A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus D. Materi Pelajaran Pendahuluan

dokumen-dokumen yang mirip
D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

Modul 2 SEGITIGA & TEOREMA PYTHAGORAS

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

KONGRUENSI PADA SEGITIGA

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

1 Lembar Kerja Siswa LKS 1

RINGKASAN MATERI SUDUT DAN PENGUKURAN SUDUT

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP KABUPATEN PURWOREJO Sekretariat: Jl. Jendral Sudirman 8 Purworejo Telepon/Fax (0275)

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )

Geometri Dimensi Dua

KARTU INDEX YANG AKAN DIGUNAKAN. Pertemuan I

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

BAB I TITIK DAN GARIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. sebuah geometri selain aksioma diperlukan juga unsur-unsur tak terdefinisi. Untuk. 2. Himpunan titik-titik yang dinamakan garis.

Lampiran 1.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB V GEOMETRI DAN TRANSFORMASI

Menggunakan Pengukuran Waktu, Sudut, Jarak, dan Kecepatan dalam Pemecahan Masalah

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Matematika Semester IV

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

Sumber:

MAKALAH. GEOMETRI BIDANG Oleh Asmadi STKIP Muhammadiyah Pagaralam

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

BAB II LANDASAN TEORI

TEOREMA PYTHAGORAS. Kata-Kata Kunci: teorema Pythagoras tripel Pythagoras segitiga siku-siku istimewa. Sumber: Indonesian Heritage, 2002

GARIS DAN SUDUT. (Materi SMP Kelas VII Semester1)

Datar Sederhana. Bab 4 Unsur-Unsur Bangun. Tema 9 Negara Kelas Dewi

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

KISI-KISI PENULISAN SOAL DAN URAIAN ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP

Bab 5. Perbandingan dan Fungsi Trigonometri. Materi Pembelajaran: Tujuan Pembelajaran:

LAMPIRAN 1 Instrumen Pretest

4. Himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear x + y = 5 dan x - 2y = -4 adalah... A.{ (1, 4) }

BAB II MATERI. sejajar dengan garis CD. B

MAKALAH SEGITIGA BOLA. disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Astronomi. Program Studi Pendidikan Fisika. oleh. 1. Dyah Larasati ( )

Rasio. atau 20 : 10. Contoh: Tiga sudut memiliki rasio 4 : 3 : 2. tentukan sudut-sudutnya jika:

TRIGONOMETRI 3. A. Aturan Sinus dan Cosinus 11/20/2015. Peta Konsep. A. Aturan Sinus dan Kosinus. Nomor W4801 Aturan Sinus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

Fuat. Buku Ajar GMKM (Seri Kongruensi Segitiga)

Sifat-Sifat Bangun Datar

Geometri Bangun Datar. Suprih Widodo, S.Si., M.T.

BAHAN BELAJAR: UNSUR DASAR PEMBANGUN GEOMETRI. Untung Trisna Suwaji. Agus Suharjana

TEOREMA PYTHAGORAS. Contoh Hitunglah nilai kuadrat bilangan-bilangan berikut

Bangun Datar. Modul 1 PENDAHULUAN

TINJAUAN MATA KULIAH Mata Kuliah Geometri dan Pengukuran merupakan mata kuliah yang memberi pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep-konsep geometri

SELEKSI TINGKAT PROPINSI MATEMATIKA SMA/MA

KEGIATAN BELAJAR SISWA

Menemukan Dalil Pythagoras

Lampiran 1. Jadwal Penelitian. Lampiran 1.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian. Lampiran 2. RPP dan LKS. Lampiran 2.1 RPP Kelompok Eksperimen 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Bab. Segitig. Mari menggunakan konsep keliling dan luas bangun datar sederhana dalam pemecahan masalah. Segitiga dan Jajargenjang 103

1 P E N D A H U L U A N

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

KISI KISI SOAL TES DIAGNOSTIK MATERI PELAJARAN TEOREMA PYTHAGORAS

VEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain

HIMPUNAN (I)

KAPITA SELEKTA PEMBELAJARAN GEOMETRI DATAR KELAS VII DI SMP

LAMPIRAN 1 RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

MATEMATIKA. Sesi VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR. a. Unsur-Unsur Vektor. b. Notasi Vektor

Unit 4 KONSEP DASAR TRIGONOMETRI. R. Edy Ambar Roostanto. Pendahuluan

MODUL 2 GARIS LURUS. Mesin Antrian Bank

Hand-Out Geometri Transformasi. Bab I. Pendahuluan

a. jenis-jenis segitiga di tinjau dari panjang sisinya. (i) segitiga sebarang. Adalah segitiga yang disisi-sisinya tindak samapanjang AB BC AC

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

TRANSFORMASI. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Translasi Refleksi Rotasi Dilatasi A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

PERSAMAAN GARIS LURUS

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Dengan makalah ini diharapkan para siswa dapat mengetahui tentang sudut, macam-macam sudut, bangun datar dan sifat-sifat bangun datar.

4. TRIGONOMETRI I. A. Trigonometri Dasar y. sin α = r. cos α = r. tan α = x

GLOSSARIUM. A Akar kuadrat

Peta Konsep. Bangun datar. Sifat-sifat bangun datar. Sudut

II. TINJAUAN PUSTAKA

1.3 Segitiga-segitiga yang Kongruen

BESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB XI ALAT PERAGA DALAM GEOMETRI RUANG

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

BAB 7 GEOMETRI NETRAL

PEMBELAJARAN BANGUN-BANGUN DATAR (1)

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

SIMETRI BAHAN BELAJAR MANDIRI 3

HUBUNGAN SATUAN PANJANG DENGAN DERAJAT

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

1.3 PENGUKURAN SUDUT. Program D3/D4 Teknik Sipil ITS ILMU UKUR TANAH 1

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

MATEMATIKA EBTANAS TAHUN 1992

SILABUS (HASIL REVISI)

Pendahuluan Geometri. Modul 1

BAB UNSUR DAN SIFAT BANGUN DATAR SEDERHANA

Transkripsi:

Modul 1 SUDUT A. Pengantar Materi yang akan di bahas pada kegiatan pembelajaran ini terdiri atas pengertian sudut, ukuran sudut, satuan ukuran sudut, ragam sudut berdasarkan ukuran sudut, cara pengukuran sudut berdasarkan keperluan navigasi, sudut elevasi, dan sudut depresi. Materi ini harus dikuasai dengan baik oleh para calon guru sebagai dasar untuk memahami konsep-konsep geometri berikutnya. B. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti pembelajaran ini mahasiswa dapat memahami konsep sudut, aturan sudut dan menggambar sudut dengan satuan tertentu dan dapat menggunakan lebih lanjut untuk peta mata angin; serta terampil mengajarkannya kepada siswa. C. Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa dapat: 1. Membedakan sudut dengan ukuran sudut 2. Membedakan pasangan sudut yang sama dengan pasangan sudut yang kongruen 3. Membuktikan ukuran pasangan sudut yang bertolak belakang sama 4. Menghitung ukuran sudut yang saling komplemen dimana ukuran sudut yang satu lebih besar 10 0 dari ukuran yang lainnya. 5. Mengukur jurusan tiga angka kota Jayapura dari kota Surabaya berdasarkan peta Indonesia. 6. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan navigasi. D. Materi Pelajaran Pendahuluan Istilah sudut merupakan salah satu istilah yang dalam geometri. Sedangkan geometri adalah salah satu bagian dari matematika yang berkaitan bangun yang dibentuk oleh himpunan titik-titik. Istilah titik secara intusi dipahami sebagai sebuah noktah Endang Mulyana, 2005

2 yang sangat kecil, biasa digambarkan sebuah noktah ujung pensil pada kertas atau sebuah noktah ujung kapur tulis di papan tulis. Banyak istilah-istilah tentang nama bangun yang dibentuk oleh himpunan titik-titik, seperti kurva garis, ruas garis, dan sinar. Istilah-istilah itupun tidak didefinsikan, akan tetapi dipahami secara intuisi belaka melalui gambar yang merupakan model dari istilah tersebut. A C D (i) kurva B (ii) garis F P E Q (iii) ruas garis (segmen) (iv) sinar Gambar 1. Suatu kurva AB pada gambar 1. (i) diilustrasikan sebagai goresan pensil pada kertas dimulai dari titik A dan ketika sampai di titik B pensil diangkat. Gambar sebuah garis seperti pada gambar 1.(ii) ujung-ujungnya diberi tanda arah panah, ini menyiratkan bahwa garis itu tidak mempunyai titik ujung maupun titik pangkal. Sedangkan sinar PQ pada gambar 1. (iv) diberi tanda arah panah hanya satu, menyiratkan bahwa sinar mempunyai titik pangkal tetapi tidak mempunyai titik ujung. Oleh karena itu kita tidak dapat menentukan ukuran panjang sebuah garis, maupun ukuran panjang sebuah sinar. Sedangkan ruas garis (segmen) mempunyai titik pangkan dan ujung, sehingga ukuran panjangnya dapat ditentukan (gambar 1 (iii)). Untuk membedakan antara garis, sinar dan ruas garis, biasanya menggunakan lambang (notasi) sebagai berikut. Garis AB 2

3 dilambangkan AB, sinar AB dilambangkan AB, dan ruas garis AB dilambangkan AB. Perlu ditegaskan bahwa garis, sinar dan ruas garis adalah himpunan titik-titik Tugas 1: 1. Apakah sebuah ruas garis merupakan kurva? 2. Misalkan pada PQ terdapat sebuah titik R P (R tidak berimpit dengan P), apakah PR sama dengan PQ? 3. Misalkan diketahui empat titik yang berbeda K, L, M dan N serta KL = MN (KL adalah jarak dari titik K ke titik L), apakah KL = MN? 4. Adakah hubungan antara sebuah garis PQ, PQ, dan PQ? Sudut Definisi: Sudut adalah gabungan dua buah sinar yang titik pangkalnya sama. Sudut ( ditulis ) adalah gabungan BA dan BC ( BA BC ) seperti terlihat pada gambar 2. A Daerah luar B Daerah dalam C Daerah luar Gambar 2 BA dan BC disebut pula kaki sudut, sedangkan titik B disebut titik sudut. BA dan BC masing-masing merupakan himpunan titik-titik, gabungan keduanya yaitu merupakan himpunan titik-titik pula. Tugas 2 1. Misalkan titik P terletak pada, dimanakah kemungkinan letaknya titik P? Berikan alasan! 2. Apakah = CBA? Berikan alasan! 3

4 3. Misalkan diketahui PQR, X terletak pada sinar QP dan Y terletak pada sinar QR, apakah PQR = XQY? Berikan alasan! Ukuran sudut Salah satu satuan ukuran sudut menggunakan satuan derajat dimana satu derajat ditulis 1 0 sama 1/360 dari satu putaran penuh. Ukuran sudut adalah anggota himpunan bilangan bukan himpunan titik, oleh karena itu sudut dan ukuran sudut merupakan dua konsep yang berbeda tetapi saling berkaitan. Ukuran biasa dilambangkan dengan m didefinisikan sebagai jarak (terdekat) putar kaki BA sehingga berimpit dengan kaki BC atau kaki BC sehingga berimpit dengan kaki BA (lihat gambar 3). Arah putaran tidak dipersoalkan apakah searah atau berlawanan arah jarum jam, yang penting adalah jarak putarnya harus yang terkecil. A B C Gambar 3 Tugas 3 1. Dapatkah menggambarkan suatu sudut yang berukuran lebih dari 180 0? 2. Gambarkan masing-masing sudut yang berukuran 0 0 dan 180 0, adakah keistimewaannya? 3. Misalkan m = m DEF, dapatkah disimpulkan = PQR? 4. Apakah yang dimaksud dengan sudut siku-siku, lancip, atau tumpul? 5. Apakah yang dimaksud dengan dua sudut yang saling berpelurus (saling suplemen)? 6. Apakah yang dimaksud dengan dua sudut yang saling berpenyiku (saling komplemen)? 7. Apakah yang dimaksud dengan pasangan sudut yang saling bertolak belakang? 8. Tunjukkan bahwa ukuran sudut-sudut yang saling bertolak belakang sama! 9. Apa yang dimaksud dengan sudut elevasi? 10. Apakah yang dimaksud dengan sudut depresi? 4

5 Jurusan Tiga Angka Di lingkungan pekerjaan yang berkaitan dengan navigasi terdapat istilah yang berkaitan dengan satuan ukuran sudut, dikenal dengan istilah jurusan tiga angka. Hal ini digunakan sebagai salah satu cara mengetahui lokasi sebuah kapal ditinjau sebuah tempat (pelabuhan/kota). Misalkan kapal tangker X berada pada jarak 50 mil dengan arah 037 0 dari Tanjung Priok. 037 0 menyatakan ukuran sudut, dengan ketetapan bahwa arah Utara dari suatu tempat yang digunakan sebagai tempat mengetahui lokasi kapal dinyatakan sebagai arah 000 0 (lihat gambar 4). Kapal X Utara (000 0 ) 50 mil 037 0 Tanjung Priok Gambar 4. Disebut jurusan tiga angka, karena ukuran sudut untuk menentukan arah suatu benda atau tempat dari tempat tertentu selalu menggunakan tiga angka. Arah Timur dari suatu tempat dinyatakan arah 090 0, Selatan dinyatakan arah 180 0, dan arah Barat dinyatakan arah 270 0. RANGKUMAN 1. Sudut adalah gabungan dua sinar yang titik pangkalnya sama 2. Ukuran sudut adalah jarak putar (yang terpendek) dari sebuah sudut sehingga kaki sudut yang satu berimpit dengan kaki yang lainnya. 3. Sudut siku-siku adalah sudut yang mempunyai ukuran 90 0 4. Sudut lancip adalah sudut yang mempunyai ukuran lebih kecil dari 90 0 5. Sudut tumpul adalah sudut yang mempunyai ukuran lebih besar dari 90 0. 5

6 6. Cara mengukur sudut pada peta mata angin dengan arah utara sebagai arah 000 0 dan menuliskannya dalam tiga angka disebut dengan jurusan tiga angka. 7. Jumlah ukuran sudut dari dua sudut yang saling komplemen adalah 90 0. 8. Jumlah ukuran sudut dari dua sudut yang saling suplemen adalah 90 0. 9. Ukuran sudut yang saling bertolak belakang adalah sama. 10. Gambar 2.5 di bawah ini adalah merupakan contoh sudut elevasi dan sudut depresi. Sudut depresi Sudut elevasi Gambar 2.5 TUGAS MANDIRI Jawablah semua pertanyaan berikut! 1. Jelaskan perbedaan antara sudut dengan ukuran sudut. 2. Jika AB dan CD adalah dua garis yang saling berpotongan di titik P. a. Tuliskan semua sudut yang dibentuk oleh kedua garis itu. b. Tuliskan pasangan sudut yang saling suplemen c. Tuliskan pasangan sudut yang saling bertolak belakang dan tunjukkan bahwa ukuran keduanya sama. 3. Diketahui BAC dan CAD saling berpenyiku, jika m BAC lebih besar 10 0 dari m CAD, tentukan m BAC dan m CAD. 4. Ambil peta Indonesia kemudian tentukan sebagai jurusan tiga angka. (a) Arah Jayapura dari Surabaya dan arah Surabaya dari Jayapura. 6

7 (b) Jika arah kota B dari kota A 340 0, tentukan arah kota A dari kota B (c) Jika arah kota Q dari kota x 0, tentukan arah kota P dari kota Q 5. Misalkan sebuah kapal berlayar dari pelabuhan A ke pelabuhan B dengan arah 300 0 sejauh 60 mil. Kemudian dari pelabuhan B ia menuju ke pelabuhan C dengan arah 075 0. Tentukan arah pelabuan C dari A, juga arah pelabuhan A dari pelabuhan C. 7