BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II STRUKTUR KURIKULUM

Tabel 1: Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH

Doc. Abdi Madrasah (

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR: 2676 TAHUN 2013

PLPG CEPI SAFRUDDIN ABD. JABAR

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR: TAHUN 2014

Click to edit Master title style KELOMPOK IV : 1. MUJAENI 2. ELLA NURLELAWATI 3. MAIMUNAH 4. HERMANTO

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2013

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN 2013

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR.TAHUN 2014

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN BAB IV

STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN PJOK

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR:..TAHUN 2013

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNANETRA

11. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) SMP/MTs

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNANETRA

Perbandingan Kurikulum (2004 (KBK), 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013)

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB AUTIS

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNANETRA

I. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMALB TUNADAKSA

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2015 PUSAT PENGEMBANGAN PPL & PKL STANDAR KOMPETENSI GURU KURIKULUM 2006 (KTSP)

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNANETRA

K. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SMALB TUNADAKSA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNADAKSA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIAH (SMP/MTs)

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNANETRA

N. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMALB TUNADAKSA

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNADAKSA

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNANETRA

L. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INGGRIS SMALB TUNADAKSA

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMALB TUNANETRA

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNANETRA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNARUNGU

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN IPS

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

RINGKASAN PETA KOMPETENSI DI SEMUA SATDIK SESUAI KURIKULUM

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG MATA PELAJARAN PEDAGOGI

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)

KOMPETENSI DASAR. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTs) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013

Pembelajaran KI 1 dan KI 2 dilakukan secara tidak langsung (terintegrasi) dalam pembelajaran KI 3 dan KI 4

Seputar Kurikulum 2013 NUR ALAM

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMALB AUTIS

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (SENI RUPA)

H. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMALB TUNADAKSA

KompetensiInti KompetensiDasar Materi Ajar Indikator

35. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMP

BAB II KAJIAN TEORI. mengetahui derajat kualitas (Arifin, 2009). Sedangkan menurut. komponen, hubungan satu sama lain, dan fungsi masing-masing dalam

32. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMP

22. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN SMP/MTs

Pemahaman Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa Dalam Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI 4 (PENGETAHUAN) dalam ranah konkret konseptual, dan prosedural) 4.1 Menguraikan makna teks iklan

19. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMP/MTs

STANDAR ISI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA SMP/SMPLB/MTs PROVINSI JAWA TENGAH

9. Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis menurut Komaruddin (1979) adalah kegiatan berpikir untuk

SPEKTRUM KEAHLIAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

13. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SOSIOLOGI SMA/MA

KompetensiInti KompetensiDasar Materi Ajar Indikator

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

KompetensiInti KompetensiDasar Materi Ajar Indikator

URGENSI SATUAN ACARAPERKULIAHAN (SAP)DALAM PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KompetensiInti KompetensiDasar Materi Ajar Indikator

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dikerjakan untuk menyelesaikannya. Menurut Shadiq (2004) Suatu

Kelompok Materi: MATERI POKOK

Farida Nurhasanah. Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011

6. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMP/MTs

Tanggapan Balik Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI terkait Kurikulum 2013 yang dimuat di Harian Kompas, Kamis, 7 Maret 2013

BAB II KAJIAN TEORI. lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. rumusan kuntitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif.

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RASIONAL KURIKULUM 2013

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH

KEMENTERIAN AGAMA RI

Lembar Kerja Rancangan Pembelajaran Berbasis Proyek

12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

J. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SMALB TUNADAKSA

KURIKULUM Prof. Hamid Hasan. Tim Pengembang Kurikulum 2013

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

TUGAS PERANGKAT PEMBELAJARAN MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM BIOLOGI (AKBC 257)

Kebijakan Implementasi Kurikulum 2013 (Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014) PPT - 1.1

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

Struktur Kurikulum Disampaikan Oleh: Dra. Titik Sugiarti, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DESEMBER

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Menerapkan ajaran agama dalam aktivitas jasmani, permainan, dan olahraga

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan observasi di SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung, pada proses

1. STANDAR ISI. 1. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran pada kompetensi sikap spiritual siswa sesuai dengan tingkat kompetensi.

TJETJEP RONY BUDIMAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 TAHUN 2016

Kurikulum SD Negeri Lecari TP 2015/ BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB III STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN ( SKL) 1. Pengertian Standar kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. 2. Tujuan Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan. 3. Ruang Lingkup Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikannya. 4. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama Dimensi Kualifikasi Kemampuan Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Pengetahuan Keterampilan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis. B. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 10

psikomotorik; 2. sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran; 6. kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 7. kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar Matapelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 1: Kompetensi Inti SMP KOMPETENSI INTI KELAS VII 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI INTI KELAS VIII 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KOMPETENSI INTI KELAS IX 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 11

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Sejalan dengan filosofi progresivisme dalam pendidikan, Kompetensi Inti ibaratnya adalah anak tangga yang harus ditapaki peserta didik untuk sampai pada kompetensi lulusan jenjang SMP. Kompetensi Inti (KI) meningkat seiring dengan meningkatnya usia peserta didik yang dinyatakan dengan meningkatnya kelas. Melalui Kompetensi Inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar (KD) pada kelas yang berbeda dapat dijaga. KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 12

Sebagai anak tangga menuju ke kompetensi lulusan multidimensi, Kompetensi Inti juga memiliki multidimensi. Untuk kemudahan operasionalnya, kompetensi lulusan pada ranah sikap dipecah menjadi dua. Pertama, sikap spiritual yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang beriman dan bertakwa. Kedua, sikap sosial yang terkait dengan tujuan pendidikan nasional membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Kompetensi Inti bukan untuk diajarkan melainkan untuk dibentuk melalui pembelajaran berbagai kompetensi dasar dari sejumlah matapelajaran yang relevan. Dalam hal ini matapelajaran diposisikan sebagai sumber kompetensi. Apapun yang diajarkan pada matapelajaran tertentu pada suatu jenjang kelas tertentu hasil akhirnya adalah Kompetensi Inti yang harus dimiliki oleh peserta didik pada jenjang kelas tersebut. Tiap matapelajaran harus tunduk pada Kompetensi Inti yang telah dirumuskan. Karena itu, semua matapelajaran yang diajarkan dan dipelajari pada kelas tersebut harus berkontribusi terhadap pembentukan Kompetensi Inti. Kompetensi Inti akan menagih kepada tiap matapelajaran apa yang dapat dikontribusikannya dalam membentuk kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik. Ibaratnya, Kompetensi Inti adalah pengikat berbagai kompetensi dasar yang harus dihasilkan dengan mempelajari tiap matapelajaran serta berfungsi sebagai integrator horizontal antar matapelajaran. Dalam konteks ini, kompetensi inti adalah bebas dari matapelajaran karena tidak mewakili matapelajaran tertentu. Kompetensi Inti menyatakan kebutuhan kompetensi peserta didik, sedangkan Matapelajaran adalah pasokan kompetensi. Dengan demikian, kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi, Kompetensi Inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas dengan kelas di atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar satu matapelajaran dengan kompetensi dasar dari matapelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat. Rumusan Kompetensi Inti dalam buku ini menggunakan notasi: 1) KI-1 untuk Kompetensi Inti sikap spiritual, 2) KI-2 untuk Kompetensi Inti sikap sosial, 3) KI-3 untuk Kompetensi Inti pengetahuan (pemahaman konsep), 4) KI-4 untuk kompetensi KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 13

inti keterampilan. Urutan tersebut mengacu pada urutan yang disebutkan dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa kompetensi terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah dirumuskan untuk jenjang satuan pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMU/SMK/MA dipergunakan untuk merumuskan kompetensi dasar (KD) yang diperlukan untuk mencapainya. Mengingat standar kompetensi lulusan harus dicapai pada akhir jenjang. Sebagai usaha untuk memudahkan operasional perumusan kompetensi dasar, diperlukan tujuan antara yang menyatakan capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas pada setiap jenjang SD/MI, SMP/MTs) maupun SMU/SMK/MA. Capaian kompetensi pada tiap akhir jenjang kelas dari Kelas I sampai VI, Kelas VII sampai dengan IX, Kelas X sampai dengan Kelas XII disebut dengan Kompetensi Inti. e. Struktur kurikulum Matapelajaran SMP Mambaus Sa adah Kelas VII adalah sebagai berikut: Kelas dan Alokasi Komponen Waktu VII Kelompok A 1. Pendidikan Agama 2 2. Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 3 3. Bahasa Indonesia 6 4. Matematika 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 7. Bahasa Inggris 4 Kelompok B ) 8. Seni Budaya 3 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 10. Prakarya 3 11. Bahasa Jawa 1 12. Bahasa Arab 3 Jumlah 42 C. BK/Ekstrakurikuler ) 13. BK 14. Pramuka 15. Keagamaan 16. Bahasa Arab 17. Bahasa Inggris Jumlah 10 Jumlah total 52 KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 14

Keterangan: ) Ekuivalen 2 jam pelajaran ) Matapelajaran Seni Budaya dapat memuat muatan lokal Bahasa Daerah atau yang lainnya, demikian pula Mapel Penjaskes dan Prakarya. ) Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP antara lain Pramuka (Wajib), Keagamaan dan lain sebagainya. Matapelajaran Kelompok A adalah kelompok Matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap Matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Muatan pembelajaran di SMP yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah Matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Pada hakikatnya IPA dan IPS dikembangkan sebagai matapelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin Biologi, Fisika, dan Kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari Sejarah, Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi. Kedua matapelajaran tersebut merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Tujuan pendidikan IPS menekankan pada pemahaman tentang bangsa, semangat kebangsaan, patriotisme, dan aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 15

Tujuan pendidikan IPA menekankan pada pemahaman tentang lingkungan dan alam sekitar beserta kekayaan yang dimilikinya yang perlu dilestarikan dan dijaga dalam perspektif biologi, fisika, dan kimia. Integrasi berbagai konsep dalam Matapelajaran IPA dan IPS menggunakan pendekatan trans-disciplinarity di mana batas-batas disiplin ilmu tidak lagi tampak secara tegas dan jelas, karena konsepkonsep disiplin ilmu berbaur dan/atau terkait dengan permasalahanpermasalahan yang dijumpai di sekitarnya. Kondisi tersebut memudahkan pembelajaran IPA dan IPS menjadi pembelajaran yang kontekstual. Pembelajaran IPS diintegrasikan melalui konsep ruang, koneksi antarruang, dan waktu. Ruang adalah tempat di mana manusia beraktivitas, koneksi antarruang menggambarkan mobilitas manusia antara satu tempat ke tempat lain, dan waktu menggambarkan masa di mana kehidupan manusia itu terjadi. Pembelajaran IPA diintegrasikan melalui konten biologi, fisika, dan kimia. Pengintegrasian dapat dilakukan dengan cara connected, yakni pembelajaran dilakukan pada konten bidang tertentu (misalnya fisika), kemudian konten bidang lain yang relevan ikut dibahas. Misalnya saat mempelajari suhu (konten fisika), pembahasannya dikaitkan dengan upaya makhluk hidup berdarah panas mempertahankan suhu tubuh (konten biologi), serta senyawa yang digunakan di dalam sistem Air Condition (konten kimia). KTSP SMP MBS Pandanharum TP. 2014/2015 16