SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
ACTIVITY BASED COSTING

Prosedur Penentuan Biaya Bahan Baku Standar

BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR PRODUK PINTU PADA MOULDING RYAN SAMARINDA BULAN APRIL 2010

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALI BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang)

Manfaat Harga Pokok Standar untuk:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Maher Deakin (1996:6) pengertian akuntansi biaya adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORITIS

PERTEMUAN KE-6 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

Standar Costing PENDAHULUAN

Standard Costing. 1

Standard Costing. Harga Pokok Standar. 1

1 STANDARD COSTING

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menganalisis masalah ini digunakan metode deskriptif analisis

Analisis Selisih Biaya Produksi sebagai Alat Pengendalian Biaya Pada Usaha Rumahan Kerupuk Barokah

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

ANALISIS BIAYA PRODUKSI SEBAGAI DASAR UNTUK MENYUSUN ANGGARAN FLEKSIBEL PADA PR. SEMANGGIMAS AGUNG TULUNGAGUNG

Analisis Selisih Biaya Standar Dengan Biaya Sesungguhnya Untuk Pengendalian Biaya Pada Ranti Toko Roti dan Kue Selama Bulan Februari 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode deskriptif. Metode

BAB II LANDASAN TEORITIS

SISTEM HARGA POKOK STANDAR

PERTEMUAN KE-7 BIAYA STANDAR : SUATU ALAT PENGENDALIAN MANAJERIAL

ANALISIS BIAYA STANDAR DALAM RANGKA PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PUSRI PALEMBANG

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI PENGENDALIAN BIAYA PADA SILFIANA BAKERY & CAKE

ANALISIS EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PADA KEDAI RESEP NYAI

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENGENDALIKAN BIAYA PRODUKSI PADA UMKM PRIMA DONUTS KEDIRI

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi selama satu periode (Soemarso, 1999:295). bahan baku menjadi produk selesai.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman membuat tingkat persaingan semakin ketat. Persaingan

Penerapan Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Pabrik Kerupuk Kresna. Chriselda Destio 3EB

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY

METODE BIAYA STANDAR SEBAGAI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus : UKM Gula Jawa Masin Kudus)

ANALISIS SELISIH BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA SESUNGGUHNYA UNTUK PENGENDALIAN BIAYA PADA HOME INDUSTRI DI S COOKIE SELAMA BULAN JANUARI 2015

langsung dan biaya overhead pabrik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PD. MEBEL JEPARA PUTRA. Nama : Lely Yunita Sari NPM :

ANALISIS PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA BOLU RASA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti ini, rintangan dalam dunia bisnis semakin

PENERAPAN BIAYA STANDAR DALAM PENGENDALIAN BIAYA. PRODUKSI (Studi Kasus: UKM Lumpia Gang Lombok Semarang)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dalam persaingan yang semakin ketat. Perusahaan-perusahaan yang bersaing

BAB II LANDASAN TEORI. adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap

ANALISIS SELISIH BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI

BAB II URAIAN TEORITIS. Pinasih (2005) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Efisiensi

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN. 1. Sistem Pengendalian Biaya Produksi

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter yang melanda Indonesia sejak akhir tahun 1996 telah

biaya produksi yang terjadi. Pengendalian biaya produksi dan penetapan harga memberikan pengaruh langsung terhadap harga pokok produksi yang akhirnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra

PENERAPAN METODE STANDARD COSTING DALAM PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (STUDI KASUS: UKM TAHU ECO SEMARANG)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Biaya Pengertian Biaya

BAB II BAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya

BAB I PENDAHULUAN. tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu dengan biaya yang lebih efisien.

EVALUASI BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi Pada PT. Surya Zig Zag Kediri Tahun 2014)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Manfaat Sistem Biaya Standar. Setiap badan usaha yang bergerak dalam bidang produksi akan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Pengertian Biaya Jenis-jenis Biaya

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan perangkat akuntansi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BAKERY. Nama : Dalila Rahmawati Ester Kelas : 3 EB 19 NPM :

ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG TERHADAP PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE TIGA SELISIH PADA PERUSAHAAN NURISA BAKERY

HARGA POKOK STANDAR Karakteristik Harga Pokok Standar : Proses penentuan harga pokok standar

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA STANDAR UNTUK MENDUKUNG EFISIENSI BIAYA PRODUKSI PERUSAHAAN (Studi pada Pabrik Gula Lestari, Patianrowo, Nganjuk)

ANALISA PRODUK SAMPINGAN DALAM MENENTUKAN TINGKAT PENDAPATAN PRODUK UTAMA Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN - YI

PEMBAHASAN SISTEM BIAYA TAKSIRAN

ANALISIS SELISIH SEBAGAI PENGENDALI BIAYA PRODUKSI PADA PERUSAHAAN PETIS IKAN UD. PANTAI MAS DI KEC. PANARUKAN KAB. SITUBONDO

BAB 1 PENDAHULUAN. menetapkan biaya standar sebagai patokan dalam proses produksinya

AKUNTANSI MANAJERIAL AGRI BISNIS [AMA]

Tarif Biaya Overhead dan Analisis Variansi

Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada Ud Wikrama Nutrisindo Desa Padang Sambian Kaja, Denpasar Barat

BAB II LANDASAN TEORI. membutuhkan informasi lengkap tentang perusahaannya, diantara informasi

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PENYIMPANGAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT KONTROL EFISIENSI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN TAPIOKA RJB LAMPUNG TIMUR

EVALUASI PENERAPAN BIAYA STANDAR (STANDARD COSTING) DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada Unit Pakan Ternak KUD Karangploso)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANGKUMAN Bab 18 Perhitungan Biaya Standar: Penetapan Standar dan Analisis Varians

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN BIAYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA PADA PT. PANCA USAHA PALOPO PLYWOOD HASBIAH, M. RISAL, SALJU SANUDDIN ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT Petrokimia Kayaku Gresik Periode Tahun 2013)

ANALISIS BIAYA STANDAR GAJI DAN UPAH SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. HALIM TECHNIC RUBBER DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. DESIGN KREASINDO SAMARINDA. Kuat Sudrajat 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

Transkripsi:

SUATU TINJAUAN BIAYA STANDAR DALAM MENETAPKAN PRODUKSI Oleh: Daulat Freddy Dosen FE-Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta daulat.freddy@indonusa.ac.id ABSTRACT Standard cost is the predetermined cost of manufacturing a single unit or a specific of quantity of product units during a specific period. It is the planned cost of product of a product under current and/or anticipated operating condition. A standard is like a norm. Whatever is considered normal can generally be accepted as standard. Keywords: Standard Cost, Planned Cost, Production Pendahuluan Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu. Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatankegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan dari biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar. Atas dasar teoritis yang telah penulis jabarkan, maka penulis dapat merumuskan masalah pokok, yaitu: 1. Bagaimana biaya standar dibuat? 2. Mengapa sistem biaya standar diterapkan? Tujuannya adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan biaya standar 2. Untuk mengetahui mengapa system biaya standar diterapkan Mengingat luasnya pembahasan tulisan ini, maka penulis membatasi dalam lingkup analisis biaya standar hanya pada biaya bahan baku dan tenaga kerja. Sedangkan metode penulisan ini menggunakan: a. Jenis dan sumber data Dalam penulisan ini, penulis menggunakan data skunder. b. Teknik pengumpulan data Penulis melakukannya melalui studi kepustakaan (library research) c. Metode Pengolahan Data dan Analisa Data. Penulis menggunakan pendekatan analisa kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Tinjauan Teori Pengalaman historis, studi teknis dan input dari personil operasional adalah tiga sumber potensial untuk standar kuantitatif. Meski pengalaman historis dapat memberikan petunjuk awal dalam menyiapkan standar, hal ini seharusnya digunakan dengan hati-hati. Seringkali, proses berjalan secara tidak efisien; maka menggunakan hubungan input-output masa lalu akan meneruskan ketidakefisienan ini. Dua alasan untuk penerapan sistem biaya standar seringkali disebutkan: untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian, serta untuk memfasilitasi perhitungan biaya produk. 104 FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007

Sistem perhitungan biaya standar memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja. Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Penetapan biaya standar didasarkan pada standar fisis, dimana dua diantaranya kerap kali dibahas: standar dasar dan standar yang berlaku. Standar dasar (basic standard) adalah tolok ukur yang digunakan sebagai patokan pembanding untuk prestasi kerja yang diharapkan dan yang sesungguhnya. Jadi mirip dengan indeks yang digunakan untuk mengukur semua hasil yang diperoleh. standar yang berlaku (current standard) terdiri dari tiga jenis: a. Standar aktual yang diharapkan adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang diharapkan akan terjadi. standar ini merupakan estimasi yang cukup wajar atas hasil aktual. b. Standar normal adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang normal, yang dimaksudkan sebagai suatu tantangan yang bias dicapai. c. Standar teoritis adalah standar yang ditetapkan untuk suatu tingkat operasi dan efisiensi yang ideal atau maksimum. Standar semacam ini lebih merupakan sasaran dan bukan sebagai prestasi kerja yang harus dica[ai pada saat ini. Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang paling penting dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah diterapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan dengan efektif, karena pelaksana telah mengetahui bagaimana pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan. Sistem biaya standar memberikan pedoman kepada manajemen, berapa biaya yang seharusnya untuk melaksanakan kegiatan tertentu sehingga memungkinkan mereka melakukan pengurangan biaya dengan cara perbaikan metode produksi, pemilihan tenaga kerja, dan kegiatan yang lain. Menentukan standar kuantitas dan harga lebih berupa seni dari pada sebuah science. Hal ini membutuhkan kombinasi keahlian dari semua personal yang mempunyai tanggung jawab terhadap hargaharga input dan penggunaan input secara efektif. Dalam lingkungan manufaktur hal ini meliputi akuntan, manajer pembelian, insinyur, supervisi produksi, manajer lini dan pekerja-pekerja. Catatan masa lalu tentang harga pembelian dan penggunaan input dapat berguna dalam penentuan standar. Bagaimanapun, standar harus didesain untuk mendorong operasi masa datang yang efisien, bukan pengulangan operasi masa lalu yang tidak efisien. Penentuan biaya standar yang dibagi kedalam tiga bagian: biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar, dan biaya overhead pabrik standar. Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan diolah menjadi produk selesai. Dalam kartu bahan baku meliputi kelonggaran standar untuk pemborosan atau kerugian yang normal terjadi, tetapi dapat juga pemborosan bahan baku diperlihatkan sebagai selisih (variance) dari standar atau sebagai unsur biaya overhead pabrik. Untuk mengubah kuantitas standar bahan baku menjadi biaya bahan baku standar, maka perlu ditentukan harga standar bahan baku. Harga standar ini pada umumnya ditentukan dari daftar harga pemasok atau informasi yang sejenis dan FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007 105

informasi lain yang tersedia dan berhubungan dengan kemungkinan perubahan harga-harga dimasa depan. Untuk menentukan standar yang telah ditetapkan pada setiap komponen biaya, standar per unit harus dikalikan dengan kuantitas unit ekuivalen yang diproduksi. Dalam hal ini, harus diperhatikan tahap penyelesaian persediaan barang dalam proses. Karena pengendalian ditekankan tahap penyelesaian. Ilustrasi di bawah ini dapat mencerminkan perhitungan biaya standar perunit Penjelasan Bahan baku langsung : - jagung kuning - minyak goreng - Garam - limau - bungkus Total bahan baku langsung Tenaga kerja langsung - pengawas - operator mesin Total tenaga kerja langsung Overhead : - overhead variable - overhead tetap Tabel 1 Lembar Biaya Standar Standar Standar Harga Penggunaan $ 0.009 0.047 0.008 0.600 0.066 $ 10.50 15.00 18 ons 2 ons 1 ons 0.01 ons 1 bungkus 0.0070 jam 0.0008 jam Standar Biaya $ 0.162 0.094 0.008 0.006 0.066 $ 0.074 0.012 Sub Total $ 0.336 $ 0.086 $ 5.7750 48.0750 0.0078 jam 0.0078 jam $ 0.045 0.375 Total overhead $ 0.420 Total biaya standar unit $ 0.842 Sumber: Hansen & Mowen,, 2000 Dari tabel di atas, untuk memproduksi sebungkus keripik kemasan 16 ons memerlukan biaya sebesar $ 0.842 Selain itu, bahwa perusahaan menggunakan 18 ons jagung untuk memproduksi keripik dengan berat 16 ons. Ada dua hal alasan, yaitu: a. beberapa keripik disingkirkan selama proses pengawasan, perusahaan merencanakan jumlah pembuangan dalam jumlah normal. b. perusahaan ingin mengisi lebih dari 16 ons keripik dalam tiap bungkus untuk meningkatkan kepuasan pelanggan atas produksinya, dan menghindari masalah apapun yang berkaitan dengan peraturan pengepakan yang adil. Dari sisi overhead, penggunaan standar terikat pada standar tenaga kerja langsung. Overhead variable tarifnya $ 5.775 per-jam tenaga kerja langsung. Karena satu bungkus keripik jagung menggunakan 0.0078 jam tenaga kerja langsung. Untuk overhead tetap tarifnya adalah $ 48.075 per-jam tenaga kerja langsung, membuat biaya overhead tetap perbungkus keripik jagung menjadi $ 0.375 ($48.075x0.0078) Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat. Meskipun telah ditetapkan dengan jelas jenis standar apa yang dibutuhkan oleh perusahaan, tetapi tidak ada jaminan bahwa standar telah ditetapkan dalam perusahaan secara keseluruhan dengan keketatan atau kelonggaran yang relatif sama. Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel, 106 FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007

meskipun dalam jangka waktu pendek. Keadaan produksi selalu mengalami perubahan, sedangkan perbaikan standar jarang sekali dilakukan. Perubahan standar menimbulkan masalah persediaan. Misalnya terjadi perubahan harga bahan baku yang harus melakukan penyesuaian terhadap persediaan, tidak saja persediaan bahan baku tetapi juga persediaan produk dalam proses dan produk jadi yang berisi bahan baku tersebut. Jika standar sering diperbaiki, hal ini menyebabkan kurang efektifnya standar tersebut sebagai alat pengukur pelaksana. Tetapi jika tidak Tabel 2 Analisis Variansi Biaya Produksi Harga Standar Kuantitas standar perpasang diadakan perbaikan standar, yang mana seharusnya telah terjadi perubahan yang berarti (signifikan) dalam produksi, maka akan terjadi pengukuran pelaksanaan yang tidak tepat dan tidak realistis. Pembahasan Suatu ilustrasi, asumsikan PT. ABC yang memproduksi blue jeans dengan menggunakan biaya produksi standar dalam anggarannya. Standar untuk bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik. Tabel dibawah menunjukkan jeans ukuran XL. Biaya standar perpasang jeans ukuran XL Bahan langsung $ 5.0 per-meter 1.5 meter per-segi $ 7.50 Tenaga kerja langsung $ 9.0 per-jam 0.80 jam perpasang 7.20 Overhead pabrik $ 6.0 per-jam 0.80 jam perpasang 4.80 Total biaya standar $ 19.50 Sumber: Mulyadi, 2000 Biaya Produksi PT. ABC Laporan Kinerja Anggaran Untuk bulan yang berakhir. Biaya standar pada Biaya Aktual volume aktual (5000) Variance Biaya Bahan langsung $ 40.150 $ 37.500 $ 2.650 Tenaga kerja langsung 38.500 36.000 2.500 Overhead pabrik 22.400 24.000 (1.600) Total biaya produksi $ 101.050 $ 97.500 $ 3.550 Sumber: Mulyadi, 2000 Pemisahan standar harga dan standar kuantitas karena cara mengendalikannya berbeda. Sedangkan laporan kinerja anggaran akan melakukan ikhtiar biaya aktual, jumlah standar untuk tingkat produksi aktual yang dicapai dan perbedaan diantara kedua jumlah tersebut. Berdasarkan informasi dalam laporam laporan kinerja anggaran, manajemen dapat menyelidiki perbedaan utama dan mengambil tindakan korektif. Untuk menghitung dan menganalisi variansi digunakan beberapa model. Model tersebut adalah: 1. Model Satu varians 2. Model Dua varians 3. Model Tiga varians Sedangkan khusus untuk biaya overhead pabrik selain menggunakan model satu, dua dan tiga varians juga menggunakan model empat varians. Apa yang menyebabkan varian PT ABC menjadi tidak menguntungkan FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007 107

sebesar $ 2.650? jika melihat table bahwa standar bahan langsung adalah sebagai berikut: Harga standar: $ 5.00 per-meter Kuantitas standar: 1.5 m perpasang Standar meter persegi perpanjang: 1.5 m persegi Unit aktual yang Diproduksi: 5000 pasang jean Standar m persegi bhn yang dianggarkan utk prod. aktual: 7500 m persegi Standar harga per m Persegi: $ 5 B. Standar bhn langsung Pd prod. aktual: $ 37.500 B. biaya aktual bhn langsung: $ 40.150 $ 2.650 TM Varian Biaya Bahan Baku Varian Harga Bhn Langsung Varian Kuantitas Bhn Langsung Varian Total Biaya Produksi Varian Biaya Tenaga Kerja Langsung Varian Tarif T Kerja Lansung Varian waktu T.Kerja Lansung Varian Biaya Overhead Pabrik Varian BOHP Variabel Yg terkandalikan Varian BOHP Tetap Sumber: Fess and Warren, 2002. Prosedur Penentuan Biaya Standar A. Biaya bahan baku standar Biaya bahan baku standar terdiri dari : 1. Kuantitas standar Kuantitas standar dapat ditentukan dengan menggunakan : a. Penyelidikan tehnis b. Analisis catatan masa lalu 2. Harga standar Harga standar pada umumnya ditentukan dari harga pemasok, harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa: a. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar c. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal B. Biaya Tenaga Kerja Biaya Tenaga Kerja terdiri dari dua unsur, yaitu jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar. 1. Jam Tenaga Kerja Dapat ditentukan dengan cara : a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikomsumsi dalam suatu periode b. Membuat test-run operasi dibawah keadaan normal c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu d. Mengadakan taksiranyang wajar yang didasari pengalaman dan pengetahuan 108 FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007

2. Tarif Upah standar Dapat ditentukan dengan cara : a. Perjanjian dengan organisasi karyawan b. Data Upah masa lalu c. Penghitungan tarif upah dalam keadaan normal C. Biaya Overhead Standar Prosedur penentuan tarif biaya overhead pabrik standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik Tabel 3 Biaya bahan baku Kuantitas Per-jam variabel dan tetap adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan Penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya standar disebut dengan selisih (variance). Selisih biaya sesungguhnya dengan biaya standar dianalisis, dan dari analisis ini diselidiki penyebab terjadinya, untuk kemudian dicari jalan untuk mengatasi terjadinya selisih yang merugikan. Untuk memproduksi satu satuan produk diperlukan biaya produksi menurut standar disajikan sebagai berikut : Harga Total per-kg Biaya Bahan Baku 5 kg $ 1.000 $ 5.000 Biaya Tenaga Kerja 20 jam 500 10.000 Biaya OHP Variabel 20 jam 400 8.000 Biaya OHP Tetap 20 jam 300 6.000 Total $ 29.000 Sumber: Mulyadi, 2000 Transaksi yang terjadi dalam bulan Januari 2007 adalah sebagai berikut: Kuantitas Harga Total Per-jam per-kg Pembelian Bahan Baku 1.500 kg $ 1.100 $1.650.000 Biaya Bahan Baku 1.050 kg $ 1.100 $1.155.000 Biaya Tenaga Kerja 5.100jam 500 2.422.000 Biaya Overhead pabrik -- -- 3.650.000 Sumber: Mulyadi, 2000 Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses dalam bulan januari 2007 sebanyak 250 satuan. Kapasitas produksi per-bulan direncanakan 5.200 jam tenaga kerja langsung. 1. Biaya bahan baku Model satu selisih Selisih biaya bahan baku (HSt x KSt) (HS x KS) ($ 1.000 x (250 x 5) ($ 1.100 x 1.050) ($ 1.000 x 1.250) - $ 1.100 x 1.050) $ 1.250.000 1.155.000 $ 95.000 (M) Model dua selisih Selisih biaya bahan baku (HSt HS) x KS ($ 1.000 - $ 1.100) x 1.050 $ 105.000 Selisih kuantitas biaya bahan baku (KSt KS) x KS {(250 x 50) (1.050) x $ 1.000)} (1.250 1.050) x $ 1.000 $ 200.000 (M) $ 95.000 (M) Model Tiga Selisih Selisih biaya bahan baku (HSt HS) x KS ($ 1.000 - $ 1.100) x 1.050 $ 105.000 Selisih kuantitas biaya bahan baku (KSt KS) x KS {(250 x 50) (1.050) x $ 1.000)} (1.250 1.050) x $ 1.000 $ 200.000 (M) Selisih Harga dan Kuantitas $ 0 Total selisih biaya bahan baku $ 95.000 (M) FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007 109

2. Biaya Tenaga Kerja Model satu selisih Selisih Biaya Tenaga Kerja (TUSt x JKSt) (TUS x JKS) ($ 500 x 5.000) ($ 475 x 5.100) $ 77.500 (M) Model Dua Selisih Selisih Tarif Upah (TUSt TUS) x JKS ($500 - $ 475) x 5.100 $ 127.500 (M) Selisih Efisiensi Upah (JKSt JKS) x TUSt (5.000 5.100) x $ 500 $ 50.000 Total selisih b tenaga kerja $ 77.500 (M) Idle Capacity Variance Kapasitas normal Kapasitas sesungguhnya Kapasitas yang tidak terpakai Tarif biaya overhead pabrik tetap Selisih kapasitas Efficiency Variance Jam Standar Jam sesungguhnya Selisih Efisiensi Tarif Biaya Overhead pabrik Selisih Efisiensi 5.200 jam $ 300 jam $ 30.000 TM 5.000 jam $ 700 $ 70.000 3. Model Tiga Selisih Selisih Tarif Upah (TUSt TUS) x JKSt ($500 - $ 475) x 5.000 $ 125.000 (M) Selisih Efisiensi Upah (JKSt JKS) x TUS (5.000 5.100) x $ 475 $ 47.500 Selisih harga/efisiensi upah $ 0 Total selisih biaya tenaga kerja $ 77.500 (M) 4. Biaya Overhead Model satu selisih Selisih total biaya verhead pabrik : Biaya overhead pabrik sesungguhnya $ 3.650.000 Biaya overhead pabrik yang dibebankan (250 x 20 x $ 700) $ 3.500.000 Selisih total biaya overhead pabrik $ 150.000 Model Dua Selisih Controllable Variance Biaya Overhead pabrik sesungguhnya $ 3.650.000 Biaya overhead pabrik tetap pada kapasitas normal (5.200 x $ 300) $ 1.560.000 Biaya overhead pabrik variable sesungguhnya Biaya overhead pabrik variable pada jam standar (5.000 x $ 400) $ 2.090.000 Selisih Terkendali $ 2.000.000 $ 90.000 Volume Variance Jam Tenaga Kerja pada kapasitas normal 5.200 jam Jam Tenaga Kerja Standar 5.000 jam Selisih Volume 200 jam Tarif Biaya Overhead Tetap $ 300 Selisih Volume $ 60.000 TM Model Tiga Selisih Spending Variance Biaya Overhead pabrik sesungguhnya $ 3.650.000 Biaya Overhead Pabrik tetap pada kapasitas normal (5.200 x $ 300) $ 1.560.000 Biaya Overhead Pabrik variabel sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik variable yang dianggarkan pd jam sesungguhnya dicapai (5.100 x $ 400) $ 2.090.000 Selisih Pengeluaran $2.040.000 $ 50.000 Model Empat Selisih Spending Variance $ 3.650.000 Biaya Overhead pabrik sesungguhnya Biaya Overhead Pabrik tetap pada kapasitas Normal (5.200 x $ 300) $ 1.560.000 Biaya Overhead Pabrik variabel Sesungguhnya $ 2.090.000 Biaya Overhead Pabrik variable yg dianggarkan pd jam sesungguhnya dicapai (5.100 x $ 400) $ 2.040.000 Selisih Pengeluaran $ 50.000 Idle Capacity Variance Kapasitas normal Kapasitas sesungguhnya Kapasitas yang tidak terpakai Tarif biaya overhead pabrik tetap Selisih kapasitas 5.200 jam $ 300 $ 30.000 Efficiency Variable Variance Jam Standar 5.000 jam Jam sesungguhnya Selisih Efisiensi variabel Tarif Biaya Overhead pabrik variabel $ 400 Selisih Efisiensi variable $ 40.000 Efficiency Fixed Variance Jam Standar 5.000 jam Jam sesungguhnya Selisih Efisiensi variabel Tarif Biaya Overhead pabrik variabel $ 300 Selisih Efisiensi variable $ 30.000 Kesimpulan Setelah penulis menyelesaikan tahap demi tahap, maka penulis akan mencoba meyimpulkan beberapa hal, yaitu: 1. Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya dan merupakan alat yang penting didalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah 110 FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007

informasi biaya sedemikian rupa sehingga manejemen dapat mendeteksi kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar. 3. Sistem biaya standar mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi. 4. Menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar. 5. Seringkali standar cenderung untuk menjadi kaku dan tidak fleksibel, meskipun dalam jangka pendek. Daftar Pustaka Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess, Accounting, Edisi 20, Penerbit Thomson South Western, 2002 Don R. Hansen and Marryanne M. Mowen, Akuntansi Manajemen, Edisi Empat, Penerbit Erlangga, Jakarta, 2000. ----------, Management Accounting, Edisi Tujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005. Garrison and Noreen, Akuntansi Manejerial, Salemba empat, Mc Graw-Hill Companies, Inc, Jakarta, 2000. Mulyadi, Akuntansi Biaya, Penerbit Sekolah Tiggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2000. Ralph S. Polimeni & James A. Cashin, Akuntansi Biaya, Edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve dan Philip E. Fess, Prinsip-prinsip Akuntansi, Edisi 19, Penerbit Erlangga, 2000. FORUM ILMIAH INDONUSA VOL 4 NO 2 MEI 2007 111