PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

dokumen-dokumen yang mirip

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :

ANALISIS KONJOIN UNTUK MENILAI PEMBUKAAN PROGRAM STUDI STATISTIKA DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA. Abstrak

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN

Preferensi Mahasiswa Terhadap Mata Kuliah Statistika Matematika Menggunakan Analisis Konjoin

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Data

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

PEMODELAN DATA PANEL SPASIAL DENGAN DIMENSI RUANG DAN WAKTU TENDI FERDIAN DIPUTRA

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGEROMBOLAN DUA TAHAP DESA-DESA DI JAWA TENGAH ALIFTA DIAH AYU RETNANI

ANALISIS KEPUASAN LAYANAN DEPARTEMEN STATISTIKA FMIPA IPB TAHUN AKADEMIK 2010/2011 GIOVANNI ANGGRA JESSICA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

KRITERIA SISTEM PEMBELAJARAN MENURUT MAHASISWA AKADEMI STATISTIKA (AIS) MUHAMMADIYAH SEMARANG

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN

(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI ANALISIS DISKRIMINAN PADA PREFERENSI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA IAIN STS JAMBI TERHADAP MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

BAB 2 LANDASAN TEORI

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel

Kelas 2. Kelas 1 Mahasiswa. Mahasiswa. Gambar 1 Struktur data kelompok dalam pengukuran berulang pada data Metode Statistika

PENDEKATAN METODE KONJOIN UNTUK MENENTUKAN PREFERENSI ATRIBUT TELEPON SELULER PINTAR PADA MAHASISWA FMIPA IPB ANGKATAN MUHAMMAD AULIA PUTRA

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

ANALISIS EFEKTIVITAS KELOMPOK USAHA BERSAMA SEBAGAI PROGRAM PEMBERDAYAAN RAKYAT MISKIN PERKOTAAN

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

LOMBA JAJAK PENDAPAT STATISTIKA PENDUGAAN RATA-RATA UANG SAKU PER BULAN MAHASISWA IPB

Oleh : Muhammad Amin Paris, S.Pd., M.Si (Dosen Fak. Tarbiyah IAIN Antasari Banjarmasin) Abstrak

ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN

ANALISIS KETERTARIKAN MAHASISWA TERHADAP ORGANISASI KEMAHASISWAAN DENGAN METODE KONJOIN FULL- PROFILE (STUDI KASUS MAHASISWA FMIPA USU)

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

Oleh EKO RENDRO PRIASWANTO H

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KORELASI KANONIK ANTARA CURAH HUJAN GCM DAN CURAH HUJAN DI INDRAMAYU. Oleh : Heru Novriyadi G

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

AL-ADZKA, Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Volume II, Nomor 02 Juli 2012

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK

S 4 Pendekatan Conjoin Analysis untuk Mengukur Tingkat Preferensi Mahasiswa terhadap Layanan Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

BAB 2 LANDASAN TEORI

KAJIAN ANALISIS KONJOIN DAN PENERAPANNYA PADA PREFERENSI MAHASISWA TINGKAT AKHIR IPB TERHADAP PEKERJAAN RIANA RISKINANDINI

EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM SISTEM MAYOR-MINOR PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA (S1) INSTITUT PERTANIAN BOGOR DICKY PRATAMA YENDRA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS CHOICE-BASED CONJOINT

APLIKASI ANALISIS KONJOIN DENGAN MODEL REGRESI LOGISTIK DALAM MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA DALAM MEMILIH HANDPHONE

PENERAPAN METODE CHOICE BASED CONJOINT

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT MUTU PELAYANAN WISATA MANCING FISHING VALLEY BOGOR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN ABSTRAK...

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MAGISTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

RANCANGAN KURIKULUM PROGRAM MASTER STATISTIKA TERAPAN DALAM KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA (KKNI)

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK PARFUM THE BODY SHOP DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP MULTI ATRIBUT PRODUK MOBIL SUZUKI DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS MAHASISWA BINUS UNIVERSITY)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

OLEH TIM ADVOKASI FE UNY

ANALISIS NILAI EKONOMI LAHAN (LAND RENT) PADA LAHAN PERTANIAN DAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN CIAMPEA, KABUPATEN BOGOR. Oleh ANDIKA PAMBUDI A

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan hipotesis nolnya adalah antar peubah saling bebas. Statistik ujinya dihitung dengan persamaan berikut:

KAJIAN PENDEKATAN REGRESI SINYAL P-SPLINE PADA MODEL KALIBRASI. Oleh : SITI NURBAITI G

Korelasi buah apel impor

ANALISIS KONJOIN UNTUK PENENTUAN PREFERENSI SISWA TERHADAP ATRIBUT BIMBINGAN BELAJAR

Bab III METODA PENELITIAN

PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK IKAN TUNA KALENG DI GIANT HYPERMARKET BOTANI SQUARE BOGOR

Metode Statistika STK211/ 3(2-3) Pertemuan I

ANALISIS PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI BERBASIS KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (STUDI KASUS DINAS PERHUBUNGAN PEMKAB BOGOR)

PREFERENSI SISWA DALAM TINGKAT KECANDUAN GAME ONLINE DENGAN METODE ANALISIS KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS SISWA SMA NEGERI 14 MEDAN) SKRIPSI

SILABUS MATA KULIAH. Pengalaman Pembelajaran. 1. Menyusun langkahlangkah. 1. Langkahlangkah. setiap metode penarikan sampel 2.

SKRIPSI. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains. Oleh SUCIANA BUDI ARYANI

PENGARUH CARA PANEN DAN PEMBERIAN GIBERELIN TERHADAP MUTU BUAH DAN PERTUMBUHAN TRUBUS BARU MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

SILABUS (GBPP Perkuliahan)

ANALISIS KEPUASAN KARYAWAN MELALUI FAKTOR-FAKTOR QUALITY OF WORK LIFE (QWL) DI PT INTI ABADI KEMASINDO. Oleh : ANDINI DHAMAYANTI H

PEMODELAN REGRESI TIGA LEVEL PADA DATA PENGAMATAN BERULANG. Indahwati, Yenni Angraeni, Tri Wuri Sastuti

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian

ANALISIS AKSES PANGAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN PROTEIN PADA KELUARGA NELAYAN IDA HILDAWATI A

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA UST TINGKAT AKHIR TERHADAP PEKERJAAN DENGAN PENERAPAN CONJOINT ANALYSIS

PROGRAM STUDI GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Transkripsi:

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Mahasiswa IPB Program Strata Satu yang Mengambil Mata Kuliah Metode Statistika 2009/2010) EKA DEWI PERTIWI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

ABSTRAK EKA DEWI PERTIWI. Preferensi Mahasiswa IPB Terhadap Mata Kuliah Metode Statistika Menggunakan Analisis Konjoin. Dibimbing oleh UTAMI DYAH SYAFITRI dan YENNI ANGRAINI Metode Statistika merupakan salah satu mata kuliah interdept IPB, oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi untuk mengetahui preferensi atau keinginan mahasiswa terhadap mata kuliah tersebut. Analisis konjoin merupakan analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui preferensi atau keinginan mahasiswa mengenai metode pengajaran untuk Metode Statistika. Kombinasi metode pengajaran disusun menggunakan fraksional faktorial dimana level dari faktor ditentukan berdasarkan survei pendahuluan. Teknik sampling yang digunakan adalah penarikan contoh acak bertahap terhadap mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah Metode Statistika pada tahun akademik 2009/2010. Berdasarkan Nilai relatif penting (NRP) pada hasil analisis konjoin, atribut modul, jumlah mahasiswa dan jam kuliah menempati tiga urutan teratas. Sedangkan, nilai kegunaan taraf (NKT) menunjukkan mahasiswa cenderung lebih menyukai materi sesuai mayor, modul yang terstruktur, dosen yang komunikatif, mahasiswa sebagai pengajar responsi, jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00. Kata Kunci : Metode Statistika, preferensi, analisis konjoin.

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Mahasiswa IPB Program Strata Satu yang Mengambil Mata Kuliah Metode Statistika 2009/2010) EKA DEWI PERTIWI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Judul Skripsi Nama NIM : Preferensi Mahasiswa IPB terhadap Mata Kuliah Metode Statistika Menggunakan Analisis Konjoin (Studi Kasus pada Mahasiswa IPB Program Strata Satu yang Mengambil Mata Kuliah Metode Statistika Menggunakan Analisis Konjoin) : Eka Dewi Pertiwi : G14070074 Disetujui Pembimbing I Pembimbing II Utami Dyah Syafitri, S.Si, M.Si Yenni Angraini, S.Si, M.Si NIP. 197709172005012001 NIP. 197805112007012001 Diketahui Ketua Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Hari Wijayanto, MS NIP. 196504211990021001 Tanggal Lulus :

PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia- Nya sehingga tulisan ini berhasil diselesaikan. Tulisan ini merupakan hasil penelitian penulis dalam rangka memenuhi tugas akhir yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Terimakasih penulis ucapkan kepada Ibu Utami Dyah Syafitri, S.Si, M.Si dan Ibu Yenni Angraini, S.Si, M.Si selaku pembimbing, serta Bapak Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.Si yang memberikan arahan dan masukan yang membangun kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada orang tua, keluarga tercinta, kerabat dan temanteman atas doa dan dukungannya serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tulisan ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan. Bogor, Agustus 2011 Penulis

RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Surakarta, Jawa Tengah pada tanggal 04 Desember 1989 dari pasangan Supadi dan Ani Susilowati. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Bekasi pada tahun 2007 dan pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Statistika, Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif menjadi pengurus Himpunan Keprofesian Gamma Sigma Beta sebagai staff Departemen Analisis Data pada periode Kepengurusan 2010-2011. Penulis melaksanakan praktik lapang pada tanggal 07 Februari sampai 01 April 2011 di International Flavor Fragrance (IFF) PT Essence Indonesia.

v DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... vii PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 TINJAUAN PUSTAKA... 1 Penarikan Contoh Bertahap... 1 Penarikan Contoh Acak Berlapis... 1 Statistika Deskriptif... 1 Analisis Konjoin... 1 METODOLOGI... 3 Data... 3 Metode... 4 HASIL DAN PEMBAHASAN... 5 Profil Responden... 5 Hasil Analisis Konjoin... 5 Perbandingan Nilai Relatif Penting (NRP)... 9 Hasil Analisis Konjoin Secara Keseluruhan... 10 Reliabilitas dan Validitas... 10 SIMPULAN DAN SARAN... 10 DAFTAR PUSTAKA... 11 LAMPIRAN... 12

vi DAFTAR TABEL Halaman 1. Jumlah departemen terpilih tiap strata... 3 2. Jumlah mahasiswa terpilih... 4 3. Atribut dan taraf atribut... 4 4. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata pertama... 5 5. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata kedua... 6 6. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata ketiga... 6 7. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata keempat... 7 8. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata kelima... 7 9. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata keenam... 8 10. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata ketujuh... 9 11. Nilai relatif penting (NRP) atribut masing-masing strata... 9 12. Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut secara keseluruhan... 10 13. Reliabilitas dan validitas... 10

vii DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Persentase jenis kelamin responden... 5 2. Usia responden... 5 3. Semester responden kuliah Metode Statistika... 5 4. Dosen yang mengajar responden... 5 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli)... 13 2. Kuesioner Penelitian... 19

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Metode Statistika (STK 211) merupakan mata kuliah interdep yang diasuh oleh Departemen Statistika IPB. Pada tahun 2009/2010, departemen yang diwajibkan mengambil mata kuliah Metode Statistika mencapai lebih dari 30 departemen. Pelayanan yang diberikan oleh Departemen Statistika berupa jasa pengajaran dan peralatan mengajar yang menunjang. Menurut hasil penelitian Sastuti (2009), waktu ujian, IPK TPB, dan jenis kelamin yang berbedabeda menimbulkan keragaman perbedaan nilai Metode Statistika antar kelas. Keragaman nilai juga terjadi antar mahasiswa dalam kelas dan keragaman antar waktu ujian dalam mahasiswa dalam kelas. Namun, keragaman nilai mungkin juga terjadi karena faktor suasana kelas, dosen yang mengajar, materi yang diajarkan dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu diadakan evaluasi terhadap mata kuliah Metode Statistika. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui preferensi atau keinginan mahasiswa terhadap mata kuliah Metode Statistika. Analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui preferensi atau keinginan mahasiswa ialah analisis konjoin. Analisis konjoin merupakan sebuah teknik multivariat untuk mengetahui preferensi atau keinginan konsumen terhadap produk atau jasa. Teknik ini didasarkan pada penilaian terhadap kombinasi nilai atau utilitas yang disediakan oleh masing-masing analisis atribut. Dalam penelitian ini analisis konjoin digunakan untuk melihat preferensi mahasiswa terhadap pengajaran dari metode statistika. Informasi mengenai faktor-faktor yang berperan dalam pengajaran digali melalui survei pendahuluan. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi mahasiswa IPB program strata satu terhadap mata kuliah metode statistika. TINJAUAN PUSTAKA Penarikan Contoh Bertahap Penarikan contoh bertahap adalah penarikan unit contoh yang dilakukan bertahap menggunakan kombinasi berbagai teknik penarikan contoh. Hal ini biasa terjadi dalam penelitian sosial karena penarikan contoh acak bertahap lebih sederhana untuk di terapkan daripada contoh acak sederhana, tetapi memberikan contoh populasi yang lebih luas daripada metode tunggal seperti penarikan contoh acak berkelompok (Agresti 1997). Penarikan Contoh Acak Berlapis Menurut Scheaffer et al (1990), penarikan contoh acak berlapis merupakan salah satu teknik penarikan contoh berpeluang yang membagi populasi menjadi beberapa kelompok yang tidak saling tumpang tindih yang dinamakan dengan strata/lapisan, dan kemudian mengambil secara acak responden dari setiap lapisan yang terbentuk. Ukuran contoh ditentukan menggunakan rumus : n = dimana : n = ukuran contoh yang digunakan N i = jumlah populasi dari lapisan ke-i p i = proporsi populasi lapisan ke-i q i = 1-p i w i = bobot untuk lapisan ke-i D = B 2 /4, dengan B = batas kesalahan Statistika Deskriptif Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian suatu gugus data sehingga memberikan informasi yang berguna. Statistika deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dipunyai dan sama sekali tidak menarik kesimpulan apapun tentang gugus data induknya yang lebih besar (Walpole 1993). Analisis Konjoin Analisis konjoin merupakan sebuah teknik multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi atau keinginan konsumen terhadap produk atau jasa. Teknik ini didasarkan pada penilaian terhadap kombinasi nilai atau utilitas yang disediakan oleh masing-masing analisis atribut (Hair et al 1995). Dalam pemasaran teknik analisis konjoin biasa di gunakan untuk hal-hal berikut (Malhotra, 2004): 1) Menentukan tingkat kepentingan relatif atribut-atribut pada proses pemilihan yang akan dilakukan oleh konsumen. 2) Membuat estimasi pangsa pasar suatu produk tertentu yang berbeda tingkat atributnya.

2 3) Untuk menentukan komposisi produk yang paling disukai konsumen. 4) Untuk membuat segmentasi pasar yang didasarkan pada kemiripan preferensi terhadap tingkat-tingkat atribut. Tahapan tahapan umum yang dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut Malhotra (2004): 1) Perumusan Masalah Peneliti harus mengidentifikasi atribut dan taraf yang akan digunakan dalam membangun kombinasi taraf atribut (stimuli) untuk merumuskan masalah analisis konjoin. Taraf menunjukkan nilai yang ditanggung oleh atribut. Dari sudut pandang teoritis, atribut yang dipilih harus menonjol dalam mempengaruhi preferensi konsumen. 2) Perancangan Kombinasi taraf atribut (stimuli) Menurut Malhotra (2004) perancangan kombinasi taraf atribut, yaitu : a. Pairwise Combination Pairwise Combination disebut juga evaluasi dua faktor penilaian, responden mengevaluasi dua atribut sekaligus sampai semua kemungkinan pasangan atribut telah dievaluasi. Jika banyaknya atribut ada p buah, maka kombinasi taraf atribut yang harus dievaluasi responden terdapat sebanyak p(p-1)/2 pasangan. b. Full Profil Full Profil disebut juga evaluasi banyak faktor penilaian, profil merek total atau penuh dengan membangun semua atribut. Biasanya, profil masing masing dijelaskan dalam kartu indeks yang terpisah. Jika sebelumnya telah dipilih sebanyak p buah atribut mempunyai 2 taraf, maka akan ada sebanyak 2 p kombinasi taraf atribut yang harus dievaluasi oleh responden. 3) Penentuan Jenis data a. Data Nonmetrik Untuk data berjenis nonmetrik, responden diminta untuk membuat rangking atau mengurutkan kombinasi taraf atribut (stimuli) yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Pengurutan ini biasanya dimulai dari yang paling disukai sampai pada yang paling tidak disukai. b. Data Metrik Pada data metrik, responden mengevaluasi profil produk dengan memberikan penilaian (rating) terhadap masing-masing kombinasi taraf atribut (stimuli) secara terpisah. Pemberian rating dapat menggunakan skala Likert mulai dari 1 sampai 9 (1 paling tidak disukai, 9=paling disukai). Bila dibandingkan dengan nonmetrik (rangking), cara ini lebih disukai oleh responden, karena tidak membutuhkan pertimbangan yang terlalu rumit. 4) Metode Analisis Secara umum fungsi analisis konjoin adalah sebagai berikut : U(X) = dimana : U(X) = total nilai atau utilitas = nilai kegunaan taraf ke-j atribut ke-i = banyaknya taraf dari atribut ke-i = banyaknya atribut = peubah boneka atribut ke-i taraf ke-j Nilai Kegunaan Taraf (NKT) adalah nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. NKT dapat diduga dari nilai peubah boneka untuk taraf suatu atribut yang dimasukkan ke dalam persamaan konjoin, dimana nilai taraf peubah boneka untuk atribut yang lain tetap atau dimasukkan nilai nol. Nilai Relatif Penting (NRP) digunakan untuk mengetahui tingkat kepentingan relatif suatu atribut terhadap atribut yang lain. Menurut Malhotra (2004), NRP diformulasikan sebagai berikut : W i = dimana : W i = Nilai Relatif Penting atribut ke-i I i = [max ( ) min ( )], untuk setiap atribut ke-i m = banyaknya atribut 5) Melakukan Interpretasi Hasil Ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu : a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.

3 b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut. c. Kombinasi yang memiliki nilai total kegunaan tinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden. d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendahnya merupakan atribut yang lebih penting. 6) Menilai Reliabilitas dan Validitas Beberapa prosedur yang dapat digunakan untuk menilai reabilitas dan validitas hasil analisis konjoin yaitu : a. Mengevaluasi kesesuaian model. Misalnya jika menggunakan regresi dengan peubah boneka, nilai R 2 akan mengindikasikan sampai tingkat mana model dapat menerangkan data atau permasalahan. Model dengan kesesuaian yang rendah patut dicurigai. b. Evaluasi terhadap validitas stimuli bisa diprediksi dengan mengestimasi fungsi METODOLOGI Data Data yang digunakan adalah data primer yang diambil dengan cara survei. Responden merupakan mahasiswa IPB program strata satu yang mengambil mata kuliah Metode Statistika tahun 2009/2010. Pemilihan responden dilakukan dengan cara penarikan contoh bertahap. Tahapan pertama dilakukan pengelompokkan berdasarkan strata. Strata yang digunakan terbagi menjadi empat, yaitu strata satu merupakan daftar departemen dengan modus A untuk nilai Metode Statistika. Strata dua merupakan departemen dengan modus B untuk nilai Metode Statistika. Strata tiga merupakan departemen dengan modus C untuk nilai Metode Statistika. Strata empat merupakan departemen dengan modus D untuk nilai Metode Statistika. Setiap strata memiliki jumlah departemen yang berbeda. Tidak semua departemen diajar oleh dosen dari Departemen Statistika tetapi, ada yang diajar oleh dosen dari departemen tersebut. Oleh karena itu, tahapan kedua dari penarikan contoh ini adalah pengelompokan lagi berdasarkan departemen-departemen yang diajar oleh dosen dari Departemen Statistika dan dosen dari luar Departemen Statistika. Kemudian pada tahapan ketiga dipilih 21 departemen yang akan menjadi target dalam penelitian ini. Perhitungan jumlah departemen yang terpilih menggunakan rumus sebagai berikut: dimana : n = ukuran contoh yang digunakan N i = jumlah populasi dari lapisan ke-i p i = proporsi populasi lapisan ke-i q i = 1-p i w i = bobot untuk lapisan ke-i D = B 2 /4, dengan B = batas kesalahan Tabel 1 Jumlah departemen terpilih tiap strata Strata Jumlah Departemen 1 1 2 2 3 6 4 2 5 3 6 6 7 1 Total 21 Masing-masing departemen akan dipilih mahasiswa-mahasiswa yang akan menjadi responden dalam penelitian ini. Perhitungan jumlah responden menggunakan rumus yang sama dengan penentuan jumlah departemen. Kemudian, untuk mencari jumlah responden masing-masing departemen tiap strata digunakan persamaan berikut : dimana : L = ukuran banyaknya strata n = ukuran contoh Ni = jumlah mahasiswa pada strata ke-i D =, dimana B = tingkat kesalahan (5%) N = jumlah dari unit contoh dalam populasi =

4 Tabel 2 Jumlah mahasiswa terpilih Strata Jumlah Tiap Strata Jumlah Tiap Departemen 1 10 10 2 23 13 10 3 66 11 11 11 8 13 12 4 19 11 8 5 23 6 5 12 6 65 7 9 19 10 6 14 7 15 15 Total 221 Metode Tahapan yang terlibat di dalam penelitan ini meliputi: 1. Perancangan penelitian Perancangan penelitian meliputi menentukan tujuan, menentukan analisis yang akan digunakan, menentukan populasi, menentukan metode penarikan contoh yang digunakan. 2. Penelitian pendahuluan Pada penelitian pendahuluan dilakukan wawancara langsung kepada responden untuk menentukan atribut beserta taraf yang akan dievaluasi. Penelitian pendahuluan dilakukan dengan sistem wawancara mendalam terhadap empat mahasiswa yang pernah mendapatkan Metode Statistika dengan kriteria dua orang mahasiswa diajar oleh dosen Departemen Statistika dan dua orang diajar oleh dosen departemen luar statistika. 3. Menetapkan atribut dan taraf penting Berdasarkan hasil wawancara langsung terhadap responden ditetapkan enam atribut masing-masing dua taraf penting penyusun konsep produk yang akan dievaluasi. Tabel 3 Atribut dan taraf atribut Atribut Taraf Kode Materi (X1) Sama Semua Mayor 1 Sesuai Mayor 0 Modul (X2) Terstruktur 1 Tidak Terstruktur 0 Dosen (X3) Interaktif 1 Komunikatif 0 Pengajar Dosen 1 Responsi (X4) Mahasiswa 0 Jumlah <50 1 Mahaiswa (X5) >50 0 Jam Kuliah 07.00-12.00 1 (X6) 13.00-17.00 0 4. Merancang kombinasi taraf atribut (stimuli) Perancangan kombinasi taraf atribut (stimuli) melalui pendekatan full profile menggunakan fractional factorial 2 k-2 didapatkan 16 stimuli. Kombinasi stimuli selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. 5. Merancang kuesioner Kuesioner yang membantu wawancara terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama merupakan profil responden, bagian kedua penilaian kombinasi taraf atribut (stimuli) dengan menggunakan rating, dan bagian ketiga saran mengenai pengajaran Metode Statistika. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini terdapat pada Lampiran 2. 6. Melakukan pengumpulan data. Melakukan wawancara langsung dengan responden menggunakan kombinasi atribut (stimuli) dan kuesioner. Responden diminta memberikan rating 1-7 ( 1 = paling tidak disukai 7 = paling disukai) pada setiap kombinasi taraf atribut (stimuli). Wawancara dilakukan mulai dari 17 juni 2011 sampai dengan 20 juli 2011. 7. Analisis data Melakukan analisis data hasil wawancara dengan responden, sehingga didapat kesimpulan mengenai profil responden dan preferensi mahasiswa terhadap mata kuliah Metode Statistika. 8. Menilai Reliabilitas dan validitas Mengacu pada tahapan tahapan umum yang dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin menurut Malhotra (2004). Setelah interpretasi data akan dinilai reliabilitas dan validitas dari analisis tersebut.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Responden Pengambilan data dilakukan terhadap 221 responden yang mengambil mata kuliah metode statistika tahun 2009/2010. Dari Gambar 1, terlihat jumlah responden terdiri atas 38% lakilaki dan 62% perempuan. Sedangkan, dari Gambar 2, 3% responden berusia 19 tahun, 38% berusia 20 tahun, 54% berusia 21 tahun dan 5% berusia 22 tahun. Laki-laki 38% Perempuan 62% Gambar 1 Persentase jenis kelamin responden. Gambar 2 Usia responden. Gambar 3 menunjukkan 92% responden mengambil mata kuliah Metode Statistika di semester tiga. Sebesar 3% mengambil di semester empat dan sisanya sebesar 5% mengambil di semester lima Gambar 4 memperlihatkan 45% responden diajar oleh dosen dari Departemen Statistika untuk mata kuliah Metode Statistika dan 55% responden diajar oleh dosen dari luar Departemen Statistika. Semester 3 92% Semester 4 3% Semester 5 5% Gambar 3 Semester responden kuliah Metode Statistika. Luar Departemen Statistika 55% Gambar 4 Dosen yang mengajar responden Hasil Analisis Konjoin Departemen Statistika 45% Hasil Analisis Mahasiswa Strata Pertama Mahasiswa pada strata ini merupakan mahasiswa departemen dengan modus nilai A untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari Departemen Statistika. Mahasiswa tidak memiliki modul yang terstruktur, pengajar responsi berasal dari mahasiswa, semua departemen pada strata ini memiliki jumlah mahasiswa kurang dari 100 mahasiswa dan jam kuliah yang beragam. Persamaan konjoin yang didapat dari strata pertama adalah sebagai berikut : = 3,669 0,288 X 1 + 1,038 X 2 0,063 X 3 0,363 X 4 + 0,713 X 5 + 0,588 X 6 Tabel 4 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata pertama ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Sama Semua Mayor -0,144 Sesuai Mayor 0,144 9,426 Modul Terstruktur 0,519 Tidak Terstruktur -0,519 34,016 Dosen Interaktif -0,031 Komunikatif 0,031 2,049 Pengajar Dosen -0,181 Responsi Mahasiswa 0,181 11,885 Jumlah <50 0,356 Mahasiswa >50-0,356 23,361 Jam Kuliah 07.00-12.00 0,294 13.00-17.00-0,294 19,262 Berdasarkan Tabel 4, atribut modul memiliki nilai relatif penting (NRP) yang paling besar diantara atribut lainnya yaitu, sebesar 34,016%. Kemudian di urutan kedua dan ketiga adalah atribut jumlah mahasiswa sebesar 23,361 % dan atribut jam kuliah sebesar 19,262%. Sedangkan di urutan selanjutnya, atribut pengajar responsi, materi dan dosen masing-masing memiliki NRP berturut-turut sebesar 11,885%; 9,426% dan 2,049%. Nilai kegunaan taraf (NKT) dari masingmasing atribut menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung lebih menyukai materi sesuai mayor, modul yang terstruktur, dosen yang komunikatif, mahasiswa sebagai pengajar responsi, jumlah

6 mahasiswa <50 satu kelasnya dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00. Terlihat dari NKT yang lebih besar dibanding NKT lainnya pada masingmasing atribut. NKT berturut-turut sebesar 0,144; 0,519; 0,031; 0,181; 0,356 dan 0,294. Hasil NRP menunjukkan mahasiswa pada strata ini memilih atribut modul sebagai atribut yang dinilai paling penting. Sedangkan, hasil NKT menunjukkan modul yang terstruktur merupakan taraf yang cenderung lebih disukai karena mahasiswa pada strata pertama tidak memiliki modul yang terstruktur. Hasil Analisis Mahasiswa Strata Kedua Mahasiswa departemen dengan modus nilai A untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari luar Departemen Statistika. Tiga dari empat departemen pada strata ini memiliki jumlah mahasiswa lebih dari 100 mahasiswa. Mahasiswa juga tidak memiliki modul yang terstruktur, pengajar responsi berasal dari mahasiswa dan jam kuliah yang beragam. Persamaan konjoin yang didapat dari strata kedua adalah sebagai berikut : = 3,217 0,337 X 1 + 0,837 X 2 0,033 X 3 0,054 X 4 + 0,989 X 5 + 0,750 X 6 Tabel 5 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata kedua ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Sama Semua Mayor -0,168 Sesuai Mayor 0,168 11,232 Modul Terstruktur 0,418 Tidak Terstruktur -0,418 27,899 Dosen Interaktif -0,016 Komunikatif 0,016 1,087 Pengajar Dosen -0,027 Responsi Mahasiswa 0,027 1,812 Jumlah <50 0,495 Mahasiswa >50-0,495 32,971 Jam Kuliah 07.00-12.00 0,375 13.00-17.00-0,375 25,000 Berbeda dengan strata sebelumnya, atribut jumlah mahasiswa berada pada urutan pertama dengan nilai relatif penting (NRP) sebesar 32,971%. Kemudian atribut modul sebesar 27,899 % dan atribut jam kuliah sebesar 25%. Sedangkan, atribut materi sebesar 11,232%, atribut pengajar responsi sebesar 1,812%, dan atribut dosen sebesar 1,087%. Seperti halnya pada strata sebelumnya, mahasiswa di strata ini juga cenderung menyukai materi sesuai mayor, modul yang terstruktur, dosen yang komunikatif, mahasiswa sebagai pengajar responsi, jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00. Terlihat dari NKT 0,168 untuk materi sesuai mayor, 0,418 untuk modul yang terstruktur, 0,016 dosen yang komunikatif, 0,027 untuk mahasiswa sebagai pengajar responsi, 0,495 untuk jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan 0,375 jam kuliah antara jam 07.00-12.00. Hasil analisis pada strata kedua menunjukkan atribut jumlah mahasiswa dinilai sebagai atribut yang paling penting dengan NRP tertinggi diantara atribut lainnya. Mahasiswa pada strata ini cenderung lebih menyukai kelas dengan jumlah mahasiswa <50 karena tiga dari empat departemen pada strata ini memiliki jumlah mahasiswa lebih dari 100 mahasiswa. Hasil Analisis Mahasiswa Strata Ketiga Mahasiswa departemen dengan modus nilai B untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari Departemen Statistika. Mahasiswa juga tidak memiliki modul yang terstruktur, pengajar responsi berasal dari mahasiswa, jam kuliah yang beragam dan mayoritas merupakan kelas besar. Persamaan konjoin yang didapat dari strata ketiga adalah sebagai berikut : = 3,441 0,364 X 1 + 0,765 X 2 + 0,004 X 3 0,004 X 4 + 0,784 X 5 + 0,568 X 6 Tabel 6 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata ketiga ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Modul Dosen Pengajar Responsi Jumlah Mahasiswa Jam Kuliah Sama Semua Mayor -0,182 Sesuai Mayor 0,182 Terstruktur 0,383 Tidak Terstruktur -0,383 Interaktif 0,002 Komunikatif -0,002 Dosen -0,002 Mahasiswa 0,002 <50 0,392 >50-0,392 07.00-12.00 0,284 13.00-17.00-0,284 14,612 30,746 0,152 0,152 31,507 22,831 Mahasiswa srata ketiga memilih atribut jumlah mahasiswa sebagai urutan pertama. Atribut modul sebagai urutan kedua dan atribut jam kuliah sebagai urutan ketiga. Ketiga atribut tersebut memiliki NRP berturut-turut sebesar 31,507%, 30,746 % dan 22,831%. Urutan keempat adalah atribut materi dengan NRP sebesar 14,612%. Sedangkan atribut pengajar responsi dan dosen memiliki NRP yang sama sebesar 0,152%. Nilai kepentingan taraf (NKT) yang lebih besar ialah materi sesuai mayor sebesar 0,182, modul yang terstruktur sebesar 0,383 dan dosen

7 yang interaktif sebesar 0,002. Sedangkan, mahasiswa sebagai pengajar responsi sebesar 0,002, jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya sebesar 0,392 dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00 sebesar 0, 284. Seperti halnya pada strata kedua, hasil analisis pada strata ketiga juga menunjukkan atribut jumlah mahasiswa dinilai sebagai atribut yang paling penting dengan NRP tertinggi diantara atribut lainnya. Mahasiswa pada strata ketiga juga cenderung lebih menyukai kelas dengan jumlah mahasiswa <50 karena mayoritas departemen pada strata ketiga merupakan kelas besar. Hasil Analisis Mahasiswa Strata Keempat Mahasiswa departemen dengan modus nilai B untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari luar Departemen Statistika. Mahasiswa tidak memiliki modul yang terstruktur, pengajar responsi berasal dari mahasiswa, mayoritas jumlah mahasiswa kurang dari 100 dan jam kuliah beragam. Persamaan konjoin yang didapat dari strata keempat adalah sebagai berikut : = 2,997 0,428 X 1 + 0,599 X 2 + 0,112 X 3 + 0,467 X 4 + 0,691 X 5 + 1,033 X 6 Tabel 7 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata keempat ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Sama Semua Mayor -0,214 Sesuai Mayor 0,214 12,846 Modul Terstruktur 0,299 Tidak Terstruktur -0,299 17,984 Dosen Interaktif 0,056 Komunikatif -0,056 3,360 Pengajar Dosen 0,234 Responsi Mahasiswa -0,234 14,032 Jumlah <50 0,345 Mahasiswa >50-0,345 20,751 Jam Kuliah 07.00-12.00 0,516 13.00-17.00-0,516 31,028 Atribut dosen tetap menjadi urutan yang terakhir dengan NRP sebesar 3,360%. Sementara itu, atribut materi dan atribut pengajar responsi memiliki NRP berturut-turut sebesar 12,846% dan 14,032%. Atribut modul mempunyai NRP sebesar 17,984% dan atribut jumlah mahasiswa mempunyai NRP sebesar 20,751%. Atribut yang dianggap paling penting oleh strata ini ialah atribut jam kuliah dengan NRP sebesar 31,028%. Mahasiswa strata ini cenderung menyukai materi sesuai mayor, modul yang terstruktur, dosen yang interaktif, dosen sebagai pengajar responsi dan jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan jadwal kuliah antara jam 07.00-12.00. Nilai kepentingan taraf (NKT) sebesar 0,214 dimiliki oleh materi sesuai mayor, sebesar 0,299 dimiliki oleh modul yang terstruktur dan sebesar 0,056 dimiliki oleh dosen yang interaktif. Sedangkan, NKT sebesar 0,234 dimiliki oleh dosen sebagai pengajar responsi, sebesar 0,345 dimiliki oleh jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan sebesar 0,516 dimiliki oleh jam kuliah antara jam 07.00-12.00. Meskipun jam kuliah mahasiswa pada strata keempat beragam, hasil NRP menunjukkan mahasiswa pada strata keempat memilih atribut jam kuliah sebagai atribut yang dinilai paling penting. Sedangkan, hasil NKT menunjukkan jam kuliah antara 07.00-12.00 merupakan taraf yang cenderung lebih disukai daripada jam kuliah antara 13.00-17.00. Hal ini berarti bahwa mahasiswa pada strata keempat menginginkan jam kuliah antara 07.00-12.00. Hasil Analisis Mahasiswa Strata Kelima Mahasiswa departemen dengan modus nilai C untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari Departemen Statistika. Hanya satu departemen yang memiliki modul terstruktur dan pengajar responsi berasal dari mahasiswa, mayoritas departemen pada strata ini memiliki jumlah mahasiswa kurang dari 100 dan jam kuliah antara 13.00-17.00. Persamaan konjoin yang didapat dari strata kelima adalah sebagai berikut : = 3,128 0,299 X 1 + 0,788 X 2 0,038 X 3 + 0,005 X 4 + 1,071 X 5 + 0,658 X 6 Tabel 8 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata kelima ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Sama Semua Mayor -0,149 Sesuai Mayor 0,149 10,456 Modul Terstruktur 0,394 Tidak Terstruktur -0,394 27,567 Dosen Interaktif -0,019 Komunikatif 0,019 1,331 Pengajar Dosen 0,003 Responsi Mahasiswa -0,003 0,190 Jumlah <50 0,535 Mahasiswa >50-0,535 37,452 Jam Kuliah 07.00-12.00 0,329 13.00-17.00-0,329 23,004 Dilihat dari nilai relatif penting (NRP), atribut jumlah mahasiswa sebesar 37,452%, modul sebesar 27,567% merupakan dua urutan teratas. Atribut jam kuliah dan materi dengan NRP berturut-turut sebesar 23,004% dan 10,456% merupakan urutan ketiga dan keempat. Kemudian atribut dosen dan pengajar responsi dengan NRP

8 berturut-turut sebesar 1,331% dan 0,190% merupakan urutan kelima dan terakhir. Nilai kepentingan taraf (NKT) atribut materi sesuai mayor dan modul yang terstruktur berturut-turut sebesar 0,149 dan 0,394. Atribut dosen yang komunikatif dan dosen sebagai pengajar responsi berturut-turut sebesar 0,019 dan 0,003. Kemudian atribut jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00 berturut-turut sebesar 0,535 dan 0,329. Hal ini berarti taraf tersebut merupakan taraf yang cenderung disukai strata kelima. Hasil analisis pada strata kelima menunjukkan atribut jumlah mahasiswa dinilai sebagai atribut yang paling penting dengan NRP tertinggi diantara atribut lainnya. Mahasiswa pada strata ini cenderung lebih menyukai kelas dengan jumlah mahasiswa <50. Hal ini berarti bahwa mahasiswa pada strata ini tidak mempermasalahkan jam kuliah pagi atau siang. Bagi mereka jumlah mahasiswa merupakan hal terpenting dalam mengikuti mata kuliah Metode Statistika. Hasil Analisis Mahasiswa Strata Keenam Mahasiswa departemen dengan modus nilai C untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari luar Departemen Statistika. Mayoritas mahasiswa memiliki modul yang terstruktur, pengajar responsi berasal dari dosen, jumlah mahasiswa kurang dari 100 dan jam kuliah antara 07.00-12.00. Persamaan konjoin yang didapat dari strata keenam adalah sebagai berikut : = 3,308 0,427 X 1 + 0,827 X 2 0,092 X 3 0,058 X 4 + 0,715 X 5 + 0,677 X 6 Tabel 9 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata keenam ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Sama Semua Mayor -0,213 Sesuai Mayor 0,213 15,268 Modul Terstruktur 0,413 Tidak Terstruktur -0,413 29,574 Dosen Interaktif -0,046 Komunikatif 0,046 3,301 Pengajar Dosen -0,029 Responsi Mahasiswa 0,029 2,063 Jumlah <50 0,358 Mahasiswa >50-0,358 25,585 Jam Kuliah 07.00-12.00 0,338 13.00-17.00-0,338 24,209 Mahasiswa pada strata ini menilai atribut modul paling penting dengan nilai relatif penting (NRP) sebesar 29,574%. Atribut jumlah mahasiswa dan jam kuliah menempati posisi berikutnya dengan NRP sebesar 25,585% dan 24,209%. Sedangkan atribut materi, dosen dan pengajar responsi memiliki NRP masing-masing sebesar 15,268%, 3,301% dan 2,063%. Nilai kegunaan taraf (NKT) dari masingmasing atribut menunjukkan bahwa mahasiswa cenderung lebih menyukai materi sesuai mayor dengan NKT sebesar 0,213 dan modul yang terstruktur dengan NKT sebesar 0,413. Dosen yang komunikatif dengan NKT sebesar 0,046 dan mahasiswa sebagai pengajar responsi dengan NKT sebesar 0,029, Jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dengan NKT sebesar 0,358 dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00 dengan NKT sebesar 0,338. Hasil NRP menunjukkan mahasiswa pada strata ini memilih atribut modul sebagai atribut yang dinilai paling penting. Sedangkan, hasil NKT menunjukkan modul yang terstruktur merupakan taraf yang cenderung lebih disukai. Terlihat bahwa mayoritas mahasiswa pada strata ini sudah memiliki modul, namun mahasiswa pada strata ini menginginkan modul yang lebih terstruktur. Hasil Analisis Mahasiswa Strata Ketujuh Mahasiswa departemen dengan modus nilai D untuk metode statistika dan diajar oleh dosen dari luar Departemen Statistika. Mahasiswa tidak memiliki modul yang terstruktur, pengajar responsi berasal dari dosen, merupakan kelas besar dan jam kuliah antara 07.00-12.00. Persamaan konjoin yang didapat dari strata ketujuh adalah sebagai berikut : = 3,558 0,233 X 1 + 0,767 X 2 0,067 X 3 0,550 X 4 + 1,200 X 5 + 0,683 X 6 Berdasarkan Tabel 10, atribut dosen menjadi urutan yang terakhir dengan NRP sebesar 1,905%. Urutan kelima dan keempat ialah atribut materi dan atribut pengajar responsi dengan NRP berturut-turut sebesar 6,667% dan 15,714%. Urutan ketiga dan kedua yaitu atribut jam kuliah dengan NRP sebesar 19,524% dan atribut modul dengan NRP sebesar 21,905%. Sedangkan, urutan pertama yang dianggap atribut paling penting ialah atribut jumlah mahasiswa dengan NRP sebesar 34,286%. Nilai kepentingan taraf (NKT) paling besar dari taraf diatas berturut-turut sebesar 0,117; 0,383; 0,033; 0,275; 0,600 dan 0,342. Hal ini berarti mahasiswa strata ini cenderung menyukai materi sesuai mayor, modul yang terstruktur, dosen yang komunikatif, mahasiswa sebagai pengajar responsi, jumlah mahasiswa <50 satu

9 kelasnya dan jadwal kuliah antara jam 07.00-12.00. Tabel 10 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut mahasiswa strata ketujuh ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Modul Dosen Pengajar Responsi Jumlah Mahasiswa Jam Kuliah Sama Semua Mayor -0,117 Sesuai Mayor 0,117 Terstruktur 0,383 Tidak Terstruktur -0,383 Interaktif -0,033 Komunikatif 0,033 Dosen -0,275 Mahasiswa 0,275 <50 0,600 >50-0,600 07.00-12.00 0,342 13.00-17.00-0,342 6,667 21,905 1,905 15,714 34,286 19,524 Hasil analisis pada strata ketujuh menunjukkan atribut jumlah mahasiswa dinilai sebagai atribut yang paling penting dengan NRP tertinggi diantara atribut lainnya. Mahasiswa pada strata ini cenderung lebih menyukai kelas dengan jumlah mahasiswa <50 karena departemen pada strata ini memiliki jumlah mahasiswa lebih dari 100 mahasiswa. Perbandingan Nilai Relatif Penting (NRP) Terlihat pada tabel 11, nilai relatif penting (NRP) pada strata pertama dan keenam menunjukkan atribut modul memiliki urutan pertama, atribut jumlah mahasiswa urutan kedua dan atribut jam kuliah urutan ketiga. Strata kedua, ketiga dan ketujuh, urutan pertama adalah atribut jumlah mahasiswa, urutan kedua adalah atribut modul dan urutan ketiga adalah atribut jam kuliah. Strata kelima menempatkan atribut jumlah mahasiswa diurutan pertama sama seperti strata kedua, ketiga dan ketujuh. Tetapi, atribut jam kuliah berada diurutan kedua dan atribut modul berada diurutan ketiga. Berbeda dengan strata lainnya, pada strata keempat atribut urutan pertama adalah atribut jam kuliah, untuk urutan kedua adalah atribut jumlah mahasiswa dan urutan ketiga adalah atribut modul. Sedangkan, atribut dosen ditempatkan di urutan terakhir pada semua strata kecuali strata kelima dan keenam. Strata kelima dan keenam menempatkan atribut pengajar responsi sebagai urutan terakhir. ATRIBUT Materi Modul Dosen Pengajar Responsi Jumlah Mahasiswa Jam Kuliah Tabel 11 Nilai relatif penting (NRP) atribut masing-masing strata Nilai Relatif Penting (NRP) TARAF Strata 1 Strata 2 Strata 3 Strata 4 Strata 5 Strata 6 Strata 7 Sama Semua Mayor Sesuai Mayor 9,426 11,232 14,612 12,846 10,456 15,268 6,667 Terstruktur Tidak Terstruktur 34,016 27,899 30,746 17,984 27,567 29,574 21,905 Interaktif Komunikatif 2,049 1,087 0,152 3,360 1,331 3,301 1,905 Dosen Mahasiswa 11,885 1,812 0,152 14,032 0,190 2,063 15,714 <50 >50 23,361 32,971 31,507 20,751 37,452 25,585 34,286 07.00-12.00 13.00-17.00 19,262 25,000 22,831 31,028 23,004 24,209 19,524 Hasil Analisis Konjoin Secara Keseluruhan

10 Persamaan konjoin dari hasil analisis secara keseluruhan adalah sebagai berikut : Tabel 12 = 3,317 0,366 X 1 + 0,791 X 2 0,031 X 3 0,037 X 4 + 0,832 X 5 + 0,677 X 6 Nilai kegunaan taraf (NKT) dan nilai relatif penting (NRP) atribut secara keseluruhan ATRIBUT TARAF NKT NRP Materi Modul Dosen Pengajar Responsi Jumlah Mahasiswa Jam Kuliah Sama Semua Mayor -0,183 Sesuai Mayor 0,183 Terstruktur 0,396 Tidak Terstruktur -0,396 Interaktif -0,016 Komunikatif 0,016 Dosen -0,018 Mahasiswa 0,018 <50 0,416 >50-0,416 07.00-12.00 0,339 13.00-17.00-0,339 13,384 28,941 1,138 1,345 30,430 24,762 Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa atribut jumlah mahasiswa sebagai urutan pertama, atribut modul sebagai urutan kedua dan atribut jam kuliah sebagai urutan ketiga. Ketiga atribut tersebut memiliki NRP berturut-turut sebesar 30,430%; 28,941 % dan 24,762%. Sedangkan atribut atribut materi, pengajar responsi dan dosen memiliki NRP sebesar 13,384%; 1,345% dan 1,1138%. Pada masing-masing strata juga menempatkan atribut modul, jumlah mahasiswa dan jam kuliah pada tiga urutan teratas hanya saja urutan tiap strata berbeda. Taraf yang cenderung disukai adalah materi sesuai mayor dengan NKT sebesar 0,183, modul yang terstruktur dengan NKT sebesar 0,396, dosen yang komunikatif dengan NKT sebesar 0,016, mahasiswa sebagai pengajar responsi dengan NKT sebesar 0,018, jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dengan NKT sebesar 0,416 dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00 dengan NKT sebesar 0, 339. Hanya strata ketiga dan keempat yang cenderung menyukai dosen yang interaktif serta strata keempat dan kelima yang cenderung menyukai dosen sebagai pengajar responsi. Reliabilitas dan Validitas Berdasarkan Tabel 15, koefisien determinasi (R 2 ) seluruh strata tinggi diatas 90%. Strata pertama sebesar 90% artinya, dapat dipercaya bahwa 90% keragaman total nilai (utilitas) responden dapat diterangkan oleh atribut-atribut Metode Statistka. Strata kedua sebesar 92%, strata ketiga sebesar 97%, strata keempat sebesar 96%, strata kelima sebesar 95%, strata keenam sebesar 95% dan strata ketujuh sebesar 95%. Sedangkan, secara keseluruhan sebesar 98%. Pengukuran korelasi secara Pearson menghasilkan angka korelasi yang tinggi untuk semua strata bahkan mendekati sempurna. Masing-masing sebesar 0,975 dimiliki oleh strata pertama, 0,960 dimiliki oleh strata kedua, 0,987 dimiliki oleh strata ketiga Sedangkan sebesar 0,981 dimiliki oleh strata keempat, 0,975 dimiliki oleh strata kelima, 0,976 dimiliki oleh strata keenam, 0,975 dimiliki oleh strata ketujuh dan secara keseluruhan sebesar 99%. Angka signifikansi pada perhitungan Pearson untuk semua strata jauh dibawah 0,05 (sebesar 0,000). Hal ini membuktikan adanya hubungan yang kuat antara estimates dan actual, atau ada Predective Accuracy yang tinggi pada analisis konjoin. Dengan demikian, dapat dikatakan pendapat responden menggambarkan populasi mahasiswa yang mengambil mata kuliah Metode Statistika. Tabel 13 Reliabilitas dan validias Strata R 2 r Sig. 1 0,904 0,951 0,000 2 0,922 0,960 0,000 3 0,973 0,987 0,000 4 0,962 0,981 0,000 5 0,950 0,975 0,000 6 0,953 0,976 0,000 7 0,950 0,975 0,000 Keseluruhan 0,981 0,991 0,000 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan Nilai relatif penting (NRP) semua strata, atribut jumlah mahasiswa, modul dan jam kuliah menempati tiga urutan teratas. Atribut dosen menempati urutan terakhir. Nilai kegunaan taraf (NKT) menunjukkan mahasiswa cenderung lebih menyukai materi sesuai mayor, modul yang terstruktur, dosen yang komunikatif, mahasiswa sebagai pengajar responsi, jumlah mahasiswa <50 satu kelasnya dan jam kuliah antara jam 07.00-12.00. Saran Kedua taraf pada atribut dosen tidak kontradiktif sehingga saat survei responden kesulitan dalam memberikan penilaian untuk taraf atribut dosen. Oleh karena itu, sebaiknya taraf atribut responden ditambahkan menjadi komunikatif dan interaktif, hanya komunikatif dan hanya interaktif.

11 Hasil analisis konjoin secara keseluruhan menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa, modul, jam kuliah menempati tiga urutan teratas. Hal ini dapat menjadi masukan Departemen Statistika supaya membagi kelas apabila jumlah mahasiswa terlalu banyak, membuat modul yang terstruktur dan menentukan jam kuliah antara 07.00-12.00. DAFTAR PUSTAKA Agresti, A, Finlay B. 1997. Statistical Methods For Social Sciences. Third Edition. New Jersey : Prentice Hall. Hair, J.F., R.E. Anderson, R.L. Tatham. 1998. Multivariate Data Analysis. Fifth Edition. New Jersey: Prentice Hall International. Malhotra, N.K. 2004. Marketing Research an Applied Orientation. Fourth Edition. United States: Pearson Education International. Sastuti, T.W. 2009. Pemodelan Regresi Tiga Level Pada Data Pengamatan Berulang [Skripsi]. Bogor: Departemen Statistika, IPB. Scheaffer, R.L. Mendelhall, W. Ott, L. 1990. Elementary Survey Sampling. Fourth Edition. Boston: PWS-KENT Publishing Company. Walpole, R.E. 1993. Pengantar Statistika Edisi Ketiga. Sumantri B, penerjemah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari Introduction to Statistics 3 rd Edition.

L A M P I R A N

13 Lampiran 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli) STIMULI 1 STIMULI 2 STIMULI 3

14 Lanjutan Lampiran 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli) STIMULI 4 STIMULI 5 STIMULI 6

15 Lanjutan Lampiran 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli) STIMULI 7 STIMULI 8 STIMULI 9

16 Lanjutan Lampiran 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli) STIMULI 10 STIMULI 11 STIMULI 12

17 Lanjutan Lampiran 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli) STIMULI 13 STIMULI 14 STIMULI 15

18 Lanjutan Lampiran 1. Kombinasi Taraf Atribut (Stimuli) STIMULI 16

19 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA Responden Yth, Saya Eka Dewi Pertiwi, mahasiswa Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan mengenai preferensi mahasiswa IPB terhadap mata kuliah Metode Statistika, saya meminta kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner di bawah ini dengan sebaik-baiknya dan sejujur-jujurnya. Kerahasiaan jawaban saudara/i akan dijamin dan tidak berkaitan dengan kepentingan lain kecuali untuk penelitian ini. Atas partisipasinya, saya ucapkan terima kasih. No : Nama : A. PROFIL RESPONDEN 1. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia :... 3. Departemen :... 4. Angkatan : a. 2007 b. 2008 5. Jalur Masuk IPB : a. USMI b. SNMPTN c. BUD 6. Asal Daerah : a. Jawa b. Luar Jawa 7. IPK TPB : a. 2,00 b. 2,01< ipk 3,00 c. 3,01< ipk 4,00 8. Mengambil mata kuliah Metode Statistika pada semester : a. semester 3 b. semester 5 9. Kegiatan selain kuliah yang diikuti pada saat mengambil mata kuliah Metode Statistika: a. BEM b. UKM c. Lainnya. 10. Pengeluaran perbulan: a. Rp 500.000 b. Rp 500.000 < p 1.000.000 c. > Rp 1.000.000 11. Menerima beasiswa pada saat mengambil mata kuliah Metode Statistika (sebutkan jika ya) : a. Ya (...) b. Tidak 12. Dosen pengajar mata kuliah Metode Statistika: a. Departemen Statistika b. Luar Departemen Statistika B. EVALUASI STIMULI DENGAN METODE RATING SHOW CARD Petunjuk : Masing-masing stimuli diberi nilai dengan menggunakan rating mulai dari 1 sampai 7 (1=stimuli yang paling tidak disukai 7=stimuli yang paling disukai). Stimuli 1 Stimuli 5 Stimuli 9 Stimuli 13 Stimuli 2 Stimuli 6 Stimuli 10 Stimuli 14 Stimuli 3 Stimuli 7 Stimuli 11 Stimuli 15 Stimuli 4 Stimuli 8 Stimuli 12 Stimuli 16 C. SARAN UNTUK PENGAJARAN MATA KULIAH METODE STATISTIKA.........