat setiap simpul adalah r, maka graf tersebut disebut sebagai graf teratur derajat r. Jumlah sisi pada graf teratur adalah nr/.

Latihan Berapa jumlah maksimum dan jumlah minimum simpul pada graf sederhana yang mempunyai 6 buah sisi dan tiap simpul berderajat sama dan tiap simpul berderajat?

Jawaban: Tiap simpul berderajat sama -> graf teratur. Jumlah sisi pada graf teratur berderajat r adalah e = nr/. Jadi, n = e/r = ()(6)/r = /r. Untuk r =, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah maksimum, yaitu n = / = 8. Untuk r yang lain (r > dan r merupakan pembagi bilangan bulat dari ): r = 8 -> n = /8 = -> tidak mungkin membuat graf sederhana. r = 6 -> n = /6 = -> tidak mungkin membuat graf sederhana. Jadi, jumlah simpul yang dapat dibuat adalah 8 buah (maksimum dan minimum).

d. Graf Bipartite (Bipartite Graph) Graf G yang himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V dan V, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah simpul di V ke sebuah simpul di V disebut graf bipartit dan dinyatakan sebagai G(V, V ). V V

Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena simpul-simpunya dapat dibagi menjadi V = {a, b, d} dan V = {c, e, f, g} a b g f c H e H H G d W G E graf persoalan utilitas (K, ), topologi bintang

Representasi Graf. Matriks Ketetanggaan (adjacency matrix) A = [a ij ], a ij = {, jika simpul i dan j bertetangga, jika simpul i dan j tidak bertetangga 5

6 Contoh: 5 5 (a) (b) (c) 5 e e e e e 5 e 6 e 7 e 8

Derajat tiap simpul i: (a) Untuk graf tak-berarah n d(v i ) = j= a ij (b) Untuk graf berarah, d in (v j ) = jumlah nilai pada kolom j = d out (v i ) = jumlah nilai pada baris i = n i= n j= a ij a ij 7

e a 8 b 5 9 d c a b c d e a b 9 8 c 9 d 5 e 8 5 8

. Matriks Bersisian (incidency matrix) A = [a ij ], a ij = {, jika simpul i bersisian dengan sisi j, jika simpul i tidak bersisian dengan sisi j e e 5 e e e e e e e e 5 9

. Senarai Ketetanggaan (adjacency list) 5 Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Tetangga Simpul Simpul Terminal,,,,,,,,,,,,, 5 - (a) (b) (c) 5

5