PERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERSETUJUAN PEMBIMBING. Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia. Oleh Bambang NIM."

Transkripsi

1 PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul : Identifikasi Hirarki Pemahaman Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada Materi Ikatan Kimia Oleh Bambang NIM Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing I Pembimbing II Dr. Weny J.A Musa, M.Si Drs. Mangara Sihaloho, M.Pd NIP: NIP: Mengetahui : Ketua Jurusan Pendidikan Kimia Dr. Akram La Kilo, M.Si NIP:

2 IDENTIFIKASI HIRARKI PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GORONTALO PADA MATERI IKATAN KIMIA Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Gorontalo Bambang 1 Weny J.A Musa 2 Mangara Sihaloho 3 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hirarki pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo pada materi ikatan kimia berdasarkan kategori pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Gorontalo pada materi ikatan kimia dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Teknik porposive Sampling. Subyek dalam penelitian ini adalah kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo dengan objek penelitian siswa kelas X MIA-1 dan kelas X MIA-3 sebanyak 60 orang siswa. Pengukuran kemampuan hirarki pemahaman siswa dilakukan dengan menggunakan instrumen tes kemampuan berbentuk tes uraian yang didasarkan pada kategori pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase rata-rata hirarki pemahaman siswa pada materi ikatan kimia tergolong sangat rendah sebanyak 25,39 %, yang meliputi pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %, pemahaman penafsiran sebesar 25,37 % dan pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %. Kata kunci: Identifikasi, hirarki pemahaman,pemahaman siswa dan ikatan kimia ABTRACT This Research objectic was to identify the grade X students SMA N 1 Gorontalo s hierarchy of understanding of chemical chain topic based on the translation understanding, interpretation understanding, and extrapolation understanding. This research was a descriptive qualitative research. The samples for this research were chosen using the purposive sampling. resulting the samples grade X SMA N 1 Gorontalo s, the object the grade X MIA-1 and MIA-3 as the samples with 60 students as the total samples. The understanding hierarchy test was counducted using an essay test instrument based on the category of translation understanding, interpretation understanding, and extrapolation understanding. This research finding showed that the average hierarchy of students understanding in chemical chain was categorized vary low 25,39 %. This percentage consists of translation understanding 25,93 %, interpretation understanding was 25,37 %, and extrapolation understanding was 24,86 %. Keywords : identification, hierarchy of understanding, student s understanding, and chemical bonding. 1 Bambang, Nim , Jurusan Kimia, Fakultas MIPA 2 Dr. Weny J.A Musa, M.Si 3 Drs. Mangara Sihaloho, M.Pd 2

3 PENDAHULUAN Kimia merupakan salah satu mata pelajaran bidang dari kelompok peminatan matematika dan Ilmu alam berdasarkan kurikulum 2013 yang sudah mulai diperkenalkan sejak dini. Mata pelajaran kimia juga merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Hal ini berkaitan dengan karakteristik dari ilmu kimia itu sendiri. Menurut Kean dan Middlecamp dalam (Ismail,2012:2) beberapa karakteristik dari ilmu kimia yaitu: 1) sebagian besar bersifat abstrak. Atom, molekul dan ion merupakan materi dasar kimia yang tidak tampak yang menuntut siswa membayangkan keberadaan materi tersebut tanpa mengalaminya secara langsung, tetapi dalam angan-angan terbentuk suatu gambar untuk mewakili sebuah atom, misalnya sebuah atom oksigen digambarkan sebagai bulatan; 2) konsep-konsep kimia merupakan penyederhanaan dari keadaan sebenarnya. Obyek yang ada dialam kebanyakan merupakan campuran zatzat kimia yang kompleks dan rumit; 3) konsep-konsep dalam ilmu kimia berurutan dan berkaitan. Topik-topik ilmu kimia seringkali harus dipelajari dengan urutan tertentu karena menjadi prasyarat dalam memahami materi berikutnya, Misalnya untuk mempelajari materi ikatan kimia siswa harus memahami konsep dasar yaitu nomor atom, nomor massa, proton, elektron, neutron, konfigurasi elektron, elektron valensi struktur lewis dan kestabilan suatu unsur; 4) Ilmu kimia tidak hanya sekedar memecahkan masalah. Salah satu kesuksesan seseorang dalam belajar kimia tergantung pada kemampuannya dalam memahami konsep-konsep, pengertian, hukumhukum dan teori-teori. Dalam artian keberhasilan siswa apabila siswa tersebut telah mampu memahami dan memecahkan masalah terkait konsepkonsep, hukum-hukum dan teori-teori. Hal ini sesuai dengan salah satu kompetensi inti kelulusan kimia yang merupakan kelompok peminatan materi matematika dan Ilmu Alam. Menurut Permendiknas Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, salah satu kompetensi inti kelulusan kimia di mana peserta didik diharapkan dapat memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pegetahuan prosedural pada bidang kajian yang 3

4 spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Berdasarkan tujuan tersebut, pembelajaran kimia diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami dan menganalisa keterkaitan antar konsep dari suatu materi serta harus melalui tahapan yang sistematis dalam memecahkan suatu masalah pada materi yang telah diterimanya. Namun kenyataan di lapangan pembelajaran kimia masih sulit untuk dipahami oleh peserta didik. Hal ini dapat dilihat pada hasil penelitian Laliyo,dkk (2011) yang menyatakan bahwa: Hasil analisis perolehan nilai Ujian Nasional (UN) selama tiga tahun berturut-turut (UN 2007 s.d 2010) pada mata pelajaran kimia SMA di Gorontalo, menunjukkan bahwa pada standar kompetensi dan atau kompetensi dasar (SK/KD) seperti Laju Reaksi, Kesetimbangan Kimia,dan Ikatan Kimia cenderung rendah dengan daya serap siswa <60. Permasalahan serupa juga terlihat di SMA Negeri 1 Gorontalo pada tahun ajaran 2013/ Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti dengan guru kimia kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo, diperoleh keterangan bahwa hasil belajar kimia khususnya pada ikatan kimia masih tergolong rendah. Data nilai ulangan harian pada materi ikatan kimia di SMA Negeri 1 Gorontalo pada siswa kelas X Tahun Ajaran 2013 dapat diketahui pada tabel berikut ini. Tabel 1. Nilai ulangan harian kimia siswa pada materi ikatan kimia siswa kelas X Tahun Ajaran 2013 Kelas Jumlah Total Ratarata Siswa Nilai XB ,20 XB ,93 XB ,69 XB ,53 Total ,58 (sumber: arsip file hasil ulangan harian materi ikatan kimia siswa kelas X Tahun ajaran 2013) Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata keseluruhan adalah 71,58 sementara standar ketuntasan KKM mata pelajaran kimia dengan standar kelulusan adalah 76. Dengan demikian nilai ulangan harian tersebut masih dibawah standar yang diharapkan. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya pemahaman siswa pada materi yang telah diajarkan. Pemahaman merupakan suatu kemampuan menerima materi yang telah dipelajari kemudian mampu menjelaskan dengan suatu gagasan sendiri. Menurut Walle (2008: 26) pemahaman dapat didefinisikan sebagai ukuran kualitas dan kuantitas hubungan suatu pengetahuan yang sudah ada. Semakin banyak hubungan antara pengetahuan yang sudah ada 4

5 dengan pengetahuan baru maka akan semakin baik pemahaman tersebut. Kemampuan siswa dalam memahami materi sangat beragam dan sulit untuk ditelusuri satu per satu sehingga perlu dilakukan identifikasi terhadap tingkat pemahaman yang dikuasai oleh siswa. Tingkat pemahaman siswa dapat diketahui dengan cara mengidentifikasi seberapa besar siswa tersebut memahami konsepkonsep yang telah diterimanya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi pemahaman siswa salah satunya dengan menggunakan tes pilihan ganda dan wawancara diagnosis. Namun, kedua cara tersebut belum mampu mengidentifikasi pemahaman secara mendalam, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya siswa yang tidak mampu menjawab denagan benar soalsoal yang diberikan karena tidak memahami konsep dan mengalami miskonsepsi. Tes pilihan ganda dapat dengan mudah diberikan kepada siswa dalam jumlah yang besar, objektif dan mudah dianalisis, namun soal pilihan ganda tidak dapat menyelidiki jawaban siswa lebih dalam. Sedangkan wawancara diagnosis dapat digunakan untuk menyelidiki jawaban siswa secara mendalam, namun tidak dapat diberikan kepada siswa dalam jumlah yang besar, tidak dapat dianalisis dengan mudah dan terlalu banyak memakan waktu. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pemahaman siswa secara mendalam adalah dengan menggunakan identifikasi hirarki pemahaman. Identifikasi hirarki pemahaman siswa merupakan suatu identifikasi terhadap tingkat atau level pemahaman yang dimiliki oleh siswa berdasarkan kategori tingkat pemahaman menurut Sudjana,(2013: 24) yaitu pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran, dan pemahaman ekstrapolasi. Identifikasi hirarki pemahaman siswa tersebut dilakukan dengan menggunakan tes uraian yang disusun secara hirarki berdasarkan ketiga kategori pemahaman tersebut. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mengidentifikasi hirarki pemahaman siswa pada materi ikatan kimia. Subjek dalam penelitian adalah kelas X SMA Negeri 1 Gorontalo dengan objek penelitian kelas X MIA-1 dan MIA-3 sebanyak 60 orang, yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian berupa tes tertulis sebanyak 10 soal. Data dalam penelitian 5

6 diperoleh dari hasil tes hirarki pemahaman siswa pada materi ikatan kimia berdasarkan pemahaman terjemahaman, penafsiran, dan ekstrapolasi. Tekhnik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan rumus hitung persentase. Dari hasil analisis tersebut dikategorikan dalam kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil identifikasi kemampuan hirarki pemahaman siswa kelas X MIA-1 dan MIA-3 SMA Negeri 1 Gorontalo dalam memahami ikatan kimia berdasarkan kategori pemahaman terjemahan,penafsiran dan ekstrapolasi dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 2. Identifikasi hirarki pemahaman siswa pada ikatan kimia berdasarkan tiga kategori pemahaman No Kempuan yang diukur No soal Presentase jawaban Benar Salah I Pemahaman terjemahan Menjelaskan 1 11,67 % 88,33 % kecendrungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain Konfigurasi elektron 2.a 10 Elektron valensi 2.b 6 4 Struktur lewis 2.c 43,33 % 34,44 % 56,67 % 56,56 % Ikatan ion 3.a 21,67 % 78,33 % Ikatan kovalen 3.b c 25 % 75 % Ikatan kovalen koordinasi 3.d 10 Ikatan logam 31,67 % 68,33 % II Pemahaman penafsiran Melengkapi tabel Menyimpulkan : 4.a 6 4 Struktur lewis 4.b 7 3 Kestabilan unsur 4.c 66,67 % 65,56 % 33,33 % 36,11 % Mengiterpretasikan : III Terbentuknya senyawa Ikatan ion Ikatan kovalen Menggambarkan : Pembentukan senyawa kovalen Pembentukan senyawa ion Pemahaman ekstrapolasi Memperkirakan : Konfigurasi elektron Elektron valensi Kestabilan unsur Meramalkan : Senyawa ion Senyawa kovalen Memprediksikan : Terjadinya ikatan ion Terjadinya ikatan kovalen 5.a 5.b 5.c 6.a 6.b 7.a 7.b 7.c 8.a 8.b 9.a 10.a 9.b 10.b 18,33 % 6,33 % 6,67 % 10,56 % 71,67 % 6 6,67 % 46,11 % 45 % 6,67 % 25,83 % 25 % 12,5 % 3 15 % 81,67 % 93,33 % 93,33 % 89,44 % ,33 % 4 93,33 % 53,89% 55 % 93,33 % 74,17 % 75 % 10 87,5 % % 6

7 Berdasarkan Tabel 2 di atas, tampak bahwa persentase rata-rata hirarki pemahaman siswa pada kategori pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %, pemahaman penafsiran sebesar 25,37 % dan pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %. Berdasarkan hasil identifikasi hirarki pemahaman siswa pada kategori pemahaman terjemahan, pemahaman penafsiran dan pemahaman ekstrapolasi dapat dideskripsikan sebagai berikut. Hirarki pemahaman terjemahan Hirarki pemahaman terjemahan siswa dalam memahami materi ikatan kimia antara lain : Menjelaskan kecendrungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain. menjawab benar dalam menjelaskan kecendrungan suatu unsur untuk mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain sebesar 11,67 % dan presentase rata-rata siswa yang menjawab salah sebesar 88,33 %. Hal ini disebabkan karena siswa tidak dapat mengetahui defenisi kestabilan dan cara unsur berikatan untuk mencapai kestabilan. Dari soal yang diberikan, hanya satu siswa yang menjawab dengan benar dan tepat dan pada umumnya siswa menjawab soal dengan jawaban suatu unsur stabil apabila memenuhi aturan duplet atau oktet tanpa memberikan cara unsur berikatan untuk mencapai kestabilan. Menjelaskan konfigurasi elektron, elektron valensi dan struktur lewis. menjawab benar dalam menjelasakan konfigurasi elektron elektron valensi dan struktur lewis sebesar 34,44 % dan presentase siswa yang menjawab salah sebesar 56,56 % termasuk kategori sangat rendah. Hal ini disebabkan karena hanya sebagian saja siswa yang memahami dengan baik konsep konfigurasi elektron, elektron valensi, lewis dan sebagian siswa masih belum mampu memahami dengan baik. Menjelaskan pengertian ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. menjawab benar dalam menjelaskan ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam sebesar 31,67 % dan presentase siswa yang menjawab salah sebesar 75 %. Hal ini disebabkan karena sebagian besar siswa mampu menjawab dengan baik sesui dengan konsep ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam. Identifikasi Hirarki Pemahaman Penafsiran : Hirarki pemahaman penafsiran siswa dalam memahami materi ikatan kimia antara lain : 7

8 Menyimpulkan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain berdasarkan tabel yang disajikan menjawab benar dalam menyimpulkan kecendrungan suatu unsur mencapai kestabilan dan cara berikatan dengan unsur lain berdasarkan tabel yang disajikan sebesar 65,56 % dan presentase siswa yang menjawab salah sebesar 36,11 %. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mampu menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mecapai kestabilan. Mengintepretasikan terjadinya ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan menjawab benar dalam terjadinya ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan sebesar 10,56 % dan siswa yang menjawab salah sebesar 89,44 %. Hal ini disebabkan karena masih banyak siswa yang belum mampu menuliskan konfigurasi elektron, menentukan elektron valensi dan sebagian siswa lagi masih bingung dalam menentukkan mana unsur yang melepas atau menarik elektron serta menggunakan pasangan elektron secara besama-sama. Menggambarkan terbentuknya ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan. menjawab benar dalam menggambarkan terbentuknya ikatan kovalen dan ikatan logam berdasarkan tabel yang disajikan sebesar dan presentase siswa yang menjawab salah sebesar 10. Hal ini disebabkan karena siswa tidak mampu menggambarkan unsur yang melepaskan elektron ataupun unsur yang menarik elektron dan beragabung membentuk senyawa dengan elektron secara bersama-sama. Identifikasi Hirarki Pemhaman Ekstrapolasi : Hirarki pemahaman ekstrapolasi siswa dalam memahami materi ikatan kimia antara lain : Memperkirakan kecendrungan kestabilan suatu unsur. menjawab benar dalam memperkirakan kecendrungan kestabilan unsur sebesar 46,11 % dan presentase siswa yang menjawab salah sebesar 53,89%. Hal ini terjadi karena pada umumnya siswa mampu menuliskan konfigurasi elektron dan sebagian siswa masih bingung dalam menentukan konfigurasi unsur bermuatan dan tidak menentukan unsur yang melepas dan menarik elektron serta 8

9 berapa elektron yang harus dilepas atau ditarik untuk mencapai kestabilan. Meramalkan senyawa ion, dan senyawa kovalen. menjawab benar dalam Meramalkan senyawa ion, dan senyawa kovalen sebesar 25,83 % dan siswa yang menjawab salah sebesar 74,17 % Hal ini disebakan karena pada umumnya siswa hanya mampu menuliskan senyawa yang terbentuk tanpa menjelaskan cara-cara senyawa tersebut terbentuk.. Memprediksikan terjadinya ikatan ion dan ikatan kovalen persentase siswa yang menjawab benar dalam memprediksikan ikatan ion sebesar 13,75 % dan siswa yang menjawab salah sebesar 86,25 %. Hal ini disebabkan karena pada umunya siswa tidak mampu menjawab dengan benar bahkan tidak menjawab sama sekali pertanyaan. Selain itu kemungkinan siswa juga tidak mengetahui definisi kestabilan unsur sehingga dapat membentuk ikatan. Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa hirarki pemahaman siswa pada kategori pemahaman terjemahan, penafsiran, dan ekstrapolasi tergolong pada kategori rendah sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya persentase hirarki pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %, hirarki pemahaman penafsiran sebesar 25,37 % dan hirarki pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %, sehingga diperoleh persentase rata-rata hirarki pemahaman siswa pada ikatan kimia sebesar 25,39%. Rendahnya hirarki pemahaman siswa tersebut disebabkan karena kebanyakan siswa tidak menguasai konsep-konsep pada materi yang telah diajarkan. Seorang siswa harus menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya sehingga siswa dengan mudah memahami materi yang selanjutnya. Jadi, Sebelum belajar ikatan kimia siswa harus memahami terlebih dahulu konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Adapun urutan konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut. 1) Memahami struktur atom yang terdiri dari elektron,proton dan neutron; 2) Memahami distribusi elektron 3) Memahami bilangan kuantum; 4) Memahami sifat periodik unsur; 5) Memahami konfigurasi elektron, elektron valensi dan lambang lewis suatu unsur. 6) Menentukan kestabilan unsur dengan pembentukan ion atau penggunaan elektron bersama 7) Menentukan ikatan apa yang terbentuk 9

10 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh bahwa hirarki pemahaman siswa kategori pemahaman tejemahan, pemahaman penafsiran dan hirarki pemahaman siswa kategori pemahaman ekstrapolasi tergolong pada kategori rendah sangat rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya persentase hirarki pemahaman terjemahan sebesar 25,93 %, hirarki pemahaman penafsiran sebesar 25,37 % dan hirarki pemahaman ekstrapolasi sebesar 24,86 %, sehingga diperoleh persentase rata-rata hirarki pemahaman siswa pada ikatan kimia sebesar 25,39 %. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat di utarakan beberapa saran sebagai berikut. 1. Guru dalam mengajarkan konsep kimia harus berurutan dari konsep satu ke konsep lain, agar hirarki pemahaman siswa dapat terbentuk dengan baik dalam penguasaan konsep. 2. Guru diharapkan dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya, agar siswa dapat memahami konsep-konsep kimia dengan mudah. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai hirarki pemahaman siswa dalam pemecahan masalah konsep kimia yang dianggap rumit oleh siswa. DAFTAR PUSTAKA Depdikbud, Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas /Madrasah Aliyah. Jakarta: Depdikbud. Ismail, Kajian Pemahaman Tentang Pembentukan Ikatan Ion dan Kovalen serta Kemampuan Mengidentifikasi Jenis Ikatan pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kota Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA UNG. Gorontalo. Laliyo, Lukman, A.R.,Moon, O., Fatimah U., Yayu A., Lailany Y., Yusna A., Ismet S & Saidin L Pemetaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SMA di kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo. Laporan Hasil Penelitian. Tidak dipublikasikan Lemlit UNG. Gorontalo. 10

11 Sudjana, N Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung. Rosda Karya. Pengembangan Pengajaran. Jakarta: Erlangga. Walle,J.A.V.D Matematika Sekolah Dasar dan Menengah 11

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kimia merupakan salah satu mata pelajaran bidang dari kelompok peminatan matematika dan Ilmu alam berdasarkan kurikulum 2013 yang sudah mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh. Jahardi Ineng Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji. Nip Nip

JURNAL. Oleh. Jahardi Ineng Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji. Nip Nip LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Deskripsi Hirarki Kemampuan Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kota Gorontalo dalam Memahami Materi Ikatan Kimia dengan Menggunakan Instrument Tes Terstruktur JURNAL Oleh Jahardi

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul: Identifikasi Tingkat Kemampuan Siswa Konsep Struktur Atom Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Telaga Tahun Pelajaran 2013/2014 OlehMeyvie Potale NIM. 441407040

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI YANG BERJUDUL IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FMIPA DALAM MEMAHAMI KONSEP STRUKTUR ATOM Jurnal Oleh ASRAZULIDA UMAR

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan, Yogyakarta Telepon (0274) 376067, Faksimile 376067, Kasihan 55181 e-mail : sman1kasihan@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA. Iis Intan Widiyowati 14

HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA. Iis Intan Widiyowati 14 HUBUNGAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN IKATAN KIMIA Iis Intan Widiyowati 14 Abstrak. Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan serangkaian aktivitas yang terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran. Ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA

TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA Ni Wayan Ekawati 1, Wenny J.A. Musa 2, Lukman A.R Laliyo 3 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG

STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG STUDI EVALUASI PEMAHAMAN KONSEP REAKSI REDOKS MENGGUNAKAN TES OBJEKTIF BERALASAN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG Binti Solikhatul Jannah, Ida Bagus Suryadharma, Fauziatul Fajaroh Universitas Negeri

Lebih terperinci

SILABUS KIMIA SMK NEGERI 5 MUARO JAMBI X / 2 TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN AGR. TANAMAN PERKEBUNAN : : : :

SILABUS KIMIA SMK NEGERI 5 MUARO JAMBI X / 2 TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN AGR. TANAMAN PERKEBUNAN : : : : MATA PELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN KELAS / SEMESTER PROGRAM STUDI KOMPETENSI DASAR 3.1 Mendeskri psikan perkemban gan teori atom MATERI Struktur Atom SILABUS KIMIA SMK NEGERI 5 MUARO JAMBI X / 2 TEKNIK KENDARAAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER : kimia : I/ganjil PERTEMUAN KE : 1,2,3,4, 5 ALOKASI WAKTU : 10 jam STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep materi dan perubahannya

Lebih terperinci

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia

d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia d. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kimia KELAS: X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,

Lebih terperinci

Pengetahuan Alam, Pembimbing I: Dr. Astin lukum, M.Si; Pembimbing II: La Ode Aman, M.Si

Pengetahuan Alam, Pembimbing I: Dr. Astin lukum, M.Si; Pembimbing II: La Ode Aman, M.Si 1 Identifikasi Pemahaman Siswa Pada Konsep Atom, Ion, Dan Molekul Menggunakan Two-Tier Test Multiple Choice. Norma, Astin lukum 1, La Ode Aman 2 Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas MIPA, Universitas Nageri

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul: Kajian Representasi Sub-Mikroskopik Siswa Tentang Konsep Kelarutan Zat (Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas XI-IPA SMA Negeri 1 Anggrek

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL IDENTIFIKASI PEMAHAMAN KONSEP SISWA TERHADAP MATERI KESETIMBANGAN KIMIA MENGGUNAKAN INSTRUMEN TES THREE-TIER MULTIPLE CHOICE DIAGNOSTIC OLEH Ira Ekawati Hasrat 441 407 027 Telah

Lebih terperinci

PEMETAAN KI / KD KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ TM TT KMTT Rasa ingin tahu Teliti dalam mengolah dan PEMBELAJARAN

PEMETAAN KI / KD KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ TM TT KMTT Rasa ingin tahu Teliti dalam mengolah dan PEMBELAJARAN PEMETAAN KI / KD MAPEL : KIMIA KLS/ SMT/ TAHUN : X/ GASAL/ 2014 2015 SATUAN PENDIDIKAN : MAN YOGYAKARTA III KOMPETENSI INTI 1. Mnghayati mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KOMPETENSI DASAR 1.1 Menyadari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan bagi suatu negara sama halnya dengan kebutuhan pangan, sandang dan papan, hanya saja pendidikan di negeri ini sangat jauh dari

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG Lailatul Maghfiroh, Santosa, Ida Bagus Suryadharma Jurusan

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI)

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI) SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (BIDANG KEAHLIAN AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI) Satuan Pendidikan : SMK Kelas : X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Data-data yang telah dikumpulkan dapat dikaji lebih lanjut untuk dilihat bagaimana komposisi soal berdasarkan domain kognitif Taksonomi Bloom

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Kelas/semester Mata Pelajaran Materi pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri. : X/Ganjil :Kimia :Ikatan Ion : 2 x 45 menit Kompetensiinti : KI. 1 Menghayati

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap

I. PENDAHULUAN. melalui proses kerja praktikum di laboratorium untuk menghasilkan sikap 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan praktikum di laboratorium merupakan kegiatan yang sangat penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya mata pelajaran kimia. Kimia

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X MIA/ Ganjil : Struktur Atom Bohr : 3 x 45 Menit (1 x Pertemuan) I. Kompetensi

Lebih terperinci

Kimia Xa (Peminatan) 1

Kimia Xa (Peminatan) 1 Kimia Xa (Peminatan) 1 KIMIA Xa (PEMINATAN) KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong

Lebih terperinci

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM

JURNAL VANELLA EKAPUTRI TUIYO NIM ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI ARITMATIKA PADA PECAHAN (Suatu Penelitian di Kelas VII SMP Negeri 1 Mananggu) JURNAL Diajukan Sebagai Prasyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X

9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X 9. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR 1 (ID) KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan Khusus

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR 1 (ID) KODE / SKS : KD / 2 SKS. Sub Pokok Bahasan Khusus 1 1. Materi 1.1. Pengertian materi 1.2. Sifat dan perubahan materi 1.3. Klasifikasi materi 1.4. Hukum-hukum yang berhubungan dengan materi Memahami pengertian materi, massa dan gunaan ilmu kimia Memahami

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul : Identifikasi Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal Persamaan Reaksi dan Perhitungan Kimia Menggunakan Three-Tier Multiple Choice Diagnostic Instrument

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DALAM POKOK BAHASAN PARTIKEL MATERI MELALUI MEDIA POWERPOINT Sinta Puspita Sari, Eny Enawaty, Erlina Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email: fsintapuspita@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB II KAJIAN PUSTAKA... DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 Latar

Lebih terperinci

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) Nama Siswa :... Kelas/No :... Kompetensi Dasar : 1.2 Mendeskrisikan kemungkinan terjadinya ikatankimia dengan menggunakan tabel periodik Indikator : Menjelaskan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sejumlah pengalaman dari seseorang atau kelompok untuk dapat memahami sesuatu yang sebelumnya tidak dipahami. Pengalaman itu terjadi karena adanya

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi. Oleh. Sriningsih NIM.

PERSETUJUAN PEMBIMBING. Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi. Oleh. Sriningsih NIM. Jurnal yang berjudul: PERSETUJUAN PEMBIMBING Analisis Kesalahan Konsep Mahasiswa Pada Pokok Bahasan Reaksi Reduksi Oksidasi Oleh Sriningsih NIM. 441 411 040 Telah diperiksa dan disetujui Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB VI IKATAN KIMIA Sebagian besar partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi saja yang berupa atom. 1)

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 IDENTIFIKASI MISKONSEPSI KONSEP DINAMIKA ROTASI DENGAN METODE FOUR TIER PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 JEMBER Asni Furoidah Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER Asnifur23@gmail.com

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal yang berjudul: Kemampuan Merepresentasikan Konsep Asam-Basa Arrhenius Secara Sub-Mikroskopik Pada Siswa di SMA Negeri 1 Kabila Oleh: Yulan Taduengo NIM: 441 411 042 Telah

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N Kasihan Bantul Kelas/Semester : X MIA 5/I Subtopik Alokasi waktu : Struktur atom : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti. KI : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP HUKUM- HUKUM DASAR KIMIA DAN PENERAPANNYA DALAM STOIKIOMETRI PADA SISWA KELAS X IPA DI MAN 3 MALANG Riski Norjana, Santosa, Ridwan Joharmawan Jurusan Kimia, FMIPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar berupa pembinaan (pengajaran) pikiran dan jasmani anak didik berlangsung sepanjang hayat untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Berbagai upaya

Lebih terperinci

Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi

Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi Beberapa teori telah dirumuskan untuk menjelaskan ikatan dalam senyawaan koordinasi dan untuk merasionalisasi serta meramalkan sifat-sifatnya: teori ikatan valensi,

Lebih terperinci

OLEH Ni Nyoman Widiantari Telah diperiksa dan disetujui oleh NIP NIP

OLEH Ni Nyoman Widiantari Telah diperiksa dan disetujui oleh NIP NIP LEMBAR PENGESAHAN JURNAL EFEKTIVITAS SAJIAN BAHAN AJAR MENGGUNAKAN ANALOGI DAN SUBMIKROSKOPIK DALAM MEREDUKSI MISKONSEPSI ASAM BASA PADA SISWA SMA KELAS XI DI GORONTALO OLEH Ni Nyoman Widiantari 441411048

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 IDENTIFIKASI PEMAHAMAN MATERI PERHITUNGAN KIMIA (STOIKIOMETRI) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 10 MALANG SEMESTER II TAHUN AJARAN 2012/2013 Dwi Fajar Yanti, Dermawan Afandy, Muhammad Su aidy Universitas

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA

DESKRIPSI PEMELAJARAN - KIMIA MATA DIKLAT TUJUAN DESKRIPSI PEMELAJARAN : KIMIA : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya. 2. Siswa memiliki pemahaman dan

Lebih terperinci

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G 2 IKATAN KIMIA A. KESTABILAN ATM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN IN D. IKATAN KVALEN E. IKATAN KVALEN PLAR DAN NNPLAR F. KATAN KVALEN KRDINASI G. IKATAN LGAM. IKATAN CAMPURAN Nitrogen dan oksigen merupakan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : E124106 / Kimia Industri Revisi 4 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 16 Juli 2015 Jml Jam kuliah dalam seminggu

Lebih terperinci

KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA. 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya

KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA. 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya KEGIATAN BELAJAR 3 IKATAN KIMIA A. APAIAN PEMBELAJARAN 1. Menguasai tentang jenis-jenis ikatan kimia dan proses pembentukannya. Menggambarkan struktur Lewis 3. Menguasai teori ikatan kimia dan aplikasinya

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Struktur atom : 2 x 45 menit A. Kompetensi Inti. KI : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS

ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS Jurnal Pembelajaran Kimia Vol. 2, No. 1, Juni 2017, hal. 14-20 OJS Universitas Negeri Malang ANALISIS KESULITAN PESERTA REMIDI DALAM MEMAHAMI KONSEP REAKSI REDOKS Wardha Anis Sulalah a, Ida Bagus Suryadharma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kimia merupakan suatu ilmu yang menarik dan menantang karena di dalamnya terdapat konsep-konsep yang harus diketahui untuk dapat memahami konsep-konsep selanjutnya.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN PERUBAHAN KONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN ION DENGAN MENGGUNAKAN CONCEPTUAL CHANGE TEXT 65 LAMPIRAN A.1 Instrumen Validasi Kesesuaian Indikator dengan Kompetensi Inti

Lebih terperinci

Analisis Pengetahuan dan Ketuntasan Siswa pada Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Binjai

Analisis Pengetahuan dan Ketuntasan Siswa pada Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Binjai Analisis Pengetahuan dan Kean Siswa pada Materi Bioteknologi di SMA Negeri Se-Kota Binjai Sailana Mira Rangkuti 1*, Fauziyah Harahap 2, Syahmi Edi 2 1 Alumni Program Studi Pendidikan Biologi Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10

III. METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10 III. METODE PENELITIAN A. Subjek dan Tempat Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 semester ganjil SMA N 10 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah siswa 33 orang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu:

Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut, yaitu siswa mampu: No. Dokumen : F/751/WKS1/P/6 No. Revisi : 1 Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016 KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR KIMIA SMA/MA KELAS: XI Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Letak Unsur dalam SPU

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Letak Unsur dalam SPU RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Sub Materi Alokasi Waktu : SMAN 1 SANDEN : Kimia : X / Ganjil : Struktur Atom : Letak Unsur dalam SPU : 3 x 45

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA N 1 Kasihan Bantul Kelas/semester : X MIA 4/I Subtopik Alokasi waktu : Bilangan Kuantum dan Konfigurasi Elektron : 1 x 45 menit A. Kompetensi Inti 1.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA KIMIA DASAR JURUSAN D3 TEKNIK KOMPUTER

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA KIMIA DASAR JURUSAN D3 TEKNIK KOMPUTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA KIMIA DASAR JURUSAN D3 TEKNIK KOMPUTER Minggu Ke- Pokok Bahasan dan TIU Sub Pokok Bahasan dan Tujuan Intruksional Khusus Teknik Pembelajaran Media Pembelajaran

Lebih terperinci

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA SMAN 3 PONTIANAK DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR ARTIKEL PENELITIAN

DESKRIPSI KESALAHAN SISWA SMAN 3 PONTIANAK DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR ARTIKEL PENELITIAN DESKRIPSI KESALAHAN SISWA SMAN 3 PONTIANAK DALAM MENYELESAIKAN SOAL STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR ARTIKEL PENELITIAN Oleh: Ika Mawarni NIM F1061131006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR Program Tahunan Lampiran E-4 Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Smt. : X / I Tahun Pelajaran : 2013-2014 smt 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran tentang keteraturan dan keindahan alam sebagai wujud kebesaran

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN.. Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X MIA / GANJIL Materi Pokok : Ikatan Kimia Alokasi Waktu : 1 x 1 JP A. KOMPETENSI INTI KI.1. Menghayati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai arti penting dalam kehidupan yang nantinya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam bidang apapun, oleh karena itu mutu pendidikan

Lebih terperinci

KAJIAN FENOMENOGRAFI ASPEK-ASPEK PENGETAHUANMETAKOGNITIF SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL-SOALLAJU REAKSI

KAJIAN FENOMENOGRAFI ASPEK-ASPEK PENGETAHUANMETAKOGNITIF SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL-SOALLAJU REAKSI KAJIAN FENOMENOGRAFI ASPEK-ASPEK PENGETAHUANMETAKOGNITIF SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL-SOALLAJU REAKSI Lukman A.R Laliyo 1 Edi Puriyanto, Mangara Sihaloho, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Alam

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA LATIHAN SAL IKATAN KIMIA 1. Cara untuk mendapatkan kestabilan atom unsur yang bernomor atom 8 adalah dengan a. Melepaskan enam elektron muatan +6 b. Mengikat dua elektron dari atom lain menjadi ion dengan

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Model pembelajaran Discovery Learning Pengkondisian dan apersepsi Mengamati

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Model pembelajaran Discovery Learning Pengkondisian dan apersepsi Mengamati SILABUS Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas : X (sepuluh) Semester : Gasal Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan, menyelidiki keadaan dan kondisi tertentu yang kemudian dikorelasikan atau dihubungkan dengan

Lebih terperinci

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd

Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 2 Oleh : Uswati Husnun Nadiyya,S.Pd RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA Negeri 1 Balikpapan

Lebih terperinci

2015, Direktorat Pembinaan SMA i

2015, Direktorat Pembinaan SMA i 2015, Direktorat Pembinaan SMA i KATA PENGANTAR Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mulai tahun pelajaran 2013/2014 telah menetapkan kebijakan implementasi Kurikulum 2013 secara terbatas di 1.270 SMA

Lebih terperinci

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA

2014 PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT UNTUK MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA PADA MATERI IKATAN KIMIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang bersifat sistematis, interaktif dan komunikatif antara pendidik (guru) dengan peserta didik, sumber belajar dan

Lebih terperinci

Keyword: four-tier multiple choice, level of understanding, chemical bonding.

Keyword: four-tier multiple choice, level of understanding, chemical bonding. Menganalisis Tingkat Pemahaman Siswa pada Materi Ikatan Kimia Menggunakan Instrumen Penilaian Four-Tier Multiple Choice (Studi Kasus pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Banda Aceh) Malik Yakubi *, Zulfadli,

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin

ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SPEKTRUM CAHAYA PADA SISWA SMA KELAS XII. Yeri Suhartin ISSN : 2527 5917, Vol.2 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengembangkan Budaya Ilmiah dan Inovasi terbarukan dalam mendukung Sustainable Development Goals

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 Peningkatan Hasil Belajar... (Lilik Endang Dewani) 1.353 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ALAT PERAGA LINGKARAN SISWA KELAS IV SDN SOKA 1 IMPROVING MATHEMATICS LEARNING ACHIEVEMENT THROUGH

Lebih terperinci

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara

54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara 54. Mata Pelajaran Kimia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : Kimia Industri 2. Program Studi : Teknik Industri 3. Fakultas : Teknik 4. Bobot sks : 2 SKS 5. Elemen

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KD KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X-XI

ANALISIS PERBANDINGAN KD KURIKULUM 2006 DENGAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN KIMIA KELAS X-XI AALISIS PERBADIGA KD 2006 DEGA 2013 MATA PELAJARA KIMIA KELAS X-XI O PERMEDIKAS 2006 PERMEDIKBUD 2013 PEJELASA KD KETERAGA KD (KI-3) KD (KI-4) KETERAGA 1 3.1 Memahami hakikat ilmu kimia, metode ilmiah

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB III HASIL PENELITIAN BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Buku Teks Kimia SMA Kelas X 1. Identitas Buku Teks Kimia SMA Kelas X Buku yang menjadi obyek penelitian peneliti adalah buku teks kimia SMA kelas X jilid 1 materi

Lebih terperinci

BAB II A. KONSEP ATOM

BAB II A. KONSEP ATOM BAB II STRUKTURR DAN IKATAN ATOM BAB II STRUKTURR DAN IKATAN ATOM A. KONSEP ATOM Semua material tersusun oleh atom atom. Setiap atom terdiri dari inti atom(nukleus) dan elektron seperti ditunjukkann pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tiga aspek utama dalam komponen sistem pendidikan adalah Kurikulum, Pembelajaran,dan Penilaian. Kurikulum merupakan aspek yang paling menentukan dalam proses

Lebih terperinci

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi

contoh-contoh sifat Pengertian sifat kimia perubahan fisika perubahan kimia ciri-ciri reaksi kimia percobaan materi MATA DIKLAT : KIMIA TUJUAN : 1. Mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis peserta didik terhadap lingkungan, alam dan sekitarnya. 2. Siswa memiliki pemahaman dan kemampuan untuk menunjang

Lebih terperinci

Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Pontianak Pada Materi Ikatan Kimia

Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Pontianak Pada Materi Ikatan Kimia Miskonsepsi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 9 Pontianak Pada Materi Ikatan Kimia ARIEF RAHMAN, ENY ENAWATI, ERLINA Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UNTAN Email : rahman_08@ymail.com Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN : Kimia : X MIA/ Ganjil : Sistem Periodik Unsur : 6 x 45 menit (2 pertemuan) A. Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMAN 1. Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XMIA/Ganjil Materi pokok : Struktur atom Alokasi Waktu : 1 x 3 JP ( 3 x 45 menit ) A. Kompetensi Inti KI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu kimia merupakan salah satu cabang ilmu sains yang memiliki kedudukan sangat penting terutama dalam menumbuhkembangkan kemampuan menjelaskan secara mikro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan siswa dalam menata struktur kognitifnya relatif dapat diketahui antara lain melalui pengetahuan metakognitifnya dalam penyelesaian suatu masalah. Keberhasilan

Lebih terperinci

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI

DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI DESKRIPSI PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI Prisila Marthafera, Husna Amalya Melati, Lukman Hadi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Pontianak Email: Prisila.marthafera@gmail.com Abstract

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Sub Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN. : Kimia : X/II : Reaksi Reduksi-Oksidasi : 1 x 45 menit (1 x pertemuan) A.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi kimia SMA Budaya Bandar Lampung, diperoleh bahwa nilai rata-rata penguasaan konsep pada materi pokok ikatan kimia tata nama

Lebih terperinci

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kimia Dasar 1 yang diberi kode PEKI 4101 mempunyai bobot 3 SKS yang terdiri dari 9 modul. Dalam mata kuliah ini dibahas tentang dasar-dasar ilmu kimia, atom, molekul

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT

PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT PROFIL MISKONSEPSI SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON MENGGUNAKAN TES DIAGNOSTIK PILIHAN GANDA DUA TINGKAT Wiwi Siswaningsih, Hernani, Triannisa Rahmawati (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I 58 Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi 1Tahun 1ke- 2013. PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA KULIAH KIMIA DASAR I THE APPLICATION OF SYSTEMIC

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR EFFORTS TO INCREASE LEARNING OUTCOMES OF CHEMICAL ACID

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi manusia dan berperanan penting dalam menentukan kemajuan suatu bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kimia sebagai salah satu mata pelajaran wajib peminatan bidang MIPA dalam kurikulum 2013 merupakan ilmu yang kaya akan konsep yang bersifat abstrak dan seringkali

Lebih terperinci

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya Bab V Ikatan Kimia Sebagian besar unsur yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan. Cara

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR (KD) KODE / SKS : KD / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KIMIA DASAR (KD) KODE / SKS : KD / 3 SKS 1 1 Pada akhir pokok bahasan ini mahasiswa diharapkan dapat : 1 Memahami pengertian materi, penggolongannya dan hal-hal yang menyangkut materi dan perubahannya sebagai dasar dalam mempelajari kimia Setelah

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA

LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA LATIHAN SOAL IKATAN KIMIA 1. Cara untuk mendapatkan ke stabilan atom unsur yang bernomor atom 10 adalah dengan a. Melepaskan dua elektron valensinya membentuk ion dengan muatan +2 b. Mengikat enam elektron

Lebih terperinci