BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan
|
|
- Yandi Susanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status nutrisi Status nutrisi adalah kondisi kesehatan yang dipengaruhi oleh asupan dan manfaat zat zat gizi. Perubahan pada dimensi tubuh mencerminkan keadaan kesehatan dan kesejahteraan secara umum baik individu maupun populasi. Antropometri digunakan untuk mengukur dan memperkirakan kesehatan dan kesintasan individu dan merupakan refleksi status sosial dan ekonomi suatu populasi. Antropometri telah digunakan untuk mengukur status nutrisi individu dan populasi, yang pada akhirnya dapat memprediksi individu atau kelompok mana yang memerlukan intervensi nutrisi. 9 Faktor yang langsung menentukan status nutrisi adalah asupan makanan, kesehatan dan perawatan terhadap anak. 10 Pengukuran antropometri minimal pada anak umumnya meliputi pengukuran berat badan (BB), panjang badan (TB), dan lingkar kepala (dari lahir sampai umur 3 tahun). Berat badan menurut tinggi badan lebih akurat dalam menetapkan dan mengklasifikasi status gizi pada anak Pemberian air susu ibu (ASI) dan susu formula Pemberian ASI atau susu formula pada awal kehidupan merupakan pilihan yang penting karena bayi sedang dalam masa pertumbuhan yang
2 6 cepat dan dianjurkan untuk mengajarkan kebiasaan yang sehat. 11 Pemberian ASI adalah yang terbaik dalam pemberian makan bayi karena mempengaruhi perkembangan anatomi dan fisiologis saluran pencernaan, berbeda dengan pemberian susu formula. Suatu bukti menunjukkan bahwa perbedaan awal dalam pengalaman rasa yang diberikan oleh payudara dan pemberian susu formula juga mempengaruhi penerimaan bayi terhadap makanan padat, terutama makanan yang mungkin tidak mudah diterima, seperti sayuran. Masih dibutuhkan penelitian lain yang menunjukkan bahwa bayi mampu mengatur asupan kalori dengan menyesuaikan volume susu yang di konsumsi. Bayi dengan susu formula lebih pasif dalam proses makan dan memiliki lebih sedikit peluang untuk mengontrol jumlah susu yang dikonsumsi, sehingga mudah untuk minum susu berlebih Pengaruh orangtua secara umum Orangtua menciptakan lingkungan makan untuk anak mereka sebagai pengalaman awal dengan makanan dan makan. Orangtua menciptakan lingkungan untuk anak yang dapat mendorong perkembangan kebiasaan makan yang sehat atau dapat mendorong terjadinya berat badan berlebih dan aspek gangguan makan pada anak. 12 Salah satu faktor yang mempengaruhi praktik pemberian makan adalah persepsi ibu terhadap status nutrisi anak. 13 Sebuah studi di Chicago melaporkan tingginya kejadian kesalahan persepsi ibu terhadap
3 7 berat badan berlebih pada anak mereka. Ibu dengan tingkat pendidikan yang rendah lebih sering mengalami kesalahan dalam mengelompokkan berat badan pada anak mereka. 14 Strategi orangtua dan praktik pemberian makan seperti penyediaan makanan sebagai hadiah, kontrol makan yang berlebihan dan pembatasan makanan yang tepat adalah contoh faktor lingkungan yang dapat dirubah dan harus dinilai kembali agar dapat menjadi dasar yang lebih baik untuk mencegah obesitas. 8 Keluarga adalah suatu lingkungan sosial utama yang mempengaruhi anak, mungkin dapat mengubah faktor risiko obesitas pada anak. 9 Berdasarkan teori saat ini menyatakan nutrisi yang baik untuk anak prasekolah adalah tergantung pada penyediaan makanan dalam rumah tangga, kesehatan lingkungan yang memadai, perawatan ibu dan anak yang memadai. 10 Penelitian di Houston Texas, menunjukkan bahwa makanan yang disukai oleh anak yang lebih kecil dari 2 tahun terkait dengan makanan kesukaan ibu. Orangtua beranggapan bahwa mereka mengetahui makanan mana yang sehat dan pengalaman makan orangtua juga mempengaruhi asupan makanan anak. 3 Sebuah bukti menunjukkan bahwa pemilihan makanan oleh ibu selama hamil dapat mempengaruhi penerimaan makanan padat oleh anak di kemudian hari. Berbagai macam rasa dalam diet ibu muncul dalam cairan amnion. Rasa dan bau akan berfungsi selama janin hidup, karena janin secara teratur akan menelan cairan amnion. 1
4 8 Orangtua yang menggunakan disiplin dengan tepat, terkait dengan konsumsi makan yang sehat, sementara orangtua yang terlalu memaksa terkait dengan konsumsi makan yang tidak sehat. Nilai-nilai budaya dapat memberikan pola umum atau awal untuk menuntun keputusan orangtua dan praktik sosialisasi. Sikap orangtua dalam membesarkan anak dipengaruhi oleh norma-norma budaya dan masalah sosial budaya, sehingga praktik pengasuhan dapat berbeda antar kelompok etnis. 4 Anak tidak mau makan karena mereka tidak suka. Pola penerimaan makanan berkembang pada awal kehidupan dan masa kanak-kanak adalah masa yang peka terhadap perkembangan makan yang disukai. Perkembangan makan yang disukai selama masa bayi relatif stabil dan tercermin pada pemilihan makanan di kemudian hari. Secara umum anak memilih makan yang paling sering disediakan dan mereka cenderung memilih makanan yang telah tersedia dirumah. 3 Perkembangan makanan yang disukai cenderung ditentukan dari genetik untuk menyukai rasa manis dan asin dan tidak menyukai rasa pahit dan asam. Rasa tambahan untuk makanan yang spesifik adalah hasil dari pengetahuan. Anak yang lebih kecil cenderung neophobic terhadap makanan. Pada tahun kedua kehidupan bertepatan dengan periode penting dari transisi makan dewasa, ada kecendrungan untuk menghindari makan baru (neophobia). 12 Penerimaan makanan yang baru oleh anak dipengaruhi oleh orangtua, saudara kandung yang tinggal serumah, teman sebaya, kesempatan makan dalam suasana yang ramah dan respon pujian atau
5 9 negatif untuk mengkonsumsi makan tertentu. Anak yang menerima makan hanya dalam jumlah terbatas dan tidak bersedia untuk mencoba makanan yang tidak dikenal dinamakan neophobic, problem eaters atau picky eaters. 15 Pengaruh orangtua yang menggambarkan saling ketergantungan antara faktor faktor dan bagaimana dampak konsumsi energi dan status nutrisi anak (gambar 1). Penelitian lain di Houston Texas menunjukkan bahwa isyarat lingkungan sangat berpengaruh dalam melibatkan pengalaman awal makan dengan pengasuh (contohnya orangtua). 16 Para peneliti telah mencoba untuk mengindentifikasi faktor penyebab obesitas untuk menghentikan atau memperlambat kejadian obesitas di kalangan remaja. 17 Gambar 1. Hubungan antara perilaku makan orangtua, gaya pengasuhan dan fungsi keluarga dengan status nutrisi 17
6 Keluarga dapat mempengaruhi status nutrisi anak Praktik pemberian makan yang terlalu mengendalikan secara tidak sengaja bisa berakibat terhadap kelebihan berat badan anak dengan mengganggu otonomi anak tentang pemberian makanan dan makan. Namun, sampai saat ini masih sedikit perhatian yang diberikan, apakah orangtua melakukan praktik pemberian makan sudah mencerminkan kebebasan terhadap perilaku makan anak mereka. 18 Keluarga dapat mempengaruhi status nutrisi anak melalui 3 hal: 1. Praktik pemberian makan dan kebiasaan orangtua Kita lahir dengan kemampuan untuk mengontrol makan berdasarkan dari isyarat lapar dan kenyang. Anak tumbuh dan mulai mempelajari kebiasaan dan kultur dari makanan keluarga. 19 Cara pemberian makan oleh orangtua bisa saja mengakibatkan anak kelebihan makan. 5 Anak yang mendapat tekanan untuk makan dalam keluarga mempunyai indeks massa tubuh yang lebih rendah dan kurang dari pada anak yang tidak mendapat tekanan dari rumah. Hal ini menunjukkan anak belajar menentang atau menolak makan setiap waktu atau anak ini selalu kesulitan dalam pemberian makan dan mereka menunjukkan kebiasaan yang dapat menimbulkan masalah pada orangtua. 20 Praktik pemberian makan oleh orangtua menunjukkan kebiasaan dari orangtua yang mempengaruhi makan anak. Strategi yang digunakan oleh orangtua mungkin secara langsung berusaha untuk
7 11 mengontrol asupan makan anak, seperti mendorong anak untuk makan banyak atau mengurangi asupan makanan yang tidak sehat Gaya pengasuhan Para peneliti mulai mencari hubungan antara gaya pengasuhan, asupan nutrisi dan praktik makan. Mereka menemukan bahwa keseimbangan antara aturan/ kontrol dan tanggung jawab/ kasih sayang adalah hal yang penting untuk perilaku makan sehat dalam keluarga. 19 Gaya pengasuhan yang positif dinamakan gaya pengasuhan otoritatif. Hal ini terkait dengan hasil yang positif pada anak, 17,22 seperti hasil akademik yang tinggi, meningkatnya kemampuan self regulatory, lebih sering menggunakan strategi adaptive, lebih sedikit gejala depresi dan lebih sedikit kebiasaan yang berisiko. 22 Ada 4 bagian klasifikasi dari gaya pengasuhan. 22 a. Otoritatif : Menghormati pendapat anak tetapi tetap mempertahankan batas yang jelas b. Otoriter : Disiplin yang ketat c. Tidak memaksa : Memanjakan tanpa disiplin d. Lalai : Tidak emosional dan tidak mempunyai aturan. Rasa tanggung jawab adalah sejauh mana orangtua memupuk individualitas, self regulation, pernyataan diri, terhadap anak mereka dengan menjadi selaras dan mendukung kebutuhan dan tuntutan anak. Tuntutan adalah sejauh mana orangtua menumbuhkan kontrol diri dan
8 12 tanggung jawab pada anak mereka melalui pengawasan orangtua, peraturan, struktur dan upaya disiplin Fungsi keluarga Fungsi anggota keluarga mengelola rutinitas sehari-hari, memenuhi peran orangtua, berkomunikasi, penghubung secara emosional dengan masing-masing anggota keluarga, menyediakan konteks lain di mana perilaku orangtua diinterpretasikan oleh anak dan dapat mempengaruhi perkembangan anak dan perilaku. Makan bersama keluarga merupakan bagian dari fungsi keluarga. 22 Anak yang makan bersama anggota keluarga mengkonsumsi makanan yang lebih sehat. 3 Asupan energi pada anak terutama sangat dipengaruhi oleh keluarga. Kendali dari orangtua terhadap asupan diet merupakan masalah yang banyak diperdebatkan. Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak kendali dapat membuat anak sulit beradaptasi, khususnya pada keluarga dengan anak yang berat badan berlebih Strategi pemberian makan pada anak Orangtua menggunakan cara yang berbeda pada anak dengan berat badan berlebih dan berat badan normal untuk mendorong anak makan. 24 Ada beberapa strategi pemberian makan pada anak:
9 13 1. Menyarankan anak untuk makan Perduli terhadap makanan yang dimakan oleh anak adalah hal yang normal untuk orangtua. Dalam beberapa keluarga, menyuruh anak untuk makan sayuran atau makanan bernutrisi merupakan suatu tantangan. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orangtua menyarankan anak untuk makan, mereka mungkin memakan lebih banyak makanan dan lebih cepat dari kebutuhan nutrisi yang sesuai. 17,22,19 2. Makanan sebagai penghargaan Penelitian telah menemukan bahwa, makanan yang digunakan sebagai hadiah menjadi lebih diinginkan, sedangkan makanan yang dibutuhkan untuk dikonsumsi menjadi kurang diinginkan, hal ini berlawanan dari keinginan orangtua. 19 Orangtua yang memaksa anak untuk makan dan menawarkan hadiah cenderung terkait dengan penolakan makan oleh anak Membatasi hak untuk makan Beberapa peneliti menemukan bahwa ketika orangtua membatasi akses terhadap makanan tertentu atau mencoba untuk mengontrol jumlah makanan yang anak makan, anak sebenarnya dapat makan lebih banyak dari makanan yang tersedia Memberi contoh perilaku makan yang sehat Penting bagi orangtua untuk menyediakan berbagai macam makanan sehingga anak-anak dapat mengenal selera baru, rasa, tekstur, dan
10 14 bau. Hal yang biasa untuk anak-anak menjadi ragu-ragu untuk mencoba hal baru (neophobic). Bagai manapun jika orangtua antusias untuk mencoba makanan baru, anak anak mungkin akan lebih mau mencoba dan menikmatinya dengan baik Penataan waktu makan dalam keluarga Rutinitas dan ritual dalam keluarga dapat menghubungkan anggota keluarga, menunjukkan identitas, komunikasi dan berkaitan dengan psikologis kesehatan anak, status nutrisi dan diet. 26 Pemberian makan terkait dengan asupan diet. Pengasuhan pemberian makan mempunyai dampak yang penting untuk pola perkembangan makan anak. 16 Ada beberapa cara penataan waktu makan dalam keluarga: 1. Anak makan di ruang makan, dapur, ruang duduk dan sebagainya Para peneliti melaporkan bahwa atmosfir yang positif pada saat makan membuat waktu makan menjadi istimewa. Penataan suasana selama waktu makan dapat melindungi masa kecil anak untuk mengalami gangguan perilaku makan. Keluarga yang melakukan komunikasi secara langsung pada saat makan dan jelas tata cara makan mungkin memiliki anak dengan sedikit perilaku merusak Anak makan waktu menonton televisi Bererapa penelitian epidemiologi menunjukkan bahwa menonton televisi terkait dengan obesitas masa kanak kanak. Anak yang sering menonton televisi terkait dengan meningkatnya asupan energi. Dalam
11 15 rumah tangga, menonton televisi selama makan membuat anak mengkonsumsi lebih banyak daging, pizza, makanan ringan, soda, lebih sedikit buah buahan dan sayur sayuran. 26 Kebiasaan nonton televisi dan juga kebiasaan makan umumnya dipelajari dari orangtua. Pilihan orangtua memilih menonton televisi selama makan terkait dengan pilihan makanan yang mereka beli Orangtua menemani anak makan Secara umum gaya pengasuhan memberikan penjelasan yang berbeda dalam perilaku makan, terutama ketika mempertimbangkan hasil pada anak yang lebih kecil, karena mereka banyak menghabiskan keseluruhan waktu makan dirumah dengan satu atau kedua orangtua Makan bersama keluarga Sebuah penelitian menemukan frekuensi makan bersama keluarga berhubungan positif dengan asupan buah buahan, sayur sayuran, bijibijian, makanan kaya kalsium, asupan protein, kalsium, besi, folat, serat, vitamin A, C, E dan B-6. Dan berhubungan negatif dengan konsumsi minuman ringan. Namun apakah dampak diet tersebut menyebabkan berat badan yang sesuai selama masa kanak kanak dan dewasa masih belum jelas 3,28 Hubungan antara dorongan makan dari ibu dan asupan kalori anak di pengaruhi interaksi langsung ibu anak sewaktu makan. 29
12 16 5. Anak makan sambil bermain Waktu makan harus menyenangkan dan berorientasi pada keluarga, makan bersama anggota keluarga dan berbagi pengalaman. Ketika waktu makan sangat singkat (kurang dari 10 menit), anak tidak mempunyai punya cukup waktu untuk makan, khususnya ketika anak baru mendapat keterampilan makan dan mungkin anak makan makan lebih lambat. Cara yang lain adalah duduk lebih dari 20 atau 30 menit sering kali sulit terhadap anak dan waktu makan menjadi musuh baginya. Ketika waktu makan ditandai dengan gangguan dari televisi, argumen keluarga, atau kegiatan bersaing, anak menjadi tidak fokus untuk makan. Pengasuh harus memisahkan waktu makan dari waktu bermain dan menghindari menggunakan mainan atau televisi untuk mengalihkan perhatian anak selama waktu makan. 30 Intervensi orangtua terhadap anak yang mengalami kesulitan makan : Secara alami anak mampu mengatur energi diri dan dapat mengenali, menanggapi isyarat internal lapar dan isyarat kenyang 2. Isyarat eksternal (misalnya: kontrol orangtua) berpotensi dapat mengganggu kemampuan alami untuk mengenali dan merespon isyarat internal 3. Tanggung jawab orangtua terutama terletak dalam menyediakan makanan bergizi dan menentukan kapan harus menyediakan makanan ini
13 17 4. Anak-anak harus dibiarkan untuk memilih dan berapa banyak pilihan makanan sehat yang mereka makan 5. Menggunakan makanan sebagai hadiah atau ancaman yang mungkin dapat menumbuhkan rasa suka terhadap makanan tertentu (misalnya, makanan penutup) dengan nilai khusus Child Feeding Questionnaire (CFQ) Child Feeding Questionnaire (CFQ) dapat digunakan untuk menilai persepsi pemberian makan pada anak, penerimaan makan oleh anak, mengkontrol asupan energi dan obesitas.child Feeding Questionnaire didisain untuk digunakan pada orangtua yang mempunyai anak dengan usia sekitar 2 sampai 11 tahun. 32 Child Feeding Questionnaire yang terbaru terdiri dari 7 dimensi pertanyaan yang berbeda, termasuk 4 faktor persepsi orangtua yang digunakan untuk mengkontrol praktik pemberian makan. Menyadari berat badan orangtua, menyadari berat badan anak, perhatian orangtua terhadap berat badan anak dan rasa tanggung jawab orangtua. Tiga faktor lainnya untuk menilai perilaku kontrol orangtua dan praktik pemberian makan termasuk mengurangi makan anak, memaksa anak untuk makan dan pemantauan. 32 Child Feeding Questionnaire ini berisi 31 pertanyaan dan menilai tujuh faktor berikut: rasa tanggung jawab (3 pertanyaan), kesadaran orangtua atas berat badannya (4 pertanyaan),kesadaran orangtua akan
14 18 berat badan anaknya (6 pertanyaan), perhatian orangtua terhadap berat badan anaknya (3 pertanyaan), pembatasan makanan (8 pertanyaan), tekanan untuk makan (4 pertanyaan) dan pemantauan (3 pertanyaan). 8
15 Kerangka Konseptual Praktik pemberian makan -Rasa tanggung jawab -Menyadari berat badan orangtua -Menyadari berat badan anak -Perhatian terhadap berat b d k Persepsi -Restriksi -Memaksa untuk Makan -Monitoring Kontrol Ketersediaan makanan dalam rumah tangga Penilaian dengan CFQ Pemeliharaan kesehatan dan lingkungan yang sehat Asupan makanan Status kesehatan Status nutrisi Obesitas Overweight Normal Gizi kurang Gizi buruk Gambar 2. Kerangka konseptual Yang diteliti
Hesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado
Hesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado Genetik Nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan Lingkungan Tumbuh kembang Optimal 3 } perilaku makan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi buruk, gizi kurang, dan gizi lebih.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sayuran merupakan salah satu sumber mineral mikro yang berperan sangat penting dalam proses metabolisme tubuh (Indira, 2015). Mineral mikro sendiri merupakan mineral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki abad ke-20, mulai bermunculan restoran-restoran fast food. Menurut hasil penelitian Health Education Authority 2012, usia 15-34 tahun adalah konsumen terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda (Double
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi di Indonesia saat ini memasuki masalah gizi ganda (Double Burden Nutrition). Masalah gizi kurang masih belum teratasi sepenuhnya, sementara gizi lebih juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lum masa dewasa dari usia tahun. Masa remaja dimulai dari saat pertama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja didefinisikan oleh WHO sebagai suatu periode pertumbuhan dan perkembangan manusia yang terjadi setelah masa anak-anak dan sebe lum masa dewasa dari usia 10-19
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian di Indonesia yang dilakukan di Jakarta terhadap anak prasekolah. Menunjukan hasil prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6%. Sebanyak 44,5% diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat pemberian makan. Sensory food aversion atau picky eater adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemberian makan merupakan bagian penting dari kehidupan bayi dan anak. Hal ini dikarenakan sebagian besar interaksi orangtua dan anak terjadi pada saat pemberian makan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan di bahas yang pertama mengenai ASI Eksklusif, air susu ibu yang meliputi pengertian ASI, komposisi asi dan manfaat asi. Kedua mengenai persepsi yang meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara beriklim tropis dengan sumber daya alam yang beraneka ragam, termasuk pangan. Sayur merupakan bahan pangan yang mudah didapat. Sayur memiliki
Lebih terperinciPola hidup sehat untuk penderita diabetes
Pola hidup sehat untuk penderita diabetes Penanganan diabetes berfokus pada mengontrol kadar gula darah (glukosa). Hal tersebut dapat dijalankan dengan memperhatikan pola makan dan olahraga, serta merubah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan dan minuman yang paling sempurna bagi bayi selama bulan-bulan pertama kehidupannya (Margaret Lowson, 2003). Sejak awal kelahirannya
Lebih terperinciContoh Penghitungan BMI: Obesitas atau Overweight?
Obesitas yang dalam bahasa awam sering disebut kegemukan merupakan kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyapihan 1. Pengertian Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara berangsur-angsur atau sekaligus. Proses tersebut dapat disebabkan oleh berhentinya sang
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciEsti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH
Esti Nurwanti, S.Gz., Dietisien., MPH Suatu model problem solving yang sistematis, menggunakan cara berpikir kritis dalam membuat keputusan menangani berbagai masalah yang berkaitan dengan nutrisi dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan tujuan, hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada perbedaan kemampuan
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes 1 GIZI BALITA dan ANAK 1-5 tahun Balita Dibedakan : * 1 3 tahun : Batita * 4 5 tahun : usia pra sekolah >5 thn- 9 tahun anak-anak Pertambahan tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Obesitas menjadi masalah di seluruh dunia karena prevalensinya yang meningkat pada orang dewasa maupun remaja baik di negara maju maupun berkembang. Prevalensi overweight
Lebih terperinciAWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT
AWAL YANG SEGAR: KIAT-KIAT POLA MAKAN YANG SEHAT Ingin menerapkan pola makan yang sehat tapi tidak tahu harus memulai dari mana? Artikel ini adalah panduan mudah untuk mengiring anda ke arah yang tepat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan masa yang menggembirakan bagi calon orang tua dan keluarga. Calon orang tua terutama calon ibu perlu memiliki pengetahuan dan kesiapan untuk hamil,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan seseorang mengalami masa kanak-kanak, remaja dan dewasa. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa, pada masa ini seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada bayi dan anak, makan merupakan kegiatan natural yang terjadi sehari-hari. Anak usia prasekolah merupakan kelompok yang rawan terhadap masalah gizi. Pada masa ini
Lebih terperinciMilik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia
umumnya digunakan untuk menggambarkan makanan yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan, melebihi diet sehat normal yang diperlukan bagi nutrisi manusia. Makanan Sehat "Makanan Kesehatan" dihubungkan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,
Lebih terperinciOleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Oleh : Seksi Gizi Dinas Kesehatan Provinsi Bali Anak bukan miniatur orang dewasa Anak sedang tumbuh dan berkembang Anak membutuhkan energi per kg BB lebih tinggi Anak rentan mengalami malnutrisi Gagal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada akhir abad 20 telah terjadi transisi masyarakat yaitu transisi demografi yang berpengaruh terhadap transisi epidemiologi sebagai salah satu dampak pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan menjadi gemuk (obese) yang disebabkan penumpukan jaringan adipose
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas atau yang biasa dikenal sebagai kegemukan, merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan anak. Obesitas atau kegemukan terjadi pada saat badan menjadi gemuk
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Overweight Overweight (kelebihan berat badan atau kegemukan) didefinisikan sebagai berat badan di atas standar. Pengertian lainnya overweight adalah kelebihan berat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan pendamping air susu ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping air susu ibu, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mulai umur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Anak dengan status gizi lebih merupakan salah satu tantangan paling serius dalam bidang kesehatan masyarakat di abad 21. Hal ini merupakan masalah global yang prevalensinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlu disiapkan dengan baik kualitasnya (Depkes RI, 2001 dalam Yudesti &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok anak sekolah merupakan salah satu segmen penting di masyarakat dalam upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran gizi sejak dini. Anak sekolah merupakan sasaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Satu dekade terakhir jumlah penderita obesitas di dunia semakin meningkat dengan drastis sehingga menempatkan masalah ini menjadi salah satu masalah yang perlu mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gangguan perkembangan (www.yayasan-amalia.org, 2013)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Nutrisi 2.1.1 Definisi Status Nutrisi Status nutrisi merupakan hasil interaksi antara makanan yang dikonsumsi dan energi yang dikeluarkan oleh tubuh. Menurut Supariasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Gizi lebih merupakan kondisi ketidaknormalan atau kelebihan akumulasi lemak pada jaringan adiposa. Gizi lebih tidak hanya berupa kondisi dengan jumlah simpanan kelebihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan antropometri (berat badan, tinggi badan, atau ukuran tubuh lainnya) dari waktu ke waktu, tetapi lebih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan. terjangkau dan aman dikonsumsi bagi setiap warga untuk menopang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumberdaya manusia suatu bangsa. Untuk mencapai ketahanan pangan diperlukan ketersediaan pangan dalam jumlah dan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi
Lebih terperinciRumus IMT (Index Massa Tubuh) sendiri sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Index Massa Tubuh Index Massa tubuh adalah salah satu pengukuran status gizi antopometri seseorang dengan menggunakan tinggi badan dan berat badan. Cara ini efektif digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tumbuh kembangnya anak usia sekolah yang optimal tergantung dari pemberian nutrisi dengan kualitas dan kuantitas yang baik serta benar. Dalam masa tumbuh kembang tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) hingga dimulainya persalinan sejati, yang menandai awal masa sebelum menjelang persalinan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Remaja merupakan masa transisi dari masa anak anak menuju masa dewasa. Transisi yang dialami remaja ini merupakan sumber resiko bagi kesejahteraan fisik dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Makanan Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang rawat inap di evaluasi dengan pengamatan sisa makanan tidak di konsumsi setelah makanan disajikan (Sutarjo, 1999 dalam
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada BAB ini akan dijelaskan menengenai hasil
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada BAB ini akan dijelaskan menengenai hasil penelitian mengenai risiko obesitas pada anak usia sekolah SMP di Kecamatan Getasan. Penelitian ini bertujuan memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan yang terbaik untuk bayi usia 0 6 bulan adalah ASI. Keunggulan ASI di antaranya adalah dapat meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kecerdasan, mengurangi
Lebih terperinci19/02/2016. Siti Sulastri, SST
Siti Sulastri, SST Usia 0 12 bulan Fase atau tahap awal untuk menentukan kondisi serta perkembangan bayi untuk tahun yang akan datang/ tahun perkembangan bayi berikutnya Tumbuh dengan sangat cepat Mulai
Lebih terperinciBAB I : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pencapaian MDGs yaitu status gizi balita. Masalah gizi utama di Indonesia saat ini
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kesehatan pada anak dinilai dari keberhasilan pencapaian MDGs yaitu status gizi balita. Masalah gizi utama di Indonesia saat ini tidak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Periode emas tersebut dapat diwujudkan apabila pada masa ini, bayi dan anak mendapatkan asupan
Lebih terperinciKEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN
KEBUTUHAN NUTRISI PADA MASA KEHAMILAN Pendahuluan Masa hamil: masa sangat penting Keadaan ibu dan janin terkait satu dengan yang lain Keadaan kesehatan ibu sebelum dan sesudah hamil sangat menentukan Ibu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Terdapat hukum fisika yang berbunyi energi masuk = energi terpakai. Berdasarkan prinsip kesetaraan energi tersebut maka diperlukan keseimbangan energi terutama dalam
Lebih terperinciMakanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Makanan Sehat Bergizi Seimbang Untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Balita KAPAN SAATNYA BALITA MULAI MEMERLUKAN MAKANAN NON ASI? Masa ketergantungan bayi terhadap ASI dimulai sejak bayi lahir sampai usia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode remaja adalah periode transisi dari anak - anak menuju dewasa, pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan fisik dan perkembangan emosional antara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi atau jumlah makanan (zat gizi) yang dikonsumsi dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak yang sehat semakin bertambah umur semakin bertambah tinggi badannya. Pendek atau yang dikenal dengan istilah stunting masih menjadi masalah gizi yang prevalensinya
Lebih terperinciSyarat makanan untuk bayi dan anak :
DIET ORANG SEHAT GOLONGAN ORANG SEHAT 1. BAYI DAN ANAK v masa pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat v ASI merupakan makanan ideal bagi bayi v Usia > 4 bulan perlu makanan tambahan v Perlu pengaturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Terjadi banyak perubahan baik fisik yaitu pertumbuhan yang sangat cepat (growth spurt) dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sayur-mayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sayur-mayur adalah bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (bahan makanan nabati) yang mengandung banyak manfaat. Bagian dari tumbuhan yang biasanya dijadikan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Susu merupakan salah satu sumber nutrisi lengkap dan mengandung gizi tinggi. Kandungan kalsium susu sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhan dan pembentukan tulang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian status gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Jika keseimbangan tadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranekaragam, sehingga kebutuhan zat gizinya dapat terpenuhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Makanan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk dapat melangsungkan hidupnya, manusia memerlukan makanan karena makanan merupakan sumber gizi dalam bentuk kalori,
Lebih terperinciIngatlah bahwa pemberian MP ASI ini bertujuan mengenalkan variasi, tekstur serta rasa baru. Selera makan juga bervariasi setiap hari, hari ini dia men
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini menyimpulkan, sebaiknya makanan pendamping (MP) ASI diberikan paling cepat pada usia 6 bulan. Hal ini sesuai dengan anjuran WHO untuk memberikan ASI eksklusif selama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap tinggi. Maka dari itu orang tua harus pandai pandai dalam memilih zat gizi pada anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan selama masa anak-anak berlangsung dengan kecepatan yang lebih lambat dari pada pertumbuhan bayi, akan tetapi kegiatan fisik pada tahap kehidupan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Konsumsi Makan Makanan merupakan fisiologis maupun psikologis untuk anak dan orang tua. Oleh karena itu perlu diciptakan situasi pemberian makan kepada anak yang memenuhi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang maupun gizi lebih pada dasarnya disebabkan oleh pola makan yang tidak seimbang. Sementara
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009 No. Responden : Kelas : Diisi oleh peneliti Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak dahulu Air Susu Ibu merupakan makanan yang terbaik untuk bayi, karena banyak mengandung zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan sangat penting bagi pertumbuhan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan pustaka Agus Yohena Zondha (2010), membahas mengenai Aplikasi Informasi Diet Berdasarkan Golongan Darah, aplikasi ini dirancang untuk dapat membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja merupakan suatu tahap antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada masa remaja mengalami banyak perubahandiantaranya perubahan fisik, menyangkut pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memungkinkan manusia bekerja secara maksimal (Moehji, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia yang sehat setiap harinya memerlukan makanan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya sehingga memiliki kesanggupan yang maksimal dalam menjalankan kehidupannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ibu Menyusui Menyusui merupakan pekerjaan biologik yang mulia bagi semua jenis mamalia dan sebagai satu kesatuan dari fungsi reproduksi, menyusui adalah suatu insting. Namun
Lebih terperinciKebutuhan nutrisi dan cairan pada anak
Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai
Lebih terperinciLAMPIRAN KUESIONER Identitas Pengetahuan
LAMPIRAN KUESIONER Identitas 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : a. < 20 tahun b. 20-30 tahun c. 31-40 tahun d. > 40 tahun 4. Pendidikan formal terakhir : a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi disaat masa pertumbuhan dan pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi 2.1.1 Pengertian Status Gizi Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-kelompok yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah. negara. Peningkatan prevalensinya tidak saja terjadi di negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, kelebihan berat badan (overweight) dan kegemukan (obesitas) merupakan masalah kesehatan dunia yang semakin sering ditemukan di berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup manusia dimulai sedini mungkin sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tersebut mempelajari keadaan sekelilingnya. Perubahan fisik, kognitif dan peranan
BAB II LANDASAN TEORI A. KEMANDIRIAN REMAJA 1. Definisi Kemandirian Remaja Kemandirian remaja adalah usaha remaja untuk dapat menjelaskan dan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginannya sendiri setelah
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Kerangka Pemikiran
30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Konsumsi pangan merupakan faktor penentu yang penting dalam menentukan status kepadatan tulang khususnya pada saat pertumbuhan seperti pada masa remaja.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari normal, anemia merefleksikan eritrosit yang kurang dari normal di dalam sirkulasi dan anemia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Penulisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap mahluk hidup membutuhkan makanan untuk mempertahankan kehidupannya, karena didalam makanan terdapat zat-zat gizi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Pola Makan Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri
Lebih terperinci2016 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN) DI PAUD WILAYAH SUKAJADI KOTA BANDUNG.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi demi memelihara kesehatan tubuh (Tsu, 2012). Kebutuhan akan nutrisi dan cairan sangat penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciKESULITAN MAKAN PADA ANAK. Oleh : Dr. Djoko Sunarjo, Sp.A.
KESULITAN MAKAN PADA ANAK Oleh : Dr. Djoko Sunarjo, Sp.A. 1 KESULITAN MAKAN PADA ANAK Dr. H. Djoko Sunarjo, Sp.A. PENDAHULUAN Pada bayi dan anak sehat makan merupakan kegiatan rutin sehari-hari yang sederhana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Gizi lebih adalah suatu keadaan berat badan yang lebih atau diatas normal. Anak tergolong overweight (berat badan lebih) dan risk of overweight (risiko untuk berat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ASI sangat dianjurkan pada bayi sampai usia 6 bulan dan dapat dilanjutkan sampai usia 2 tahun karena ASI akan memberikan sejumlah zatzat gizi yang berguna untuk pertumbuhan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Salah satu kebutuhan pokok manusia adalah pangan. Dalam proses pemenuhan kebutuhan pangan, salah satu aktivitas yang bersifat individual adalah konsumsi pangan. Bagi individu,
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Konsumsi Makanan Dalam kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Fungsi pokok makanan adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu komponen penting dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan.sumber daya manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk
Lebih terperinciPenting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa remaja masa yang sangat penting dalam membangun perkembangan mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan periode kehidupan anak dan dewasa,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Makan Pola makan adalah berbagai informasi yang memberikan gambaran mengenai jumlah dan jenis bahan makanan yang dimakan setiap hari oleh satu orang dan merupakan ciri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperlukan anak dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan menjaga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asupan nutrisi yang cukup merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan anak dalam siklus kehidupannya untuk perkembangan dan menjaga fungsi tubuh (Orem,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas dalam pemeliharaan status kesehatan holistik manusia telah dimulai sejak janin, bayi, anak, remaja, dewasa, sampai usia lanjut. Dalam setiap tahapan dari siklus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi 1. Pengertian Status Gizi Status gizi adalah suatu keadaan tubuh yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan. Keseimbangan tersebut
Lebih terperinci