Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. corporate governance ini diharapkan ada regulasi serta aturan mengenai

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat perusahaan merasa tidak aman bahkan di wilayah negaranya

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

HUBUNGAN KAUSALITAS ANTARA EKSPOR NON MIGAS TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN SKRIPSI

ANALISIS PELUANG INTERNASIONAL

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan ekonomi dalam era globalisasi mengalami

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak

I. PENDAHULUAN. moneter terus mengalami perkembangan. Inisiatif kerjasama mulai dikembangkan

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dalam menggerakkan roda operasional perusahaan. berperan aktif secara efektif dan efisien. 1

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga berdampak pada perusahaan yang beroperasi. Perusahaan yang ada

MUFG, grup jasa keuangan terbesar di Jepang, akan membuat investasi strategis di Bank Danamon di Indonesia

ID No EQUIS Input Proses Output Predecessors. Membuat Visi. 3 N/A Membuat Misi 2

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

Analisis Perkembangan Industri

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, KINERJA DAN DAYA SAING INDUSTRI ELEKTRONIKA DI INDONESIA JOHANNA SARI LUMBAN TOBING H

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

Kode etik bisnis Direvisi Februari 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa mempercepat informasi yang perlu disampaikan baik yang sifatnya broadcast

LINGKUNGAN BISNIS PERTEMUAN KEEMPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

NEWS FOR IMMEDIATE RELEASE

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang tentunya tidak akan dan tidak dapat mengasingkan diri

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

KEBIJAKAN TATA KELOLA PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. LAPI GANESHATAMA CONSULTING ( PT. LAPI GTC) berdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan inovasi di bidang finansial yang semakin canggih.

BAB I PENDAHULUAN. dan lain-lain oleh masing-masing destinasi pariwisata. melayani para wisatawan dan pengungjung lainnya 1

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini keberadaan pasar modal memiliki peran yang cukup vital

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri nyaris tidak ada perbedaan karena kemudahan akses dari barang dan informasi

PRINSIP ESSILOR. Prinsip-prinsip kita berasal dari beberapa karakteristik Essilor yang khas:

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis dan persaingan antar perusahaan pada masa

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian di Indonesia. Pada tahun 2012 industri manufaktur menyumbang

BAB I PENDAHULUAN. Keberlangsungan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan pemiliknya atau pemegang saham, atau

STRATEGI OPERASI DI LINGKUNGAN GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Haruman, 2008) (Sari dan Riduan, 2011) Zarkasyi (2008:36)

Menghubungkan Masyarakat dan Budaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

I. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya dengan

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JUNI 2015

NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN TERBUKA

PIAGAM KOMITE AUDIT PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang bergulir dengan cepat dan didukung oleh kemajuan

Mengatasi Sisi Gelap Dunia Kripto

LESTARI BRIEF EKOWISATA INDONESIA: PERJALANAN DAN TANTANGAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri

PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India

DAYA SAING DALAM MENGHADAP

BAB 1 PENDAHULUAN. Nilai tukar mata uang mencerminkan kuatnya perekonomian suatu negara. Jika

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

Peluang Bisnis Batik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

Transkripsi:

www.pwc.com/id Survey Bisnis Keluarga 2014 Indonesia November 2014

Terima kasih.. Atas partisipasi dalam survey dan kehadirannya

Agenda Latar belakang Family business survey 2014 Sekilas temuan utama Gambaran umum Temuan utama: A. Kinerja dan Tantangan B. Internasionalisasi C. Pembeda bisnis keluarga D. Keterlibatan keluarga dan perencanaan pewarisan perusahaan E. Pergeseran ke era digital dan kemunculan tren global Kesimpulan 3

Latar Belakang Sebuah perusahaan disebut sebagai perusahaan keluarga jika: Mayoritas suara berada di tangan pendiri atau orang yang mengakuisisi perusahaan (atau pasangan, orang tua, anak atau ahli waris); Setidaknya ada satu perwakilan keluarga yang terlibat di dalam manajemen atau administrasi perusahaan; Untuk perusahaan publik (tbk.), pendiri atau orang yang mengakuisisi perusahaan (atau keluarganya) memiliki 25% hak atas perusahaan melalui penanaman modal dan ada setidaknya satu orang anggota keluarga dalam manajemen (board) 4

Latar Belakang Dengan PDB setara dengan Turki dan Belanda, serta tingkat pertumbuhan pertahun Indonesia yang berada pada kisaran 5.8 6.4%, Indonesia diprediksikan sebagai kekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada 2050. Dan dengan industrialisasi yang pesat, Indonesia juga semakin menarik bagi penanamana modal asing untuk masuk. Lebih dari 95% bisnis di Indonesia adalah dimiliki keluarga Di Asia Tenggara, 60% perusahaan terbuka (tbk.) adalah merupakan perusahaan keluarga. Dan pewarisan kepemimpinan dianggap sebagai salah satu prioritas perusahaan. Source: http://momentum.uqbs.com 5

Latar Belakang 25% kontribusi terhadap PDB 134 triliun US$ = jumlah kekayaan 40.000+ Orang Terkaya Indonesia 0.2% jumlah populasi Source: www.indonesia-investments.com 6

Family business survey 2014 Indonesia 7

Metodologi Di Indonesia 2.378 wawancara dilaksanakan di lebih dari 40 negara 30 wawancara Selama kurang lebih 41 menit Wawancara dilakukan melalui telepon dan pengisian kuesioner Dilaksanakan antara Mei hingga Agustus 2014 Dalam laporan ini: = Nilai Indonesia lebih tinggi atau lebih rendah dari rata-rata dunia = Nilai di tahun 2014 lebih rendah atau lebih tinggi dari 2012 8

Profil sampel 9

Profil sampel Indonesia: Bisnis Omzet (US$s) Umur perusahaan 27% 14% 13% 7% 3% 20% 20% 16% 23% 22% 17% 11% 30% 18% 53% 44% 17% 38% $5-10m $11-20m $21-50m $51-100m $101-500m >$500m Di bawah 20 tahun 20-49 tahun 50+ tahun Sektor Jumlah generasi Sebaran sektor: Manufaktur: 50% (30%) Transportasi: 13% (6%) Umum: 13% (7%) Konstruksi: 7% (9%) Lain-lain: 5% atau kurang 23% 30% 37% 40% 33% 19% 0% 11% 1 generasi 2 generasi 3 generasi 4+ generasi 10

Profil sampel Indonesia: Responden Jabatan dalam perusahaan Komposisi direksi 47% 49% 7% 8% 23% 23% 23% 19% 52% 64% 48% 36% CEO/MD Pemilik/ Partner Direktur Keuangan Other Board member Keluarga Bukan anggota keluarga Peran keluarga dalam bisnis Umur 87% 90% 27% 43% 25% 23% 34% 22% 13% 10% 10% 3% 3% 8% Pemilik & manajemen Memiliki saja, bukan manajemen Dibawah 35 35-44 45-54 55-64 Diatas 65 11

Temuan utama Kinerja dan tantangan perusahaan 12

Pertumbuhan Penjualan Tahun lalu Lima tahun ke depan 13% 12% 15% Tumbuh dengan cepat dan agresif Pertumbuhan Penjualan 83% 65% 65% 83% 69% 70% Tumbuh dengan stabil Penurunan Penjualan 10% 19% 18% 3% 16% 13% Konsolidasi 0% 2% 1% Kemunduran 2014 2012 2014 2014 2012 2014 100% of bisnis keluarga Indonesia memprediksi pertumbuhan ini dapat tercapai 13

Permasalahan/isu utama Internal - 12 bulan ke depan Eksternal - 12 bulan ke depan Perekrutan karyawan 47% 49% Kebijakan/peraturan pemerintah 33% 50% Re-organisasi perusahaan 20% 28% Persaingan 43% 32% Pengembangan bisnis/produk 13% 25% Kondisi pasar/ Ketidak pastian Euro 27% 63% Ketersediaan keuangan 13% 15% Nilai tukar 23% 13% Teknologi 13% 13% Harga bahan baku 20% 10% Pengendalian arus kas/biaya 10% 19% Infrastruktur 7% 5% Pencarian tenaga profesional terutama di bidang pengembangan teknologi. (Pelaku bisnis keluarga generasi Ketiga) Persaingan (ukuran kompetitor/skala kompetisi),meskipun kita termasuk dalam 3 besar di Indonesia. (Pelaku bisnis keluarga Generasi Kedua) SDM(baik dari segi kualitas maupun kuantitas). Bagamaina dapat menarik dan mendapatkan SDM yang berkualitas tinggi lebih banyak lagi. (Pelaku bisnis keluarga generasi Kedua) Kebijakan pemerintah, evaluasi kinerja dan pelaksanaan kebijakan pemerintah. Contohnya kebijakan biogas yang diterbitkan pemerintah sejak 2006 namun sampai saat ini belum dilaksanakan. (pelaku bisnis keluarga generasi Ketiga) 14

Tantangan yang dihadapi Tantangan lima tahun ke depan Banyaknya pesaing usaha Perlunya untuk terus berinovasi Menarik keterampilan/tenaga kerja yang tepat Persaingan harga 42% 73% 67% 64% 63% 61% 60% 58% Perlunya untuk menjadi lebih profesional Mempertahankan staf kunci Kebutuhan akan teknologi baru Perencanaan pewarisan usaha Kepatuhan terhadap peraturan Iklim yang semakin internasional Situasi ekonomi umum Penghematan biaya 40% 53% 50% 48% 41% 36% 50% 47% 43% 42% 33% 40% 37% 56% 33% 44% Pemasok/rantai pasokan Perselisihan antar anggota keluarga 11% 23% 26% 20% 15

Tujuan Bisnis Tujuan bisnis dan pribadi lima tahun ke depan Kepentingan relatif (dari total 100) Memastikan masa depan jangka panjang perusahaan Menjalankan usaha dengan lebih profesional 8.8% 13.2% 16.0% 16.2% Meningkatkan profitabilitas Lebih inovatif Menyerap tenaga kerja berkualitas Memastikan staf diberi kompensasi yang layak 11.9% 13.7% 10.7% 9.3% 9.4% 10.1% 8.7% 9.4% Berkontribusi pada masyarakat/ memberikan peninggalan Tumbuh secepat mungkin Melakukan diversifikasi ke produk/sektor baru Merambah pasar regional baru Menikmati pekerjaan Pasar ekspor yang berbeda-beda Memastikan bisnis tetap dipegang keluarga Menciptakan peluang kerja bagi anggota keluarga 1.7% 1.4% 0.7% 5.0% 4.3% 5.0% 4.0% 4.8% 5.6% 4.6% 3.8% 4.0% 5.4% 3.7% 4.3% 4.4% Prioritas ditentukan dengan jelas masa depan jangka panjang dan kesuksesan usaha menjadi prioritas utama. Pendorong kesuksesan secara komersial menjadi prioritas kedua dan aspek keluarga serta masyarakat menjadi kurang penting 16

Temuan utama Internasionalisasi 17

Kontribusi dan sasaran penjualan dari ekspor Negara baru yang akan menjadi tujuan ekspor utama adalah negara-negara di kawasan Asia Pasifik Lima tahun ke depan Rata-rata % penjualan Internasional (berdasarkan semua bisnis ekspor dan non ekspor) Negara tujuan ekspor yang nilainya meningkat paling pesat (Indonesia)? Saat ini 5 tahun ke depan 18% 24% Asia Pasifik Eropa 18% 88% Russia: 12% Malaysia: 29% Tiongkok: 24% Thailand: 24% India: 18% Singapura: 12% Afrika 12% Amerika 6% 25% 32% Timur Tengah/Teluk 0% Tidak ada negara baru 6% 18

Temuan utama Pembeda bisnis keluarga 19

Pandangan atas perilaku bisnis keluarga % pihak yang menyetujui pernyataan mengenai perilaku bisnis keluarga berikut ini Berperan penting dalam penciptaan lapangan pekerjaan Menggunakan tolok ukur kesuksesan yang berbeda tidak hanya laba/ pertumbuhan usaha Lebih bersifat wirausaha Menggunakan pendekatan jangka panjang dalam pengambilan keputusan Pengambilan keputusan lebih efisien /cepat Mempunyai mekanisme pertahanan yang lebih baik jika terjadi resesi Melakukan transformasi bisnis setiap pergantian generasi 57% 57% 57% 59% 57% 55% 53% 53% 47% 50% 56% 71% 69% 78% Meningkatkan stabilitas ekonomi yang seimbang Lebih tertutup terhadap pemikiran dan ide baru 43% 43% 36% 73% Mengambil lebih banyak risiko Lebih sulit untuk mengambil manfaat dari masa pemulihan (karena kurangnya akses terhadap permodalan) 30% 38% 30% 34% 20

Perbedaan bisnis keluarga % menyetujui pernyataan perbedaan bisnis keluarga dengan yang lain Rasa tanggung jawab yang kuat untuk menyediakan lapangan kerja 76% 97% Berusaha semampu mereka untuk mempertahankan staf, bahkan di masa sulit 73% 72% Rasa tanggung jawab yang kuat untuk mendukung kegiatan masyarakat 59% 73% Memiliki budaya dan nilai-nilai yang cenderung lebih tertanam kuat 57% 73% 21

Temuan utama Keterlibatan keluarga dan perencanaan pewarisan 22

Keterlibatan pihak diluar keluarga % memiliki anggota dewan direksi atau komisaris yang bukan anggota keluarga 80% 65% % memiliki staf yang bukan keluarga yang juga menjadi pemegang saham 50% 34% % kemungkinan untuk menawarkan saham kepada orang yang bukan anggota keluarga dalam 5 tahun ke depan 33% 18% 23

Keterlibatan keluarga % memiliki anggota keluarga dengan jabatan Eksekutif Senior dalam perusahaan 100% 93% %memiliki anggota keluarga bekerja di dalam perusahaan, namun bukan sebagai eksekutif senior 53% 49% % memiliki anggota keluarga yang tidak bekerja di perusahaan namun memiliki saham perusahaan 53% 48% % memiliki anggota keluarga yang tidak bekerja dalam perusahaan maupun memiliki saham perusahaan, namun dilibatkan dengan cara lain 17% 18% 24

Keterlibatan generasi penerus dalam bisnis keluarga Adanya generasi penerus dalam bisnis % memiliki generasi penerus bekerja sebagai eksekutif senior dalam perusahaan 60% 43% 60% % memiliki generasi penerus bekerja di dalam perusahaan, namun bukan sebagai eksekutif senior 27% 28% 55% % memiliki generasi penerus yang tidak bekerja di perusahaan namun memiliki saham perusahaan 33% 23% % memiliki generasi penerus yang tidak bekerja dalam perusahaan maupun memiliki saham perusahaan, namun mendapatkan bagian dengan cara lain 10% 7% 25

Prosedur/mekanisme yang digunakan untuk menyelesaikan konflik Prosedur yang dimiliki Kesepakatan pemegang saham 53% 54% Mengukur dan menilai kinerja Peraturan/Konstitusi keluarga Rapat/dewan keluarga Pengaturan jika ada pihak yg dinilai tidak mampu atau meninggal dunia Mekanisme penyelesaian konflik 40% 39% 37% 22% 27% 32% 23% 43% 23% 27% 80% bisnis keluarga di Indonesia memiliki setidaknya satu prosedur/ mekanisme yang digunakan untuk menyelesaikan konflik (setara dengan rata-rata dunia: 83%) Ketentuan untuk masuk dan keluar dari perusahaan 20% 33% Pihak ketiga sebagai mediator Tidak ada 13% 20% 17% 27% 26

Rencana pewarisan usaha Rencana pewarisan untuk posisi senior? Seluruhnya 13% 16% % yang memiliki rencana pewarisan usaha untuk setidaknya sebagian posisi senior Sebagian besar 17% 18% 70% 53% Sebagian kecil 20% 40% Tidak ada 20% 44% 27% bisnis keluarga di Indonesia memiliki rencana pewarisan usaha yang menyeluruh dan didokumentasikan dengan baik (vs 16% di seluruh dunia) 27

Rencana pewarisan kepemilikan usaha Rencana masa depan Mewariskan kepemilikan namun tetap melibatkan profesional dalam manjemen 32% 57% Mewariskan manajemen kepada generasi selanjutnya 23% 40% Dijual/ditawarkan pada publik 10% 20% Tidak tahu 8% 10% Lain-lain 0% 1% 28

Temuan Utama Pergeseran ke Dunia Digital dan Munculnya Tren Global 29

Pentingnya digitalisasi % menyetujui pernyataan tentang teknologi digital Perlunya bagi perusahaan untuk beradaptasi dengan dunia digital 72% 90% Digitalisasi akan membantu meningkatkan kesadaran /kepekaan perusahaan 64% 87% Memahami manfaat bisnis yang nyata dapat diraih dengan digitalisasi serta perencanaan yang realistis untuk mengukur manfaat yang didapat 57% 87% Menyerap tenaga kerja untuk melaksanakan digitalisasi merupakan prioritas utama 43% 63% 30

Pandangan atas tren global Tiga besar tren global yang mengubah bisnis selama 5 tahun ke depan (Indonesia) Berada di 3 besar: 53% 80% 47% 80% 27% 13% 20% 20% 17% 33% 30% Pergeseran demografis Pergeseran kekuatan ekonomi global 17% 20% 10% Kelangkaan sumberdaya dan perubahan iklim 23% 10% 47% Kemajuan teknologi 10% 13% 3% Urbanisasi Peringkat-3 Peringkat-2 Peringkat-1 Berada di 3 besar (dunia): 56% 60% 52% 79% 40% 31

Kesimpulan Optimisme dan ambisi di masa depan akan semakin tinggi dengan 96% menargetkan untuk bertumbuh dalam5 tahun ke depan. Situasi ekonomi secara umum bukan masalah di Indonesia seperti halnya di negara lain (meskipun kompetisi semakin ketat). Bisnis di Indonesia memiliki prioritas serupa dengan bisnis di dunia meski penekanan lebih kepada semakin tingginya jumlah kompetitor Mereka mengakui pentingnya memprofesionalkan bisnis untuk dapat mencapai target pertumbuhan yang ambisius. Bisnis keluarga di Indonesia mengakui pentingnya peran yang dimiliki dalam ekonomi dan masyarakat, meskipun mereka kurang yakin akan pentingnya peran mereka dalam penciptaan peluang kerja atau meningkatkan stabilitas ekonomi Permasalahan/isu utama yang dihadapi: Kebijakan / Peraturan Pemerintah Banyaknya jumlah perusahaan yang menjadi kompetitor Perlunya untuk berinovasi Menarik tenaga yang terampil dan memiliki kemampuan tinggi Perlunya untuk menjadi lebih profesional 32

Kesimpulan(lanjutan) Keunggulan utama perusahaan keluarga: Memiliki sifat kewirausahaan yang lebih unggul Keputusan dapat diambil dengan lebih cepat / lebih efisien Kekurangan perusahaan keluarga: Kurang terbuka terhadap ide maupun pemikiran baru Dalam lingkup yang lebih sempit, kurangnya akses terhadap permodalan Rencana pewarisan perusahaan Lebih dari 50% berencana mewariskan kepemilikan kepada generasi berikutnya namun melibatkan profesional 25% akan menyerahkan kepemilikan serta manajemen kepada generasi berikutnya. Bisnis keluarga di Indonesia memiliki prosedur yang lebih baik dalam hal pewarisan usaha. Meski hanya 27% rencana pewarisan yang menyeluruh dan didokumentasikan dengan baik (vs dunia 16%). Dan 80% bisnis keluarga di Indonesia memiliki prosedur untuk menangani perselisihan /benturan antar anggota keluarga (setara dengan bisnis keluarga dunia: 83%) 33

Q &A 34

Terima kasih Follow us on Indonesia 2014. Hak cipta dilindungi Undang-Undang. mengacu kepada jaringan dan/atau salah satu firma anggotanya, yang masing-masing merupakan badan hukum yang terpisah. Untuk rincian lebih lanjut, kunjungi: http://www.pwc.com/structure.