2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

dokumen-dokumen yang mirip
v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf dan bilangan kromatik lokasi pada

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar teori graf dan dimensi partisi

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

II. KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Graf G adalah himpunan terurut ( V(G), E(G)), dengan V(G) menyatakan

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi pada suatu graf sebagai landasan teori pada penelitian ini

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

BAB II LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan definisi dan teorema yang berhubungan dengan

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Graf G adalah suatu struktur (V,E) dengan V(G) = {v 1, v 2, v 3,.., v n } himpunan

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

DIMENSI METRIK PADA HASIL OPERASI KORONA DUA BUAH GRAF

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar dalam teori graf dan teknik

II.TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan dijelaskan tentang definisi serta konsep-konsep yang mendukung

BAB II LANDASAN TEORI

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

LOGIKA DAN ALGORITMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

Jln. Perintis Kemerdekaan, Makassar, Indonesia, Kode Pos BASIS FOR DETERMINING THE WHEEL GRAPH

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. ini merupakan pengembangan dari konsep dimensi partisi dan pewarnaan graf.

BAB II LANDASAN TEORI

3.1 Beberapa Nilai Dimensi Partisi pada Suatu Graf. Dalam dimensi partisi suatu graf, terdapat kelas graf yang nilai dimensi partisinya

Dimensi Metrik Graf Pohon Bentuk Tertentu

I. PENDAHULUAN. Teori graf merupakan salah satu bidang matematika yang memiliki banyak. terapan di berbagai bidang sampai saat ini.

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

DIMENSI METRIK DAN DIAMETER DARI GRAF ULAT C m, n

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

Penerapan Teori Graf untuk Mencari Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star dan Graf Komplit Bipartit

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

II. LANDASAN TEORI. Ide Leonard Euler di tahun 1736 untuk menyelesaikan masalah jembatan

EKSENTRIK DIGRAF DARI GRAF-GRAF KHUSUS

KLASIFIKASI GRAF PETERSEN BERBILANGAN KROMATIK LOKASI EMPAT ATAU LIMA

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sampai saat ini terus

BAB 2 LANDASAN TEORI

SIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS ALL CYCLES Nur Rohmah Oktaviani Putri

III. BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF. Bilangan kromatik lokasi graf pertama kali dikaji oleh Chartrand dkk.(2002). = ( ) {1,2,3,, } dengan syarat

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

KAITAN ANTARA DIMENSI METRIK DAN DIMENSI PARTISI PADA SUATU GRAF. (Skripsi) Oleh GIOVANNY THEOTISTA

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

DIMENSI METRIK PADA GRAF LINTASAN, GRAF KOMPLIT, GRAF SIKEL, GRAF BINTANG DAN GRAF BIPARTIT KOMPLIT

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Graf

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 BEBERAPA ISTILAH DARI GRAPH

Eksentrik Digraf dari Graf Star, Graf Double Star, dan Graf Komplit Bipartit

PENENTUAN BILANGAN DOMINASI SISI PADA GRAF HASIL OPERASI PRODUK TENSOR

ALTERNATIF PEMBUKTIAN DAN PENERAPAN TEOREMA BONDY. Hasmawati Jurusan Matematika, Fakultas Mipa Universitas Hasanuddin

BAB 2 LANDASAN TEORI

Sebuah graf sederhana G adalah pasangan terurut G = (V, E) dengan V adalah

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

DIMENSI METRIK PENGEMBANGAN GRAF KINCIR POLA K 1 + mk 3

DIMENSI PARTISI PADA GRAF ANTIPRISMA, GRAF MONGOLIAN TENT, DAN GRAF STACKED BOOK

Penerapan Teorema Bondy pada Penentuan Bilangan Ramsey Graf Bintang Terhadap Graf Roda

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. elemen-elemennya disebut dengan vertex (titik/node), sedangkan E yang mungkin kosong

oleh BANGKIT JOKO WIDODO M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

DIGRAF EKSENTRIK DARI GRAF STAR DAN GRAF WHEEL

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

DIMENSI PARTISI PADA GRAPH HASIL KORONA C m K n. Oleh : Yogi Sindy Prakoso ( ) JURUSAN MATEMATIKA. Company

Graf dan Operasi graf

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DIMENSI METRIK PADA BEBERAPA KELAS GRAF

Struktur dan Organisasi Data 2 G R A P H

DIMENSI METRIK PADA GRAF LOLLIPOP, GRAF MONGOLIAN TENT, DAN GRAF GENERALIZED JAHANGIR

Mizan Ahmad, Tri Atmojo Kusmayadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 1.

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

Kode MK/ Matematika Diskrit

`BAB II LANDASAN TEORI

Pertemuan 12. Teori Graf

merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada. (Yaoyuenyong et al. 2002)

PENENTUAN DIMENSI METRIK GRAF HELM

DIMENSI PARTISI DARI GRAF ULAT

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

I. LANDASAN TEORI. Seperti yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, teori graf merupakan salah satu ilmu

ALTERNATIF PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN TEOREMA DIRAC UNTUK GRAF BERORDE KURANG ATAU SAMA DENGAN SEPULUH

Gambar8.1. Contoh Graf

BAB III PELABELAN KOMBINASI

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Transkripsi:

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Graf Pada bagian ini akan diberikan konsep dasar graf yang diambil dari buku Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: Suatu Graf G adalah suatu pasangan himpunan (V, E) dimana V(G) adalah himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik (vertex), dan E(G) adalah himpunan dari pasangan tak terurut dari titik-titik berbeda di V yang disebut sisi (edge). Sebuah sisi yang menghubungkan pasangan titik yang sama atau bisa disebut juga sebuah sisi yang berawal dan berakhir dengan pada titik yang sama disebut dengan gelang (loop). Dua atau lebih sisi yang mempunyai titik-titik ujung yang sama disebut dengan sisi paralel. Jika sebuah graf G yang di dalamnya tidak terdapat gelang dan sisi paralel disebut graf sederhana. Pada Gambar 1 contoh loop adalah e 1 dan sisi paralel adalah e 3, e 5. 4

Gambar 1. Graf dengan titik terasing, gelang dan sisi paralel. Suatu jalan (walk) dalam graf G adalah suatu barisan berhingga dari titik dan sisi secara bergantian yang dimulai dan diakhiri dengan titik sehingga setiap sisi yang menempel dengan titik sebelum dan sesudahnya, dimana sebuah sisi hanya dilalui satu kali. Di dalam suatu jalan pada sebuah graf dapat terjadi bahwa satu titik dilalui lebih dari satu kali. Pada umumnya penulisan barisan jalan biasanya mengikutsertakan sisinya, tetapi boleh juga tidak. Dapat juga sebuah jalan dimulai dan diakhiri oleh titik yang sama, jalan yang demikian disebut dengan jalan tertutup (close walk). Sebaliknya sebuah jalan yang tidak tertutup disebut jalan terbuka (open walk). Pada Gambar 1 contoh jalan terbuka adalah v 1, e 2, v 2, e 3, v 3, e 3, v 2, e 2 dan jalan tertutup adalah v 1, e 2, v 2, e 3, v 3, e 3, v 2, e 2, v 1. Sebuah jalan terbuka yang di dalamnya tidak ada titik yang muncul lebih dari sekali disebut dengan lintasan (path). Pada Gambar 1 lintasan yaitu v 1, e 2, v 2, e 4, v 3, e 6, v 4, e 8. Jalan yang semua sisi di dalam setiap barisan harus berbeda disebut jejak (trail). jejak tertutup adalah suatu trail dengan titik awal dan titik akhir yang sama. 5

Pada Gambar 1 contoh jejak yaitu v 1, e 2, v 2, e 7, v 4, e 8. Sebuah lintasan yang tertutup disebut sirkuit. Pada Gambar 1 sirkuit yaitu v 2, e 4, v 3, e 6, v 4, e 7, v 2. Dua buah titik pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga (adjacent) bila keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, v j bertetangga dengan v k jika (v j, v k ) adalah sebuah sisi dari graf. Untuk sebarang sisi e = (v j, v k ), sisi e dikatakan menempel (incident) dengan titik v j dan v k. Pada Gambar 1 v 1 bertetangga dengan v 4, e 6 menempel pada v 3 dan v 4. Titik yang tidak memiliki sisi yang menempel dengannya atau tidak bertetangga dengan titik lainnya disebut dengan titik terasing. Pada Gambar 1 titik terasing yaitu v 5. Derajat (degree) dari sebuah titik v i dalam graf G adalah banyaknya sisi yang menempel pada v i, dengan gelang dihitung dua kali. Bila jumlah sisi yang menempel dengan jumlah titik v i adalah n maka derajat dari v i adalah n sehingga d(v i ) = n. Pada Gambar 1 derajat dari titik v 4 yaitu tiga. Jumlah derajat semua titik pada suatu graf adalah genap, yaitu dua kali banyaknya sisi pada graf tersebut. Dengan kata lain, jika G = (V, E), maka d(v) = v V 2 E. 2.2 Kelas-kelas Graf Pada bagian ini akan diberikan kelas-kelas graf yang diambil dari buku Aldous dan Wilson (2000) yaitu sebagai berikut: 6

Graf lengkap ialah graf sederhana yang setiap titiknya bertetangga dengan semua titik lainnya. Graf lengkap dengan n titik dilambangkan dengan K n. Jumlah sisi pada graf lengkap yang terdiri dari n titik adalah n(n 1). 2 Gambar 2. Graf lengkap K 1, K 2, K 3, K 4, K 5 dan K 6. Graf lingkaran adalah graf sederhana yang setiap titiknya berderajat dua. Graf lingkaran dengan n titik dilambangkan dengan C n. Gambar 3. Graf lingkaran C 1, C 2, C 3 dan C 4. Graf lintasan ialah graf yang terdiri dari satu lintasan. Graf lintasan dengan n titik dinotasikan dengan P n. Graf G yang himpunan titiknya dapat dipisah menjadi dua himpunan bagian V 1 dan V 2, sedemikian sehingga setiap sisi pada G menghubungkan sebuah 7

titik di V 1 ke sebuah titik di V 2 disebut graf bipartit dan dinyatakan sebagai G = (V 1, V 2 ). Apabila G graf sederhana dan bipartit dengan partisi V 1, V 2 sedemikian sehingga setiap titik di V 1 bertetangga dengan setiap titik di V 2 maka G disebut graf bipartit lengkap. Graf pohon ialah graf terhubung yang tidak mengandung sirkuit. Karena merupakan graf terhubung maka graf pohon selalu terdapat jalur yang menghubungkan setiap dua titik. Salah satu contoh dari graf pohon yaitu graf bintang. Graf bintang adalah graf pohon dengan satu titik pusat yang terhubung dengan n daun. Graf bintang dinotasikan dengan K 1,n. 2.3 Dimensi Metrik Dimensi Metrik adalah kardinalitas minimum himpunan pemisah (resolving set) pada G. Misalkan u dan v adalah titik-titik dalam graf terhubung G maka jarak d(u, v) adalah panjang lintasan terpendek antara u dan v pada G. Untuk himpunan terurut W = {w 1, w 2, w 3,, w k } dari titik-titik dalam graf terhubung G dan titik v V(G), representasi dari v terhadap W adalah kvektor (pasangan k-tuple) r(v W) = (d(v, w 1 ), d(v, w 2 ),, d(v, w k )). Jika r(v W) untuk setiap titik v V(G) berbeda, maka W disebut himpunan pemisah dari V(G). Himpunan pemisah dengan kardinalitas minimum (basis metrik), dan kardinalitas dari basis metrik tersebut dinamakan dimensi metrik dari G dinotasikan dim(g) (Chartrand, dkk, 1999). 8

Berikut ini akan diberikan contoh dimensi metrik pada suatu graf Gambar 4. Graf dengan 4 titik dan 5 sisi. Ambil W = {v 1 }, representasi titiknya adalah r(v 1 W) = (0), r(v 3 W) = (2), r(v 2 W) = (1), r(v 4 W) = (1). Karena ada representasi titik yang sama untuk W = {v 1 }, maka W = {v 1 } bukan himpunan pemisah dan juga bukan merupakan basis metrik. Sehingga banyaknya anggota W = {v 1 } tidak dapat dikatakan sebagai dimensi metrik. Oleh karena itu, ambil W yang lain. Ambil W = {v 1, v 2 }, representasi titiknya adalah r(v 1 W) = (0,1), r(v 3 W) = (2,1), r(v 2 W) = (1,0), r(v 4 W) = (1,1). Karena representasi semua titik berbeda untuk W = {v 1, v 2 }, maka W = {v 1, v 2 } merupakan himpunan pemisah dari basis metrik. Selain itu, banyaknya anggota basis ini merupakan yang paling minimum sehingga banyaknya anggota W = {v 1, v 2 } dapat dinyatakan sebagai dimensi metrik dari graf tersebut (Chartrand, dkk, 2000). 9