PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAKARTA, 29 Juli s.d 3 Agustus 2016

dokumen-dokumen yang mirip
CARA AUD BELAJAR R.U.S.M.A.N.T.O

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami. (William Arthur Ward)

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

6. Proses Pendekatan Saintifik

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

INSTRUMEN PENILAIAN LAPORAN TUGAS MANDIRI DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR INDIKATOR. 4. Latar belakang 5. Tujuan 6. Manfaat

Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

SERIBU HARI UNTUK NEGERI

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

Oleh: Nur Hayati, M.Pd

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

Kuesioner Penelitian Sekolah

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian No. Responden :

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN. By: IRMA NURIANTI. SKM, M.Kes

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STRATEGI PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI Oleh: Nur Hayati, M.Pd

KASUS GIZI BURUK. 1. Identitas. a. Identitas Balita. : Yuni Rastiani. Umur : 40 bln ( ) Tempat Tanggal Lahir : Tasikmalaya,

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

PENGARUH PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI), KONSUMSI GIZI, DAN KELENGKAPAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) TERHADAP STATUS GIZI BAYI

MENGATUR POLA HIDUP SEHAT DENGAN DIET

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KELOMPOK BERMAIN ARROHMAN. Alamat: Bacak, Monggol, Saptosari, Gunungkidul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN DI SENTRA IMTAQ PADA PRE SCHOOL INTAN PERMATA AISYIYAH MAKAMHAJI 2012/2013

Pola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.

I. PENDAHULUAN. Keluarga adalah satuan sosial yang paling mendasar, dan terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, mereka seolah-olah tak pernah

Ingatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan

BAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang

Pengertian. Prinsip Pendekatan Sentra. Tujuan pengembangan sentra 2/13/2012. Model Pembelajaran Sentra. Pengembangan pusat kegiatan bermain

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

Lampiran 1 Kuesioner. Nama sheet : Coverld. 1. Tanggal wawancara : MK1. 2. Nama responden : MK2. 3. Nama balita : MK3. 4.

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK A TK PUTRA BANGSA BERDIKARI KECAMATAN PALOLO

GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN NGARINGAN SD NEGERI 3 BELOR Alamat : Jl. Singosari, Desa Belor, Kec. Ngaringan Kab.

BAB II TINJAUAN TEORI

Diri Sendiri 3 Minggu Mengenal diriku Mengenal tubuhku Kesukaanku

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Seri Pendidikan Orang Tua: PENGASUHAN POSITIF

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM KEGIATAN DI TAMAN PENITIPAN ANAK * Ika Budi Maryatun, M.Pd (Diadaptasi dari subdit TPA dir.paud, PNF, Kemendiknas)

GIZI SEIMBANG IBU MENYUSUI. RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

PENDEKATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Arah atau Sasaran Kurikulum PAUD Kurikulum diarahkan pada pencapaian perkembangan sesuai dengan tingkatan

GIZI DAUR HIDUP: Gizi Anak Balita

Program Studi : Ilmu Gizi / Ilmu Kesehatan Masyarakat (Lingkari salah satu) Umur Sampel : tahun

BAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata pelajaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lanjut usia adalah tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

Eko Winarti, SST.,M.Kes

KD yang dicapai : 1.1, 2.2, 2.8, , , , , ,

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan sebelum mengisi aktivitas yang lain setiap hari. Sarapan dibutuhkan

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PAUD ISLAM TERPADU MUTIARA HATI BABAGAN KECAMATAN LASEM KABUPATEN REMBANG

BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK

Apa dan Mengapa Tentang

KUESIONER SEKOLAH. 1. Nama Sekolah : 2. NSPN : 3. Alamat Sekolah :

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

kekurangan energi kronik (pada remaja puteri)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Panti Asuhan Harapan Kita. merupakan Panti Asuhan yang menampung anak-anak terlantar dan yang sudah

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN. pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Saya ingin memberitahukan

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup


Transkripsi:

PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR JAKARTA, 29 Juli s.d 3 Agustus 2016 IGTKI_PGRI Mengadakan Pelatihan Calon Pelatih (PCP) Berjenjang Tingkat Dasar bagi guru-guru PAUD/TK yang sudah mengikuti Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, dari dana bantuan Block Grant dari Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan DIKMAS yang dilaksanakan pada tanggal 29 Juli s.d 3 Agustus 2016 di Gedung Sekretariat PP IGTKI PGRI, Jl. Makmur No.25 Ciracas Jakarta Timur, yang diikuti oleh 55 peserta dari JABODETABEK. Acara berjalan dengan baik dan lancar sampai hari terakhir acara. A. KURIKULUM DIKLAT PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR NO MATERI JAM PELAJARAN Teori Praktek Jumlah A. MateriKebijakan 1 Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD 2-2 dan Dikmas 2 Kebijakan DirektoratPembinaan PAUD 2-2 B. Materi Keahlian 3 Konsep Dasar PAUD 1 2 3 4 Perkembangan Anak Usia Dini 1 3 4 5 Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus 1 3 4 (ABK) 6 Cara Belajar AUD 1 3 4 7 Kesehatan dan Gizi AUD 1 3 4 8 Perencanaan Pembelajaran 1 7 8 9 Evaluasi Kegiatan Pembelajaran 1 4 5 10 Etika dan Karakter Pendidik AUD 1 1 2 11 Komunikasi dalam Pengasuhan C. Materi Kepelatihan 12 Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) 13 Etika dan Karakter Pelatih 1 1 2 1 1 2 1 1 2

14 Strategi Pelatihan 1 1 2 15 Komunikasi danmotivasi 1 1 2 16 Penyusunan Rencana Pelaksanaan 1 1 2 Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) 17 Praktek Melatih (Micro Teaching) 10 10 18 Tugas Mandiri 80 JUMLAH 18 42 140 B. RINCIAN KEGIATAN TUGAS MANDIRI Waktu Pelaksanaan : 80 jam (@ 45 Menit ) : No Kegiatan JPL Jumlah A Perencanaan (Pembuatan RPPH, Materi yang dipilih) 15 15 B Persiapan Kegiatan (Menyiapkan media pembelajaran untuk 2 materi) 15 15 C Pelaksanaan Kegiatan (Praktek untuk 2 materi) 20 20 D Penilaian Kegiatan untuk masing-masing materi 15 15 E Laporan Tugas Mandiri harus 2 kegiatan 15 15 Total Jam 80 C. NARA SUMBER PELATIHAN CALON PELATIH (PCP) BERJENJANG TINGKAT DASAR NO MATERI NARASUMBER 1 Kebijakan Direktorat Pembinaan GTK PAUD dan Dikmas Dr. Nugaan Yulia Wardhani Siregar, M.PSi 2 Kebijakan Direktorat Pembinaan PAUD Ella Yulaelawati R.M.A,Ph.D 3 Konsep Dasar PAUD Dr.Yuliani Nurani,M.Pd 4 Perkembangan Anak Usia Dini Drs. Nasruddin 5 Pengenalan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Rini Prasetyaningsih,M.Pd 6 Cara Belajar AUD Dra.Sri Wahyuningsih,M.Pd 7 Kesehatan dan Gizi AUD dr. Reny 8 Perencanaan Pembelajaran Hj. Farida Yusuf, M.Pd 9 Evaluasi Kegiatan Pembelajaran Ali Nugraha, M.Pd 10 Etika dan Karakter Pendidik AUD 11 Etika dan Karakter Pelatih Dra. Evita Adnan, M.Psi 12 13 Komunikasi dalam Pengasuhan Komunikasi dan Motivasi Dr. Yuliani Nurani,M.Pd Drs. Nasrudin 14 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam Pelatihan (RP3) Dra.Sri Wahyuningsih, M.Pd 15 Strategi Pelatihan Ali Nugaha, M.Pd 16 Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) Dr. Pujianto 17 Praktek Melatih (Micro Teaching) Hj. Farida Yusuf, M.Pd Sri Wahyuningsih M.Pd Maryati Nuraidah,S.Pd

CARA BELAJAR ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2015

TUJUAN PELATIHAN Menjelaskan azas azas pembelajaran anak usia dini Menjelaskan ciri ciri bermain Menjelaskan Tiga Jenis Main Menjelaskan Pijakan Main Pendekatan Saintifik

Pernyataan Jean Piaget (1972, p. 27) tentang bagaimana anak belajar : Anak seharusnya mampu melakukan percobaan dan penelitian sendiri. Guru, tentu saja, bisa menuntun anak-anak dengan menyediakan bahan-bahan yang tepat, tetapi yang terpenting agar anak dapat memahami sesuatu, ia harus membangun pengertian itu sendiri, ia harus menemukannya sendiri.

APA CIRI-CIRI BERMAIN? Atas dasar sukarela, bukan paksaan. Selalu menyenangkan, mengasyikkan dan menggairahkan. Lebih mementingkan proses daripada tujuan. Partisipasi aktif, baik secara fisik maupun secara psikis. Bebas dilakukan oleh anak. Bebas membuat aturan sendiri dan mewujudkan fantasinya. Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya ditentukan anak sebagai pelaku.

Tiga Jenis Bermain 1. Sensorimotor atau Fungsional 2. Main Peran atau Simbolik Makro Mikro 3. Main Pembangunan Sifat cair dan terstruktur

1. Main Sensorimotor atau Fungsional Main Sensorimotorik adalah: Gerakan bebas otot besar dan kecil serta menggunakan seluruh inderanya untuk melatih tubuh dan fungsi fungsi sensorimotornya

Kegiatan Sensorimotor Mereka akan menggerakkan tangannya ke pasir, air, beras, dan lain lain untuk merasakan bahanbahan itu. Mereka dapat merobek kertas, bermain playdough, engkle, melompat, merangkak dan berlari. Mereka akan memegang dan membawa balok dan bahan pembangunan terstruktur lainnya sampai mereka mengerti penggunaannya dan bagaimana cara meletakkannya.

2.MAIN PERAN ATAU SIMBOLIK Melalui pengalaman main peran, anak diberi kesempatan untuk menciptakan kembali kejadian kehidupan nyata dan memerankannya secara simbolik. Main peran juga disebut main simbolik, role play, pura pura, make believe, fantasi, imajinasi, atau main drama

Jenis Main Peran Ada dua jenis main peran: mikro dan makro. Main peran mikro anak memainkan peran melalui tokoh yang diwakili oleh benda- benda berukuran kecil, contoh kandang dengan binatang-binatangan dan orang-orangan kecil. Main peran makro anak bermain menjadi tokoh menggunakan alat berukuran besar yang digunakan anak untuk menciptakan dan memainkan peran-peran.

3. Main Pembangunan Anak bermain dengan benda untuk mewujudkan ide/gagasan yang dibangun dalam pikirannya menjadi sesuatu bentuk nyata. Saat anak menghadirkan dunia mereka melalui main pembangunan, mereka berada di posisi tengah antara main dan kecerdasan menampilkan kembali (merefleksikan)

Bahan Main Pembangunan Bahan main pembangunan sifat cair atau bahan alam : Cat, krayon, spidol, play dough, air, dan pasir dianggap sebagai, Bahan main pembangunan yang terstruktur: balok unit, Lego TM, balok berongga, Bristle Block TM, dan bahan lainnya dengan bentuk yang telah ditentukan sebelumnya

BAHAN PEMBANGUNAN SIFAT CAIR Anak anak harus memiliki pengalaman harian yang membolehkan mereka untuk berhubungan dengan bahan pembangunan sifat cair yang menyediakan kesempatan untuk menggambar, melukis, dan keterampilan awal menulis. Bahan bahan seperti kertas dengan tekstur, ukuran, dan warna yang berbeda, dengan spidol dan krayon, papan lukis dengan kertas berbagai ukuran dan kuaskuas akan membantu anak sepanjang waktu untuk berkembang melalui tahap awal dari corat coret ke penciptaan sesuatu yang mewakili wujud nyata dan tahap awal dari corat coret ke menulis kata kemudian kalimat.

Anak mengeluarkan ide dengan aneka bahan untuk menghasilkan karya, misalnya : Membuat kerajinan Membangun balok Menggambar, melukis, dll

LATIHAN BUAT CONTOH KEGIATAN MAIN YANG MENGEMBANGKAN: 1. Sensorimotor atau Fungsional 2. Main Peran atau Simbolik Makro Mikro 3. Main Pembangunan Sifat cair dan terstruktur

INTENSITAS Sejumlah waktu yang dibutuhkan anak untuk mendapat kan pengalaman dalam tiga jenis main sepanjang hari dan sepanjang tahun. Waktu dalam satu hari pada kegiatan inti minimal 60 menit

DENSITAS Densitas adalah berbagai macam cara setiap jenis main tersebut dihadirkan untuk pengalaman anak Konsep densitas menekankan pada kegiatan yang berbeda yang disediakan orang dewasa di lingkungan anak usia dini untuk anak. Kegiatan kegiatan ini harus memperkaya kesempatan pengalaman anak melalui tiga jenis main dan dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan perkembangan anak

PIJAKAN Dukungan yang berubah ubah selama kegiatan belajar, yang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih tinggi. Dukungan lebih banyak diberikan ketika tugas lebih baru, dukungan lebih sedikit ketika kemampuan sudah meningkat Menanamkan penguasaan diri dan kemandirian anak (Vigotsky, Pamela Phelps.1998; Pedoman Pembelajaran dengan Pendekatan Beyond Centers and Circle Time (BCCT), Depdiknas, 2004)

PENTINGNYA PIJAKAN BERMAIN BAGI PENDIDIK Mudah dalam merancang, dan melaksanakan kegiatan main yang bermutu Mudah mengelola peserta didik BAGI ANAK Stimulasi seluruh aspek pengembangan Mendapat pemahaman tentang apa yang akan yang akan dikerjakan Belajar cara berfikir teratur dan sistematis Meningkatkan kemandirian dan kemampuan penguasaan diri

Pijakan pengalaman main A. Pijakan lingkungan main B. Pijakan pengalaman sebelum main C. Pijakan pengalaman saat main D. Pijakan pengalaman setelah main

A. PENYIAPAN LINGKUNGAN MAIN Guru menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan Guru menata alat dan bahan sesuai dengan rencana harian yang telah di buat Alat dan bahan sangat terkait dengan kegiatan yang akan dikelola guru pada hari itu. Alat dan bahan di tata untuk menarik minat belajar anak.

Penyambutan Kedatangan Anak Sikap: Senyum Salam Sapa Mengapa perlu? Agar pendidik dapat membangun kedekatan dengan anak, untukmengetahuikondisifisik dan emosi anak.

Gerakan Kasar (saat lingkaran) Mengucap Ikrar Tanya jawab tentang hal yang umum (kejadian kejadian yang dialami anak) Bermain motorik kasar (gerak dan lagu, senam, melompat, permainan tradisional dll)

Toilet Training (Transisi) Membiasakan anak mandiri melakukan buang air kecil, buang air besar, dan mencuci tangan. Pendidik memberikan kesempatan pada anak untuk melakukan buang air kecil, buang air besar, dan mencuci tangan baik secara mandiri atau dibantu pendidik.

B. KEGIATAN PEMBUKAAN (PIJAKAN SEBELUM MAIN) Kegiatan pembukaan ditujukan untuk membantu membangun minat anak agar anak siap bermain di kegiatan inti. Kegiatan pembukaan penting untuk mengenalkan materi pembelajaran. Kegiatan pembukaan dimanfaatkan guru untuk mengenalkan kegiatan bermain yang sudah disiapkan, aturan bermain, menerapkan pembiasaan pembiasaan, dan sebagainya.

B. Kegiatan pembukaan (Pijakan Sebelum Main) Menyapa anak Mengajak berdoa sebelum belajar Mengajak anak untuk bersama sama mengabsen temannya Mendiskusikan tema/materi yang akan dibangun Membacakan buku atau bercerita sesuai dengan tema yang di bahas pada hari tersebut. Bernyayi atau atau bermain yang sesuai dengan tema Menyampaikan kegiatan main dan membuat kesepakatan bersama dengan anak.

C. Kegiatan Inti (Pijakan Saat Main) Proses belajar menerapkan PENDEKATAN SAINTIFIK yakni anak mengamati sesuai dengan tema yang dibahas, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan secara lebih fleksibel dan lebih luas. Artinya bisa diterapkan di dalam ruangan, di luar ruangan, menggunakan sumber belajar yang ada, atau memanfaatkan sumber belajar lingkungan. Kegiatan Inti memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi membangun pengalaman bermain yang bermakna.

Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar anak secara aktif dapat mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM MELAKSANAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK KARAKTERISTIK CARA ANAK USIA DINI BELAJAR 1. Anak belajar secara bertahap 2. Cara berpikir anak secara khas 3. Anak-anak METODE belajar dengan berbagai cara 4. Anak belajar dari sosialisasi PRINSIP PEMBELAJARAN PAUD 1. Belajar melalui bermain 2. Berorientasi pada perkembangan anak 3. berorientasi pada kebutuhan anak 4. Berpusat pada anak 5. Pembelajaran aktif 6. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter 7. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup 8. Didukung oleh lingkungan yang kondusif 9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis 10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber

PROSES PENDEKATAN SAINTIFIK : Mengamati METODE Mengomuni kasikan Menalar Menanya Mengumpulkan informasi Proses Saintifik merupakan rangkaian inkuiri (mencari tahu dengan cara menjelajah) yaitu:

1. MENGAMATI Proses mengamati menggunakan indera (penglihatan, pendengaran, penghidu, peraba, dan pengecap). Semakin banyak indera yang digunakan dalam proses mengamati maka semakin banyak informasi yang diterima dan diproses dalam otak anak. Guru berperan sebagai pendukung/fasilitator.

2. MENANYA Anak bertanya didorong oleh rasa ingin tahu tentang suatu benda atau kejadian dan menemukan pengetahuan baru. Guru dapat membantu anak untuk menyusun pertanyaan yang ingin mereka ketahui.

3. MENGUMPULKAN INFORMASI Mengumpulkan informasi merupakan proses mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan anak di Tahap Menanya. Mengumpulkan informasi dapat berasal dari berbagai sumber, baik manusia, buku, film, mengunjungi tempat atau media.

Bentuk Mengumpulkan informasi 1.Mengeksplorasi objek amatan melalui kegiatan bermain. 2.Coba gagal dilakukan secara berulang. 3.Guru memfasilitasi curah gagasan agar anak dapat mendengar informasi dari pendapat teman. 4.Guru mengajak anak mengeksplorasi buku terkait. 5.Guru menghadirkan nara sumber terkait tema 6.Guru mengajak anak ke lokasi tertentu

4. MENALAR roses Menalar merupakan proses enghubungkan pengetahuan lama dengan engalaman baru. enalar untuk memverifikasi encocokkan informasi) dari pengalaman elajar anak dengan engetahuan/keterampilan yang telah imiliki dan meyakinkan engalaman/kerampilan baru yg dimiliki ak.

Proses Menalar dapat terlihat saat anak mampu: Menyebutkan persamaan Contoh : Telinga kelinci panjang seperti telinga kambing enyebutkan perbedaan Contoh : Tapi telinga kelinci ujungnya ke atas, kalau telinga kambing ujungnya ke bawah. engelompokkan: Kelinci itu kakinya empat, seperti kodok, kambing, kucing, dan anjing

5. MENGOMUNIKASIKAN engomunikasikan adalah proses penguatan engetahuan/keterampilan baru yang didapatkan anak. engomunikasikan dapat dilakukan dengan berbagai ara, misalnya bahasa lisan, gerakan, hasil karya. ugas guru adalah membantu anak meningkatkan emampuan berkomunikasi dengan bahasa verbal

LANJUTAN da tahap mengomunikasikan ditekankan da anak menyampaikan gagasannya elalui berbagai kegiatan bermain yang siapkan. giatan bermain disesuaikan dengan model mbelajaran sentra /area /sudut/ lompok dengan kegiatan pengaman. mlah kegiatan yang disediakan setiap rinya minimal 4 kegiatan yang berbeda tuk memfasilitasi anak agar tetap fokus rmain. nguatan dengan mengingat kembali ecalling) merupakan bagian dari kegiatan ain di Inti. Recalling untuk menguatkan

LATIHAN RAKTEK PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN ENGGUNAKAN ALAT/BAHAN/MEDIA YANG DA DI LINGKUNGAN TERDEKAT SAAT ELATIHAN.

ran pendidik pada saat jakan Saat Main emberikan waktu main (60 menit) untuk anak embantu anak jika ada yang kesulitan dengan latnya emperkuat dan memperluas bahasa anak emperluas gagasan main anak dengan ertanyaan terbuka yang sudah disiapkan embantu anak untuk menemukan pengetahuan elalui kegiatan mainnya. engamati dan mendokumentasikan erkembangan dan kemajuan main anak

Kegiatan Penutup ijakan Setelah Main) embereskan alat main enanyakan apa perasaan anak setelah main enanyakan kegiatan main yang telah ilakukan anak enanyakan kembali pengetahuan (konsep) pa yang telah ditemukan anak selama main enghubungkan dengan kegiatan yang akan

Kegiatan Penutup (Pijakan Setelah Main) egiatan penutup dilakukan di akhir kegiatan ari tersebut. i kegiatan penutup dapat mengulang embali apa yang dilakukan pada saat egiatan pembukaan, seperti bernyanyi, ertepuk, bercerita, dll. egiatan penutup juga dapat diisi dengan egiatan rutin untuk memperkuat sikap yang iharapkan, seperti berdoa, mengucap alam, membereskan mainan, dll. egiatan penutup dilakukan untuk menarik inat anak belajar esok harinya.

Penutup enenangan, refleksi dan kesimpulan dari egiatan yang telah dilakukan enginformasikan rencana kegiatan embelajaran untuk pertemuan berikutnya oa penutup

LATIHAN ULASI: IJAKAN LINGKUNGAN MAIN IJAKAN SEBELUM MAIN IJAKAN SAAT MAIN IJAKAN SETELAH MAIN

Metode Pembelajaran Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita secara lisan. Cerita harus diberikan secara menarik. Anak diberi kesempatan untuk bertanya dan memberikan tanggapan. Pendidik dapat menggunakan buku sebagai alat bantu bercerita. Demonstrasi digunakan untuk menunjukkan atau memeragakan cara untuk membuat atau melakukan sesuatu. Bercakap cakap dapat dilakukan dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan pendidik atau antara anak dengan anak yang lain.

LANJUTAN Pemberian tugas dilakukan oleh pendidik untuk memberi pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok. Sosio drama/bermain peran dilakukan untuk mengembangkan daya khayal/imajinasi, kemampuan berekspresi dan kreatifitas anak terhadap tokoh tokoh yang diperankan atau benda benda yang ada di sekitar.

LANJUTAN.. aryawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek objek yang esuai dengan tema dan bahan kegiatan yang sedang dibahas di ingkungan kehidupan anak. rojek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan ang diberikan oleh pendidik kepada anak baik secara individu aupun secara berkelompok dengan menggunakan objek alam ekitar maupun kegiatan sehari hari sebagai bahan pembahasan. ksperimen merupakan pemberian pengalaman kepada anak engan melakukan percobaan secara langsung dan mengamati asilnya.

MENGENAL HAP PERKEMBANGAN KARYA ANAK

HAP PERKEMBANGAN KARYA ANAK Tahapan bermain ronce Tahapan perkembangan menggunting Tahapan perkembangan karya seni anak Tahapan perkembangan menulis

Tahapan bermain ronce.mengisi dan mengosongkan. Menggunakan ronce sebagai alat bermain peran. Merangkai ronce hingga ujung tali. Merangkai ronce berdasarkan warna. Merangkai ronce berdasarkan bentuk. Merangkai ronce berdasarkan warna dan bentuk yang sama. Merangkai ronce berdasarkan warna, bentuk, dan ukuran. Merangkai ronce berdasarkan pola yang dibuatnya sendiri

hapan Perkembangan Menggunting a Menggunting:.Memungut atau Menjepit Banda benda Kecil.Merobek dan Meremas

Perkembangan Menggunting 1. Menggunting sekitar pinggiran kertas 2. Menggunting dengan sepenuh bukaan gunting 3. Membuka dan menggunting terus menerus sepanjang kertas 4. Menggunting diantara dua garis lurus 5. Menggunting bentuk tetapi tidak pada garis 6. Menggunting pada garis tebal dengan terkendali 7. Menggunting bermacam macam bentuk

Tahapan Perkembangan Menulis 1. Coretan coretan acak 2. Coretan terarah 3. Garis dan bentuk khusus diulang ulang, atau menulis garis tiruan 4. Latihan huruf huruf acak atau nama 5. Menulis nama 6. Mencontoh kata kata di lingkungan 7. Menemukan ejaan

Tahapan Menulis

Etika dan Karakter GTK PAUD DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAAYAAN

Identitas Pelatih Nama :... Alamat :... Kegiatan :...

1) Guru dapat menjelaskan konsep etika dan etika Guru PAUD 2) Guru dapat menjelaskan pentingnya etika Guru dalam proses pembelajaran di PAUD 3) Guru dapat menjelaskan konsep karakter dan karakter Guru PAUD 4) Guru dapat mengaplikasikan etika dan karakter dalam pembelajaran di PAUD.

ETIKA Etika adalah suatu sikap dan perilaku yang menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan dan norma kehidupan yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat atau suatu organisasi

ETIKA BERTUJUAN HIDUP BERMORAL BAIK BERKEPRIBADIAN LUHUR (BERKARAKTER)

ETIKA PROFESI KEBAIKAN JALANNYA PROFESI YANG BERSANGKUTAN

Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam diri, melalui pengalaman langsung (baik keluarga, tempat kerja dan lingkungan ) Hingga kita memiliki kepekaan (etika). misalnya: Penerapan 4 kata ajaib (mis : cara minta sesuatu, dengan sll menggunakan kata minta tolong..., mengatakan terima kasih setelah menerima bantuan, dll ) membuang sampah selalu pada tempat sampah Mengembalikan barang2 yg dipinjam dari teman guru lain

MORAL B E R KA I T A N D E N G A N : PANDANGAN HIDUP AGAMA KEPERCAYAAN ATAU ADAT KEBIASAAN MASYARAKAT

Pertanggungjawaban (reponsibility) Pengabdian (dedication) Kepantasan (equity) Perilaku etika Guru Kesetiaan (loyalitas) Kepekaan (sensitivity)

ETIKA UMUM Etika pergaulan terlihat pada prilaku melalui: CARA BERPAKAIAN TINDAK TANDUK CARA BERBICARA SIKAP DUDUK SIKAP BERDIRI

Lanjutan... BER BERJALAN CARA BERPIKIR MENGUTARAKAN PENDAPAT KETEPATAN WAKTU KETEPATAN JANJI

ETIKA INDIVIDU Yaitu etika terhadap diri sendiri, perlakuan etik yang semestinya dilakukan oleh individu yang bersangkutan terhadap diri sendiri, yang menguntungkan terhadap diri sendiri.

Manfaat Etika Bagi Guru Kesatuan tatanan normatif dalam masyarakat yang plural/ majemuk Membantu mempertahankan orientasi di tengah perubahan-perubahan yang terjadi Bekal untuk menyikapi ideologi-ideologi baru dengan kritis dan objektif

KODE ETIK & KODE ETIK PROFESI Kode etik Bagian dari perilaku dan pengetahuan yang sangat penting untuk diketahui, dipahami, dan diterapkan oleh pendidik. Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat

Apa yang terbayang dalam benak/pikiran Bapak/Ibu TENTANG Karakter..? (3 Menit saja)

KARAKTER Karakter adalah bawaan hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, temperamen atau watak

PENDIDIKAN KARAKTER ITU APA? Upaya terencana untuk membantu orang untuk memahami, peduli, dan bertindak atas nilai-nilai etika/ moral. Mengajarkan kebiasaan berpikir dan berbuat yang membantu orang hidup dan bekerja bersamasama sebagai keluarga, teman, tetangga, masyarakat, dan bangsa.

Pembentukan Karakter mengacu pada : sikap (attitudes), perilaku (behaviors), motivasi (motivations), keterampilan (skills).

Mengapa Etika dan Karakter Penting? FAKTA YG TERJADI Masih banyak kasus, narkoba, korupsi, plagiat, mencotek,dll Perilaku guru yg menyimpang dalam pembelajaran di anak usia dini Pendidikan Karakter tidak hanya disampaikan dan diucapkan tetapi harus dengan contoh, keteladanan, dan pembiasaan 20

Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat dan menjadi bagian dari kepribadian

Upaya penanaman nilai, yang terusmenerus tanpa henti henti dalam kebersamaan pelan pelan akan berhasil tertanam makin lama makin dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan kepribadian

F O K U S pada: OLAH HATI OLAH PIKIR OLAH RAGA/KINESTIKA OLAH RASA DAN KARSA

KOMITMEN TERHADAP PROFESI BERADAB KARAKTER GURU MAMPU MENANGKAP HAKIKAT PENGETAHUAN DAN MENGAJARKANNYA MAMPU MENCERDAS KAN ANAK DIDIK KREATIF & INOVATIF

Genetis Media Massa Pengalaman masa lalu Substansi Materi di tempat tot atau lembaga lain Pembentukan Karakter di pengaruhi,,,,? Pemodelan oleh Orang Dewasa/orang yang lebih tua Lingkungan Fisik dan Sosial Pengaruh Lingkungan

Karakter Guru PAUD Menanamkan Kebaikan Tanpa Pamrih pendidik anak usia dini dalam melaksanakan tugasnya senantiasa mengedepankan kode etik menanam kebaikan tanpa pamrih mencintai anak, dengan asah, asih, dan asuh. Membangun Citra Diri Positif Anak Peran guru dalam membangun citra diri yang positif pada anak sangat besar, namun banyak perilaku guru yang dapat membunuh karakter anak, yaitu dengan membuat anak merasa rendah diri.

Guru sebagai Model/Tokoh Idola Anak Guru PAUD tidak cukup hanya berbekal kurikulum, tetapi juga menyangkut bagaimana guru menjadi idola bagi muridnya. Mendidik dengan secara total Seorang Guru yang berhasil adalah yang dapat sepenuh hati, secara menyeluruh melibatkan pikiran, dan perasaannya dalam membangun karakter murid2nya, mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif, mampu mengelola emosi dengan baik, mampu menghidupkan suasana yang menarik dan menyenangkan agar anak senang berjalan/bermain.

Kesalahan yang sering dilakukan Guru... Mengambil jalan pintas dlm pembelajaran Membiarkan teman guru berperilaku negatif Mengabaikan perbedaan antara sesama guru Merasa paling pandai Tidak adil

Perilaku Guru yang kurang mendidik...! Mengajar tanpa RPP Merasa dirinya paling pandai Cara mengajar monoton tanpa variasi metode dan strategi pembelajaran Diskriminatif Memberikan penghargaan yang berlebihan

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika : Kebutuhan Individu Tidak Ada Pedoman Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi Lingkungan Yang Tidak Etis Perilaku Dari Komunitas

Ice Breaking Dulu Yuuuk...

Teman, Mari tebarkan biji-biji pengetahuan, Mari tebarkan benih-benih kebaikan, Di Muka Bumi ini, Sehingga kelak tumbuh insan-insan cerdas yang baik

Guru biasa memberitahu. Guru baik menjelaskan. Guru ulung memperagakan. Guru hebat mengilhami (William Arthur Ward)

TERIMA KASIH

KESEHATAN & GIZI ANAK USIA DINI Dr. Widya Ayu Puspita, M.Kes

Perkenalkan... Dr. Widya Ayu Puspita BPPAUDNI Regional II widya.ayu.puspita@gmail.com HP. 087853907011

MATERI MATERI KESEHATAN GIZI URAIAN MATERI Pengertian anak sehat Gangguan kesehatan anak Pemeliharaan kesehatan anak Perilaku hidup bersih, sehat dan aman Pengertian gizi Karakter makanan yang bergizi Hubungan gizi dan kecerdasan Penyajian menu yang bergizi Gangguan gizi pada anak usia dini

MARI BERGERAK SEBENTAR YA...

SEHAT...??? WHO Sehat adalah keadaan sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat Undang Undang Kesehatan RI Sehat adalah keadaan sejahtera badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi

Anak Sehat Tumbuh & Berkembang Secara Optimal Sesuai Usia

Kesehatan Anak Proses Pembelajaran

Ceria BB & TB Proporsional Sesuai Usia Aktif Kemampuan Bertambah Sesuai Usia Nafsu Makan Baik Ciri Anak Sehat Semangat Kulit dan Rambut Bersih Jarang Sakit Mata Bersinar Mulut Tidak Berbau

GANGGUAN KESEHATAN ANAK USIA DINI

Gangguan Kesehatan Fisik Berupa gangguan kesehatan yang secara fisik dapat dilihat, sehingga dapat segera ditangani

Berbagai Gangguan Kesehatan Fisik pada Anak 1. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I) 2. Flu 3. Diare 4. Kecacingan 5. Demam Berdarah 6. Penyakit Mata & Telinga 7. Karies Gigi

Gangguan Kesehatan Mental Gangguan yang Sering Muncul 1. Stres 2. Depresi

Gangguan Kesehatan Sosial Gangguan Kemampuan untuk penyesuaian diri (adaptasi) Gangguan Kemampuan komunikasi dan interaksi

PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK Penting untuk Mewujudkan Generasi Sehat Di Masa Depan

UPAYA PEMELIHARAAN KESEHATAN ANAK USIA DINI Istirahat/Tidur yang Cukup Kebersihan Tubuh Perawatan & Pertumbuhan Gigi Imunisasi Pemantauan Pertumbuhan (BB, TB, LLA, Lingkar Kepala)

ISTIRAHAT & TIDUR YANG CUKUP - Pertumbuhan tulang - Perbaikan sel tubuh yang rusak - Pengendalian emosi - Pemrosesan informasi Tidur Hendaknya Bukan Hukuman Tempat Tidur Nyaman, Aman, Sehat, Bersih

KEBERSIHAN TUBUH -Mandi teratur - Memotong dan membersihkan kuku - Mencuci rambut - Menggosok gigi -Membasuh muka - Mencuci tangan - BAB dan BAK di toilet - Berganti pakaian

PERAWATAN & PERTUMBUHAN GIGI Dimulai usia 6 bulan ketika gigi susu mulai tumbuh Biasakan anak : Sikat gigi 2x/ hari, sehabis makan & sebelum tidur malam Menggunakan sikat gigi kecil dan pasta gigi Hindari makan >> yang manis dan lengket, Perbanyak buah buahan Mengedot, mengisap jari upayakan disapih

IMUNISASI Penting untuk pencegahan penyakit Bawalah anak ke Puskesmas atau posyandu Umur 1 tahun imunisasi dasar lengkap

JADWAL IMUNISASI USIA JENIS IMUNISASI 0 2 Bulan BCG Polio 1 2 Bulan Hepatitis B 1 Polio 2 DPT 1 3 Bulan Hepatitis B 2 Polio 3 DPT 2 4 Bulan Polio 4 DPT 3 8 Bulan Hepatitis B 3 9 Bulan Campak

PEMANTAUAN BB/TB/LLA/LK Pemantauan dilakukan secara teratur Dapat menggunakan KKA/KMS Bekerjasama dengan Posyandu/Puskesmas atau Institusi Layanan Kesehatan lainnya

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi anak dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasiuntuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan Perilaku serta mempraktekkannya dalam kehidupan sehari hari

5 PESAN DASAR PHBS 1. Mencuci tangan dan menggosok gigi dengan baik dan benar 2. Mengkonsumsi makanan yang bergizi 3. Menjaga kebersihan lingkungan 4. Olahraga secara teratur 5. Istirahat yang Cukup

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Sediakan Kotak P3K lengkap dengan isinya Cek selalu kondisi obat-obatan dalam kotak P3K Buatlah daftar riwayat kesehatan setiap anak (profiling anak) Bekerjasamalah dengan instansi pelayanan kesehatan terdekat

Tindakan Pencegahan Pada Kecelakaan Membuat aturan. Memberi penjelasan kepada anak tentang bahaya disekitar anak dan bagaimana mencegahnya Mewaspadai kecelakaan yang umum terjadi: Pada Bayi berusia 0-6 bulan(berguling dan menjangkau) Bayi yang berusia 6-12 bulan (merangkak dan berjalan) Anak yang berusia 1-2 tahun (berjalan dan menyelidik)

Tindakan Pencegahan Pada Kecelakaan Penyiapan lingkungan yang aman Memilih Mainan yang Aman bagi Anak Usia Dini. Kamar Mandi yang Aman bagi Anak Usia Dini Kamar Tidur yang Aman bagi Anak Halaman yang Aman

Permasalahan Kesehatan Apa Sajakah yang Sering Dijumpai di Lapangan? Apa Saja Penyebab Timbulnya Permasalahan Kesehatan Tersebut?

PEMENUHAN GIZI YANG SEHAT-SEIMBANG Gizi yang sehat dan seimbang diperlukan oleh tubuh untuk tumbuh & berkembang secara optimal

Nutrisi Tepat..? Penting!! Sejak dalam kandungan ASI paling lengkap dan seimbang Menu seimbang : protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air Protein dan asam amino : pertumbuhan sel, fungsi organ, perlindungan infeksi, dll Karbohidrat : sumber energi, aktivitas sel Lemak dan asam lemak: energi, fungsi sel Vitamin & Mineral : pengatur

Makanan dengan Gizi Seimbang Karbohidrat Protein Lemak Mineral Vitamin Air

Karbohidrat Sumber tenaga utama Tepung tepungan sumber : beras, kentang, jagung, ketela, sagu, ubi, dll Gula gula merah, gula pasir, dll

Protein Pertumbuhan Mengganti jaringan tubuh yang rusak Protein nabati (tumbuhan) tempe, tahu, kacang kacangan Protein hewani (hewan) daging, telur, susu, ikan

Lemak Sumber tenaga Sulit dicerna Cadangan energi Lemak penting bagi anak Omega 3 dan Omega 6 (Tempe, Tahu, Ikan, Telur, Daging) Metabolisme vitamin Sumber santan, margarin, lemak hewan

Mineral & Vitamin Melancarkan metabolisme (kinerja) tubuh Sumber buah-buahan, sayuran Konsumsi aneka sayur dan buah setiap hari

Serat Membantu menurunkan gula darah Membantu menurunkan lemak darah Melancarkan buang air besar Membuat rasa kenyang Buah & Sayur

Air Cukupi kebutuhan air Sehari : 2,5 3 liter Fungsi air Metabolisme tubuh Melancarkan aliran darah ke otak Membantu suplai oksigen ke otak siap belajar, tubuh lebih siaga Hindari dehidrasi (kekurangan cairan)

Gizi sangat penting dalam 1000 HPK

1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) 270 hari (9 bulan) dalam kandungan + 730 hari (2 tahun pertama) setelah lahir

1000 HPK 8 minggu pertama kehamilan terjadi pertumbuhan organ penting (otak, hati, jantung, ginjal, tulang, dll) 9 minggu kehamilan sampai lahir terjadi pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut dari organ tubuh siap hidup di luar 2 tahun pertama setelah lahir masih berlanjut perkembangan beberapa organ penting

GIZI SEHAT SEIMBANG PENTING UNTUK : 1. Pertumbuhan 2. Perkembangan 3. Kecerdasan 4. Pemeliharaan Kesehatan 5. Aktivitas biologis tubuh

Usia Anak ASI 0 6 Bulan 6 9 Bulan Asi Diteruskan 9 12 Bulan Asi Diteruskan 1 2 Tahun ASI Diteruskan > 2 Tahun Jenis Makanan Makanan Lumat Makanan Lembek Makanan Keluarga

ANJURAN KONSUMSI SEHARI ANAK USIA DINI Bahan Anak Usia 1 3 Tahun Anak Usia 4 6 Tahun Makanan Nasi 3 porsi 4 porsi Daging 1 porsi 2 porsi Tempe 1 porsi 2 porsi Sayuran 1,5 porsi 2 porsi Buah 1 porsi 3 porsi ASI Usia 0 6 Bulan, dilanjutkan hingga Usia 2 Tahun Susu 1 porsi 1 porsi Minyak 3 porsi 4 porsi Gula 2 porsi 2 porsi

1. Makanlah Aneka Ragam Makanan 2. Makanlah Makanan untuk Mencukupi Energi 3. Makanan Sumber Karbohidrat Separuh dari Energi 4. Batasi Minyak dan Lemak sampai seperempat dari Energi 5. Gunakan Garam Beryodium 6. Makanan makanan sumber zat besi 7. Berikan hanya ASI bada Bayi sampai umur 6 Bulan 8. Biasakan makan pagi 9. Minum air bersih dengan cukup 10. Lakukan Aktivitas Fisik 11. Hindari Minuman Beralkohol 12. Makan makanan yang Aman bagi Kesehatan 13. Bacalah Label dalam Kemasan Makanan Prof.Soekirman PGS PuslitGizi Bogor 47

Tanda Balita Gizi Kurang Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut turut Tampak lesu, lemah Mudah menangis dan rewel Mudah sakit

Kurang Gizi Functional Isolationism (Isolasi Diri) Bertahan untuk tidak mengeluarkan energi yang banyak (conserve energy) Mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, perilaku eksploratori, perhatian, & motivasi

Gizi Kurang Balita Profil foto Anak anak Usia Dini yang Kekurangan Gizi

Kekurangan Gizi sejak dari Kandungan Berat badan di bawah standar, kulit bayi kisut

SANGAT KURUS TELUK KENARI, ALOR, NTT SANGAT KURUS DESA BOLA, MUNA, SULTRA MARASMUS, PONDIDAHA, KENDARI

Gizi Kurang Daya tahan rendah Mudah sakit Kematian Daya tahan rendah Absensi meningkat Produktivitas rendah Pendapatan rendah Pertumbuhan otak terhambat Gangguan kecerdasan Potensi pendidikan Umur Harapan Hidup rendah Belajar tidak bergairah Masa depan suram dan terganggu kesehatan

Dampak Gizi dan Kesehatan terhadap Kualitas Manusia Gizi kurang & infeksi Gizi cukup & sehat Otak tumbuh kembang tidak optimal bersifat permanen Tak terpulihkan Anak cerdas dan produktif MUTU SDM RENDAH MUTU SDM TINGGI BEBAN ASET

Gizi Buruk Balita Kwashiokor Marasmus Marasmus Kwashiokor

KWASHIORKOR Disebabkan oleh Defisiensi (Kekurangan) Protein

Tanda-Tanda Gizi Buruk pada Kwashiorkor 1. Edema/Bengkak seluruh tubuh (terutama pada punggung kaki) 2. Wajah bulat dan sembab 3. Cengeng / Rewel / Apatis 4. Perut buncit 5. Rambut kusam dan mudah dicabut 6. Bercak kulit yang luas dan kehitaman / bintik merah

PENYEBAB KWASHIORKOR Pola Makan Faktor Sosial Ekonomi Infeksi

MARASMUS Malnutrisi kalori protein yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan dan mengurusnya lemak bawah kulit dan otot. Marasmus adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan kalori protein.

Tampak sangat kurus Wajah seperti orang tua Cengeng / rewel / apatis Perut cekung Otot pantat mengendur Keriput otot lengan dan tungkai

PENYEBAB MARASMUS Asupan makanan kurang Infeksi Kelainan organ vital bawaan Penyapihan yang terlalu cepat Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa MP-ASI yang tepat Kelainan Metabolisme Tubuh tanpa Penanganan

Kwashiokor Marasmus

MARASMIC KWASHIORKOR Gabungan antara Marasmus dan Kwashiorkor

GIZI LEBIH Kegemukan Obesitas Berpengaruh Fungsi Organ Tubuh Penyebab : Keturunan Hormon (Mis. Basal Metabolisme Rate) Gaya hidup (Ngemil yang tidak sehat)

Kewaspadaan Dini Penggunaan bahan aditif (penambah) makanan yang berbahaya (pengawet, perasa, pewarna) Pengolahan bahan/makanan yang tidak tepat Penyiapan bahan/makanan yang tidak tepat Jajanan yang tidak sehat Hindarkan dari asap rokok

Penting Dilakukan Meningkatkan Keterlibatan Orangtua dalam Penyediaan Makanan dg. Gizi Seimbang Parent Class, Parent Day, Paguyuban Orangtua, Penyediaan Bekal, Kantin Sehat

Apa yang Bisa Kita Lakukan di Lembaga PAUD untuk Memelihara Kesehatan & Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak? Buatlah Rencana Tindak Lanjut

Mari Bergerak Lagi...

Terima Kasih Salam Sehat untuk Anak Indonesia

DIREKTORAT PEMBINAAN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS DIREKTORAT JENDRAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini TUJUAN KHUSUS 1. Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak 2. Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif 3. Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi 4. Mengetahui dan memahami Pola Asuh 5. Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh 6. Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan 7. Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat

Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi yang masing-masing bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami atas apa yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu

Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Gambaran ini diberikan oleh Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)

MENDENGAR BERBICARA KATA KUNCI MEMBACA MENULIS DAN MENGGAMBAR

Bahasa sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.

1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.

Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.

PRINSIP (INTERAKSI AKTIF) ANAK ORANG DEWASA Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat

Tingkat membabel (0,0 1,0) Masa ucapan dua kata (2 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 6 tahun)

Pengasuhan : proses interaksi antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak

Pola asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak 3 Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif

Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan

Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan pesan saya

Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.

Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi

1. Memerintah 7. Menyalahkan 2. Meremehkan 8. Menasehati 3. Membandingkan 9. Membohongi 4. Mencap/Label 10. Menghibur 5. Mengancam 11. Mengeritik 6. Menyindir 12. Menganalisa Bila dilakukan: - Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri - Anak tidak percaya diri

Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak

Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan

Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu (perasaan kita) kalau.. ( kode perilaku anak), karena. (konsekuensi yang ditanggung anak).

dipresentasikan oleh; TIM PELATIH

SLAMAT PAGI, SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT SLAMAT PAGI SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT, SLAMAT SORE ISTIRAHAT, SLAMAT MALAM TIDUR NYENYAK. GURU PAUD INDONESIA SLALU SIAP DAN SEDIA MENCERDASKAN ANAK BANGSA MEMBERIKAN BAHAGIA GURU PAUD, LUAR BIASA GURU PAUD CERAH CERIA

TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini TUJUAN KHUSUS 1. Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak 2. Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif 3. Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi 4. Mengetahui dan memahami Pola Asuh 5. Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh 6. Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan 7. Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat

Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi, bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami hal yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu

Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)

MENDENGAR BERBICARA KETERAM PILAN BERBAHA SA MEMBACA MENULIS DAN MENGGAMBAR

Bahasa sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.

1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.

Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.

PRINSIP (INTERAKSI AKTIF) ANAK ORANG DEWASA Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat

Tingkat membabel (0,0 1,0) Masa ucapan dua kata (2 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 6 tahun)

Pengasuhan : proses interaksi antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak

Pola asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak 3 Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif

Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan

Tidak berbicara tergesa-gesa Membaca bahasa tubuh anak Mendengarkan perasaan anak Hindari 12 Gaya Populer Mendengarkan aktif Tentukan masalah siapa Gunakan pesan saya

Karena: - Kemampuan anak menangkap pesan masih terbatas - Dapat memberi kesempatan pada anak untuk menganalisa pesan Bila hal tersebut dilakukan, maka: Anak tidak memahami pesan, akhirnya orang dewasa menjadi emosi.

Karena: - Bahasa tubuh tidak pernah berbohong - Bahasa tubuh lebih nyata dibanding bahasa lisan Bila hal tersebut tidak dilakukan, maka: - Tidak akan memahami anak - Anak lebih mudah emosi

1. Memerintah 7. Menyalahkan 2. Meremehkan 8. Menasehati 3. Membandingkan 9. Membohongi 4. Mencap/Label 10. Menghibur 5. Mengancam 11. Mengeritik 6. Menyindir 12. Menganalisa Bila dilakukan: - Anak tidak percaya pada perasaannya sendiri - Anak tidak percaya diri

Untuk: - Membangun hubungan sosial - Membangun percaya diri anak Caranya: - Menjadi cermin yang memantulkan perasaan anak - Menghadap langsung ke anak

Karena: Tidak semua bantuan kita diperlukan anak Akibatnya jika diabaikan: - Anak tidak terbiasa mengatasi masalahnya sendiri - Anak ketergantungan - Anak tidak memiliki ketahanmalangan - Anak tidak terlatih untuk mengambil keputusan

Untuk: Melatih memahami perasaan orang lain Caranya: Ibu/Bapak (perasaan kita) kalau.. ( kode perilaku anak), karena. (konsekuensi yang ditanggung anak).

Jadilah pendidik yang ramah dan friendly Sampaikan informasi dan fakta bukan hasil penilaian subyektif Mau mendengar dan mengambil tindakan Jaga nada suara dalam berbicara, upayakan nada suara lembut dan profesional utamanya untuk meningkatkan kepercayaan orangtua Ceritakan cara yang telah dilakukan pendidik untuk menangai masalah yang berkenaan dengan peserta didik (anak)

Hindari mengabarkan orangtua jika hanya Progrest materi Komunikasi dalam Pengasuhan anak usia Dini. membicarakan mengenai nilai yang kurang atau Bogor, 2 sampai 4 Desember 2015. perilaku 1. Bahan yang ajar tidak terlalu negatif banyak mengalami perubahan. Jika ada penambahan pada bahan ajar, sebaiknya berkenaan dengan materi Komunikasi dengan Teman Sejawat. Saat ini tidak dapat Batasidilakukan waktu dengan optimal, dan berkenaan menjaga dengan referensi yang pembicaraan harus dipersiapkan. tetap 2. Bahan tayang mengalami beberapa perubahan untuk mengakomodir bahan materi yang fokus disesuaikan dengan waktu yang tersedia. 3. Penambahan bahan tayang sebagai ilustrasi pada kegiatan praktek, ditambahkan di slide ahir. Manfaatkan teknologi dalam berkomunikasi 4.. 10 soal beserta kunci jawaban disiapkan untuk dapat dipergunakan sebagai bahan varian pretest dengan dan postest. orangtua maupun rekan sejawat (telpon, sms, email, bbm, whatsapp, dll) menunjukkan rasa peduli dan empati

Terima Kasih... Tolong... Maaf... Permisi...

dipresentasikan oleh; TIM PELATIH

SLAMAT PAGI, SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT SLAMAT PAGI SIAP-SIAP SLAMAT SIANG BERSEMANGAT, SLAMAT SORE ISTIRAHAT, SLAMAT MALAM TIDUR NYENYAK. GURU PAUD INDONESIA SLALU SIAP DAN SEDIA MENCERDASKAN ANAK BANGSA MEMBERIKAN BAHAGIA GURU PAUD, LUAR BIASA GURU PAUD CERAH CERIA

TUJUAN UMUM Memahami dan mengembangkan komunikasi dalam pengasuhan anak usia dini TUJUAN KHUSUS 1. Mengetahui dan memahami Komunikasi dan Bahasa Anak 2. Mengetahui dan memahami Hakikat Komunikasi Efektif 3. Mengetahui dan memahami Upaya Peningkatan Komunikasi 4. Mengetahui dan memahami Pola Asuh 5. Mengetahui dan memahami Macam-Macam Pola Asuh 6. Mengetahui dan Memahami Komunikasi Dalam Pengasuhan 7. Mengetahui dan Memahami Teknik Berkomunikasi Dengan Anak sesuai tahapan usia, dan dengan teman sejawat

Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak yang berkomunikasi, bertujuan membangun suatu makna agar keduanya memahami hal yang sedang dikomunikasikan. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi di dalam diri seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu

Pada komunikasi lisan, terdapat istilah yang menjadi prasyarat utama, yaitu interaksi. Interaksi bertujuan mendapatkan makna yang sama-sama dimengerti oleh pihak-pihak yang berkomunikasi. Brown (1994) dan Burns & Joyce (1997)

MENDENGAR BERBICARA KETERAM PILAN BERBAHA SA MEMBACA MENULIS DAN MENGGAMBAR

Bahasa sebagai alat komunikasi dan berfikir Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang melambangkan pikiran, perasaan dan sikap manusia Bagi anak, bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan keinginan, pikiran, harapan, permintaan,dll.

1. Perlu penguatan atau koreksi terhadap bahasa anak yang muncul karena adanya stimulus 2. Pemberian contoh yang baik dalam berbahasa untuk ditiru anak. 3. Latihan yang diberikan kepada anak dapat berbentuk pertanyaan (stimulus) dan jawaban (respon). 4. Pada setiap respon positif (benar) dari anak perlu segera diberikan penguatan oleh pendidik baik dengan pujian atau hadiah.

Perkembangan bahasa anak tidak ditentukan oleh lingkungan semata. Faktor genetik sangat menentukan perkembangan bahasa anak Bahasa sudah ada di dalarn diri anak Keterampilan bahasa juga dipengaruhi oleh kematangan fisik anak, misalnya kematangan organ-organ bicara.

Perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain Anak akan dapat belajar dengan optimal jika diberikan kegiatan, Sementara anak melakukan kegiatan, anak perlu didorong untuk sering berkomunikasi.

PRINSIP (INTERAKSI AKTIF) ANAK ORANG DEWASA Dirangsang untuk dapat bercakap-cakap satu dengan yang lain Memberikan pengalaman pada anak dalam menggunakan bahasa yang tepat

Tingkat membabel (0,0 1,0) Masa ucapan dua kata (2 2,5 tahun) Masa permulaan tata bahasa (2,5-3 tahun) Masa menjelang tata bahasa dewasa (3-4 tahun) Masa kecakapan penuh (4 6 tahun)

Pengasuhan : proses interaksi antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta lingkungan masyarakatnya. Dilakukan sejak anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap menjadi orang dewasa. Dipengaruhi oleh 3 hal: (1) Latar belakang sejarah dan psikologi orang tua (2) Konteks sosial yang mendukung (3) Karakteristik anak

Pola asuh orang tua : suatu bentuk yang diberikan orang tua atau orang dewasa kepada anak dalam hal membimbing serta mendidik anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak 3 Jenis Pola Asuh: * Autoritarian/demokratik * Otoriter * Permisif

Pola Asuh Otoriter Identik dengan hukuman Pola Asuh Permisif Anak-anak tumbuh dengan kebebasan (serba boleh) Pola asuh Demokratis Menyeimbangkan kebebasan dan keteraturan