PB 6. Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

dokumen-dokumen yang mirip
PB 7. BUMDes dan Pengembangan Ekonomi Desa

PB 1. Visi Undang-undang Desa

PB 10. Peran dan Komitmen Tenaga Ahli Pendampingan Implementasi UU Desa

PB 4. Kewenangan dan Produk Hukum Desa

PB 9. Pemberdayaan Masyarakat Desa

PB 5. Pembangunan Desa Dan Partisipasi Masyarakat

PB 2. Undang-undang Desa dan Promosi Inklusi Sosial

PB 8. Pengembangan Desa

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN TENAGA AHLI DAN PENDAMPING PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

MATRIK SYLABUS PELATIHAN SETRAWAN

Pelatihan. Fasilitator Masyarakat. untuk. Tahun Oleh: Rianingsih Djohani. Ria Djohani. 1

MANAJEMEN DAN TEKNIS PENDAMPING KAWASAN PERDESAAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi i

MATRIK KURIKULUM PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING DESA

Modul 4 Gagasan KSM Ideal

KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Modul Pelatihan Setrawan

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

EVALUASI KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT

Pemahaman Dasar tentang Partisipasi dan Fasilitasi Partisipatif

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENGEMBANGAN MEDIA INFORMASI KABUPATEN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

Mata Diklat :KOORDINASI & KOLABORASI Nama Diklat : DIKLAT KEPEMIMPINAN TK IV ANGKATAN91

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA MODUL PELATIHAN PRATUGAS PENDAMPING LOKAL DESA PLD PENDAMPINGAN DESA

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

INTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

TEKNIK PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM TIM DOSEN : DIANA MA RIFAH

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

RENCANA KERJA TINDAK LANJUT (RKTL)

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tentang Sistem Pendidikan nasional. Edgar Dalle ( Reigeluth, 2013 : 7 )

PENDAHULUAN. Manjilala

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN ORGANISASI KELOMPOK TANI MASYARAKAT PEDULI HUTAN DAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

PILAR-PILAR KEBANGSAAN DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013

Fighting Inequality for Better Growth

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

Standar Audit SA 230. Dokumentasi Audit

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

Aset Desa Sebagai Basis Desa Membangun. M. Zainal Anwar

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

LPF 5. MERUMUSKAN RENCANA STRATEGIS 150 menit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan negara Indonesia yang terdiri dari banyak pulau dan Daerah

MODUL PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

BAB III PEMBANGUNAN BIDANG POLITIK

PELAKSANAAN FORUM SKPD RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REPOSISI REPRESENTASI BPD MENUJU PELEMBAGAAN PROSES DEMOKRATISASI DESA

SEMINAR LABORATORIUM KEPEMIMPINAN DIKLAT PIM IV

LOKAKARYA KESLING DESA

KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Making Aceh Safer through Disaster Risk Reduction in Development (DRR-A)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 1: ORIENTASI PELATIHAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

PENGAJARAN PROFESIONAL DAN PEMBELAJARAN BERMAKNA PAKET PELATIHAN 3

WORKSHOP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP

mekanisme pemerintahan negara dijalankan oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

USAID DBE3 Life Skills for Youth 29

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

Panduan diskusi kelompok

UNIT 6 BAGAIMANA MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)?

RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT

LPF 1 MEMAHAMI KONSEP PERENCANAAN BERBASIS HAK (90 MENIT)

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM TEMU PENGUATAN ANAK & KELUARGA (TEPAK) TAHUN 2015 YAYASAN SWARA PEDULI INDONESIA JAKARTA (YSPIJ)

MODUL GENDER UNTUK ANAK

PENDAHULUAN Latar Belakang

Pokok Bahasan. Citra Diri Pendamping Desa

MODUL PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT MODUL KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA LANJUTAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

Merancang Pembelajaran dengan Satu Komputer (Backward Design)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, PENGHAPUSAN DAN PERUBAHAN STATUS DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNIT 6 : MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG BAIK

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

RANCANGAN AKTIVITAS TUTORIAL (RAT) Kode/Nama Mata Kuliah : PAUD4504/ Analisis Kegiatan Pengembangan PAUD SKS : 2

DEMOKRASI DAN P O L I T I K D E S A

REVIEW HASIL HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

Transkripsi:

PB 6 Demokratisasi Tata Kelola Desa dan Ruang Publik

SPB 6.1. Demokratisasi dan Tata Kelola Desa Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Menjelaskan tentang hakekat tata kelola kelembagaan desa yang demokratis 2. Mengidentifikasi bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dengan konteks lokal Desa 3. Mengenal relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarakat. 3 JP (135 menit) Waktu Metode Paparan, curah pendapat, diskusi kelompok Bahan Bacaan Media

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian 1. Bukalah sesi dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran pokok bahasan berikut. 2. Antarkan peserta memahami ruang lingkup pokok bahasan dengan mendiskusikan materi terkait: Bagaimana praktek demokrasi desa? Sebagai pengantar sesi diskusi secepatnya diarahkan untuk mendapatkan pokok gagasan tentang praktek demokrasi desa. 3. Akhiri sesi pengantar dengan menekankan pemahaman susbtansi demokrasi dengan merujuk atau mengkaitkannya pada visi, nilainilai, semangat, azas demokrasi yang diamanahkan UU Desa. 4. Lanjutkan pendalaman materi dengan diskusi kelompok. Bagi peserta ke dalam kelompok kecil untuk diskusi mempertajam temuan gagasan terkait sub pokok bahasan: a. Bagaimana bentuk/sosok demokrasi desa yang tepat dalam konteks lokal desa dan konteks semangat implementasi UU Desa? b. Bagaimana strategi mendorong relasi yang demokratis dalam hubungan antara kepala desa, BPD, dan masyarakat?

c. Media atau ruang publik seperti apa yang berpeluang diadakan atau dibangun untuk mendinamisir praktek deliberasi dalam rangka memperkuat demokratisasi tata kelola kelembagaan dan pembangunan desa? 5. Lanjutkan pleno untuk memfasilitasi kelompok mempresentasikan hasil temuannya dan memberikan kesempatan kepada peserta dari kelompok lain untuk klarifikasi atau mempertajam hasil temuan tiap kelompok. 6. Berikan kesempatan kepada peserta untuk saling silang mengklarifikasi dan memperdalam temuan. Dalam fasilitasi presentasi kelompok usahakan fasilitator bisa sambil mengklasifikasi atau mengelompokkan temuan gagasan kelompok di atas kertas plano atau dalam bagan yang bisa dilihat langsung. 7. Berikan tanda (highlight) pada beberapa pendapat peserta yang dinilai relevan dengan tujuan yang ingin dicapai dan memperkaya dengan perspektif Undang-undang Desa. 8. Akhiri sesi pembelajaran pokok bahasan dengan memberikan tekanan pada temuan penting terkait dengan demokratisasi tata kelola kelembagaan desa.

SPB 6.2. Ruang Publik dan Demorasi Deliberatif Tujuan Setelah pembelajaran ini peserta diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi pengertian dan semangat deliberasi dalam perspektif UU Desa. 2. Menjelaskan perbedaan demokrasi klasik dengan demokrasi deliberatif 3. Menjelaskan makna desa sebagai ruang publik atau ruang deliberasi 2 JP (90 menit) Waktu Metode Paparan, curah pendapat, diskusi kelompok Bahan Bacaan Media

Alat Bantu Flipchart, spidol, laptop, infocus, metaplan Proses Penyajian 1. Bukalah sesi ini dengan menjelaskan tujuan yang akan dicapai. Kaitkan materi pokok bahasan ini dengan pokok-pokok penting materi bahasan tentang demokratisasi sebelumnya. 2. Lanjutkan dengan diskusi curah pendapat dalam pleno tentang pengertian ruang publik sebagai keterbukaan. Pertanyaan berikut bisa menjadi panduan untuk mendinamisir diskusi; a) Apa artinya keterbukaan dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat desa? b) Apa artinya ruang publik sebagai ruang keterbukaan? c) Praktek keterbukaan seperti apa yang ideal atau tepat dalam menguatkan demokrasi Desa? 3. Rangkum pendapat dari para peserta dengan memberikan kerangka pegertian tentang arti ruang publik, keterbukaan dan deliberasi. Deliberasi adalah komunikasi terbuka untuk membangun opini atau aspirasi yang menyangkut kebaikan publik atau masyarakat tanpa ada halangan. Asas Deliberasi: Inklusif/Pluralis Egaliter/non diskriminasi Bebas tanpa paksaan Ciri Deliberasi: Kuasa ada pada hak komunikasi Terbangun ruangruang komunikasi Partisipasi aktif

4. Bagilah jumlah peserta ke dalam beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok berperan sebagai unusr pemerintahan desa dan masyarakat desa. Berikan tugas pada kelompok sebagai unsur perangkat desa dan masyarakat desa untuk; a) Merumuskan arah kebijakan dan strategi pembangunan desa yang memperkuat praktek demokrasi deliberatif. b) Merencanakan jenis-jenis program untuk memperluas dan memperkuat keberadaan desa sebagai ruang publik. 5. Lanjutkan dengan sesi presentasi kelompok. Setiap kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Fasilitator berperan untuk memberikan tanggapan kritis atas presentasi kelompok, untuk memastikan peserta bisa lebih memahami makna demokrasi deliberatif dan desa sebagai ruang publik. 6. Selesai diskusi pembahasan materi kelompok, akhiri sesi dengan menegaskan point-point penting terkait dengan pengertian deliberasi dan ruang terbuka serta pentingnya kedua hal tersebut dalam mewujudkan visi perubahan desa.