1. Suhu Rendah 2. Suhu Tinggi 3. Pengeringan 4. Penggunaan BTM 5. Penggunaan asam, Garam, dan gula.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

PENGAWETAN PANGAN. Oleh: Puji Lestari, S.TP Widyaiswara Pertama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

9/6/2016. Hasil Pertanian. Kapang; Aspergillus sp di Jagung. Bakteri; Bentuk khas, Dapat membentuk spora

Bakteri memerlukan Aw relatif tinggi untuk pertumbuhan > 0,90

Pengawetan dengan garam, asam dan gula

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

2 TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Ikan Selais (O. hypophthalmus). Sumber : Fishbase (2011)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sebanyak 22%, industri horeka (hotel, restoran dan katering) 27%, dan UKM

I. PENDAHULUAN. Bubur buah (puree) mangga adalah bahan setengah jadi yang digunakan sebagai

Pengawetan pangan dengan pengeringan

MIKROBIOLOGI INDUSTRI Memanfaatkan mo sbg kompnen untuk industri Produk mo dlm industri: zat kimia, antibiotik, zat tumbuh, enzim, makanan dan minuman

Prinsip pengawetan. Mencegah/memperlambat kerusakan mikrobial. Mencegah/memperlambat laju proses dekomposisi (autolisis) bahan pangan

Analisa Kadar Air (Moisture Determination) Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. populer di kalangan masyarakat. Berdasarkan (SNI ), saus sambal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber protein hewani. Ikan juga merupakan bahan makanan

PROSES PENGOLAHAN MAKANAN FERMENTASI - Fermentasi merupakan salah satu metode pengawetan bahan pangan. -Banyak mikroorganisme dimanfaatkan untuk produ

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

Pengawetan bahan pangan

HASIL DAN PEMBAHASAN

MIKROORGANISME DALAM PENGEMAS ASEPTIK PENGENDALIAN MUTU MIKROORGANISME PANGAN KULIAH MIKROBIOLOGI PANGAN PERTEMUAN KE-12

KETAHANAN MIKROORGANISME TERHADAP KEASAMAN TINGGI DAN SENYAWA LIPOFILAT. Materi-10. Pertemuan ke-9 1

PENGARUH EKSTRAK KUNYIT (Curcuma domestica) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA TERHADAP MIKROBA PADA ISOLAT IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN. Natrium Asetat Hari Berat Alufo Berat Awal sampel

DASAR-DASAR PENGOLAHAN IKAN Lanjutan

I. PENDAHULUAN. negara dengan ciri khas masing-masing. Makanan fermentasi tersebut diolah

Pebrin Manurung PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Rataan Nilai Warna (L, a, b dan HUE) Dendeng Sapi dengan Metode Perlakuan Curing yang Berbeda

PENDAHULUAN. dikonsumsi. Jenis jamur tiram yang dibudidayakan hingga saat ini adalah jamur

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai :(1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

KULIAH 2 HUBUNGAN AIR, TANAH DAN TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan merupakan hasil olahan dari kacang kedelai yang kaya akan

Pengalengan buah dan sayur. Kuliah ITP

BAB I PENDAHULUAN. pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perubahan gaya hidup serta kesadaran

Faktor Lingkungan Mikroba

Karakteristik mutu daging

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB IV PENGEMASAN VACUUM DAN CUP SEALER

Pengeringan Untuk Pengawetan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan salah satu hasil kekayaan alam yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia untuk dijadikan

Mikrobiologi Industri

<-- ' ' '\' l~i~ ;~~ B riicl~"':ii

2. Shigella. Suhu : C, suhu optimum

Teti Estiasih - THP - FTP - UB

BAB IV RESPONS MIKROBIA TERHADAP SUHU TINGGI

BLANSING PASTEURISASI DAN STERIISASI

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

TEKNIK PENGERINGAN HASIL PERTANIAN ( SMTR VII)

Kombinasi pengolahan fisika, kimia dan biologi

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN PANGAN DENGAN SUHU TINGGI SITI AMINAH FIKKES - UNIMUS

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Kata Kunci :Ronto, jumlah mikroba, kadar air, kadar garam

ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi sering dikonsumsi sebagai snack atau makanan selingan. Seiring dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang gizi

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

PENGENDALIAN MIKROORGANISME

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

AKTIVITAS ANTIMIKROBIA EKSTRAK RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galangal) TERHADAP PERTUMBUHAN MIKROBIA PERUSAK IKAN DENGAN PENGEMULSI TWEEN 80

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

Praktikum Pengaweta Makanan Minuman PENGARUH MACAM DAN KADAR ZAT PENGAWET TERHADAP MASA SIMPAN MAKANAN/MINUMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAKTERI PENCEMAR MAKANAN. Modul 3

KERUSAKAN BAHAN PANGAN TITIS SARI

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyiapan Kultur Starter. Bioindustri Minggu 6 Oleh : Sri Kumalaningsih, dkk

Susut Mutu Produk Pasca Panen

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LINGKUNGAN MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

BLANSING. Teti Estiasih - PS ITP - THP - FTP - UB

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan, mulai dari teh, kopi, karet, kakao, kelapa, rempah-rempah

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses Pembuatan Madu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. apabila tidak ditangani secara benar. Kerusakan bahan pangan tersebut

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bakso adalah jenis makanan yang dibuat dari bahan pokok daging dengan

Air adalah wahana kehidupan

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

SEDIAAN PENGERITING RAMBUT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. freezer selama 5 hari, 10 hari, 15 hari dan 20 hari dapat dilihat pada table ini.

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

Transkripsi:

PENGAWETAN MAKANAN Oleh Z A E N A B

1. Suhu Rendah 2. Suhu Tinggi 3. Pengeringan 4. Penggunaan BTM 5. Penggunaan asam, Garam, dan gula.

1. SUHU RENDAH - Suhu rendah suhu dibwh suhu udara normal tp msih diats suhu beku. Suhu rendah berkisar antra 2 0 C s/d 8 0 C. - Pd dasrx pengolahan & penyimpanan p produk pangan adsdanalah melibatkan 2 sistem sistem Kimia & biokimia produk itu sendiri dan sistem MO yg mengkontaminasix. - Ke 2 sistem ini sama2 beraktifitas mempengaruhi mutu akhir produksi.

1. SUHU RENDAH - Suhu Rendah dapat digunakan untuk mengurangi g laju perubahan kimia/biokimia dan aktifitas mikrobiologi, sehingga mampu mempertahankan keawetan produk pangan segar maupun pangan olahan.

2. SUHU TINGGI - Pengolahan pangan dgn suhu tinggi merupakan pengolahan yg paling populer dgnkan di industri. - Keuntungan dr proses pemanasan adalah: a. Terbentukx tekstur & cita rasa khas &disukai. b. Rusakx /hilangx beberapa b komponen gizi. i c. Peningkatan ketersediaan bbrpa zat gizi. d. Terbunuhx MO shg meningkatkan keamanan&keawetan pangan. e. Menyebkan inaktifx enzim2 perusak,shg mutu produk lbh stabil slm penyimpanan

SUHU TINGGI Kekuraanngannya: Kemungkinan rusakx beberapa zat gizi dan mutu organoleptik ( warna tekstur,dll) jika proses pemanasan tdk terkontrol dgn baik.

3. PENGERINGAN Proses pengeringan tahap akhir dr rangkaian satuan oprasi, dan produk hasil pengeringan siap untuk dikemas, disimpan,dan didistribusikan.

3. PENGERINGAN Tujuan Pengeringan : a. Mengurangi biaya transportasi b. Membuat bhn mentah lebih sesuai untuk ditangani,diolah,dan disimpan. C. Memperpanjang masa awet.

3. PENGERINGAN Metode yg digunakan proses Pengeringan : a. Pengeringan dgn udara panas. b. Pengeringan g dgn menggunakan pemanasan langsung Bersinggungan dgn permukaan pelat panas. c. Pengeringan dgn mengaplikasikan energi & sumber lain radiasi,gelombang micro. D. Pengeringan beku kandungan air bhn pangan dibekukan kemudian disublimasikan mnjdi uap air,umumx dgn aplikasi energi panas pd tekanan & suhu sgt rendah.

4. PENGGUNAAN BTM - Penggunaan bahan pengawet kimia dlm bahan makanan adalah untuk menghambat untuk menghentikan aktivitas mikroba baik bakteri,kapang,maupun khamir. -Bahan a Pengawet et yg digunakan a bersifat bakteriostatik. -Daya kerja bahan a pengawet et umumx u adlah dgn mengganggu cairan nutrient dlm sel mikroba menganggu gg sistem genetik mikroba.

4. PENGGUNAAN BTM a. Asam Benzoat Asam Benzoat byk digunakan untuk mamin yg mempunyai ph dibwh 4,5 dgn batas maksimum 0,1 %. Contoh: sirup,selei,mentega, selei agar,sari buah,sosis. Asam Sorbat Asam sorbat dan garamx (natrium dan kalium sorbat) mempunyai mekanisme penghambat mikroba yg sama dgn asam benzoat.

4. PENGGUNAAN BTM c. Sulfur dioksida & garam sulfit Sulfur dioksida (SO2) & garam sulfit (Na2SO3,K2SO3,NaHSO3,Na2SO2O5,dan K,dan K2S2O5) sering dugunakan untuk mencegah pertumbuhan Khamir & Kapang serta mencegah terjadix reaksi browning Konsentrasi maksimum bahan pengawet mikrobiologi dalam Pengolahan dan pengawetan pangan Imam Supardi.

4. PENGGUNAAN BTMnenas... c. Sulfur dioksida & garam sulfit Sulfur dioksida (SO2) & garam sulfit Penambahan

5. PENGGUNAAN ASAM,GARAM,DAN, GULA - Garam mamberiakn pengaruh jika ditambahkan pd bahan hasil pertanian. - Senyawa ini i akan berperan sbg penghambat selektif pd MO pencemar ttt. - MO pembusuk /MO proteolitik & jg pembentuk spora mudah berpengauh walupun dgn kadar garam yg rendah (6%) - Mikroba pathogen dpt dihambatoleh kadar garam hingga 10-12%. 12%.

5. PENGGUNAAN ASAM,GARAM,GULA, - Pengolahan bahan mknan dgn pemberian garam NaCl sebesar 2-5 % yg dikombinasikan dgn suhu rendah,cukup mencegah pertumbuhan mikroba psikrofilik. - Mekanisme pengawetan NaCl adlah dgn memecahkan (plasmolisis) membran sel mikroba,krn NaCl mempunyai tekanan osmotik yg tinggi. - NaCl jg bersifat hidroskopis shgga dpt menyerap air dr bahan yg mengakibatkan aw dr bhn tersebut tendah. - NaCl dpt mengurangi kelarutan oksigen shgga bakteri aerob dpt dicegah pertumbuhannya.

Efektifitas bahan pengawet anti mikroba ditentukan oleh konsent5rasix., mcm bhn pengawet dan lingkungan bahan pengawet yg ditambahkan. - efektifitas yg optimum dgn memperhatikan jenis dr bhn pengawet serta mikroba yg akan dihambat au dihentikan.

Efektifitas bahan pengawet anti mikroba ditentukan oleh konsent5rasix., mcm bhn pengawet dan lingkungan bahan pengawet yg ditambahkan. - efektifitas yg optimum dgn memperhatikan jenis dr bhn pengawet serta mikroba yg akan dihambat au dihentikan.

Efektifitas bahan pengawet anti mikroba ditentukan oleh konsent5rasix., mcm bhn pengawet dan lingkungan bahan pengawet yg ditambahkan. - efektifitas yg optimum dgn memperhatikan jenis dr bhn pengawet serta mikroba yg akan dihambat au dihentikan.

Efektifitas bahan pengawet anti mikroba ditentukan oleh konsent5rasix., mcm bhn pengawet dan lingkungan bahan pengawet yg ditambahkan. - efektifitas yg optimum dgn memperhatikan jenis dr bhn pengawet serta mikroba yg akan dihambat au dihentikan.