BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang
|
|
- Harjanti Chandra
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang besar. Biaya biaya tersebut dapat diperoleh melalui pembiayaan dalam negeri maupun pembiayaan luar negeri. Pembiayaan luar negeri yang diperlukan salah satunya adalah melalui Foreign Direct Investment (FDI) atau investasi asing langsung. FDI dapat diartikan sebagai investasi dimana investor mengakuisisi sebagian besar saham yang dimiliki perusahaan asing atau mendirikan anak perusahaan di luar negeri. Dalam hal ini, FDI melibatkan kontrol dan/atau kepemilikan perusahaan di luar negeri. (Markusen, et.al., 1995) Peningkatan aliran FDI ke Asia Tenggara merupakan penyumbang terbesar bagi tingginya aliran FDI ke Asia. Wilayah Asia menjadi pasar potensial yang banyak diincar oleh investor. Sektor primer seperti agrikultur menjadi sektor yang diminati oleh investor. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan investasi dalam sub-sektor agroindustri, meskipun investasi di sektor lain seperti manufaktur dan jasa juga mengalami peningkatan yang ditandai dengan peningkatan investasi pada sub-sektor industri logam, mesin, otomotif, dan elekronik. Tingginya minat investor asing untuk masuk dan menanamkan modalnya ke pasar Asia didorong oleh rendahnya biaya produksi dan upah tenaga kerja sehingga sangat menguntungkan bagi investor Asing. Sebagai contoh, Cina mendapat investasi yang sangat besar khususnya di bidang industri dengan tingkat teknologi yang tinggi. Biaya produksi Cina sangat rendah sehingga investor menanamkan modalnya di sana. Hal ini pula yang membuat 1
2 perekonomian negara Cina berkembang dengan pesat. Jumlah penduduk negara Cina sangat banyak sehingga upah tenaga kerjanya menjadi lebih kecil. Tingginya investasi di sektor industri, menjadikan sektor industri negara Cina semakin berkembang pesat karena dapat menghasilkan hasil industri yang banyak dengan biaya produksi yang rendah. Sektor lain yang mendapat investasi yang besar adalah sektor jasa, terutama real estate, telekomunikasi, dan perbankan. Lain halnya dengan negara Cina, investasi terbesar negara India adalah pada sektor baja dan kimia. Menurut data dari Bank Indonesia, United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) melakukan survei mengenai negara negara di Asia yang banyak diminati oleh investor asing. Dan berdasarkan survei UNCTAD tersebut diperoleh kesimpulan bahwa beberapa negara di Asia ini mengubah kebijakan negaranya yang dianggap akan lebih menarik investor asing menanamkan modalnya di negara tersebut. Seperti di Cina, dilakukan penghilangan batasan operasional bank asing serta agen travel dan juga mengizinkan perusahaan asing untuk melakukan kepemilikan sebesar 100% di sektor perhotelan. Kemudian di negara Malaysia, mengizinkan perusahaan asing menanamkan modalnya 100% pada perusahaan broker dan venture capital. Sedangkan negara India menerapkan kebijakan yang mengizinkan pedagang asing untuk masuk ke dalam pasar domestik. Di Korea, cara yang dilakukan untuk menarik investor asing menanamkan modalnya adalah dengan cara membuat persetujuan terhadap FDI menjadi lebih cepat dari sebelumnya, yaitu dari 30 hari menjadi 20 hari. Indonesia juga memiliki caranya sendiri untuk menarik investor asing, yaitu dengan cara memperkenalkan 15-years income tax breaks untuk perusahaan asing yang melakukan investasi di Indonesia khususnya di beberapa wilayah tertentu. Sedangkan kebijakan yang dilakukan oleh negara Thailand untuk 2
3 menarik investor supaya menanamkan modalnya adalah memperkenalkan insentif yang baru di dalam proyek proyek farmasi. Berdasarkan penelitian penelitian sebelumnya dan juga survei yang dilakukan oleh lembaga lembaga internasional, terdapat faktor faktor yang mempengaruhi masuknya aliran FDI ke suatu negara, antara lain (Kurniati, et.al., 2007) : 1. Pertumbuhan Ekonomi (Faktor Makroekonomi) Semakin baik perekonomian suatu negara, semakin tinggi pula minat investor untuk menanamkan modalnya ke negara tersebut. Karena, perekonomian yang baik yang ditandai dengan peningkatan Growth Domestic Product (GDP) menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki pasar yang besar. Dan negara negara yang memiliki ukuran pasar yang besar dengan GDP yang tinggi dapat menjadi basis dalam melakukan penjualan internasional. 2. Stabilitas politik/risiko politik (Faktor Spesifik Negara) Stabilitas politik suatu negara juga berpotensi sebagai faktor yang mempengaruhi tingginya aliran masuk FDI ke suatu negara. Stabilitas politik ini menjadi cerminan ketidakpastian pada suatu negara. Jadi, apabila stabilitas politik suatu negara tinggi atau risiko politiknya rendah, semakin tinggi pula minat investor untuk menanamkan modalnya di suatu negara, sehingga semakin tinggi pula aliran FDI yang masuk ke negara tersebut dan begitu pula sebaliknya. Contoh indikator kestabilan politik di suatu negara dapat dilihat dari masa masa ketika negara tersebut sedang mengalami krisis. 3
4 Persentase 3. Faktor - faktor lain Selain kedua faktor di atas, terdapat pula faktor faktor yang mempengaruhi tingginya aliran masuk FDI ke suatu negara, yaitu inflasi, pendidikan, serta derajat keterbukaan. Faktor inflasi cukup berpengaruh dalam masuknya FDI ke suatu negara. Semakin terkendalinya inflasi suatu negara, menandakan bahwa perekonomian negara tersebut semakin baik. Apabila negara tersebut perekonomiannya baik, maka investor Gambar 1.1 Grafik Aliran Masuk FDI di Beberapa Negara Asia Tahun (% GDP) Indonesia India Cina Malaysia Thailand Singapura Tahun Sumber : World Bank (2014), data diolah penulis akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di negara tersebut. Selain itu, faktor lain yang berpengaruh terhadap tingginya aliran masuk FDI ke suatu negara adalah tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan biasanya diukur dengan angka melek huruf. Semakin tinggi angka melek huruf maka semakin tinggi tingkat pendidikan negara tersebut. Tingginya tingkat pendidikan mencerminkan negara dengan perekonomian 4
5 yang baik. Dengan begitu investor akan tertarik untuk melakukan investasi di negara tersebut. Begitu pula halnya dengan derajat keterbukaan suatu negara. Semakin tinggi derajat keterbukaan suatu negara, berarti negara tersebut semakin terbuka dengan negara lain dan hal ini dapat memudahkan investor asing untuk masuk ke pasar negara tersebut dan menanamkan modalnya. Aliran FDI ke dunia dan negara negara di Asia Tenggara terus mengalami kenaikan sejak tahun 1990-an dengan puncaknya di tahun Menurut data dari World Bank, aliran FDI dunia dari tahun 2000 hingga 2013 mengalami peningkatan walaupun di tahun 2009 sempat mengalami penurunan dari tahun sebelumnya karena adanya krisis finansial yang terjadi di Asia, namun di tahun 2010 kembali mengalami kenaikan hingga tahun Hal ini dapat terlihat pada Gambar 1.1, terdapat penurunan aliran FDI dari tahun 2008 ke tahun Pada grafik aliran masuk FDI ke beberapa negara di Asia (Gambar 1.1), walaupun mengalami fluktuasi, terlihat bahwa trendnya tetap positif dan negara yang memiliki aliran masuk FDI terbesar adalah negara Cina. Selain negara berkembang di kawasan Asia Tenggara, negara negara yang tergabung dalam BRICS, yaitu Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan disebut sebut sebagai negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat (fast-growing economies) dan juga sebagai negara emerging markets atau newly industrialized. Kontribusi BRICS terhadap FDI global mulai terlihat di tahun 2011, yaitu BRICS menarik 26% FDI global dan berkontribusi sebesar 15% terhadap FDI global (Worldbank, 2013). 5
6 Persentase Gambar 1.2 Grafik Aliran Masuk FDI di BRICS Tahun (% GDP) Brazil Rusia India Cina Afrika Selatan Tahun Sumber : World Bank (2014), data diolah penulis Selain negara negara BRICS, terdapat negara berkembang lain yang juga dianggap sebagai fast-growing, yaitu Indonesia, dan Turki. Negara negara ini dianggap memiliki beberapa kesamaan karakteristik yaitu: 1. Memiliki populasi yang relatif besar dan pertumbuhan populasi muda yang tinggi; 2. Memiliki keuntungan geografis dimana posisinya dekat dengan negara negara dengan pasar yang besar. 6
7 Persentase Gambar 1.3 Grafik Aliran Masuk FDI di Indonesia dan Turki Tahun (% GDP) 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 Turki Indonesia 0, Tahun Sumber : World Bank (2014), data diolah penulis Pada penelitian ini, selain negara negara yang tergabung dalam BRICS, diambil dua negara berkembang lain yaitu Indonesia dan Turki. Alasan dipilihnya Indonesia dan Turki karena menurut data Worldbank 2013, secara geografis Indonesia merupakan negara dengan aliran masuk FDI terbesar se Asia Tenggara, sedangkan Turki merupakan negara dengan aliran masuk FDI terbesar se Asia Barat (Akpan, et.al., 2014). Dengan melihat fakta bahwa negara negara BRICS, Indonesia dan Turki merupakan negara negara berkembang yang menjadi tujuan utama bagi investor untuk menanamkan modalnya, maka melalui penelitian ini akan dianalisis faktor faktor apa saja yang berpengaruh terhadap aliran masuk FDI ke negara negara BRICS, Indonesia, dan Turki yang selanjutnya akan disebut Emerging Economies. 7
8 Persentase Dengan adanya aliran masuk FDI, diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi negara negara Emerging Economies melalui investasi asing langsung. Oleh karena itu, menjadi penting untuk mengetahui faktor faktor apa saja yang mempengaruhi aliran masuk FDI ke negara negara BRICS, Indonesia, dan Turki (Emerging Economies) sehingga pemerintah dapat menentukan kebijakan untuk mendorong masuknya aliran FDI ke negara negara Emerging Economies agar kebijakan peningkatan aliran masuk FDI lebih efektif dan terarah pada faktor faktor yang secara khusus berperan penting untuk mendorong investor asing menanamkan modalnya dalam bentuk Foreign Direct Investment. Gambar 1.4 Grafik Aliran Masuk FDI di Emerging Economies Tahun (% GDP) Tahun Indonesia Turki Brazil Rusia India Cina Afrika Selatan Sumber : World Bank (2014), data diolah penulis 1.2. Rumusan Masalah Foreign Direct Investment atau Investasi Asing Langsung merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Aliran 8
9 masuk FDI ke negara negara yang tergabung dalam BRICS, yaitu Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, serta Indonesia dan Turki (Emerging Economies) relatif tinggi terutama pada tahun 2008 saat terjadi krisis finansial global yang melanda hampir seluruh negara di dunia, aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies trendnya positif walaupun di tahun 2008 mengalami penurunan. Hal itu berarti negara negara Emerging Economies memiliki kestabilan ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan negara negara berkembang lain. Menurut penelitian penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, aliran masuk FDI ke suatu negara dipengaruhi oleh faktor faktor makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, risiko politik, infrastruktur, derajat keterbukaan, dan lain lain. Oleh karena itu, penelitian ini akan menganalisis apakah faktor faktor makroekonomi seperti yang telah disebutkan di atas berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies Pembatasan Masalah Penelitian ini menggunakan data aliran masuk Foreign Direct Investment, GDP, nilai trade, inflasi, gross capital formation, upah tenaga kerja, infrastruktur, dan angkatan kerja negara tujuh negara berkembang yang dianggap sebagai negara fastgrowing economies, yaitu Brazil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan (BRICS) serta Indonesia dan Turki. Karena adanya keterbatasan beberapa data untuk tahun 2014, periode penelitian yang akan digunakan adalah kurun waktu
10 1.4. Pertanyaan Penelitian Setelah mengetahui latar belakang aliran masuk Foreign Direct Investment (FDI) ke negara negara yang tergabung dalam Emerging Economies secara umum dan seberapa tinggi aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies dibandingkan negara negara berkembang lainnya, maka penulis mencoba untuk merumuskan beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Apakah Gross Capital Formation berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 2. Apakah GDP berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 3. Apakah inflasi berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 4. Apakah infrastruktur berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 5. Apakah jumlah angkatan kerja berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 6. Apakah trade openness berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 7. Apakah upah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies? 1.5. Tujuan Penelitian Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel variabel makroekonomi, yaitu: 10
11 1. Pengaruh variabel Gross Capital Formation terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies. 2. Pengaruh variabel GDP terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies. 3. Pengaruh variabel inflasi terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies. 4. Pengaruh variabel infrastruktur terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies. 5. Pengaruh variabel jumlah angkatan kerja terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies. 6. Pengaruh variabel trade openness terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies. 7. Pengaruh variabel upah tenaga kerja terhadap aliran masuk FDI ke negara negara Emerging Economies Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan, antara lain : 1. Bermanfaat untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai Foreign Direct Investment secara garis besar dan faktor faktor yang mempengaruhi aliran masuk FDI ke negara negara yang tergabung dalam BRICS, Indonesia, dan Turki. 2. Bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian penelitian selanjutnya yang juga bertemakan tentang faktor faktor yang mempengaruhi 11
12 aliran masuk Foreign Direct Investment ke negara negara yang tergabung dalam BRICS, Indonesia, dan Turki. 3. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah maupun pihak lain yang membutuhkan dalam penetapan kebijakan Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab, yaitu Bab 1 sebagai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitan, serta sistematika penulisan. Bab 2 merupakan studi literatur yang memuat penelitian penelitian terdahulu dengan tema sama yang digunakan sebagai acuan serta memperkuat penelitian ini, beserta dengan metode yang digunakan untuk penelitian. Bab 3 merupakan pembahasan dari data serta hasil temuan berdasarkan metode analisis yang digunakan, dan terakhir ditutup dengan Bab 4 yang terdiri atas kesimpulan serta implikasi. 12
BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan laporan WTO (World Trade Organization) tahun 2007 (Business&Economic Review Advisor, 2007), saat ini sedang terjadi transisi dalam sistem perdagangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses pembangunan yang terjadi secara terus menerus dan bersifat dinamis. Sasaran pembangunan yang dilakukan oleh negara sedang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi sebuah negara, keberhasilan pembangunan ekonominya dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2007) menyatakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan salah satu tujuan pembangunan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu negara menandakan berhasilnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap negara membutuhkan modal untuk membiayai proyek pembangunannya. Tentunya ketersediaan modal sangat dipengaruhi oleh laju pertumbuhan ekonomi. Bagi sebuah negara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang memiliki banyak sumber daya alam dan termasuk sebagai salah satu negara berkembang di dunia membutuhkan dana untuk mendukung pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara dapat mempengaruhi kinerja perusahaan, Osoro dan Ogeto (2014) dalam Makori (2015). Kinerja perusahaan sangat bergantung kepada informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara sangat ditunjang oleh indikator tabungan dan investasi domestik yang digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. ASEAN. (2007). ASEAN Economic Community Blueprint. Singapura: National University of Singapore.
5. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian pada analisis Bab IV tentang analisis faktor penentu Foreign Direct Investment otomotif di 5 negara ASEAN, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa research and development,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan energi di Asia Tenggara terus meningkat dan laju pertumbuhannya merupakan yang tercepat di dunia sejak tahun 1990. Energy Information Administration (EIA)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia
Lebih terperinci1 Universitas indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa pertanyaan menggelitik dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai pelarian modal yang terjadi di suatu Negara cukup menarik perhatian untuk dicermati oleh
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dampak globalisasi di bidang ekonomi memungkinkan adanya hubungan saling terkait dan saling memengaruhi antara pasar modal di dunia. Dampak globalisasi di bidang ekonomi diikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi merupakan suatu tujuan utama. Hal ini juga merupakan tujuan utama negara kita, Indonesia. Namun,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari negara-negara maju, baik di kawasan regional maupun kawasan global.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam perjalanan menuju negara maju, Indonesia memerlukan dana yang tidak sedikit untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. samping komponen konsumsi (C), investasi (I) dan pengeluaran pemerintah (G).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam sistem perekonomian terbuka, perdagangan internasional merupakan komponen penting dalam determinasi pendapatan nasional suatu negara atau daerah, di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan. Penanaman modal dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa waktu terakhir mengalami fluktuasi karena pengaruh dari kondisi perekonomian dunia. Beberapa contoh krisis yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam bidang ekonomi. Menurut Todaro dan Smith (2006), globalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penanaman modal yang sering disebut juga investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Adanya modal dalam sebuah perusahaan menjamin berlangsungnya proses
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam perekonomian setiap negara di dunia. Dengan perdagangan internasional, perekonomian akan saling terjalin
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3
IV. GAMBARAN UMUM NEGARA ASEAN 5+3 4.1 Gambaran Umum Kesenjangan Tabungan dan Investasi Domestik Negara ASEAN 5+3 Hubungan antara tabungan dan investasi domestik merupakan indikator penting serta memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menunjukkan besarnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam suatu. angkatan kerja. Terakhir yaitu kemajuan teknologi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang menunjukkan besarnya peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam suatu perekonomian. Tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, nilai serta norma masyarakat, dan institusi-institusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Foreign Direct Investment (FDI) sebagai komponen yang meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Foreign Direct Investment (FDI) sebagai komponen yang meningkatkan pertumbuhan, mendapat perhatian besar dari negara-negara maju pada umumnya dan negara-negara berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Soembodo (2011),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup
Lebih terperinciPerekonomian Suatu Negara
Menteri Keuangan RI Jakarta, Maret 2010 Perekonomian Suatu Negara Dinamika dilihat dari 4 Komponen= I. Neraca Output Y = C + I + G + (X-M) AS = AD II. Neraca Fiskal => APBN Total Pendapatan Negara (Tax;
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi suatu negara sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana perkembangan suatu negara, yang menyebabkan semua negara berusaha memperkuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi di suatu negara (trade as engine of growth).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu negara dalam membangun perekonomian negaranya adalah laju pertumbuhan ekonomi. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengejar ketertinggalan pembangunan dari negara-negara maju, baik di kawasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia selalu mengalami perjalanan yang berfluktuasi, minyak dan gas alam yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan, harganya dipasar internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagaimana termaktub dalam alenia ke-4 pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu: (1) melindungi segenap bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu belakangan ini memicu tingginya integrasi ekonomi pada negara-negara di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian global yang semakin pesat dalam kurun waktu belakangan ini memicu tingginya integrasi ekonomi pada negara-negara di dunia. Struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketimpangan dapat diatasi dengan industri. Suatu negara dengan industri yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Di era globalisasi ini, industri menjadi penopang dan tolak ukur kesejahteraan suatu negara. Berbagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, Gross Domestic Product (GDP), Nilai Kurs, Tingkat Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara maju di kawasan Eropa masih belum sepenuhnya mereda. Permasalahan mendasar seperti tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal terutama terjadi dari negara-negara yang relatif kaya modal yaitu umumnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan pembangunan ekonomi internasional yang semakin terkait dan adanya interdependensi antar negara, arus perdagangan barang juga mengalami perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut adanya keterbukaan ekonomi yang semakin luas dari setiap negara di dunia, baik keterbukaan dalam perdagangan luar negeri (trade openness) maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Keberhasilan atau tidaknya pembangunan ekonomi di suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi merupakan hal yang harus dilakukan oleh setiap negara terutama negara berkembang seperti Indonesia agar dapat berdiri sejajar dengan negara maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis tersebut menjadi salah satu hal yang sangat menarik mengingat terjadinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia selama periode tahun 1990 sampai dengan tahun 2008 banyak mengalami perkembangan yang bersifat positif sampai sebelum tahun 1997. Hal ini tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks Sektoral BEI (Bursa Efek Indonesia) merupakan sub indeks dari IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Semua emiten yang tercatat di BEI diklasifikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kepada penduduknya. Kenaikan kapasitas itu sendiri ditentukan atau. dimungkinkan oleh adanya kemajuan atau penyesuaian-penyesuaian
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah peningkatan kapasitas dalam jangka panjang dari negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya. Kenaikan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3
IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa dekade terakhir, perekonomian Indonesia telah menunjukkan integrasi yang semakin kuat dengan perekonomian global. Keterkaitan integrasi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dengan ditandatanganinya deklarasi Bangkok
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel independen DJIA, FTSE,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara, karena pasar modal merupakan lembaga intermediasi dana dari pihak yang kelebihan dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007 telah berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis finansial yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2007 telah berkembang menjadi masalah serius. Amerika Serikat merupakan negara adidaya dimana ketika perekonomiannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. B. Belanja Negara (triliun Rupiah)
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang fokus terhadap pembangunan nasional. Menurut data Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan kesejahteraan suatu negara yaitu dengan meningkatkan faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah makro ekonomi jangka panjang disetiap periode. Dalam setiap periode upaya untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas sehingga terkait satu sama lain. Aliran dana bebas keluar masuk dari satu negara ke negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang wajib dimiliki dalam mewujudkan persaingan pasar bebas baik dalam kegiatan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Modal manusia berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara maka modal manusia merupakan faktor
Lebih terperinciMansoor Dailami Bank Dunia Makassar - Jakarta, Indonesia June 14-15, 2011
Mansoor Dailami Bank Dunia Makassar - Jakarta, Indonesia June 14-15, 2011 Multipolaritas: Ekonomi Global Baru Orde ekonomi global baru mulai terbentuk dengan bergesernya pertumbuhan global dari negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan barang dan jasa, investasi yang dapat meningkatkan barang modal,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian negara dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian
Lebih terperinciPeranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia
Peranan Pasar Modal Indonesia dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia (Lomba Karya Tulis Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Akuntansi FPIPS 2007) Pengertian Pembangunan Ekonomi Perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan sistem ekonomi dari perekonomian tertutup menjadi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fenomensa globalisasi dalam bidang ekonomi mendorong perkembangan ekonomi yang semakin dinamis antar negara. Dengan adanya globalisasi, terjadi perubahan sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perekonomian Indonesia sedang mengalami pertumbuhan industri yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang mulai mengalihkan perhatian dalam bentuk alternatif bagi pembiayaan pembangunan yang
Lebih terperinciAnalisis Perkembangan Industri
JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara. Maju atau tidaknya perekonomian suatu negara, dapat dilihat dari perkembangan pasar modal
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan yang sangat drastis. Krisis global adalah salah satu dilema yang sedang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian tidak selamanya dapat terus menerus berkembang dengan baik, ada kalannya mengalami pertumbuhan bahkan terkadang mengalami penurunan yang sangat drastis.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Investasi Investasi adalah mereka yang memiliki pendapatan, yang dipergunakan bukan untuk tujuan konsumsi melainkan investasi. Investasi, dalam pengertian sehari-hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi karena adanya upaya untuk mengejar ketertinggalan pembangunan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang cukup besar untuk melaksanakan pembangunan nasional. Kebutuhan dana yang besar tersebut terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, sosial-budaya, politik, maupun pertahanan dan keamanan negara. Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengangkutan atau transportasi mempunyai peranan yang sangat penting dan strategis dalam mendukung segala aspek kehidupan dan penghidupan, baik dibidang ekonomi, sosial-budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Todaro dan Smith (2003:91-92) pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara menuju ke arah yang lebih baik. Menurut Kutznets dalam Todaro dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam pembangunan suatu negara, diperlukan dana investasi dalam jumlah yang besar. Pasar modal menjadi salah satu sarana bagi kegiatan berinvestasi, yang efektif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanaman modal atau investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi. Pada posisi semacam ini investasi pada hakekatnya juga merupakan langkah awal kegiatan pembangunan
Lebih terperinciKurs Rupiah/ USD
Rupiah/ USD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepanjang tahun 2015, Rupiah mengalami depresiasi terhadap USD. Pada Desember 2015, Rupiah melemah terhadap USD sebesar 10,5% (yoy) ke level Rp13.788/USD.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak lain bertujuan untuk mempercepat dan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, hal ini diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sahara Afrika untuk lebih berpartisipasi dalam pasar global. 1 Dalam beberapa tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Sub-Sahara Afrika dalam kurang lebih dua dekade kebelakang berada pada angka rata-rata 5% pertahunnya, dimana secara keseluruhan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat kini lebih cenderung untuk menginvestasikan dana yang dimiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat kini lebih cenderung untuk menginvestasikan dana yang dimiliki dengan tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Salah satu sarana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis mata uang di Amerika Latin, Asia Tenggara dan di banyak negara telah menunjukkan bahwa ketidakseimbangan kebijakan moneter dapat menyebabkan konsekuensi serius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan kawasan serta berbagai kemajuan dalam perbaikan, iklim investasi, infrastruktur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ruang lingkup kegiatan ekonominya. Globalisasi menuntut akan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah mendorong negara-negara di dunia untuk memperluas ruang lingkup kegiatan ekonominya. Globalisasi menuntut akan adanya keterbukaan, baik keterbukaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kegiatan investasi telah mengalami kemajuan yang pesat. Investasi menjadi sangat penting bagi suatu negara, organisasi maupun individu untuk melindungi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian karena berguna bagi pembangunan ekonomi secara keseluruhan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang menganut sistem ekonomi terbuka, dimana perekonomian terbuka memberikan keluasan kepada pemerintah dan pihak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negeri, seperti tercermin dari terdapatnya kegiatan ekspor dan impor (Simorangkir dan Suseno, 2004, p.1)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi internasional semakin pesat sehingga hubungan ekonomi antar negara menjadi saling terkait dan mengakibatkan peningkatan arus perdagangan barang,
Lebih terperinciBAB VI. KESIMPULAN. integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: perdagangan di kawasan ASEAN dan negara anggotanya.
BAB VI. KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan Hasil penelitian mengenai aliran perdagangan dan investasi pada kawasan integrasi ekonomi ASEAN menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Integrasi ekonomi memberi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini akan dibahas mengenai latar belakang dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh faktor makro ekonomi terhadap harga saham properti.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk. kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputusan pendanaan merupakan sebuah keputusan yang penting untuk kelangsungan perusahaan. Perusahaan memerlukan pendanaan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnisnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan yang baik akan mendorong terciptanya stabilitas sistem keuangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem keuangan memegang peranan penting dalam perekonomian. Sistem keuangan yang baik akan mendorong terciptanya stabilitas sistem keuangan. Perbankan merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi merupakan upaya yang dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjaga stabilititasnya dengan tujuan akhir meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat, di mana di dalam pembangunan ini tidak bisa terlepas. penggerak pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi. Dalam pelaksanaannya tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran prestasi dari perkembangan perekonomian suatu negara dari satu periode ke periode berikutnya. Menurut Rahardja dan Manurung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menilai kesehatan suatu bank, di mana bank dengan kinerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara tidak lepas dari kontribusi sektor perbankan, di mana usaha-usaha bank ikut berjasa dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kepada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berinvestasi, maka investor tersebut harus memperhatikan resiko-resiko yang akan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan pengeluaran yang kita keluarkan saat ini guna mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang. Ketika memutuskan untuk berinvestasi, maka investor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan 1997, kinerja pasar modal mengalami penurunan tajam bahkan diantaranya mengalami kerugian. Kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator penting untuk menganalisis pembangunan ekonomi yang terjadi disuatu Negara yang diukur dari perbedaan PDB tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menimbulkan dampak yang sangat berarti dalam dimensi kehidupan manusia. Globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan suatu negara sangat bergantung pada kestabilan mata uang negara tersebut. Kehidupan politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta bidang-bidang lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara yang mengimpor maupun mengekspor akan menimbulkan suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dalam bidang ekonomi, menyebabkan berkembangnya sistem perekonomian ke arah yang lebih terbuka antar negara. Perekonomian terbuka membawa suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi merupakan proses terjadinya kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan kekuatan ekonomi potensial yang diarahkan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan masih besarnya pengaruh Cina terhadap perekonomian dunia, maka tiga faktor Ukuran ekonomi, Cina sebagai pusat perdagangan dunia, dan pengaruh permintaan domestik
Lebih terperinci