BAB 2 DATA DAN ANALISA. lebih berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, dan sup. Untuk

dokumen-dokumen yang mirip
V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

9 Juni 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap tahun 2006/2007

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Cafe merupakan suatu tipe restoran yang biasa menyediakan tempat duduk di dalam dan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Makanan dan minuman merupakan hal yang penting demi berlangsungnya

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kudapan sekali-pun dapat ditemukan hampir di setiap pelosok kota ini. Selain

BAB 2. Data dan Analisa. Proyek desain yang akan dibuat adalah merancang kembali identitas. Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan :

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Biaya Pengeluaran Rata-rata Per Hari Masyarakat Perkotaan dan Pedesaan di Jawa Barat Tahun 2006 dan 2008

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Perencanaan Bisnis Cafe de Kopee di Purwokerto

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Gambar 2.1

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 DATA DAN ANALISA

Bab 4. Landasan Teori

BAB IV ANALISIS DATA. data yang diperoleh. Analisis data ini sudah dilakukan sejak awal penelitian

VI PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

1. PENDAHULUAN. 1 Bungaran Saragih Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2012). Tidak terkecuali usaha dalam

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. adalah makluk sosial dimanapun mereka berada saling membutuhkan satu

KEDAI KOPI REPUBLIK. [Versi Draft) Digunakan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Kewirausahaan. (logo) Disusun oleh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Saat ini semakin banyak kebutuhan manusia yang harus dipenuhi,

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II DATA & ANALISA. Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Burgerman adalah salah satu kafe burger di Surabaya yang bermaksud

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penciptaan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 4. KONSEP DESAIN. Corporate Branding, merupakan sebuah proses bisnis yang terencana, dan secara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang sangat penting dalam bidang dagang atau apapun untuk memperkuat

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, gaya hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang. konsumen yang berhasil menarik konsumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup masyarakat Indonesia di Era modern ini mengalami peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. di wilayah Jakarta meningkat sebesar 1,06% dibandingkan tahun sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB 1 LATAR BELAKANG

Executive Summary B U S I N E S S P L A N. Dawet Café Kang Bhagus

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

WAWANCARA PENELITIAN Analisis Pengembangan Strategi Bersaing Pada Cafe Coffe Q. (S1) semester 8, dan saat ini sedang dalam proses penyusunan skripsi.

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Restoran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN. para konsumen mempunyai banyak alternatif pilihan dalam menggunakan produk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan industri jasa restoran di Indonesia saat ini bisa dikatakan

VI. ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi Profil Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini sangat sulit ditebak. Ini disebabkan oleh terjadinya perubahan di

KUESIONER AWAL L1-1. Tingkat Kepentingan Penting Tidak Penting

BAB I PENDAHULUAN. wisata alam, wisata fashion, namun juga wisata kuliner semakin menarik banyak

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada para konsumen, Sehingga perusahaan harus lebih

Bab 2. Data dan Analisa

2015 PENGEMBANGAN PRODUK BROWNIES BAKAR BERBASIS TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP DAYA TERIMA KONSUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tarik pelanggan. adalah dengan mengelola citra sebuah usaha tersebut.

BAB 2 DATA DAN ANALISA. ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : 1. Literatur. makan Ayam Goreng Suharti.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Toko Sumber Hidangan dibangun pada tahun 1929, didirikan untuk

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V ANALISA 5.1 Tahap Analisa 5.2 Analisa Jawaban Kuesioner Dari Hasil Penolahan Data Variabel Produk Variabel Harga

KONSEP BAB Landasan Teori Logo. Logo adalah suatu simbol atau desain yang mewakili atau

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1, Logo Baru Pempek Unyil (Sumber : Lydian Oktami, tahun 2015)

BAB 2 Data & Analisa. Data diambil bersumber dari internet dan wawancara dengan pemilik disanda cake

2) Segmentasi Demografi Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan. Jawaban atas pertanyaan kepada siapa

BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN

BAB I PENDAHULUAN. tahun selalu menjadi sorotan tajam oleh seluruh masyarakat selaku konsumen. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan usaha waralaba (franchise) kini semakin berkembang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 1. Literatur, media massa cetak, dan website

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar Logo BL Skin Care

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. bagi konsumennya sehingga tercipta persaingan yang cukup ketat. Produk

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton

Transkripsi:

4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Definisi Kafe Kafe merupakan suatu tipe restoran yang biasanya menyediakan tempat duduk didalam dan diluar ruangan. Kafe tidak menyajikan makanan berat namun lebih berfokus pada menu makanan ringan seperti kue, roti, dan sup. Untuk minuman biasanya disajikan teh, kopi, juice, serta susu cokelat. Minuman beralkohol tidak disediakan di kafe. Kafe pertama muncul di daerah barat. Istilah kafe paling umum dijumpai di Negara Perancis yang kemudian diadopsi oleh kotakota di Inggris pada akhir abad ke-19. Istilah kafe (café) berasal dari kata coffee yang berarti kopi. Kafe merupakan tempat yang cocok untuk bersantai, melepas kepenatan, serta bertemu dengan kerabat. (http://en.wikipedia.org/wiki/café) 2.2 Definisi Restoran Restoran adalah sebuah institusi yang menyediakan makanan dan minuman untuk dipesan, untuk dikonsumsi ditempat. Restoran memiliki berbagai macam tipe seperti restoran dengan makanan yang simpel dan penyajian yang sederhana namun berharga murah, restoran fastfood, hingga restoran yang menyajikan makanan mewah dengan anggur serta bersuasana formal dimana konsumen biasanya mengenakan pakaian semi-formal hingga formal. Restoran juga menawarkan gaya masakan tertentu (secara spesifik) seperti restoran khusus

5 seafood, vegetarian, ataupun restoran etnik sesuai dengan lokasinya (misalnya : Chinese Restaurant dan French Restaurant). Tergantung dari budaya setempat, restoran dapat menyajikan ataupun tidak menyajikan minuman beralkohol. (http://en.wikipedia.org/wiki/restaurant) Biasanya kafe menyediakan menu yang lebih sedikit dibandingkan dengan restoran. Tetapi kafe menawarkan suasana relaksasi bagi para konsumennya yang merasa lelah dan jenuh dengan kegiatan keseharian mereka yang penuh dengan ketegangan. Kafe Pia Apple Pie juga menawarkan suasana relaksasi tersebut. Meskipun bangunannya merupakan sebuah rumah yang dijadikan tempat usaha, namun tetap dapat memberikan nuansa relaksasi dengan terdapatnya berbagai tanaman hias, kolam ikan, serta beberapa balai atau tempat lesehan. 2.3 Sejarah Berdirinya Kafe Pia Apple Pie Kafe Pia Apple Pie mewujudkan gagasan ketiga wanita pendirinya, yaitu : Tintin Kuraesin, Susi Gunadi, dan Baby Ahnan untuk mencoba berwirausaha, setelah sekian lama mengalami bekerja di perusahaan. Pada waktu itu, Ibu Baby mendapatkan banyak pasokan buah apel, sehingga kemudian muncul gagasan untuk membuatnya menjadi apple pie. Bumi Indonesia telah dapat menghasilkan jenis buah apel yang kebetulan paling cocok untuk dipanggang. Apel yang diolah untuk dibuat menjadi pai dan jus adalah apel dari Kota Batu, Jawa Timur. Produk utama apple pie terpilih berdasarkan pengamatan bahwa jenis kudapan ini masih jarang di pasaran dan juga masyarakat kita menyukai sesuatu yang kebarat-baratan.

6 Kemudian Ibu Baby mereka-reka rasa pai yang sesuai dengan lidah orang Indonesia. Ia dibantu oleh asistennya yang bernama Ibu Pia. Awalnya Ibu Baby memilih cara layan antar untuk usaha kuenya karena pada saat itu segala pembuatan pai dipusatkan di rumahnya, di lereng Gunung Salak. Karena lokasinya terbilang jauh dari mana-mana, Ibu Baby berinisiatif menyebarkan brosur dan melayani pengantaran kue. Pertemuan Baby dengan Susi dan Titin Kuraesin-lah yang akhirnya membuahkan Kafe Pia Apple Pie di Bogor. Kafe ini pertama kali dibuka pada tanggal 1 Oktober 1999 dengan mempekerjakan 6 orang karyawan. Modalnya sekitar Rp 30 juta dari uang bersama. Namun di hari pertama saja mereka kewalahan melayani pembeli. Oleh karena itu jumlah karyawan meningkat menjadi 19 orang. Saat ini apple pie kreasi tiga ibu tersebut menjadi alternatif oleh-oleh untuk para pelancong yang berkunjung ke Kota Hujan. Prinsip produksi adalah pemakaian bahan yang sehat, segar, dan alami. Semua produk bebas dari pengawet kimia. Oleh karena itu produk apple pie hanya tahan hingga 4 hari diluar kulkas dan seminggu jika dimasukkan ke dalam kulkas. Chicken pie lebih tidak tahan lama dikarenakan terdapat daging ayam didalamnya. Sebagian besar proses pengerjaan dilakukan dengan tangan, sehingga dapat juga disebut home-made pie. Apple pie diluncurkan dengan rasa yang telah disesuaikan dengan selera orang Indonesia. 2.4 Nama Pia Apple Pie Dalam menciptakan rasa pai yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, Ibu Baby Ahnan dibantu oleh asistennya yang bernama Ibu Pia, dan asisten inilah yang berjasa menemukan komposisi resep pai yang pas untuk dijual.

7 Oleh karena itu sebagai penghargaan terhadap jasanya, nama Ibu Pia kemudian digunakan untuk nama kafe tersebut yaitu Kafe Pia Apple Pie. 2.5 Analisa Logo Kafe Pia Apple Pie Gambar 2.1 Logo Pia Apple Pie Umum Logo untuk Kafe Pia Apple Pie dibuat oleh Ibu Baby Ahnan, salah satu pemilik kafe tersebut. Desain logo kafe ini merupakan kombinasi dari logotype dan logogram. Pada logo digunakan icon gambar dari apple pie itu sendiri yang berbentuk oval. Umumnya apple pie berbentuk bulat, tetapi di Café Pia Apple Pie, apple pie yang dibuat berbentuk oval. Tulisan Pia Apple Pie menggunakan jenis huruf Kids. Logo dilengkapi dengan border batu bata berwarna orange untuk memberikan kesan bersahabat, warna cokelat untuk gambar pai, serta warna hitam untuk tulisannya. Keunikan / Kelebihan - Keunikan : menginformasikan bentuk pie yang unik yaitu berbentuk oval melalui ilustrasi gambar pada logo.

8 - Kelebihan : keseluruhan logo yang berbentuk kotak sehingga memudahkan pengaplikasiannya pada berbagai media pendukung. Kelemahan - Desain yang kurang sesuai dengan target market yang dituju (menengah keatas). - Pemilihan jenis huruf yang tidak sesuai karena Kids merupakan jenis huruf bernuansa anak-anak. - Penggunaan logo yang tidak konsisten : 1. Pada plastik pembungkus packaging tidak disertakan icon gambar apple pie, serta penambahan informasi alamat yang diletakkan didalam logo. 2. Pada bagian tutup packaging terdapat bentuk logo secara lengkap yaitu kombinasi logotype dan logogram, namun didalamnya ditambahkan informasi alamat, telepon, serta e-mail. Gambar 2.2 Penerapan logo yang tidak sintaktik (tidak terdapat gambar apple pie) Dapat disimpulkan terdapat pengaplikasian bentuk logo yang tidak sintaktik. Penempatan informasi juga tidak dapat digabungkan begitu saja ke dalam logo, melainkan harus diletakkan di tempat yang berbeda.

9 2.6 Produk Gambar 2.3 Gambar 2.4 Packaging Apple Pie Packaging Apple Pie Love Produk utama yang ditawarkan oleh Kafe Pia Apple Pie adalah apple pie yang berbentuk oval dengan isi buah apel. Bentuk oval ini merupakan keunikan tersendiri karena pada umumnya apple pie berbentuk bulat. Terdapat pula menu lain yang juga menggunakan apel seperti apple fried rice, apple pie love (berbentuk hati), pie crust (dengan irisan buah apel diatasnya), apple salad, ala mode (apple pie panas berukuran kecil dengan es krim vanilla di atasnya), dan spaghetti apple sauce. Untuk menu pie lainnya, antara lain : chicken pie, strawberry pie, dan chocolate pie. Produk penunjangnya adalah poffertjes, cream of chicken soup, cream of mushroom soup, cream of corn soup, yoghurt dream, dan caramel pudding. Terdapat pula menu khas Jawa Barat seperti bajigur (disajikan dengan kacang tanah rebus, pisang uli, dan ubi), singkong manis, pisang bakar dan semar mendem. Untuk minuman terdapat bandrek apel, susu kedelai, teh, kopi, susu cokelat panas, aneka soft drinks, aneka jus serta float.

10 Pada foto produk dapat dilihat bentuk packaging yang kurang kokoh karena hanya dibuat dari karton putih tipis. Dilihat dari perilaku konsumen yang sering membeli produk sebagai hadiah ataupun oleh-oleh, tampilan packaging dirasa kurang estetis dan kurang unik. Bentuk packaging yang tidak stabil kerap menyulitkan untuk ditutup. Hal ini merupakan salah satu permasalahan yang ada. Gambar 2.5 Menu Pia Apple Pie Gambar 2.6 Seragam Pia Apple Pie 2.7 Harga - Untuk menu biasa berkisar antara Rp. 9000,00 Rp. 82.000,00 - Untuk berbagai pai ukuran spesial (15 x 35 cm hingga 15 x 60 cm) berkisar antara Rp. 164.000,00 Rp. 421.000,00

11 2.8 Lokasi Gambar 2.7 Lokasi Kafe Pia Apple Pie Kafe Pia Apple Pie terletak di Jalan Pangrango 10, Bogor. Kafe ini hanya membuka satu cabang di Jakarta yaitu di Jalan Merpati Raya H1/27 Bintaro, namun semua proses produksi dilakukan di Bogor sehingga untuk cabang di Jakarta hanya untuk pemesanan take away. Lokasi Kafe Pia Apple Pie tidak berada di jalan utama melainkan berada di perumahan sehingga kurang strategis, hal ini merupakan salah satu kelemahannya. 2.9 Kuesioner No. Pertanyaan Jumlah responden 1. Pernah ke Kafe Pia Apple Pie di Bogor a. ya 66 b. tidak 14 2. Dari mana mengetahui tempat ini a. teman 56 b. brosur 3 c. media komunikasi (TV, majalah, tabloid, radio) 21 3. Mengetahui tempat lain yang menjual produk sejenis a. ya 9 b. tidak 71 4. Berasal dari daerah mana a. Bogor 42

12 b. Jakarta 31 c. lain-lain 7 5. Menarik / tidaknya kemasan apakah mempengaruhi keputusan membeli produk a. ya 53 b. tidak 27 6. Rasa produk yang ditawarkan a. enak 58 b. biasa saja 16 c. tidak enak 6 7. Yang menjadi menu favorit a. apple pie 52 b. chicken pie / strawberry pie / chocolate pie 26 c. lain-lain 2 8. Biasanya makan di tempat / take away a. di tempat 32 b. take away 48 9. Kisaran harga a. murah 8 b. sedang 49 c. mahal 23 10. Pendapat tentang logo Kafe Pia Apple Pie a. buruk 27 b. biasa saja 49 c. bagus 4 11. Bentuk kemasan / packagingnya a. tidak menarik 33 b. biasa saja 41 c. menarik 6 12. Kemasan menarik untuk dijadikan hadiah / oleh-oleh a. ya 15 b. tidak 65 13. Pendapatan per bulan a. < Rp. 5.000.000,00 14 b. Rp. 5.000.000,00 Rp. 10.000.000,00 47 c. > Rp. 10.000.000.000,00 19 Tabel 1 Kuesioner mengenai Pia Apple Pie Total responden adalah 80 orang.

13 Kesimpulan : - Packaging Packaging mempengaruhi keputusan responden dalam membeli produk. Produk dari Kafe Pia Apple Pie lebih banyak di take away sehingga dibutuhkan packaging yang baik. Kebanyakan responden menilai bentuk packagingnya biasa saja dan tidak menarik untuk dijadikan hadiah/oleh-oleh sehingga perlu dibuat desain baru yang lebih unik dan lebih efektif untuk kepuasan konsumen. - Logo Sebagian besar responden menilai logo Kafe Pia Apple Pie biasa saja, padahal keberadaan logo harus dapat menarik minat dan keingintahuan masyarakat terhadap produk sehingga logo ini dirasa perlu didesain ulang. - Target Market Setelah melakukan survei lokasi, penulis dapat menyimpulkan bahwa hampir seluruh pembeli adalah wanita. Responden terbanyak menilai harga dari produk adalah sedang dan diikuti dengan 23 orang yang menjawab mahal, karenanya ditetapkan target market untuk golongan menengah keatas. Hal ini diperkuat dengan pendapatan dominan responden per bulan yang dapat dikategorikan sebagai pendapatan golongan ekonomi menengah ke atas. 2.10 Strategi Pemasaran yang Telah Dilakukan Pemasaran secara langsung : Dengan penyebaran brosur dari rumah ke rumah. Pemasaran secara tidak langsung : Liputan dari berbagai saluran televisi serta artikel majalah dan tabloid.

14 2.11 Target Market Target Market Kafe Pia Apple Pie adalah : Demografi : - Usia : 25 45 tahun - Kategori : wanita muda dan kaum ibu - Gender : wanita - Golongan : B dan A - Profesi : semua jenis profesi Geografi : - Domisili : kota besar - Wilayah : Bogor, Jakarta, Bandung dan sekitarnya. - Iklim : tropis Psikografi : - Suka mencoba hal yang baru - Konsumtif - Suka berkumpul dengan teman atau keluarga - Suka travelling - Memperhatikan kesehatan - Masalah : jenuh dengan kesibukan perkotaan sehingga membutuhkan suasana relaksasi dan kenyamanan serta pelayanan yang ramah.

15 2.12 Analisa Logo Kompetitor Kompetitor dapat dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu : kompetitor langsung yang merupakan kafe ataupun restoran yang menjual produk serupa yang masih berada di wilayah yang sama dengan Kafe Pia Apple Pie, dan kompetitor tidak langsung yang merupakan kafe ataupun restoran yang menjual produk yang berbeda dari Kafe Pia Apple Pie yang berada di wilayah yang sama (berdekatan). - Kompetitor langsung : tidak ada - Kompetitor tidak langsung : kafe atau restoran disekitarnya seperti Kafe Macaroni Panggang dan Kafe met Liefdé. Berikut foto logo kompetitor : Gambar 2.8 Gambar 2.9 Logo Kafe Macaroni Panggang Logo Kafe met Liefdé Logo Kafe Macaroni Panggang menggunakan simbol dan logotype. Digunakan jenis huruf Serif yaitu American Typewriter dengan Skema Warna Achromatic hitam, abu-abu, dan putih. Keseluruhan logo menimbulkan kesan yang modern. Logo Kafe met Liefdé merupakan logotype saja. Dengan menggunakan jenis huruf script dan penggunaan warna kuning keemasan yang menimbulkan

16 kesan nostalgia/tempo dulu sesuai dengan interior bangunan dengan dominasi perabotan antik zaman Belanda. Gambar 2.10 Beberapa logo kafe di Indonesia dan luar negeri 2.13 Analisa Perusahaan Pia Apple Pie merupakan sebuah kafe yang menawarkan konsep nyaman dan bersahabat. Konsep bangunannya adalah kesederhanaan, didominasi oleh penggunaan batu bata yang dibiarkan alami dan dikombinasikan dengan cat warna orange. Melihat dari target market yang dituju yaitu golongan menengah keatas, maka konsep Kafe Pia Apple Pie yang semula nyaman dan bersahabat akan diubah menjadi natural dengan sentuhan klasik dan feminin, serta menekankan pada karakter home-made, alami (tanpa pengawet), dan fresh sesuai dengan prinsip produksi makanan yang ditawarkan.

17 2.14 Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan strategi perencanaan yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) yang terdapat dalam suatu organisasi. Analisa SWOT dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu faktor-faktor internal dan faktorfaktor eksternal. Faktor-faktor internal terdiri dari Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) yang terdapat dalam suatu organisasi. Sedangkan faktorfaktor eksternal terdiri dari Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) dari lingkungan diluar organisasi. (http://en.wikipedia.org/wiki/swot_analysis) Strengths (kekuatan) - Produk yang tidak pasaran sehingga tidak ada kompetitor langsung. - Produk berkualitas tanpa bahan pengawet dengan bahan-bahan segar. - Menu makanan yang unik yang didominasi oleh penggunaan buah apel. - Suasana rumahan yang nyaman dan rileks. Weaknesses (kelemahan) - Lokasi yang kurang strategis karena letaknya agak dalam dari jalan utama. - Kurang mendukungnya identitas visual Kafe Pia Apple Pie dilihat dari target market yang dituju (menengah keatas). - Kemasan (packaging) yang kurang kuat karena menggunakan bahan karton yang tipis serta kurang menarik. - Bentuk kemasan (packaging) sama dengan kemasan pada Kafe Macaroni Panggang karena pemiliknya sama, sehingga tidak menunjukkan keunikan.

18 Opportunities (peluang) - Merupakan kafe yang memiliki keunikan produk yaitu aneka pie serta dominasi penggunaan buah apel pada menunya. - Banyak turis domestik maupun mancanegara yang membeli produk untuk dijadikan hadiah ataupun dijadikan oleh-oleh khas Kota Bogor. Threats (Ancaman) - Terdapat kafe maupun restoran yang memiliki lokasi lebih strategis yaitu di jalan-jalan utama. - Tren pasar yang cepat berubah. - Kondisi perekonomian masyarakat yang tidak stabil sehingga mengurangi daya beli konsumen.