Kinerja tingkat. pelatihan. Akuntabilitas. target. masa depan. Dadang. Kurnia NIP

dokumen-dokumen yang mirip
KATA PENGANTAR. Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun 2012 dengan lancar.

LAPORAN KINERJA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN TAHUN 2016

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP Tahun 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

I N S P E K T O R A T

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013


erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

No. Rentang Capaian Kategori Capaian Jumlah Sasaran Jumlah Sasaran A. Capaian Kinerja Utama Litbang

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

LAKIP 2015 BALAI PELATIHAN KESEHATAN BATAM LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PUSDIKLATWAS BPKP RENCANA STRATEGIS

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

Governance) diperlukan adanya pengawasan yang andal melalui sinergitas

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2012

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGAWASAN BPKP LAPORAN KINERJA PUSLITBANGWAS BPKP TAHUN 2014

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA STRATEGIS

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

IKHTISAR EKSEKUTIF 1. Peningkatan ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku atas pelaksanaan anggaran dan kinerja.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2011 Kepala, ttd. A. Animaharsi NIP

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Pasuruan, Januari 2015 INSPEKTUR KABUPATEN PASURUAN. Ir. DWITONO MINAHANTO Pembina Utama Muda NIP

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

LAKIP BPPSDMP TAHUN 2011 RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

Suplemen Rencana Strategis

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

Ikhtisar Eksekutif. vii

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

REFORMASI BIROKRASI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BPKP

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

L A P O R A N K I N E R J A

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

LAKIP Inspektorat Tahun 2014 KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2018 KEPALA PUSDIKLAT BPS. Drs. Razali Ritonga, MA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

KATAA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena dengan karunia dan ridho-nya kami dapat melewati tahun dengan lancar. Sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP merupakan salah satu unit kerja BPKP yang mempunyai tugas pokok melaksanakan penyelenggaraan, pembinaan dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan di bidang pengawasan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun disusun untuk melaporkan tingkat keberhasilan yang telah dicapai serta sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pemberi mandat yaitu Kepala BPKP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP menggambarkan target dan realisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pusdiklatwas BPKP yang didasarkan pada Penetapan Kinerja Tahun dan merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP periode 2010-2014. Analisis dilakukan terhadap celah kinerja (performance gap), yaitu perbedaan capaian kinerja dibandingkann dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Hasil analisis digunakan sebagai salah satu landasan untuk menyusun langkah antisipatif dalam rangka peningkatan kinerja Pusdiklatwas BPKP di masa depan. Akhirnya, diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwass BPKP dapat menjadi masukan yang bermanfaat dalam upaya pencapaian visi dan misi BPKP secara keseluruhan. Ciawi, 21 Januari 2014 Kepala Pusat, Dadang Kurnia NIP 196109300 198203 1 001 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwass i

D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR DAN TABEL... RINGKASAN EKSEKUTIF... Halaman i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi... 2 1. Pendekatan Balanced Scorecard... 2 2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)... 3 3. Nilai Luhur Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Organisasi 5 D. Struktur Organisasi... 6 E. Sistematika Penyajian... 9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... 10 A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP... 10 B. Perjanjian Kinerja... 15 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA... 17 A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP... 17 B. Analisis Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP... 19 BAB IV PENUTUP... 34 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Capaian Kinerja Program Tahun Lampiran 2. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Outcome Tahun dengan Realisasi Tahun 2012 dan Target Tahun 2014 Lampiran 3. Capaian Kinerja Kegiatan Tahun Lampiran 4. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Output Tahun dengan Realisasi Tahun 2012 dan Target Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas ii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP Gambar 1.2. Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Gambar 1.3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan Gambar 1.4. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Gambar 1.5. Sistematika Penyajian LAKIP Gambar 3.1. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 1 Gambar 3.2. Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan Gambar 3.3. Peserta Diklat Teknis Substansi Gambar 3.4. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Teknis Substansi Gambar 3.5. Perbandingan Realisasi Output Diklat Teknis Substansi Gambar 3.6. Peserta Diklat Fungsional Auditor Gambar 3.7. Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat Fungsional Auditor Gambar 3.8. Perbandingan Realisasi Output Diklat Fungsional Auditor Gambar 3.9. Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar 3.10. Perbandingan Capaian Kinerja Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Gambar 3.11. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 2 Tabel R1. Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP Tabel 2.2. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 3.1. Rentang Capaian Kinerja Program Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 3.3. Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran pada Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 3.4. Capaian Indikator Kinerja Output Pusdiklatwas BPKP Tahun Tabel 4.1. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas iii

ejalan dengan visi BPKP sebagai Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya, untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas, Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ketiga BPKP yakni mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. Pusdiklatwas BPKP melakukan pembelajaran yang dapat mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu: Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan Pemerintahan Sesuai peran yang diemban, Pusdiklatwas BPKP memiliki tanggung jawab untuk mencapai target kinerja pada Renstra Pusdiklatwas BPKP Tahun 2010-2014, yang dijabarkan dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun merupakan kontrak kinerja yang harus dipertanggungjawabkan capaian kinerjanya dalam LAKIP Pusdiklatwas BPKP Tahun. Tapkin Pusdiklatwas BPKP Tahun berisi dua program, yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Keberhasilan program diukur dengan indikator kinerja hasil (outcome), dan keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator kinerja keluaran (output). Dalam Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun, telah ditetapkan 2 indikator outcome dan 5 indikator output. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas iv

Guna melakukan pengukuran dan penilaian kinerja, Pusdiklatwas BPKP telah melakukan pengumpulan data kinerja dengan dukungan sistem informasi, yaitu SIM MonevRKT dan SIM Pusdiklatwas BPKP. Hasil pengukuran kinerja outcome atas dua program Pusdiklatwas BPKP selama tahun, menunjukkan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar 127,93% atau termasuk dalam kategori Memuaskan, yang terdiri atas: 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya - BPKP, dengan rata-rata capaian kinerja outcome sebesar 150,42%. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP, dengan capaian kinerja outcome sebesar 105,43%. Capaian kinerja outcome Pusdiklatwas BPKP tersebut menyerap dana sebesar Rp40.518.468.917,00 atau 97,52% dari anggaran setelah revisi sebesar Rp41.547.792.000,00, dan SDM sebanyak 30.455 OH atau 88,39% dari target sebanyak 34.455 OH. Capaian kinerja masing-masing indikator outcome untuk kedua program tersebut dapat dilihat pada Tabel R.1. NO. Tabel R.1 Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun INDIKATOR OUTCOME URAIAN SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN INDIKATOR OUTCOME (%) PROGRAM 1: DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA -BPKP 1. Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan % 88,00 132,37 150,42 PROGRAM 2: PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR NEGARA-BPKP 1. Tingkat kepuasan penerima layanan Skala Likert 1-10 8,10 8,54 105,43 Rata-rata Capaian Kinerja Outcome Pusdiklatwas BPKP Tahun 127,93 Keberhasilan kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun ditunjukkan dengan prestasi-prestasi yang dicapai, antara lain sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas v

1. Hasil audit dan evaluasi Inspektorat yang dilaksanakan selama tahun atas kegiatan operasional, kinerja dan SPIP menunjukkan hasil sebagai berikut: a. Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh nilai sebesar 88,15 atau predikat Baik ( berdasarkan Laporan Hasil Audit Kinerja pada Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-106/IN/ tanggal 18 September ). b. Akuntabilitas Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun 2012 memperoleh nilai sebasar 89,53, kategori AA atau predikat Memuaskan (berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi AKIP pada Pusdiklatwas BPKP Tahun 2012, Nomor LHE-129/IN/ tanggal 30 September ). 2. Pusdiklatwas BPKP sejak tahun 2005 telah menerapkan standarisasi proses kerja yang diakui secara internasional, yaitu berupa Sertifikat ISO 9001:2008 yang dikeluarkan oleh TUV Nord. Setiap tahun dilakukan audit oleh TUV Nord untuk meyakinkan bahwa standarisasi proses kerja kediklatan masih berjalan dengan baik. Pada bulan September, telah dilakukan audit (surveillance) oleh TUV NORD dan hasilnya menyatakan bahwa standarisasi proses tetap terjaga dengan baik. 3. Akreditasi A dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah/LKPP untuk Program Pelatihan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (sesuai Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 4 Tahun 2011 tanggal 21 Februari 2011, yang kemudian diperbaharui dengan Keputusan Deputi Bidang Pengembangan dan Pembinaan Sumber Daya Manusia, LKPP Nomor 100 Tahun tanggal 20 Desember ). 4. Pusdiklatwas BPKP seringkali menjadi tempat tujuan kegiatan studi banding penyelenggaran diklat oleh lembaga-lembaga diklat lain atau menjadi tempat observasi lapangan bagi peserta diklat Management of Training (MOT). Selain itu, Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi banding penerapan ISO. Hal ini menunjukkan bahwa Pusdiklatwas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas vi

BPKP diakui sebagai lembaga diklat yang dapat menjadi rujukan/contoh bagi lembaga diklat lain. Dalam tahun, Pusdiklatwas BPKP menjadi tempat studi banding bagi 7 kementerian/lembaga. Capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun secara rata-rata memuaskan. Namun, masih terdapat beberapa hal strategis yang perlu diperhatikan di masa depan, yaitu: 1. Menyempurnakan dan mengembangkan program-program kediklatan sesuai dengan kebutuhan stakeholders, seperti pelatihan untuk para pimpinan (executive training) dan pelatihan analisis makro/strategis. 2. Meningkatkan kompetensi SDM kediklatan di lingkungan Pusdiklatwas BPKP dan di Perwakilan BPKP guna meningkatkan kualitas penyelenggaraan diklat. 3. Mengembangkan program kediklatan berbasis e-learning sehingga mampu menjangkau pengguna yang lebih luas. 4. Terus menerus melakukan perbaikan atau penyempurnaan penyelenggaraan diklat baik menyangkut materi, metode maupun sarana prasarananya agar Pusdiklatwas BPKP tetap eksis sebagai lembaga diklat yang memiliki daya saing kuat. 5. Menyiapkan diri menjadi lembaga diklat yang akan memberikan akreditasi bagi lembaga diklat lainnya yang menyelenggarakan diklat pengawasan dan SPIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas vii

BAB I PENDAHULUAN ada Bab ini diuraikan mengenai tugas, fungsi, wewenang Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP, aspek-aspek strategis, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika penyajian LAKIP. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-080/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKP, Pusdiklatwas BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan, membina dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala BPKP. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusdiklatwas BPKP menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan program pendidikan dan pelatihan kedinasan, fungsional, dan teknis; 2. Perencanaan, penyusunan, dan pengembangan materi pendidikan dan pelatihan fungsional dan teknis; 3. Perencanaan kebutuhan dan pembinaan widyaiswara dan instruktur; 4. Penyelenggaraan, pembinaan, dan koordinasi kegiatan pendidikan dan pelatihan, pembentukan, pengembangan, dan penjenjangan jabatan fungsional auditor, serta pendidikan dan pelatihan teknis;

Bab 1 Pendahuluan 5. Penetapan persyaratan dan pemberian akreditasi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan pembentukan dan penjenjangan jabatan fungsional auditor; 6. Evaluasi pelaksanaan hasil pendidikan dan pelatihan serta penyusunan laporannya; dan 7. Pengelolaan kepegawaian dan pelaksanaan urusan tata usaha, keuangan, barang milik/kekayaan negara dan urusan rumah tangga. B. Aspek Strategis Organisasi Perencanaan strategis organisasi merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting dalam suatu iklim di mana perkembangan dan perubahan lingkungan terjadi sangat cepat. Melalui perencanaan strategis, perubahan lingkungan strategis mampu diantisipasi sehingga dapat memberikan arah yang akan dituju dan cara meraihnya. Perumusan perencanaan strategis tidak lepas dari aspek strategis organisasi yang menentukan arah kebijakan strategis yang akan ditempuh. Oleh karena itu, aspek strategis Pusdiklatwas BPKP diidentifikasi dengan menggunakan beberapa pendekatan dan diselaraskan dengan aspek strategis BPKP. 1. Pendekatan Balanced Scorecard Konsep balanced scorecard digunakan oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka menyeimbangkan identifikasi aspek strategis pemenuhan kepentingan pihak luar dan aspek strategis pembenahan ke dalam. Konsep balanced scorecard tersebut pada dasarnya telah diadaptasi sesuai dengan karakteristik organisasi publik dengan menyesuaikan perspektif keuangan menjadi perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan, dan perspektif pelanggan menjadi perspektif manfaat bagi pengguna jasa. Sedangkan dua perspektif lainnya adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 2

Bab 1 Pendahuluan perspektif proses bisnis internal serta perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Perspektif manfaat bagi pemangku kepentingan dan manfaat bagi pengguna jasa menjelaskan manfaat/nilai tambah yang dapat diberikan kepada pemangku kepentingan dan pengguna jasa dari kegiatan diklat. Pemenuhan manfaat ini dicapai melalui keberhasilan Pusdiklatwas BPKP memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan dan pengguna jasa yang diwujudkan dengan dimanfaatkannya hasil diklat, kepuasan pemangku kepentingan dan pengguna jasa serta meningkatnya permintaan jasa kediklatan. Hal tersebut dapat tercapai apabila didukung oleh proses bisnis internal yang berkualitas. Proses bisnis internal yang berkualitas dilaksanakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan, pengendalian mutu, pengaturan pola hubungan antar bidang/bagian, pertanggungjawaban dan pelaporan, proses penganggaran, penyediaan dana serta sarana dan prasarana yang memadai, dan pembakuan standar kerja. Oleh karena itu, dukungan pengelolaan pilar kinerja organisasi sebagaimana yang terdapat pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran berupa modal organisasi (organizational capital), modal sumber daya manusia (human capital) dan modal informasi dan prosedur (information capital) harus dilaksanakan secara memadai, sehingga Pusdiklatwas BPKP dapat memberikan pelayanan jasa kediklatan yang berkualitas dengan biaya yang efisien. 2. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analisis SWOT dilakukan untuk mengantisipasi dinamika lingkungan strategis organisasi, baik lingkungan internal maupun eksternal sehingga dapat diidentifikasi faktor kunci keberhasilan untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 3

Bab 1 Pendahuluan merancang perencanaan strategis organisasi. Dari hasil analisis SWOT, diidentifikasi beberapa faktor kunci keberhasilan Pusdiklatwas BPKP, yaitu: a. Tersedianya SDM yang kompeten di bidang diklat pengawasan dan kapasitas kelembagaan yang memadai; b. Kewenangan dari peraturan perundang-undangan, terutama dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2010 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak di lingkungan BPKP; c. Tersedianya program diklat dan materi diklat pengawasan yang berkualitas; d. Memiliki jaringan diklat dan informasi melalui Perwakilan BPKP di seluruh Indonesia; e. Memiliki pengalaman dalam bidang diklat pengawasan; f. Kebutuhan diklat pengawasan untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; g. Meningkatnya tuntutan profesionalisme di bidang pengawasan; h. Pemanfaatan kemajuan teknologi dalam bidang diklat pengawasan; dan i. Pengembangan sistem dan teknologi informasi. 3. Nilai Luhur Organisasi Nilai-nilai luhur yang telah disepakati dan ditetapkan dalam rumusan nilai luhur BPKP merupakan salah satu aspek strategis yang sangat penting dalam perumusan perencanaan strategis Pusdiklatwas BPKP. Nilai-nilai luhur tersebut terangkum dalam suatu kata kunci PIONIR yang berarti pemrakarsa. Hal ini merupakan perwujudan dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 4

Bab 1 Pendahuluan keinginan untuk selalu berinovasi guna menghasilkan produk-produk yang berbeda dari produk para pengawas intern lainnya tetapi diyakini diterima karena dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan. Apabila diuraikan lebih lanjut, PIONIR mengandung makna Profesional, Integritas, Orientasi pada pengguna, Nurani dan akal sehat, Independen, dan Responsibel. Nilai-nilai tersebut selalu menjadi pedoman bagi Pusdiklatwas BPKP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. C. Kegiatan dan Layanan Organisasi Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia pengawasan yang kompeten dan berintegritas, Pusdiklatwas BPKP telah menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan bagi Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di lingkungan BPKP, Kementerian /Lembaga, Pemerintah Daerah, dan Instansi Lainnya diantaranya POLRI, TNI, Rumah Sakit, Universitas. Pelaksanaan diklat dibiayai dengan dana yang berasal dari DIPA, PNBP, dan DIPA Instansi Pengguna (User). Layanan diklat yang diselenggarakan Pusdiklatwas BPKP terdiri atas: 1. Diklat Pimpinan, yaitu: Kepemimpinan Tingkat III Kepemimpinan Tingkat IV 2. Diklat Kedinasan, yaitu: Prajabatan Golongan II Prajabatan Golongan III 3. Diklat Teknis Substansi Diklat Teknis Substansi diantaranya diklat Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Audit Investigatif, Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa (PPBJ), Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (RLKPD), Reviu Laporan Keuangan Kementerian Lembaga (RLKKL), Audit Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 5

Bab 1 Pendahuluan Pengadaan Barang dan Jasa (APBJ), Pengelolaan Keuangan Daerah, Audit Kinerja, Penulisan Laporan Hasil Audit yang Efektif, Audit Forensik, Audit Berbasis Risiko, Manajemen Pengawasan dan Analisis Pemecahan Masalah. 4. Diklat Fungsional Auditor yaitu: Pembentukan Auditor Terampil, Pembentukan Auditor Ahli Alih Jabatan Auditor Terampil ke Auditor Ahli Penjenjangan Audior Muda Penjenjangan Auditor Madya Penjenjangan Auditor Utama. D. Struktur Organisasi Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Pusdiklatwas BPKP dipimpin oleh Kepala Pusdiklatwas, yang membawahi satu Bagian Tata Usaha dan tiga Bidang. Bagian Tata Usaha membawahi tiga subbagian. Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Evaluasi (P2E) membawahi empat subbidang. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Fungsional Auditor (P3JFA) membawahi dua subbidang. Bidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kedinasan dan Teknis (P3KT) membawahi dua subbidang, dan Kelompok Jabatan Fungsional. Bagan Struktur Organisasi Pusdiklatwas BPKP disajikan pada Gambar 1.1 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 6

Bab 1 Pendahuluan Gambar 1.1 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSDIKLATWAS BPKP KEPALA PUSDIKLATWAS BAGIAN TU BIDANG P2E BIDANG P3JFA BIDANG P3KT Sub Bagian Kepegawaian Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Umum Sub Bidang Perencanaan Program Diklat Sub Bidang Pengembangan Materi Diklat Sub Bidang Evaluasi Diklat Sub Bidang Pelaporan Diklat Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Pembentukan dan Pengembangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Penjenjangan JFA Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Kedinasan Sub Bidang Penyelenggaraan Diklat Teknis Substansi KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Sumber daya manusia Pusdiklatwas BPKP per 31 Desember sebanyak 219 orang terdiri dari 127 orang Pegawai Negeri Sipil dan 92 orang Tenaga Harian Lepas (THL). Rincian Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP berdasarkan jabatan, pendidikan, dan golongan adalah sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 7

Bab 1 Pendahuluan Pegawai Negeri Sipil Pusdiklatwas BPKP jika diklasifikasikan berdasarkan jabatan, terdiri dari: umum fungsional berjumlah Gambar 1.2 Komposisi Pegawai Pusdiklatwas 48 36 16 16 4 3 2 1 1 Fungsional Umum Auditor Widyaiswara Pejabat Struktural Pranata Komputer Arsiparis Dokter Analis Kepegawaian Pejabat Negara 48 orang, fungsional auditor berjumlah 36 orang, widyaiswara berjumlah 16 orang, pejabat struktural berjumlah 16 orang, pranata komputer berjumlah 4 orang, arsiparis berjumlah 3 orang, analis kepegawaian berjumlah 1 orang, dokter berjumlah 2 orang, pejabat negara berjumlah 1 orang. 4 Gambar 1.3 Komposisi Pegawai Pusdiklatwas Berdasarkan Pendidikan 37 33 Strata 3 Strata 2 Strata 1/DIV 12 Diploma III orang, SLTA berjumlah 39 1 1 SLTA SLTP SD 39 orang, SLTP dan SD masing-masing 1 orang. Berdasarkan pendidikan, pegawai dengan Gambar 1.4 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan latar belakang pendidikan S3 berjumlah 4 orang, S2 berjumlah 37 orang, S1/DIV berjumlah 33 orang, DIII berjumlah 12 Sedangkan berdasarkan golongan, pegawai golongan IV berjumlah 25 orang, golongan III berjumlah 85 orang, dan golongan II berjumlah 17 orang. 13% 67% Golongan IV Golongan II 20% Golongan III Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 8

Bab 1 Pendahuluan E. Sistematika Penyajian LAKIP Pusdiklatwas BPKP disusun untuk mengomunikasikan pencapaian kinerja Pusdiklatwas BPKP selama tahun. Capaian kinerja tahun dihitung dari perbandingan antara realisasi kinerja dengan rencana kinerja tahun. Sistematika LAKIP Pusdiklatwas BPKP terdiri dari empat bab dengan materi sajian sebagaimana terlihat pada Gambar 1.5. Gambar 1.5 SISTEMATIKA PENYAJIAN LAKIP P E N D A H U L U A N Bab 1 Rencana Strategis 2010-2014 Rencana Kinerja Bab 2 Perjanjian Kinerja Capaian Kinerja Analisis Capaian Kinerja Bab 3 P E N U T U P Simpulan dan Strategi Peningkatan Kinerja Bab 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 9

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA A. Rencana Strategis Pusdiklatwas BPKP Tahun merupakan tahun keempat pelaksanaan Rencana Strategis Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Renstra BPKP) tahun 2010-2014. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan mengacu pada Renstra BPKP 2010-2014, maka ditetapkan Renstra Pusdiklatwas BPKP tahun 2010-2014. Renstra Pusdiklatwas BPKP berisi visi, misi, tujuan, sasaran strategis, IKU, program, dan kegiatan yang ingin dicapai dalam tahun dengan uraian sebagai berikut: 1. Pernyataan Visi Visi Pusdiklatwas BPKP disusun dengan mengacu kepada visi BPKP 2010-2014, yaitu sebagai Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif dan Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Pusdiklatwas berupaya untuk mendukung pencapaian visi BPKP dengan menjalankan misi ke-tiga BPKP yakni mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten melalui pembelajaran yang dapat mempercepat pemenuhan kompetensi auditor di seluruh Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah. Pusdiklatwas selalu berinovasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pengembangan bahan ajar yang up to date berbasis kompetensi

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja menggunakan perangkat multimedia. Pusdiklatwas BPKP secara terus-menerus mengembangkan diri menjadi lembaga profesional di bidang diklat melalui pembelajaran secara elektronik dengan sistem on line yang dapat di akses oleh seluruh aparat Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Pemerintah Daerah, yang dirumuskan dalam suatu visi, yaitu: Menjadi Lembaga Diklat Terdepan dan Terpercaya di Lingkungan Pemerintahan Makna lembaga diklat terdepan berarti Pusdiklatwas BPKP berupaya untuk menjadi yang terdepan dalam mengembangkan jenis-jenis diklat yang dibutuhkan oleh stakeholders disertai penerapan metodologi training yang modern berbasis teknologi informasi. Pusdiklatwas BPKP diharapkan mampu bertindak selangkah lebih maju menjadi pelopor atau mempunyai inisiatif dalam pengembangan konsep-konsep yang kemudian diimplementasikan untuk kepentingan stakeholders dan menjadi terpercaya dengan terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan penyelenggaraan kediklatan untuk stakeholders. 2. Pernyataan Misi Misi Pusdiklatwas BPKP merupakan bentuk nyata dari rumusan visi yang memberikan gambaran mengenai tugas yang diemban oleh Pusdiklatwas BPKP dalam rangka mewujudkan visi. Misi Pusdiklatwas BPKP dirumuskan ke dalam dua rumusan misi, yaitu: Meningkatkan Kompetensi Aparatur Negara Dalam Mengimplementasikan SPIP dan Meningkatkan Kapasitas Manajemen dan Sumber Daya Diklat Misi tersebut pada dasarnya ditetapkan dengan kesadaran akan perlunya keseimbangan antara pencapaian kinerja yang berorientasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 11

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja pada manfaat keberadaan Pusdiklatwas BPKP bagi stakeholders dan pencapaian kinerja yang berorientasi pada aspek pendukung berupa peningkatan kualitas manajemen diklat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta sumber daya diklat lainnya. 3. Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan penjabaran dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dengan mengacu kepada misi yang telah dirumuskan dan selaras dengan tujuan BPKP, maka tujuan Pusdiklatwas BPKP adalah: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Rumusan tujuan ini dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik akan terwujud dengan dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal dan terkelola dengan baik, yang salah satunya adalah Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Peningkatan kapasitas APIP dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan serta sertifikasi bagi auditor di lingkungan Instansi Pemerintah. 4. Sasaran Strategis Dalam mencapai tujuan strategis, telah ditetapkan sasaran strategis dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP 2010-2014. Dari delapan sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra BPKP 2010-2014, Pusdiklatwas BPKP mengemban tugas untuk mewujudkan dua sasaran strategis yaitu: a. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 12

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja b. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%. 5. Indikator Kinerja Utama Untuk mencapai sasaran strategis, ditetapkanlah indikator kinerja utama. Indikator kinerja utama Pusdiklatwas BPKP merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis BPKP. Penetapan indikator dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output): Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Pusdiklatwas BPKP NO TUJUAN STRATEGIS 1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 2. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% INDIKATOR KINERJA UTAMA Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 13

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 6. Program dan Kegiatan Tahun Rencana program dan kegiatan Pusdiklatwas BPKP telah ditetapkan dalam Renstra Pusdiklatwas BPKP untuk periode 2010-2014. Dalam tahun Pusdiklatwas BPKP melaksanakan dua program dan tiga kegiatan. Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Program dan Kegiatan Pusdiklatwas BPKP Tahun NO TUJUAN STRATEGIS SASARAN STRATEGIS PROGRAM KEGIATAN 1. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang professional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya- BPKP a. Kegiatan Pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP b. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjang an BPKP 2. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara- BPKP Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 14

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja B. Perjanjian Kinerja Sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003, setiap instansi diwajibkan untuk menyusun Rencana Kinerja Tahunan sebagai jabaran operasional Rencana Strategis. Dalam Rencana Kinerja, setiap rumusan tujuan strategis dilengkapi dengan rumusan indikator dan satuan, serta target kinerjanya. Selanjutnya, berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, instansi pemerintah diwajibkan menyusun dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan kontrak/perjanjian kinerja dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan Kinerja tersebut berisi sasaran strategis, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan disertai indikator kinerja dan targetnya. Perjanjian kinerja atau dokumen penetapan kinerja memuat dua IKU yang digunakan untuk mengukur tercapainya dua sasaran strategis. Perjanjian kinerja atau Penetapan Kinerja (Tapkin) Pusdiklatwas BPKP tahun anggaran dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut ini: Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET Sasaran 1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Indikator Output: 1.1 Tingkat Kelulusan Peserta Diklat Pimpinan /Kedinasan Persen Persen 88 100 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 15

Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja URAIAN KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 1.2 Jumlah Peserta Diklat Teknis Substansi 1.3 Jumlah Peserta Diklat Fungsional Auditor 1.4 Tersedianya Sistem Diklat Berbasis Merit dan Kompetensi Orang Orang Persen 2.610 1.800 97 Sasaran 2. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Tingkat Kepuasan Penerima Layanan Indikator Output: Pengadaan Sarana dan Prasarana skala likert 1-10 unit 8,1 11 Untuk mencapai sasaran strategis tersebut, Pusdiklatwas BPKP didukung dengan anggaran untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan bagi Internal BPKP dan APIP dan Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan serta pembayaran gaji/tunjangan sebesar Rp 33.841.984.000,00 dan untuk kegiatan Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana sebesar Rp250.000.000,00 total anggaran adalah sebesar Rp34.091.984.000,00. Selama tahun anggaran tersebut telah direvisi sehingga total anggaran menjadi Rp41.547.792.000,00. Namun demikian, tidak dilakukan revisi terhadap dokumen Perjanjian Kinerja/Penetapan Kinerja. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP LAKIP Pusdiklatwas BPKP tahun menggambarkan capaian kinerja program dan kegiatan yang dituangkan dalam dokumen Tapkin Pusdiklatwas BPKP tahun. Indikator kinerja program mencerminkan manfaat/hasil dari output. Indikator kinerja kegiatan terdiri atas indikator input dan output. Indikator kinerja input terdiri atas jumlah dana yang digunakan dan pemakaian sumber daya manusia (SDM), yang dihitung dengan penggunaan orang hari (OH). Indikator kinerja output berupa hasil yang diperoleh dari kegiatan yang dilaksanakan. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan membandingkan dengan targetnya. Dalam rangka memberikan gambaran umum capaian kinerja, dilakukan kategorisasi capaian kinerja berdasarkan rentang capaian tertentu sebagaimana tersaji pada Tabel 3.1.

Bab III Akuntabilitas Kinerja Tabel 3.1. Rentang Capaian Kinerja Program Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian I Capaian 100% Memuaskan II 85% Capaian < 100% Sangat baik III 70% Capaian < 85% Baik IV 55% Capaian < 70% Cukup V Capaian < 55% Kurang Capaian kinerja atas dua program yang dilaksanakan Pusdiklatwas BPKP pada tahun sebesar 127,93% yang terdiri atas dua indikator kinerja outcome dengan kategori memuaskan (capaian 100%). Rincian capaian kinerja masing-masing program dan kegiatan pendukungnya dapat dilihat pada lampiran I. Ikhtisar capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP Tahun adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP tahun No Nama Program Capaian Kinerja 1 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP 150,42 2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP 105,43 Rata-rata Capaian Kinerja 127,93 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 18

Bab III Akuntabilitas Kinerja Data anggaran dan realisasi anggaran pada masing-masing program adalah sebagaimana tersaji pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Nilai Anggaran dan Realisasi Anggaran pada Pusdiklatwas BPKP tahun No Uraian Program 1 Program 2 Total 1 Anggaran Awal 33.841.984.000 250.000.000 34.091.984.000 2 Anggaran Setelah Revisi 41.297.792.000 250.000.000 41.547.792.000 3 Total Realisasi 40.271.571.417 246.897.500 40.518.468.917 4 Persentase 97,52% 98,76% 97,52% B. Analisis Capaian Kinerja Pusdiklatwas BPKP Secara keseluruhan, rata-rata capaian kinerja Pusdiklatwas BPKP pada tahun yang diikhtisarkan dalam tabel Realisasi Capaian Kinerja pada Lampiran I adalah 127,93% atau termasuk kategori memuaskan. Rata-rata capaian kinerja tersebut terdiri dari capaian kinerja Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP sebesar 150,42% dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP sebesar 105,43%. Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap IKU pada tiap-tiap sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian kinerja tahun dengan capaian kinerja tahun 2012, serta mengaitkannya dengan target outcome akhir tahun periode Renstra tahun 2014. Analisis atas capaian kinerja masing-masing program di atas diuraikan berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 19

Bab III Akuntabilitas Kinerja Program 1: Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya -BPKP Sasaran Outcome: Meningkatnya Kapasitas Aparat Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda Dalam tahun, Pusdiklatwas BPKP telah melaksanakan Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya - BPKP dalam rangka mendukung tugas dan fungsi BPKP. Keberhasilan program tersebut diukur dari satu indikator outcome yaitu Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan. Indikator outcome tersebut, ditetapkan dengan sasaran yang hendak dicapai yaitu meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP, sehingga SDM di BPKP maupun APIP lainnya mampu memenuhi jumlah pegawai dengan kompetensi yang dibutuhkan untuk mendukung penugasan pengawasan dan non pengawasan, dengan target untuk tahun sebesar 88%. Capaian outcome ini diukur dari realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi dibandingkan dengan total jumlah yang dibutuhkan yaitu jumlah calon peserta diklat sesuai kapasitas Pusdiklatwas BPKP yang tertuang dalam Kalender Diklat (Kaldik). Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja, realisasi jumlah SDM terdiklat sesuai kompetensi sebanyak 6.089 orang atau 132,37% dari total jumlah yang dibutuhkan sebanyak 4.600 orang. Dengan demikian capaian outcome adalah sebesar 150,42% dari target 88%. Kegiatan yang mendukung capaian indikator outcome rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan, adalah kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan, yang terdiri atas: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 20

Bab III Akuntabilitas Kinerja 1. Diklat kedinasan sebanyak 159 orang atau 2,61% dari total realisasi diklat. 2. Diklat teknis substansi sebanyak 4.143 orang atau 68,04% dari total realisasi diklat. 3. Diklat fungsional auditor sebanyak 1.787 orang atau 29,35% dari total realisasi diklat. Pendukung utama terlampauinya target indikator outcome, adalah pelaksanaan diklat teknis substansi yaitu sebesar 68,04%. Perbandingan target dan realisasi indikator outcome tahun dibandingkan tahun 2012 tersaji pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Outcome Program 1 150% 125% 100% 75% 50% 25% 0% 2012 Target 86% 88% Realisasi 115,30% 132,37% Dari Gambar 3.1, dapat dilihat bahwa realisasi indikator outcome selama 2 tahun terakhir mengalami peningkatan. Realisasi indikator outcome Tahun sebesar 132,37% meningkat 17,07% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2012 dan telah melampaui target akhir Renstra Pusdiklatwas tahun 2014 sebesar 90%. Realisasi indikator outcome tahun 2012 mencapai 115,30% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak 5.857 orang dengan jumlah total yang dibutuhkan sebanyak 5.080 orang. Sedangkan realisasi outcome tahun mencapai 132,37% diperoleh dari perbandingan SDM terdiklat sebanyak 6.089 orang dengan total jumlah yang dibutuhkan sebesar 4.600 orang. Kenaikan realisasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 21

Bab III Akuntabilitas Kinerja indikator outcome tahun dibandingkan dengan realisasi indikator outcome tahun 2012 disebabkan antara lain karena meningkatnya permintaan diklat dari stakeholders pada tahun dibandingkan dengan tahun 2012. Capaian target indikator outcome tidak lepas dari dukungan capaian target indikator output. Capaian indikator kinerja output selama tahun diuraikan dalam Tabel 3.4. Tabel 3.4 Capaian indikator kinerja output Pusdiklatwas BPKP tahun No Kegiatan Satuan Target Realisasi Capaian (%) 1 Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan % 100 100 100 2 Jumlah peserta diklat teknis substansi 3 Jumlah peserta diklat fungsional auditor 4 Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi Orang 2.610 4.143 158,74 Orang 1.800 1.787 99,28 % 97 97 100 Capaian indikator kinerja output selama tahun diuraikan sebagai berikut: 1) Tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Gambar 3.2 Tingkat Kelulusan Diklat Kedinasan 100 % Target 100 % Realisasi Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan mencapai 100%, yaitu dari jumlah peserta diklat sebanyak 159 orang seluruhnya dinyatakan lulus. Jumlah peserta diklat kedinasan adalah jumlah pejabat struktural dan pegawai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 22

Bab III Akuntabilitas Kinerja lainnya (fungsional) di lingkungan BPKP yang mengikuti diklat kepemimpinan dan pra jabatan. Output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan merupakan hasil kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Realisasi output tingkat kelulusan peserta diklat kedinasan sama dengan tahun 2012, yaitu dari jumlah peserta diklat kedinasan sebanyak 265 orang, seluruhnya atau 100% dinyatakan lulus. 2) Jumlah peserta diklat teknis substansi Realisasi output jumlah peserta diklat teknis substansi mencapai 4.143 orang peserta atau 158,74% dari target tahun sebesar 2.610 orang peserta. Jumlah peserta diklat teknis substansi adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) dan pegawai lainnya di lingkungan APIP maupun non APIP yang mengikuti diklat teknis substansi (diklat yang diselenggarakan untuk memberi keterampilan atau penguasaan pengetahuan di bidang teknis tertentu). Output jumlah peserta diklat teknis substansi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 - Gambar 3.3 Peserta Diklat Teknis Substansi Target 2.610 4.143 Realisasi Gambar 3.4 Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat TS 58,58 % 41,42 % RM PNBP Terlampauinya target output jumlah peserta diklat teknis substansi diantaranya berasal dari kontribusi diklat dengan sumber dana PNBP. Capaian output yang berasal dari diklat PNBP mencapai 2.427 orang Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 23

Bab III Akuntabilitas Kinerja peserta atau 58,58% dari capaian output sebesar 4.143 orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana PNBP yaitu 990 orang. Terlampauinya target output disebabkan karena pada tahun terdapat tambahan beberapa mitra kerja yang belum pernah bekerjasama dengan Pusdiklatwas BPKP sebelumnya seperti Pemda Gorontalo dan Papua. Selain itu terdapat kenaikan terhadap jumlah permintaan diklat dari mitra yang sudah bekerjasama sebelumnya, seperti TNI dan Polri. Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni (APBN) sebanyak 1.716 orang peserta atau berkontribusi sebesar 41,42% terhadap capaian output sebesar 4.143 orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat teknis substansi dengan sumber dana rupiah murni yaitu 1.620 orang peserta. Walaupun secara keseluruhan target diklat teknis substansi terlampaui, namun terdapat perubahan/pengalihan jenis diklat dari yang semula direncanakan dalam kalender diklat karena alasan urgensi/kepentingan yang lebih mendesak, misalnya: Diklat Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dialihkan ke diklat Training of Trainers. Diklat Manajemen Risiko dialihkan menjadi Diklat Penyusunan Kurikulum, Penulisan Modul dan Pembuatan Soal Ujian. Diklat Pengelolaan SDM dialihkan menjadi Diklat Management of Training. Disamping itu terdapat penambahan kelas untuk diklat terkait penelitian dan perencanaan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 24

Bab III Akuntabilitas Kinerja 4.500 4.000 3.500 3.000 2.500 2.000 1.500 1.000 500 - Gambar 3.5 Perbandingan Realisasi Output Diklat Teknis Substansi 1.659 1.716 2.427 2.142 3.801 RM PNBP Total 2012 4.143 Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2012 yang mencapai 3.801 orang peserta, realisasi output tahun sebanyak 4.143 orang peserta mengalami kenaikan sebanyak 342 orang peserta atau 9% dari realisasi output tahun 2012. Kenaikan tersebut berasal dari realisasi diklat baik yang dibiayai dana RM (3,44%) maupun PNBP (13,31%). Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP, Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat teknis substansi dengan sumber dana instansi pengguna (swakelola) sebanyak 2.790 orang peserta dan diklat dengan sumber dana State Audit Reform Procurement (STAR PRO) sebanyak 271 orang peserta. 3) Jumlah peserta diklat fungsional auditor Realisasi output jumlah peserta diklat fungsional auditor mencapai 1.787 orang peserta atau 99,28% dari target tahun sebesar 1.800 orang peserta. Jumlah peserta diklat fungsional auditor adalah jumlah Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP yang mengikuti diklat fungsional auditor. 2.500 2.000 1.500 1.000 500 - Gambar 3.6 Peserta Diklat Fungsional Auditor Target 1.800 1.787 Realisasi Capaian target output jumlah peserta diklat fungsional auditor berasal dari kontribusi diklat dengan sumber pembiayaan DIPA Rupiah Murni (RM) maupun PNBP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 25

Bab III Akuntabilitas Kinerja Capaian output diklat yang dibiayai dari dana PNBP sebanyak 469 orang peserta atau berkontribusi sebesar 26,25% terhadap capaian output sebesar 1.787 orang peserta. Jumlah tersebut melampaui jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana PNBP yaitu 390 orang. Walaupun terdapat diklat dengan sumber dana PNBP yang batal dilaksanakan yaitu diklat Penjenjangan Auditor Utama karena jumlah peserta yang ada tidak memenuhi syarat jumlah peserta minimal untuk diadakannya suatu diklat, namun terdapat penambahan beberapa diklat Pembentukan Auditor Ahli dan Penjenjangan Auditor Muda. Adapun capaian output diklat yang dibiayai dana rupiah murni sebanyak 1.318 orang peserta atau berkontribusi sebesar 73,75% terhadap capaian output sebesar 1.787 orang peserta. Jumlah tersebut dibawah jumlah yang semula direncanakan dalam kalender diklat untuk diklat fungsional auditor dengan sumber dana rupiah murni yaitu 1.410 orang. Tidak tercapainya target disebabkan karena batalnya pelaksanaan diklat di beberapa daerah terkait adanya kebijakan pengangkatan auditor dengan perlakuan khusus (inpassing). Pada tahun terdapat penyelenggaraan diklat yang tidak sesuai dengan yang tercantum didalam kaldik yaitu Diklat Fungsional Auditor Penjenjangan Auditor Muda untuk pegawai BPKP yang dialihkan menjadi diklat alih jabatan dari auditor trampil ke auditor ahli. Gambar 3.7 Kontribusi Terhadap Capaian Kinerja Diklat FA 73,75% 26,25% RM PNBP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 26

Bab III Akuntabilitas Kinerja 2.000 1.800 1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 - Gambar 3.8 Perbandingan Realisasi Output Diklat Fungsional Auditor 1.318 1.251 540 469 1.791 RM PNBP Total 2012 1.787 Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2012 sebanyak 1.791 orang peserta, realisasi output tahun sebanyak 1.787 orang peserta mengalami penurunan namun dalam jumlah yang tidak signifikan yaitu sebanyak 4 orang peserta atau 0,22% dari realisasi output tahun 2012. Selain diklat dengan sumber dana rupiah murni dan PNBP, Pusdiklatwas BPKP juga telah menyelenggarakan diklat fungsional auditor dengan sumber dana instansi pengguna (swakelola) sebanyak 621 orang peserta. 4) Tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi Gambar 3.9 Sistem Diklat Berbasis Merit & Kompetensi 100% 95% 90% 85% 80% 75% 70% 97% 97% 65% 60% 55% 50% Target Realisasi Realisasi output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi mencapai 97% atau 100% dari target sebesar 97%. Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi adalah penyelenggaraan diklat yang pesertanya telah memenuhi persyaratan tertentu, modul/bahan ajar yang digunakan dalam proses kediklatan memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan), adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test, serta diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta. Output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi merupakan hasil dari kegiatan pendidikan dan pelatihan pengawasan bagi internal BPKP dan APIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 27

Bab III Akuntabilitas Kinerja Terdapat empat unsur yang dijadikan ukuran dalam menilai output tersedianya sistem diklat berbasis merit dan kompetensi, yaitu: a) Peserta telah memenuhi kriteria, yang diukur dengan terpenuhinya kriteria yang telah ditetapkan dengan nilai maksimal 1. Selama tahun seluruh peserta diklat secara formal telah memenuhi kriteria sehingga memperoleh nilai maksimal 1. b) Terpenuhinya unsur knowledge (teori) dan skill (praktik/latihan) dalam modul/bahan ajar diklat, yang diukur melalui pemenuhan unsur tersebut dalam modul/bahan ajar diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun modul/bahan ajar yang digunakan dalam pelaksanaan diklat telah memenuhi unsur knowledge (teori) dan skill (latihan) sehingga memperoleh nilai 1. c) Adanya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test yang diukur dengan terlaksananya pre test dan post test dengan nilai maksimal 1. Selama tahun jumlah pre test dan post test yang dilakukan sebesar 88% atau 103 dari 117 diklat, sehingga memperoleh nilai sebesar 0,88 dari nilai maksimal 1. d) Diperolehnya sertifikat diklat oleh peserta yang diukur dengan perbandingan jumlah peserta diklat yang memperoleh sertifikat diklat dengan jumlah peserta diklat dengan nilai maksimal 1. Selama tahun dari 9.771 peserta diklat, seluruhnya telah memperoleh sertifikat sehingga memperoleh nilai maksimal 1. Realisasi output didapatkan dari hasil pengukuran keempat unsur tersebut dengan menjumlahkan nilai yang diperoleh masingmasing unsur (3,88) dibagi dengan jumlah unsur (4). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 28

Bab III Akuntabilitas Kinerja 100,00% Gambar 3.10 Perbandingan Capaian Kinerja Sistem diklat berbasis merit dan kompetensi 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 91,75% 97,00% 2012 Dibandingkan dengan realisasi output tahun 2012 sebesar 91,75%, realisasi output tahun sebesar 97% mengalami kenaikan sebesar 5,25% atau 5,72% dari realisasi output tahun 2012. Kenaikan itu disebabkan oleh bertambahnya pengukuran atas hasil diklat melalui pre test dan post test. Capaian kinerja outcome ini menyerap dana sebesar Rp40.271.571.417,00 yaitu 119% dari anggaran dalam Tapkin sebesar Rp33.841.984.000,00. Capaian anggaran sebesar 119% dari Tapkin, disebabkan angka anggaran dalam Tapkin merupakan angka anggaran awal tahun (tidak dilakukan revisi angka anggaran dalam Tapkin). Namun, jika dibandingkan anggaran setelah revisi sebesar Rp41.297.792.000,00 maka capaian anggaran adalah sebesar 97,52%. SDM yang digunakan sebanyak 30.235 OH atau 88,84% dari rencana sebanyak 34.032 OH. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pusdiklatwas 29