AUDIT. Setelah dijelaskan oleh Seci, Pak Edu sedikit bisa memahami.

dokumen-dokumen yang mirip
AUDIT LAPORAN KEUANGAN. Pertemuan 3

BAHAN AJAR PEMERIKSAAN AKUNTAN 1. Oleh: Erni Suryandari F, SE., M.Si

PERBEDAAN ANTARA AUDITING DAN AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

STANDAR AUDITING. SA Seksi 200 : Standar Umum. SA Seksi 300 : Standar Pekerjaan Lapangan. SA Seksi 400 : Standar Pelaporan Pertama, Kedua, & Ketiga

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

PREVIEW AUDIT LAPORAN KEUANGAN (GENERAL AUDIT)

Dengan sangat marah ia segera memanggil Manajer Keuangan. Sang manajer hanya tersenyum...

BAB II PEMBAHASAN. 2.1 Tipe Opini Auditor. 1. Pendapat wajar tanpa pengecualian

5. Memastikan bahwa tidak ada kewajiban perusahaan yang belum dicatat per tanggal neraca

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

Perbedaan Standar Auditing Baru dan Standar Auditing Lama Lembaga standar internasional ISO telah menerbitkan standar audit terbaru ISO 19011:2011,

Topik 3 : Laporan Akuntan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. karena akuntan publik sebagai pihak yang ahli dan independen pada akhir

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

BAB II KAJIAN PUSTAKA. karena adanya pembelian dagangan secara kredit. kepercayaan. Utang usaha sering kali berbeda jumlah saldo utang usaha

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

HAND OUT : MANAJEMEN KEUANGAN PENDIDIKAN KODE MATA KULIAH : AP 408

Pertemuan 1 AUDITING

BAB II LANDASAN TEORI

Pelaporan Keu.Entitas Nir Laba (PSAK no 45 revisi 2011) Pelaporan akuntansi secara umun (PSAK no 01)

BAB II LANDASAN TEORI. Ada beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian audit.

BAB II KUALITAS AUDIT, AKUNTABILITAS DAN PENGETAHUAN. dan standar pengendalian mutu.

SA Seksi 801 AUDIT KEPATUHAN YANG DITERAPKAN ATAS ENTITAS PEMERINTAHAN DAN PENERIMA LAIN BANTUAN KEUANGAN PEMERINTAH. Sumber: PSA No.

BAB I PENDAHULUAN. kerangka kerja yang baik sebelum melakukan auditnya di lapangan. Hal

PERIKATAN AUDIT TAHUN PERTAMA SALDO AWAL

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk

SURAT PERIKATAN AUDIT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dibawah ini, akan dijelaskan teori-teori yang melandasi penelitian ini, mulai dari

UNSUR TINDAKAN PELANGGARAN HUKUM OLEH KLIEN

Bab II. Audit Laporan Keuangan & Tanggungjawab Auditor. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

Presentation Outline

BAB 3 LAPORAN AUDIT Laporan Audit Bentuk Baku Judul Laporan Alamat Laporan Audit Paragraf Pendahuluan Paragraf Scope Paragraf Pendapat Nama KAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Alvin A. Arens, at all (2011:4) menjelaskan bahwa: orang yang kompeten dan independen.

SA Seksi 552 PELAPORAN ATAS LAPORAN KEUANGAN RINGKASAN DAN DATA KEUANGAN PILIHAN. Sumber: PSA No. 53 PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SA Seksi 508 LAPORAN AUDITOR ATAS LAPORAN KEUANGAN AUDITAN. Sumber: PSA No. 29. Lihat SA Seksi 9508 untuk interprestasi Seksi ini PENDAHULUAN

a. Pemisahan tugas yang terbatas; atau b. Dominasi oleh manajemen senior atau pemilik terhadap semua aspek pokok bisnis.

AUDIT LAPORAN KEUANGAN LAPORAN AUDIT & TANGGUNG JAWAB AUDITOR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

SA Seksi 551 PELAPORAN ATAS INFORMASI YANG MENYERTAI LAPORAN KEUANGAN POKOK DALAM DOKUMEN YANG DISERAHKAN OLEH AUDITOR. Sumber: PSA No.

PERENCANAAN PEMERIKSAAN

BAB II LANDASAN TEORI

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan. tedi last 09/16

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah

Standar Jasa Akuntansi dan Review memberikan panduan yang berkaitan dengan laporan keuangan entitas nonpublik yang tidak diaudit.

Gambar 2.1 Hirarki Standar Auditing Sumber: SPAP Per 1 Januari 2001 (IAI, 2001: )

SA Seksi 324 PELAPORAN ATAS PENGOLAHAN TRANSAKSI OLEH ORGANISASI JASA. Sumber: PSA No. 61 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

PERTIMBANGAN AUDITOR ATAS FUNGSI AUDIT INTERN DALAM AUDIT LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BAGIAN AUDIT DILAKSANAKAN OLEH AUDITOR INDEPENDEN LAIN

PROSES KONFI RMASI. SA Seksi 330. Sumber: PSA No. 07 PENDAHULUAN DAN KETERTERAPAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menyatakan bahwa Auditing is the accumulation and evaluation of evidence about

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian saat ini sedang mengarah pada persaingan usaha

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

SPR Reviu atas Informasi Keuangan Interim yang Dilaksanakan oleh Auditor Independen Entitas

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Agustus 1993 dengan no izin praktik SI-1416/MK.17/1993, Kemudian

Bab I. Pengauditan dan Profesi Akuntan Publik. Dosen Pengampu: Dhyah Setyorini, M.Si.

1. Sejarah Fungsi Audit Pengauditan telah dimulai sejak abad kelima belas. Tahun kelahiran pengauditan laporan keuangan secara pasti tidak diketahui,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh pelaksanaan dan lingkup audit yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan kantor akuntan publik (KAP) dari waktu ke waktu semakin

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II LANDASAN TEORI

Bab 1. Pendahuluan. Dalam memasuki era globalisasi, laju perekonomian di Indonesia harus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. dan dilaksanakan oleh seorang auditor yang sifatnya sebagai jasa pelayanan.

ALUR PROSES KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

LAPORAN KEUANGAN DISUSUN SESUAI DENGAN SUATU BASAIS AKUNTANSI KOMPREHENSIF SELAIN PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DI INDONESIA

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

RISIKO AUDIT DAN MATERIALITAS DALAM PELAKSANAAN AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. Institusi keuangan telah menjadi financial supermarket dengan jaringan

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

KIAT MENJADI AUDITOR PROFESIONAL Oleh: Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, MM., SE., Ak. *)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Derasnya arus globalisasi yang mengarah pada perdagangan bebas kini

Transkripsi:

AUDIT Sudah beberapa hari ini, Ergon, Manajer Keuangan Supermarket Berta itu, pontangpanting. Ia sibuk mengumpulkan berbagai dokumen dari hasil kegiatan usaha. Raut mukanya terlihat kusut. Rupanya Supermarket Berta sedang mengalami audit laporan keuangan semester I tahun 2005. Banyak sekali dokumen yang diminta oleh auditor. Terkadang dokumen yang diminta tidak diketahui dengan pasti dimana tersimpannya. Tapi ia tetap harus mencarinya. Manajemen yang lain pun sudah pasti menjadi sibuk pula. Pak Edu yang datang ke Supermarket itu pada saat kesibukan dan sedikit kepanikan itu terjadi, tercengang. Mengapa pula dokumen-dokumen itu harus dikumpulkan. Siapa pula auditor itu? Setelah dijelaskan oleh Seci, Pak Edu sedikit bisa memahami. Tapi untuk apa sebenarnya. Toh saya sudah percaya sama kamu. Saya sudah mengenal kamu. Lalu untuk apa keluar uang supaya saya lebih percaya dengan kamu? Tanya Pak Edu. Seci Cuma tersenyum mendengar celotehan Bapak tua yang sederhana dan sangat dikenalnya itu. Buat Apa Audit? Laporan keuangan organisasi merupakan salah satu sarana untuk memenuhi akuntabilitas yang dituntut oleh para stakeholders (pemerintah, kreditor, pemberi dana/penyumbang, penerima jasa, pengurus, karyawan, anggota). Tujuan audit laporan keuangan dalam hal ini adalah: "Memberikan pendapat atas kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia Di bawah ini terdapat beberapa alasan dilakukannya audit yaitu: 1. Masyarakat memiliki hak untuk mengakses informasi mengenai pengelolaan sumber daya ekonomi publik. 2. Transaksi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan semakin kompleks. Walaupun sekarang ini masyarakat semakin mampu membaca laporan keuangan, tetapi mereka tetap butuh orang yang memiliki keahlian profesional untuk menguji informasi dalam Laporan Keuangan tersebut. 3. Pihak manajemen organisasi merasa perlu melakukan verifikasi kebenaran laporan keuangan, untuk meminimalisir kesalahan. 4. Menambah kredibilitas dan kinerja perusahaan melalui laporan keuangan. 5. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan.

6. Identifikasi terhadap kelemahan sistem. Apa itu Audit? Audit adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang yang mampu dan independen/bebas untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti dari keterangan-keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi, dengan tujuan mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dari keterangan-keterangan terukur tersebut dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Jadi, proses audit atau pemeriksaan memerlukan: Keterangan-keterangan dalam bentuk yang dapat di buktikan. Standar atau kriteria yang telah ditetapkan. Setiap kali akan dilakukan suatu audit, ruang lingkup pertanggung-jawaban auditor harus dinyatakan secara jelas, yang terutama yaitu kesatuan ekonomi yang dimaksud dan periode waktunya. Bukti (evidence) adalah segala keterangan yang dipergunakan oleh auditor untuk menentukan apakah keterangan-keterangan terukur yang diperiksanya memang sesuai dengan kriteria acuan. Bukti-bukti ini meliputi pernyataan lisan dari pihak yang diperiksa (auditee) atau nasabah (client), atau pembicaraan-pembicaraan lisan dengan pihak ketiga dan hasil observasi dari sang auditor sendiri. Apa saja jenis Audit? Di sini kita akan membahas tiga jenis audit: audit operasional, audit ketaatan (compliance audit) dan audit laporan keuangan. Audit operasional (operational audit / management audit) Adalah tinjauan terhadap setiap bagian dari prosedur dan metode operasi suatu organisasi dengan tujuan menilai keekonomisan (economy), ketepatgunaan (efficiency) dan keberhasilannya (effectiveness). Pada umumnya di akhir suatu audit operasional diajukan saran kepada manajemen untuk membenahi jalannya operasi di dalam organisasi. Audit operasional memiliki ruang lingkup yang sangat luas, hingga evaluasi terhadap tingkat keberhasilan suatu operasi. Karena itu tidak mungkin untuk menentukan ciri-ciri pelaksanaan audit operasional secara pasti. Dalam audit, bisa jadi dilakukan evaluasi apakah manajemen telah mempergunakan keterangan yang tepat dan memadai (relevancy and suffiency of information) dalam mengambil keputusan untuk membeli harta tetap yang baru. Sedang dalam proses audit yang lain mungkin yang dievaluasi adalah ketepatgunaan administrasi pengelolaan penjualan. Dalam audit operasional, memang tidak sebatas masalah akuntansi, melainkan dapat meliputi evaluasi terhadap struktur organisasi, penggunaan komputer, metode produksi, pemasaran dan bidang-bidang lain yang menjadi indikator ketercapaian tujuan

perusahaan. Audit ketaatan (compliance audit) Tujuannya untuk mempertimbangkan apakah organisasi telah mengikuti prosedur atau peraturan tertentu yang telah ditetapkan oleh yang berwenang baik peraturan internal maupun eksternal. Pada hampir semua organisasi nirlaba, selalu ada kebijaksanaan khusus, perjanjian, dan kewajiban hukum yang membutuhkan suatu pemeriksaan ketaatan. Hasil-hasil dari pemeriksaan ketaatan tersebut biasanya tidak dilaporkan kepada suatu dewan pengawas atau pihak-pihak Iainnya, melainkan kepada pimpinan organisasi. Apabila suatu organisasi ingin memastikan apakah seseorang atau suatu organisasi yang terikat suatu kewajiban terhadap mereka benar-benar menjalankannya, maka sang auditor dipekerjakan oleh organisasi yang mengeluarkan ketentuan-ketentuan tersebut. Audit laporan keuangan (financial audit) Bertujuan memberikan keyakinan apakah laporan keuangan dari organisasi yang diaudit telah menyajikan secara wajar tentang posisi keuangan, hasil operasi atau usaha, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Komponen laporan keuangan untuk organisasi bisnis umumnya adalah neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas termasuk catatan atas laporan keuangan. Asumsi yang mendasari suatu audit dari laporan keuangan adalah bahwa laporan tersebut akan digunakan oleh kelompok yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jauh lebih bermanfaat untuk menggunakan seorang auditor yang menyelenggarakan suatu pemeriksaan dan menarik kesimpulan yang bisa diandalkan semua pihak, daripada masing-masing pihak menyelenggarakan pemeriksaan sendiri. Apabila ada suatu pihak yang merasa bahwa audit umum yang dilakukan tidak mampu memberinya keterangan yang memadai, dia tetap berkesempatan untuk mendapatkan data-data tambahan. Standar Audit yang Diterima Umum Pedoman audit yang berlaku di Indonesia adalah ke sepuluh standar auditing yang diterima umum dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), yang disempurnakan oleh IAI terakhir pada tahun 2001. Standar Umum (General Standard) 1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. 2. Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Standar Pekerjaan Lapangan (Field Work Standard), 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus

disupervisi dengan semestinya. 2. Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. Standar Pelaporan (Standard of Reporting) 1. Laporan auditor harus menyatakan apakah Iaporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia. 2. Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada, ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan audit. 4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan Iaporan keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor. Apa sih yang membedakan audit untuk organisasi bisnis dan organisasi nirlaba?? Pada dasarnya, audit bagi organisasi bisnis maupun organisasi nirlaba sama, tergantung lingkup penugasan dari pemberi kerja. Lingkup penugasan audit diberikan tergatung informasi keuangan yang dihasilkan. Informasi keuangan yang dihasilkan organisasi nirlaba ada dua bentuk yaitu laporan keuangan khusus yang disajikan untuk lembaga pemberi dana dan laporan keuangan standar yang disajikan untuk para stakeholders (pemangku kepentingan). No Uraian Audit Khusus (Grant) Audit Umum (Lembaga) 1 Dasar hukum Perjanjian dengan pemberi Perikatan dengan dana pimpinan dan/atau Board 2 Definisi Audit atas laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk proyek/program tertentu untuk suatu periode tertentu. 3 Kepentingan Khusus untuk kepentingan 4 Format laporan keuangan pemberi dana Fund Accountability Statement (Laporan Pertanggungjawaban dan UU Yayasan Audit atas laporan keuangan organisasi secara keseluruhan untuk periode tahun buku. Dipakai oleh semua stakeholder Sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 45 tentang Pelaporan

Dana) Keuangan Organisasi Nirlaba 5 Periode audit Sesuai periode proyek/program tertentu Tahun buku (1 Jan s.d 31 Des) 6 Basis akuntansi Basis kas Basis akrual Apa hasil dari Audit? Berdasarkan jenis audit yang dilakukan, maka hasilnya akan disampaikan dalam bentuk pernyataan pendapat (opini) auditor atas penyajian laporan organisasi. Jenis dan tingkat kemungkinan pendapat / opini auditor atas audit laporan keuangan adalah sbb: a. Wajar tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar audit, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan tidak terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelas. b. Wajar tanpa Pengecualian dengan Bahasa Penjelas (Unqualified Opinion with Explanatory) Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan sesuai dengan standar audit, penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan terdapat kondisi atau keadaan tertentu yang memerlukan bahasa penjelas dalam laporan auditnya. c. Wajar dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Auditor akan memberikan pendapat ini jika: Tidak ada bukti yang kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit yang material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan; Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berdampak material tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan. Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak memadai, maupun perubahan dalam prinsip akuntansi. Auditor harus menjelaskan alasan pengecualian dalam satu paragraf terpisah sebelum paragrap pendapat. d. Menolak memberikan Pendapat (Disclaimer Opinion / No Opinion) Auditor akan memberikan pendapat ini bila terjadi kondisi berikut: Ada pembatasan lingkup audit yang sangat material baik oleh klien maupun karena kondisi tertentu; Auditor tidak independen terhadap klien. e. Tidak Wajar (Adverse Opinion) Pendapat ini menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum. Auditor harus menjelaskan alasan pendukung atas pendapat tidak wajar dan dampak utama dari hal yang menyebabkan pendapat diberikan terhadap laporan keuangan. Penjelasan tersebut harus dinyatakan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat. Selain opini auditor, maka hasil audit lainnya dan susunan laporan audit adalah sebagai berikut : 1. Kertas kerja pendukung berupa jurnal koreksi audit, worksheet (neraca lajur) dan draft laporan audit. 2. Laporan audit ( cover, daftar isi, opini, laporan keuangan berupa laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan lampiran-lampiran antara lain berisi daftar aktiva tetap, dll). 3. Surat kepada manajemen (management letter). Sebenar nya seperti apa sih cara kerjanya auditor??? Jadi kepengin tahu deh!!! Auditor biasa bertugas sejak ditandatanginya kontrak penugasan. Tahapan-tahapan dalam audit yang akan dilakukan oleh auditor dalam 4 (empat) bagian. Keempat bagian tersebut adalah 1. Perikatan audit 2. Perencanaan audit 3. Pelaksanaan audit 4. Pelaporan audit Perikatan audit Adalah kesepakatan dua pihak untuk mengadakan suatu ikatan perjanjian. Ada 6 langkah yang perlu ditempuh auditor dalam mempertimbangkan penerimaan audit dari kliennya, yaitu: 1. Mengevaluasi integritas manajemen 2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko luar biasa 3. Menentukan kompetensi untuk melaksanakan audit 4. Menilai idependensi 5. Menentukan kemampuan untuk menggunakan kemahiran profesional dengan kecermatan dan keseksamaan 6. Membuat surat perikatan audit Perencanaan audit Keberhasilan proses audit sangat ditentukan oleh kualitas perencanaan audit yang dibuat oleh auditor. Terdapat 7 tahap yang harus ditempuh auditor dalam merencanakan pekerjaan audit atas laporan keuangan: 1. Memahami bisnis dan industri klien 2. Melaksanakan prosedur analitis 3. Mempertimbangkan tingkat materialitas awal 4. Mempertimbangkan resiko bawaan 5. Mempertimbangkan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap saldo awal, jika perikatan dengan klien berupa audit tahun pertama 6. Mengembangkan strategi audit awal terhadap pernyataan manajemen (asersi) yang

signifikan 7. Memahami pengendalian internal klien Pelaksanaan audit Atau sering disebut pekerjaan lapangan adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektifitas pengendalian internal klien dan kewajaran laporan keuangan klien. Tahapan pelaksanaan audit mencakup: 1. Pemahaman atas pengendalian internal yang merupakan dasar untuk menentukan jenis dan luas pengujian yang dilakukan dalam audit 2. Luas pengujian dan pemilihan prosedur audit ditentukan oleh pertimbangan auditor atas dasar pengalamannya Dalam perikatan umum, auditor melaksanakan auditnya atas dasar pengujian (tes) bukan atas dasar pemeriksaan seluruh bukti. Pengujian (tes) adalah pemeriksaan karakteristik sebagian dari keseluruhan, sebagai dasar untuk menarik kesimpulan mengenai karakteristik keseluruhan tersebut. Pertimbangan ekonomi merupakan alasan dilakukannya pemeriksaan terhadap sebagian bukti audit. Jika pemeriksaan terhadap sebagian bukti auditor dapat ditarik kesimpulan secara andal seluruh bukti, tidak ekonomis bagi auditor untuk melakukan pemeriksaan seluruh bukti yang mendukung informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang diauditnya. Karena audit didasarkan pada pengujian, maka dalam setiap audit pemilihan teknik pengambilan sampel menjadi penting. Pemilihan teknik pengambilan sampel dan ukuran sampel didasarkan atas kuat atau lemahnya pengendalian internal yang berlaku dalam organisasi. Bukan klien yang menentukan ukuran sampel yang harus diambil oleh auditor, tetapi pemilihan prosedur audit sepenuhnya berada di tangan auditor. Pelaporan audit Pelaksanaan tahap ini harus mengacu kepada standar pelaporan dalam SPAP. Ada dua langkah penting yang dilaksanakan oleh auditor dalam pelaporan audit: 1. Menyelesaikan audit dengan meringkas semua hasil pengujian dan menarik kesimpulan 2. Menerbitkan laporan audit Persiapan menghadapi audit? MEMILIH AUDITOR Audit organisasi nirlaba ditujukan kepada dewan direksi, yang mempunyai kepentingan terhadap akuntabilitas keuangan dari organisasi. Komite audit atau direktur keuangan seharusnya mengusulkan satu auditor untuk disetujui oleh seluruh anggota dewan direksi. Jika anda tidak memiliki satu komite yang layak, direktur atau seorang anggotan dewan direksi dapat mengusulkan kepada dewan direksi. Ada beberapa kriteria penting untuk dipertimbangkan saat memilih auditor, yaitu: 1. Pengalaman dalam bidang nirlaba

Sejak terdapat beberapa perbedaan antara akuntansi bisnis dan nirlaba dan bagaimana laporan keuangan diinterpretasikan, seorang auditor yang memiliki klien organisasi nirlaba sepertinya lebih membantu dan efisien. 2. Pengalaman dengan beberapa organisasi nirlaba yang sejenis dengan anda Anda mungkin ingin mempertimbangkan seorang auditor yang berpengalaman dengan organisasi sejenis yang mengetahui kebutuhan khusus pelaporan dari lembaga donor utama organisasi anda. 3. Referensi dari pihak lain Sebaiknya, anda mencari tahu informasi bahwa auditor memiliki keahlian teknis, ketrampilan berkomunikasi, dan fleksibilitas untuk melaksanakan audit secara efektif dan efisien. Hubungan kerja yang bagus dengan auditor anda akan menolong memastikan bahwa audit berjalan lancar. 4. Biaya Mintalah penawaran dari beberapa auditor dan bandingkan biaya yang mereka tawarkan. Beberapa auditor sebenarnya mau bekerja sama untuk mengurangi biaya atau harga yang ditawarkan bagi organisasi nirlaba. Beberapa auditor yang menawarkan harga harga lebih rendah tidak memberikan management letter yang berisi mengenai kelemahan sistem akuntansi. Surat ini adalah alat penting bagi manajemen yang akan memberikan manfaat baik kepada dewan direksi maupun staf. Walau bagaimanapun, audit yang mahal tidak menjamin hasil yang memuaskan. Tujuan untuk mendapatkan laporan serta saran yang diinginkan dan bisa dipahami menjadi pertimbangan untuk memilih harga. MENYIAPKAN INFORMASI YANG DIBUTUHKAN AUDITOR Banyak auditor mempersiapkan daftar dari catatan-catatan yang mereka butuhkan untuk diperiksa, formulir-formulir yang harus dilengkapi, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab. Supaya proses audit berjalan baik dan cepat, serta mengurangi biaya audit sebaiknya persiapkan secara lengkap dan akurat catatan-catatan yang bisa diakses dan informasi lainnya sebelum dilaksanakan audit. Hal-hal berikut merupakan informasi yang dibutuhkan oleh auditor: Konfirmasi Konfirmasi merupakan pernyataan independen yang mendukung informasi keuangan yang tercantum di dalam catatan keuangan organisasi. Auditor akan meminta anda membuat surat konfirmasi dengan menggunakan surat resmi organisasi kepada bank, pemberi dana, pengacara, masyarakat, dan pihak lain yang meminjamkan uang dan atau yang meminjam uang kepada organisasi anda sejumlah yang tercatat dalam buku catatan. Konfirmasi dikirimkan oleh dan dikembalikan langsung kepada auditor anda untuk meyakinkan kredibilitas mereka. Dokumen pengendalian internal Auditor akan meminta kepada staf mengenai prosedur-prosedur yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran uang, ketaatan terhadap hukum, aturan dan batasan dari donor, daftar aktiva tetap, dan pencatatan informasi keuangan. Dokumentasi Auditor akan meminta sejumlah daftar informasi yang berhubungan dengan aktiva, kewajiban, penerimaan, dan biaya. Siapkan juga dokumen-dokumen berikut: a. Catatan rapat dewan direksi

b. Kontrak dan perjanjian c. Rekening koran bank, rekonsiliasi bank, buku cek, bahkan cek yang dibatalkan. d. Bukti transaksi e. Komponen sistem akuntansi: kode akun, jurnal dan buku besar, laporan posisi keuangan, dll. f. Anggaran MENUNTASKAN HASIL KERJA AUDITOR DENGAN KEGEMBIRAAN Auditor akan menyimpulkan daftar permasalahan yang mereka temukan selama audit. Kesimpulan itu dituangkan dalam bentuk draft laporan audit berikut usulan jurnal koreksi audit dan manajemen letter, jika ada. Maka siapkan waktu yang cukup dan data-data untuk melakukan pembahasan draft laporan. Pembahasan seharusnya dilakukan bagian keuangan secara tim (mengajak serta pimpinan dan pihak lain yang dipermasalahkan dalam draft) bersama-sama dengan auditor secara tim juga (dari anggota tim, ketua tim yang menyusun permasalahan berikut supervisor yang bertanggungjawab atas tim). Pembahasan antar tim sangat berguna untuk menjebatani perbedaan persepsi dan memperjelas permasalahan yang ditemukan. Dengan demikian, laporan audit nanti memang memberikan penilaian yang objektif dan tidak keliru karena tidak sudah tidak ada lagi yang diperdebatkan. Hal utama dalam pembahaan draft laporan adalah klien tidak boleh mempengaruhi auditor untuk mengubah bahkan menghapus semua permasalahan yang dilaporkan, melainkan memperjelas permasalahan yang timbul agar tidak berbeda persepsi. Alternatif selain audit? Review merupakan pengujian terbatas terhadap laporan keuangan yang dilaksanakan oleh auditor. Biaya review mungkin kurang dari separoh dari biaya audit dan mungkin cukup memenuhi standar yang ditetap bagi organisasi nirlaba yang tergolong kecil.