PB 6 Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik
SPB 6.1. Demokratisasi dan Tata Kelola Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan tentang hakekat tata kelola kelembagaan desa yang demokratis 2. Mengidentifikasi bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dengan konteks lokal Desa 3. Mengenal relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarakat. 3 JP (135 menit) Waktu Metode Paparan, curah pendapat, diskusi kelompok Bahan Bacaan Media
Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian 1. Bukalah sesi dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran pokok bahasan berikut. 2. Antarkan peserta memahami ruang lingkup pokok bahasan dengan mendiskusikan materi terkait: Bagaimana praktek demokrasi desa? Sebagai pengantar sesi diskusi secepatnya diarahkan untuk mendapatkan pokok gagasan tentang praktek demokrasi desa. 3. Akhiri sesi pengantar dengan menekankan pemahaman susbtansi demokrasi dengan merujuk atau mengkaitkannya pada visi, nilainilai, semangat, azas demokrasi yang diamanahkan UU Desa. 4. Lanjutkan pendalaman materi dengan diskusi kelompok. Bagi peserta ke dalam kelompok kecil untuk diskusi mempertajam temuan gagasan terkait sub pokok bahasan: a. Bagaimana bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dalam konteks lokal desa dan konteks semangat implementasi UU Desa? b. Bagaimana strategi mendorong relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarakat?
c. Media atau ruang publik seperti apa yang berpeluang diadakan atau dibangun untuk mendinamisir praktek deliberasi dalam rangka memperkuat demokratisasi tata kelola kelembagaan dan pembangunan desa? 5. Lanjutkan pleno untuk memfasilitasi kelompok mempresentasikan hasil temuannya dan memberikan kesempatan kepada peserta dari kelompok lain untuk klarifikasi atau mempertajam hasil temuan tiap kelompok. 6. Berikan kesempatan kepada peserta untuk saling silang mengklarifikasi dan memperdalam temuan. Dalam fasilitasi presentasi kelompok usahakan fasilitator bisa sambil mengklasifikasi atau mengelompokkan temuan gagasan kelompok di atas kertas plano atau dalam bagan yang bisa dilihat langsung. 7. Berikan tanda (highlight) pada beberapa pendapat peserta yang dinilai relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan memperkaya dengan perspektif Undang-undang Desa. 8. Akhiri sesi pembelajaran pokok bahasan dengan memberikan tekanan pada temuan penting terkait dengan demokratisasi tata kelola kelembagaan desa.
SPB 6.2. Ruang Publik dan Demorasi Deliberatif Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi pengertian dan semangat deliberasi dalam perspektif UU Desa. 2. Menjelaskan perbedaan demokrasi klasik dengan demokrasi deliberatif 3. Menjelaskan makna desa sebagai ruang publik atau ruang deliberasi 2 JP (90 menit) Waktu Metode Paparan, curah pendapat, diskusi kelompok Bahan Bacaan Media
Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian 1. Bukalah sesi ini dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai. Kaitkan materi pokok bahasan ini dengan pokok-pokok penting materi bahasan tentang demokratisasi sebelumnya. 2. Lanjutkan dengan diskusi curah pendapat dalam pleno tentang pengertian ruang publik sebagai keterbukaan. Pertanyaan berikut bisa menjadi panduan untuk mendinamisir diskusi; a) Apa artinya keterbukaan dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat desa? b) Apa artinya ruang publik sebagai ruang keterbukaan? c) Praktek keterbukaan seperti apa yang ideal atau tepat dalam menguatkan demokrasi Desa? 3. Rangkum pendapat dari para peserta dengan memberikan kerangka pegertian tentang arti ruang publik, keterbukaan dan deliberasi. Deliberasi adalah komunikasi terbuka untuk membangun opini atau aspirasi yang menyangkut kebaikan publik atau masyarakat tanpa ada halangan. Asas Deliberasi: Inklusif/Pluralis Egaliter/non diskriminasi Bebas tanpa paksaan Ciri Deliberasi: Kuasa ada pada hak komunikasi Terbangun ruangruang komunikasi Partisipasi aktif
4. Bagilah jumlah peserta ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok berperan sebagai unusr pemerintahan desa dan masyarakat desa. Berikan tugas pada kelompok sebagai unsur perangkat desa dan masyarakat desa untuk; a) Merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan desa yang memperkuat praktek demokrasi deliberatif. b) Merencanakan jenis-jenis program untuk memperluas dan memperkuat keberadaan desa sebagai ruang publik. 5. Lanjutkan dengan sesi presentasi kelompok. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Fasilitator berperan untuk memberikan tanggapan kritis atas presentasi kelompok, untuk memastikan peserta bisa lebih memahami makna demokrasi deliberatif dan desa sebagai ruang publik. 6. Selesai diskusi pembahasan materi kelompok, akhiri sesi dengan menegaskan point-point penting terkait dengan pengertian deliberasi dan ruang terbuka serta pentingnya kedua hal tersebut dalam mewujudkan visi perubahan desa.