Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Persamaan dan Stoikiometri Reaksi Kimia Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa MAN Malang II Batu

dokumen-dokumen yang mirip
IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

ANALISIS LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN SOAL STOIKIOMETRI SISWA SMA KELAS X SMAN 5 MALANG

STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP LAJU REAKSI BERDASARKAN GRAFIK PADA SISWA KELAS XI IPA

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM BASA MELALUI GAMBARAN MIKROSKOPIK PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 MALANG

IDENTIFIKASI KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KESETIMBANGAN KIMIA

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta 2

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP LAJU REAKSI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

PENGGUNAAN THINK-ALOUD PROTOCOLS UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI DI SMA KHADIJAH SURABAYA

IDENTIFIKASI PERSEPSI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP MOL DAN TETAPAN AVOGADRO PADA SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 MALANG TAHUN AJARAN

Tugas Kimia STOIKIOMETRI

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah 4

KIMIA TERAPAN STOIKIOMETRI DAN HUKUM-HUKUM KIMIA Haris Puspito Buwono

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

IDENTIFIKASI TINGKAT, JENIS, DAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA MA NEGERI WLINGI DALAM MEMAHAMI MATERI INDIKATOR DAN ph LARUTAN ASAM-BASA

SILABUS. Agustien Zulaidah,ST,MT. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok & Sub Materi pokok. Alokasi Waktu pengalaman belajar

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

STOIKIOMETRI Konsep mol

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

No. Dokumen : FTK-FR-AKD-001 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Tgl. Terbit : 02 September SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Hal : 1/2 SILABUS

TINJAUAN PEMAHAMAN KONSEP LARUTAN ASAM DAN BASA PADA TINGKAT MAKROSKOPIK DAN TINGKAT MIKROSKOPIK SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 BATU

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

Yusria Izzatul Ulva, Santosa, Parlan Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang Abstrak

STOIKIOMETRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI KONSEP SUKAR DAN KESALAHAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 2 MALANG TAHUN AJARAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

Widhar Dwi Utami, I Wayan Dasna, Oktavia Sulistina Universitas Negeri Malang

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DALAM MATERI STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X DI SMAN 1 MALANG MELALUI SOAL DIAGNOSTIK THREE-TIER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III HASIL PENELITIAN

Auliya Puspitaningtyas, Parlan, Dedek Sukarianingsih Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM.

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

Materi Pokok Bahasan :

PENGARUH PEMBERIAN DAILY CHEM QUIZ TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

IDENTIFIKASI MISKONSEPSI DAN PENYEBABNYA PADA SISWA KELAS XI MIA SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PADA MATERI POKOK STOIKIOMETRI

MENGGALI PEMAHAMAN KONSEP SISWA MADRASAH ALIYAH TENTANG STOIKIOMETRI DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DIAGNOSTIK TWO-TIER

PERSETUJUAN PEMBIMBING

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIDROKARBON KELAS XI IPA SMA NEGERI 9 PONTIANAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI PEMAHAMAN KONSEP TATA NAMA IUPAC SENYAWA ANORGANIK SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 MALANG SEMESTER 2 TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS PENCAPAIAN KOMPETENSI KOGNITIF PADA MATERI HUKUM DASAR KIMIA MELALUI TWO-TIER TEST

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Kimia Melalui Kombinasi Metode Diskusi Dan Latihan Berstruktur

kimia Kelas X KONSEP MOL I K-13 A. Persamaan Reaksi

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP PERGESERAN KESETIMBANGAN KIMIA PADA TINGKAT MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS SISWA DI SMA NEGERI GORONTALO. Mangara Sihaloho *)

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID PADA PEMBELAJARAN KIMIA

Stoikiometri. Bab 3. Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma). Secara Mikro atom & molekul.

STOIKIOMETRI. STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya.

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

Konsep Mol. 1. Jumlah Partikel Dalam 1 Mol Zat

BAB I STOIKHIOMETRI I - 1

Konsep Mol : Menghubungkan Dunia Makroskopik dan Dunia Molekular

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

PEMBELAJARAN DENGAN MODEL INKUIRI PADA MATERI KIMIA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Massa atom merupakan massa dari atom dalam satuan massa atom (sma).

KAJIAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEORI ASAM BASA PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 LIMBOTO

ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA SMA DALAM MEMAHAMI MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MENGGUNAKAN TWO-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC INSTRUMENT

MODUL STOIKIOMETRI 1

Stoikiometri. Berasal dari kata Stoicheion (partikel) dan metron (pengukuran). Cara perhitungan dan pengukuran zat serta campuran kimia.

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp May 2013

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT

Belajar Kimia dengan Aplikasi ChemMobile

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. IV.1 Sintesis dan karaktrisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O

ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS

Muhammad Agus Al Arief, Suyono Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Rumus Kimia. Mol unsur =

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

Pengetahuan Alam, Pembimbing I: Dr. Astin lukum, M.Si; Pembimbing II: La Ode Aman, M.Si

Edu Geography

Kata kunci: Learning Cycle 5 Fase, stoikiometri, prestasi belajar

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Dosen Prodi Pendidikan Kimia, FKIP, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MENGGALI PEMAHAMAN SISWA SMA PADA KONSEP KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DENGAN MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK TWO-TIER

STOKIOMETRI. Kimia Kelas X

PENGARUH PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI DENGAN KOMPENDIUM AL-QUR AN TERHADAP MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIDROLISIS GARAM DI KELAS XI IPA SMA KATOLIK TALINO

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Identifikasi Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan dengan Menggunakan Tes Diagnostik Three-Tier Multiple Choice

Transkripsi:

Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Persamaan dan Stoikiometri Reaksi Kimia Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa MAN Malang II Batu Diah Achirul Muslimah 1, Ida Bagus Suryadharma 1, Fauziatul Fajaroh 1 1 Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Malang E-mail: diahachirulmuslimah@gmail.com ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep tentang materi persamaan dan stoikiometri reaksi kimia pada siswa MAN Malang II Batu. Penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif. Sampel penelitian terdiri atas 3 kelas yang diambil secara cluster random sampling dari 10 kelas. Instrumen penelitian berupa tes objektif beralasan, yang terdiri dari 25 butir soal yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,706. Hasil analisis menyatakan kecil sekali siswa yang memahami konsep persamaan reaksi kimia dan sebagian kecil siswa memahami konsep stoikiometri reaksi kimia. Kata Kunci :pemahaman konsep, persamaan reaksi, stoikiometri reaksi, tes objektif beralasan ABSTRACT :This research was aimed to evaluate the student understanding of equations and stoichiometry of chemical reactions at MAN Malang II Batu. The data obtained were analyzed by descriptive technique. Sample as many as 3 classes taken form 10 classes by cluster random sampling techniques. The results showed that understanding concept of the chemical reaction equation of student in X grade of MAN Malang II Batu were very small and less than half of student understand the concept of stoichiometric chemical reaction. Key Word :concept understanding, chemial equation, stoichiometry, reasoned objective test Ilmu kimia sebagai cabang dari ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan sifat materi, struktur materi, perubahan materi, dan hukum atau prinsip yang menggambarkan materi dan konsep serta teori yang menginterpretasikannya (Effendy, 2007: 2).Tujuan pengajaran kimia ialah agar siswa memperoleh pemahaman yang tahan lama perihal fakta, memiliki kemampuan mengenal dan memecahkan masalah, mempunyai keterampilan laboratorium, serta mempunyai sikap ilmiah yang dapat ditampilkan dalam kehidupan sehari-hari (Sastrawijaya, 1988: 116). Hanya saja, seperti yang diungkapkan oleh Chaiyapha et al (2010: 50) bahwa banyak orang yang menganggap kimia itu sulit untuk dipelajari.hal inidimungkinkan karena banyak materi kimia yang bersifat abstrak, saling berhubungan antara satu dengan yang lainserta ilmu kimia tidak hanya sekedar menyelesaikan soal-soal tetapi juga memahami suatu konsep (Kean & Middlecamp, 1985: 6). Mengingat tujuan diatas maka pemahaman konsep siswa terhadap suatu materi harus selalu dievaluasi. Untuk mengetahui pemahaman konsep siswa maka diperlukan suatu alat evaluasi yang tepat yang bisa digunakan untuk mengukur pemahaman materi siswa yang sebenarnya, objektif dan hasilnya segera dapat diketahui. Salah satu bentuk alat evaluasi yang memenuhi persyaratan-persyaratan ini adalah tes objektif beralasan.tes objektif beralasan adalah suatu jenis alat evaluasiberbentuk objektif yang terdapat jawaban serta alasan yang dapat dipilih oleh siswa. 1

2 Salah satu materi kimia yang diajarkan di SMA/MA adalah persamaan dan stoikiometri reaksi kimia. Materi ini diajarkan pada siswa SMA/MA kelas X. Kemampuan yang harus dikuasai oleh siswa adalahmendeskripsikan tata nama senyawa anorganik dan organik sederhana serta persamaan reaksinya serta membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia (BSNP, 2006: 179). Penelitian yang dilakukan oleh Morris dan Waddington (1982: 67) menunjukkan bahwa kesulitan terus-menerus siswa dalam memecahkan masalah stoikiometri sebagian terkait dengan ketidakmampuan siswa untuk menuliskan persamaan reaksi kimia dengan benar. Kesulitan memahami konsep seperti yang telah dipaparkan di atas dimungkinkan juga dialami oleh siswa-siswi di sekolah lain. Di MAN Malang II Batu penelitian pemahaman konsep mengenai materi persamaan reaksi &stoikiometri masih belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dengan judul Studi Evaluasi Pemahaman Konsep Persamaan dan Stoikiometri Reaksi Kimia Menggunakan Tes Objektif Beralasan pada Siswa MAN Malang II Batu. METODE Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep tentang materi persamaan dan stoikiometri reaksi kimia pada siswa kelas X MAN Malang II Batu. Pada penelitian ini tidak dilakukan manipulasi variabel dan tidak diberikan perlakuan terhadap sampel, hanya dilakukan pengukuran terhadap variabel yang sudah ditentukan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X MAN Malang II Batutahun ajaran 2012/2013 yang terdiri atas10 kelas, sampel diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa pada konsep persamaan dan stoikiometri reaksi kimia berupa tes objektif beralasan. Tes objektif beralasan berupa tes pilihan ganda yang terdiri atas jawaban dan alasan yang harus dipilih oleh siswa. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, instrumen tersebut diverifikasi melalui uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.instrumen terdiri dari 25 butir soal yang valid dengan reliabilitas sebesar 0,706.Teknik pengumpulan data dilakukan berdasarkan dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Sementara itu analisis data dilakukan melalui 2 tahap yaitu pengolahan dan penorganisasian data. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik persentase deskriptif, tujuannya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman konsep siswa terhadap konsep persamaan dan stoikiometri reaksi kimia. Persentase pemahaman siswa dihitung dengan rumus sebagai berikut. S P x 100% Js Keterangan: P = persentase jumlah siswa dalam tiap klasifikasi S = banyak siswa dalam tiap klasifikasi Js = jumlah seluruh siswa peserta tes. Pengklasifikasian siswa berdasarkan klasifikasi berikut ini.

3 1. Pemahaman siswa lengkap bila jawaban benar dan alasan benar. 2. Pemahaman siswatidak lengkap bila jawaban benar dan alasan salah. 3. Siswa tidak paham bila jawaban salah dan alasan salah. 4. Jawaban siswa tidak logis bila jawaban salah dan alasan benar. Persentase yang diperoleh menurut Nurkancana dan Sumartana (1986: 56) dapat ditafsirkan dengan kriteria seperti tertera dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1 Penentuan Kriteria Tingkat Pemahaman Pn 0% 30% 31% 55% 56% 65% 66% 80% 81% 100% Makna Kecil sekali Sebagian kecil Cukup besar Sebagian besar Besar sekali HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia Pemahaman konsep siswa terhadap konsep persamaan reaksi kimiadapat diketahui dari persentase siswa yang menjawab benar soal tes. Persentase siswa yang memahami konsep persamaan reaksi kimiadapat dilihat dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2 Persentase Siswa yang Memiliki Pemahaman Lengkap Terhadap Konsep Persamaan Reaksi Kimia No. 1. 2. Indikator Menentukan dan Menyetarakan Persamaan Reaksi Menentukan simbol fasa dari zat-zat dalam reaksi kimia bila diberikan fasanya. Persentase Siswa Memiliki Pemahaman Lengkap 23,4% 15,6% Berdasarkan Tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa persentase siswa yang memahami konsep persamaan reaksi secara keseluruhan kecil sekali. Kecilnya jumlah siswa yang memahami konsep penyetaraan persamaan reaksi kimia dikarenakan sebagian besar siswa belum memahami konsep dasar dari persamaan reaksi tersebut. Konsep-konsep dasar tersebut seperti simbol-simbol unsur, rumus kimia suatu senyawa, pernyataan bahwa jumlah molekul dalam persamaan reaksi diwakili oleh koefisien reaksi serta siswa juga belum memahami bahwa jumlah atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama.pada konsep penentuan simbol fasa suatu senyawa dalam persamaan reaksi, jumlah siswa yang memiliki pemahaman lengkap kecil sekali. Hal ini karena sebagian besar siswa beranggapan, (1) simbol untuk padatan adalah p, (2) simbol untuk larutan berair adalah l. Pilihan jawaban siswa ini dimungkinkan karena mereka menganggap bahwa simbol fasa suatu zat itu dalam bahasa Indonesia. B. Pemahaman Siswa Terhadap Konsep Stoikiometri Reaksi Kimia

4 Pemahaman konsep siswa terhadap konsep stoikiometri reaksi kimia dapat diketahui dari persentase siswa yang menjawab benar soal tes. Persentase siswa yang memahami konsep stoikiometri reaksi kimia dapat dilihat dalam Tabel 3 berikut. Tabel 3 Persentase Siswa yang Memiliki Pemahaman Lengkap Terhadap Konsep Stoikiometri Reaksi Kimia No. Indikator Persentase Siswa Memiliki Pemahaman Lengkap 1. Memahami hubungan mol dengan jumlah partikel (atom, ion dan molekul). 67,3% 2. Memahami definisi jumlah mol 17,7% 3. Menentukan jumlah mol dari senyawa berdasarkan data massa molar dari unsurunsur 51,0% penyusun senyawa. 4. Menentukan hubungan volume molar gas-gas dengan mol pada keadaan STP 75% 5. Menentukan rumus empiris dari senyawa berdasarkan rumus kimia senyawa tersebut. 84,4% 6. Menentukan rumus empiris dari suatu senyawa berdasarkan data massa dan massa 4,2% molar dari unsur-unsur penyusunnya 7. Menentukan rumus molekul dari suatu senyawa berdasarkan data massa molekul 40,6% relatif dan rumus empirisnya. 8. Menentukan massa atom relatif dan massa molekul relatif dari suatu atom berdasarkan 60,4% data massa rata-rata dari atom 9. Menentukan pereaksi pembatas berdasarkan gambar molekul berlangsungnya reaksi. 32,3% 10. Menentukan pereaksi pembatas berdasarkan data mol dari masing-masing reaktan. 68,7% 11. Menentukan pereaksi pembatas berdasarkan data massa dan massa atom relatif zat-zat pereaksinya. 22,9% 12. Memahami Definisi Senyawa Hidrat 7,8% 13. Menentukan rumus suatu senyawa hidrat berdasarkan massa zat setelah pemanasan 52,2% 14. Menentukan persentase kadar dari zat yang dianalisis berdasarkan data masa sampel awal suatu zat dan massa zat yang diperoleh setelah 54,2% dianalisis 15. Menentukan pernyataan yang benar berdasarkan pernyataan mengenai keadaan gas ideal 31,2% Berdasarkan Tabel 3 di atas, dapat diketahui bahwa secara keseluruhansebagian kecil siswa memiliki pemahaman yang lengkap terhadap konsep stoikiometri reaksi kimia. Pada konsep definisi mol sebagian besar siswa memiliki pemahaman yang lengkap. Siswa memahami hubungan mol dengan jumlah partikel yaitu meliputi jumlah molekul, jumlah atom dan jumlah ion. Siswa yang belum memahami konsep inidikarenakan siswa beranggapan bahwa jumlah molekul bergantung pada jumlah atom penyusun senyawa jadi semakain banyak jumlah atom dalam senyawa tersebut maka jumlah molekul juga semakin

banyak serta siswa masih belum memahami jenis partikel suatu senyawa apakah berbentuk ion, atom atau molekul. Pada pemahaman konsep perhitungan konversi mol sebagian besar siswa memiliki pemahaman yang lengkap. Hanya saja ada beberapa siswa yang belum memahami konsep ini, hal ini karena siswa belum memahami definis dari massa molar. Siswa beranggapan bahwa massa molar adalah massa suatu zat tanpa memperhatikan jumlah mol dari zat tersebut. selain itu siswa juga belum memahami konsep persamaan volume molar gas pada kleadaan STP. Siswa beranggapan bahwa mol tidak mempengaruhi volume suatu zat dalam bentuk gas. Pada pemahaman konsep penentuan rumus empiris dan rumus molekul, hanya sebagian kecil siswa yang memiliki pemahaman lengkap. Hal tersebut dapat disebabkan karena siswa belum memahami definisi rumus empiris, rumus molekul, dan banyak siswa yang belum memahami hubungan mol, dengan massa dan massa molar serta banyak siswa yang belum memahami bahwa dalam suatu senyawa perbandingan mol atom merupakan perbandingan atom-atom penyusun suatu senyawa. Siswa beranggapan bahwa rumus empiris menyatakan jenis-jenis atom penyusun suatu senyawa. Pada pemahaman konsep penentuan massa atom relatif and massa molekul relatif jumlah siswa yang memahami konsep tersebut cukup besar. Hanya saja terdapat siswa yang belum memahami konsep tersebut. Hal ini karena siswa belum memahami definisi massa atom relatif dan massa molekul relatif. Siswa beranggapan bahwa massa atom relatif = massa rata-rata atom + massa atom C-12 serta siswa beranggapan bahwa massa molekul relatif merupakan penjumlahan dari massa atom relatif unsur-unsur penyusunnya tanpa memperhatikan jumlah atom tersebut. Pada pemahaman konsep pereaksi pembatas sebagian kecil siswa memiliki pemahaman yang lengkap. Hal ini karena siswa belum memahami definisi pereaksi pembatas, hubungan mol dengan massa dan massa molar, serta penyetaraan persamaan reaksi. Sebagian siswa beranggapan bahwa produk merupakan pereaksi pembatas karena dengan terbentuknya produk menandakan berakhirnya suatu reaksi dan sebagian lainnya beranggapan bahwa penentuan pereaksi pembatas berdasarkan massa zat reaktan. Pada pemahaman konsep hidrat (air kristal) jumlah siswa yang memahami konsep tersebut kecil sekali. Hal ini karena siswa belum memahami definisi hidrat (air kristal), hubungan mol dengan massa dan massa molar, penyetaraan persamaan reaksi. Siswa beranggapan bahwa hidrat adalah reaktan yang dapat bereaksi dengan air. Pada pemahaman konsep penentuan kemurnian suatu senyawa sebagian besar siswa memahami konsep tersebut. Hanya saja, terdapat siswa yang belum memahami konsep tersebut, hal ini karena siswa belum memahami definisi kemurnian suatu senyawa dalam sampel, siswa belum memahami cara menghitung kemurnian, dan siswa belum trampil melakukan operasi matematika sederhana. Pada pemahaman konsep hukum gas idela sebagian kecil siswa memiliki pemahaman lengkap. Hal ini karena Hal ini dimungkinkan karenasiswa belummemahami persamaan hukum gas ideal, siswa belum memahami pengertian dari gas ideal, dan siswa belum trampil melakukan operasi matematika sederhana. PENUTUP 5

6 Kesimpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan tentang pemahaman siswa terhadap konsep persamaan dan stoikiometri reaksi kimia pada siswa MAN Malang II Batu dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa telah memahami konsep persamaan reaksi kimia kecil sekali serta sebagian kecil siswa telah memahami konsep stoikiometri reaksi kimia. Sedangkan konsep yang sebagian besar tidak dipahami oleh siswa yaitu konsep penyetaraan persamaan reaksi, konsep penentuan simbol fasa suatu senyawa dalam persamaan reaksi, konsep pereaksi pembatas, dan konsep hidrat (air kristal). Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut. 1. Siswa agar diberikan penguatan-penguatan konsep penyetaraan persamaan reaksi, konsep penentuan simbol fasa suatu senyawa dalam persamaan reaksi, konsep pereaksi pembatas, dan konsep hidrat (air kristal). 2. Sebaiknya guru tidak hanya memberikan latihan soal yang bersifat algoritmik (menghitung) namun juga diberikan latihan soal berupa pemahaman konsep. 3. Perlu diadakan penelitian serupa pada konsep-konsep yang berbeda, mengingat pemahaman konsep suatu materi akan berpengaruh terhadap proses pembentukan pengetahuan siswa dan prestasi belajarnya. DAFTAR RUJUKAN BSNP.2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk SMA/MA. Chaiyapa, P., Chayajarus, K. & Chairam, S. 2010. Investigation of High School students understanding of Acid base Chemistry Based on Jigsaw Method. Pure and Applied Chemistry International Conference 2011.https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web& cd=1&cad=rja&ved=0cc0qfjaa&url=http%3a%2f%2fwww.iiste.org %2FJournals%2Findex.php%2FJEP%2Farticle%2Fdownload%2F3445%2 F3472&ei=e3bTUfqgHYjwiQfVmIGgBA&usg=AFQjCNHRnwIRzH8Ps0 qnzjnhnamcmviaig&sig2=xix9-pq6ebwy37m4-- fr9a&bvm=bv.48705608,d.agc, diakses tanggal 29 april 2013. Effendy. 2007. A-Level Chemistry for senior High School Students (volume 1A). Malang: Bayumedia Publishing. Kean, E and Middlecamp, C. 1985. Panduan Belajar Kimia Dasar. Alih Bahasa Dr. a. Hadyana Pudjaatmaka. Jakarta: Gramedia. Morris, dan Waddington.1982.Students understandingof conservation of matter, stoichiometry and balancing equations in Indonesia.(Online) (https://www.google.com/search?q=morris%2c+dan+waddington+(1982) &oq=morris%2c+dan+waddington+(1982)&aqs=chrome.0.57.1588j0&so urceid=chrome&ie=utf-8#sclient=psyab&q=morris%2c+dan+waddington+(1982)+journal+stoichiometry&oq=

7 Morris%2C+dan+Waddington+(1982)+journal+stoichiometry&gs_l=serp. 3...41942.54027.1.54511.30.25.4.0.0.0.471.4501.0j11j7j1j1.20.0...0.0.0..1c.1.17.serp.pc_Zu0t9aBo&psj=1&bav=on.2,or.r_cp.r_qf.&bvm=bv.487056 08,d.bmk&fp=21b169b588f30e12&biw=1024&bih=537), diakses tanggal 2 Mei 2013. Nurkancana dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Sastrawijaya, T. 1988. Proses Belajar Mengajar Kimia. Jakarta: P2LPTK.