PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEPTUAL SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS DI SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU Meidahrianti 1, Zulheran 2, Taufiq 2 1 Aluni Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya 2 Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya eail : aeidahrianti@yahoo.co.id Abstract : This study aied to exaine the effect of cognitive conflict learning strategies on students' conctual change. This research was conducted in SMA Negeri 1 Tanjung Batu at even seester 202013 acadeic year with the research subject is a class XA. The ethod used in this research is a pre experiental ethods with one group pretest and post test design. Data collection techniques used is a test. The tests used are also equipped with Certainty of Response Index (CRI) to look at students' conctual change. Hypothesis test used is the t test. The results of the analysis of the test data obtained t count = 23.74 while the t table = 2.03. Based on testing criteria, H0 is rejected, because of t count > t table, so it can be concluded that the learning using cognitive conflict strategy can affect students' conctual change. N gain or increase in students' understanding of concts with high category is equal to 0.75. Keywords : cognitive conflict, conctual change, dynaic electric PENDAHULUAN Miskonssi dala pebelajaran fisika sering terjadi dala ateri Listrik Dinais. Beberapa siswa asih salah engerti engenai tegangan, arus, dan habatan dala rangkaian tertutup. Menurut Suparno (2005: 23), banyak siswa salah engerti terangnya lapu pada rangkaian listrik seri. Pada rangkaian serti gabar 1.1, satu baterai dihubungkan seri dengan tiga bola lapu, yaitu A, B, dan C yang saa tahanannya. Beberapa siswa enjelaskan bahwa ketiga lapu itu terangnya tidak saa, tergantung pada letaknya terhadap baterai. Seakin dekat dengan baterai, seakin terang lapu itu. Menurut siswa, lapu A enyala lebih terang dari lapu B, dan lapu B lebih terang dari lapu C. Padahal teori fisika, ketiga lapu itu akan enyala saa. Gabar 1.1. Rangkaian listrik dengan 3 lapu A, B, C Menurut Diyati dan Mudjiono (2009: 260) guru sebagai pebelajar eiliki kewajiban encari, eneukan dan diharapkan eecahkan asalahasalah belajar siswa. Seorang guru tidak hanya eberikan ateri di dala kelas tetapi juga ebibing siswa untuk eneukan asalah yang diiliki dan bagaiana cara enyelesaikan asalah tersebut untuk eroleh hasil belajar yang akan terus ebaik. Suparno (2005: 115) juga enabahkan bahwa perubahan konstual sangat penting dala proses pebelajaran fisika. Hanya dengan adanya perubahan konstual, baik yang erluas kons ataupun yang eluruskan kons yang tidak tat, seorang siswa benarbenar berkebang dala eahai konskons fisika. Dengan seakin bertabahnya kons yang diketahui dan dipahai, dan sekaligus seakin tat kons fisika diengerti siswa, aka ereka benarbenar enguasai bidang fisika. Berdasarkan dari seua yang telah disapaikan sebelunya bahwa eang benar kons itu tidak ada dengan sendirinya elainkan eiliki keterkaitan dengan konskons yang sudah ada sebelunya. Sehingga peahaan suatu kons sangat 48 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
dibutuhkan untuk elajari kons yang lain. Salah satu strategi yang digunakan untuk perubahan konstual siswa yaitu dengan strategi konflik kognitif (Suparno: 2005, Baser: 2006, Toka dan Askar: 2002). Secara spesifik Van Den Berg (dala Mosik, 2010: 98) dala penelitiannya enyatakan bahwa pendekatan konflik kognitif dala pebelajaran fisika cukup efektif untuk engatasi iskonssi pada siswa dala rangka ebentuk keseibangan ilu yang lebih tinggi. Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas yang enjadi perasalahan dala penelitian ini yaitu: Apakah strategi pebelajaran konflik kognitif berpengaruh terhadap perubahan konstual siswa pada ateri Listrik Dinais di SMA Negeri 1 Tanjung Batu?. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk engetahui pengaruh strategi pebelajaran konflik kognitif terhadap perubahan konstual siswa pada ateri Listrik Dinais di SMA Negeri 1 Tanjung Batu. Menurut Djaarah (2010: 5), secara uu strategi unyai pengertian suatu garisgaris besar haluan untuk bertindak dala usaha encapai sasaran yang telah ditentukan Strategi pebelajaran adalah strategi untuk ebelajarkan anak didik dan guru yang ebelajarkannya dengan eanfaatkan segala sesuatu untuk eudahkan proses belajar anak didik. Lebih lanjut Djaarah (2010: 8) enyatakan bahwa strategi pebelajaran adalah caracara yang dipilih dan digunakan guru untuk enyapaikan pelajaran sehingga eudahkan anak didik eneria, eahai, engolah, enyipan, dan erroduksi bahan pelajaran. Proses konflik kognitif dijelaskan secara singkat oleh Van Den Berg bahwa jaringan kons sebenarnya erupakan suatu teori atau odel yang digunakan siswa untuk enyelesaikan soal dan asalah fisika. Serti teori iluwan dala fisika, teori siswa juga dapat diuji. Misalnya siswa dihadapkan dala suatu asalah, siswa disuruh eraalkan peecahan asalah tersebut. Keudian sesudah raalan, guru atau siswa enguji raalan dala deonstrasi di dan kelas atau dala praktiku. Jika hasil tidak cocok dengan raalan tadi, siswa enghadapi konflik kognitif yang dapat enghasilkan perubahan jaringan kons dala otak siswa (perubahan struktur kognitifnya) (Mosik, 2010: 101). Pebelajaran dengan pendekatan konflik kognitif ini erupakan salah satu pebelajaran yang dapat ebantu siswa dala ebangun pengetahuannya sendiri, karena keterlibatan siswa selaa proses pebelajaran. Dala pebelajaran ini siswa engalai proses asiilasi dan akoodasi. Sehingga siswa setiap saat ebangun pengetahuannya sapai kons yang dipahainya tidak bertentangan dengan kons para iluwan (Mosik, 2010: 102). Model proses strategi konflik kognitif enurut Lee dkk (2003: 589) ditunjukkan pada gabar 2.1 berikut. dapat engalai perubahan disesuaikan dengan fakta atau pengetahuan baru, sedangkan kegunaan kons adalah enjelaskan dan eraalkan (Sagala, 2009: 71). yang bertentangan dengan teori atau kons awal siswa tidak selalu diteria. Bila tidak diteria, tidak akan enghasilkan perubahan kons secara kuat, sedangkan bila diteria akan enghasilkan perubahan kons secara kuat atau akoodasi (Suparno, 2005: 93). METODE Metode Penelitian Metode yang digunakan dala penelitian ini adalah etode preeksperien. Bentuk desain penelitian yang digunakan adalah One Group Pretest and Posttest Design. Subjek Penelitian Populasi Populasi dala penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri Negeri 1 Tanjung Batu. Sapel Penelitian ini hanya enggunakan satu kelas sebagai sapel yang akan dipilih dengan teknik acak (Rando Sapling). Cara ini 49 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
dilakukan bila anggota populasi dianggap hoogen (Sugiyono, 2011: 0). Pebagian siswa perkelas tidak berdasarkan nilai, sehingga seua kelas eiliki kesatan yang saa sebagai sapel Oleh sebab itu digunakan teknik pengabilan sapel secara acak. Teknik Pengupulan Data Pengupulan data dala penelitian ini enggunakan tes. Tes yang digunakan berasal dari soal yang ada DIRECT (Deterining and Interpreting Resistive Electric Circuit Concts Test), yaitu tes yang dikebangkan untuk engevaluasi peahaan siswa tentang rangkaian listrik arus searah. DIRECT erupakan kupulan soal kons yang ditujukan untuk siswa sekolah enengah ataupun ahasiswa. Bahasa yang digunakan pada DIRECT yaitu bahasa Inggris, sehingga sebelu digunakan peneliti harus evalidasi bahasa yang sebelunya telah diterjeahkan ke bahasa Indonesia. Teknik Analisis Data Gain Ternoralisasi Gain ternoralisasi enggabarkan peningkatan penguasan terhadap ateri yang telah dipelajari, diana gain ternoralisasinya yaitu : (Hake, 1998:65) Hasil perhitungan yang telah diperoleh, enurut Hake (1998:65), disesuaikan dengan klasifikasi atau kriteria rerata ngain serti pada tabel berikut. Tabel 3.2. Kriteria Ratarata NGain Rentang Kriteria 0.7 Tinggi 0.7 > ( ) 0.3 Sedang ( ) < 0.3 Rendah Analisis Data dengan CRI Analisa data dengan CRI digunakan untuk elihat kons yang diiliki siswa pada saat sebelu dan sesudah penerapan strategi pebelajaran konflik kognitif. Hasil dari analisa ini dapat enunjukkan bagaiana perubahan kons yang diiliki siswa pada setiap subateri listrik dinais. Hal ini eudahkan peneliti untuk engetahui bagaiana kons siswa ataupun perubahan kons siswa dengan lebih jelas. Uji Noralitas Data Uji noralitas dilakukan untuk engetahui apakah data yang didapat dari penelitian berdistribusi noral atau tidak. Uji noralitas data yang digunakan dala penelitian ini adalah dengan enggunakan ruus keiringan kurva, yaitu: deangan ketentuan, aka distribusi data tidak noral, aka distribusi data noral (Sudjana, 2005: 109) Uji Hipotesis Menurut Arikunto (2006: 306) untuk enganalisis hasil eksperien yang enggunakan pretest dan posttest one group design ruusnya adalah: HASIL DAN PEMBAHASAN 50 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
Analisa Data Analisa Data Hasil Tes Setelah diperoleh data hasil tes, langkah selanjutnya adalah engelopokkan nilai siswa ke dala distribusi frekuensi nilai dan engolah data yang ada secara statistik. Tabel 4.3. Hasil Analisa Data Tes s M o K PreTest PostTest 27,,15 8,26 28,36 80,38 218,41 14,78 92,5 Berdasarkan tabel 4.3 nilai K pretest adalah 0,13 sedangkan nilai K untuk posttest adalah 0,82. Nilai ini enunjukkan bahwa data yang didapat pada saat penelitian noral. Kriteria noral berdasarkan kurva keiringan adalah data dikatakan noral apabila 1 < K < 1. Tabel 4.4. Hasil Uji Hipotesis Uji Hipotesis Uji hipotesis enggunakan dk = n 1= 33 dan α = 0,05. Karena t hitung > t tabel, aka tolak H 0 teria Ha. Hal ini berarti ada pengaruh strategi pebelajaran konflik kognitif terhadap perubahan konstual siswa pada ateri listrik dinais di SMA Negeri 1 Tanjung Batu. Gain Ternoralisasi Setelah engalai pebelajaran dengan enggunakan strategi konflik kognitif diperoleh NGain sehingga diperoleh ratarata gain ( ) sebesar 0,73. Analisa CRI Analisa data dengan enggunakan CRI bertujuan untuk engidentifikasi kons yang diiliki siswa, dari hasil ini juga dapat dilihat secara lebih detil kons yang diiliki siswa pada subateri listrik dinais. Identifikasi peahaan kons siswa pada pretest dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6. Identifikasi peahaan kons siswa berdasarkan hasil pretest dan posttest Indikator 1. Meforulasik an besaranbesaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu No. So al 7 18 9 29 Hasil Analisa (%) PreTest PostTest 91 71 56 44 51 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
Indikator loop) 2. Menganalisis rangkaian antara rangkaian seri dan rangkaian paralel. 3. Menganalisis gabar dan diagra dari berbagai rangkaian, yaitu rangkaian seri, paralel, dan kobinasi keduanya. 4. Mengetahui besar arus listrik yang engalir dala suatu 5. Menerapkan kons habatan pada 6. Menerapkan kons tegangan (beda potensial) yang engaruhi besarnya arus yang engalir dala 7. Menerapkan kons energi dala berbagai 8. Menerapkan kons daya dala berbagai 9. Menentukan besarnya beda potensial yang terukur pada No. So al Hasil Analisa (%) PreTest PostTest 3 86 14 91 9 10 16 8 20 11 17 5 13 2 15 1 9 4 19 38 44 9 44 79 53 3 62 56 91 21 47 97 56 85 76 76 91 76 62 82 71 15 24 24 9 24 38 18 29 52 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
Frekuensi (%) Indikator alat ukur listrik (volteter) dala suatu rangkaian 10. Menentukan besarnya kuat arus yang terukur pada alat ukur listrik (apereter) dala suatu No. So al 6 14 56 Hasil Analisa (%) PreTest PostTest 44 62 38 Berdasarkan tabel 4.6 aka data tersebut dapat digabarkan dala bentuk diagra batang, yaitu sebagai berikut: Gabar 4.1. Diagra frekuensi analisa CRI PreTest 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Indikator Gabar 4.2. Diagra frekuensi analisa CRI PostTest Analisa CRI PostTest kons Miskonssi Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh nilai pretest tertinggi adalah 45 dan terendah adalah 10, sedangkan pada posttest nilai tertingginya adalah dan terendahnya adalah 55 (lapiran hal. 150). Peningkatan nilai ini terjadi setelah dilakukannya proses belajar engajar dengan enggunakan strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitive conflict). Hasil penelitian yang telah dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjung Batu enunjukkan bahwa pebelajaran dengan enggunakan strategi konflik kognitif (cognitive conflict) dapat enibulkan perubahan konstual pada siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Baser (2006: 107) dan Kang (2010: 396) bahwa strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitive conflict) dapat enyebabkan perubahan konstual siswa. 53 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
Hasil anlisis dengan CRI yang telah dilakukan, dapat dilihat lebih jelas peahaan siswa pada setiap sub kons listrik dinais ini. Siswa paling banyak engalai iskonssi pada indikator 1, 2, dan 8, akan tetapi setelah pebelajaran pada indikator ini siswa engalai perubahan konstual yang paling tinggi sedangkan perubahan konstual siswa paling kecil terjadi pada indikator 6 dan 9. Secara keseluruhan perubahan konstual yang terjadi pada siswa cukup baik hal ini dapat dilihat dari ratarata gain yang didapat, yaitu 0,73 dengan kriteria tinggi. Hasil yang didapat ini tentu sangat baik sesuai dengan pernyataan Suparno (2005: 115) yang enyatakan bahwa perubahan konstual sangat penting dala pebelajaran fisika. seorang siswa benarbenar berkebang dala eahai konskons fisika hanya dengan perubahan konstual, baik yang erluas kons ataupun eluruskan kons yang tidak tat. Serti yang telah dikatakan sebelunya, walaupun seua siswa engalai perubahan konstual secara baik asih terdapat iskonssi pada setiap kons yang ada. Hal ini dikarenakan siswa eiliki kons awal dan ini sangat bersifat resisten. Hasil ini didukung dengan pernyataan dari (Suparno, 2005: 93) kons yang bertentangan dengan teori atau kons awal siswa tidak selalu diteria. Siswa yang tidak eneria, tidak akan enghasilkan perubahan kons secara kuat, sedangkan bila eneria akan enghasilkan perubahan kons secara kuat atau akoodasi. Sendapat dengan itu, Ozen dala Syuhendri (2011;135) engatakan bahwa the conction is strongly held and relatively stable, (it) eans that a isconction is resistant to change. Berdasarkan dari seua pernyataan tersebut sangat wajar apabila dala penelitian engguanakan strategi pebelajaran konflik kognitif ini asih terdapat iskonssi, karena eang erubah iskonssi seseorang itu bukan hal yang udah. Miskonssi erupakan satu hal yang resisten, akan tetapi dilihat dari gain yang enunjukkan bahwa seua siswa engalai perubahan konstual yg cukup baik, aka strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitive conflict) bisa diterapkan untuk erubah konstual yang diiliki siswa. Uji noralitas data didapatkan bahwa data hasil penelitian yang diperoleh terdistribusi noral, aka digunakan ujit untuk enguji hipotesis. Berdasarkan hasil analisis data pada uji hipotesis didapat harga t hitung yaitu 23,74 dan t tabel yaitu 2,03. Bila dibandingkan antara t hitung dan t tabel aka t hitung > t tabel atau 23,74 > 2,03, karena harga t hitung lebih besar dari harga t tabel, aka hipotesis H 0 ditolak dan H a diteria. artinya ada perubahan konstual yang terjadi pada siswa saat sebelu dilakukan strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitive conflict) dan setelah dilakukan strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitive conflict). PENUTUP Kesipulan Hasil analisis data tes didapat harga t hitung = 23,74 sedangkan harga t tabel = 2,03. Berdasarkan kriteria pengujian, H 0 ditolak, karena t hitung > t tabel, sehingga dapat disipulkan bahwa pebelajaran dengan enggunakan strategi konflik kognitif (cognitif conflict) dapat engaruhi perubahan konstual siswa. Ngain yang didapat setelah penelitian yaitu sebesar dengan kriteria tinggi. Hal ini enunjukkan bahwa peningkatan peahaan konstual siswa sangat baik. Saran Strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitif conflict) erupakan salah satu strategi yang dapat engatasi iskonssi siswa dan encapai perubahan konstual siswa. Perubahan konstual yang lebih baik akan didapat apabila pelaksanaan strategi pebelajaran konflik kognitif (cognitif conflict) dilakukan hingga seua siswa dapat erubah konsnya dengan baik. Beberapa hal yang harus diperhatikan selaa penelitian adalah sebagai berikut: 1. Metode yang paling tat digunakan dala penelitian ini adalah etode 54 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109
praktiku, sehingga kelengkapan alat praktiku harus diperhatikan. 2. Keberhasilan etode praktiku juga tergantung dengan banyaknya siswa tiap kelopok, usahakan setiap kelopok hanya terdiri dari aksial at orang siswa. 3. awal siswa erupakan hal yang sangat penting, sehingga soal yang digunakan harus benarbenar apu ebuat siswa enyatakan konsnya. 4. Pengaruh strategi konflik kognitif apu engubah konstual siswa dengan cukup baik, sehingga sangat eungkinkan untuk elanjutkan penelitian dengan strategi yang saa pada ateri yang berbeda serti ekanika. Setiap strategi pebelajaran selalu unyai kelebihan dan kekurangan tersendiri, begitupun dengan strategi pebelajaran konflik kognitif ini. Kelebihan yang didapat dengan enggunakan strategi pebelajaran ini adalah jika siswa dapat erubah konsnya dengan baik, baik secara akoodasi ataupun asiilasi, aka kons yang akan diiliki siswa akan sangat baik. Kekurangan strategi ini adalah apabilah kons yang kita berikan salah ataupun kurang tat, aka iskonssi yang akan terjadi justru akan seakin buruk, oleh sebab itu akan sangat bijak jika peneliti eiliki kons yang benarbenar baik untuk enerapkan strategi ini. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsii. 2006. prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta Baser, M. 2006. Fostering conctual change by cognitive conflict based instruction on student understanding of heat and terature concts. Eurasia Journal of Matheatics, Science and Technology Education. 2(2). 96114. Djaarah, Syaiful bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dala Interaksi Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta. Hake, Richard R. 1998. Interactiveengageent versus traditional ethods: A sixthousandstudent survey of echanics test data for introductory physics courses. Aerican Journal of Physic. 6474 Kang, Hunsik et al. 2010. Cognitive conflict and situational interest as factors influencing conctual change. International Journal of Environental & Science Education Vol. 3 Lee, et al. (2003). Developent of an Instruent for Measuring Cognitive Conflict In Secondary Level Science Classes. Research in Science Teaching Vol 40 (6) Mosik dan Maulana, P. Usaha Mengurangi Terjadinya Miskonssi Fisika Melalui Pebelajaran dengan Pendekatan Konflik Kognitif. Jurnal Pendidikan Indonesia, 6 (2010) 98103 Sagala, syaipul. 2011. dan Makna Pebelajaran (Untuk Mebantu Meecahkan Probleatika Belajar dan Mengajar). Bandung : Alfabeta Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Suparno, Paul. 2005. Miskonssi dan Perubahan dala Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Grasindo. Yunus, Muh. 2008. Perbandingan Strategi Konflik Kognitif dengan Strategi Konvensional terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Makassar (Studi pada Materi Pokok Stoikioetri Larutan). Jurnal Cheica Vol. 9 Noor 2. 3036 55 Jurnal Inovasi dan Pebelajaran Fisika Vol.1 No.1, Mei 2014 ISSN : 23557109