B A B I V U r u s a n P i l i h a n P e r d a g a n g a n

dokumen-dokumen yang mirip
4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2014

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

Indikator Kinerja Program / Kegiatan Lokasi

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

URAIAN sebelum perubahan

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH ANGGARAN KAS TAHUN ANGGARAN 2017

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2012

BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN ANGGARAN 2017

LAMPIRAN I.2 : KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN U K M. JUMLAH ( Rp. ) ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Jumlah

,98 sumber daya air dan listrik b Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/ operasional;

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

terealisasi sebesar Rp atau 97,36%. Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut :

4.2.7 URUSAN PILIHAN PERINDUSTRIAN KONDISI UMUM

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

URAIAN sebelum perubahan

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

PEMERINTAH KABUPATEN KUNINGAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA AKSI DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN 2017

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA KERJA (RENJA)

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RENCANA AKSI KINERJA SASARAN TAHUN 2016 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN PASAR KABUPATEN PELALAWAN

7. URUSAN PERDAGANGAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran 2016

URUSAN WAJIB PENANAMAN MODAL

BAB I PENDAHULUAN RENJA DISKOP.UKM LATAR BELAKANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2013

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

REVIEW PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA PROGRAM/KEGIATAN DINAS KOPERASI USAHA KECIL MENENGAH PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN ,949,470,000

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Tahun 2014 DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN BANYUWANGI 1 A.

RENCANA UMUM PENGADAAN DINAS PERINDAGKOP DAN UKM TAHUN ANGGARAN 2012

RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN TAHUN ANGGARAN 2012 DINAS KOPERASI UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN A. SUMBER DANA APBD KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Tahun Anggaran 2017

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Jalan Erlangga Gianyar, Telp (0361) G i a n y a r

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KOTA PARE PARE TAHUN ANGGARAN 2013

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

Realisasi Program dan Kegiatan Dinas Perdagangan dan Pasar Kabupaten Magelang Tahun 2014

: PERINDUSTRIAN ORGANISASI : DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Halaman sebelum perubahan

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

URAIAN PELAKSANAAN KEGIATAN. terpenuhinya kebutuhan surat menyurat Terbayarnya tagihan telepon, air dan listrik

Fasilitasi Permasalahan Proses Produksi UKM Rp 349,000,000 Bidang UKM KUMKM sesuai dengan

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

Tabel 13 RUMUSAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA BANDUNG RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG Tahun Anggaran 2013

PEMERINTAH KOTA PARE PARE RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2016

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

RENCANA KERJA (RENJA)

LKPJ Walikota Semarang AkhirTahunAnggaran 2015

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

BAB 3 Akuntabilitas Kinerja

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 61 TAHUN 2016

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

PERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame

WALIKOTA TASIKMALAYA,

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

7. URUSAN PERDAGANGAN

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN P R O V I N S I J A W A T E N G A H Laporan Hasil Rapat Pengendalian Internal Bulan September 2016 Page 1

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

Table 5.1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindagkop dan UKM Kota Parepare

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

4.2.6 URUSAN PILIHAN PERDAGANGAN 4.2.6.1 KONDISI UMUM Kota Semarang berkembang menjadi kota yang memfokuskan pada perdagangan dan jasa. Posisi Kota Semarang yang berada di tengah pulau Jawa, menjadikan Kota Semarang sebagai Central Point Regional Marketing dengan Kota Besar lainnya seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Dalam skala lokal Kota Semarang bergabung kedalam "KedungSepur" dan Kota Segitiga Ekonomi "JogloSemar" : Jogyakarta, Solo, dan Semarang. Dengan posisi Geografis tersebut, Kota Semarang mengembangkan kawasan-kawasan perdagangan yang dapat meningkatkan kemajuan Kota Semarang sesuai dengan Visi Pemerintah Kota Semarang yaitu terwujudnya Semarang sebagai Kota Perdagangan dan Jasa, yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera Secara garis besar kinerja makro urusan perdagangan dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dan ekspor bersih perdagangan. Sebagai kota yang perekonomiannya bertumpu pada sektor perdagangan, kontribusi sektor perdagangan pada PDRB Kota Semarang memiliki peranan yang penting terhadap kemajuan perekonomian Kota Semarang. Jika pada tahun 2012, kontribusinya mencapai 28,42% maka pada tahun 2013 kontribusi sektor perdagangan Kota Semarang mengalami kenaikan sebesar 28,72%. Sedangkan persentase nilai Perdagangan Ekspor Kota Semarang pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 13,68% dengan nilai ekspor selama tahun 2012 sebesar US$ 1.068.178.816 sedangkan pada tahun 2013, menjadi US$ 922.000.521,58 sehingga selisih nilai penurunan perdagangan sebesar US$ 146.178.294,42. ditahun 2013 dibandingkan di tahun 2012. Adapun kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB Kota Semarang dapat dilihat pada tabel berikut :. KONTRIBUSI SEKTOR PERDAGANGAN TERHADAP PDRB (STRUKTUR EKOMI DI KOTA SEMARANG TAHUN 2007-2013) INDIKATOR 1 Kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB atas dasar Harga Berlaku TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 28,30% 28,87% 28,30% 27,92% 28,01% 28,42% 28,72% H a l - 515

2 Kontribusi sektor 30,28% 30,83% 30,81% 30,83% 30,90% 31,08% 31,30% perdagangan, hotel dan restoran terhadap PDRB atas dasar Harga Konstan Sumber Data : Olahan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2013. 4.2.6.2 KEBIJAKAN PROGRAM Arah Kebijakan Urusan Pilihan Perdagangan dititik beratkan pada terwujudnya ketesediaan kebutuhan bahan pokok masyarakat dan peningkatan ekspor melalui Program : 1. Program-program penunjang urusan pilihan perdagangan meliputi : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan administrasi perkantoran serta kelancaran dalam Operasional Kegiatan c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja Perangkat Daerah 2. Program-Program Pelaksanaan Urusan Pilihan Perdagangan, yang meliputi : a. Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan perlindungan konsumen dan pengawasan peredaran produk konsumsi masyarakat melalui pengawasan peredaran barang jasa dan pengembangan kemetrologian daerah. b. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor, Program ini bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui promosi dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri, Program ini bertujuan untuk mengembangkan pemasaran produk-produk usaha kecil dan menengah serta mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat. d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan, Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban PKL. H a l - 516

4.2.6.3 PELAKSANAAN PROGRAM DAN 4.2.7.3.1 PENDANAAN Anggaran yang dialokasikan untuk penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 65.938.233.450,-, dengan perincian sebagai berikut: 1. Anggaran Dana Program Penunjang sebesar Rp. 6.152.958.000,-. 2. Anggaran Dana Program Teknis sebesar Rp. 59.785.375.450,-. Program Penunjang ini berkaitan dengan tugas teknis pada urusan pilihan perdagangan. Adapun Realisasi Anggaran pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan pilihan perdagangan adalah sebagai berikut : Anggaran program penunjang urusan pilihan perdagangan 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut: SKPD : Dinas Pasar 1 Penyediaan jasa surat menyurat 217.188.000 217.048.000 99.9. 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air 3.291.390.000 3.226110.999 98.0. dan listrik 3 Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan 177.002.000 176.263.300 99.58. kantor 4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 204.900.000 200.366.000 97.79 5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 565.340.000 551.080.200 97.48 6 Penyediaan makanan dan minuman 80.000.000 69.941.000 87.43 7 Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar 155.650.000 143.721.778 92.34 daerah JUMLAH PROGRAM 4.691.470.000 4.584.531.277 97,72 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 269.500.000 258.753.000 96.01 2 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 365.000.000 360.330.000 98.72 3 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 75.000.000 71.982.000 95,98. 4 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan 311.648.000 291.128.401 93.42 dinas/operasional 5 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung 213.750.000 213.472.702 99.87 kantor 6 Pemeliharaan rutin/berkala meubelair 30.000.000 29.600.000 98,7 JUMLAH PROGRAM 1.264.898.000 1.225.266.103 96,86 H a l - 517

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Bintek Keuangan 40.000.000 40.000.000 100,00 JUMLAH PROGRAM 40.000.000 40.000.000 100,00 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi 64.590.000 64.590.000 100.0. anggaran 2 Penunjang kinerja PA, PPK, Bendahara, dan 51.900.000 49.150.000 94,70. Pembantu Bendahara 3 Kegiatan Penunjang Kebendaharaan 15.000.000 15.000.000 100.0. 4 Monitoring Inventaris Barang 25.000.000 25.000.000 100.0. JUMLAH PROGRAM 156.490.000 153.740.000 98,19 Anggaran program pelaksanaan urusan pilihan perdagangan 1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan 1 Fasilitasi penyelesaian permasalahanpermasalahan pengaduan konsumen 2 Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa 3 Pemantapan koordinasi penyaluran dan pengendalian bahan bakar 137.000.000 121.300.400 88,54 60.220.000 56.153.870 93,25 73.350.000 62.271.300 84,90 4 Pengembangan Kemetrologian di Daerah 167.000.000 158.436.200 94,87 5 Pengadaan Mobil Operasional Kemetrologian 297.097.000 294.562.000 99,15 dan Perlengkapannya JUMLAH SKPD 734.667.000 692.723.770 94,29085 SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) 6 Koordinasi peningkatan hubungan kerja dengan lembaga perlindungan konsumen 75.000.000 62.442.000 83,26 JUMLAH SKPD 75.000.000 62.442.000 83,26 JUMLAH PROGRAM 809.667.000 755.165.770 93,26 2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : H a l - 518

SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan 1 Pengembangan kluster produk ekspor 169.762.950 139.789.850 82,34 JUMLAH PROGRAM 169.762.950 139.789.850 82,34 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : Dinas Pasar 1 Penyempurnaan perangkat peraturan, kebijakan dan pelaksanaan operasional 30.000.000 30.000.000 100.0. 2 Pemeliharaan dan perbaikan pasar-pasar 4.131.100.000 3.743.149.400 90.61 3 Pembangunan Pasar-pasar Tradisional 45.609.844.000 39.481.489.218 86.56 4 Operasional keamanan dan ketertiban 351.950.000 342.114.000 97.21. pasar 5 Penataan pasar-pasar 475.000.000 417.520.000 87.90 6 Optimalisasi peningkatan PAD 100.000.000 100.000.000 100.0. 7 Perbaikan listrik di pasar-pasar 347.301.000 339.077.000 97.63 8 Pembinaan pedagang 200.000.000 200.000.000 100.0. 9 Penyusunan perencanaan dan kajian 483.747.000 462.307.000 95.6. pasar-pasar 10 Penerbitan SKRD 60.000.000 60.000.000 100.0. 11 Fasilitasi Sarpras Pasar Purwoyoso 300.000.000 243.862.000 81.29. 12 Penyempurnaan Pembangunan Pasar 3.500.000.000 2.802.600.000 80.07 Jrakah 13 Penertiban Administrasi Pendapatan 150.000.000 150.000.000 100.0. 14 Penomoran Register Pasar Johar 50.000.000 50.000.000 100.0. JUMLAH SKPD 55.788.942.000 48.422.118.618 86,80 SKPD : Dinas Perindustrian & Perdagangan 15 Pengembangan pasar dan distribusi barang/produk 591.500.000 553.694.400 93,61 16 Pengembangan kelembagaan kerjasama 1.074.500.000 1.013.099.550 94,29 kemitraan 17 Pengembangan sistem dan jaringan 96.650.000 88.590.000 91,66 informasi perdagangan 18 Desiminasi Kebijakan Standarisasi 49.353.500 24.235.300 49,11 Bidang Perdagangan JUMLAH SKPD 1.812.003.500 1.679.619.250 92,69 SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) 19 Rapat Koordinasi Ekonomi Keuangan dan Industri Daerah 300.000.000 120.904.174 40.30 JUMLAH SKPD 300.000.000 120.904.174 40.30 JUMLAH PROGRAM 57.265.945.500 49.645.122.042 86,69 d. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut : SKPD : SETDA (Bag. Perekonomian) 1 Kegiatan fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan 75.000.000 69.140.000 92.19 JUMLAH SKPD 75.000.000 69.140.000 92.19 H a l - 519

SKPD : Dinas Pasar 2 Penataan tempat berusaha bagi pedagang kaki lima dan asongan/peningkatan pendapatan 165.705.000 161.303.500 97.34 3 Monitoring PKL 125.000.000 125.000.000 100 4 Penataan PKL Dugderan 160.000.000 160.000.000 100 5 Pembinaan organisasi pedagang kaki 84.295.000 84.295.000 100 lima dan asongan 6 Sosialisasi Kerjasama Penarikan 70.000.000 67.600.000.00 96.57 Retribusi PKL 7 Kegiatan Operasional Penertiban PKL 225.000.000 218.910.000 97,29 Semarang Tengah JUMLAH SKPD 830.000.000 749.508.500 90,30 JUMLAH PROGRAM 905.000.000 818.648.500 90,46 4.2.6.3.2 HASIL YANG DICAPAI Capaian kinerja penyelenggaraan urusan pilihan perdagangan pada tahun 2012 dapat dilihat antara lain sebagai berikut : 1. PROGRAM PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN PENGAMANAN PERDAGANGAN Komitmen Pemerintah Kota Semarang dalam penyelenggaraan Urusan Pilihan Perdagangan adalah untuk memajukan Perekonomian bagi masyarakat. Selain itu Pemerintah Kota Semarang juga berkomitmen dalam memberikan perlindungan dan keamanan bagi warganya dalam mengkonsumsi Produk baik berupa barang maupun jasa dengan melakukan perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Capaian Kinerja penyelenggaraan dalam program ini dapat dilihat dari indikator terlaksananya kegiatan perlindungan konsumen, yang di dalamnya mencakup pengawasan peredaran barang, dan penyelesaian sengketa. Secara lebih rinci hasil-hasil yang dicapai dapat dicermati dari pelaksanaan kegiatan sebagai berikut : a. Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen; Dari kegiatan ini terjadi penurunan kasus permasalahan sengketa konsumen dari 24 kasus pada awal 2012 menjadi 14 kasus pada akhir tahun 2013, dimana kebanyakan kasus yang paling banyak terjadi yaitu kasus konsumen dengan lembaga pembiayaan. H a l - 520

b. Fasilitasi pembentukan Badan Penanganan Sengketa Konsumen BPSK tahun 2013-2014. Pembentukan Badan ini bertujuan untuk melakukan mediasi, arbitrasi dan konsultasi untuk melindungi konsumen dari pelaku usaha yang melakukan pelanggaran dan merugikan konsumen. c. Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa; Kegiatan pengawasan terhadap peredaran barang dan jasa bertujuan untuk lebih melindungi konsumen terhadap terjadinya penipuan barang dan jasa yang sedang marak pada akhir-akhir tahun ini sehingga dapat merugikan konsumen. Kegiatan pengawasan ini dilaksanakan sebanyak 235 kali pengawasan, dimana terdapat kenaikan aktivitas yang cukup signifikan dibandingkan pada tahun 2012 sebanyak 24 kali Pengawasan, menandakan keseriusan Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan perlindungan bagi warga kotanya d. Operasionalisasi dan pengembangan Kemetrologian Daerah Untuk pelaksanakan kegiatan pengembangan Kemetrologian Daerah yaitu : - Melakukan Tera Ulang di SPBU dalam 1 tahun selama 2 Bulan sebanyak 10 kegiatan - Penyusunan Draft Raperda Tentang Restribusi Tera-tera Ulang dengan membuat Naskah Akademik mengenai kebijakan bimbingan teknis, melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan kegiatan dibidang Pengawasan dan Penyuluhan, Massa, Timbangan, Ukuran Arus Panjang dan Volume, dan Sarana Kemetrologian; - Melakukan Pengawasan Barang Dalam Keadaan Tertutup (BDKT) berupa seluruh barang dalam bentuk kemasan. 2. PROGRAM PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN EKSPOR Tujuan dari Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Kota Semarang melalui Promosi dan Peningkatan Kualitas SDM IKM. Capaian Kinerja pada Program Peningkatan Dan Pengembangan Ekspor Perdagangan Luar Negeri Kota Semarang dapat dilihat data realisasi nilai ekspor komoditi non migas. Dimana pada periode Januari sampai dengan Desember 2013 mencapai US$ 922.000.521,58 sedangkan realisasi tahun H a l - 521

2012 pada periode yang sama nilainya sebesar US$ 1.068.178.816. Dengan demikian bila dibanding pada tahun 2012 nilai perdagangan ekspor Kota Semarang mengalami penurunan realisasi ekspor senilai US$ 146.178.294,42 atau 13,68%. Meski nilai perdagangan luar negeri Kota Semarang mengalami penurunan tetapi dunia usaha di Kota Semarang mengalami kenaikan. Kenaikan ini dapat dilihat semakin banyaknya jumlah pasar Modern yang ada sebesar 444 buah pada tahun 2013 mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2012 sebesar meningkat 438 buah. Selain itu jumlah sentra perdagangan untuk ruko dan rukan juga mengalami kenaikan dari 627 buah pada tahun 2012 menjadi 823 buah. Dengan semakin berkembangnya dunia usaha yang ada di Kota Semarang maka akan dapat memperbaiki kehidupan warga Kota Semarang dalam hal ini penyerapan tenaga kerja. 3. PROGRAM PENINGKATAN EFISIENSI PERDAGANGAN DALAM NEGERI Pasar merupakan ruang untuk mewadahi kegiatan jual beli barang antara penjual dan pembeli dimana jumlah penjual dan pembeli di pasar lebih dari satu, selain itu serta pasar juga sebagai salah satu wadah dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi masyarakat. Pada Umumnya istilah pasar dikategorikan kedalam pasar tradisional dan pasar modern. Pada pasar tradisional yang pada umumnya dimiliki oleh pemerintah, terjadi interaksi langsung antara penjual dan pembeli, dengan proses tawar menawar. Untuk mengimbangi keberadaan pasar modern dan melindungi pasar tradisional, dikembangkan konsep Pasar Tradisional Modern. Pasar Tradisional Modern yang dikembangkan oleh Pemerintah Kota Semarang yaitu Pasar Rasamala dan Pasar Tradisional Terpadu Modern Rejomulyo Tahap I. Selain itu Pemerintah Kota Semarang dalam Anggaran tahun 2013 menganggarkan perbaikan dan renovasi sarana prasarana pasar serta penyempurnaan pembangunan pasar lainnya. Dari hal tersebut Pemerintah Kota Semarang tidak melakukan penambahan jumlah pasar lagi dikarenakan jumlah pasar yang ada sekarang ini sejumlah 46 Pasar Tradisional dengan jumlah pedagang sebanyak ± 20.000 pedagang dirasakan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan H a l - 522

warga Kota Semarang, sehingga Pemerintah Kota Semarang hanya melakukan Peremajaan atas pasar yang ada sekarang ini. Tujuan dari Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri yaitu dengan mengembangkan pemasaran produk-produk IKM/UKM dan mengendalikan harga Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS) yang ada dipasaran. Untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok yang ada dipasaran, Pemerintah Kota Semarang rutin melakukan rapat Koordinasi EKUINDA. Dari hasil tersebut Pemerintah Kota Semarang melakukan kegiatan Operasi Pasar untuk memantau dan mengendalikan perubahan harga kebutuhan bahan pokok bagi masyarakat. Selain itu untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan bahan pokoknya akibat kenaikan harga, Pemerintah Kota Semarang melakukan Bazar Pasar Murah dan Pemberian Raskin sehingga masyarakat kurang mampu dapat tercukupi kebutuhan bahan pokoknya. 4. PROGRAM PEMBINAAN PEDAGANG KAKI LIMA DAN ASONGAN Tujuan dari Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima Dan Asongan peningkatan efisiensi perdagangan Dalam Negeri dan program pembinaan PKL dan asongan. Adapun Indikator Kinerja untuk Program tersebut adalah sebagai berikut : INDIKATOR KINERJA Target Tahun 2013 Kondisi Awal 31 Desember 2012 Kondisi Akhir 31 Desember 2013 1 Kebijakan penataan sentrasentra PKL 1 Kegiatan 4 Kegiatan 1 Kegiatan Jumlah titik lokasi PKL 522 Titik 522 Titik 522 Titik Jumlah PKL 13.444 Orang 13.444 Orang 13.444 Orang Jumlah pemberdayaan 3 Kelompok 3 Kelompok 3 Kelompok PKL Jumlah Retribusi PKL Rp. 3.186.780.336 Rp. 1.864.824.100.00 Rp. 1.970.741.545.00 Pembinaan organisasi PKl 16 Kelompok 16 Kelompok 16 Kelompok 2 Fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan 225 Stand 210 Stand 225 Stand Sumber : Dinas Pasar dan Bagian Perekonomian (2013) Pada Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima menitik beratkan pada sektor PKL dan pedagang asongan. Dalam sektor formal dan informal, pasar tradisional dan pedagang kaki lima serta pedagang asongan harus mendapat H a l - 523

perhatian khusus dengan melakukan pembinaan PKL dan asongan sebanyak 3 Kelompok. Fungsi dan peran pasar tradisional dan pedagang kaki lima sangat strategis dalam peningkatan pendapatan dan penyerapan tenaga kerja untuk pembangunan pada sektor perdagangan dan jasa. Dari Hasil identifikasi Pedagang Kaki Lima Dan Asongan, jumlah pedagang Kaki Lima yang ada di Kota Semarang sebanyak ± 13.444 orang dengan Jumlah titik sebanyak 522 titik pedagang kaki lima di 149 Kelurahan. Jumlah tersebut tidak mengalami peningkatan dikarenakan Pemerintah Kota Semarang melakukan pengendalian dan Penertiban terhadap PKL yang ilegal yang dapat menggangu kenyamanan dan ketertiban umum. 4.2.6.4 PERMASALAHAN Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut : a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Banyaknya sengketa konsumen dari luar Kota Semarang yang mengakibatkan lamanya penyelesaian sengketa konsumen. Sulitnya mempertemukan pihak-pihak yang terlibat dalam sengketa meski telah melibatkan pihak berwajib b. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Masih adanya pelaku usaha baik produsen maupun penjual yang tidak mematuhi perda peraturan-peraturan yang berlaku, dan kurang memperhatikan petunjuk dan binaan dari petugas pengawas untuk tidak mengenal barang yang tidak sesuai standart yang ditentukan sehingga konsumen yang kurang teliti akan dirugikan. c. Peningkatan dan pengembangan ekspor Masih banyak IKM yang belum memahami produk yang diminta oleh pasar ekspor. d. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri 1. Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk Produk Batik Semarang dan Kerajinan yang dihasilkan IKM belum begitu dikenal luas di Kota lain dikarenakan masih kurangnya promosi produk Batik khas Kota Semarang di luar Kota Semarang H a l - 524

Masih belum mampunya IKM/UKM untuk melaksanakan promosi secara mandiri. 2. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan Penentuan lokasi pameran dan pelaksana/event organizer dapat mempengaruhi prospek pasar atau peluang pasar bagi IKM peserta pameran terutama kuantitas/volume produk terhadap motivasi konsumen atau daya beli. 3. Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan Hasil pengawasan TDP, SIUP MB, Waralaba dan pergudangan ternyata masih ada yang belum berijin dan ada yang ijin sudah habis masa berlakunya. 4. Dalam pelaksanaan pembangunan Pasar Klitikan Penggaron terdapat permasalahan dalam proses pengumuman penetapan lelang sehingga pembangunan pasar mengalami kemunduran jadwal dari yang telah direncanakan. dengan adanya kemunduran jadwal tersebut maka berdampak pula terhadap waktu proses pengerjaan pembangunan yang sangat sempit, sehingga setelah habis masa waktu pengerjaan pembangunan pasar tidak selesai 100%. 4.2.6.5 RENCANA TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut terkait dengan pelaksanaan program dan kegiatan pada urusan perdagangan adalah sebagai berikut : a. Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan Konsumen - Dibutuhkan kerja sama yang riil agar bisa mendatangkan pelaku usaha baik secara suka rela maupun secara paksa. - Adanya koordinasi dengan BPSK Kabupaten/Kota lain agar konsumen bisa melaporkan / mengadukan ke BPSK terdekat. Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa - Dibuatnya berita acara pengawasan yang ditandatangani oleh pelaku usaha dan petugas pengawas. H a l - 525

- Menghimbau kepada pelaku usaha untuk menjual barangbarang yang sesuai standart dan menyortir barang-barang yang dijual, sehingga tidak merugikan konsumen. - Menghimbau kepada konsumen agar kritis dan meneliti barang yang akan dibeli (Konsumen Cerdas) Pemantapan Koordinasi Penyaluran dan Pengendalian Bahan Bakar - Perlu adanya pemantauan/pengawasan secara berkala mengenai distribusi dan harga LPG 3 kg terutama ditingkat pengecer. b. Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan Kluster Produk Ekspor - Mengadakan Desiminasi. c. Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk - Diperlukan peran serta Pemerintah Kota Semarang untuk membantu mempromosikan produk IKM / UKM di Kota Semarang sendiri maupun diluar kota. Pengembangan Kelembagaan Kerjasama Kemitraan - Perlu dan pentingnya pengamatan ataupun sounding pelaksana dan lokasi kegiatan expo guna keberhasilan akses pasar terhadap produk IKM Kota Semarang. Kegiatan Pengembangan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan - Kegiatan Pengawasan sangat perlu rutin dilaksanakan bahwa perlu juga anggaran bertambah untuk memperluas cakupan pengawasan. d. Penyelesaian Pembangunan Pasar Klitikan diusulkan pada tahun anggaran berikutnya. H a l - 526